Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Strategi Pemecahan Masalah Barisan dan Deret Siswa Kelas IX Sekolah Menengah Pertama Pangudi Luhur Tuntang T1 202008080 BAB I

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Falsafah pendidikan mengatakan bahwa manusia itu perlu pendidikan,
tanpa pendidikan manusia tidak akan menjadi manusia yang utuh. Menjadi
manusia yang utuh menyebabkan manusia dapat mempengaruhi orang lain.
Berkaca dari hal tersebut, pendidikan dapat dikatakan salah satu fondasi
penting dalam suatu kehidupan bangsa, karena dengan adanya pendidikan,
kualitas sumber daya manusia dapat ditingkatkan. Melalui pendidikan, sumber
daya yang ada dalam suatu bangsa dapat dituntut untuk berpikir kritis dan pada
akhirnya dapat turut memajukan kualitas bangsa. Hal itu sesuai dengan apa
yang tertuang dalam UUD 45 sebagai tujuan pendidikan nasional yaitu bahwa
pendidikan berguna untuk mencerdaskan kehidupan bangsa (Repository UPI 2009).
Bangsa Indonesia sebagai bangsa yang sedang berkembang juga tidak
melupakan pentingnya pendidikan bagi warga negaranya. Praktik pendidikan di
Indonesia berlangsung dengan cara memberikan pelajaran tentang ilmu-ilmu
eksak, olahraga, kewarganegaraan, agama, bahasa, dan lain sebagainya kepada
peserta didik. Salah satu mata pelajaran yang diajarkan adalah pelajaran
matematika. Matematika menjadi salah satu mata pelajaran yang paling sering
dijumpai karena dipelajari dari Taman Kanak-kanak hingga Perguruan Tinggi.
Salah satu karakteristik matematika adalah bahwa ilmunya dapat diterapkan

dalam ilmu lain maupun dalam kehidupan sehari-hari. Contohnya dalam ilmu
fisika, ketika siswa mempelajari turunan, ia juga sedang belajar matematika, di
bidang teknik informatika ketika siswa mempelajari konsep bilangan basis, ia
juga sedang belajar matematika, mesin matematika dalam teknik industri juga
menggunakan matematika untuk menentukan ketelitian suatu alat ukur, dll.
Hidayat dalam Mangunsong (2009) mengemukakan bahwa alam kehidupan
sehari-hari matematika juga digunakan untuk menghitung hasil penjualan, hasil
panen, luas tanah, biaya produksi, untung-rugi, dll. Dewasa ini, matematika
berpengaruh dalam berbagai aspek kehidupan bahkan digunakan sebagai
penentu maupun penyaring terhadap sesuatu. Misalnya dalam Ujian Akhir
Nasional, matematika menjadi salah satu penentu kelulusan siswa. Matematika
juga digunakan untuk proses penyaringan PNS, Polisi, Tentara, Dokter,
mahasiswa yang akan menempuh perkuliahan di universitas yang diinginkan,
dan lain sebagainya.
1

2

Alasan utama disampaikannya pelajaran matematika adalah adanya
kepercayaan bahwa matematika berguna dalam kehidupan sehari-hari dan

dapat membantu pencapaian tingkat kehidupan yang lebih baik, oleh karena itu
pemerintah menempatkan pendidikan matematika sebagai ilmu dasar sejalan
dengan fungsinya, yaitu (1) sebagai alat yang dapat digunakan dalam berbagai
ilmu dan kehidupan (2) mengembangkan pola pikir yang dapat memperjelas
permasalahan melalui abstraksi generalisasi yang mengarah kepada objektivitas
dan efisiensi yang tinggi dan (3) sebagai ilmu pengetahuan yang dapat
dikembangkan (Maula; Shadiq Fajar, 1995). Selain itu Departemen Pendidikan
Nasional (Depdiknas) sebagai instansi yang berwenang mengatur sistem
pendidikan juga menyusun secara rinci tujuan pembelajaran matematika dalam
kurikulum satuan tingkat pendidikan 2006, yaitu (1) Memahami konsep
matematika, menjelaskan keterkaitan antar konsep atau algoritma secara
luwes, akurat, efisien dan tepat dalam memecahkan masalah. (2) Menggunakan
penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika dalam
membuat generalisasi, menyusun bukti atau menjelaskan gagasan dan
pernyataan matematika. (3) Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan
memahami masalah, merancang model matematika, menyelesaikan modul dan
menafsirkan solusi yang diperoleh. (4) Mengkomunikasikan gagasan dengan
simbol, tabel, diagram atau media lain untuk memperjelas keadaan suatu
masalah. (5) Memiliki respon menghargai kegunaan matematika dalam
kehidupan yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian dan minat dalam

mempelajari matematika serta respon ulet dan percaya diri dalam pemecahan
masalah (Depdiknas dalam Repository UPI).
Matematika menjadi salah satu hal penting yang perlu untuk dipelajari
seseorang. Ada ungkapan yang mengatakan siapa e guasai ate atika da
bahasa maka ia aka
e guasai du ia ini berarti bahwa, matematika sebagai
sarana untuk berpikir kritis dan bahasa sebagai media penyampainya
merupakan kunci untuk menguasai dunia. Hal ini akan sangat terasa kontras jika
mengetahui banyak siswa yang kurang menyukai matematika. Fahrur Hadi; Riski
Adam, 2011 mengemukakan bahwa sembilan dari sepuluh anak Indonesia tidak
menyukai pelajaran matematika.
"Sembilan dari 10 anak Indonesia tidak suka matematika karena memang
matematika mereka anggap itu sulit dan gurunya galak dan nilainya jelek gitu kan,
padahal matematika itu adalah keterampilan yang biasa aja gitu kan, jadi mereka
anggap matematika sulit karena mereka tidak tahu caranya."

Lalu apa penyebabnya? Salah satu penyebab matematika tidak disukai siswa
adalah karena objeknya yang bersifat abstrak sehingga menyebabkan kesulitan

3


dalam belajar matematika ditambah pula dengan sistem pembelajaran yang
salah juga ikut mempengaruhi tidak tersampainya materi dengan baik sehingga
menjadikan matematika sebagai sesuatu yang menakutkan.
Dampak dari perkembangan ilmu dan teknologi yang serba instan dengan
tuntutan nilai sempurna, dewasa ini menyebabkan guru dan siswa
menggunakan cara-cara instan yang lebih menekankan kemampuan berhitung
tanpa penerapan konsep untuk mencapai hasil yang sempurna. Akibat dari hal
tersebut ketrampilan berpikir pada aras tinggi seperti kemampuan kreatif dan
kemampuan pemecahan masalah menjadi kurang berkembang (Pomalato 2005;
Sutriyono 2011).
Belajar matematika sesungguhnya juga belajar untuk memecahkan
masalah. Pemecahan masalah merupakan suatu upaya untuk menyelesaikan
permasalahan yang ditemukan. Polya menyatakan pemecahan masalah adalah
salah satu aspek berpikir tingkat tinggi, sebagai proses menerima masalah dan
berusaha menyelesaikan masalah tersebut. Pemecahan masalah juga
merupakan aktivitas intelektual untuk mencari penyelesaian masalah yang
dihadapi dengan menggunakan bekal pengetahuan yang sudah dimiliki.
Kemampuan pemecahan masalah merupakan bagian dari kurikulum
matematika yang sangat penting, karena dalam proses pembelajaran maupun

penyelesaian siswa dimungkinkan memperoleh pengalaman menggunakan
pengetahuan serta keterampilan yang sudah dimiliki untuk diterapkan pada
pemecahan masalah yang bersifat tidak rutin. Siswa yang terbiasa memecahkan
masalah akan meningkatkan potensi intelektualnya, dan rasa percaya diri siswa
akan meningkat. Selain itu, siswa tidak akan takut dan ragu ketika dihadapkan
pada masalah lainnya (Arniati & Asmi, 2010).
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Sutriyono, Ratih & Kriswandani (2011)
didapatkan bahwa mahasiswa pendidikan matematika UKSW melakukan
pemecahan masalah perbandingan dengan dua pendekatan yaitu holistik dan
analitik-sintetik. Pendekatan holistik adalah pendekatan dimana siswa
menuliskan persamaan dari hasil pandangan umum dari seluruh masalah
sebagai satu kesatuan yang eksplisit dan hati-hati dalam menyusun langkahnya.
Sementara itu pendekatan analitik-sintetik terbagi dalam tiga strategi kognitif.
Strategi kognitif yang digunakan dikategorikan sesuai dengan cara siswa
menyusun konsep yang dipelajari sebelumnya yaitu linguistik, proporsional dan
fungsional.
Joko dan Sulis dalam Upaya Meningkatkan Aktivitas dan Kreativitas Siswa
dalam Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar dengan Metode Pemecahan

4


Masalah, menemukan bahwa untuk dapat meningkatkan aktivitas dan
kreativitas belajar siswa dalam pembelajaran matematika di sekolah dasar
diperlukan metode pemecahan masalah. Karena dengan metode pemecahan
masalah aktivitas dan kreativitas belajar siswa dapat terlihat dari proses
pembelajaran yang memang mensyaratkan mereka untuk terlibat aktif dalam
kegiatan pembelajaran dan berfikir kreatif dalam memecahkan masalah yang
ada. (Joko dan Sulis, 2011)
Berdasarkan uraian tersebut, peneliti ingin meneliti dan menganalisis
strategi pemecahan masalah yang digunakan oleh siswa Sekolah Menengah
Pertama, terkhusus Sekolah Menengah Pertama Pangudi Luhur Tuntang dengan
menggunakan pendekatan yang relevan pada materi yang erat dalam kehidupan
sehari-hari. Materi barisan dan deret merupakan salah satu materi dalam mata
pelajaran matematika yang juga erat dalam kehidupan sehari-hari. Cara
penyelesaiannya yang beragam dapat membangun kreativitas siswa dalam
memecahkan masalah yang diberikan, oleh karena itu peneliti bermaksud untuk
e eliti “trategi Pemecahan Masalah Barisan dan Deret Siswa Kelas IX Sekolah
Menengah Pertama Pa gudi Luhur Tu ta g
/
.

B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan, masalahmasalah dalam penelitian ini dapat diidentifikasi sebagai berikut:
Pemecahan masalah merupakan salah satu aspek berpikir tingkat tinggi bahkan
tujuan dari pembelajaran matematika adalah untuk dapat memecahkan
masalah, untuk itu perlu dilihat tingkat pemahaman dan daya kreativitas siswa
dalam memecahkan soal-soal matematika, terkhusus dalam hal ini materi
barisan dan deret.
C. Batasan Masalah
Mengingat luasnya masalah yang telah dipaparkan dalam latar belakang
masalah, maka peneliti membatasi beberapa hal yaitu:
1. Penelitian ini hanya akan menggali data tentang strategi pemecahan
masalah siswa pada materi barisan dan deret di Sekolah Menengah
Pertama menggunakan pendekatan holistik dan analitik-sintetik.
2. Penelitian ini dilakukan di Sekolah Menengah Pertama Pangudi Luhur
Tuntang.

5

D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah, dan pembatasan

masalah tersebut maka dapat ditentukan rumusan masalah penelitian ini
sebagai berikut :
Bagaimanakah strategi pemecahan masalah siswa dalam memecahkan soal
pada materi barisan dan deret di Sekolah Menengah Pertama Pangudi Luhur
Tuntang?
E. Tujuan Penelitian
Mengetahui strategi pemecahan masalah siswa dalam memecahkan soal
pada materi barisan dan deret di Sekolah Menengah Pertama Pangudi Luhur
Tuntang.
F. Manfaat Penelitian
1.
Manfaat Praktis
Apabila diketahui strategi yang paling banyak digunakan siswa dalam
menyelesaikan soal barisan dan deret tersebut, maka pembelajaran
dapat diarahkan sesuai dengan pemikiran siswa yang nantinya akan
meningkatkan siswa dalam meningkatkan kemampuan siswa dalam
menyelesaikan masalah barisan dan deret.
2.

Manfaat Teoritis

Manfaat teoritis dalam penelitian ini adalah untuk mengembangkan
ilmu dalam dunia pendidikan, terutama dalam bidang pendidikan
matematika yaitu untuk mengetahui strategi yang digunakan siswa
dalam menyelesaikan materi barisan dan deret.

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Strategi Pemecahan Masalah Himpunan Pada Siswa Kelas Vii Smp Pangudi Luhur Tuntang T1 202008084 BAB I

0 0 4

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Strategi Pemecahan Masalah Himpunan Pada Siswa Kelas Vii Smp Pangudi Luhur Tuntang T1 202008084 BAB II

0 0 10

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Strategi Pemecahan Masalah Himpunan Pada Siswa Kelas Vii Smp Pangudi Luhur Tuntang T1 202008084 BAB IV

0 0 10

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Strategi Pemecahan Masalah Himpunan Pada Siswa Kelas Vii Smp Pangudi Luhur Tuntang T1 202008084 BAB V

0 0 1

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Sejarah Sekolah Menengah Pertama Pangudi Luhur Salatiga (1949-1975) T1 152009011 BAB I

0 0 6

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Strategi Pemecahan Masalah Barisan dan Deret Siswa Kelas IX Sekolah Menengah Pertama Pangudi Luhur Tuntang

0 0 13

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Strategi Pemecahan Masalah Barisan dan Deret Siswa Kelas IX Sekolah Menengah Pertama Pangudi Luhur Tuntang T1 202008080 BAB II

2 13 13

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Strategi Pemecahan Masalah Barisan dan Deret Siswa Kelas IX Sekolah Menengah Pertama Pangudi Luhur Tuntang T1 202008080 BAB IV

0 1 26

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Strategi Pemecahan Masalah Barisan dan Deret Siswa Kelas IX Sekolah Menengah Pertama Pangudi Luhur Tuntang T1 202008080 BAB V

0 0 2

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Strategi Pemecahan Masalah Barisan dan Deret Siswa Kelas IX Sekolah Menengah Pertama Pangudi Luhur Tuntang

0 0 54