PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PKN KELAS VII SMPN 1 TELUK MENGKUDU TAHUN PELAJARAN 2012/2013.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK
UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA
PADA MATA PELAJARAN PKn KELAS VII
SMPN 1 TELUK MENGKUDU
TAHUN PELAJARAN 2012/2013
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi
Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh :
Dewi Sartika Simbolon NIM. 309111016
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
(2)
viii ABSTRAK
Dewi Sartika Simbolon, 309111016, Penerapan Model Pembelajaran Talking Stick Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PKn Kelas VII SMPN 1 Teluk Mengkudu Tahun Pelajaran 2012/2013, Skripsi Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana Penerapan Model Pembelajaran Talking Stick pada mata pelajaran PKn di SMPN 1 Teluk Mengkudu Tahun Pelajaran 2012/2013. Penulis mengambil lokasi penelitian di SMP Negeri 1 Teluk Mengkudu. Adapun yang menjadi populasi penelitian ini seluruh siswa kelas VII yang terdiri dari tujuh kelas yang jumlahnya 292 orang siswa. Sampel penelitian ini yaitu dengan jumlah 41 orang siswa.
Adapun jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Subjek dalam penelitian sebanyak 41 orang siswa terdiri dari 16 orang laki-laki dan 25 orang perempuan. Pelaksanaan PTK dilakukan dengan dua siklus. Setiap siklus terdiri dari 4 tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi dan test. Test yang diberikan berupa soal pilihan ganda dengan 10 butir soal. Soal yang diberikan 3 kali yaitu test awal, siklus I dan siklus II. Sedangkan observasi meliputi aktivitas guru dan siswa dalam proses pembelajaran.
Berdasarkan analisis data yang diperoleh bahwa hasil belajar siswa selama proses pembelajaran berlangsung menunjukkan adanya peningkatan yang baik. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan nilai rata-rata pada saat dilakukan test awal mencapai 46,10 dengan perincian dari 41 orang siswa diperoleh 8 orang siswa (19,51%) yang mendapat nilai tuntas, sedangkan 33 orang siswa mendapat nilai belum tuntas. Pada siklus I naik menjadi 20 orang siswa (48,78%) yang mendapat nilai tuntas, sedangkan 21 orang siswa (51,22%) mendapat nilai belum tuntas. Siklus II dari 41 orang siswa diperoleh 37 orang siswa (90,24%) mendapat nilai tuntas, sedangkan 4 orang siswa (9,76%) mendapat nilai belum tuntas. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dengan penerapan model pembelajaran Talking Stick dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di kelas VII SMP Negeri 1 Teluk Mengkudu Tahun Pelajaran 2012/2013. Disarankan kepada guru hendaknya menggunakan model pembelajaran yang bervariasi agar siswa lebih bersemangat dalam pembelajaran.
(3)
iii
KATA PENGANTAR
Segala hormat kemuliaan hanya bagi Tuhan Yesus Kristus di Tempat yang Maha Tinggi, yang telah memberikan berkat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga skripsi ini dapat selesai tepat pada waktunya.
Penyelesaian skripsi ini merupakan salah satu syarat tugas akhir dalam menyelesaikan perkuliahan pada program S-1 di Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan, untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan. Skripsi penelitian ini berjudul “Penerapan Model Pembelajaran Talking Stick Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Kelas VII SMPN 1 Teluk Mengkudu Tahun Pelajaran 2012/2013.
Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan banyak terima kasih teristimewa kepada papa St. S. Simbolon yang penulis hormati yang selalu setia mendoakan, mengasihi, membimbing, memberikan dukungan material dan semangat serta motivasi selama penulis menjalani studi di Universitas Negeri Medan dan kepada mama tercinta R. Lumban Raja yang setia mendoakan dengan tulus, mengasihiku dengan segenap hati dan memberikan dukungan serta memotivasi penulis sehingga penulis tetap semangat dalam menjalani perkuliahan dan bahkan dapat menyelesaikan perkuliahan di Universitas Negeri Medan dengan baik.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan skripsi ini mungkin masih terdapat banyak kekurangan, baik dari segi teknik penulisan
(4)
iv
maupun isinya. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak demi perbaikan dan kesempurnaan skripsi ini.
Selanjutnya penulis mengucapkan banyak terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri Medan.
2. Bapak Dr. H. Restu, MS selaku dekan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan beserta para pembantu dekan dan stafnya.
3. Ibu Dra. Yusna Melianti, MH selaku ketua jurusan PPKn Universitas Negeri Medan dan sekaligus sebagai dosen Pembimbing Akademik yang telah banyak membantu dan memotivasi penulis dalam penyusunan skripsi ini. 4. Bapak Parlaungan Gabriel Siahaan, SH, M.Hum sebagai sekretaris jurusan
PPKn Universitas Negeri Medan.
5. Bapak Drs. Liber Siagian, M.Si, yang penulis hormati selaku dosen pembimbing skripsi dan sekaligus Pembantu Dekan III yang telah dengan segenap hati dan penuh kesabaran dan keikhlasan selalu memberi petunjuk-petunjuk, bimbingan, dukungan, serta saran dan yang memotivasi penulis demi kesempurnaan skripsi ini.
6. Bapak Dr. Deny Setiawan, M.Si dan Ibu Dra. Rosnah Siregar, S.H, M.Si, selaku dosen penguji yang telah memberikan saran, bimbingan dan petunjuk kepada penulis demi sempurnanya skripsi ini.
7. Bapak Jhony selaku bagian tata usaha Jurusan PPKn yang banyak membantu dalam mempersiapkan kelengkapan berkas yang dibutuhkan penulis.
(5)
v
8. Bapak Drs. Raden Saragih sebagai kepala sekolah SMP Negeri 1 Teluk Mengkudu beserta Wakil Kepala sekolah dan guru serta staf pegawai yang telah berbaik hati membantu penulis dalam penelitian dan pengumpulan data demi kesempurnaan skripsi ini.
9. Keluarga Kaban R. Simbolon dan C. Kaban serta malaikat kecilku Winda Dameria Kaban, Riani Kaban dan Abraham Kaban yang menambah semangat dan memotivasi penulis dalam penyelesaian skripsi ini.
10. Terima kasih kepada kakak terkasih Raulina Simbolon, Erlianti Simbolon, Nina Lamsari Simbolon dan Farida Simbolon yang tetap setia mendoakan dan yang telah banyak memberikan bimbingan, nasihat, dukungan dan semangat serta motivasi kepada penulis selama duduk di bangku perkuliahan.
11. Terima kasih kepada Abang terbaik Julius Putra Simbolon yang selalu mendoakan, menasihati, membantu dan memberikan semangat serta memotivasi penulis selama menjalani studi di Universitas Negeri Medan. 12. Kepada adik-adik tersayang Natanael Simbolon, Elisabet Simbolon dan Ester
Simbolon (pudan) yang selalu memberikan doa yang tulus, semangat dan memotivasi penulis.
13. Kepada Bapak Hamba Tuhan Bapak Pdt. HB. Manurung dan Bapak Pdt. A. Pasaribu, Bapak Pembina Gr. T. Siburian dan Bapak St. B. Tampubolon beserta seluruh Hamba Tuhan serta seluruh Jemaat yang ada di GPI Kebun Pisang yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang tetap setia mendoakan, membimbing, menasihati dan memotivasi penulis.
(6)
vi
14. Terima kasih kepada Sie Acara kakak Ester Sihombing, Kesya Tobing, Etitawarni Situmorang, Yuli Sidauruk yang mengerti keadaan penulis selama dalam penyusunan skripsi ini dan mendoakan serta memotivasi penulis selama penyelesaian studi di Universitas Negeri Medan.
15. Terima kasih kepada pemuda/i GPI Kebun Pisang Abang Rocky Situmorang, Bang Andi Sitinjak, Bang Dedy Pandiangan, Wido Simanjuntak, Korman, Santo, Erwin, Julpantri, Rudi, Hendrik, Anugerah, Chandra dan Kakak terbaik Kristin, Mawani, Herlin, Flora, Eplin, Mayen dan Saudaraku Oni, Alin, Yusni, Ririn, Cosry, Debora, Siska, Moita, Fatimah, Dina, Margareth, Tiarlan, Hervina, Sartina, Susi, Wulan, Hanna, Omega dan seluruh pemuda/i yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang tetap setia mendoakan, membimbing, menasihati dan mendukung serta memotivasi penulis selama menjalani perkuliahan.
16. Terima kasih kepada Namboru Dr. Naeklan Simbolon M.Pd serta keluarga yang telah membantu dan memotivasi penulis.
17. Terima kasih kepada kakak H. Sinaga sebagai ibu kost dan adik Samuel Purba yang telah banyak membantu dan menasihati penulis selama tinggal di kost No. 4.
18. Kepada seluruh sahabat penulis, khususnya Yesica A. Sitio dan Suharni Samosir senang rasanya dapat melewati hari-hari secara bersama-sama di kampus tercinta sekaligus telah memberikan doa, motivasi, semangat dan dukungan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
(7)
vii
19. Kepada teman seperjuangan dalam penelitian Naomas Maharani Nainggolan yang telah banyak membantu, menemani, dan memotivasi penulis selama penelitian dan selama perkuliahan di Universitas Negeri Medan.
20. Kepada seluruh teman-teman seperjuangan stambuk 2009 yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu terima kasih atas kebersamaan yang dilalui selama empat tahun dan yang selalu memberi warna dalam hari-hariku di Jurusan PPKn Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.
21. Kepada teman-teman terbaik PPL di SMK Swasta Budhi Darma Indrapura Desi Kristin, Finny Amelia, Tantri Syahfitri dan seluruh teman-teman yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah memberi dukungan dalam penyusunan skripsi ini.
Terima kasih kepada semua pihak yang telah mendoakan dan membantu baik secara langsung maupun tidak langsung, yang tidak dapat tercantum dalam ucapan ini. Semoga dukungan dan bantuan serta motivasi yang telah diberikan diberkati Tuhan. Akhir kata dengan kerendahan hati penulis mempersembahkan karya yang sederhana ini dan berharap skripsi ini bermanfaat bagi kita semua, dalam hal ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan bagi penulis khususnya serta menjadi bahan masukan bagi dunia pendidikan.
Medan, Juli 2013 Penulis
Dewi Sartika Simbolon NIM. 309111016
(8)
ix DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ... i
LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
ABSTRAK ... viii
DAFTAR ISI ... ix
DAFTAR TABEL ... xi
DAFTAR GAMBAR ... xii
DAFTAR GRAFIK ... xiii
DAFTAR LAMPIRAN... xiv
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang ... 1
B.Identifikasi Masalah ... 5
C.Batasan Masalah ... 5
D.Rumusan Masalah ... 5
E.Tujuan Penelitian ... 6
F. Manfaat Penelitian ... 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 7
A.Kajian Teori ... 7
1. Belajar ... 7
2. Pembelajaran ... 10
3. Hasil Belajar ... 11
4. Model Pembelajaran ... 15
5. Model Pembelajaran Talking Stick ... 17
B.Kerangka Berpikir ... 21
C.Hipotesis ... 23
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 24
A.Lokasi Penelitian ... 24
B.Populasi dan Sampel ... 24
(9)
x
2. Sampel ... 25
C.Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ... 26
1. Variabel Penelitian ... 26
2. Definisi Operasional ... 26
D.Teknik Pengumpulan Data ... 26
1. Observasi... 27
2. Test ... 27
E.Teknik Analisis Data ... 27
F. Jenis Penelitian ... 29
G.Prosedur Penelitian ... 30
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 33
A.Deskripsi Keadaan Awal ... 33
B. Alternatif Pemecahan Masalah Dan Perencanaan... 37
C. Deskripsi Hasil Penelitian Siklus I ... 38
D.Deskripsi Hasil Penelitian Siklus II ... 46
E. Pembahasan Hasil Penelitian ... 54
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 59
A.Kesimpulan ... 59
B. Saran ... 60
DAFTAR PUSTAKA ... 61 LAMPIRAN
(10)
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 1 : Hasil Test Awal/Pre Test ... 34
Tabel 2 : Kenampakan Hasil Pre Test ... 35
Tabel 3 : Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Pada Test Awal ... 36
Tabel 4 : Hasil Belajar Siswa Pada Siklus I ... 41
Tabel 5 : Tingkat Keberhasilan Hasil Test Siklus I ... 43
Tabel 6 : Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Pada Test Siklus I ... 43
Tabel 7 : Hasil Belajar Siswa Pada Siklus II ... 50
Tabel 8 : Tingkat Keberhasilan Hasil Test Siklus II ... 51
Tabel 9 : Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Pada Test Siklus II ... 52
Tabel 10 : Daftar Nilai Siswa Kondisi Awal, Siklus I dan Siklus II ... 55
(11)
xii
DAFTAR GAMBAR
(12)
xiii
DAFTAR GRAFIK
Grafik 1 : Persentase Ketuntasan Siswa Pada Test Awal ... 37 Grafik 2 : Persentase Ketuntasan Siswa Pada Test Siklus I ... 44 Grafik 3 : Persentase Ketuntasan Siswa Pada Test Siklus II... 53 Grafik 4 : Perbandingan Persentase Ketuntasan Belajar Siswa Setiap Siklus . 57
(13)
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Daftar Nama Siswa Kelas VII-1 SMPN 1 Teluk Mengkudu Lampiran 2 : Lembar Pre Test
Lampiran 3 : Kunci Jawaban Pre Test/Test Awal
Lampiran 4 : Data Hasil Belajar Siswa Pre Test /Test Awal Lampiran 5 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I Lampiran 6 : Lembar Post Test I
Lampiran 7 : Kunci Jawaban Post Test I Lampiran 8 : Data Hasil Belajar Siswa Siklus I
Lampiran 9 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II Lampiran 10 : Lembar Post Test II
Lampiran 11 : Kunci Jawaban Post Test II Lampiran 12 : Data Hasil Belajar Siswa Siklus II Lampiran 13 : Lembar Observasi Guru Siklus I Lampiran 14 : Lembar Observasi Guru Siklus II Lampiran 15 : Lembar Observasi Siswa Siklus I Lampiran 16 : Lembar Observasi Siswa Siklus II
Lampiran 17 : Rekapitulasi Soal Pre Test Yang Dikerjakan Siswa Lampiran 18 : Rekapitulasi Soal Post Test I Yang Dikerjakan Siswa Lampiran 19 : Rekapitulasi Soal Post Test II Yang Dikerjakan Siswa
Lampiran 20 : Daftar Hasil Belajar Siswa Pada Pre Test, Post Test I dan Post Test II
(14)
xv Lampiran 22 : Daftar Seminar Proposal
Lampiran 23 : Penerbitan Surat Izin Penelitian dari Jurusan Lampiran 24 : Surat Penelitian dari Fakultas
Lampiran 25 : Surat Keterangan Bukti Mengadakan Penelitian di SMP Lampiran 26 : Surat Keterangan dari Perpustakaan Jurusan
Lampiran 27 : Surat Keterangan dari Perpustakaan Universitas Negeri Medan Lampiran 28 : Kartu Kendali Bimbingan Skripsi
Lampiran 29 : Daftar Riwayat Hidup Lampiran 30 : Pernyataan Keaslian Tulisan
(15)
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Membangun manusia Indonesia seutuhnya, guru merupakan ujung tombak atau pelaksana yang terdepan. Bila diumpamakan bidang kedokteran, teknik, politik, ekonomi, pertanian, industri dan lain-lain adalah untuk kepentingan manusia, maka guru bertugas untuk membangun manusianya itu sendiri. Hal ini tentu memerlukan persyaratan khusus untuk dapat melaksanakan tugas tersebut di atas, yaitu guru sebagai suatu profesi, sebagai perpaduan antara panggilan, ilmu, teknologi dan seni yang bertumpu pada landasan pengabdian dan sikap kepribadian yang mulia.
Guru dalam dunia pendidikan adalah seorang pendidik, pembimbing, pelatih dan pengembang kurikulum yang dapat menciptakan kondisi dan suasana belajar yang kondusif, yaitu suasana belajar menyenangkan, menarik, memberi rasa aman, memberikan ruang pada siswa untuk bepikir aktif, kreatif dan inovatif dalam mengeksplorasi dan mengelaborasi kemampuannya.
Seiring perkembangan zaman, dunia pendidikan juga memerlukan berbagai inovasi hal itu penting dilakukan untuk kemajuan kualitas pendidikan. Pembelajaran harus sebanyak mungkin melibatkan peserta didik agar mereka mampu bereksplorasi untuk membentuk kompetensi dengan menggali berbagai potensi dan kebutuhan secara ilmiah. Sehubungan dengan itu untuk
(16)
2
menyukseskan program pendidikan perlu mengubah paradigma guru sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan zaman.
Guru dalam era teknologi informasi dan komunikasi sekarang ini bukan hanya sekedar mengajar (transfer of knowledge) melainkan harus menjadi manajer belajar. Hal tersebut mengandung arti, setiap guru diharapkan mampu menciptakan kondisi belajar yang menantang kreativitas dan aktivitas siswa, memotivasi siswa, menggunakan multimedia, multimetode dan multisumber agar mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan.
Percepatan arus informasi dalam era globalisasi dewasa ini menuntut semua bidang kehidupan untuk menyesuaikan diri. Demikian juga halnya dengan sistem pendidikan nasional senantiasa harus dikembangkan sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan yang terjadi baik ditingkat lokal, nasional maupun global.
Jika dilihat sejenak kondisi real pendidikan dalam proses pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan sering dilaksanakan metode yang konvensional seperti menjelaskan materi secara abstrak, hafalan materi dan ceramah dengan komunikasi satu arah, yang aktif masih didominasi oleh pengajar dan semua tindakan telah ditentukan oleh guru, sedangkan siswa biasanya hanya memfokuskan penglihatan dan pendengaran. Motivasi belajar peserta didik masih rendah, peserta didik pasif dan kurang terbiasa dalam berinteraksi sosial dengan guru dan teman sekelasnya. Seharusnya kegiatan belajar itu membuat peserta didik aktif seperti bertanya, menjawab, mengeluarkan pendapat bahkan melakukan peragaan atau melakukan suatu aktivitas. Peserta didik kurang
(17)
3
memperhatikan proses pembelajaran seperti peserta didik banyak mengobrol bersama temannya dikarenakan guru tidak memperhatikan peserta didik ketika pembelajaran.
Kondisi pembelajaran seperti inilah yang mengakibatkan siswa kurang aktif dan pembelajaran yang dilakukan kurang efektif. Disini guru (pendidik) dituntut untuk dapat menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa sehingga siswa berminat mengikuti kegiatan belajar. Guru merupakan ujung tombak keberhasilan kegiatan pembelajaran di sekolah yang terlibat langsung dalam merencanakan dan melaksanakan kegiatan pembelajaran. Kualitas kegiatan pembelajaran yang dilakukan sangat bergantung pada perencanaan dan pelaksanaan proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru.
Dalam proses pembelajaran diperlukan model pembelajaran sebab dengan adanya model pembelajaran, proses pembelajaran menjadi lebih interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang dan memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.
Setelah melakukan observasi ke SMP Negeri 1 Teluk Mengkudu, kegiatan pembelajaran masih didominasi dengan metode ceramah dan penugasan. Metode ceramah lebih banyak menuntut keaktifan guru dari pada siswa, tetapi metode ini tetap tidak bisa ditinggalkan begitu saja dalam kegiatan pengajaran. Sedangkan metode penugasan dilakukan dengan memberikan tugas tertentu kepada siswa. Setiap metode memiliki kelemahan dan kelebihan masing-masing.
(18)
4
Sering siswa kurang berminat terhadap pelajaran yang disampaikan oleh guru. Hal ini dapat dilihat dari sikap siswa saat menerima pelajaran. Beberapa diantaranya adalah kebiasaan siswa jenuh dan mengantuk di dalam kelas pada saat guru menerangkan, siswa berbicara di dalam kelas, dan siswa tidak memperhatikan guru menerangkan pelajaran di depan kelas. Hal ini disebabkan model pembelajaran yang dilakukan guru kurang tepat dengan materi yang diberikan.
Untuk mengatasi masalah tersebut, maka guru dituntut untuk memperbaiki dan melakukan inovasi terhadap kegiatan belajar mengajar. Salah satu usaha yang dilakukan yaitu dengan menerapkan model pembelajaran Talking Stick.
Model pembelajaran Talking Stick pembelajaran yang berdasarkan pada pembelajaran belajar sambil bermain yang membuat suasana di dalam kelas lebih bersahabat dan siswa menjadi tidak jenuh dalam proses belajar mengajar karena ada tongkat sebagai daya tarik siswa mengikuti pelajaran. Model pembelajaran Talking Stick merupakan inovasi terhadap strategi belajar mengajar yang dilakukan oleh guru sehingga pengajaran dapat lebih bermakna.
Diharapkan dengan menggunakan model pembelajaran Talking Stick dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan akan menarik minat siswa dalam mengikuti kegiatan belajar sehingga akan meningkatkan hasil belajar siswa. Sesuai dengan uraian di atas maka peneliti membuat judul “Penerapan Model Pembelajaran Talking Stick Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Kelas VII SMPN 1 Teluk Mengkudu.
(19)
5
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas diidentifikasi beberapa permasalahan yang terjadi dalam proses belajar mengajar yaitu :
1. Masih rendahnya hasil belajar siswa dalam mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan.
2. Rendahnya minat belajar siswa dalam mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan.
3. Penerapan model pembelajaran Talking Stick untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan.
4. Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan masih konvensional. C. Batasan Masalah
Agar penelitian tidak terlalu luas, maka penulis perlu membuat batasan masalah sehingga penelitian ini jelas dan terarah. Dalam penelitian ini permasalahan yang akan diteliti dibatasi pada penerapan model pembelajaran talking stick untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan.
D. Rumusan Masalah
Sesuai dengan uraian di atas maka masalah yang diteliti dalam penelitian ini adalah :
“Bagaimana penerapan model pembelajaran Talking Stick untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Kelas VII SMPN 1 Teluk Mengkudu”.
(20)
6
E. Tujuan Penelitian
Menetapkan tujuan penelitian merupakan hal yang sangat penting karena setiap penelitian harus mempunyai tujuan. Tujuan dari penelitian yang dilaksanakan yaitu :
1. Untuk mengetahui hasil belajar di SMPN 1 Teluk Mengkudu melalui penerapan model pembelajaran Talking Stick.
2. Untuk mengetahui kemampuan guru menggunakan model pembelajaran Talking Stick dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan.
F. Manfaat Penelitian
Apabila tujuan telah dicapai, maka dipastikan hasil tersebut dapat bermanfaat bagi penulis maupun orang lain, lembaga departemen yang terkait atau yang ada hubungan.
Adapun manfaat penelitian ini yaitu :
1. Mampu menarik minat siswa dalam mengikuti kegiatan belajar sehingga akan meningkatkan hasil belajar siswa.
2. Menciptakan suasana pembelajaran yang kondusif dan tidak monoton.
3. Menjadikan siswa aktif dalam pembelajaran dan terbiasa dalam berinteraksi sosial dengan guru atau teman.
4. Sebagai bahan masukan untuk menumbuhkan minat belajar siswa sehingga meningkatkan hasil belajar Pendidikan Kewarganegaraan.
5. Menambah wawasan peneliti sehingga mempermudah peneliti dalam terjun ke lapangan.
(21)
59
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Pembelajaran dengan penerapan model pembelajaran Talking Stick dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam pokok bahasan Hakikat Kemerdekaan Mengemukakan Pendapat.
2. Dengan penerapan model pembelajaran Talking Stick dapat meningkatkan pengetahuan siswa dan memberikan kemudahan bagi guru dalam menyampaikan materi pembelajaran.
3. Berdasarkan hasil penelitian, nilai rata-rata siswa pada saat test awal (pre test) adalah 46,10 dan siswa yang tuntas hanya 8 orang siswa (19,51%) sedangkan siswa yang tidak tuntas ada 33 orang siswa (80,49%). Pada post test siklus I nilai rata-rata siswa adalah 66,10 dan siswa yang tuntas belajar meningkat menjadi 20 orang siswa (48,78%) sedangkan yang tidak tuntas ada 21 orang siswa (51,22%). Pada post test siklus II nilai rata-rata siswa adalah 85,12 dan siswa yang tuntas belajar meningkat menjadi 37 orang siswa (90,24%) sedangkan siswa yang tidak tuntas ada 4 orang siswa (9,76%).
(22)
60
B. Saran
Dengan penerapan model pembelajaran Talking Stick terbukti dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan pada materi Hakikat Kemerdekaan Mengemukakan Pendapat, maka peneliti menyarankan hal-hal sebagai berikut :
1. Dalam proses pembelajaran guru hendaknya menggunakan model pembelajaran sebab dengan adanya model pembelajaran, proses pembelajaran menjadi lebih interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang dan memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.
2. Siswa diharapkan lebih teliti lagi dalam mengerjakan soal latihan dan dapat mencatat materi pelajaran dengan penerapan model pembelajaran Talking Stick agar siswa lebih mudah mengingat materi yang telah dijelaskan guru. 3. Sebagai masukan bagi sekolah yang dapat dijadikan pola pilihan model
pembelajaran untuk guru-guru agar menerapkan model pembelajaran dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan.
4. Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan referensi bagi peneliti lain yang ingin meneliti kembali tentang penerapan model pembelajaran Talking Stick di Sekolah.
(23)
61
DAFTAR PUSTAKA
Abu Ahmad, Drs. H. 2004. Psikologi Belajar. Jakarta : PT Rineka Cipta.
Arikunto, Suharsimi. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Bumi Aksara Team Pelatih Penelitian Tindakan.
Uno, Hamzah. 2008. Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar
Mengajar yang Kreatif dan Efektif. Jakarta : Bumi Aksara.
Dimyati dan Mudjiono. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : PT Rineka Cipta.
Djamarah dan Aswan. 2003. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : PT Rineka Cipta.
Harjanto, Drs. 2005. Perencanaan Pengajaran. Jakarta : PT Rineka Cipta.
Kaufeld, Martha. 2008. Wahai Para Guru Ubahlah Cara Mengajarmu!. 2008. Jakarta : PT INDEKS.
Majid, Abdul. 2008. Perencanaan Pembelajaran. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.
Margono, Drs. S. 2009. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta : PT Rineka Cipta.
Purwanto, N. 2000. Psikologi Pendidikan. Bandung : PT Remaja Rosdakarya. Rooijakkers. 2003. Mengajar Dengan Sukses. Jakarta : Gramedia.
Rusman. 2011. Model-Model Pembelajaran (Mengembangkan Profesionalisme
Guru). Jakarta : Rajawali Pers
Sagala, Syaiful. 2009. Konsep dan Makna Pembelajaran Untuk Membantu
Memecahkan Problematiks Belajar dan Mengajar. Bandung : CV
Alfabeta.
Slameto, 2003. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta : Rhineka Cipta.
Sudijono, Anas. 2004. Pengantar Statistik Pendidikan Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.
Sudjana, Nana. 2010. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.
(24)
62
Sugiono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : CV Alfabeta.
Sukmadinata, N.S., (2003), Pengembangan Kurikulum Teori Dan Praktek. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.
Suryosubroto, B. 2009. Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta : PT Rineka Cipta.
Syah, Muhibbidin. 2003. Psikologi Belajar. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada. Wiriaatmadja, Rochiati. 2008. Metode Penelitian Tindakan Kelas Untuk
Meningkatkan Kinerja Guru dan Dosen. Bandung : PT Remaja
(1)
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas diidentifikasi beberapa permasalahan yang terjadi dalam proses belajar mengajar yaitu :
1. Masih rendahnya hasil belajar siswa dalam mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan.
2. Rendahnya minat belajar siswa dalam mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan.
3. Penerapan model pembelajaran Talking Stick untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan.
4. Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan masih konvensional. C. Batasan Masalah
Agar penelitian tidak terlalu luas, maka penulis perlu membuat batasan masalah sehingga penelitian ini jelas dan terarah. Dalam penelitian ini permasalahan yang akan diteliti dibatasi pada penerapan model pembelajaran talking stick untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan.
D. Rumusan Masalah
Sesuai dengan uraian di atas maka masalah yang diteliti dalam penelitian ini adalah :
“Bagaimana penerapan model pembelajaran Talking Stick untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Kelas VII SMPN 1 Teluk Mengkudu”.
(2)
E. Tujuan Penelitian
Menetapkan tujuan penelitian merupakan hal yang sangat penting karena setiap penelitian harus mempunyai tujuan. Tujuan dari penelitian yang dilaksanakan yaitu :
1. Untuk mengetahui hasil belajar di SMPN 1 Teluk Mengkudu melalui penerapan model pembelajaran Talking Stick.
2. Untuk mengetahui kemampuan guru menggunakan model pembelajaran Talking Stick dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan.
F. Manfaat Penelitian
Apabila tujuan telah dicapai, maka dipastikan hasil tersebut dapat bermanfaat bagi penulis maupun orang lain, lembaga departemen yang terkait atau yang ada hubungan.
Adapun manfaat penelitian ini yaitu :
1. Mampu menarik minat siswa dalam mengikuti kegiatan belajar sehingga akan meningkatkan hasil belajar siswa.
2. Menciptakan suasana pembelajaran yang kondusif dan tidak monoton.
3. Menjadikan siswa aktif dalam pembelajaran dan terbiasa dalam berinteraksi sosial dengan guru atau teman.
4. Sebagai bahan masukan untuk menumbuhkan minat belajar siswa sehingga meningkatkan hasil belajar Pendidikan Kewarganegaraan.
5. Menambah wawasan peneliti sehingga mempermudah peneliti dalam terjun ke lapangan.
(3)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Pembelajaran dengan penerapan model pembelajaran Talking Stick dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam pokok bahasan Hakikat Kemerdekaan Mengemukakan Pendapat.
2. Dengan penerapan model pembelajaran Talking Stick dapat meningkatkan pengetahuan siswa dan memberikan kemudahan bagi guru dalam menyampaikan materi pembelajaran.
3. Berdasarkan hasil penelitian, nilai rata-rata siswa pada saat test awal (pre test) adalah 46,10 dan siswa yang tuntas hanya 8 orang siswa (19,51%) sedangkan siswa yang tidak tuntas ada 33 orang siswa (80,49%). Pada post test siklus I nilai rata-rata siswa adalah 66,10 dan siswa yang tuntas belajar meningkat menjadi 20 orang siswa (48,78%) sedangkan yang tidak tuntas ada 21 orang siswa (51,22%). Pada post test siklus II nilai rata-rata siswa adalah 85,12 dan siswa yang tuntas belajar meningkat menjadi 37 orang siswa (90,24%) sedangkan siswa yang tidak tuntas ada 4 orang siswa (9,76%).
(4)
B. Saran
Dengan penerapan model pembelajaran Talking Stick terbukti dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan pada materi Hakikat Kemerdekaan Mengemukakan Pendapat, maka peneliti menyarankan hal-hal sebagai berikut :
1. Dalam proses pembelajaran guru hendaknya menggunakan model pembelajaran sebab dengan adanya model pembelajaran, proses pembelajaran menjadi lebih interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang dan memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.
2. Siswa diharapkan lebih teliti lagi dalam mengerjakan soal latihan dan dapat mencatat materi pelajaran dengan penerapan model pembelajaran Talking Stick agar siswa lebih mudah mengingat materi yang telah dijelaskan guru. 3. Sebagai masukan bagi sekolah yang dapat dijadikan pola pilihan model
pembelajaran untuk guru-guru agar menerapkan model pembelajaran dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan.
4. Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan referensi bagi peneliti lain yang ingin meneliti kembali tentang penerapan model pembelajaran Talking Stick di Sekolah.
(5)
DAFTAR PUSTAKA
Abu Ahmad, Drs. H. 2004. Psikologi Belajar. Jakarta : PT Rineka Cipta.
Arikunto, Suharsimi. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Bumi Aksara Team Pelatih Penelitian Tindakan.
Uno, Hamzah. 2008. Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar Mengajar yang Kreatif dan Efektif. Jakarta : Bumi Aksara.
Dimyati dan Mudjiono. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : PT Rineka Cipta.
Djamarah dan Aswan. 2003. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : PT Rineka Cipta.
Harjanto, Drs. 2005. Perencanaan Pengajaran. Jakarta : PT Rineka Cipta.
Kaufeld, Martha. 2008. Wahai Para Guru Ubahlah Cara Mengajarmu!. 2008. Jakarta : PT INDEKS.
Majid, Abdul. 2008. Perencanaan Pembelajaran. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.
Margono, Drs. S. 2009. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta : PT Rineka Cipta.
Purwanto, N. 2000. Psikologi Pendidikan. Bandung : PT Remaja Rosdakarya. Rooijakkers. 2003. Mengajar Dengan Sukses. Jakarta : Gramedia.
Rusman. 2011. Model-Model Pembelajaran (Mengembangkan Profesionalisme Guru). Jakarta : Rajawali Pers
Sagala, Syaiful. 2009. Konsep dan Makna Pembelajaran Untuk Membantu Memecahkan Problematiks Belajar dan Mengajar. Bandung : CV Alfabeta.
Slameto, 2003. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta : Rhineka Cipta.
Sudijono, Anas. 2004. Pengantar Statistik Pendidikan Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.
Sudjana, Nana. 2010. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.
(6)
Sugiono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : CV Alfabeta.
Sukmadinata, N.S., (2003), Pengembangan Kurikulum Teori Dan Praktek. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.
Suryosubroto, B. 2009. Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta : PT Rineka Cipta.
Syah, Muhibbidin. 2003. Psikologi Belajar. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada. Wiriaatmadja, Rochiati. 2008. Metode Penelitian Tindakan Kelas Untuk
Meningkatkan Kinerja Guru dan Dosen. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.