Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Strategi Pemecahan Masalah Barisan dan Deret Siswa Kelas IX Sekolah Menengah Pertama Pangudi Luhur Tuntang T1 202008080 BAB V

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Setelah mengadakan penelitian dan menganalisis data mengenai strategi
pemecahan masalah yang digunakan siswa kelas IX Sekolah Menengah Pertama
Pangudi Luhur Tuntang 2011/2012, maka dapat diambil kesimpulan bahwa
terdapat dua pendekatan yang digunakan siswa dalam menyelesaikan soal
barisan dan deret, yaitu pendekatan holistik dan analisis-sintetik. Dari kedua
pendekatan tersebut yang paling banyak digunakan oleh siswa adalah
pendekatan analisis-sintetik sebesar 53,6% sementara pendekatan holistik
sebesar 39,1%.
Dalam pendekatan analisis-sintetik terdapat tiga strategi kognitif yang
digunakan siswa yaitu strategi additional, linguistik dan fungsional, dari ketiga
strategi yang digunakan siswa, strategi fungsional lebih banyak digunakan yaitu
27,6% siswa, disusul oleh strategi linguistik sebesar 18,8% siswa dan yang
terakhir strategi additional sebesar 7,2% siswa.
Diantara kedua pendekatan yang digunakan, siswa yang menjawab benar
menggunakan pendekatan holistik sebesar 21%, sementara dari pendekatan
analisis-sintetik siswa yang menjawab benar sebanyak 26,8% siswa, dari data
tersebut tampak bahwa siswa yang menjawab dengan benar lebih banyak
berasal dari pendekatan analisis-sintetik.

Dilihat dari pendekatan analisis-sintetik, siswa yang menjawab benar
terbesar terdapat pada siswa yang menggunakan strategi fungsional yaitu
sebesar 11,6%, namun kesalahan terbesar juga terdapat pada strategi ini yaitu
16%.
B. Saran
Untuk meningkatkan mutu dan kualitas pemecahan masalah matematika
perlu diperhatikan kesulitan-kesulitan yang ditemui dalam pemecahan masalah
tersebut dan strategi yang sering digunakan siswa daslam menyelesaikan
masalah sehingga untuk pemecahan masalah selanjutnya dapat memberikan
hasil yang lebih baik. Agar dapat memberikan hasil yang lebih baik, peneliti
memberikan saran sebagai berikut:

48

49

1. Kepada guru maupun pengajar matematika
Guru hendaknya memberikan penjelasan yang baik kepada siswa dalam
berbagai strategi yaitu melalui bahasa (linguistik), memancing pemikiran anak
(additional) maupun melaui rumus (fungsional). Dalam materi barisan dan

deret, tampak siswa lebih banyak menggunakan rumus dalam memecahkan
soal, maka siswa harus benar-benar dibimbing untuk memahami rumus dengan
benar agar dapat menjawab dengan benar. Soal-soal yang dapat melatih
mereka untuk berpikir kreatif dalam memecahkan masalah juga sangat
diperlukan karena dengan adanya soal-soal yang bersifat tantangan akan
memacu untuk mengunakan nalar mereka.
2. Kepada siswa dan mahasiswa
Dari penelitian ditemukan bahwa sebagian besar siswa menggunakan
strategi fungsional (menggunakan rumus), untuk itu pemahaman yang baik akan
rumus dan maksud dari soal akan membantu memecahkan masalah dengan
baik pula. Oleh sebab itu hendaknya siswa dan mahasiswa belajar untuk
memahami rumus matematika dengan baik, namun disamping itu perlu
diimbangi dengan memahami maksud dari soal yang diberikan. Teliti dalam
pengerjaan juga dibutuhkan dalam menyelesaikan soal karena dalam
memecahkan soal terdapat tiga hal yang setidaknya dikuasai yaitu memahami
maksud soal, memahami rumus yang digunakan dan ketelitian.