Pengaruh Budaya Organisasi terhadap Kinerja Karyawan Rumah Sakit Gigi Mulut Maranatha Bandung.

(1)

ABSTRACT

In the era of globalization , companies are increasingly facing the quality , including the quality of the field of health care, The goal of hospitals is to improve its quality to the world class hospital health services. Developments in the field of health and medical technology will continue to happen and this will make hospital services have better quality .

The application of human resource management both at the hospital to create efficiencies , innovation and respond to the needs of patients and realize the benefits of service quality , business aspects need to be a serious concern to maintain the continuity and development of the organization .

The study is using a sample of 30 respondents to the survey method using questionnaires to employees of Oral and Dental Hospital Maranatha. Processing data using SPSS 21.0 and hypothesis testing using simple linear regression analysis . The variables of this study are as independ variable is Culture Organization and Employee Performance as the dependentvariable.

The purpose of this study are to determine the organizational culture of Oral and Dental Hospital Maranatha, knowing employee performance at Oral and Dental Hospital Maranatha, and to determine the effect of organizational culture on employee performance at Oral and Dental Hospital Maranatha.

From the results of research, it is showed that organizational culture factors affect employee performance factors, can be accepted, with great influence of 28.5% 71.5% is influenced by other factors . Hypothesis testing using the F test showed that the independent variable Organizational Culture affects the dependent variable Employee Performance .


(2)

ABSTRAK

Dalam era globalisasi, perusahaan semakin dihadapkan dengan tantangan peningkatan mutu, termasuk di bidang mutu pelayanan kesehatan, peningkatan mutu pelayanan kesehatan rumah sakit menuju pelayanan rumah sakit kelas dunia adalah tujuan rumah sakit dalam meningkatan kualitas rumah sakit.Perkembangan di bidang teknologi kesehatan dan kedokteran akan terus berjalan dan ini akan membuat pelayanan di rumah sakit semakin bermutu.

Penerapan manajemen sumber daya manusia yang baik di Rumah Sakit untuk menciptakan efisiensi, inovasi serta merespon kebutuhan pasien dan mewujudkan keunggulan kualitas pelayanan, aspek bisnis perlu menjadi perhatian yang serius untuk menjaga kelangsungan dan perkembangan organisasi.

Dalam penelitian ini sampel yang digunakan sebanyak 30 responden dengan metode survey dan menggunakan penyebaran kuesioner pada karyawan Rumah Sakit Gigi Mulut Maranatha.Pengolahan data menggunakan SPSS 21.0 dan pengujian hipotesis menggunakan uji analisis regresi linier sederhana.Variabel penelitian ini adalah Budaya Organisasi sebagai variable Independent dan Kinerja Karyawan sebagai variable Dependent.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui budaya organisasi Rumah Sakit Gigi Mulut Maranatha, mengetahui Kinerja karyawan di Rumah Sakit Gigi Mulut Maranatha, dan untuk mengetahui pengaruh antara Budaya organisasi terhadap kinerja karyawan di Rumah Sakit Gigi Mulut Maranatha.

Dari hasil penelitian menunjukan bahwa faktor Budaya Organisasi berpengaruh terhadap faktor Kinerja Karyawan, dapat diterima dengan besar pengaruh 28,5 % , dan sisanya 71.5% dipengaruhi faktor lain. Pengujian hipotesis menggunakan uji F menunjukkan bahwa variable independen Budaya Organisasi yang diteliti terbukti mempengaruhi variable dependen Kinerja Karyawan.


(3)

DAFTAR ISI

HAL

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iii

SURAT PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN ... iv

KATA PENGANTAR ... v

ABSTRACT ... viii

ABSTRAK ... ix

DAFTAR ISI ...x

DAFTAR GAMBAR ... xv

DAFTAR TABEL ... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ... xviii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang ... 1

1.2 identifikasi Masalah ... 7

1.3 Tujuan Penelitian ... 7

1.4 Kegunaan Penelitian ... 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1 Budaya Organisasi ... 9

2.1.1 Defenisi Budaya Organisasi ... 9

2.1.2 Elemen Budaya Organisasi... 10

2.1.3 Karakteristik Budaya Organisasi ... 11

2.1.4 Tipe Budaya Organisasi ... 13

2.1.5 Model Budaya Organisasi ... 15

2.1.6 Fungsi Budaya ... 16

2.2 Kinerja ... 18

2.2.1 Definisi Kinerja ... 18


(4)

2.3 Penelitian Terdahulu ... 21

2.3.1 Riska Pratiwi ... 21

2.4 Hubungan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai ... 22

2.5 Kerangka Pemikiran ... 22

2.6 Model penelitian... 24

2.7 Hipotesis Penelitian ... 24

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian ... 25

3.2 Jenis Penelitian ... 26

3.3 Definisi Operasional Variabel ... 26

3.4 Populasi Dan Sampel ... 34

3.5 Teknik Pengumpulan Data ... 34

3.6 Metode Analisis Data ... 35

3.6.1 Uji Validitas Dan Reabilitas ... 35

3.6.2 Regresi ... 38

3.6.2.1 Regresi Linier Sederhana ... 41

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Karakteristik Responden ... 42

4.1.1 Karakteristik Berdasarkan Jenis Kelamin ... 42

4.1.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 43

4.1.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Masa Bekerja ... 44

4.1.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir ... 45

4.2 Gambaran Instrumen ... 46


(5)

4.2.1.1 Tanggapan Responden Mengenai Inisiatif Individu 1 ... 47

4.2.1.2 Tanggapan Responden Mengenai Inisiatif Individu 2 ... 48

4.2.1.3 Tanggapan Responden Mengenai Toleransi Terhadap Tindakan Beresiko 1 ... 49

4.2.1.4 Tanggapan Responden Mengenai Toleransi Terhadap Tindakan Beresiko 2 ... 50

4.2.1.5 Tanggapan Responden Mengenai Pengarahan 1 ... 51

4.2.1.6 Tanggapan Responden Mengenai Pengarahan 2 ... 52

4.2.1.7 Tanggapan Responden Mengenai Integrasi 1 ... 53

4.2.1.8 Tanggapan Responden Mengenai Integrasi 2 ... 54

4.2.1.9 Tanggapan Responden Mengenai Dukungan Dari Manajemen 1 ... 55

4.2.1.10 Tanggapan Responden Mengenai Dukungan Dari Manajemen 2 ... 56

4.2.1.11 Tanggapan Responden Mengenai Kotrol 1 ... 57

4.2.1.12 Tanggapan Responden Mengenai Kotrol 2 ... 58

4.2.1.13 Tanggapan Responden Mengenai Sistem Imbalan 1 ... 59


(6)

4.2.1.15 Tanggapan Responden Mengenai Toleransi Terhadap

Konflik 1 ... 61

4.2.1.16 Tanggapan Responden Mengenai Toleransi Terhadap Konflik 2 ... 62

4.2.1.17 Tanggapan Responden Mengenai Pola Komunikasi 1... 63

4.2.1.18 Tanggapan Responden Mengenai Pola Komunikasi 2... 64

4.2.2 Variabel Kinerja ... 65

4.2.2.1 Tanggapan Responden Mengenai Kesetiaan 1 ... 65

4.2.2.2 Tanggapan Responden Mengenai Kesetiaan 2 ... 66

4.2.2.3 Tanggapan Responden Mengenai Prestasi Kerja 1 ... 67

4.2.2.4 Tanggapan Responden Mengenai Prestasi Kerja 2 ... 68

4.2.2.5 Tanggapan Responden Mengenai Kedisiplinan 1 ... 69

4.2.2.6 Tanggapan Responden Mengenai Kedisiplinan 2 ... 70

4.2.2.7 Tanggapan Responden Mengenai Kerja Sama 1 ... 71

4.2.2.8 Tanggapan Responden Mengenai Kerja Sama 2 ... 72

4.2.2.9 Tanggapan Responden Mengenai Kecakapan 1 ... 73

4.2.2.10 Tanggapan Responden Mengenai Kecakapan 2 ... 74


(7)

4.2.2.12 Tanggapan Responden Mengenai Tanggung Jawab 2 ... 76

4.3 Uji Instrumen ... 77

4.3.1 Uji Validitas ... 77

4.4 Uji Reliabilitas ... 80

4.5 Pengujian Hipotesis ... 83

4.5.1 Uji Regresi Sederhana ... 83

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ... 87

5.2 Saran ... 88

DAFTAR PUSTAKA ... 90

LAMPIRAN ... 96


(8)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran ... 23 Gambar 2.2 Model Penelitian ... 24


(9)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Operasional Variabel ... 27

Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... .43

Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 44

Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Masa Bekerja ... 45

Tabel 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir ... 46

Tabel 4.5 Tanggapan Responden Mengenai Inisiatif Individu 1 ... 47

Tabel 4.6 Tanggapan Responden Mengenai Inisiatif Individu 2 ... 48

Tabel 4.7 Tanggapan Responden Mengenai Toleransi Terhadap Tindakan Beresiko 1 ... 49

Tabel 4.8 Tanggapan Responden Mengenai Toleransi Terhadap Tindakan Beresiko 2 ... 50

Tabel 4.9 Tanggapan Responden Mengenai Pengarahan 1 ... 51

Tabel 4.10 Tanggapan Responden Mengenai Pengarahan 2 ... 52

Tabel 4.11 Tanggapan Responden Mengenai Integrasi 1 ... 53

Tabel 4.12 Tanggapan Responden Mengenai Integrasi 2 ... 54

Tabel 4.13 Tanggapan Responden Mengenai Dukungan Dari Manajemen 1 ... 55

Tabel 4.14 Tanggapan Responden Mengenai Dukungan Dari Manajemen 2 ... 56


(10)

Tabel 4.16 Tanggapan Responden Mengenai Kontrol 2 ... 58

Tabel 4.17 Tanggapan Responden Mengenai Sistem Imbalan 1 ... 59

Tabel 4.18 Tanggapan Responden Mengenai Sistem Imbalan 2 ... 60

Tabel 4.19 Tanggapan Responden Mengenai Toleransi Terhadap Konflik 1 ... 61

Tabel 4.20 Tanggapan Responden Mengenai Toleransi Terhadap Konflik 2 ... 62

Tabel 4.21 Tanggapan Responden Mengenai Pola Komunikasi 1 ... 63

Tabel 4.22 Tanggapan Responden Mengenai Pola Komunikasi 2 ... 64

Tabel 4.23 Tanggapan Responden Mengenai Kesetiaan 1 ... 65

Tabel 4.24 Tanggapan Responden Mengenai Kesetiaan 2... 66

Tabel 4.25 Tanggapan Responden Mengenai Prestasi Kerja 1 ... 67

Tabel 4.26 Tanggapan Responden Mengenai Prestasi Kerja 2 ... 68

Tabel 4.27 Tanggapan Responden Mengenai Kedisiplinan 1 ... 69

Tabel 4.28 Tanggapan Responden Mengenai Kedisiplinan 2 ... 70

Tabel 4.29 Tanggapan Responden Mengenai Kerja Sama 1 ... 71

Tabel 4.30. Tanggapan Responden Mengenai Kerja Sama 2 ... 72

Tabel 4.31 Tanggapan Responden Mengenai Kecakapan 1 ... 73

Tabel 4.32 Tanggapan Responden Mengenai Kecakapan 2 ... 74

Tabel 4.33 Tanggapan Responden Mengenai Tanggung Jawab 1 ... 75

Tabel 4.34 Tanggapan Responden Mengenai Tanggung Jawab 2 ... 76

Tabel 4.35 Validitas Budaya Organisasi (x) ... 78

Tabel 4.36 Validitas Kinerja (Y) ... 79


(11)

Tabel 4.38 Hasil Uji Regresi Sederhana ... 83

Tabel 4.39 Pengujian Hipotesis... 85

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran A Kuesioner dan Data Mentah ... 96

Lampiran B Frekuensi ... 102

Lampiran C Validitas dan Reliabilitas ... 121


(12)

PENDAHULUAN

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Rumah sakit sebagai institusi pelayanan kesehatan masyarakat di tuntut agar selalu tanggap terhadap kemajuan sains dan teknologi dalam meningkatkan dan memperbaiki kualitas pelayanan kesehatan. Perkembangan di bidang teknologi kesehatan dan kedokteran dalam bidang kesehatan akan terus berjalan dan ini menuntut pelayanan di rumah sakit semakin bermutu. Sumberdaya manusia yang ada di rumah sakit dituntut untuk melakukan pelayanan prima yang cepat, tepat, dan akurat.

Memasuki era globalisasi, kita semakin dihadapkan dengan tantangan peningkatan mutu di semua bidang pelayanan kesehatan, termasuk peningkatan pelayanan kesehatan rumah sakit menuju pelayanan rumah sakit kelas dunia. Menurut Menteri Kesehatan RI, dr. Andi Nafsiah Walinono Mboi, SpA, M.P.H.

mengatakan bahwa dalam menjamin kesejahteraan dan kesehatan semesta, setiap rumah sakit harus memperhatikan tenaga kesehatan, obat-obatan, alat kesehatan, alat penunjang lainnya. Tugas para tenaga kesehatan di rumah sakit adalah bekerja untuk mengupayakan setiap pasien sehat secara cepat dan baik, sebagai tenaga kesehatan harus kembali ke awal di mana telah memilih untuk bergerak, berkarya, dan melayani dalam pembangunan kesehatan masyarakat.


(13)

2 PENDAHULUAN

Aspek kualitas layanan juga mempengaruhi intensi dari seorang pasien untuk berobat atau memilih rumah sakit. Pasien akan selalu membandingkan atau meminta rekomendasi orang lain untuk pertunjuk pengobatan. Parasuraman (2006) mengatakan aspek yang dilihat pada kualitas layanan antara lain aspek yang berkaitan dengan tampilan fisik rumah sakit (tangible), aspek keandalan (reability), cepat tanggap (responsiveness), kepastian (assurance), dan aspek empati (empathy). Berdasarkan Keputusan Menteri Pendayaan Aparatur Negara (Menpan) No. 81 Tahun 1993, pelayanan yang diberikan oleh instansi pemerintah, termasuk Rumah Sakit, merupakan bentuk pelayanan pemerintah dalam rangka pemenuhan kebutuhan “kesehatan” bagi masyarakat, sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku (Kepmenpan No. 81 Tahun 1993).

Persaingan dibidang pelayanan kesehatan khususnya bidang kedokteran pada era globalisasi diasumsikan akan semakin ketat antara biaya dan kualitas pelayanan yang diberikan. Pelayanan Kesehatan di Rumah Sakit merupakan suatu proses yang komplek, melibatkan berbagai disiplin ilmu dan teknologi yang mutakhir. Sebagai profil yang berkualitas diperlukan sarana dan prasarana dalam kuantitas dan kualitas yang cukup. Untuk itu perlu didukung dengan peraturan sebagai dasar berpijak pelaksanaan kegiatan serta kebijakan politik yang kuat. Konsep manajemen berkualitas (quality control) sebagai suatu upaya untuk meningkatkan performa dan profitabilitas Rumah Sakit. Rumah Sakit merupakan ujung tombak dalam mewujudkan keberhasilan Sistem Kesehatan Nasional, dituntut kemandirian dalam meningkatkan kualitas secara global khususnya kualitas jasa pelayanan masyarakat maka sumber daya manusia yang dimiliki adalah para professional dengan jiwa


(14)

3 PENDAHULUAN

wirausaha. Mereka memahami bekerja di Rumah Sakit selain dituntut keahlian, tetapi juga nilai-nilai pelayanan.

Adanya kesesuaian antara nilai pribadi dengan nilai perusahaan akan menimbulkan kepuasan kerja. Lebih jauh diungkapkan Simmons (2005) bahwa budaya organisasi membantu perkembangan pemberdayaan karyawan dan rasa percaya pada pihak manajemen sehingga berhubungan dengan kepuasan kerja yang tinggi dan besarnya komitmen organisasional. Hal ini juga diungkapkan oleh Locke dalam Shadat (2012) yang menyatakan bahwa kepuasan kerja sangat berkaitan dengan nilai-nilai yang dipresentasikan melalui budaya organisasi yang dimiliki perusahaan. Dengan adanya rasa kepuasan dalam bekerja, maka karyawan akan menampilkan pribadi yang baik dalam perusahaan, kinerjanya positif dan timbul kesediaan untuk mengusahakan tingkat produktivitas yang tinggi bagi kepentingan perusahaan, serta memperlancar pencapaian tujuan perusahaan.

Penerapan manajemen sumber daya manusia yang baik di Rumah Sakit untuk menciptakan efisiensi, inovasi serta merespon kebutuhan pasien dan mewujudkan keunggulan kualitas pelayanan, aspek bisnis perlu menjadi perhatian yang serius untuk menjaga kelangsungan dan perkembangan organisasi. Upaya ini dapat dicapai apabila didukung dengan manajemen sumber daya manusia yang berkualitas, penempatan karyawan yang tepat untuk menumbuhkan semangat kerja yang tinggi agar di hasilkan output yang besar. Implementasi strategi yang harus ditempuh seorang pemimpin mengembangkan pola pikir pemberdayaan sumber daya manusia yang ada (karyawan), mengembangkan budaya organisasi termasuk budaya kerja, budaya tertib dan disiplin.


(15)

4 PENDAHULUAN

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomer 1173 tahun 2004 tentang rumah sakit gigi dan mulut menyatakan bahwa Rumah Sakit Gigi dan Mulut adalah pelayanan kesehatan gigi dan mulut untuk perorangan untuk pelayanan pengobatan dan pemulihan tanpa mengabaikan pelayanan dan peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit yang di laksanakan melalui pelayanan rawat jalan, gawat darurat, dan pelayanan tindakan medik.

RSGM berdasarkan Peraturan pemerintah Menteri Kesehatan nomer 1173 tahun 2004, menurut fungsinya dapat di bagi menjadi dua, yaitu RSGM pendidikan dan RSGM non pendidikan. RSGM pendidikan adalah RSGM yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan gigi dan mulut, yang juga di gunakan sebagai sarana proses pembelajaran, pendidikan dan penelitian bagi profesi tenaga kesehatan kedokteran gigi dan tenaga kesehatan lainnya dan terikat melalui kerja sama dengan fakultas kedokteran gigi.

Fungsi Rumah Sakit Gigi Dan Mulut :

1. Pelayanan atau pengabdian kepada masyarakat meliputi :

• Sarana pelayanan kesehatan gigi dan mulut primer, sekunder, dan tersier, penunjang, rujukan, dan gawat darurat kesehatan gigi dan mulut.

• Wadah pengembangan konesep pelayanan kedokteran gigi. • Pusat unggulan pelayanan kedokteran gigi.

2. Pendidikan

Sarana pendidikan dan pelatihan di bidang kedokteran gigi jenjang diploma, dokter gigi, dokter gigi spesialis, dokter gigi spesialis konsultan, magister, doktor, dan pendidikan berkelanjutan bidang kedokteran gigi.


(16)

5 PENDAHULUAN

3. Penelitian

• Pusat penelitian, pengkajian, dan pengembangan ilmu kedokteran gigi. • Pusat penerapan obat, bahan dan kedokteran gigi (Depkes RI 2003).

Tujuan umum Rumah Sakit Gigi Dan Mulut adalah meningkatkan mutu pendidikan, penelitian, dan pelayanan kesehatan gigi dan mulut yang berkualitas, profesional, modern, dan sesuai dengan tuntutan masyarakat serta perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran gigi.

Tujuan khusus RSGM, yaitu :

1. Tersedianya sarana pelayanan kesehatan gigi dan mulut bagi masyarakat secara optimal meliputi :

• Pelayanan medik gigi primer, yaitu tindakan medik gigi yang merupakan wewenang dokter gigi umum.

• Pelayanan medik gigi sekunder, yaitu tindakan medik gigi yang merupakan wewenang dokter gigi spesialis.

• Pelayanan medik gigi tersier, yaitu tindakan medik gigi yang merupakan wewenang dokter gigi subspesialis atau dokter gigi spesialis konsultan.

2. Tersedianya sarana pendidikan kedokteran gigi dan tenaga kesehatan gigi lainnya.

3. Tersedianya pusat penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya pada kedokteran gigi.

4. Tersedianya unit pelayanan sebagai sarana rujukan bagi unit yang lebih rendah.


(17)

6 PENDAHULUAN

5. Tersedianya unit penunjang program kegiatan medik kedokteran umum (rujukan secara pelayanan kesehatan lain setingkat atau horizontal), kegiatan pelayanan kesehatan terintegrasi, pendidikan dan pelatihan tenaga kesehatan dan penelitian.

Kriteria yang harus di penuhi oleh RSGM pendidikan berdasarkan Peraturan Pemerintah Menteri Kesehatan No. 1173 tahun 2004 adalah :

1. Kebutuhan akan proses pendidikan.

2. Fasilitas dan peralatan fisik untuk pendidikan.

3. Aspek manajemen umum dan mutu pelayanan rumah sakit. 4. Aspek keuangan dan sumber dana.

Rumah Sakit Gigi Mulut (RSGM) Maranatha merupakan sebuah rumah sakit gigi mulut yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan gigi dan mulut bagi seluruh lapisan masyarakat, yang juga digunakan sebagai sarana proses pembelajaran,pendidikan bagi mahasiswa program profesi kedokteran gigi Universitas Kristen Maranatha. Rumah Sakit Gigi Mulut Maranatha juga menyediakan layanan kesehatan gigi yang komprehensif dan didukung oleh dokter gigi umum dan spesialis serta ditunjang oleh fasilitas yang memadai.

Rumah Sakit Gigi Mulut (RSGM) Maranatha memiliki visi untuk menjadi Rumah Sakit Gigi dan Mulut pendidikan terunggul dan pusat rujukan dibidang pelayanan kesehatan gigi dan mulut yang evidence based, mandiri dan sustainable.


(18)

7 PENDAHULUAN

Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis tertarik untuk meneliti lebih lanjut dalam penelitian yang berjudul “Pengaruh Budaya Organisasi terhadap

Kinerja Karyawan di Rumah Sakit Gigi Mulut Maranatha”

1.1 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan maka permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimana budaya organisasi di Rumah Sakit Gigi Mulut Maranatha? 2. Bagaimana kinerja karyawan di Rumah Sakit Gigi Mulut Maranatha? 3. Bagaimana pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja karyawan di

Rumah Sakit Gigi Mulut Maranatha?

1.2 Maksud dan Tujuan

Berdasarkan identifikasi masalah dalam penelitian ini, maka tujuan penelitian ini untuk:

1. Untuk mengetahui budaya organisasi di Rumah Sakit Gigi Mulut Maranatha

2. Untuk mengetahui kinerja karyawan di Rumah Sakit Gigi Mulut Maranatha

3. Untuk mengetahui pengaruh antara budaya organisasi terhadap kinerja karyawan di Rumah Sakit Gigi Mulut Maranatha


(19)

8 PENDAHULUAN

1.4 Kegunaan Penelitian

Hasil dari penelitian yang dilakukan penulis ini diharapkan dapat bermanfaat bagi semua pihak yang berkepentingan, antara lain:

1. Bagi Akademisi

Dengan dilakukannya penelitian ini, diharapkan dapat menambah wawasan peneliti lain atau akademisi dalam bidang Manajemen Sumber Daya Manusia terutama berkaitan dengan masalah budaya organisasi dengan kinerja karyawan

2. Bagi Rumah Sakit Gigi Mulut Maranatha

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi Rumah Sakit Gigi Mulut Maranatha, khususnya mengenai masalah budaya organisasi dan kinerja karyawan.

3. Bagi Peneliti

Peneliti dapat menambah pengetahuan tentang budaya organisasi dan kinerja pada karyawan yang kemudian dapat diterapkan saat memasuki dunia kerja.


(20)

SIMPULAN DAN SARAN

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan mengenai “Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja di Rumah Sakit Gigi Mulut Maranatha”. Maka dapat diambil simpulan sebagai berikut:

1. Dari hasil penelitian Budaya Organisasi pada Rumah Sakit Gigi Mulut Maranatha Bandung terdapat budaya yang kuat yang disebabkan oleh adanya karyawan di berikan kesempatan untuk mengemukakan pendapat. Rumah Sakit Gigi Mulut juga mempunyai budaya yang lemah yang di sebabkan oleh kurangnya dukungan oleh pimpinan untuk meningkatkan kemampuan menjalankan tugas.

2. Kinerja Karyawan Rumah Sakit Gigi Mulut Maranatha Bandung menunjukan kinerja yang cukup lemah yang di sebabkan oleh karyawannya yang tidak menyelesaikan pekerjaannya sampai tuntas.

3. Terdapat pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja sebesar 28,5% sedangkan sisanya sebesar 71,5% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak di teliti oleh peneliti.


(21)

SIMPULAN DAN SARAN 88

5.2 Saran

Berdasarkan hasi penelitian yang diteliti oleh peneliti mengenai “ Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja di Rumah Sakit Gigi Mulut Maranatha Bandung” maka peneliti memberikan saran kepada Rumah Sakit Gigi Mulut Maranatha bandung untuk memperbaiki Budaya dan meningkatkan kinerja :

1. Pemimpin di harapkan mempertahankan dan meningkatkan kepada karyawannya untuk memberikan kesempatan yang lebih untuk mengemukakan pendapat serta saran untuk organisasi, dan meningkatkan dukungan dari pemimpin untuk dapat mengembangkan kemampuannya menjalankan tugas.

2. Sebaiknya pemimpin meningkatkan pengawasan internal kepada karyawannya dalam penyelesaian pekerjaannya, sehingga karyawannya dapat menghasilkan kinerja yang berkualitas.

3. Budaya Organisasi berpengaruh positif terhadap Kinerja pada Rumah Sakit Gigi Mulut Maranatha Bandung sebesar 28,5%. Untuk lebih meningkatkan pengaruh positif tersebut, maka harus mendapatkan dukungan penuh dari pimpinan.

5.3 Keterbatasan Peneliti

Dalam penelitian masih terdapat beberapa keterbatasan, yaitu :

1. Keterbatasan waktu, biaya, dan tempat. Penelitiannya menggunakan 30 responden dengan criteria tertentu. Hasil penelitian memungkinkan berbeda, jika responden lebih banyak lagi dengan jangkauan yang lebih luas.


(22)

SIMPULAN DAN SARAN 89

2. Keterbatasan memperoleh data dengan menggunakan kuesioner, yaitu adanya kemungkinan dalam mengisi kuesioner, pengisian jawaban dilakukan secara sembarangan.


(23)

DAFTAR PUSTAKA 90

DAFTAR PUSTAKA

Agung Nugroho, 2005, Strategi Jitu memilih Metode statistic Penelitian dengan SPSS, Andi Jogyakarta.

Andreas Lako. 2004. Kepemimpinan dan Kinerja Organisasi Isu Teori dan Solnsi. Yogyakarta: Amara Books.

Azwar, Saifuddin.(2000). Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta : Pustaka Belajar

Beach, Lee Roy. 1993. Making The Right Decision Organizational Culture, Vision, and Planning. New Jersey : Prentice Hall.

Cameron and Quinn. (1999). “Diagnosing and changing organizational culture: Based on the competing values framework, Reading, Mass: Addison Wesley”

Danang, Sunyoto. (2008). Statistik Ekonomi Dasar. Yogyakarta : Amara Books

Drs. Malayu.S.P. Hasibuan. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia .Edisi Revisi, Cetakan Kedelapan, Jakarta: Bumi Aksara.


(24)

DAFTAR PUSTAKA 91

Freidenberg, L. (1995). Psychological Testing, Design Analysis, and Use, The Boston: Allyn and Bacon, A Simon & Scuster Company

Ghiselli E. et al .1981. Measurement Theory for The Behavioral Sciences. San Francisco : WH. Freeman and Company.

Gibson, dkk. 1987. Organisasi : Perilaku, Struktur, Proses, Edisi Kelima, Jilid 1, Alih Bahasa Djarkasih, Erlangga, Jakarta.

Gujarati, Damodar. 2003. Ekonometrika Dasar : Edisi Keenam. Jakarta: Erlangga.

Gunawan Sumodiningrat. (1996). Ekonometrika Pengantar, BPFE UGM, Yogyakarta.

Indriantoro, dan Supomo, 2002.Metodologi Penelitian Bisnis untuk Akuntansi dan Manajemen, Edisi Pertama, BPFE-Yogyakarta, Yogyakarta.

JamsosIndonesia.2012, Menkes: RS Harus Wujudkan Jaminan Kesehatan Semesta,

http://www.jamsosindonesia.com/newsgroup/selengkapnya/menkes-rs-harus-wujudkan-jaminan-kesehatan-semesta_4722 di akses tanggal 7 September 2013.


(25)

DAFTAR PUSTAKA 92

Kotler, J.P., and James, L.H. 1997. Corporate Culture and Performance. New York: The Free Press A Division Simon & Schuster Inc.

Klein, kitty & Adriel Boals. (2001). “Expressive Writing Can Increase Working Memory Capacity”. Journal of Experimental Psychology. Vol.130. No.3, 520-533.

Kurniawan, Albert, S.E. 2011. SPSS Serba Serbi Analisis Statistika Dengan Cepat dan Mudah. Jasakom: Jakarta.

Mokhammad Syuhandhak. 1994. Administrasi Kepegawaian Negara, Teori dan Praktek Penyelenggaraannya di Indonesia. Jakarta: PT. Toko Gunung.

Muhamad, Anwar. (2013). Definisi Rumah Sakit Gigi dan Mulut Fungsi Tujuan Sasaran Sarana (http://www.lintasjari.com/2013/06/definisi-rumah-sakit-gigi-dan-mulut.html di akses tanggal 8 September 2013.

Norberg-Schulz, C. (2000). Architecture : Presence, Language, Place. Milan: Skira Editore.

Parasuraman. (2006), ‘Pengaruh Faktor Pelayanan Rumah Sakit, Tenaga Medis, dan Kualitas Pelayanan Rumah Sakit Terhadap Intensi Pasien Indonesia Untuk Berobat di Singapura, ‘Jurnal Ekonomi Bisnis No. 2 Vo. 14, Agustus 2009.


(26)

DAFTAR PUSTAKA 93

Pratiwi,Riska.2012, “ PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP

KINERJA PEGAWAI PADA KANTOR PELAYANAN KEKAYAAN NEGARA DAN LELANG MAKASSAR”.

Riduwan. 2007 , Skala Pengukumn Variabel - Variabel Penelitian, Cetakan Keempat. Bandung: Alfabeta.

Robbins, Stephen P. (2003). Perilaku organisasi. Jakarta : PT. Indeks Kelompok GRAMEDIA.

Robbins, Stephen P. (1996). Perilaku Organisasi Jilid 1. Edisi Bahasa Indonesia. Jakarta : PT Prenhallindo.

Schein, Edgar H, 2004, Organizational Culture and Leadership, Third Edition, Jossey –Bass Publishers, San Francisco.

Shadat .2012, “Pengaruh Budaya Organisasi terhadap Kepuasan Kerja

Karyawan di Rumah Sakit Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Batam (RS BP)”.

Sobirin, A (2009). Budaya Organisasi: Pengertian, makna dan aplikasinya dalam kehidupan organisasi. Edisi Keuda. Yogyakarta: YKPN.


(27)

DAFTAR PUSTAKA 94

Sugiyono. (2010). Metode penelitian kuantitatif kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Suliyanto. (2005). Metode Riset Bisnis. Bandung : Penerbit Alfabeta.

Suharsimi Arikunto, 2006, “Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktik),” PT RINEKA CIPTA, Jakarta

Suliyanto. 2005. Analisis Data Dalam Aplikasi Pemasaran. Jakarta : Ghalia Indonesia

Stephen, Isaac dan William B., Michael. (1981). Hand Book in Research and Evaluation, 2nd Edition. San Diego, California: Edit Publishers.

T. Hani Handoko. 2003. Manajemen. Yogyakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada.

Veithzal Rivai. 2005. Performance Appraisal. PT. Raja Grafindo. Jakarta.

Wallach. Ellen J. 1983.”Individuals and Organization: The Cultural Match”, Training and Development Journal. February. Pp.29-36.


(28)

DAFTAR PUSTAKA 95

Waridin dan Masrukhin, 2006, “Pengaruh Motivasi Kerja, Kepuasan Kerja,Budaya Organisasi, dan Kepemimpinan Terhadap Kinerja Pegawai”, Ekobis, Vol.7, No.2.

Wilkins, M.B. 1989. Fisiologi Tumbuhan. Cetakan Kedua. Jakarta: Bina Aksara.

Wiraman, Hadi .2013, ““Pengaruh kepemimpinan terhadap budaya organisasi


(1)

DAFTAR PUSTAKA

Agung Nugroho, 2005, Strategi Jitu memilih Metode statistic Penelitian dengan SPSS, Andi Jogyakarta.

Andreas Lako. 2004. Kepemimpinan dan Kinerja Organisasi Isu Teori dan Solnsi. Yogyakarta: Amara Books.

Azwar, Saifuddin.(2000). Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta : Pustaka Belajar

Beach, Lee Roy. 1993. Making The Right Decision Organizational Culture, Vision, and Planning. New Jersey : Prentice Hall.

Cameron and Quinn. (1999). “Diagnosing and changing organizational culture: Based on the competing values framework, Reading, Mass: Addison Wesley”

Danang, Sunyoto. (2008). Statistik Ekonomi Dasar. Yogyakarta : Amara Books

Drs. Malayu.S.P. Hasibuan. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia .Edisi Revisi, Cetakan Kedelapan, Jakarta: Bumi Aksara.


(2)

Freidenberg, L. (1995). Psychological Testing, Design Analysis, and Use, The Boston: Allyn and Bacon, A Simon & Scuster Company

Ghiselli E. et al .1981. Measurement Theory for The Behavioral Sciences. San Francisco : WH. Freeman and Company.

Gibson, dkk. 1987. Organisasi : Perilaku, Struktur, Proses, Edisi Kelima, Jilid 1, Alih Bahasa Djarkasih, Erlangga, Jakarta.

Gujarati, Damodar. 2003. Ekonometrika Dasar : Edisi Keenam. Jakarta: Erlangga.

Gunawan Sumodiningrat. (1996). Ekonometrika Pengantar, BPFE UGM, Yogyakarta.

Indriantoro, dan Supomo, 2002.Metodologi Penelitian Bisnis untuk Akuntansi dan Manajemen, Edisi Pertama, BPFE-Yogyakarta, Yogyakarta.

JamsosIndonesia.2012, Menkes: RS Harus Wujudkan Jaminan Kesehatan Semesta,

http://www.jamsosindonesia.com/newsgroup/selengkapnya/menkes-rs-harus-wujudkan-jaminan-kesehatan-semesta_4722 di akses tanggal 7 September 2013.


(3)

Kotler, J.P., and James, L.H. 1997. Corporate Culture and Performance. New York: The Free Press A Division Simon & Schuster Inc.

Klein, kitty & Adriel Boals. (2001). “Expressive Writing Can Increase Working Memory Capacity”. Journal of Experimental Psychology. Vol.130. No.3, 520-533.

Kurniawan, Albert, S.E. 2011. SPSS Serba Serbi Analisis Statistika Dengan Cepat dan Mudah. Jasakom: Jakarta.

Mokhammad Syuhandhak. 1994. Administrasi Kepegawaian Negara, Teori dan Praktek Penyelenggaraannya di Indonesia. Jakarta: PT. Toko Gunung.

Muhamad, Anwar. (2013). Definisi Rumah Sakit Gigi dan Mulut Fungsi Tujuan Sasaran Sarana (http://www.lintasjari.com/2013/06/definisi-rumah-sakit-gigi-dan-mulut.html di akses tanggal 8 September 2013.

Norberg-Schulz, C. (2000). Architecture : Presence, Language, Place. Milan: Skira Editore.

Parasuraman. (2006), ‘Pengaruh Faktor Pelayanan Rumah Sakit, Tenaga Medis, dan Kualitas Pelayanan Rumah Sakit Terhadap Intensi Pasien Indonesia Untuk Berobat di Singapura, ‘Jurnal Ekonomi Bisnis No. 2 Vo. 14, Agustus 2009.


(4)

Pratiwi,Riska.2012, “ PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP

KINERJA PEGAWAI PADA KANTOR PELAYANAN KEKAYAAN NEGARA DAN LELANG MAKASSAR”.

Riduwan. 2007 , Skala Pengukumn Variabel - Variabel Penelitian, Cetakan Keempat. Bandung: Alfabeta.

Robbins, Stephen P. (2003). Perilaku organisasi. Jakarta : PT. Indeks Kelompok GRAMEDIA.

Robbins, Stephen P. (1996). Perilaku Organisasi Jilid 1. Edisi Bahasa Indonesia. Jakarta : PT Prenhallindo.

Schein, Edgar H, 2004, Organizational Culture and Leadership, Third Edition, Jossey –Bass Publishers, San Francisco.

Shadat .2012, “Pengaruh Budaya Organisasi terhadap Kepuasan Kerja

Karyawan di Rumah Sakit Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Batam (RS BP)”.

Sobirin, A (2009). Budaya Organisasi: Pengertian, makna dan aplikasinya dalam kehidupan organisasi. Edisi Keuda. Yogyakarta: YKPN.


(5)

Sugiyono. (2010). Metode penelitian kuantitatif kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Suliyanto. (2005). Metode Riset Bisnis. Bandung : Penerbit Alfabeta.

Suharsimi Arikunto, 2006, “Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktik),” PT RINEKA CIPTA, Jakarta

Suliyanto. 2005. Analisis Data Dalam Aplikasi Pemasaran. Jakarta : Ghalia Indonesia

Stephen, Isaac dan William B., Michael. (1981). Hand Book in Research and Evaluation, 2nd Edition. San Diego, California: Edit Publishers.

T. Hani Handoko. 2003. Manajemen. Yogyakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada.

Veithzal Rivai. 2005. Performance Appraisal. PT. Raja Grafindo. Jakarta.

Wallach. Ellen J. 1983.”Individuals and Organization: The Cultural Match”, Training and Development Journal. February. Pp.29-36.


(6)

Waridin dan Masrukhin, 2006, “Pengaruh Motivasi Kerja, Kepuasan Kerja,Budaya Organisasi, dan Kepemimpinan Terhadap Kinerja Pegawai”, Ekobis, Vol.7, No.2.

Wilkins, M.B. 1989. Fisiologi Tumbuhan. Cetakan Kedua. Jakarta: Bina Aksara.

Wiraman, Hadi .2013, ““Pengaruh kepemimpinan terhadap budaya organisasi