BAB 2 GAMBARAN UMUM WILAYAH KABUPATEN WONOSOBO - DOCRPIJM 068ea359dd BAB II02 BAB 2 Kondisi Wilayah

  

BAB 2

GAMBARAN UMUM WILAYAH

KABUPATEN WONOSOBO

2.1 Kondisi Umum

  Kabupaten Wonosobo sebagai salah satu kabupaten di Jawa Tengah yang terletak diantara tujuh kabupaten lainnya yaitu sebelah Utara Kabupaten Batang dan Kabupaten Kendal, Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Temanggung dan Kabupaten Magelang, Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Purworejo dan Kabupaten Kebumen serta sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Banjarnegara dan Kabupaten Kebumen. Kabupaten Wonosobo merupakan daerah pegunungan dengan ketinggian berkisar antara 270 meter sampai dengan 2.250 meter di atas permukaan air laut.

2.1.1. Profil Geografi

  Secara geografis Kabupaten Wonosobo terletak di antara 109°43' - 110°04' Bujur Timur dan 7°11' - 7°36' Lintang Selatan, yang terdiri dari 15 (Lima belas) kecamatan, 236 (dua ratus tiga puluh enam) desa dan 28 (dua puluh delapan) kelurahan.

  Untuk lebih jelasnya, wilayah administrasi Kabupaten Wonosobo dapat dilihat seperti pada Gambar 2.1.

  Luas wilayah Kabupaten Wonosobo adalah 98.468 Ha atau 3,02 % dari luas Propinsi Jawa Tengah terdiri dari 15 Kecamatan dan 236 desa, 29 Kelurahan, 1.752 RW, 6.286 RT dan 998 dukuh, dengan perincian sebagai terlihat dalam Tabel II-1 Pembagian Administrasi Kabupaten Wonosobo.

  II - 1

  Penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)

Gambar 2.1 Wilayah Administrasi Kabupaten Wonosobo

  II - 2

  Penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)

NO KECAMATAN DESA KELURAHAN RW RT DUKUH

  72

  10 Kertek

  19 2 156 711

  77

  11 Wonosobo

  7 13 143 623 101

  12 Watumalang

  15 1 150 460

  66

  13 Mojotengah

  16 3 102 411

  14 Garung

  18 1 167 446

  14

  1 96 361

  49

  15 Kejajar

  15

  1 86 260

  40 JUMLAH 236

  29 1752 6286 998 Sumber : Wonosobo Dalam Angka 2012

  Persentase luas wilayah Kabupaten Wonosobo berdasarkan tingkat kemiringannya sebagian besar lebih dari 30%. Beberapa wilayah Kabupaten Wonosobo merupakan daerah yang labil sehingga rawan terjadi tanah longsor.

  Penggunaan Lahan berdasarkan fungsi tanah di Kabupaten Wonosobo, yang terluas berupa lahan bukan sawah dengan luas 80.755,31 Ha (82,01 persen). Lahan bukan sawah terluas terdapat di Kecamatan Wadaslintang dengan luas 10.730,72 Ha. Sedangkan penggunaan lahan sawah di Kabupaten Wonosobo seluas 17.712,69 Ha (17,99 persen), dengan luas sawah terluas di Kecamatan Wadaslintang dengan luas 1.985,28 Ha. Penggunaan lahan kering meliputi bangunan pekarangan 8%, tegalan / kebun 48%, padang rumput 0%, kolam 0%, waduk/rawa 2%, hutan negara 19%, perkebunan 2% dan penggunaan lainnya 3%. (lihat Tabel II-2).

  90

  Penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)

  II - 3

Tabel II - 1

Pembagian Administratif Kabupaten Wonosobo

  45

  1 Wadaslintang

  16 1 113 451

  69

  2 Kepil

  20 1 177 466

  66

  3 Sapuran

  16 1 127 462

  72

  4 Kalibawang 8 - 57 202

  5 Kaliwiro

  83

  20 1 108 440

  91

  6 Leksono

  13

  1 95 375

  33

  7 Sukoharjo 17 - 69 248

  44

  8 Selomerto

  22 2 106 370

  9 Kalikajar

NO KECAMATAN LAHAN SAWAH BUKAN LAHAN SAWAH JUMLAH

  14 Garung 289,00 4. 833,00 5 .122,00

  Tanah Podsolic. Tersebar di Kecamatan Kaliwiro dan Wadaslintang, sebagian Selomerto, Leksono dan Sapuran.

  c.

   Tanah Regosol. Tersebar di Kecamatan Kertek, Mojotengah, Sapuran, Kalikajar, Selomerto, Watumalang dan Garung.

  b.

   Tanah Andoso. Tersebar di Kecamatan Kejajar, sebagian Kecamatan Garung, Mojotengah, Kertek dan Kalikajar.

  Keadaan tanah di Kabupaten Wonosobo dapat diklasifikasikan sebagai berikut: a.

  Jenis Tanah

  c. Daerah dengan ketinggian > 1.000 m dpl : 16,67% dari seluruh areal.

  b. Daerah dengan ketinggian 500 –1.000 m dpl : 50,00% dari seluruh areal.

  Dilihat dari aspek topografi, Kabupaten Wonosobo bisa dibagi menjadi tiga bagian, yaitu: a. Daerah dengan ketinggian 250 –500 m dpl : 33,33% dari seluruh areal.

  Topografi

  JUMLAH 16. 040,00 80.755,31 98.468,00 Sumber : Wonosobo Dalam Angka 2012

  15 Kejajar

  13 Mojotengah 1. 025,00 3. 482,00 4. 507,00

  Penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)

  12 Watumalang 496,00 6. 327,00 6. 823,00

  11 Wonosobo 1. 019,00 2 .219,00 3 .238,00

  10 Kertek 1 .584,00 4 .630,00 6 .214,00

  9 Kalikajar 1. 459,00 6. 871,00 8 .330,00

  8 Selomerto 1. 680,00 2. 291,00 3. 971,00

  7 Sukoharjo 558,00 4. 871,00 5 .429,00

  6 Leksono 878,00 3 .529,00 4 .407,00

  5 Kaliwiro 1 .777,00 8 .231,00 10. 008,00

  4 Kalibawang 718,00 4 .064,00 4. 782,00

  3 Sapuran 1. 262,00 6. 510,00 7 .772,00

  2 Kepil 1. 374,00 8 .013,00 9 .387,00

  1 Wadaslintang 1. 921,00 10. 795,00 12. 716,00

  • 5. 762,00 5 .762,00

  II - 4

Tabel II - 2

Luas Penggunaan Lahan di Kabupaten Wonosobo Tahun 2006

(dalam Ha)

  Kemiringan Tanah a.

  Daerah dengan kemiringan antara 0 – 2 % seluas 177 ha atau 0,18% dari luas wilayah, tersebar di Kecamatan Garung dan Kejajar.

  b.

  Daerah dengan kemiringan antara 2 – 15 % seluas 15.608 ha atau 16,17% dari luas wilayah, terdapat diseluruh kabupaten kecuali Kecamatan Watumalang.

  c.

  Daerah dengan kemiringan antara 15 – 40 % meliputi 54.641 ha atau 56,37 % dari luas wilayah, tersebar di seluruh kecamatan di Wonosobo.

  Iklim

  Wonosobo beriklim tropis dengan dua musim yaitu kemarau dan penghujan. Suhu udara rata-rata 24

  • – 30 derajat C di siang hari, turun menjadi 20 derajat C pada malam hari. Pada bulan Juli – Agustus turun menjadi 12 – 15 derajat C pada malam hari dan 15 – 20 derajat C di siang hari. Hujan turun hampir sepanjang tahun, rata-rata hari hujan adalah 196 hari, dengan curah hujan rata-rata 3.400 mm, tertinggi di Kecamatan Garung (4.802 mm) dan terendah di Kecamatan Watumalang (1.554 mm).

  II - 5

  Penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)

Gambar 2.3 Peta Sumberdaya Air Kabupaten Wonosobo

  II - 6

  Penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)

  Bentang Alam

  Pegunungan di Kabupaten Wonosobo termasuk jenis pegunungan muda dengan lembah yang masih curam. Hal ini disebabkan karena secara geografis, sebagian kecil daerah Wonosobo terletak di batuan prakwater, sedangkan wilayah Wonosobo cukup luas. Keadaan yang demikian menyebabkan sering timbul bencana alam seperti tanah longsor (land slide), gerakan tanah runtuh atau gerakan tanah merayap. Sebagai daerah yang terletak di sekitar gunung api muda, tanah di Wonosobo termasuk subur. Hal ini sangat mendukung pengembangan pertanian, sebagai mata pencaharian utama masyarakat Wonosobo. Komoditi utama pertanian yang dihasilkan adalah teh, tembakau, berbagai jenis sayuran dan kopi. Selain itu, juga cocok untuk pengembangan budidaya Jamur,

  

Carica Papaya dan Asparagus dan beberapa jenis kayu yang merupakan komoditi ekspor

  non migas serta beberapa jenis tanaman yang merupakan tanaman khas Kabupaten Wonosobo seperti Purwaceng, Gondorukem dan kayu putih.

  Banyaknya gunung di Wonosobo juga menjadi sumber mata air yang mengalir ke sungai Serayu, Bogowonto, Kali Galuh, Kali Semagung, Kali Sanggrahan dan Luk Ulo. Sungai-sungai ini sebagian telah digunakan untuk irigasi, pertanian dan air minum. Sungai Serayu yang menambah debit air di telaga Menjer telah dapat dimanfaatkan airnya untuk membangkitkan listrik tenaga air. Yang tidak kalah penting dari Kabupaten Wonosobo adalah potensi wisata Dataran Tinggi Dieng (Dieng Plateau) dengan panas bumi (yang telah dimanfaatkan sebagai PLTU), kawah dan panorama yang indah. Selain itu juga terdapat candi-candi peninggalan Kerajaan Mataram Hindu. Semuanya itu adalah daya tarik utama bagi wisatawan manca negara maupun domestik untuk berkunjung ke Wonosobo).

2.2 Profil Demografi

2.2.1 Jumlah dan Sebaran Penduduk

  Jumlah penduduk Kabupaten Wonosobo Tahun 2011 adalah 763.146 jiwa, yang tersebar di 15 wilayah kecamatan. Jumlah penduduk tertinggi berada di Kecamatan Wonosobo yaitu 83.557 jiwa (10,95 persen), sedangkan jumlah penduduk terendah sekitar 22.654 jiwa (2,97 persen) berada di Kecamatan Kalibawang.

  Untuk lebih jelasnya, jumlah dan prosentase persebaran penduduk per kecamatan di Kabupaten Wonosobo dapat dilihat pada Tabel II

  • – 4 sebagai berikut.

  II - 7

  Penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)

NO KECAMATAN JUMLAH PENDUDUK (JIWA) PERSEBARAN (%) 2010 2011

  8. Selomerto

  1. Wadaslintang

  0.30

  2. Kepil

  0.97

  3. Sapuran

  0.45

  4. Kalibawang

  1.84

  5. Kaliwiro

  0.55

  6. Leksono

  0.89

  7. Sukoharjo

  0.55

  0.77

Tabel 2.10 Rata - Rata Laju Pertumbuhan Penduduk Wonosobo Per Kecamatan Tahun 2000-2010*)

  9. Kalikajar

  0.80

  10. Kertek

  0.40

  11. Wonosobo

  0.08

  12. Watumalang

  1.00

  13. Mojotengah

  1.07

  14. Garung

  1.07

  15. Kejajar

  1.10

  

No Kecamatan 2000 - 2010

  Sumber : Wonosobo Dalam Angka 2012

  Penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)

  4.17

  II - 8

Tabel II - 4

Jumlah Dan Sebaran Penduduk Per Kecamatan Di Kabupaten Wonosobo

  1 Wadaslintang 51.411 51.411

  6.74

  2 Kepil 56.522 57.004

  7.47

  3 Sapuran 54.022 54.303

  7.12

  4 Kalibawang 22.408 22.654

  2.97

  5 Kaliwiro 44.220 44.619

  5.85

  6 Leksono 39.334 39.638

  5.19

  7 Sukoharjo 31.430 31.814

  8 Selomerto 44.971 45.400

  5.43 JUMLAH 758.078 763.146 100

  5.95

  9 Kalikajar 57.509 57.795

  7.57

  10 Kertek 76.610 77.110

  10.10

  11 Wonosobo 83.324 83.557

  1.12

  12 Watumalang 48.749 49.081

  6.43

  13 Mojotengah 58.257 58.766

  7.70

  14 Garung 48.191 48.572

  6.36

  15 Kejajar 41.120 41.422

  • *Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Wonosobo LPP Hasil SP 2000 dan 2010
  • – 5 sebagai berikut.

  Penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)

  9 Kecamatan Kalikajar 83,30 57.795 694

  2.2.3 Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin dan Kelompok Umur

  775 Sumber : Wonosobo Dalam Angka 2012

  98.468,00

  JUMLAH 763.146

  15 Kecamatan Kejajar 57,62 41.422 719

  14 Kecamatan Garung 51,12 48.572 950

  13 Kecamatan Mojotengah 45,07 58.766 1.304

  12 Kecamatan Watumalang 68,23 49.081 719

  11 Kecamatan Wonosobo 32,38 83.557 2.581

  10 Kecamatan Kertek 62,14 77.110 1.241

  8 Kecamatan Selomerto 39,71 45.400 1.143

  II - 9

  7 Kecamatan Sukoharjo 54,29 31.814 586

  6 Kecamatan Leksono 44,07 39.638 899

  5 Kecamatan Kaliwiro 100,08 44.619 446

  4 Kecamatan Kalibawang 47,82 22.654 474

  3 Kecamatan Sapuran 77,72 54.303 699

  2 Kecamatan Kepil 93,87 57.004 607

  1 Kecamatan Wadaslintang 127,16 51.411 404

  

Tabel II - 5

Kepadatan Penduduk Kabupaten Wonosobo Tahun 2011

NO KECAMATAN PENDUDUK (JIWA) LUAS WILAYAH (HA) KEPADATAN PENDUDUK (JIWA/Km2)

  Untuk lebih jelasnya, kepadatan penduduk di Kabupaten Wonosobo tahun 2011 dapat dilihat pada tabel II

  Kepadatan penduduk Kabupaten Wonosobo pada tahun 2011 memiliki kepadatan 775 jiwa/km2. Untuk kepadatan tertinggi terdapat di Kecamatan Wonosobo dengan kepadatan 2.581 jiwa/ha, sedangkan kepadatan terendah terdapat Kecamatan Wadaslintang sebesar 404 jiwa/ha.

  2.2.2 Kepadatan Penduduk

  Jumlah penduduk Kabupaten Wonosobo pada tahun 2011 jumlah penduduk 763.146 jiwa , yang terdiri dari jumlah penduduk laki-laki 355.520 jiwa, Sedangkan jumlah

  • – 4
  • – 9
  • – 14
  • – 19

  • – 24
  • – 34
  • – 39
  • – 44
  • – 54
  • – 59
  • – 64

  8

  35

  28.990 28.964 57.954

  9

  40

  28.535 28.778 57.313 10 45 - 49 25.536 25.220 50.756

  11

  50

  20.805 21.205 43.010

  55

  12

  17.922 15.909 33.831

  13

  60

  11.698 12.241 23.939 14 65+ 26.843 27.424 54.267

  JUMLAH

  355.520 375.414 763.146

   Sumber : Wonosobo Dalam Angka 2012

  Untuk pentahapan keluarga miskin di Kabupaten Wonosobo pada tahun 2011 terdapat Keluarga Pra-Sejahtera sebesar 26,91%. Keluarga Sejahtera I sebesar 19,28%. Keluarga Sejahtera II sebesar 22,06%. dan keluarga sejahtera III dengan persentase sebesar 27,59% sedangkan untuk Keluarga Sejahtera III+ sebesar 4,16%.

  Ditinjau dari segi sosial ekonomi, kondisi kesejahteraan masyarakat dibanding tahun 2010 semakin meningkat, terindikasi dengan menurunnya jumlah keluarga yang masuk kategori pra sejahtera dan sejahtera I. Dari 235.274 keluarga di Kabupaten Wonosobo, sebanyak 26,91 persen masuk kategori keluarga pra sejahtera dan 19,28 persen keluarga sejahtera I. Hal ini bisa disimpulkan bahwa sosial ekonomi masyarakat Kabupaten Wonosobo secara umum masih rendah. Persentase Keluarga Sejahtera tahun 2011 dapat doilihat pada grafik gambar II-1.

  29.391 29.476 58.867

  30

  7

  5

  Penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)

  II - 10

  penduduk perempuan 375.414 jiwa. Dari jumlah tersebut dapat diketahui bahwa jumlah penduduk laki-laki lebih banyak dibandingkan jumlah penduduk perempuan.

  

Tabel II - 6

Jumlah Penduduk Berdasarkan Kelompok Umur

Kabupaten Wonosobo Tahun 2011

  

NO USIA LAKI - LAKI PEREMPUAN JUMLAH

  1

  34.680 33.168 67.848

  2

  36.619 35118 71.737

  6 25 – 29 29.073 29.174 58.247

  3

  10

  38.534 35.950 74.484

  4

  15

  32.233 27.971 60.204

  5

  20

  25.873 24.816 50.689

2.2.4 Pentahapan Keluarga Sejahtera

  

Gambar II-1 Persentase Keluarga Sejahtera Tahun 2011

Tabel II - 7

Pentahapan Keluarga Sejahtera

Di Kabupaten Wonosobo Tahun 2008 - 2011

  KELUARGA KELUARGA KELUARGA KELUARGA KELUARGA Jumlah PRA SEJAHTERA SEJAHTERA SEJAHTERA SEJAHTERA NO TAHUN SEJAHTERA

  I II

  III

  III+

  2011 63.308 45.361 51.905 64.903 9.797 235.274

  1 2010 65.680 44.774 50.932 61.208 9.532 232.126 2 2009 68.438 44.774 52.668 52.872 9.218 227.970 3 2008 69.922 45.381 50.429 48.622 8.911 223.265

  4 % 26,91 19,28 22,06 27,59 4,16

  Sumber : Wonosobo Dalam Angka 2012

2.3 Profil Ekonomi

2.3.1. PDRB

  Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Wonosobo pada tahun 2011 sebesar 4,52 persen, lebih tinggi bila dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi tahun 2010 yang sebesar 4,29 persen. Peningkatan pertumbuhan masing-masing sektor yaitu sektor Pertanian sebesar 3,14 persen, sektor Pertambangan dan Penggalian sebesar 0,46 persen, sektor Industri pengolahan sebesar 3,96 persen, sektor Listrik, Gas dan Air Bersih sebesar 5,32 persen, sektor Bangunan sebesar 6,24 persen, sektor Perdagangan, hotel dan restoran 6,56 persen, sektor Angkutan dan Komunikasi 6,91 persen, sektor Bank, Persewaan dan Jasa Perusahaan sebesar 6,12 persen, dan sektor Jasa-Jasa sebesar 6,18 persen .

  II - 11

  Penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)

  

Tabel : II-8

Pendapatan Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Berlaku dan Konstan

di Kabupaten Wonosobo 2009-2011 (dalam Jutaan Rupiah)

  Atas Dasar Harga Berlaku Atas Dasar Harga Konstan Tahun

  PDRB per PDRB PDRB PDRB per Kapita

  Kapita (1) (2) (3) (4) (5) 2009 3.584.212,92 4.751.946,83 1.811.092,67 2.401.145,32

  2010 3.927.280,91 5.203.778,08 1.888.808,28 2.502.733,92 2011 4.323.254,88 5.696.040,52 1.974.114,17 2.600.964,92

  2,500,000 Pertanian Penggalian

  2,000,000 Industri Listrik & Air

  1,500,000 Bangunan

  1,000,000 Perdagangan Angkutan

  500,000 Bank Jasa-Jasa

  ADHB

  Gambar II-2 ; Pendapatan Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Berlaku Kabupaten Wonosobo Tahun 2011 (dalam Jutaan Rupiah)

  Dari tabel II-8 dapat dilihat bahwa PDRB Kabupaten Wonosobo pada tahun 2011 atas dasar harga berlaku sebesar 4.323.254,88 juta rupiah meningkat 10,08 persen dibandingkan tahun 2010. PDRB perkapita tahun 2011 sebesar 5.696.040,52 juta rupiah meningkat 9,45 persen dibandingkan tahun 2010. Untuk PDRB atas dasar harga konstan tahun 2011 sebesar 1.974.114,17 juta rupiah meningkat 4,51 persen dibandingkan tahun 2010.

  II - 12

  Penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)

  Penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)

  II - 13

  Tabel : 4.2 Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Wonosobo 2009-2011

  Tahun Year

  2009 2010 2011

  (1) (2) (3) (4) Pertumbuhan/Growth 4,02 4.29 4,52

  Gambar : 4.2 Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Wonosobo 2009-2011 Penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)

  II - 14

  Tabel : 4.3 Pertumbuhan Ekonomi per Sektor Kabupaten Wonosobo 2009-2011

  Sektor / Tahun Sector

  / Year

  2009 2010 2011

  (1) (2) (3) (4) 1. Pertanian

  3,85 3,96 3,14 2. Pertambangan & Penggalian

  0,11 0,22 0,46 3. Industri Pengolahan

  2,41 2,08 3,96 4. Listrik, Gas dan Air Bersih

  3,34 5,66 5,32 5. Bangunan

  6,01 6,10 6,24 6. Perdagangan, Hotel dan Restoran

  4,62 5,30 6,56 7. Angkutan dan Komunikasi

  5,60 5,51 6,91 8. Bank, Persewaan dan Jasa Perusahaan

  4,39 4,69 6,12 9. Jasa-Jasa

  4,16 5,43 6,18 PDRB/GRDP 4,02 4,29 4,52 Gambar : 4.3 Laju Pertumbuhan per Sektor PDRB Kabupaten Wonosobo 2009-2011

  Table Growth Rate of GDRP in Wonosobo Regency at 2009-2011

  Tabel : 4.4 Peranan Masing-masing Sektor dalam PDRB 2009-2011 (%)

  PDRB/GRDP Sektor/Tahun Sector/Year

  2009 2010 2011

  (1) (3) (4) (5)

  1. Pertanian 47,42 47,45 47,43

  2. Pertambangan dan Penggalian 0,60 0,57 0,54

  3. Industri Pengolahan 10,55 10,00 9,97

  4. Listrik, Gas dan Air Bersih 0,92 0,92 0,91

  5. Bangunan 4,09 4,10 4,09

  6. Perdagangan, Hotel dan Restoran 12,28 12,30 12,30

  7. Angkutan dan Komunikasi 6,46 6,45 6,38

  8. Bank, Persewaan dan Jasa 6,06 6,06 6,08 Perusahaan 9.

  11,63 12,16 12,30 Jasa-Jasa

  II - 15

  Penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)

  PDRB/GRDP 100.00 100.00 100.00 Pada tahun 2011 sektor yang mengalami pertumbuhan ekonomi tertinggi di sektor angkutan dan komunikasi yaitu sebesar 6,91 persen. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi di sektor ini lebih banyak dipengaruhi kenaikan yang tinggi pada sub sektor komunikasi sebesar 10,95 persen.

  Peranan masing-masing sektor terhadap total PDRB dari tahun ke tahun mengalami perubahan. Pada tahun 2011 peranan sektor pertanian menduduki peringkat tertinggi sebesar 47,43 persen, kemudian disusul oleh sektor perdagangan dan sektor jasa-jasa masing-masing sebesar 12,30 persen. Sedangkan sektor-sektor yang peranannya sangat kecil adalah penggalian sebesar 0,54 persen, listrik dan air minum sebesar 0,91 persen. Sektor industri pengolahan turun sebesar 0,03 persen yaitu dari sebesar 10,00 persen pada tahun 2010 menjadi sebesar 9,97 persen pada tahun 2011 ini. Kemudian untuk sektor- sektor lainnya cenderung stabil.

  Tabel : 4.5 Inflasi PDRB Kabupaten Wonosobo Tahun 2009-2011

  Table GDRP Inflation of Wonosobo 2009-2011

  Tahun Inflasi

  Year Inflation

  (1) (2) 2009 3,41 2010 5,06 2011 5,33

  Rata-rata PDRB perkapita penduduk Kabupaten Wonosobo dari tahun ke tahun terus meningkat. Pada tahun 2010 PDRB perkapita penduduk sebesar Rp.5.203.778,08 meningkat menjadi Rp. 5.696.040,52 pada tahun 2011. Gambaran perekonomian Kabupaten Wonosobo dengan inflasi yang dapat dikendalikan memberikan informasi adanya gerak laju pertumbuhan yang positif. Kondisi tersebut akan dapat bertahan apabila

  II - 16

  Penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) tidak terjadi peristiwa-peristiwa yang buruk terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara, konflik antar daerah tidak mencuat, investasi mulai berjalan, dan pengaruh iklim dan cuaca yang mendukung produksi pertanian sebagai sektor andalan Kabupaten Wonosobo. Potensi Ekonomia

  II - 17

  Penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)