PENGARUH KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKATERHADAP KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA PADA POKOKBAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG SISWA KELAS IXSMP NEGERI 1 RAYA TAHUN PELAJARAN 2011/2012MELALUI MODEL PEMBELAJARANPEMECAHAN MASALAH.
PENGARUH KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKATERHADAP
KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA PADA POKOK
BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG SISWA KELAS IX
SMP NEGERI 1 RAYA TAHUN PELAJARAN 2011/2012
MELALUI MODEL PEMBELAJARAN
PEMECAHAN MASALAH
Oleh :
Muhammad Ishak Sinaga
NIM 05311378
Program Studi Pendidikan Matematika
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2012
iii
PENGARUH
KEMAMPUAN
KOMUNIKASI
MATEMATIKA
TERHADAP KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA PADA
POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG SISWA KELAS
IX SMP NEGERI 1 RAYA TAHUN PELAJARAN 2011/2012 MELALUI
MODEL PEMBELAJARAN PEMECAHAN MASALAH
Muhammad Ishak Sinaga (05311378)
ABSTRAK
Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan desain yang
digunakan adalah tes komunikasi matematika dan tes soal cerita. Lokasi penelitian
ini adalah SMP Negeri 1 Raya. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa
kelas IX yang berjumlah 210 orang siswa. Sampel dalam penelitian ini diambil
sebanyak 60 orang siswa. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara random
sampling.
Prosedur penelitian ini yang pertama melakukan pembelajaran pada kedua
kelas sampel dengan materi yang sama tetapi dengan perlakuan pembelajaran
yang berbeda. Kelas kontrol diberi pembelajaran dengan model pembelajaran
konvensional sedangkan kelas eksperimen diberi pembelajaran dengan model
pembelajaran pemecahan masalah. Kedua, memberikan tes kemampuan
komunikasi matematika kepada kedua kelas sampel untuk mengetahui
kemampuan komunikasi siswa. Ketiga, memberikan tes soal cerita kepada kedua
kelas sampel untuk mengetahui kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal
cerita. Untuk alat pengumpul data disediakan tes komunikasi matematika yang
terdiri dari 2 bagian yaitu TKM I dan TKM II yang masing-masing berjumlah 8
soal serta tes soal cerita yang terdiri dari 5 soal. Tes divalidasi oleh ahli yaitu 2
orang dosen UNIMED dan 2 orang guru di SMP Negeri 1 Raya.
Dari hasil penelitian diperoleh rata-rata tes soal cerita di kelas kontrol
10,5, sedangkan rata-rata tes soal cerita di kelas eksperimen 12,97. Standar
deviasi tes soal cerita di kelas kontrol dan eksperimen berturut-turut adalah 3,77
dan 2,92. Setelah dilakukan uji t-independen didapat bahwa t hitung = 10,997 dan
t tabel = 1,6723. Hal ini berarti t hitung > t tabel maka H 0 ditolak dan H a diterima.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh
kemampuan komunikasi matematika terhadap kemampuan menyelesaikan soal
cerita siswa kelas IX SMP Negeri 1 Raya melalui model pembelajaran pemecahan
masalah. Lalu didapat kesimpulan bahwa model pembelajaran pemecahan
masalah lebih baik digunakan karena dapat mempengaruhi kemampuan
komunikasi matematika terhadap kemampuan menyelesaikan soal cerita siswa
SMP Negeri 1 Raya tahun ajaran 2011/2012 bila dibandingkan dengan model
pembelajaran konvensional.
ii
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan
i
Riwayat Hidup
ii
Abstrak
iii
Kata Pengantar
iv
Daftar Isi
vii
Daftar Gambar
x
Daftar Tabel
xi
Daftar Lampiran
xii
BAB I PENDAHULUAN
1
1.1. Latar Belakang
1
1.2. Identifikasi Masalah
5
1.3. Pembatasan Masalah
5
1.4. Rumusan Masalah
6
1.5. Tujuan Penelitian
6
1.6. Manfaat Penelitian
6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
8
2.1. Kemampuan Komunikasi Matematika
8
2.1.1. Pengertian Komunikasi Matematika
8
2.1.2. Aspek-Aspek Komunikasi
9
2.1.3. Faktor yang Mempengaruhi Kemampuan Komunikasi
12
2.2. Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika
13
2.3. Kemampuan Menyelesaikan Soal Cerita
14
2.4. Model Pembelajaran Pemecahan Masalah
15
2.5. Model Pembelajaran Konvensional
17
2.6. Komunikasi dalam Soal Cerita Melalui
Model Pembelajaran Pemecahan Masalah
2.7. Uraian Materi
2.7.1. Unsur-Unsur Bangun Ruang Sisi Lengkung
19
22
22
iii
Halaman
2.7.2. Luas Permukaan Bangun Ruang Sisi Lengkung
23
2.7.3. Volume Bangun Ruang Sisi Lengkung
24
2.8. Kerangka Konseptual
26
2.9. Hipotesis
27
BAB III METODE PENELITIAN
28
3.1. Lokasi penelitian
28
3.2. Populasi dan Sampel
28
3.2.1. Populasi
28
3.2.2. Sampel Penelitian
28
3.3. Rancangan Penelitian
29
3.4. Definisi Operasional
30
3.5. Prosedur Penelitian
30
3.6. Alat Pengumpulan Data
31
3.6.1. Tes
3.7. Teknik Analisis Data
31
32
3.7.1. Uji Normalitas Data
32
3.7.2. Uji Homogenitas Data
32
3.8. Analisis Pengujian Hipotesis
33
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
39
4.1. Hasil Penelitian Kemampuan Komunikasi Matematika
39
4.1.1. Tes Kemampuan Komunikasi Matematika
39
Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen
4.1.2. Uji Normalitas Kemampuan Komunikasi Matematika
40
4.1.3. Uji Homogenitas Kemampuan Komunikasi Matematika
40
4.2. Hasil Penelitian Kemampuan Menyelesaikan Soal Cerita
4.2.1. Tes Kemampuan Menyelesaikan Soal Cerita
40
40
Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen
4.2.2. Uji Normalitas Kemampuan Menyelesaikan Soal Cerita
41
4.2.3. Uji Homogenitas Kemampuan Menyelesaikan Soal Cerita
41
iv
Halaman
4.3. Analisis Pengujian Hipotesis Penelitian
43
4.3.1. Model Regresi Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen
43
4.3.2. Uji Keberartian Koefisien Regresi Pada Kelas
44
Kontrol dan Kelas eksperimen
4.3.3. Uji Linieritas Model Regresi Pada Kelas
45
Kontrol dan Kelas eksperimen
4.3.4. Uji Kesamaan Dua Model Regresi
45
4.3.5. Uji Kesejajaran Model Regresi (Uji Homogenitas Gradien)
45
Dari Dua Model Regresi
4.3.6. Uji ANAKOVA Pada Kelas Kontrol dan Kelas eksperimen
45
4.4. Uji Hipotesis Kemampuan Menyelesaikan Soal Cerita
46
4.5. Pembahasan
46
BAB V DISKUSI PENELITIAN
48
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
50
6.1. Kesimpulan
50
6.2. Saran
51
DAFTAR PUSTAKA
52
vi
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1.
Sintaks Model Pembelajaran Pemecahan masalah
16
Tabel 2.2.
Sintaks Model Pembelajaran Konvensional
18
Tabel 3.1.
Desain Penelitian
29
Tabel 3.2.
Anava Untuk Regresi Linier
34
Tabel 3.3.
Analisis Varians Untuk Uji Kelinieran Model Regresi
35
Tabel 3.4.
Daftar ANAKOVA
38
Tabel 4.1.
Data Tes Kemampuan Komunikasi Matematika Kelas
39
Kontrol dan Kelas Eksperimen
Tabel 4.2.
Ringkasan Hasil Uji Normalitas Data Kemampuan
40
Komunikasi
Tabel 4.3.
Data Hasil Uji Homogenitas Kemampuan Komunikasi
40
Matematika
Tabel 4.4.
Data Tes Soal Cerita Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen
41
Tabel 4.5.
Ringkasan Hasil Uji Normalitas Data Kemampuan
41
Menyelesaikan Soal Cerita
Tabel 4.6.
Data Hasil Uji Homogenitas Kemampuan Menyelesaikan
42
Soal Cerita
Tabel 4.7.
Ringkasan Rata-Rata TKM dan TSC Kedua Kelas
42
Tabel 4.8.
Ringkasan Analisis pengujian Hipotesis Penelitian
46
v
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1.
Tabung
22
Gambar 2.2.
Kerucut
22
Gambar 2.3.
Bola dengan jari-jari r
23
Gambar 2.4.
Jaring-jaring tabung
23
Gambar 4.1.
Diagram Rata-Rata TKM dan TSC Kelas Kontrol dan
42
Kelas Eksperimen
vii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran I
54
(Kelas Eksperimen)
Lampiran 2
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran II
62
(Kelas Eksperimen)
Lampiran 3
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran III
69
(Kelas Eksperimen)
Lampiran 4
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran I
75
(Kelas Kontrol)
Lampiran 5
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran I
79
(Kelas Kontrol)
Lampiran 6
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran I
83
(Kelas Kontrol)
Lampiran 7
Lembar Aktivitas Siswa I (LAS I)
87
Lampiran 8
Lembar Aktivitas Siswa II (LAS II)
91
Lampiran 9
Lembar Aktivitas Siswa III (LAS III)
98
Lampiran 10 Kunci Jawaban Lembar Aktivitas Siswa I
102
Lampiran 11 Kunci Jawaban Lembar Aktivitas Siswa II
105
Lampiran 12 Kunci Jawaban Lembar Aktivitas Siswa III
110
Lampiran 13 Kisi-Kisi Tes Kemampuan Komunikasi Matematika I
114
Lampiran 14 Kisi-Kisi Tes Kemampuan Komunikasi Matematika II
115
Lampiran 15 Tes Kemampuan Komunikasi Matematika I
116
Lampiran 16 Alternatif Jawaban Tes Kemampuan
118
Komunikasi Matematika I
Lampiran 17 Tes Kemampuan Komunikasi Matematika II
121
Lampiran 18 Alternatif Jawaban Tes Kemampuan
123
Komunikasi Matematika II
Lampiran 19 Rubrik Penilaian Tes Kemampuan
127
Komunikasi Matematika I
Lampiran 20 Rubrik Penilaian Tes Kemampuan
Komunikasi Matematika II
129
viii
Halaman
Lampiran 21 Kisi-Kisi Tes Kemampuan Menyelesaikan Soal Cerita
131
Lampiran 22 Tes Kemampuan Menyelesaikan Soal Cerita
132
Lampiran 23 Alternatif Jawaban Tes Kemampuan
134
Menyelesaikan Soal Cerita
Lampiran 24 Rubrik Penilaian Tes Kemampuan Menyelesaikan
137
Soal Cerita
Lampiran 25 Lembar Validasi Tes Komunikasi Matematika I
139
Lampiran 26 Lembar Validasi Tes Komunikasi Matematika II
141
Lampiran 27 Lembar Validasi Tes Soal Cerita
143
Lampiran 28 Daftar Validator Soal TKM dan TSC Siswa
144
Lampiran 29 Lembar Observasi Kegiatan Guru I (Kelas Eksperimen)
145
Lampiran 30 Lembar Observasi Kegiatan Guru II (Kelas Eksperimen)
148
Lampiran 31 Lembar Observasi Kegiatan Guru III (Kelas Eksperimen)
151
Lampiran 32 Lembar Observasi Kegiatan Guru I (Kelas Kontrol)
154
Lampiran 33 Lembar Observasi Kegiatan Guru II (Kelas Kontrol)
157
Lampiran 34 Lembar Observasi Kegiatan Guru III (Kelas Kontrol)
160
Lampiran 35 Lembar Observasi Kegiatan Siswa (Kelas eksperimen)
163
Lampiran 36 Lembar Observasi Kegiatan Siswa (Kelas Kontrol)
165
Lampiran 37 Daftar Nilai Ulangan Harian siswa (Kemampuan Awal)
167
Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Lampiran 38 Daftar Nilai Tes Kemampuan Komunikasi
168
Matematika (TKM) Kelas Kontrol
Lampiran 39 Daftar Nilai Tes Kemampuan Komunikasi
169
Matematika (TKM) Kelas Eksperimen
Lampiran 40 Daftar Nilai Tes Kemampuan Soal Cerita
170
(TSC) Kelas Kontrol
Lampiran 41 Daftar Nilai Tes Kemampuan Soal Cerita
171
(TSC) Kelas Eksperimen
Lampiran 42 Data Gabungan TKM dan TSC Kelas Kontrol dan
Kelas Eksperimen
172
ix
Halaman
Lampiran 43 Perhitungan Rata-Rata, Varians, dan Simpangan Baku
173
Kemampuan Komunikasi Siswa Kelas Kontrol dan Eksperimen
Lampiran 44 Uji Normalitas Data
176
Lampiran 45 Uji Homogenitas Data
180
Lampiran 46 Uji Hipotesis Pengaruh Kemampuan Komunikasi
182
Matematika Terhadap Kemampuan Menyelesaikan Soal Cerita
Lampiran 47 Uji Hipotesis Kemampuan Menyelesaikan Soal Cerita
198
Lampiran 48 Daftar Kegiatan Penelitian
200
48
BAB V
DISKUSI PENELITIAN
Dari uraian yang telah dibahas sebelumnya diperoleh beberapa kelemahan
penelitian yang perlu diperhatikan lebih dalam antara lain :
a. Instrumen pembelajaran yang digunakan masih jauh dari sempurna.
b. Peneliti kesulitan dalam menentukan problem yang relevan dengan model
pembelajaran pemecahan masalah karena tidak semua materi matematika
yang dapat menggunakan model pembelajaran tersebut.
c. Minimnya media pembelajaran berupa alat peraga yang dimiliki oleh
sekolah khususnya untuk materi bangun ruang sisi lengkung.
d. Model pembelajaran pemecahan masalah membutuhkan alokasi waktu
yang banyak. Hal ini disebabkan oleh proses penyelidikan dalam diskusi
kelompok yang memakan banyak waktu.
e. Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini kurang relevan. Pada
penelitian ini pola yang digunakan tidak menggunakan pretes. Kelas
eksperimen diberi perlakuan (P1) dan pada kelas kontrol tidak diberi atau
diberi perlakuan yang berbeda (P2). Setelah selesai perlakuan kedua kelas
langsung diberikan postes (T2) seperti yang terlihat di bawah ini.
Kelompok
Pre test
Perlakuan
Post test
Kontrol
-
P1
T2
Eksperimen
-
P2
T2
Sebaiknya penelitian ini dilakukan dengan pola pretest-posttest control
group design. Di dalam model ini sebelum dimulai perlakuan kedua kelas diberi
tes awal atau pretest untuk mengukur kondisi awal (T1). Selanjutnya pada kelas
eksperimen diberi perlakuan (P1) dan pada kelas kontrol tidak diberi atau diberi
49
perlakuan yang berbeda (P2). Sesudah selesai perlakuan kedua kelas diberi tes lagi
sebagai post tes (T2).
Kelompok
Pre test
Perlakuan
Post test
Kontrol
T1
P1
T2
Eksperimen
T1
P2
T2
Dengan skema seperti tergambar dapat diketahui bahwa efektivitas
perlakuan yang diberikan ditunjukkan oleh perbedaan antara (T1 - T2) pada kelas
eksperimen dengan (T1- T2) pada kelas kontrol.
52
DAFTAR PUSTAKA
Ansari,B., (2009), Komunukasi Matematik, Yayasan Pena, Banda Aceh.
Asikin,
M.,
(2000),
Daspros
Pembelajaran
Matematika
I,
http://www.scribd.com/doc/13425097/Diktat-Kuliah-Daspros-Pemb-Mat1/
Burhanuddin (1998), Teori-Teori Belajar,
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan,
(2009), Buku Pedoman Penulisan Skripsidan Proposal Penelitian
Mahasiswa Program Studi Pendidikan, FMIPA UNIMED, Medan
Firdaus, A., (2009), Pengertian dan Hakekat Pemecahan Masalah,
http://madfirdaus.wordpress.com/2009/03/11/kemampuan-pemecahanmasalah-matematika/#more-65/
Gulo, W, (2002), Strategi Belajar Mengajar, Penerbit Grasindo, Jakarta
Hudojo,Herman.,(1988), Mengajar Belajar Matematika, Rineka Cipta,Jakarta.
Lubis, Asrin.,(2007), Strategi Belajar Mengajar Matematika, Jurusan Pendidikan
Matematika. FMIPA. Universitas Negeri Medan,Medan.
Lutfizulfi.,(2009), Pembelajaran Konvensional,
http://lutfizulfi.wordpress.com/2009/04/09/pembelajaran-kovensional/
Rini, R., Peran Komunikasi dalam Pembelajaran Bidang Studi Matematika pada
SLTP, http://blog.unila.ac.id/
Romadhina, D., (2007), Pengaruh Kemampuan Penalaran dan Kemampuan
Komunikasi Matematik terhadap Kemampuan Menyelesaikan Soal Cerita
Pada Pokok Bahasan Bangun Ruang Sisi Lengkung Siswa Kelas IX SMP
Negeri 29 Semarang Melalui Model Pembelajaran Pemecahan Masalah,
http://digilib.unnes.ac.id/gsdl/collect/skripsi/index/assoc/HASHf1de/c0fe5
99.dir/doc.pdf/
Shadiq, F, (2007), Komunikasi dalam Pembelajaran Matematika,
http://p4tkmatematika.org/downloads/sma/pemecahanmasalah.pdf/
Silalahi, T.R, (2008), Pengaruh Pekerjaan Rumah terhadap Kemampuan Siswa
Menyelesaikan Soal Cerita Pada Subpokok Bahasan Aritmatika Sosial di
Kelas VII SMP Negeri 11 Medan Tahun Ajaran 2007/2008, Skripsi,
FMIPA, UNIMED, Medan
Siswono, T., dan Lastiningsih, N., (2007), Matematika SMP dan MTs untuk Kelas
IX, Esis, Jakarta
53
Sobel, M.A., dan Maletsky, E.M., (2004), Mengajar Matematika, Erlangga,
Jakarta
Sudjana, (1996), Metode Statistika, Tarsito, Bandung
Suherman, Erman., (1999), Strategi Belajar Mengajar Matematika. Jurusan
Pendidikan Matematika. FMIPA. Universitas Terbuka, Jakarta.
Sukardi, (2009), Evaluasi Pendidikan Prinsip & Operasionalnya, Bumi Aksara,
Jakarta
Syaban, M., (2008), Menumbuhkembangkan Daya Matematika Siswa,
http://educare.e-fkipunla.net/index.php?option=com_content&taskview&id=62&Itemid=7/
Trianto., (2009), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif, Kencana
Prenada Media Group, Jakarta
KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA PADA POKOK
BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG SISWA KELAS IX
SMP NEGERI 1 RAYA TAHUN PELAJARAN 2011/2012
MELALUI MODEL PEMBELAJARAN
PEMECAHAN MASALAH
Oleh :
Muhammad Ishak Sinaga
NIM 05311378
Program Studi Pendidikan Matematika
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2012
iii
PENGARUH
KEMAMPUAN
KOMUNIKASI
MATEMATIKA
TERHADAP KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA PADA
POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG SISWA KELAS
IX SMP NEGERI 1 RAYA TAHUN PELAJARAN 2011/2012 MELALUI
MODEL PEMBELAJARAN PEMECAHAN MASALAH
Muhammad Ishak Sinaga (05311378)
ABSTRAK
Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan desain yang
digunakan adalah tes komunikasi matematika dan tes soal cerita. Lokasi penelitian
ini adalah SMP Negeri 1 Raya. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa
kelas IX yang berjumlah 210 orang siswa. Sampel dalam penelitian ini diambil
sebanyak 60 orang siswa. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara random
sampling.
Prosedur penelitian ini yang pertama melakukan pembelajaran pada kedua
kelas sampel dengan materi yang sama tetapi dengan perlakuan pembelajaran
yang berbeda. Kelas kontrol diberi pembelajaran dengan model pembelajaran
konvensional sedangkan kelas eksperimen diberi pembelajaran dengan model
pembelajaran pemecahan masalah. Kedua, memberikan tes kemampuan
komunikasi matematika kepada kedua kelas sampel untuk mengetahui
kemampuan komunikasi siswa. Ketiga, memberikan tes soal cerita kepada kedua
kelas sampel untuk mengetahui kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal
cerita. Untuk alat pengumpul data disediakan tes komunikasi matematika yang
terdiri dari 2 bagian yaitu TKM I dan TKM II yang masing-masing berjumlah 8
soal serta tes soal cerita yang terdiri dari 5 soal. Tes divalidasi oleh ahli yaitu 2
orang dosen UNIMED dan 2 orang guru di SMP Negeri 1 Raya.
Dari hasil penelitian diperoleh rata-rata tes soal cerita di kelas kontrol
10,5, sedangkan rata-rata tes soal cerita di kelas eksperimen 12,97. Standar
deviasi tes soal cerita di kelas kontrol dan eksperimen berturut-turut adalah 3,77
dan 2,92. Setelah dilakukan uji t-independen didapat bahwa t hitung = 10,997 dan
t tabel = 1,6723. Hal ini berarti t hitung > t tabel maka H 0 ditolak dan H a diterima.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh
kemampuan komunikasi matematika terhadap kemampuan menyelesaikan soal
cerita siswa kelas IX SMP Negeri 1 Raya melalui model pembelajaran pemecahan
masalah. Lalu didapat kesimpulan bahwa model pembelajaran pemecahan
masalah lebih baik digunakan karena dapat mempengaruhi kemampuan
komunikasi matematika terhadap kemampuan menyelesaikan soal cerita siswa
SMP Negeri 1 Raya tahun ajaran 2011/2012 bila dibandingkan dengan model
pembelajaran konvensional.
ii
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan
i
Riwayat Hidup
ii
Abstrak
iii
Kata Pengantar
iv
Daftar Isi
vii
Daftar Gambar
x
Daftar Tabel
xi
Daftar Lampiran
xii
BAB I PENDAHULUAN
1
1.1. Latar Belakang
1
1.2. Identifikasi Masalah
5
1.3. Pembatasan Masalah
5
1.4. Rumusan Masalah
6
1.5. Tujuan Penelitian
6
1.6. Manfaat Penelitian
6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
8
2.1. Kemampuan Komunikasi Matematika
8
2.1.1. Pengertian Komunikasi Matematika
8
2.1.2. Aspek-Aspek Komunikasi
9
2.1.3. Faktor yang Mempengaruhi Kemampuan Komunikasi
12
2.2. Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika
13
2.3. Kemampuan Menyelesaikan Soal Cerita
14
2.4. Model Pembelajaran Pemecahan Masalah
15
2.5. Model Pembelajaran Konvensional
17
2.6. Komunikasi dalam Soal Cerita Melalui
Model Pembelajaran Pemecahan Masalah
2.7. Uraian Materi
2.7.1. Unsur-Unsur Bangun Ruang Sisi Lengkung
19
22
22
iii
Halaman
2.7.2. Luas Permukaan Bangun Ruang Sisi Lengkung
23
2.7.3. Volume Bangun Ruang Sisi Lengkung
24
2.8. Kerangka Konseptual
26
2.9. Hipotesis
27
BAB III METODE PENELITIAN
28
3.1. Lokasi penelitian
28
3.2. Populasi dan Sampel
28
3.2.1. Populasi
28
3.2.2. Sampel Penelitian
28
3.3. Rancangan Penelitian
29
3.4. Definisi Operasional
30
3.5. Prosedur Penelitian
30
3.6. Alat Pengumpulan Data
31
3.6.1. Tes
3.7. Teknik Analisis Data
31
32
3.7.1. Uji Normalitas Data
32
3.7.2. Uji Homogenitas Data
32
3.8. Analisis Pengujian Hipotesis
33
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
39
4.1. Hasil Penelitian Kemampuan Komunikasi Matematika
39
4.1.1. Tes Kemampuan Komunikasi Matematika
39
Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen
4.1.2. Uji Normalitas Kemampuan Komunikasi Matematika
40
4.1.3. Uji Homogenitas Kemampuan Komunikasi Matematika
40
4.2. Hasil Penelitian Kemampuan Menyelesaikan Soal Cerita
4.2.1. Tes Kemampuan Menyelesaikan Soal Cerita
40
40
Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen
4.2.2. Uji Normalitas Kemampuan Menyelesaikan Soal Cerita
41
4.2.3. Uji Homogenitas Kemampuan Menyelesaikan Soal Cerita
41
iv
Halaman
4.3. Analisis Pengujian Hipotesis Penelitian
43
4.3.1. Model Regresi Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen
43
4.3.2. Uji Keberartian Koefisien Regresi Pada Kelas
44
Kontrol dan Kelas eksperimen
4.3.3. Uji Linieritas Model Regresi Pada Kelas
45
Kontrol dan Kelas eksperimen
4.3.4. Uji Kesamaan Dua Model Regresi
45
4.3.5. Uji Kesejajaran Model Regresi (Uji Homogenitas Gradien)
45
Dari Dua Model Regresi
4.3.6. Uji ANAKOVA Pada Kelas Kontrol dan Kelas eksperimen
45
4.4. Uji Hipotesis Kemampuan Menyelesaikan Soal Cerita
46
4.5. Pembahasan
46
BAB V DISKUSI PENELITIAN
48
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
50
6.1. Kesimpulan
50
6.2. Saran
51
DAFTAR PUSTAKA
52
vi
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1.
Sintaks Model Pembelajaran Pemecahan masalah
16
Tabel 2.2.
Sintaks Model Pembelajaran Konvensional
18
Tabel 3.1.
Desain Penelitian
29
Tabel 3.2.
Anava Untuk Regresi Linier
34
Tabel 3.3.
Analisis Varians Untuk Uji Kelinieran Model Regresi
35
Tabel 3.4.
Daftar ANAKOVA
38
Tabel 4.1.
Data Tes Kemampuan Komunikasi Matematika Kelas
39
Kontrol dan Kelas Eksperimen
Tabel 4.2.
Ringkasan Hasil Uji Normalitas Data Kemampuan
40
Komunikasi
Tabel 4.3.
Data Hasil Uji Homogenitas Kemampuan Komunikasi
40
Matematika
Tabel 4.4.
Data Tes Soal Cerita Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen
41
Tabel 4.5.
Ringkasan Hasil Uji Normalitas Data Kemampuan
41
Menyelesaikan Soal Cerita
Tabel 4.6.
Data Hasil Uji Homogenitas Kemampuan Menyelesaikan
42
Soal Cerita
Tabel 4.7.
Ringkasan Rata-Rata TKM dan TSC Kedua Kelas
42
Tabel 4.8.
Ringkasan Analisis pengujian Hipotesis Penelitian
46
v
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1.
Tabung
22
Gambar 2.2.
Kerucut
22
Gambar 2.3.
Bola dengan jari-jari r
23
Gambar 2.4.
Jaring-jaring tabung
23
Gambar 4.1.
Diagram Rata-Rata TKM dan TSC Kelas Kontrol dan
42
Kelas Eksperimen
vii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran I
54
(Kelas Eksperimen)
Lampiran 2
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran II
62
(Kelas Eksperimen)
Lampiran 3
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran III
69
(Kelas Eksperimen)
Lampiran 4
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran I
75
(Kelas Kontrol)
Lampiran 5
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran I
79
(Kelas Kontrol)
Lampiran 6
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran I
83
(Kelas Kontrol)
Lampiran 7
Lembar Aktivitas Siswa I (LAS I)
87
Lampiran 8
Lembar Aktivitas Siswa II (LAS II)
91
Lampiran 9
Lembar Aktivitas Siswa III (LAS III)
98
Lampiran 10 Kunci Jawaban Lembar Aktivitas Siswa I
102
Lampiran 11 Kunci Jawaban Lembar Aktivitas Siswa II
105
Lampiran 12 Kunci Jawaban Lembar Aktivitas Siswa III
110
Lampiran 13 Kisi-Kisi Tes Kemampuan Komunikasi Matematika I
114
Lampiran 14 Kisi-Kisi Tes Kemampuan Komunikasi Matematika II
115
Lampiran 15 Tes Kemampuan Komunikasi Matematika I
116
Lampiran 16 Alternatif Jawaban Tes Kemampuan
118
Komunikasi Matematika I
Lampiran 17 Tes Kemampuan Komunikasi Matematika II
121
Lampiran 18 Alternatif Jawaban Tes Kemampuan
123
Komunikasi Matematika II
Lampiran 19 Rubrik Penilaian Tes Kemampuan
127
Komunikasi Matematika I
Lampiran 20 Rubrik Penilaian Tes Kemampuan
Komunikasi Matematika II
129
viii
Halaman
Lampiran 21 Kisi-Kisi Tes Kemampuan Menyelesaikan Soal Cerita
131
Lampiran 22 Tes Kemampuan Menyelesaikan Soal Cerita
132
Lampiran 23 Alternatif Jawaban Tes Kemampuan
134
Menyelesaikan Soal Cerita
Lampiran 24 Rubrik Penilaian Tes Kemampuan Menyelesaikan
137
Soal Cerita
Lampiran 25 Lembar Validasi Tes Komunikasi Matematika I
139
Lampiran 26 Lembar Validasi Tes Komunikasi Matematika II
141
Lampiran 27 Lembar Validasi Tes Soal Cerita
143
Lampiran 28 Daftar Validator Soal TKM dan TSC Siswa
144
Lampiran 29 Lembar Observasi Kegiatan Guru I (Kelas Eksperimen)
145
Lampiran 30 Lembar Observasi Kegiatan Guru II (Kelas Eksperimen)
148
Lampiran 31 Lembar Observasi Kegiatan Guru III (Kelas Eksperimen)
151
Lampiran 32 Lembar Observasi Kegiatan Guru I (Kelas Kontrol)
154
Lampiran 33 Lembar Observasi Kegiatan Guru II (Kelas Kontrol)
157
Lampiran 34 Lembar Observasi Kegiatan Guru III (Kelas Kontrol)
160
Lampiran 35 Lembar Observasi Kegiatan Siswa (Kelas eksperimen)
163
Lampiran 36 Lembar Observasi Kegiatan Siswa (Kelas Kontrol)
165
Lampiran 37 Daftar Nilai Ulangan Harian siswa (Kemampuan Awal)
167
Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Lampiran 38 Daftar Nilai Tes Kemampuan Komunikasi
168
Matematika (TKM) Kelas Kontrol
Lampiran 39 Daftar Nilai Tes Kemampuan Komunikasi
169
Matematika (TKM) Kelas Eksperimen
Lampiran 40 Daftar Nilai Tes Kemampuan Soal Cerita
170
(TSC) Kelas Kontrol
Lampiran 41 Daftar Nilai Tes Kemampuan Soal Cerita
171
(TSC) Kelas Eksperimen
Lampiran 42 Data Gabungan TKM dan TSC Kelas Kontrol dan
Kelas Eksperimen
172
ix
Halaman
Lampiran 43 Perhitungan Rata-Rata, Varians, dan Simpangan Baku
173
Kemampuan Komunikasi Siswa Kelas Kontrol dan Eksperimen
Lampiran 44 Uji Normalitas Data
176
Lampiran 45 Uji Homogenitas Data
180
Lampiran 46 Uji Hipotesis Pengaruh Kemampuan Komunikasi
182
Matematika Terhadap Kemampuan Menyelesaikan Soal Cerita
Lampiran 47 Uji Hipotesis Kemampuan Menyelesaikan Soal Cerita
198
Lampiran 48 Daftar Kegiatan Penelitian
200
48
BAB V
DISKUSI PENELITIAN
Dari uraian yang telah dibahas sebelumnya diperoleh beberapa kelemahan
penelitian yang perlu diperhatikan lebih dalam antara lain :
a. Instrumen pembelajaran yang digunakan masih jauh dari sempurna.
b. Peneliti kesulitan dalam menentukan problem yang relevan dengan model
pembelajaran pemecahan masalah karena tidak semua materi matematika
yang dapat menggunakan model pembelajaran tersebut.
c. Minimnya media pembelajaran berupa alat peraga yang dimiliki oleh
sekolah khususnya untuk materi bangun ruang sisi lengkung.
d. Model pembelajaran pemecahan masalah membutuhkan alokasi waktu
yang banyak. Hal ini disebabkan oleh proses penyelidikan dalam diskusi
kelompok yang memakan banyak waktu.
e. Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini kurang relevan. Pada
penelitian ini pola yang digunakan tidak menggunakan pretes. Kelas
eksperimen diberi perlakuan (P1) dan pada kelas kontrol tidak diberi atau
diberi perlakuan yang berbeda (P2). Setelah selesai perlakuan kedua kelas
langsung diberikan postes (T2) seperti yang terlihat di bawah ini.
Kelompok
Pre test
Perlakuan
Post test
Kontrol
-
P1
T2
Eksperimen
-
P2
T2
Sebaiknya penelitian ini dilakukan dengan pola pretest-posttest control
group design. Di dalam model ini sebelum dimulai perlakuan kedua kelas diberi
tes awal atau pretest untuk mengukur kondisi awal (T1). Selanjutnya pada kelas
eksperimen diberi perlakuan (P1) dan pada kelas kontrol tidak diberi atau diberi
49
perlakuan yang berbeda (P2). Sesudah selesai perlakuan kedua kelas diberi tes lagi
sebagai post tes (T2).
Kelompok
Pre test
Perlakuan
Post test
Kontrol
T1
P1
T2
Eksperimen
T1
P2
T2
Dengan skema seperti tergambar dapat diketahui bahwa efektivitas
perlakuan yang diberikan ditunjukkan oleh perbedaan antara (T1 - T2) pada kelas
eksperimen dengan (T1- T2) pada kelas kontrol.
52
DAFTAR PUSTAKA
Ansari,B., (2009), Komunukasi Matematik, Yayasan Pena, Banda Aceh.
Asikin,
M.,
(2000),
Daspros
Pembelajaran
Matematika
I,
http://www.scribd.com/doc/13425097/Diktat-Kuliah-Daspros-Pemb-Mat1/
Burhanuddin (1998), Teori-Teori Belajar,
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan,
(2009), Buku Pedoman Penulisan Skripsidan Proposal Penelitian
Mahasiswa Program Studi Pendidikan, FMIPA UNIMED, Medan
Firdaus, A., (2009), Pengertian dan Hakekat Pemecahan Masalah,
http://madfirdaus.wordpress.com/2009/03/11/kemampuan-pemecahanmasalah-matematika/#more-65/
Gulo, W, (2002), Strategi Belajar Mengajar, Penerbit Grasindo, Jakarta
Hudojo,Herman.,(1988), Mengajar Belajar Matematika, Rineka Cipta,Jakarta.
Lubis, Asrin.,(2007), Strategi Belajar Mengajar Matematika, Jurusan Pendidikan
Matematika. FMIPA. Universitas Negeri Medan,Medan.
Lutfizulfi.,(2009), Pembelajaran Konvensional,
http://lutfizulfi.wordpress.com/2009/04/09/pembelajaran-kovensional/
Rini, R., Peran Komunikasi dalam Pembelajaran Bidang Studi Matematika pada
SLTP, http://blog.unila.ac.id/
Romadhina, D., (2007), Pengaruh Kemampuan Penalaran dan Kemampuan
Komunikasi Matematik terhadap Kemampuan Menyelesaikan Soal Cerita
Pada Pokok Bahasan Bangun Ruang Sisi Lengkung Siswa Kelas IX SMP
Negeri 29 Semarang Melalui Model Pembelajaran Pemecahan Masalah,
http://digilib.unnes.ac.id/gsdl/collect/skripsi/index/assoc/HASHf1de/c0fe5
99.dir/doc.pdf/
Shadiq, F, (2007), Komunikasi dalam Pembelajaran Matematika,
http://p4tkmatematika.org/downloads/sma/pemecahanmasalah.pdf/
Silalahi, T.R, (2008), Pengaruh Pekerjaan Rumah terhadap Kemampuan Siswa
Menyelesaikan Soal Cerita Pada Subpokok Bahasan Aritmatika Sosial di
Kelas VII SMP Negeri 11 Medan Tahun Ajaran 2007/2008, Skripsi,
FMIPA, UNIMED, Medan
Siswono, T., dan Lastiningsih, N., (2007), Matematika SMP dan MTs untuk Kelas
IX, Esis, Jakarta
53
Sobel, M.A., dan Maletsky, E.M., (2004), Mengajar Matematika, Erlangga,
Jakarta
Sudjana, (1996), Metode Statistika, Tarsito, Bandung
Suherman, Erman., (1999), Strategi Belajar Mengajar Matematika. Jurusan
Pendidikan Matematika. FMIPA. Universitas Terbuka, Jakarta.
Sukardi, (2009), Evaluasi Pendidikan Prinsip & Operasionalnya, Bumi Aksara,
Jakarta
Syaban, M., (2008), Menumbuhkembangkan Daya Matematika Siswa,
http://educare.e-fkipunla.net/index.php?option=com_content&taskview&id=62&Itemid=7/
Trianto., (2009), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif, Kencana
Prenada Media Group, Jakarta