MANAJEMEN KEUANGAN DI KBIH AN-NUR KARAH AGUNG SURABAYA.

(1)

MANAJEMEN KEUANGAN DI KBIH AN-NUR KARAH AGUNG SURABAYA

SKRIPSI

Diajukan Kepada

Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya Guna Memenuhi Salah Satu Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Sarjana

Sosial (S.Sos)

Oleh:

SITI MAULIDIYAH B74213063

PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH JURUSAN DAKWAH

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA 2017


(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

ABSTRAK

Siti Maulidiyah, 2017, Manajemen Keuangan di KBIH An-Nur Karah Agung Surabaya.

Kata Kunci: Manajemen Keuangan,

Fokus masalah pada penelitian ini adalah bagaimana manajemen keuangan di KBIH An-Nur Karah Agung Surabaya?

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Manajemen Keuangan di KBIH An-Nur Karah Agung. Data kualitatif diperoleh dari wawancara, dokumentasi, dan observasi. Analisis data yang dilakukan ketika dan setelah mengumpulkan data. Dengan menggunakan Data deskriptif, analisis data dilakukan dengan Reduction, data Display, Conclusions Drawing/verification.

Penelitian ini mengetahui Manajemen Keuangan di KBIH An-Nur Karah Agung, menggunakan empat unsur meliputi perencanaan, pencatatan data, laporan keuangan, pertanggungjawaban. Untuk perencanaan KBIH An-Nur Karah Agung Surabaya mempunyai perencanaan paket ekonomis, reguler, VIP. Pencatatan data

meliputi calon jama’ah atau jumlah jama’ah KBIH An-Nur Karah Agung

Surabaya, laporan keuangan yang digunakan dengan mengelolahnya dengan cara setiap calon jama’ah dalam pembayaran dengan melakukan proses di komputer aplikasi khusus yang sengaja dipasang untuk mengetahui keuangan di KBIH atau laporan laba rugi. Memberikan kwitansi khusus diberikan kepada calon jama’ah haji dan umrah setelah pembayaran atau perlunasan. Pertanggungjawaban dilakukan untuk bendahara yang menanggung keuangan.


(7)

DAFTAR ISI

JUDUL PENELITIAN ... i

PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ... ii

PENGESAHAN TIM PENGUJI SKRIPSI ... iii

MOTTO ... iv

PERSEMBAHAN ... v

PERNYATAAN PERTANGGUNGJAWABAN ... vi

ABSTRAK ... vii

KATA PENGANTAR ... viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... xi

BAB I: PENDAHULUAN A.Latar Belakang ... 1

B.Rumusan Masalah ... 3

C.Tujuan Penelitian ... 3

D.Manfaat Penelitian ... 4

E. Defenisi Konsep ... 5

F. Sistematika Pembahasan ... 8

BAB II: KAJIAN TEORI A.Penelitian Terdahulu yang Relevan ... 10

B.Kerangka Teori ... 11


(8)

2. Keuangan ... 13

3. Manajemen Keuangan ... 14

1) Perencanaan... 17

2) Pencatatan data ... 20

3) Laporan keuangan ... 21

4) Pertanggungjawaban ... 23

4. Pengertian haji dan umrah ... 26

5. Pengertian KBIH ... 28

BAB III: METODELOGI PENELITIAN A.Pendekatan dan Jenis Penelitian ... 31

B.Subyek penelitian dan Lokasi Penelitian ... 32

C.Jenis Penelitian dan Sumber Data ... 32

D.Tahap-tahap Penelitian ... 34

E. Teknik Pengumpulan Data ... 37

F. Teknik Validitas Data ... 39

G.Teknik Analisis Data ... 41

BAB IV: HASIL PENELITIAN A.Gambaran Umum dan Obyek Penelitian ... 44

1. Sejarah dan Profil ... 44

2. Letak Geografis ... 46

3. Landasan Berdirinya ... 48

4. Visi dan Misi ... 48


(9)

6. Nama-nama karyawan ... 50

7. Mitra Kerja ... 51

8. Syarat pendaftaran haji ... 51

9. Syarat pendaftaran umrah ... 52

10.Job Disk Ketua ... 53

11.Job Disk Wakil Ketua ... 53

12.Job Disk Sekretaris ... 54

13.Job Disk Wakil Sekretaris ... 54

14.Job Disk Bendahara... 54

15.Job Disk Devisi Dakwah ... 54

16.Job Disk Devisi Pengembangan ... 55

17.Job Disk Devisi Pembimbingan ... 55

B. Penyajian Data ... 55

1. Manajemen Kuangan ... 56

2. Perencanaan ... 58

3. Pencatatan data ... 61

4. Laporan keuangan ... 64

5. Pertanggungjawaban ... 67

C.Analisis data ... 68

a. Manajemen Keuangan ... 68

b. Perencanaan ... 74

c. Pencatatan data ... 78


(10)

e. Pertanggungjawaban ... 84

BAB V : PENUTUP

A.Kesimpulan ... 89 B.Saran dan Rekomendasi ... 90 C.Keterbatasan Penelitian ... 90

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN


(11)

BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang

Manajemen keuangan merupakan salah satu bidang yang paling penting dalam sebuah perusahaan berskala besar maupun kecil baik profit maupun non profit, akan mempunyai perhatian besar di bidang keuangan terutama dalam perkembangan dunia usaha yang semakin maju, persaingan satu perusahaan dengan perusahaan lainnya semakin ketat, belum lagi kondisi perekonomian yang tidak menentu menyebabkan banyaknya perusahaan yang tiba-tiba mengalami kebangkrutan.1

Manajemen keuangan adalah segala aktifitas yang berhubungan dengan bagaimana memperoleh dana untuk membiayai usahanya, mengelola dana tersebut sehingga tercapai, dan pengelolaan aset yang dimiliki efektif dan efisien.2

Manajemen adalah suatu proses dengan mana pelaksanaan suatu tujuan tertentu diselenggarakan dan diawasi oleh pihak perusahaan.3 Manajemen adalah fungsi untuk mencapai sesuatu melalui kegiatan orang lain dan mengawasi usaha-usaha induvidu untuk mencapai tujuan bersama.4

1

Suad Husnan dan Enny Pudjiastuti, Dasar-Dasar Manajemen Keuangan, (Yogyakarta: AKADEMI MANAJEMEN PERUSAHAAN YKPN, 2002), Hal,

2

Kasmir, Manajemen Keuangan, (Yogyakarta:BPFE, 1997), Hal, 6

3

Encylopedia of the sosial sciense dalam M. Manulang, Dasar-Dasar Manajemen, (Jakarta: Galia Indonesia, 1990), Hal , 3

4


(12)

Manajemen adalah pencapaian tujuan yang ditetapkan terlebih dahulu dengan mempergunakan kegiatan orang lain.5

Keuangan merupakan jumlah uang yang dihasilkan dan dibelanjakan untuk berbagai keperluan penyelenggaraan yang mencakup gaji, peningkatan profesional, pengadaan sarana, perbaikan ruang, pengadaan peralatan kantor, pengadaan alat-alat, alat tulis kantor (ATK), kegiatan. Penjelasan di atas menggambarkan bahwa keuangan adalah jumlah uang yang dihasilkan dan dibelanjakan untuk pengelolaan secara efektif dan efisien dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditentukan.6

Manajemen keuangan adalah meliputi kegiatan perencanaan, penggunaan, pencatatan data, laporan keuangan, dan pertanggung jawaban penggunaan dana sesuai dengan yang direncanakan. Adapun unsur-unsur manajemen keuangan meliputi perencanaan, penggunaan, pencatatan data, laporan keuangan, dan pertanggung jawaban.7

Lokasi sebagai objek penelitian adalah di KBIH An-Nur karah Agung Surabaya. Beralokasi di Jalan karah Agung No.09, sangat strategis, depan kantor Jawa Pos Karah Surabaya, 60232.

Alasan memilih tempat penelitian di KBIH An-Nur Karah Agung Surabaya sebagai penelitian. Karena KBIH An-Nur Surabaya salah satu haji

5

George R. Terry dalam M. Manulang, Dasar-Dasar Manajemen, (Jakarta: Galia Indonesia, 1990), Hal, 3

6

Mulyono, Konsep Pembiayaan Pendidikan, Hal. 78 7

Lihat Rohiat, Manajemen Sekolah Teori Dasar dan Praktik, (Bandung: PT Refika Aditama, 2012), Hal. 27


(13)

dan umrah yang sudah memiliki surat ijin Letaknya yang strategis membuat para jamaah tertarik untuk menunaikan ibadah haji atau umrah di KBIH An-Nur Karah Agung surabaya. Selain itu, KBIH An-An-Nur Karah Agung surabaya sudah mempunyai graha untuk manasik, tempat penginapan, pondok pesantren. KBIH An-Nur Karah Agung surabaya merupakan penyelenggara haji dan umroh yang sudah lama berdirinya, ketua yang sekaligus sebagai pembimbing utama, sejak tahun 1983 karena penyelenggara haji dan umroh An-Nur sudah memiliki ijin resmi dari DEPAG ijin haji diresmikan pada tahun 2002, ijin Haji : Wm.04.02/Hj.01/3321/2002. Sedangkan ijin Umroh juga diresmikan pada tahun 2014 ijin Umroh: D/486/2014.

Sehingga peneliti akhirnya memutuskan mengambil judul skripsi dengan tema “Manajemen keuangan di KBIH An-Nur Karah Agung Surabaya.

B.Rumusan Masalah

Dari latar belakang di atas, maka rumusan masalah pada penelitian yang berjudul “manajemen keuangan di KBIH AN-Nur Karah Agung Surabaya).” adalah:

1. Bagaimana manajemen keuangan di KBIH An-Nur Karah Agung Surabaya?

C.Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas, tujuan dari penelitian ini adalah:


(14)

D.Manfaat Penelitian

1.Manfaat Teoritik

a.Untuk mengembangkan ilmu dibidang keuangan

b.Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai bahan ilmiah yang dapat dipergunakan untuk suatu lembaga khususnya yang bergerak dibidang organisasi non profit (nirlaba).

c.Penelitian ini diharapkan mampu memberikan kontribusi terhadap pengembangan ilmu manajemen, khususnya dalam hal penerapan konsep Manajemen Keuangan.

d.Menjadi bahan masukan untuk kepentingan pengembangan ilmu bagi pihak-pihak tertentu guna menjadikan skripsi ini menjadi acuan untuk penelitian lanjutan terhadap objek sejenis atau aspek lainnya yang belum tercakup dalam penelitian ini.

2. Manfaat Praktis a. Bagi Peneliti

1) Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna dalam menambah wawasan pengetahuan di bidang sistem perhitungan keuangan. 2) Sebagai syarat untuk mendapatkan gelar S1 (S.Sos)

b. Hasil penelitian ini dapat dijadikan masukan dan menambah referensi perpustakaan fakultas dakwah dan komunikasi dan kampus uinsa Surabaya dan kampus-kampus serta lembaga lainnya.


(15)

Sebagai sumbangan pemikiran dan pertimbangan dalam melakukan Manajemen Keuangan.

d. Memberikan wawasan mengenai Manajemen keuangan, sehingga dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam aktivitas ke depannya.

E.Definisi Konsep

Definisi konseptual merupakan penjelasan dari setiap kata dalam judul penelitian yang membutuhkan sebuah penjelasan yang lebih lanjut. Tujuan definisi konseptual yaitu untuk menghindari kesalahpahaman dalam mengartikan maksud dari judul penelitian tersebut dan agar mengetahui makna dari judul tersebut.8 Definisi konseptual ialah suatu definisi yang masih berupa konsep dan maknanya masih sangat abstrak walaupun secara intuitif masih bisa dipahami maksudnya.9 Maka dari itu peneliti akan memberikan definisi yang ada di dalam setiap kata yang digunakan dalam judul yaitu “manajemen keuangan di KBIH An-Nur Karah Agung Surabaya) ”. Adapun definisi konseptualnya sebagai berikut:

a. Manajemen adalah suatu proses dengan mana pelaksanaan suatu tujuan tertentu diselenggarakan dan diawasi oleh pihak perusahaan.10 Manajemen adalah fungsi untuk mencapai sesuatu melalui kegiatan orang lain dan

8

Siti Nur Ainin. Gadget dan perilaku Santri dalam Kehidupan Berinteraksi (studi Kasus di Pondok Pesantren Al-Muhajirin Dusun Panjer Desa Tunggal Pager Kecamatan Pungging Kabupaten Mojokerto). Surabaya: skripsi sosiologi.

9

Azwar (2007) dalam Siti Munadhiroh. 2012. Korelasi Mengikuti Pengajian Majlis Dzikir Al

Khidmah Dengan Ukhuwah Islamiyah Jama’ah Di Kec. Weleri, Kab. Kendal. Semarang: Fakultas Dakwah Institut Agama Islam Negeri Walisongo

10

Encylopedia of the sosial sciense dalam M. Manulang, Dasar-Dasar Manajemen, (Jakarta: Galia Indonesia, 1990), Hal ,3


(16)

mengawasi usaha-usaha individu untuk mencapai tujuan bersama.11 Manajemen adalah pencapaian tujuan yang ditetapkan terlebih dahulu dengan mempergunakan kegiatan orang lain.12

Manajemen merupakan faktor yang sangat menentukan dalam mencapai suatu tujuan dan keberhasilan pada setiap lembaga, oleh karena itu lembaga yang tidak mengikuti perubahan zaman, dengan sendirinya akan tertinggal dengan lembaga yang lainnya, untuk itu lembaga yang ingin bersaing di era globalisasi ini, harus menggunakan manajemen dalam melaksanakan aktivitasnya.13

b. Keuangan merupakan jumlah uang yang dihasilkan dan dibelanjakan untuk berbagai keperluan penyelenggaraan yang mencakup gaji, peningkatan profesional, pengadaan sarana, perbaikan ruang, pengadaan peralatan kantor, pengadaan alat-alat, alat tulis kantor (ATK), kegiatan. Penjelasan di atas menggambarkan bahwa keuangan adalah jumlah uang yang dihasilkan dan dibelanjakan untuk pengelolaan secara efektif dan efisien dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditentukan.14

c. Manajemen keuangan yaitu pengelolaan semua bentuk keuangan baik usaha memperoleh atau mengumpulkan modal untuk membiayai aktifitas atau kegiatan yang secara langsung maupun tidak langsung untuk menunjang penyelenggaraan secara efektif dan efisien dalam rangka

11

Haiman dalam M. Manulang, Dasar-Dasar Manajemen, (Jakarta: Galia Indonesia, 1990), Hal ,3 12

George R. Terry dalam M. Manulang, Dasar-Dasar Manajemen, (Jakarta: Galia Indonesia, 1990), Hal, 3

13

M. Manulang, Dasar-Dasar Manajemen, (Jakarta: Galia Indonesia, 1990), Hal, 3.

14


(17)

mencapai tujuan yang telah ditentukan.15 Manajemen keuangan meliputi kegiatan perencanaan, penggunaan, pencatatan data, laporan keuangan, dan pertanggung jawaban penggunaan dana sesuai dengan yang direncanakan. Adapun unsur-unsur manajemen keuangan meliputi perencanaan, pencatatan data, laporan keuangan, dan pertanggung jawaban.16

Manajemen keuangan yaitu pengelolaan semua bentuk keuangan baik usaha memperoleh atau mengumpulkan modal untuk membiayai aktifitas atau kegiatan yang secara langsung maupun tidak langsung untuk menunjang penyelenggaraan secara efektif dan efisien dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditentukan.17

Manajemen keuangan, dapat disimpulkan bahwa manajemen keuangan merupakan aplikasi konsep dan unsur-unsur manajemen dalam mengatur, memanfaatkan, dan mendayagunakan keuangan organisasi/ satuan untuk menfasilitasi pelaksanaan kegiatan secara efektif dan efisien melalui proses perencanaan, pelaksanaan, pertanggungjawaban, dan pengawasan secara sistematis dan sinergis.18

15

Lihat Rohiat, Manajemen Sekolah Teori Dasar dan Praktik, (Bandung: PT Refika Aditama, 2012), hlm. 27

16

Lihat Rohiat, Manajemen Sekolah Teori Dasar dan Praktik, (Bandung: PT Refika Aditama, 2012), Hal. 27

17

Lihat Rohiat, Manajemen Sekolah Teori Dasar dan Praktik, (Bandung: PT Refika Aditama, 2012), Hal, 27

18


(18)

d. KBIH (kelompok bimbingan ibadah haji) adalah organisasi sosial yang bergerak dalam bidang keagamaan yaitu membimbing calon jamaah haji untuk mempersiapkan dirinya melakukan upacara ritual di tanah suci. KBIH adalah organisasi sosial yang bergerak dalam bidang keagamaan yaitu membimbing calon jamaah haji untuk mempersiapkan dirinya melakukan upacara ritual di tanah suci.19

F. Sistematika Pembahasan

Dalam pembahasan atau penelitian diperlukan sistematika pembahasan yang bertujuan untuk memudahkan, langkah-langkah pembahasan sebagai berikut:

BAB I : Pendahuluan, pada bab ini terdiri dari enam sub bab antara lain: latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, definisi konsep, dan sistematika pembahasan.

BAB II: Kajian teoritik, pada bab ini terdiri dari dua sub bab, yakni bab penelitian terdahulu yang relevan (beberapa referensi yang digunakan untuk menelaah objek kajian), dan kajian teori (teori yang digunakan untuk menganalisis masalah penelitian)

BAB III: Metode Penelitian, pada bab ini terdiri dari pendekatan dan jenis penelitian, lokasi penelitian, jenis dan sumber data, tahap-tahap penelitian, teknik pengumpulan data, teknik validitas data, teknik analisis data

19

Widyarini, Manajemen Kelompok Bimbingan Ibadah haji (KBIH), Fakultas Syariah dan hukum, UIN Sunan Kalijaga, Jurnal Ekonomi dan Bisnis Islam ,Vol. VII, No. 2, Juni 2013.


(19)

BAB IV: Hasil Penelitian, pada bab ini terdiri dari gambaran umum obyek penelitian (agar diketahui secara jelas tentang obyek penelitian), penyajian data (dari hasil penelitian yang dilakukan), pembahasan hasil penelitian (analisis data) untuk merumuskan dan menjelaskan masalah yang ada pada penelitian.

BAB V: Kesimpulan, pada bab ini terdiri dari kesimpulan, saran dan rekomendasi, dan keterbatasan penelitian.


(20)

BAB II

KAJIAN TEORETIK A.Penelitian Terdahulu yang Relevan

1. Herlin Oktariningdyah, yang menulis skripsi dengan judul “ Manajemen

Keuangan Organisasi Remaja Masjid Jamik Gresik”, pada tahun 2003.

Membahas tentang Manajemen Keuangan, mengelola dana yang ada baik dari perolehan dana atau input dan manfaat dana tersebut.

Persamaan: penelitan ini dengan penelitian penulis ialah sama-sama melakukan riset tentang Manajemen Keuangan pada suatu lembaga. Perbedaan: terletak pada objek penelitiannya dimana Herlin Oktariningdyah melakukan riset di Masjid Jamik Gresik.

2. Fredik Natan “ Analisis Laporan Keuangan untuk Menilai Kinerja Keuangan pada PT Astra Internasional Tbk Periode 2007-2009.

Persamaan : sama-sama membahas tentang keuangan

Perbedaan : tempat penelitian yang berbeda, Analisis laporan keuangan untuk menilai kinerja. Dari hasil analisis yang telah dilakukan maka penulis menyimpulkan bahwa analisis laporan keuangan dapat digunakan untuk menilai kinerja perusahaan karena hasil dari analisis akan dapat menghilangkan situasi ketidakpastian dalam informasi sehingga keputusan yang diambil lebih tepat, misalnya dalam hal keputusan investasi, efisiensi operasi, dan penentuan laba di masa yang akan datang.


(21)

3. “Ichsani” dengan judul “Transparansi Manajemen Keuangan” (Studi di Pondok Pesantren Salaf dan Modern Masyitoh di Desa Bolo, Wonosegoro, Boyolali, Tahun Ajaran 2009, STAIN SURAKARTA)

Persamaan: sama-sama membahas tentang keuangan

Perbedaan: mengarah kepada perwujudan transparansi meliputi penyusunan anggaran, pembukuan keuangan, evaluasi keuangan dan pertanggung jawaban.

B.Kerangka Teori 1. Manajemen

Manajemen berasal dari bahasa latin yaitu dari kata asal kata

manus yang berati tangan dan agere yang berarti melakukan. Kata-kata itu

digabungkan menjadi kata kerja managere yang artinya menangani.

Managere diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dalam bentuk kata kerja

to manage, dengan kata benda management, dan manager untuk orang

melakukan manajemen. Akhirnya, management diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia menjadi manajemen atau pengelolaan.20

Manajemen merupakan faktor yang sangat menentukan dalam mencapai suatu tujuan dan keberhasilan pada setiap lembaga, oleh karena itu lembaga yang tidak mengikuti perubahan zaman, dengan sendirinya akan tertinggal dengan lembaga yang lainnya, untuk itu lembaga yang ingin

20

Husaini Usman, Manajemen; Teori Praktik dan Riset Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), cet, 2, Hal. 4


(22)

bersaing di era globalisasi ini, harus menggunakan manajemen dalam melaksanakan aktivitasnya.21

Manajemen adalah suatu proses dengan mana pelaksanaan suatu tujuan tertentu diselenggarakan dan diawasi oleh pihak perusahaan.22 Manajemen adalah fungsi untuk mencapai sesuatu melalui kegiatan orang lain dan mengawasi usaha-usaha individu untuk mencapai tujuan bersama.23 Manajemen adalah pencapaian tujuan yang ditetapkan terlebih dahulu dengan mempergunakan kegiatan orang lain.24

Bila diperhatikan ketiga definisi di atas, maka akan segera tampak bahwa ada tiga pokok penting dalam definisi-definisi tersebut, yaitu pertama, adanya tujuan yang ingin dicapai. Kedua, tujuan dicapai dengan memepergunakan kegiatan orang-orang lain. Dan ketiga, kegiatan-kegiatan orang lain itu harus dibimbing dan diawasi.25

Manajemen adalah suatu proses sosial yang berkenaan dengan keseluruhan usaha manusia dengan bantuan manusia lain serta sumber-sumber lainnya, menggunakan metode yang efektif dan efisien untuk mencapai tujuan yang ditentukan sebelumnya.26

Salah satu sarana manajemen yang kedua adalah uang (money). Untuk melakukan berbagai aktivitas diperlukan uang, seperti upah atau

21

M. Manulang, Dasar-Dasar Manajemen, (Jakarta: Galia Indonesia, 1990), Hal, 3. 22Encylopedia of the sosial sciense

dalam M. Manulang, Dasar-Dasar Manajemen, (Jakarta: Galia Indonesia, 1990), Hal ,3

23

Haiman dalam M. Manulang, Dasar-Dasar Manajemen, (Jakarta: Galia Indonesia, 1990), Hal ,3 24

George R. Terry dalam M. Manulang, Dasar-Dasar Manajemen, (Jakarta: Galia Indonesia, 1990), Hal, 3

25

Siagan dalam M. Manulang, Dasar-Dasar Manajemen, (Jakarta: Galia Indonesia, 1990), Hal ,4 26

Emar Hamalik, Manajemen Pengembangan Kurikulum, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2006), Hal. 16-17


(23)

gaji orang-orang yang membuat rencana, mengadakan pengawasan bekerja dalam proses produksi, membeli bahan-bahan peralatan-peralatan, dan lain sebagainya. Uang sebagai sarana manajemen harus digunakan sedemikian rupa agar tujuan yang ingin dicapai bila dinilai dengan uang lebih besar dari uang yang digunakan untuk mencapai tujuan tersebut. Kegagalan atau dipengaruhi oleh perhitungan atau ketelitian dalam menggunakan uang.27

2. Keuangan

Keuangan pada dasarnya adalah menitik beratkan upaya pendistribusian benefit dan beban yang harus ditanggung. Keuangan berhubungan dengan distribusi beban pajak dalam berbagai jenis pajak, kelompok manusia serta metode pengalihan pajak ke sekolah.

Hal yang penting dalam keuangan adalah berupa besar uang yang harus dibelanjakan, dari mana sumber uang diperoleh, dan kepada siapa uang harus dibelanjakan. Keuangan merupakan jumlah uang yang dihasilkan dan dibelanjakan untuk berbagai keperluan penyelenggaraan yang mencakup gaji, peningkatan profesional, pengadaan sarana, perbaikan ruang, pengadaan peralatan kantor, pengadaan alat-alat, alat tulis kantor (ATK), kegiatan. Penjelasan di atas menggambarkan bahwa keuangan adalah jumlah uang yang dihasilkan dan dibelanjakan untuk pengelolaan secara efektif dan efisien dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditentukan.28

27

M. Manulang, Dasar-Dasar Manajemen, (Jakarta: Galia Indonesia, 1990), Hal ,6 28


(24)

Masalah-masalah keuangan pada dasarnya hanya menyangkut tentang kegiatan untuk menggunakan dan memproleh dana. Hanya saja keuangan perusahaan menggunakan informasi keuangan yang disusun menurut prinsip-prinsip keuangan, sehingga mereka yang berkecimpung dalam bidang keuangan perlu memahami prinsip-prinsip tersebut.29

3. Manajemen keuangan

Manajemen keuangan dapat diartikan sebagai “tindakan pengurusan atau ketatausahaan keuangan yang meliputi pencatatan, perencanaan, pelaksanaan, pertanggungjawaban, dan pelaporan. Manajemen keuangan dapat diartikan sebagai “keseluruhan proses pemerolehan dan pendayagunaan unag secara tertib, efisien, dan dapat dipertanggungjawabkan dalam rangka memperlancar pencapaian tujuan.

Manajemen keuangan, dapat disimpulkan bahwa manajemen keuangan merupakan aplikasi konsep dan unsur-unsur manajemen dalam mengatur, memanfaatkan, dan mendayagunakan keuangan organisasi/ satuan untuk menfasilitasi pelaksanaan kegiatan secara efektif dan efisien melalui proses perencanaan, pelaksanaan, pertanggungjawaban, dan pengawasan secara sistematis dan sinergis.30

Manajemen keuangan adalah usaha atau kegiatan-kegiatan pemimpin dalam memproses urusan keuangan, menggunakan fungsi-fungsi manajemen, menggerakkan para petugas keuangan. Siklus manajemen keuangan seperti halnya dengan manajemen lainnya, secara

29

Suad Husnan dan Enny Pudjiastuti, Dasar-Dasar Manajemen Keuangan, (Yogyakarta: AKADEMI MANAJEMEN PERUSAHAAN YKPN, 2002), Hal, 9

30


(25)

garis besar terdiri dari tahap: pelaksanaan, penilaian, evaluasi, pengawasan, dan perencanaan berikutnya. Hal yang diurus dalam tahap ini adalah anggaran maka pengurusan keuangan disebut juga pengurusan anggaran.31

Manajemen keuangan adalah segala aktifitas perusahaan yang berhubungan dengan bagaimana memperoleh dana, menggunakan dana, dan mengelola aset sesuai tujuan perusahaan menyeluruh. Manajemen keuangan dapat ditarik kesimpulan bagaimana memperoleh kesimpulan, memperoleh dana, mengelola dana secara optimal yang digunakan untuk membiayai segala aktifitas yang dilakukan perusahaan.32

Manajemen Keuangan adalah aktivitas pemilik dan manajemen perusahaan untuk memperoleh sumber modal yang semurah-murahnya dan menggunakannya se-efektif, se-efisien, seproduktif mungkin untuk menghasilkan laba.33

Manajemen keuangan yaitu pengelolaan semua bentuk keuangan baik usaha memperoleh atau mengumpulkan modal untuk membiayai aktifitas atau kegiatan yang secara langsung maupun tidak langsung untuk menunjang penyelenggaraan secara efektif dan efisien dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditentukan.34

31

T. Hani Handoko, Manajemen Keuangan Edisi 2, (Yogyakarta:BPFE, 1995), Hal, 8

32

Agus Harjito dan Martono, Manajemen Keuangan, (Jakarta: Galia Indonesia, 1994), Hal , 18

33

Toni Pengaruh Dividend Payout Ratio, Ukuran Perusahaan Dan Profitabilitas Terhadap Kebijakan Utang, Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta, 2012

34

Lihat Rohiat, Manajemen Sekolah Teori Dasar dan Praktik, (Bandung: PT Refika Aditama, 2012), Hal, 27


(26)

Manajemen keuangan adalah manajemen terhadap fungsi-fungsi keuangan. Sedangkan fungsi keuangan merupakan kegiatan utama yang harus dilakukan oleh mereka yang bertanggung jawab dalam bidang tertentu. Fungsi manajemen keuangan adalah menggunakan dana dan mendapatkan dana.35

Manajemen keuangan adalah segala aktifitas yang berhubungan dengan bagaimana memperoleh dana untuk membiayai usahanya, mengelola dana tersebut sehingga tercapai, dan pengelolaan aset yang dimiliki efektif dan efisien.36

Kesuksesan dalam menjalankan tugas tersebut merupakan hal yang diharapkan perusahaan dan merupakan prestasi bagi para manajer keuangan apabila dapat mencapainya. Namun sebaliknya dalam praktiknya tidak semua usaha dijalankan akan berhasil atau menghasilkan keuntungan seperti yang diharapkan, dengan berbagai sebab. Kegagalan ini dapat dijadikan dasar sebagai alat untuk melakukan evaluasi, tindakan mana yang salah, sehingga menjadi pelajaran ke depan. Bagi manajaer keuangan terkabang hal ini merupakan hukuman terhadap kariernya di perusahaan tersebut, akibat kegagalannya dalam mencapai target yang telah ditetapkan. Oleh karena itu, manajer keuangan harus tahu fungsinya sebagai apa di perusahaan tersebut terlebih dahulu, sebelum menjalankan

35

Tim dosen Administrasi Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia, Manajemen Pendidikan,

(Bandung: Alfabet, 2009), Hal. 256 36


(27)

aktivitasnya, sehingga dapat memahami serta menjalankan tugasnya secara baik.37

Manajemen keuangan meliputi kegiatan perencanaan, pencatatan data, laporan keuangan, dan pertanggung jawaban penggunaan dana sesuai dengan yang direncanakan. Adapun unsur-unsur manajemen keuangan meliputi perencanaan, pencatatan data, laporan keuangan, dan pertanggung jawaban.38 Berikut ini pengertian dari masing-masing unsur:

1) Perencanaan keuangan

Perencanaan keuangan adalah penentuan terlebih dahulu apa yang akan dikerjakan.39 Perencanaan adalah penetuan serangkaian tindakan untuk mencapai hasil yang diinginkan.40

Perencanaan atau Planning, yaitu proses yang menyangkut upaya yang dilakukan untuk mengantisipasi kecenderuangan di masa yang akan datang dan penentuan strategi dan taktik yang tepat untuk mewujudkan target dan tujuan organisasi.41

Perencanaan adalah serangkaian tindakan untuk mencapai hasil yang diinginkan.42 perencanaan merupakan starting point dari aktivitas manajerial. Karena bagaimanapun sempurnanya suatu aktivitas manajemen tetap membutuhkan sebuah perencanaan. Karena perencanaan

37

Kasmir, Manajemen Keuangan, (Yogyakarta:BPFE, 1997), Hal, 16 38

Lihat Rohiat, Manajemen Sekolah Teori Dasar dan Praktik, (Bandung: PT Refika Aditama, 2012), Hal. 27

39

Newman dalam M. Manulang, Dasar-Dasar Manajemen, (Jakarta: Galia Indonesia, 1990), Hal, 39

40

Louis A. Allen dalam M. Manulang, Dasar-Dasar Manajemen, (Jakarta: Galia Indonesia, 1990), Hal ,39

41

M. Manulang, Dasar-Dasar Manajemen, (Jakarta: Galia Indonesia, 1990), Hal ,39 42

Manullang, M. Dasar-dasar Manajemen. (Yogyakarta: Gadja Mada University Press). 2012. Hal. 39.


(28)

merupakan langkah awal bagi sebuah kegiatan dalam bentuk memikirkan hal-hal yang terkait agar memperoleh hasil yang optimal.43

Perencanaan dalam manajemen keuangan ialah kegiatan merencanakan sumber dana untuk menunjang kegiatan dan tercapainya tujuan di perusahaan. Perencanaan tersebut berarti menghimpun segala sumber daya yang berhubungan dengan anggaran sebagai penjabaran suatu rencana ke dalam bentuk dana untuk setiap komponen kegiatan.44

Perencanaan keuangan merupakan kegiatan untuk memperkirakan posisi dan kondisi keuangan perusahaan di masa akan datang (bisa jangka panjang jangka pendek). Untuk menyusun rencana keuangan tersebut dipergunakan serangkaian asumsi (skenario), baik yang menyangkut keputusan-keputusan keuangan.45

Fungsi manajemen adalah fungsi perencanaan. bagi manajer keuangan fungsi perencanaan ini berarti melakukan perencanaan keuangan. Perencanaan keunagan dimaksudkan untuk memperkirakan bagaimana posisi keuangan perusahaan di masa yang akan datang temasuk didalamnya perkiraan tentang berapa banyak pendanaan ekstern yang harus dicari.46

43

Munir, M dan Ilahi Wahyu. Manajemen Dakwah. (Jakarta: Prenada Media Group). 2009. Hal. 94.

44

Sunarta, MANAJEMEN KEUANGAN, Yogyakarta, Tehnir Adminirtrari Umum don, Perlenghopon Perguruon Tinggi, Yayasan Pengembang Untversitas Nbgert Tahun 2001

45

Suad Husnan dan Enny Pudjiastuti, Dasar-Dasar Manajemen Keuangan, (Yogyakarta: Akademi Manajemen Perusahaan YKPN, 2002), Hal, 22

46

Suad Husnan dan Enny Pudjiastuti, Dasar-Dasar Manajemen Keuangan, (Yogyakarta: AKADEMI MANAJEMEN PERUSAHAAN YKPN, 2002), Hal, 9


(29)

Merencanakan keuangan, artinya, seorang manajer keuangan harus mampu berinteraraksi dengan eksekutif lain dan bersama-sama merencanakan kegiatan apa saja yang harus dilakukan untuk ke depan. Sebelumnya tentu saja terlebih dahulu meramalkan kondisi yang akan terjadi di masa yang akan datang dan yang kemungkinan besar berdampak, baik langsung maupun tidak langsung terhadap pencapaian tujuan perusahaan. Setelah diramalkan barulah manajer keuangan menyusun rencana- rencana yang akan dilakukan terutama yang berkaitan dengan keuangan perusahaan yaitu kebutuhan keuangan dan pengelolaan keuangan.47

Perencanaan keuangan adalah proses merencanakan tujuan-tujuan keuangan jangka pendek maupun jangka panjang. Menyatakan untuk mencapai hasil yang optimal ketika mengerjakan sebuah perencanaan keuangan, seorang perencana keuangan harus:

a) Menetapkan tujuan keuangan yang terukur dan mempunyai jangka waktu. Setiap tujuan yang sudah ditetapkan akan mempunyai konsekuensi tertentu terhadap cashflow yang akan dibuat.

b) Evaluasi kembali kondisi keuangan secara periodik. Tujuan keuangan boleh berganti dengan berjalannya waktu.

c) Mulai perencanaan sedini mungkin. Mengembangkan kebiasaan perencanaan keuangan yang baik, anggaran, investasi, dan mengevaluasi secara teratur.

47


(30)

d) Penetapan tujuan keuangan haruslah realistis. Tujuan keuangan tersebut memerlukan suatu proses yang panjang karena adanya ketidakpastian dan risiko seperti terjadi inflasi, perubahan harga saham, perubahan tingkat suku bunga yang akan mempengaruhi hasil perencanaan keuangan. e) Mencapai tujuan keuangan memerlukan perjuangan.48

2) Pencatatan data

Pembukuan yaitu pencatatan keuangan baik pemasukan maupun pengeluaran secara tertib berdasarkan macam sumber dan jenis pengeluaran agar dapat diketahui oleh atasan dan pihak lain yang berkepentingan dengan keuangan sekolah.49 Prinsip pembukuan meliputi:

a) Pembukuan terhadap seluruh penerimaan dan pengeluaran dapat dilakukan dengan tertib dan sesuai ketentuan yang berlaku.

b) Semua transaksi penerimaan dan pengeluaran dana dicatat dalam Buku kas umum dan buku pembantu yang relevan sesuai dengan urutan tanggal kejadiannya.

c) Uang tunai yang ada di kas tunai Setiap transaksi pengeluaran harus didukung dengan bukti kwitansi yang sah

Tahap pencatatan yaitu mencatat semua bukti-bukti transaksi yang telah dianalisis kedalam jurnal umum. Di dalam tahap ini ada tiga bagian yaitu:

48

Rita dan Santoso: literasi Keuangan dan Perencanaan Keuangan pada Dana Pendidikan, FakultasEkonomi dan Bisnis Universitas Kristen Satya, Jurnal Ekonomi/Volume XX, No. 02, Juli 2015: 212-227

49

Shelly Erman Munzir, Determinan Struktur Modal Dan Pengaruhnya Terhadap Nilai Perusahaan, Jakarta: Universitas Esa Unggul, pada BEI 2008-2012


(31)

a) Kegiatan pengidentifikasian dan pengukuran dalam bentuk bukti transaksi dan bukti pencatatan.

b) Kegiatan pencatatan bukti transaksi ke dalam buku harian atau jurnal. c) memindahbukukan (posting) dari jurnal berdasarkan kelompok atau

jenisnya ke dalam akun buku besar.50

3) Laporan keuangan

Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi penting bagi perusahaan disamping sumber-sumber informasi lainnya. Di dalam laporan keuangan suatu perusahaan dapat diketahui perkembangan perusahaan serta kondisi keuangan perusahaan tersebut.51

Tahap pelaporan keuangan adalah terdiri dari laporan rugi laba. Kemudian membuat kesimpulan dari kegiatan atau pekerjaan laporan keuangan sebelumnya. Segala hal yang berhubungan dengan keuangan diungkapkan pada laporan keuangan tersebut.52Laporan keuangan adalah laporan yang menunjukkan kondidi keuangan perusahan pada saat ini atau dalam suatu periode tertentu.53

Bagi perusahaan, penyajian laporan keuangan secara khusus merupakan salah satu tanggung jawab manajer keuangan. Hal ini sesuai dengan fungsi manajer keuangan, yaitu:

50

Shelly Erman Munzir, Determinan Struktur Modal Dan Pengaruhnya Terhadap Nilai Perusahaan, Jakarta: Universitas Esa Unggul, pada BEI 2008-2012

51

Gus Muqorobin dan Moech. Nasir, Penerapan Rasio Keuangan Sebagai Alat Ukur Kinerja Perusahaan, Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Surakarta BENEFIT Jurnal Manajemen dan Bisnis, Volume 13, Nomor 1, Juni 2009, hlm.1-13

52

Fachrurrozi, Akuntabilitas Pengelolaan Dana; untuk Peningkatan Mutu Pendidikan pada Madrasah Aliyah (Pesantren) di Kota Semarang, Hal. 31

53


(32)

a) Merencanakan b) Mencari

c) Memanfaatkan dana-dana perusahaan d) Memaksimalkan nilai-nilai perusahaan

Dengan kata lain, tugas seorang manajer keuangan adalah mencari dana dari berbagai sumber dan membuat keputusan tentang sumber dana yang harus dipilih. Di samping itu, seorang manajer keuangan juga harus mampu mengalokasikan atau menggunakan dana secara tepat dan benar.54

Laporan keuangan menggambarkan kondisi keuangan dan hasil usaha suatu perusahaan pada saat tertentu atau jangka waktu tertentu. Adapun jenis laporan keuangan yang lazim dikenal adalah: neraca, laporan laba/rugi.55

a) Laporan neraca

Disebut juga laporan posisi keuangan perusahaan. Laporan ini menggambarkan posisi aktiva, kewajiban, dan modal pada saat tertentu. 56

b) Laporan laba rugi

Menyajikan pendapatan dan beban untuk periode waktu tertentu berdasarkan konsep penandingan yang disebut juga konsep pengaitan atau pemadaman, antara pendapatan dan beban yang terkait. Konsep

54

Kasmir, Analisis Laporan Keuangan, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2008,) Hal, 6. 55

Sofyan Syafri Harahap, Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2011,) Hal, 105

56

Sofyan Syafri Harahap, Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2011,) Hal, 107


(33)

ini diterapkan dengan memadankan beban dan pendapatan yang dihasilkan dalam periode terjadinya beban tersebut. Laporan laba rugi yang menyajikan selisih lebih pendapatan terhadap beban yang terjadi. Jika pendapatan lebih besar dari pada beban, selisihnya disebut laba bersih. Jika beban melebihi pendapatan, selisihnya disebut rugi bersih. Pengaruh pendapatan dihasilkan dan beban terjadi selama bulan berjalan untuk solusi ditunjukkan dalam persamaan sebagai kenaikan dan penurunan yang terpisah dalam setiap kolom. Laba bersih untuk setiap periode berpengaruh terhadap kenaikan dalam ekuitas pemilik (modal) untuk periode tersebut, sementara rugi bersih berpengaruh terhadap penurunan ekuitas pemilik (modal) untuk periode tersebut. 57

4) Pertanggung jawaban

Pertanggungjawaban mengidentifikasikan bagian dari organisasi yang mempunyai tanggung jawab untuk setiap tujuan, mengembangkan ukuran dan target untuk dicapai, dan menciptakan laporan ukuran oleh bagian kecil dari organisasi atau pusat pertanggungjawaban. Pusat pertanggungjawaban dimaksudkan untuk membantu mengimplementasikan rencana manajemen puncak.58

Memberikan pertanggungjawaban berarti memberikan laporan bagaimana seseorang melaksanakan tugasnya dan bagaimana dia memakai wewenang yang diberikan kepadanya. Jadi,

57

James M. Reeva, pengantar akutansi, (Jakarta: Salemba Empat, 2013). Hal 22-23. 58

Viyanti Mahasiswa Jurusan Akuntansi Universitas Kristen Maranatha, Akuntansi Pertanggungjawaban Sebagai Alat Pengendalian Manajemen Terhadap Penilaian Prestasi Kerja, kurat Jurnal Ilmiah Akuntansi No.3 Tahun ke-1 September-Desember 2010


(34)

pertanggungjawaban adalah pemberian laporan bagaimana tugas-tugas dilaksanakan dan bagaimana cara kekuasaan dipakai.59

Permasalahan utama bidang keuangan ini perlu diambil keputusankeputusan penting dan strategis oleh penanggungjawab bi-dang keuangan (manajer keuangan), menyangkut:

a) Berapa jumlah dana yang diperlukan (Keputusan Pendanaan). b) Berapa banyak dan dibidang apa investasi dilakukan (Keputusan

Investasi).

c) Bagaimana cara mengalokasikan keuntungan (Kebijakan dividen).



“Tiap-tiap diri bertanggung jawab atas apa yang telah diperbuatnya”. (QS. Al-Mudatsir: 38).60

Dalam mejalankan kegiatannya bendahara jaga memiliki sejumlah tugas, di mana masing- masing tugas harus dijalankan secara disiplin agar tidak terjadi penyimpangan. Tugas bendahara antara lain bertanggung jawab dalam bidang berikut ini.

a) Penerimaan dana

Bendahara bertugas menerima seluruh dana dari berbagai sumber yang ada, misalnya dana dari pinjaman bank atau dari hasil penjualan atau dana dari pihak- pihak laninnya.

b) Penyimpanan dana

59

M. Manulang, Dasar-Dasar Manajemen, (Jakarta: Galia Indonesia, 1990), Hal ,107

60

Yayasan Penyelenggaraan Penerjemah al-Qur’an, Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Semarang: Al-Waah, 1989), Hal, 1087


(35)

Bendahara dalam hal ini berkewajiban untuk menyimpa dana yang diperoleh dari berbagai sumber di atas secara aman, baik dalam bentuk peti kas, atau simpanan dalam berbagai rekening bank.

c) Menyampaikan laporan kas

Bendahara berkewajiban untuk melaporkan aktivitas keuangan, baik laporan posisi kas harian maupun modal kerja perusahaan secara berkala, sehingga setiap dib utuhkan untuk mengetahui kondisi kas perusahaan dengan mudah dapat diketahui dari laporan kas bendahara.

Kegiatan pertanggungjawaban dapat dilakukan secara bulanan, atau setiap selesai suatu kegiatan. Penetapan waktu pertanggungjawaban bergantung pada peraturan yang berlaku, yang ditetapkan oleh pemerintah maupun yayasan bagi sekolah swasta. Isi pertanggungjawaban meliputi:

i. Jumlah uang yang diterima dan yang dikeluarkan. ii. Buku penerimaan dan pengeluaran.

iii. Waktu transaksi.

iv. Berbagai bukti dari penerimaan dan pengeluaran. Pelaporan dilaksanakan dalam suatu periode tertentu sesuai dengan peraturan yang berlaku. Isi dari laporan sesuai dengan isi pertanggungjawaban dan menggunakan menggunakan


(36)

format-format tertentu. Laporan dan pertanggungjawaban disampaikan kepada pihak yang terkait.61

Tanggung Jawab Manager Keuangan Aktivitas perusahaan ditinjau dari sudut manajemen keuangan menjadi tugas manajer keuangan. Tugasnya antara lain adalah sebagai berikut

i. Perolehan dana dengan biaya murah. ii. Penggunaan dana efektif dan efisien iii.analisis laporan keuangan

Berdasarkan tugas tersebut, manajemen keuangan memiliki tujuan antara lain adalah ;

i. Memaksimalkan nilai perusahaan

ii. Membina relasi dengan pasar modal dan pasar uang.62

4. Pengertian haji dan umrah a. Pengertian Haji

Haji adalah menyengaja berkunjung ke Baitullah (Ka’bah) untuk melakukan beberapa ibadah. Syarat dan rukun yang telah ditentukan demi memenuhi panggil Allah dan mengharapkan Ridla-Nya.

Haji dapat juga disebut dengan melakukan serangkaian ibadah

“ihwu mamuzmin lontoi sakur” (ihram, wukuf, mabitdi muzdalifah, mabit di mina, lontar jumroh, thawaf ifadlah, sa’i dan cukur). Masing masing ini

61

Suad Husnan dan Enny Pudjiastuti, Dasar-dasar Manajemen Keuangan, (Yogyakarta: Akademi Manajemen Perusahaan YKPN, 2002 ), Hal 88.

62

Suad Husnan dan Enny Pudjiastuti, Dasar-dasar Manajemen Keuangan, (Yogyakarta: Akademi Manajemen Perusahaan YKPN, 2002 ), Hal 89.


(37)

harus dilakukan dengan benar pada tempat dan waktu yang telah ditentukan, demi memperoleh ridla Allah.

Ibadah haji ini diwajibkan kepada seluruh umat Islam yang memiliki sik, finansial dan lain-lain. Ibadah haji hanya diwajibkan satu kali seumur hidup, jadi haji berikutnya adalah ibadah haji sunnah, kecuali orang yang nadzar melakukan haji, maka wajib untuk melaksanakanya.63

                                                          

96. Sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun untuk (tempat beribadat) manusia, ialah Baitullah yang di Bakkah (Mekah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi semua manusia.

97. Padanya terdapat tanda-tanda yang nyata, (di antaranya) maqam Ibrahim. Barangsiapa memasukinya (Baitullah itu) menjadi amanlah dia; mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, Yaitu (bagi) orang yang sanggup Mengadakan perjalanan ke Baitullah. Barangsiapa mengingkari (kewajiban haji), Maka Sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari

63

Abu Bakar Assegaf, Buku Panduan Manasik Haji dan Umroh, (Surabaya: KBIH AN-NUR, 1435), Hal, 22.


(38)

semesta alam. Ahli kitab mengatakan bahwa rumah ibadah yang pertama dibangun berada di Baitul Maqdis, oleh karena itu Allah membantahnya. Ialah: tempat Nabi Ibrahim a.s. berdiri membangun Ka'bah.Yaitu: orang yang sanggup mendapatkan perbekalan dan alat-alat pengangkutan serta sehat jasmani dan perjalanan aman.64

b. Pengertian Umrah

Umrah adalah berkunjung ke Baitullah (Ka’bah) untuk melakukan thawaf. Sa’i mencukur rambut demi mengharap ridla Allah SWT. Serangkaian pelaksanaan ibadah Umrah ini dapat disebut

“IHTOSAKUR” (Ihram, Towaf, Sa’i, dan Cukur). Masing-masing dari rukun Umrah ini harus dilaksanakan secara benar dan tertib (berurutan).

5. KBIH (Kelompok Bimbingan Ibadah Haji).65

Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) adalah sebuah wadah pembimbingan dan bukan sebagai penyelenggara haji, bagi calon jamaah haji yang dilakukan oleh lembaga sosial keagamaan Islam, yang telah mendapat izin sebagai KBIH dari kantor wilayah setempat. Peran KBIH sampai dengan saat ini masih sangat diperlukan baik oleh para jamaah calon haji maupun Kementrian Agama.

KBIH adalah organisasi sosial yang bergerak dalam bidang keagamaan yaitu membimbing calon jamaah haji untuk mempersiapkan dirinya melakukan

64

Yayasan Penyelenggaraan Penerjemah al-Qur’an, Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Semarang: Al-Waah, 1989), Surat Al-Imran Ayat 96-97.

65

Widyarini, Manajemen Kelompok Bimbingan Ibadah haji (KBIH), Fakultas Syariah dan hukum, UIN Sunan Kalijaga, Jurnal Ekonomi dan Bisnis Islam ,Vol. VII, No. 2, Juni 2013.


(39)

upacara ritual di tanah suci. Mengingat kondisi di tanah suci tersebut, para jamaah berdatangan dari berbagai penjuru dunia, serta suasana yang sangat berbeda dengan di Indonesia maka dipandang perlu adanya pembekalan secara benar. Di sisi lain, ada berbagai kegiatan yang dilakukan selama bimbingan haji di Indonesia antara lain berupa pelayanan dari para karyawan KBIH. Pelayanan tersebut antara lain: kegiatan urusan administrasi, pemberian informasi yang berhubungan dengan aturan kementrian agama, praktik manasik, mujahadah keluarga jamaah (jika ada) dan kegiatan pasca haji.

Bagi jamaah menggunakan jasa KBIH akan lebih memberikan ketentramana bathin, karena pembimbingan tentang ibadah dilakukan sebelum berangkat haji dan pendampingan ibadah selama berada di tanah Haram. Bagi kementrian Agama KBIH merupakan mitra kerja, karena membantu tugas dan kewajiban pembimbingan para calon jamaah haji. Kementrian Agama juga melaksanakan pembimbingan dengan baik, namun keterbatasan jumlah personil, tidak mungkin mampu melakukan pembimbingan dan pengawasan dengan baik, terutama pada saat berada di tanah Haram.

Kendala yang harus dihadapi oleh petugas Kementrian Agama antara lain: perilaku jamaah yang sangat beragam dalam jumlah besar (satu kloter hanya satu pembimbing ibadah), jamaah usia lanjut (sering bingung, pelupa dan tersesat), pemahaman tentang prosesi ibadah haji sangat minim.

KBIH adalah wadah atau organisasi yang menjalani aktivitas dari merintis, mengembangkan dan mempertahankan eksistensinya dalam rangka mencapai tujuan. Untuk menunjukkan eksistensi dan memperoleh laba, maka


(40)

kegiatan yang berupa jasa harus mempertimbangkan kondisi keuangan dan proses pemasaran.

Kunci utama keberhasilan KBIH adalah pada pemberi materi manasik. Kejelasan serta kelengkapan materi yang disampaikan oleh ustadz/kyai akan memberikan ketenangan dan rasa percaya diri terhadap para calon jamaah. Jamaah yang belum pernah menjalankan ibadah haji, biasanya merasa ’takut’ berbuat kesalahan pada saat menjalankan upacara ritual haji. Dengan bekal materi yang disampaikan oleh ustadz/kyai diharapkan mampu menjadi jamaah mandiri pada saat berada di tanah suci.66

66

Widyarini, Manajemen Kelompok Bimbingan Ibadah haji (KBIH), Fakultas Syariah dan hukum, UIN Sunan Kalijaga, Jurnal Ekonomi dan Bisnis Islam ,Vol. VII, No. 2, Juni 2013.


(41)

BAB III

METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Pendekatan penelitian dan empiris dalam penelitian sangat diperlukan. Oleh karena itu sesuai dengan judul penulis menggunakan penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif (deskriptif kualitatif).67 Metode kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.68

Sesuai dengan judul penelitian yang diajukan yaitu“(Manajemen Keuangan di KBIH An-Nur Karah Agung Surabaya)”. Maka pendekatan pada penelitian ini adalah pendekatan penelitian lapangan dalam kategori penelitian kualitatif dengan menyertakan alasan-alasan singkat mengapa pendekatan ini digunakan.

Penulis menggunakan penelitian kualitatif karena mempunyai tiga alasan yaitu: pertama, lebih mudah mengadakan penyesuaian dengan kenyataannya yang berdimensi ganda. Kedua, lebih mudah menyajikan secara langsung hakikat hubungan antara peneliti dan subjek penelitian. Ketiga, memiliki kepekaan dan daya penyesuaian diri dengan banyak pengaruh yang timbul dari pola-pola nilai yang dihadapi.69

67

Bogdan dan Taylor dalam Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2005), Hal, 4

68

Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2005), Hal, . 4 69


(42)

Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti yaitu penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan data informasi mengenai status suatu fenomena yang ada.70

B.Subyek, Objek dan Lokasi Penelitian

1. Subyek Penelitian

Subyek penelitian ini adalah pegawai di KBIH An-Nur karah Agung Surabaya. Terutama ketua dan pegawai yang terlibat dalam manajemen keuangan di KBIH An-Nur karah Agung Surabaya.

2. Objek Penelitian

Objek yang menjadi kajian dalam penelitian ini adalah manajemen keuangan. Khususnya keuangan yang juga berperan dalam manajemen keuangan di KBIH An-Nur karah Agung Surabaya.

3. Lokasi Penelitian

Penelitian ini memilih lokasi di KBIH An-Nur karah Agung Surabaya. Beralokasi di Jalan karah Agung No.09, Surabaya depan kantor Jawa Pos Karah Surabaya.

C. Jenis Penelitian dan Sumber Data

Data ialah suatu keterangan atau bahan nyata yang dijadikan untuk menyusun hipotesa.71 Jenis data dalam penelitian ini ialah data kualitatif, karena hasil datanya berbentuk deskriptif dan datanya dapat diperoleh dari dokumen pribadi, catatan lapangan, ucapan, tindakan responden, dokumen dan

70

Arikanto Suharsini, Prosedur penelitian : Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: Rineka Cipta, 1993. Hal 309.

71

Tim Pusaka Agung Harapan. Kamus Ilmiah Populer. Surabaya: CV. Pustaka Agung Harapan. Hal. 87.


(43)

lain-lain. Adapun menurut derajatnya, jenis data dapat dibedakan menjadi dua yakni, data primer dan data sekunder.72

1. Data primer merupakan data yang diperoleh dari hasil wawancara atau informasi dari informan, yaitu orang yang berpengaruh dalam proses perolehan data atau bisa disebut key member yang memegang kunci utama sumber data penelitian ini, karena informan merupakan seseorang yang benar-benar tahu.73 “Manajemen Keuangan di KBIH An-Nur Karah Agung Surabaya”.

2. Data sekunder merupakan data yang berasal dari sumber kedua atau instansi seperti dokumen baik dalam bentuk laporan maupun data sekunder lainnya dan juga bisa dari teks book.74 Serta informasi yang dikeluarkan oleh pihak pimpinan KBIH An-Nur Karah Agung Surabaya yang berupa data-data tertulis seperti profil KBIH An-Nur Karah Agung Surabaya, dokumen-dokumen KBIH An-Nur Karah Agung Surabaya.75 Untuk data sekunder peneliti akan menggunakan website, brosur dalam mencari diantaranya profil KBIH An-Nur Karah Agung Surabaya, kegiatan-kegiatan yang dilakukan yang berhubungan dengan “Manajemen Keuangan di KBIH An -Nur Karah Agung Surabaya”

72

Suharsimi Arikunto. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT. Rineka Cipta. 1996. Hal. 144.

73

Siti Nur Ainin. 2015. Gadget dan Perilaku Santri Dalam Kehidupan Berinteraksi (Studi Kasus Di Pondok Pesantren Al-Muhajirin Dusun Panjer Desa Tunggal Pager Kecamatan Pungging Kabupaten Mojokerto). Surabaya: Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya.

74

Yuswianto (2002) dalam Siti Nur Ainin. 2015. Gadget dan Perilaku Santri Dalam Kehidupan Berinteraksi (Studi Kasus Di Pondok Pesantren Al-Muhajirin Dusun Panjer Desa Tunggal Pager Kecamatan Pungging Kabupaten Mojokerto). Surabaya: Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya.

75

Siti Nur Ainin. 2015. Gadget dan Perilaku Santri Dalam Kehidupan Berinteraksi (Studi Kasus Di Pondok Pesantren Al-Muhajirin Dusun Panjer Desa Tunggal Pager Kecamatan Pungging Kabupaten Mojokerto). Surabaya: Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya.


(44)

Sumber data dalam penelitian ialah subjek dimana data dapat diperoleh. Dalam penelitian ini identifikasi penghimpunan data dapat diklasifikasikan menjadi tiga:

Pertama: informan, adalah orang yang berpengaruh dalam proses pengumpulan data bisa juga disebut sebagai narasumber atau key member, orang yang memegang kunci utama sumber data dalam penelitian ini. Kriteria informan dalam penelitian ini adalah:

1) Memiliki pengalaman kerja di KBIH An-Nur Karah Agung Surabaya selama 1 tahun.

2) Memahami tentang Manajemen Keuangan

Kedua: aktivitas atau peristiwa, informasi diperoleh dari pengamatan

terhadap peristiwa atau aktivitas yang berkaitan dengan permasalahan yang diangkat oleh peneliti. Dari aktivitas tersebut peneliti dapat mengetahui secara langsung bagaimana proses itu terjadi dengan hal tersebut peneliti bisa cross

check terhadap informasi verbal yang diberikan oleh objek yang diteliti.

Ketiga: dokumen atau arsip, yaitu bahan tertulis atau benda yang

berkaitan dengan suatu peristiwa atau aktivitas tertentu. Baik rekaman, arsip, data base, surat-surat, dan gambar yang dapat memberikan informasi terkait judul penelitian.” Manajemen Keuangan di KBIH An-Nur Karah Agung Surabaya”.

D. Tahap-Tahap Penelitian

Untuk melakukan sebuah penelitian kualitatif, perlu mengetahui tahap-tahap yang akan dilalui dalam proses penelitian. Untuk itu, peneliti harus


(45)

menyusun tahap-tahap penelitian yang lebih sistematis agar diperoleh hasil penelitian yang sistematis pula. Tahap-tahap penelitiannya sebagai berikut : 1. Tahap Pra Lapangan

a. Menyusun rancangan penelitian

Dalam menyusun rancangan penelitian, peneliti berangkat dari permasalahan yang akan diangkat dalam penelitian.

b. Memilih lapangan penelitian

Dalam memilih lapangan penelitian, peneliti berpijak dari rumusan masalah yang telah diangkat sehingga peneliti bisa memilih lokasi penelitian yang sesuai.

c. Mengurus surat perijinan

Dalam melakukan penelitian, peneliti harus mempunyai surat perijinan meneliti sehingga dapat memudahkan peneliti dalam proses penelitian.

d. Penilaian lokasi penelitian

Peneliti harus melihat lokasi penelitian yang berhubungan dengan situasi, kondisi, latar beserta konteksnya yang sesuai dengan permasalahan yang telah diangkat oleh peneliti.

e. Memilih dan memanfaatkan informan

Sehubungan dengan informan yang akan digunakan didalam pengumpulan data dalam penelitian, maka informan yang dipilih oleh peneliti harus benar-benar mengetahui dan memahami terkait dengan


(46)

fokus penelitian yaitu Manajemen Keuangan. Di dalam pemilihan informan di pilih bendaharaguna mencapai kevaliditasan data.

f. Menyiapkan perlengkapan penelitian, seperti: alat tulis, kamera, recorder, dan sebagainya

2. Tahap Pekerjaan Lapangan

Tahap ini mempersoalkan tentang segala macam pekerjaan lapangan antara lain yaitu :

a. Tahap pengumpulan, dalam tahap ini peneliti memegang peranan sangat penting karena pada penelitian ini peran aktif dan juga kemampuan peneliti dalam mengumpulkan data sangat diperlukan. Tahap ini dilakukan dengan:

i. Observasi terlibat

ii. Interview atau wawancara mendalam

iii. Dokumentasi

b. Tahap analisis data merupakan proses mengatur urutan data, mengorganisasikannya ke dalam suatu pola, kategori dan satuan uraian dasar. Pada tahap ini data yang diperoleh dari berbagai sumber yaitu: wawancara, pengamatan, catatan lapangan, dokumen, dan data lain yang mendukung dikumpulkan, diklasifikannnya, dan dianalisa dengan domain.

c. Tahap penulisan laporan merupakan hasil akhir dari suatu penelitian, sehingga dalam tahap ini peneliti mempunyai pengaruh terhadap hasil


(47)

penulisan yang baik akan menghasilkan kualitas yang baik pula terhadap hasil penelitian.76

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data ialah langkah paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dalam penelitian ialah mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan.77 Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan observasi, wawancara mendalam, studi dokumentasi, dan triangulasi.

Observasi, menjadi dasar ilmu pengetahuan. Para ilmuwan hanya dapat bekerja berdasarkan data, yakni fakta mengenai dunia kenyataan yang diperoleh melalui observasi.78 Pendapat lain ada yang telah mengklasifikan observasi menjadi observasi berpartisipasi (participant observasion), observasi yang secara terang-terangan dan tersamar (overt observation dan covert observation), dan observasi yang tak berstruktur (unstructured observation).79 Data yang ingin di proses dengan metode ini adalah Manajemen Keuangan di KBIH An-Nur Karah Agung Surabaya.

1. Wawancara ialah pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan maknanya dalam suatu topik tertentu.80 Untuk mendapatkan data secara langsung, peneliti

76

Siti Nur Ainin. 2015. Gadget dan Perilaku Santri Dalam Kehidupan Berinteraksi (Studi Kasus Di Pondok Pesantren Al-Muhajirin Dusun Panjer Desa Tunggal Pager Kecamatan Pungging Kabupaten Mojokerto). Surabaya: Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya.

77

Sugiono. 2010. Metode penelitian kuantitatif kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. 78

Nasution (1998) dalam Sugiono. 2010. Metode penelitian kuantitatif kualitatif dan R&D.

Bandung: Alfabeta. 79

Sanafiah Faisal (1990) dalam Sugiono. 2010. Metode penelitian kuantitatif kualitatif dan R&D.

Bandung: Alfabeta. 80


(48)

menggunakan metode wawancara/interview karena berdasarkan pertimbangan bahwa :

a. Peneliti dapat keterangan secara langsung dengan informan

b. Peneliti dapat terperinci menerima penjelasan yang menyangkut kepentingan penelitian.

c. Peneliti akan lebih dekat dan akrab dengan subyek penelitian

d. Peneliti akan dapat memperoleh data yang valid dan terhindar dari kesalahan observasi.

Metode wawancara/interview digunakan agar dapat memperoleh data tentang “Manajemen Keuangan di KBIH An-Nur Karah Agung Surabaya”.

2. Dokumentasi, ialah cacatan peristiwa yang telah lampau. Dapat berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang. Berbentuk tulisan misalnya catatan harian, sejarah kehidupan (life historis), cerita, biografi, peraturan, kebijakan. Berbentuk gambar misalnya foto, gambar hidup, sketsa dll. Berbentuk karya misalnya karya seni yang dapat berbentuk gambar, patung, film dll. Studi dokumen pada intinya adalah sebagai pelengkap dari penggunaan metode observasi dan wawancara dalam penelitian. Karena, hasil penelitian dari observasi atau wawancara akan lebih kredibel atau dapat dipercaya kalau didukung oleh sejarah pribadi kehidupan di masa kecil, di sekolah, di tempat kerja, di masyarakat dan autobiografi.81 Dari teknik tersebut peneliti melakukan pengambilan tulisan,

81


(49)

gambar, karya-karya monumental yang sekiranya dapat mendukung atau terkait dengan fokus penelitian.

3. Triangulasi, yang merupakan teknik pengumpulan data bersifat menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada. Melakukan pengumpulan data dengan triangulasi, maka sebenarnya peneliti mengumpulkan data yang sekaligus menguji kredibilitas data, yakni mengecek kredibilitas data dengan berbagai teknik pengumpulan data dan berbagai sumber data. Triangulasi teknik, berarti peneliti menggunakan teknik pengumpulan data yang berbeda-beda untuk mendapatkan data dari sumber yang sama.82 Dalam penelitian ini teknik triangulasi digunakan, agar data yang diperoleh dapat sekaligus dibuktikan dengan uji kredibilitasnya.

F. Teknik Validitas Data

Teknik validitas data dalam penelitian berfungsi untuk uji keabsahan data. Validitas ialah derajat ketepatan antara data yang terjadi pada objek penelitian dengan daya yang dapat dilaporkan oleh penelitian. Dengan demikian data yang valid adalah data “yang tidak berbeda” antara data yang dilaporkan oleh peneliti dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek penelitian. Ada dua macam validitas data yaitu validitas internal, yakni berkenaan dengan derajat akurasi desain penelitian dengan hasil yang di capai dan validitas eksternal, yakni berkenaan dengan derajat akurasi apakah hasil penelitian dapat digeneralisasikan atau diterapkan pada populasi dimana

82


(50)

sampel itu di ambil.83 Dalam penelitian ini untuk keabsahan data yang peneliti gunakan dalam penelitian ini ialah:

1. Keikutsertaan

Peneliti dalam penelitian kualitatif adalah instrumen utama sehingga keikutsertaan peneliti sangat menentukan pengumpulkan data. Keikutsertaan tersebut tidak hanya dilakukan dalam waktu singkat. Sehingga peneliti akan dapat memperoleh data yang lebih banyak dan dapat digunakan untuk mendeteksi data yang diperoleh, sehingga menyediakan lingkup yang luas. 2. Triangulasi

Yaitu teknik pemeriksaan keabsahan data dengan memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan sebagai pembanding tehadap data itu. Data yang diperoleh dari satu sumber akan dibandingkan dengan data yang diperoleh dari sumber yang lain dengan berbagai teknik dan waktu yang berbeda. Sebagai contoh data yang diperoleh dengan wawancara lalu di cek dengan observasi dan dokumentasi dalam waktu yang berbeda.

Adapun pengecekan keabsahan data dalam penelitian ini, penulis menggunakan teknik triangulasi sumber, yaitu membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam penelitian kualitatif. Untuk itu peneliti mencapainya dengan jalan:

a. Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara

83


(51)

b. Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang berkaitan

3. Menggunakan bahan referensi

Yaitu adanya pendukung untuk membuktikan data yang telah ditemukan oleh peneliti. Sebagai contoh, data hasil interview perlu didukung dengan adanya rekaman interview. Data tentang Manajemen Keuangan, gambaran suatu keadaan perlu digunakan didukung oleh foto-foto. Alat bantu perekam data dalam penelitian kualitatif, seperti kamera, alat rekam, suara sangat diperlukan untuk mendukung kredibilitas data yang telah ditemukan peneliti. Selain itu, dalam laporan penelitian data-data yang ditemukan perlu dilengkapi dengan foto-foto atau dokumen auntetik. Sehingga, menjadi lebih dapat dipercaya.84

G. Teknik Analisis data

Analisis data ialah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain, sehingga dapat mudah difahami, dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain. Analisis data dilakukan dengan mengorganisasikan data, menjabarkannya ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan yang dapat diceritakan kepada orang lain.85

84

Siti Nur Ainin. 2015. Gadget dan Perilaku Santri Dalam Kehidupan Berinteraksi (Studi Kasus Di Pondok Pesantren Al-Muhajirin Dusun Panjer Desa Tunggal Pager Kecamatan Pungging Kabupaten Mojokerto). Surabaya: Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya.

85


(52)

Proses analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan sejak sebelum memasuki lapangan, selama di lapangan, dan setelah selesai di lapangan. Analisis data telah dimulai sejak merumuskan dan menjelaskan masalah, sebelum terjun ke lapangan, dan berlangsung terus sampai penulisan hasil penelitian. Analisis data disini menjadi pegangan bagi penelitian kualitatif, analisis data lebih difokuskan selama proses dilapangan bersamaan dengan pengumpulan data.86

Adapun teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data kualitatif. Teknik-teknik analisis datanya adalah sebagai berikut: 1. Data Reduction

adalah merangkum dari data-data yang didapatkan dalam penelitian. Langkah-langkah yang harus dilakukan yakni memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting dan mencari tema. Dalam hal ini, peneliti harus segera melakukan analisa data melalui reduksi data, ketika peneliti memperoleh data dari lapangan dengan jumlah yang cukup banyak. Adapun hasil dari mereduksi data, peneliti telah memfokuskan pada Yakni yang berkaitan dengan manajemen Keuangan di KBIH An-Nur Karah Agung Surabaya.

2. Data Display

Langkah berikutnya adalah peneliti mendisplaykan data-data yang diperoleh dari lapangan. Data display yakni mengorganisir data, menyusun data dalam suatu pola hubungan sehingga semakin mudah dipahami. Dalam hal ini

86

Nasution (1988). Dalam Sugiyono. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta. 2014. Hal. 91.


(53)

peneliti memfokuskan pada “Yakni yang berkaitan dengan Manajemen Keuangan di KBIH An-Nur Karah Agung Surabaya”.

3. Conclusions Drawing/verification

Langkah ketiga dalam analisis data kualitatif adalah penarikan kesimpulan. Dalam hal ini peneliti meyimpulkan hasil penelitian yang sesuai dengan rumusan masalah yang telah dirumuskan.87“Yakni yang berkaitan dengan manajemen keuangan di KBIH An-Nur Karah Agung Surabaya”.

87

Miles dan Hubermen. Sugiyono. 2014. Memahami Penelitian Kualitatif. Alfabeta. Bandung. Hal. 91.


(54)

BAB IV

PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS DATA A.Gambaran Umum Obyek Penelitian

1. Sejarah dan profil

Sejarah Berdirinya KBIH An-Nur Surabaya Melakukan haji harus mempunyai pedoman atau rujukan dalam melaksanakan berbagai rangkaian ibadah haji dan dengan baik dan benar. Karena di dalam melaksanakan ibadah haji tidaklah mudah sehingga membutuhkan pembimbing yang nantinya dapat mengarahkan para jama’ah haji tentang apa yang seharusnya dilakukan. Maka atas dasar pertimbangan diatas, KBIH An-Nur Karah Agung Surabaya didirikan dalam usaha membantu calon jama’ah haji dan umrah agar haji maupun umrahnya terlaksana dengan baik dan sempurna sehingga dapat tercapai haji dan umrah yang mabrur.

Sebelum didirikannya (Kelompok Bimbingan Ibadah Haji) KBIH An-Nur Karah Agung Surabaya, sudah berdiri pondok pesantren An-Nur. Maka dari itu, Bpk Abu Bakar Assegaf memberi nama KBIH tersebut dengan nama KBIH An-Nur Karah Agung Surabaya. Dengan tujuan utamanya adalah memberikan bimbingan kepada calon jama’ah haji dan jama’ah umrah mulai dari tanah air sampai dengan selamat tanah suci Makkah dan Madinah.


(55)

Tour and Travel KBIH An-Nur Karah Agung didirikan sejak tahun 1983 pada awalnya tempat bimbingan haji dan Pembimbing utama An-Nur Karah Agung Surabaya adalah KH. Drs. Abu Bakar Assegaf, SH Sudah Menjadi Muthowif Sejak Tahun 1983. Maka pada tanggal 20 Maret 1993 KBIH (Kelompok Bimbingan Ibadah Haji) An-Nur didirikan oleh Drs. H. Abu Bakar Assegaff, SH yang dibantu oleh K.H. DR. Imam Mawardi ZI. Yang beralamatkan di Jl. Karah Agung No. 9 Surabaya 60232.

Tahun 1994 Pembimbing Utama KBIH AN-Nur Karah Agung dilantik Sebagai Kepala urusan umrah & haji ( Nurhikmah Travel & Tours Pte. Ltd. Tahun 1994 Merangkap Sebagai Kepala Devisi Umrah dan Haji) (Gelora Indah Perdana Tour & Travel Service Co. Ltd. Izin Usaha : 35/D.2/Bpu/Viii/86.) Tahun 1997 Pembimbing Utama KBIH An-Nur Mendirikan Yayasan At-Tasbih yang diantaranya bergerak dibidang Bimbingan Haji & Umrah.

Dengan Adanya Perubahan Undang-Undang Tentang Yayasan Dan Peraturan Kementerian Agama Bahwa Yayasan Yang Membimbing Haji & Umrah Harus Memakai Bendera KBIH. Maka Pembimbing Utama KBIH An-Nur Karah Agung Mendirikan Yayasan Sesuai Undang-Undang yang Baru Tgl. 02 Juni 2001 dan Mengajukan Ijin Pendirian KBIH. Maka Berdirilah KBIH An-Nur Karah Agung dengan surat ijin dari Kementerian Agama Nomor : Wm.04.02/Hj.01/ 3321 / 2002.

Mendirikan Pt. Nur Haramain Tour and Travel Akte Pengesahan Pendirian Dari Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia Ri No : C-24861


(56)

Ht.01.01.Th.2006 Surat Ijin Usaha Dari Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Nomor : 503 / 01.01.00.00071/ 436.5.12 /2006.

2. Letak Geografis KBIH An-Nur Karah Agung Surabaya

Letak Geografis KBIH An-Nur Karah Agung Surabaya Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak terlepas dari situasi dan kondisi tempat tinggalnya yang dalam ini adalah letak geografis. Begitu juga dengan kehidupan suatu perkumpulan dari beberapa manusia yang mempunyai keinginan dan tujuan yang sama. Perkumpulan tersebut secara otomatis akan bergerak sesuai dengan situasi dan kondisi yang melatar belakanginya. Dengan kata lain situasi dan kondisi suatu lingkungan akan sangat berpengaruh dengan aktivitas kehidupan manusia sehari-hari secara individu maupun kelompok.

Letak bangunan KBIH An-Nur Karah Agung Surabaya sangat strategis, hal tersebut disebabkan oleh letaknya didepan Jalan raya sekaligus depan Jawa Pos Karah Agung. Lokasi KBIH An-Nur berada di Jl. Karah Agung No.9 Surabaya 60232. Dengan batasan-batasan sebagai berikut:

a. Sebelah Utara berbatasan dengan Wonokromo b. Sebelah Selatan berbatasan dengan Jambangan c. Sebelah Timur berbatasan dengan Gayungan d. Sebelah Barat berbatasan dengan Wiyung


(57)

Gambar 1.1 graha KBIH An-Nur Karah Agung Surabaya


(58)

3. Landasan Berdirinya KBIH AN-NUR Karah Agung Surabaya

Akta Pendirian Badan Hukum No. 19 Tgl 29 Juni 2001 Surat Izin Operasional Departemen Agama Nomor: Wm. 04.02/Hj.01/3321/2002.

4. Visi dan Misi KBIH AN-NUR Karah Agung Surabaya Visi:

Membimbing dan mengantarkan jama’ah dalam menyempurnakan haji dan umrah semata karena Allah SWT. Menuju cita-cita suci yaitu haji mabrur”

Misi:

1. Menyelenggarakan manasik yang berkualitas dan berstandar syari’ah islam.

2. Menggantarkan jama’ah mulai pendaftaran sampai ketanah suci dengan pelayanan yang maksimal.

3. Menjadikan jama’ah yang berwawasan islami dan dapat menjaga kemabruran haji.

4. Peningkatan ibadah dan kepuasan dan jama’ah sebelum waktu dan setelah haji adalah cita-cita kami.

5. Struktur Organisasi KBHI An-Nur Karah Agung

Struktur organisasi merupakan hal yang sangat penting bagi perusahaan dalam pembagian tugas dan tanggung jawab serta wewenang dari masing-masing bagian yang ada dalam perusahaan, sehingga tidak terjadi adanya kesimpangsiuran dalam menjalankan tugas-tugas tersebut. Dengan adanya struktur organisasi maka akan diperoleh keterangan


(59)

mengenai besar kecilnya perusahaan yang bersangkutan, saluran tanggung jawab dari masing-masing pegawai, jabatan-jabatan yang terdapat dalam perusahaan dan perincian serta tugas-tugas dari unit kerja organisasi.

Struktur Organisasi KBIH An-Nur Karah Agung, Surabaya sebagai Berikut:

Tabel 1.1 Pembimbingan

Ketua : Drs. H. Abu Bakar Assegaf, SH Wakil Ketua : H. Sugeng Ikhwan Syah

Sekretaris : Drs. H. Ichsan JU Wakil Sekretaris : Dra. Hj. Lilik Azizah Bendahara : Jamaludin

Devisi Dakwah :

ketua

wakil ketua

bendahara devisi dakwah

sekretaris

devisi pembimbing

devisi pengembangan


(60)

1. Drs. H. Ali Fauzi Shahib, Msi 2. Hj. Maziyah Mazza Basya 3. H. Misbahul Khoiri Devisi Pengembangan : 1. H. Nur Hafidz, SE. M.Si 2. Hj. Dihliza, M.Pd

Devisi Pembimbing :

1. Drs. H. Abu Bakar Assegaf,SH 2. K. H. DR. Imam Mawardi Zl

3. K. H. Drs. Muchammad Ichsan Jusuf.,M.M 4. H. A. Gholban Aunir Rahman, Lc. M. Hi.

6. Nama-nama karyawan di KBIH An-Nur Karah Agung Surabaya

No Nama Jabatan

1 Achmad Syamsuddin Oprasional

2 H. Jamaluddin Manager

3 Jenny Setyowati Kasir

4 Novi nur malikah Costemer Service

5 Ahmad Farih Sofi Mukhtar Marketing

6 Moh Hidayatullah Marketing

7 Khuzaimah Marketing

8 Harum ita puspasari Marketing

9 Novan triyadi setiawan Marketing


(61)

11 Elen dwi ririana Aconting

12 Ahmad ramito Oprasional

Tabel 1.2

7. Mitra Kerja KBIH An-Nur Karah Agung Surabaya Intsansi-instansi antara lain yaitu:

No Nama Bank

1 Bank BNI Syari’ah 2 Bank BNI Konvensional 3 Bank Mandiri Syari’ah 4 Bank Mandiri Konvensional 5 Bank Jatim Syari’ah

6 Bank Jatim Konvensional 7 Bank BRI Syari’ah

8 Bank Mega Konvensional 9 Bank Mega Syari’ah 10 Bank Mega Konvensional Tabel 1.3

8. Syarat-syarat Pendaftaran Haji

Adapun syarat dari pendaftaran haji di KBIH An-Nur Karah Agung Surabaya adalah sebagai berikut


(62)

a. Mengisi formulir pendaftaran yang telah disediakan oleh pihak KBIH An-Nur Karah Agung Surabaya

b. Membuka Tabungan di bank yang berbasis syari’ah dengan jumlah Rp.25.500.000 yang Rp.500.000 mengendap di buku tabungan

c. Melampirkan 5 (lima) lembar fotokopi KTP yang masih berlaku d. Menyerahkan pas photo berwarna terbaru: 3x 4 (35 lembar) dan 4

x 6 (10 lembar)

e. Menyetorkan biaya tambahan ONH kepada Yayasan sebesar Rp. 2.500.000,- (dua Juta lima ratus Rupiah) untuk keperluan:.biaya bimbingan manasik perjalanan haji.

9. Persyaratan Pendaftaran Umroh

a. Pasport yang masih berlaku minimal 6 (enam) bulan

b. Nama yang tercantum dalam Pasport minimal 3 (tiga) suku kata. Contoh: Muhammad Ali Musa

c. Foto berwarna dengan background putih sebanyak 8 (delapan) lembar ukuran 4 x 6. Bagian wajah 80% tampak, warna baju atau jilbab kontras dengan background. Tidak diperkenankan memakai pakaian dinas.

d. Akte Kelahiran Asli bagi anak-anak.

e. Kartu Tanda Penduduk asli bagi wanita dengan usia di atas 45 tahun yang berangkat sendiri.


(1)

bertanggungjawab yang di tugasi oleh pihak kantor. Ketika ada

orang yang membayar umrah harus dikasih kwitansi sebagai

tanggungjawabnya bahwa sudah membayar.

Pertanggungjawaban jama’ah dalam keterlambatan pembayaran maksimal 2 minggu dihubungi dan ditanya kapan

perlunasanya, seandainya belum lunas besoknya

pemberangakatan maka, tiket calon jamaah dianggap hangus

sudah tidak boleh berangkat, karena, bertanggungjawaban

mulai dari pengeluaran uang sampai pemasukan uang . untuk

menghindari kekeliruan setiap pemasukan maupun pengeluaran

wajib ditulis komputer yang sudah disediakan oleh KBIH

An-Nur Karah Agung Surabaya.

pertanggungjawaban keuangan mulai dari pengeluaran dana untuk kantor perelengkapan kantor wajib bertanggung jawab dalam pengeluaran uang. Misalnya dibuat untuk pembayaran

perlengakpan kantor, perlengakapan jama’ah wajib mengetahui

dan pengeluaran uang itu wajib bertanggungjawab mbak, jadi tidak langsung keluar harus ada catatatan, setelah dicatat apa aja yang dibutuhkan, setelah itu di pertanggungjawabkan untuk

pengeluaran dana tersebut baik dalam dana dalam

pemasukan,145


(2)

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian dan kemudian di analisis maka penyusun dapat

memberikan kesimpulan sekaligus sebagai jawaban dari rumusan masalah

sebagai berikut:

Manajemen Keuangan di KBIH An-Nur Karah Agung Surabaya

menggunakan empat unsur yaitu perencanaan, pencatatan data, laporan

keuangan dan pertanggujawaban yang dilakukan di KBIH An-Nur Karah

Agung Surabaya. Perencanaan di KBIH meliputi tiga paket yaitu, paket

ekonomis, reguler, VIP. Pencatatan data, meliputi pencatatan calon

jama’ah umrah atau haji. Laporan keuangan dilakukan dengan manual dan

di proses lanjut dengan di masukkan ke komputer. Jika ada calon jama’ah

membayar umrah dan diproses dengan dimasukkan ke aplikasi khusus

yang sudah dimiliki oleh KBIH An-Nur Karah Agung yaitu dengan

aplikasi zahir aplikasi zahir bisa melihat laba rugi, neraca, grafik

penjualan, untuk memperoses semua keuntungan yang diperoleh KBIH

An-Nur karah Agung Surabaya, semua terdapat di aplikasi zahir. Setelah

di proses pihak bendahara memberikan kwitansi sebagai bukti

pembayaranya. Pertanggungjawaban bendahara wajib memahami keungan


(3)

B. Saran Dan Rekomendasi

Pelitian yang berupa skripsi penelitian kualitatif yang berjudul

“Manajemen Keuangan di KBIH An-Nur Karah Agung Surabaya” saran dan rekomendasinya adalah:

Melihat bahwa pada Manajemen Keuangan yang dilihat adalah

bagaimana pihak KBIH An-Nur Karah Agung, agar Manajemen Keuangan

lebih baik dan maksimal. Hasil dari wawancara dengan pihak KBIH

An-Nur Karah Agung Surabaya semoga memberikan kebaikan yang akan

mendatang. Hal yang mendukung itu juga demi kebaikan pelanggan jamaah

haji dan umrah, demi kemajuan dari KBIH An-Nur Karah Agung Surabaya.

C. Keterbatasan Penelitian

Dalam penulisan skripsi ini, terdapat keterbatasan dari peneliti,

yakni peneliti belum bisa memperoleh data real mengenai keseluruhan

tentang apa saja yang sudah dilakukan Manajemen Keuangan yang lain

dan yang mendukung keuangan di KBIH An-Nur Karah Agung Surabaya.

Yakni peneliti belum mendapatkan data lengkap yang diberikan kepada

peneliti, agar peneliti lebih memahami tentang Manajemen Keuangan di

KBIH An-Nur Karah Agung Surabaya. Penelitian selanjutnya mungkin

bisa lebih lengkap dalam memperoleh data yang diperlukan dari berbagai

bentuk. Ada hasil wawancara, dokumentasi, file dari pihak yang menjadi

tempat penelitian yaitu yang dibutuhkan untuk mendukung hasil penelitian


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Ainin Nur, Siti . 2015. Gadget dan Perilaku Santri Dalam Kehidupan

Berinteraksi (Studi Kasus Di Pondok Pesantren Al-Muhajirin Dusun Panjer Desa Tunggal Pager Kecamatan Pungging Kabupaten Mojokerto). Surabaya: Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya. Al-Qur’an Surat Al-Imran Ayat 96-97.

Arikunto, Suharsimi, 2002, Prosedur Penelitian, Jakarta: Rineka Cipta

Assegaf Abu Bakar,1435, Buku Panduan Manasik Haji dan Umroh, Surabaya:

KBIH AN-NUR

Enny Pudjiastuti dan Suad Husnan, 2002, Dasar-Dasar Manajemen Keuangan,

Yogyakarta: AKADEMI MANAJEMEN PERUSAHAAN YKPN

Enny Pudjiastuti dan Suad Husnan, 2002, Dasar-Dasar Manajemen Keuangan,

Yogyakarta: Akademi Manajemen Perusahaan YKPN

Fachrurrozi, Akuntabilitas Pengelolaan Dana; untuk Peningkatan Mutu

Pendidikan pada Madrasah Aliyah (Pesantren) di Kota Semarang

Hamalik, Emar, 2006, Manajemen Pengembangan Kurikulum, Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya

Handoko T. Hani, 1995, Manajemen Keuangan Edisi 2, Yogyakarta:BPFE

Harahap Sofyan Syafri, 2011, Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Huriyah, Lilik, 2014, Manajemen Keuangan, Surabaya: UINSA Press, 2014 James M. Reeva, 2013, pengantar akutansi, Jakarta: Salemba Empat Kasmir, 1997, Manajemen Keuangan, Yogyakarta:BPFE

Kasmir, 2008, Analisis Laporan Keuangan, Jakarta: PT Raja Grafindo

M Ilahi Wahyu dan Munir, 2009, Manajemen Dakwah. Jakarta: Prenada Media

Group

Manulang, M, 1990, Dasar-Dasar Manajemen, Jakarta: Galia Indonesia Margono, 2006, Metodelogi Penelitian Pendidikan, Jakarta PT. Rineka Cipta, Martono dan Agus Harjito, 1994, Manajemen Keuangan, Jakarta: Galia Indonesia


(5)

Moech. Nasir dan Gus Muqorobin Penerapan Rasio Keuangan Sebagai Alat Ukur

Kinerja Perusahaan, Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah

Surakarta BENEFIT Jurnal Manajemen dan Bisnis, Volume 13, Nomor 1, Juni 2009, hlm.1-13

Moleong, Lexy J., 2005, Metode Penelitian Kualitatif, Bandung: Remaja

Rosdakarya

Munzir, ShellyErman, 2012, Determinan Struktur Modal Dan Pengaruhnya

Terhadap Nilai Perusahaan, Jakarta: Universitas Esa Unggul Nazir, Moch, 1999, Metode Penelitian, Jakarta: Ghalia Indonesia

Rita dan Santoso: literasi Keuangan dan Perencanaan Keuangan pada Dana

Pendidikan, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Kristen Satya, Jurnal Ekonomi/Volume XX, No. 02, Juli 2015: 212-227

Rohiat, Lihat, 2012, Manajemen Sekolah Teori Dasar dan Praktik, Bandung: PT Refika Aditama

Sioehartono, Irwan, 1999, Metode Penelitian Sosial, Bandung: Remaja

Rosdakarya

Suharsini, Arikanto, 1993, Prosedur penelitian : Suatu Pendekatan Praktek,

Jakarta: Rineka Cipta

Sunarta, 2001, MANAJEMEN KEUANGAN, Yogyakarta, Tehnir Adminirtrari

Umum don, Perlenghopon Perguruon Tinggi, Yayasan Pengembang Untversitas Nbgert

Tatang M. Amirin, 1995, Menyusun Rencana Penelitian, Jakarta: Raja Grafindo

Media,

Tim dosen Administrasi Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia, 2009, Manajemen Pendidikan,Bandung: Alfabet

Toni, 2012, Pengaruh Dividend Payout Ratio, Ukuran Perusahaan Dan

Profitabilitas Terhadap Kebijakan Utang, Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta

Usman, Husaini, 2008, Manajemen Teori Praktik dan Riset Pendidikan, Jakarta:


(6)

Viyanti Mahasiswa Jurusan Akuntansi Universitas Kristen Maranatha, 2010, Akuntansi Pertanggungjawaban Sebagai Alat Pengendalian Manajemen Terhadap Penilaian Prestasi Kerja, kurat Jurnal Ilmiah Akuntansi No.3 Widyarini, 2013, Manajemen Kelompok Bimbingan Ibadah haji (KBIH), Fakultas

Syariah dan hukum, UIN Sunan Kalijaga, Jurnal Ekonomi dan Bisnis Islam ,Vol. VII, No. 2,

Yuswianto 2002 dalam Siti Nur Ainin. 2015. Gadget dan Perilaku Santri Dalam

Kehidupan Berinteraksi (Studi Kasus Di Pondok Pesantren Al-Muhajirin Dusun Panjer Desa Tunggal Pager Kecamatan Pungging Kabupaten Mojokerto). Surabaya: Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya.


Dokumen yang terkait

MANAJEMEN PEMBELAJARAN TAHFIẒHUL QUR’AN DI SMP IT NUR HIDAYAH SURAKARTA Manajemen Pembelajaran Tahfiẓhul Qur’an Di Smp It Nur Hidayah Surakarta Tahun Pelajaran 2011-2012.

0 0 18

MANAJEMEN PEMBELAJARAN TAHFIẒHUL QUR’AN DI SMP IT NUR HIDAYAH SURAKARTA Manajemen Pembelajaran Tahfiẓhul Qur’an Di Smp It Nur Hidayah Surakarta Tahun Pelajaran 2011-2012.

0 0 19

Proses pengambilan keputusan jama'ah dalam memilih KBIH An-Nur sebagai tempat bimbingan haji dan umrah.

0 16 92

MANAJEMEN ADMINISTRASI DI KELOMPOK BIMBINGAN IBADAH HAJI (KBIH)AL-RAHMAH MOJOKERTO.

8 34 104

SISTEM PEMASARAN MELALUI PELAYANAN ALUMNI JAMA’AH HAJI di KBIH AN-NUR SURABAYA.

0 1 112

IMPLEMENTASI FINANCIAL INCLUSION (KEUANGAN INKLUSIF) BAGI MASYARAKAT KELURAHAN KARAH KECAMATAN JAMBANGAN KOTA SURABAYA : STUDI KASUS DI BMT AMANAH UMMAH SURABAYA.

3 8 80

PERAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH DALAM MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS UMKM DI KARAH SURABAYA : STUDI KASUS BMT AMANAH UMMAH SURABAYA.

0 0 79

PENGARUH PELAYANAN, KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA, DAN PEMASARAN TERHADAP KEPUASAN DAN LOYALITAS ANGGOTA DI KSPPS AMANAH UMMAH KARAH AGUNG SURABAYA.

0 1 91

KELAYAKAN TANGKI SEPTIKCUBLUK DI KELURAHAN JAMBANGAN DAN KARAH KECAMATAN JAMBANGAN KOTA SURABAYA FEASIBILITY SEPTIC TANKSCUBLUK VILLAGE JAMBANGAN AND KARAH DISTRICTS JAMBANGAN CITY OF SURABAYA

0 0 11

Eksplorasi faktor yang mempengaruhi penggunaan antibiotik di apotek K24 Wiyung dan Karah Agung Surabaya - Widya Mandala Catholic University Surabaya Repository

0 0 9