Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Karakteristik Kepribadian Guru Pembimbing yang Diinginkan Siswa Kelas X SMA Negeri 2 Salatiga Tahun Pelajaran 2011 – 2012 T1 132008039 BAB I
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Guru sebagai tenaga pendidik memiliki karakteristik kepribadian yang
sangat berpengaruh terhadap keberhasilan pengembangan diri siswa.
Kepribadian yang baik dari sosok seorang guru akan memberikan teladan
yang baik terhadap anak didik maupun masyarakatnya, sehingga guru akan
tampil sebagai sosok yang patut “digugu” (ditaati nasehat/ucapan/perintahnya)
dan “ditiru” (di contoh sikap dan perilakunya). Kepribadian guru merupakan
faktor terpenting bagi keberhasilan belajar anak didik. Dalam kaitan ini,
Zakiah Darajat dalam Syah (2000) menegaskan bahwa kepribadian itulah
yang akan menentukan apakah ia menjadi pendidik dan pembina yang baik
bagi anak didiknya, ataukah akan menjadi perusak atau penghancur bagi masa
depan anak didiknya terutama bagi anak didik yang masih kecil (tingkat dasar)
dan mereka yang sedang mengalami kegoncangan jiwa (tingkat menengah).
Karakteristik kepribadian yang berkaitan dengan keberhasilan guru
dalam menggeluti profesinya adalah meliputi fleksibilitas kognitif dan
keterbukaan psikologis. Fleksibilitas kognitif atau keluwesan ranah cipta
merupakan kemampuan berpikir yang diikuti dengan tindakan secara simultan
dan memadai dalam situasi tertentu. Guru yang fleksibel pada umumnya
ditandai dengan adanya keterbukaan berpikir dan beradaptasi. Selain itu, ia
1
memiliki resistensi atau daya tahan terhadap ketertutupan ranah cipta yang
prematur dalam pengamatan dan pengenalan.
Di era otonomi daerah saat ini kebutuhan akan adanya tenaga guru
pembimbing di sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah
Menengah Kejuruan, khususnya di Sekolah Menengah Atas (SMA), semakin
mendesak. Hal ini dapat dilihat dari kenyataan yang ada di lapangan, semakin
banyak siswa yang membutuhkan bimbingan dan konseling.
Banyak siswa
merasa bingung dengan perannya dalam pergaulan, dalam belajar, dan dalam
penyesuaian diri. Kebingungan yang dialami oleh para siswa tidak lepas dari
tugas perkembangannya sebagai seorang remaja yang harus dilaksanakannya.
Atas dasar itu sekolah perlu menyelenggarakan pelayanan bimbingan dan
konseling yang dilaksanakan oleh guru-guru pembimbing yang profesional
dalam bidangnya.
Profesi guru dewasa ini berkembang sesuai dengan fungsinya,
membina, mendidik dan membimbing untuk mencapai tujuan pendidikan.
Lebih-lebih dalam sistem sekolah sekarang ini, masalah pengetahuan,
kecakapan, dan keterampilan tenaga pengajar perlu mendapat perhatian yang
serius. Bagaimanapun baiknya kurikulum, administrasi, dan sarana prasarana
pendidikan, kalau tidak diimbangi dengan peningkatan kualitas guru-guru,
tidak akan membawa hasil yang diharapkan. Oleh karena itu, peningkatan
mutu tenaga-tenaga pengajar untuk membina siswa adalah unsur yang penting
bagi pembaruan dunia pendidikan.
2
Salah satu tugas yang harus dilaksanakan oleh guru di sekolah adalah
memberikan pelayanan kepada para siswa agar mereka menjadi siswa atau
anak didik yang selaras dengan tujuan sekolah. Melalui bidang pendidikan,
guru mempengaruhi aspek kehidupan, baik sosial, budaya maupun ekonomi.
Dalam keseluruhan proses pendidikan, guru merupakan faktor utama yang
bertugas sebagai pendidik. Guru memegang berbagai jenis peranan yang mau
tidak mau harus dilaksanakannya sebagai guru. Yang dimaksud sebagai peran
adalah pola tingkah laku tertentu yang merupakan ciri khas semua petugas dari
pekerjaan atau jabatan tertentu. Guru harus bertanggungjawab atas hasil
kegiatan belajar anak melalui interaksi belajar mengajar. Guru merupakan
faktor yang mempengaruhi berhasil tidaknya proses belajar mengajar, dan
karenanya guru harus menguasai prinsip-prinsip belajar disamping menguasai
materi yang akan diajarkan. Dengan kata lain : guru harus mampu
menciptakan situasi kondisi belajar yang sebaik-baiknya.
Bimbingan adalah proses pemberian bantuan terhadap individu untuk
mencapai pemahaman dan pengarahan diri yang dibutuhkan untuk melakukan
penyesuaian diri secara maksimum terhadap sekolah, keluarga serta
masyarakat.
Dalam keseluruhan proses pendidikan guru merupakan faktor utama.
Dalam tugasnya sebagai pendidik, guru memegang berbagai jenis peran yang
mau tidak mau harus dilaksanakan sebaik-baiknya. Setiap jabatan atau tugas
tertentu akan menuntut pola tingkah laku tertentu pula. Sehubungan dengan
peranannya sebagai pembimbing, seorang guru harus : Mengumpulkan data
3
tentang siswa, mengamati tingkah laku siswa dalam situasi sehari-hari,
mengenal para siswa yang memerlukan bantuan khusus, mengadakan
pertemuan atau hubungan dengan orangtua siswa baik secara individu maupun
secara kelompok untuk memperoleh saling pengertian tentang pendidikan
anak, bekerja sama dengan masyarakat dan lembaga lainnya untuk membantu
memecahkan masalah siswa,
membuat
catatan pribadi
siswa
serta
menyiapkannya dengan baik, menyelenggarakan bimbingan kelompok atau
individu, bekerja sama dengan petugas bimbingan lainnya untuk membantu
memecahkan masalah siswa, menyusun program bimbingan sekolah bersamasama dengan petugas bimbingan lainnya, meneliti kemajuan siswa baik di
sekolah
maupun
di
luar
sekolah
(http://hlasrinkosgorobogor
.wordpress.com/2008/05/27)
Berdasarkan uraian di atas maka jelaslah bahwa peran guru baik
sebagai pengajar maupun sebagai pembimbing pada hakekatnya saling
berkaitan satu dengan yang lainnya. Dengan kata lain, kedua peran tersebut
harus dilaksanakan secara berkesinambungan dan sekaligus merupakan
keterpaduan. Dari fakta-fakta di atas, jelas bahwa “karakter guru” sangat
berpengaruh besar terhadap keberhasilan belajar siswa di tingkat pendidikan
dasar dan menengah. Karena karakter guru sangat berpengaruh terhadap rasa
suka atau tidak suka terhadap pelajaran yang diampunya. Padahal rasa suka
sangat diperlukan untuk modal awal keberhasilan dalam belajar.
Seorang guru pembimbing di sebut profesional dalam melaksanakan
tugas – tugasnya bila ia antara lain memiliki ciri – ciri kepribadian tertentu
4
yang menunjangnya menyelesaikan tugas–tugasnya sebagai seorang guru
pembimbing. Oleh karena itu perlu kiranya diketahui ciri – ciri kepribadian
yang diharapkan ada pada seorang guru pembimbing.
Kondisi ideal yang diharapkan adalah seorang guru pembimbing
memiliki ciri – ciri kepribadian yang sesuai dengan harapan siswa. Harapan –
harapan tersebut antara lain guru pembimbing hendaknya memiliki
kepribadian yang menarik, ramah, akrab dan bisa memahami siswa. Dengan
demikian pelayanan bimbingan yang di berikan baik secara klasikal maupun
individual di harapkan dapat mencapai tujuan. Pelayanan bimbingan akan
lebih efektif apabila ada kesesuaian antara keinginan siswa mengenai pribadi
guru pembimbing dan ciri–ciri kepribadian guru pembimbing yang ada.
Dengan kata lain jika keinginan siswa mengenai ciri–ciri kepribadian tersebut
tidak ada maka pelayanan bimbingan tidak akan efektif. Selain itu, apabila
guru pembimbing tidak mampu menunjukan sikap, sifat dan kemampuan
seperti yang diharapkan siswa dalam memberikan layanan bimbingan, maka
siswa akan mengalami kesulitan untuk membuka diri dalam menerima layanan
dan dapat pula menimbulkan pandangan yang negatif dalam diri siswa tentang
guru pembimbing. Dengan demikian pelayanan bimbingan tidak dapat
terlaksana seperti yang diharapkan dan di rencanakan.
Mengacu paparan di atas, peneliti sebagai calon guru pembimbing
tertarik meneliti ciri – ciri kepribadian guru pembimbing yang diinginkan
oleh siswa.
Dengan harapan guru pembimbing mengetahui kepribadian
seperti apa yang diinginkan siswa dan berusaha untuk memiliki kepribadian
5
yang ideal sehingga kelak menjadi lebih siap menjalankan tugas sebagai guru
pembimbing.
1.2 Rumusan Masalah
Masalah pokok yang akan diteliti lebih lanjut adalah :
“Karakteristik kepribadian guru pembimbing seperti apakah yang
diinginkan siswa kelas X SMA Negeri 2 Salatiga, tahun ajaran 2011 –
2012?”
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan
penelitian
ini
adalah
untuk
mengetahui
karakteristik
kepribadian guru pembimbing yang diinginkan para siswa kelas X SMA
Negeri 2 Salatiga, Tahun ajaran 2011 – 2012.
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah :
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini dapat menambah khasanah pengetahuan
tentang karakteristik guru pembimbing di sekolah yang profesional.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Guru Pembimbing
Hasil penelitian ini dapat dipakai sebagai masukan demi
peningkatan mutu kepribadian guru pembimbing dalam rangka
memperbaiki kualitas pelayanan bimbingan kepada para siswa.
6
b. Bagi Kepala Sekolah
Hasil penelitian ini dapat dipakai oleh kepala sekolah dalam
menyeleksi calon guru pembimbing di sekolahnya.
Bila kriteria
penerimaan calon guru pembimbing sudah sesuai dengan ciri – ciri
guru pembimbing yang seharusnya dimiliki oleh seorang guru
pembimbing, maka kita dapat berharap bahwa pelayanan di sekolah
yang bersangkutan akan lebih efektif.
c. Progdi BK
Progdi Bimbingan dan Konseling dapat menggunakan hasil
penelitian ini sebagai berikut:
1. Sebagai bahan pertimbangan dalam penerimaan mahasiswa baru,
untuk
menyeleksi
calon
mahasiswa
yang
setidaknya
berkepribadian seperti yang tercermin dalam hasil penelitian
karakteristik kepribadian guru pembimbing yang diinginkan
siswa, agar kelak setelah lulus dan menjadi guru pembimbing
tidak kesulitan untuk menyesuaikan diri dengan karaketistik
kepribadian tersebut.
2. Sebagai bahan pertimbangan dalam penyusunan kurikulum dan
pembinaan kepribadian mahasiswa calon guru pembimbing
d. Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini akan menambah pengetahuan bagi peneliti
mengenal ciri-ciri guru pembimbing, baik yang diinginkan maupun
tidak diinginkan oleh siswa, agar peneliti belajar dan berlatih
7
mengembangkan ciri-ciri kepribadian yang diharapkan tersebut,
sehingga menjadi lebih siap dalam menghadapi tugas sebagai guru
pembimbing di masa mendatang.
1.5 Sistematika Penulisan
Bab I dengan judul Pendahuluan yang berisi Latar Belakang Masalah,
Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian dan Sistematika
Penulisan.
Bab II dengan judul Landasan Teori yang berisi Kepribadian Guru
Pembimbing, dengan sub Pengertian Kepribadian, Ciri-ciri Kepribadian,
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kepribadian, Ciri-ciri Kepribadian Guru
Pembimbing, Kemampuan Guru Sebagai Pembimbing. Topik berikut dibahas
Keinginan Siswa Tentang Ciri-ciri Guru Pembimbing. Kemudian Tentang
Standar Kompetensi Guru, Berisi Sub Pengertian Kompetensi, dan Dimensidimensi Kompetensi Guru. Selanjutnya, Hakekat Siswa SMA Sebagai Remaja
dan Karakteristiknya, dengan sub Pengertian Masa Remaja, Karakteristik
Remaja, dan Tugas-tugas Perkembangan Remaja. Kemudian dibahas tentang
Sekilas Hasil Penenlitian Yang Berhubungan.
Bab III dengan judul Metode Penelitian yang berisi Jenis Penelitian.
Populasi Dan Sampel, dengan sub Populasi Penelitian, Sampel Penelitian, dan
Instrumen Penelitian. Selanjutnya tentang Teknik Analisis Data.
Bab IV dengan judul Hasil Penelitian Dan Pembahasan yang berisi
Hasil Penelitian, serta Pembahasan.
Bab V berjudul Penutup yang berisi Kesimpulan dan Saran.
8
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Guru sebagai tenaga pendidik memiliki karakteristik kepribadian yang
sangat berpengaruh terhadap keberhasilan pengembangan diri siswa.
Kepribadian yang baik dari sosok seorang guru akan memberikan teladan
yang baik terhadap anak didik maupun masyarakatnya, sehingga guru akan
tampil sebagai sosok yang patut “digugu” (ditaati nasehat/ucapan/perintahnya)
dan “ditiru” (di contoh sikap dan perilakunya). Kepribadian guru merupakan
faktor terpenting bagi keberhasilan belajar anak didik. Dalam kaitan ini,
Zakiah Darajat dalam Syah (2000) menegaskan bahwa kepribadian itulah
yang akan menentukan apakah ia menjadi pendidik dan pembina yang baik
bagi anak didiknya, ataukah akan menjadi perusak atau penghancur bagi masa
depan anak didiknya terutama bagi anak didik yang masih kecil (tingkat dasar)
dan mereka yang sedang mengalami kegoncangan jiwa (tingkat menengah).
Karakteristik kepribadian yang berkaitan dengan keberhasilan guru
dalam menggeluti profesinya adalah meliputi fleksibilitas kognitif dan
keterbukaan psikologis. Fleksibilitas kognitif atau keluwesan ranah cipta
merupakan kemampuan berpikir yang diikuti dengan tindakan secara simultan
dan memadai dalam situasi tertentu. Guru yang fleksibel pada umumnya
ditandai dengan adanya keterbukaan berpikir dan beradaptasi. Selain itu, ia
1
memiliki resistensi atau daya tahan terhadap ketertutupan ranah cipta yang
prematur dalam pengamatan dan pengenalan.
Di era otonomi daerah saat ini kebutuhan akan adanya tenaga guru
pembimbing di sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah
Menengah Kejuruan, khususnya di Sekolah Menengah Atas (SMA), semakin
mendesak. Hal ini dapat dilihat dari kenyataan yang ada di lapangan, semakin
banyak siswa yang membutuhkan bimbingan dan konseling.
Banyak siswa
merasa bingung dengan perannya dalam pergaulan, dalam belajar, dan dalam
penyesuaian diri. Kebingungan yang dialami oleh para siswa tidak lepas dari
tugas perkembangannya sebagai seorang remaja yang harus dilaksanakannya.
Atas dasar itu sekolah perlu menyelenggarakan pelayanan bimbingan dan
konseling yang dilaksanakan oleh guru-guru pembimbing yang profesional
dalam bidangnya.
Profesi guru dewasa ini berkembang sesuai dengan fungsinya,
membina, mendidik dan membimbing untuk mencapai tujuan pendidikan.
Lebih-lebih dalam sistem sekolah sekarang ini, masalah pengetahuan,
kecakapan, dan keterampilan tenaga pengajar perlu mendapat perhatian yang
serius. Bagaimanapun baiknya kurikulum, administrasi, dan sarana prasarana
pendidikan, kalau tidak diimbangi dengan peningkatan kualitas guru-guru,
tidak akan membawa hasil yang diharapkan. Oleh karena itu, peningkatan
mutu tenaga-tenaga pengajar untuk membina siswa adalah unsur yang penting
bagi pembaruan dunia pendidikan.
2
Salah satu tugas yang harus dilaksanakan oleh guru di sekolah adalah
memberikan pelayanan kepada para siswa agar mereka menjadi siswa atau
anak didik yang selaras dengan tujuan sekolah. Melalui bidang pendidikan,
guru mempengaruhi aspek kehidupan, baik sosial, budaya maupun ekonomi.
Dalam keseluruhan proses pendidikan, guru merupakan faktor utama yang
bertugas sebagai pendidik. Guru memegang berbagai jenis peranan yang mau
tidak mau harus dilaksanakannya sebagai guru. Yang dimaksud sebagai peran
adalah pola tingkah laku tertentu yang merupakan ciri khas semua petugas dari
pekerjaan atau jabatan tertentu. Guru harus bertanggungjawab atas hasil
kegiatan belajar anak melalui interaksi belajar mengajar. Guru merupakan
faktor yang mempengaruhi berhasil tidaknya proses belajar mengajar, dan
karenanya guru harus menguasai prinsip-prinsip belajar disamping menguasai
materi yang akan diajarkan. Dengan kata lain : guru harus mampu
menciptakan situasi kondisi belajar yang sebaik-baiknya.
Bimbingan adalah proses pemberian bantuan terhadap individu untuk
mencapai pemahaman dan pengarahan diri yang dibutuhkan untuk melakukan
penyesuaian diri secara maksimum terhadap sekolah, keluarga serta
masyarakat.
Dalam keseluruhan proses pendidikan guru merupakan faktor utama.
Dalam tugasnya sebagai pendidik, guru memegang berbagai jenis peran yang
mau tidak mau harus dilaksanakan sebaik-baiknya. Setiap jabatan atau tugas
tertentu akan menuntut pola tingkah laku tertentu pula. Sehubungan dengan
peranannya sebagai pembimbing, seorang guru harus : Mengumpulkan data
3
tentang siswa, mengamati tingkah laku siswa dalam situasi sehari-hari,
mengenal para siswa yang memerlukan bantuan khusus, mengadakan
pertemuan atau hubungan dengan orangtua siswa baik secara individu maupun
secara kelompok untuk memperoleh saling pengertian tentang pendidikan
anak, bekerja sama dengan masyarakat dan lembaga lainnya untuk membantu
memecahkan masalah siswa,
membuat
catatan pribadi
siswa
serta
menyiapkannya dengan baik, menyelenggarakan bimbingan kelompok atau
individu, bekerja sama dengan petugas bimbingan lainnya untuk membantu
memecahkan masalah siswa, menyusun program bimbingan sekolah bersamasama dengan petugas bimbingan lainnya, meneliti kemajuan siswa baik di
sekolah
maupun
di
luar
sekolah
(http://hlasrinkosgorobogor
.wordpress.com/2008/05/27)
Berdasarkan uraian di atas maka jelaslah bahwa peran guru baik
sebagai pengajar maupun sebagai pembimbing pada hakekatnya saling
berkaitan satu dengan yang lainnya. Dengan kata lain, kedua peran tersebut
harus dilaksanakan secara berkesinambungan dan sekaligus merupakan
keterpaduan. Dari fakta-fakta di atas, jelas bahwa “karakter guru” sangat
berpengaruh besar terhadap keberhasilan belajar siswa di tingkat pendidikan
dasar dan menengah. Karena karakter guru sangat berpengaruh terhadap rasa
suka atau tidak suka terhadap pelajaran yang diampunya. Padahal rasa suka
sangat diperlukan untuk modal awal keberhasilan dalam belajar.
Seorang guru pembimbing di sebut profesional dalam melaksanakan
tugas – tugasnya bila ia antara lain memiliki ciri – ciri kepribadian tertentu
4
yang menunjangnya menyelesaikan tugas–tugasnya sebagai seorang guru
pembimbing. Oleh karena itu perlu kiranya diketahui ciri – ciri kepribadian
yang diharapkan ada pada seorang guru pembimbing.
Kondisi ideal yang diharapkan adalah seorang guru pembimbing
memiliki ciri – ciri kepribadian yang sesuai dengan harapan siswa. Harapan –
harapan tersebut antara lain guru pembimbing hendaknya memiliki
kepribadian yang menarik, ramah, akrab dan bisa memahami siswa. Dengan
demikian pelayanan bimbingan yang di berikan baik secara klasikal maupun
individual di harapkan dapat mencapai tujuan. Pelayanan bimbingan akan
lebih efektif apabila ada kesesuaian antara keinginan siswa mengenai pribadi
guru pembimbing dan ciri–ciri kepribadian guru pembimbing yang ada.
Dengan kata lain jika keinginan siswa mengenai ciri–ciri kepribadian tersebut
tidak ada maka pelayanan bimbingan tidak akan efektif. Selain itu, apabila
guru pembimbing tidak mampu menunjukan sikap, sifat dan kemampuan
seperti yang diharapkan siswa dalam memberikan layanan bimbingan, maka
siswa akan mengalami kesulitan untuk membuka diri dalam menerima layanan
dan dapat pula menimbulkan pandangan yang negatif dalam diri siswa tentang
guru pembimbing. Dengan demikian pelayanan bimbingan tidak dapat
terlaksana seperti yang diharapkan dan di rencanakan.
Mengacu paparan di atas, peneliti sebagai calon guru pembimbing
tertarik meneliti ciri – ciri kepribadian guru pembimbing yang diinginkan
oleh siswa.
Dengan harapan guru pembimbing mengetahui kepribadian
seperti apa yang diinginkan siswa dan berusaha untuk memiliki kepribadian
5
yang ideal sehingga kelak menjadi lebih siap menjalankan tugas sebagai guru
pembimbing.
1.2 Rumusan Masalah
Masalah pokok yang akan diteliti lebih lanjut adalah :
“Karakteristik kepribadian guru pembimbing seperti apakah yang
diinginkan siswa kelas X SMA Negeri 2 Salatiga, tahun ajaran 2011 –
2012?”
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan
penelitian
ini
adalah
untuk
mengetahui
karakteristik
kepribadian guru pembimbing yang diinginkan para siswa kelas X SMA
Negeri 2 Salatiga, Tahun ajaran 2011 – 2012.
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah :
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini dapat menambah khasanah pengetahuan
tentang karakteristik guru pembimbing di sekolah yang profesional.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Guru Pembimbing
Hasil penelitian ini dapat dipakai sebagai masukan demi
peningkatan mutu kepribadian guru pembimbing dalam rangka
memperbaiki kualitas pelayanan bimbingan kepada para siswa.
6
b. Bagi Kepala Sekolah
Hasil penelitian ini dapat dipakai oleh kepala sekolah dalam
menyeleksi calon guru pembimbing di sekolahnya.
Bila kriteria
penerimaan calon guru pembimbing sudah sesuai dengan ciri – ciri
guru pembimbing yang seharusnya dimiliki oleh seorang guru
pembimbing, maka kita dapat berharap bahwa pelayanan di sekolah
yang bersangkutan akan lebih efektif.
c. Progdi BK
Progdi Bimbingan dan Konseling dapat menggunakan hasil
penelitian ini sebagai berikut:
1. Sebagai bahan pertimbangan dalam penerimaan mahasiswa baru,
untuk
menyeleksi
calon
mahasiswa
yang
setidaknya
berkepribadian seperti yang tercermin dalam hasil penelitian
karakteristik kepribadian guru pembimbing yang diinginkan
siswa, agar kelak setelah lulus dan menjadi guru pembimbing
tidak kesulitan untuk menyesuaikan diri dengan karaketistik
kepribadian tersebut.
2. Sebagai bahan pertimbangan dalam penyusunan kurikulum dan
pembinaan kepribadian mahasiswa calon guru pembimbing
d. Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini akan menambah pengetahuan bagi peneliti
mengenal ciri-ciri guru pembimbing, baik yang diinginkan maupun
tidak diinginkan oleh siswa, agar peneliti belajar dan berlatih
7
mengembangkan ciri-ciri kepribadian yang diharapkan tersebut,
sehingga menjadi lebih siap dalam menghadapi tugas sebagai guru
pembimbing di masa mendatang.
1.5 Sistematika Penulisan
Bab I dengan judul Pendahuluan yang berisi Latar Belakang Masalah,
Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian dan Sistematika
Penulisan.
Bab II dengan judul Landasan Teori yang berisi Kepribadian Guru
Pembimbing, dengan sub Pengertian Kepribadian, Ciri-ciri Kepribadian,
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kepribadian, Ciri-ciri Kepribadian Guru
Pembimbing, Kemampuan Guru Sebagai Pembimbing. Topik berikut dibahas
Keinginan Siswa Tentang Ciri-ciri Guru Pembimbing. Kemudian Tentang
Standar Kompetensi Guru, Berisi Sub Pengertian Kompetensi, dan Dimensidimensi Kompetensi Guru. Selanjutnya, Hakekat Siswa SMA Sebagai Remaja
dan Karakteristiknya, dengan sub Pengertian Masa Remaja, Karakteristik
Remaja, dan Tugas-tugas Perkembangan Remaja. Kemudian dibahas tentang
Sekilas Hasil Penenlitian Yang Berhubungan.
Bab III dengan judul Metode Penelitian yang berisi Jenis Penelitian.
Populasi Dan Sampel, dengan sub Populasi Penelitian, Sampel Penelitian, dan
Instrumen Penelitian. Selanjutnya tentang Teknik Analisis Data.
Bab IV dengan judul Hasil Penelitian Dan Pembahasan yang berisi
Hasil Penelitian, serta Pembahasan.
Bab V berjudul Penutup yang berisi Kesimpulan dan Saran.
8