KEBIJAKAN DAN REVIU SAKIP Jan 18
REVIU SAKIP
Dr. Yohanes Indrayono, Ak., MM, CA
Inspektur III
Januari 2016
DASAR HUKUM DAN PENGERTIAN
Perpres 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah
Akuntabilitas Kinerja adalah perwujudan kewajiban
suatu instansi pemerintah untuk
mempertanggungjawabkan keberhasilan/kegagalan
pelaksanaan program dan kegiatan yang telah
diamanatkan para pemangku kepentingan dalam rangka
mencapai misi organisasi secara terukur dengan
sasaran/target kinerja yang telah ditetapkan melalui
laporan kinerja instansi pemerintah yang disusun secara
periodik (Perpres 29 Tahun 2014).
Kinerja adalah keluaran/hasil dari kegiatan/program yang telah
atau hendak dicapai sehubungan dengan penggunaan anggaran
dengan kuantitas dan kualitas terukur (Perpres 29 Tahun 2014).
Akuntabilitas Kinerja adalah perwujudan kewajiban suatu
instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan
keberhasilan/kegagalan pelaksanaan program dan kegiatan
yang telah diamanatkan para pemangku kepentingan dalam
rangka mencapai misi organisasi secara terukur dengan
sasaran/target kinerja yang telah ditetapkan melalui laporan
kinerja instansi pemerintah yang disusun secara periodik
(Perpres 29 Tahun 2014).
Perpres 29 Tahun 2014
Penyelenggaraan SAKIP meliputi:
•Rencana strategis
•Perjanjian kinerja
•Pengukuran kinerja
•Pengolahan data kinerja
•Pelaporan kinerja
•Reviu dan evaluasi kinerja
Perpres 29 Tahun 2014
Penyelenggaran SAKIP secara berjenjang:
• Entitas Akuntabilitas Kinerja Satuan Kerja adalah unit instansi
pemerintah pusat selaku kuasa pengguna anggaran yang
melakukan kegiatan pencatatan, pengolahan, dan pelaporan
data kinerja.
• Entitas Akuntabilitas Kinerja Unit Organisasi adalah unit instansi
pemerintah pusat yang melakukan pencatatan, pengolahan,
pengikhtisaran, dan pelaporan data kinerja tingkat eselon I.
• Entitas Akuntabilitas Kinerja Kementerian Negara/Lembaga
adalah unit kerja kementerian negara/lembaga yang melakukan
pencatatan, pengolahan, pengikhtisaran, dan pelaporan data
kinerja tingkat kementerian negara/lembaga.
Reviu dan Evaluasi AKIP
Pasal 28 Perpres 29 Tahun 2014:
APIP pada K/L/P melakukan reviu atas Laporan Kinerja
dalam rangka meyakinkan keandalan informasi yang
disajikan sebelum disampaikan oleh
menteri/pimpinan/lembaga/gubernur/ bupati/walikota.
Hasil reviu dituangkan dalam pernyataan telah direviu
dan ditandatangani oleh APIP.
Kemenristekdikti:
• Reviu oleh Itjen bersama SPI
• Evaluasi oleh KemenPAN RB
PERMENPAN RB NOMOR 53 TAHUN 2014
PETUNJUK TEKNIS PERJANJIAN KINERJA, PELAPORAN
KINERJA DAN TATA CARA REVIU ATAS LAPORAN KINERJA
INSTANSI PEMERINTAH ..\SAKIP BALI\Reviu LKj IP.docx
PERMENPAN RB NOMOR 12 TAHUN 2015
PEDOMAN EVALUASI ATAS IMPLEMENTASI SISTEM
AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
PERMENRISTEKDIKTI NOMOR 13/2015
Misi Kemenristekdikti:
“Terwujudnya pendidikan tinggi yang bermutu serta kemampuan
iptek dan inovasi untuk mendukung daya saing bangsa”
Misi Kemenristekdikti adalah:
• Meningkatkan akses, relevansi, dan mutu pendidikan tinggi untuk
menghasilkan SDM yang berkualitas; dan
• Meningkatkan kemampuan Iptek dan inovasi untuk menghasilkan nilai
tambah produk inovasi.
Tujuan strategis yang harus dicapai adalah:
“Meningkatnya relevansi, kuantitas dan kualitas sumber daya
manusia berpendidikan tinggi, serta kemampuan Iptek dan inovasi
untuk keunggulan daya saing bangsa”
Sasaran strategis:
• Meningkatnya kualitas pembelajaran dan kemahasiswaan
pendidikan tinggi;
• Meningkatnya kualitas kelembagaan Iptek dan pendidikan
tinggi;
• Meningkatnya relevansi, kualitas, dan kuantitas sumber
daya Iptek dan pendidikan tinggi;
• Meningkatnya relevansi dan produktivitas riset dan
pengembangan; dan
• Menguatnya kapasitas inovasi.
No
Komponen
1
Perencanaan Kinerja
2
Pengukuran
Kinerja
3
4
5
Pelaporan Kinerja
Evaluasi Internal
Bobot
30%
25%
15%
10%
Butir
Sub Komponen
40
a. Rencana Strategis (10%), meliputi: Pemenuhan Renstra
(2%), Kualitas Renstra (5%) dan Implementasi Renstra (3%)
b. Perencanaan Kinerja Tahunan (20%), meliputi Pemenuhan
RKT (4%), Kualitas RKT (10%) dan Implementasi RKT (6%).
24
a. Pemenuhan pengukuran (5%)
b. Kualitas Pengukuran (12,5%)
c. Implementasi pengukuran (7,5%)
16
a. Pemenuhan pelaporan (3%)
b. Kualitas pelaporan (7,5%)
c. Pemanfaatan pelaporan (4,5%)
23
a. Pemenuhan evaluasi (2%)
b. Kualitas evaluasi (5%)
c. Pemanfaatan hasil evaluasi (3%)
a. Kinerja yang dilaporkan (output) (5%)
b. Kinerja yang dilaporkan (outcome) (10%)
c. Kinerja tahun berjalan (benchmark) (5%)
Capaian Kinerja
20%
11
Total
100%
114
KERTAS KERJA REVIU SAKIP
NO
ASPEK
KOMPONEN
REFEERENSI
YA
TIDAK
SEBAGIAN
PENJELASAN
Pedoman reviu S
AKIP.docx
SEKIAN
TERIMA KASIH
SEMOGA SUKSES
GOD BLESS US
Dr. Yohanes Indrayono, Ak., MM, CA
Inspektur III
Januari 2016
DASAR HUKUM DAN PENGERTIAN
Perpres 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah
Akuntabilitas Kinerja adalah perwujudan kewajiban
suatu instansi pemerintah untuk
mempertanggungjawabkan keberhasilan/kegagalan
pelaksanaan program dan kegiatan yang telah
diamanatkan para pemangku kepentingan dalam rangka
mencapai misi organisasi secara terukur dengan
sasaran/target kinerja yang telah ditetapkan melalui
laporan kinerja instansi pemerintah yang disusun secara
periodik (Perpres 29 Tahun 2014).
Kinerja adalah keluaran/hasil dari kegiatan/program yang telah
atau hendak dicapai sehubungan dengan penggunaan anggaran
dengan kuantitas dan kualitas terukur (Perpres 29 Tahun 2014).
Akuntabilitas Kinerja adalah perwujudan kewajiban suatu
instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan
keberhasilan/kegagalan pelaksanaan program dan kegiatan
yang telah diamanatkan para pemangku kepentingan dalam
rangka mencapai misi organisasi secara terukur dengan
sasaran/target kinerja yang telah ditetapkan melalui laporan
kinerja instansi pemerintah yang disusun secara periodik
(Perpres 29 Tahun 2014).
Perpres 29 Tahun 2014
Penyelenggaraan SAKIP meliputi:
•Rencana strategis
•Perjanjian kinerja
•Pengukuran kinerja
•Pengolahan data kinerja
•Pelaporan kinerja
•Reviu dan evaluasi kinerja
Perpres 29 Tahun 2014
Penyelenggaran SAKIP secara berjenjang:
• Entitas Akuntabilitas Kinerja Satuan Kerja adalah unit instansi
pemerintah pusat selaku kuasa pengguna anggaran yang
melakukan kegiatan pencatatan, pengolahan, dan pelaporan
data kinerja.
• Entitas Akuntabilitas Kinerja Unit Organisasi adalah unit instansi
pemerintah pusat yang melakukan pencatatan, pengolahan,
pengikhtisaran, dan pelaporan data kinerja tingkat eselon I.
• Entitas Akuntabilitas Kinerja Kementerian Negara/Lembaga
adalah unit kerja kementerian negara/lembaga yang melakukan
pencatatan, pengolahan, pengikhtisaran, dan pelaporan data
kinerja tingkat kementerian negara/lembaga.
Reviu dan Evaluasi AKIP
Pasal 28 Perpres 29 Tahun 2014:
APIP pada K/L/P melakukan reviu atas Laporan Kinerja
dalam rangka meyakinkan keandalan informasi yang
disajikan sebelum disampaikan oleh
menteri/pimpinan/lembaga/gubernur/ bupati/walikota.
Hasil reviu dituangkan dalam pernyataan telah direviu
dan ditandatangani oleh APIP.
Kemenristekdikti:
• Reviu oleh Itjen bersama SPI
• Evaluasi oleh KemenPAN RB
PERMENPAN RB NOMOR 53 TAHUN 2014
PETUNJUK TEKNIS PERJANJIAN KINERJA, PELAPORAN
KINERJA DAN TATA CARA REVIU ATAS LAPORAN KINERJA
INSTANSI PEMERINTAH ..\SAKIP BALI\Reviu LKj IP.docx
PERMENPAN RB NOMOR 12 TAHUN 2015
PEDOMAN EVALUASI ATAS IMPLEMENTASI SISTEM
AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
PERMENRISTEKDIKTI NOMOR 13/2015
Misi Kemenristekdikti:
“Terwujudnya pendidikan tinggi yang bermutu serta kemampuan
iptek dan inovasi untuk mendukung daya saing bangsa”
Misi Kemenristekdikti adalah:
• Meningkatkan akses, relevansi, dan mutu pendidikan tinggi untuk
menghasilkan SDM yang berkualitas; dan
• Meningkatkan kemampuan Iptek dan inovasi untuk menghasilkan nilai
tambah produk inovasi.
Tujuan strategis yang harus dicapai adalah:
“Meningkatnya relevansi, kuantitas dan kualitas sumber daya
manusia berpendidikan tinggi, serta kemampuan Iptek dan inovasi
untuk keunggulan daya saing bangsa”
Sasaran strategis:
• Meningkatnya kualitas pembelajaran dan kemahasiswaan
pendidikan tinggi;
• Meningkatnya kualitas kelembagaan Iptek dan pendidikan
tinggi;
• Meningkatnya relevansi, kualitas, dan kuantitas sumber
daya Iptek dan pendidikan tinggi;
• Meningkatnya relevansi dan produktivitas riset dan
pengembangan; dan
• Menguatnya kapasitas inovasi.
No
Komponen
1
Perencanaan Kinerja
2
Pengukuran
Kinerja
3
4
5
Pelaporan Kinerja
Evaluasi Internal
Bobot
30%
25%
15%
10%
Butir
Sub Komponen
40
a. Rencana Strategis (10%), meliputi: Pemenuhan Renstra
(2%), Kualitas Renstra (5%) dan Implementasi Renstra (3%)
b. Perencanaan Kinerja Tahunan (20%), meliputi Pemenuhan
RKT (4%), Kualitas RKT (10%) dan Implementasi RKT (6%).
24
a. Pemenuhan pengukuran (5%)
b. Kualitas Pengukuran (12,5%)
c. Implementasi pengukuran (7,5%)
16
a. Pemenuhan pelaporan (3%)
b. Kualitas pelaporan (7,5%)
c. Pemanfaatan pelaporan (4,5%)
23
a. Pemenuhan evaluasi (2%)
b. Kualitas evaluasi (5%)
c. Pemanfaatan hasil evaluasi (3%)
a. Kinerja yang dilaporkan (output) (5%)
b. Kinerja yang dilaporkan (outcome) (10%)
c. Kinerja tahun berjalan (benchmark) (5%)
Capaian Kinerja
20%
11
Total
100%
114
KERTAS KERJA REVIU SAKIP
NO
ASPEK
KOMPONEN
REFEERENSI
YA
TIDAK
SEBAGIAN
PENJELASAN
Pedoman reviu S
AKIP.docx
SEKIAN
TERIMA KASIH
SEMOGA SUKSES
GOD BLESS US