Perancangan Interior Child Care dengan Konsep Adventure with Imagination.

(1)

vii

Abstrak

Fasilitas tempat penitipan anak untuk bayi dan anak balita sangat membantu para orangtua di kota Bandung yang sibuk berkarir juga khawatir dengan keamanan dan kebutuhan perkembangan motorik, kreativitas, serta sosial buah hati mereka. Konsep petualangan ini mendukung perkembangan ketiga hal tersebut, karena memberikan suasana aktif, dinamis yang penuh tantangan, dan juga melatih kemampuan berkomunikasi. Gerakan yang aktif dan dinamis menjadi hal yang cukup penting untuk melatih perkembangan motorik dan juga sensori anak. Bentuk-bentuk yang digunakan pada konsep adenture with imagination didominasi bentuk-bentuk geometris, sedangkan bentukan organis diterapkan pada pola lantai dan ceiling. Warna-warna cerah bertujuan untuk menggambarkan sifat anak-anak yang aktif dan ceria. Hal itu merupakan suatu keselarasan dari adventure with imagination, khususnya di area aktif balita. Sedangkan warna-warna pastel digunakan untuk bayi karena bayi masih membutuhkan suasana yang tenang,


(2)

viii

Abstract

Child Care facility for infants and toddlers can be very helpful for parents who are busy with their career in Bandung but also concerned with the security and the needs of the motoric growth, creativity and social skill of their children. The Adventure concept support the development of all 3, because it will give active atmosphere, dynamic-challenging and also enhancing the communication skill. Active and dynamic movement become quite important for training the child’s motoric growth and also sensory. Shapes the used on the Adventure With Imagination concept were dominated by geometric forms, while organic shape applied in floor plan and ceiling. Bright color intended to show active and cheerful side of the children. Those thing are harmony the describle ”Adventure with Imagination” itself, especially in toddler’s active area. While soft color were used for the infants because they need calm atmosphere.


(3)

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ………. i

LEMBAR PENGESAHAN ……… ii

PERNYATAAN HASIL KARYA PRIBADI ………... iii

PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN TUGAS ……….. iv

KATA PENGANTAR ………...……….. v

ABSTRAK ……….. vii

ABSTRACT ………. viii

DAFTAR ISI ………... ix

DAFTAR GAMBAR ……….. xii

DAFTAR TABEL ………. xvi

DAFTAR DIAGRAM ……… xvii

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang ………. 1

1.2Gagasan Perancangan ………. 3

1.3Rumusan Masalah ………. 3

1.4Tujuan dan Manfaat Perancangan ………. 4

1.4.1 Tujuan Perancangan ………. 4

1.4.2 Manfaat Perancangan ………..4

1.5Ruang Lingkup Perancangan ………. 4

1.6Sistematika Penulisan ………. 5

BAB II CHILD CARE DAN ANTHROPOMETRI 2.1 Pengertian Child Care ………. 6

2.2 Fungsi Child Care ………. 6

2.3 Standart Kelengkapan Ruangan Pada Child Care ………. 8

2.4 Prinsip Kerja Child Care ………. 8

2.5 Perkembangan ………. 9


(4)

x

2.5.2 Masa Anak-Anak Satu Sampai Tiga Tahun ………... 16

2.5.3 Masa Anak-Anak Tiga Sampai Lima Tahun ………... 17

2.6 Kreatifitas ………... 18

2.7 Peralatan Untuk Kegiatan Kreatif ………... 19

2.8 Arti Bermain Bagi Anak ………... 20

2.9 Bermain Edukatif ………... 21

2.10 Warna Pada Anak ………... 22

2.11 Antrophometri ………... 25

2.12 Ergonomi Orang Dewasa ………... 33

2.13 Ergonomi Anak ………... 35

2.13.1 Tinggi Pemasangan Handrail ………... 35

2.13.2 Tinggi Platform ………... 35

2.13.3 Tinggi Pegangan Pintu ………... 36

2.13.4 Tinggi Tempat Duduk ………... 37

2.13.5 Lebar Tempat Duduk ………... 37

2.14 Studi Banding ………... 38

2.14.1 Day Care Kids Potentia ………... 38

2.14.2 Adventure Land Kidz ………... 43

BAB III ANALISA DATA PERANCANGAN 3.1 Deskripsi Proyek ………... 51

3.2 Deskripsi Site ………. 52

3.3 Identifikasi User ………... 55

3.4 Flow Activity ………... 56

3.5 Fasilitas dan Kebutuhan Ruang ………... 56

3.5.1 Bubble Diagram Kedekatan Ruang ………... 60

3.5.2 Zonning ………... 61

3.5.3 Blocking ………... 62

3.6 Implementasi Konsep ………... 64

3.6.1 Penjelasan Konsep dan Tema ………... 64


(5)

xi

3.6.2.1 Area Loby ………... 65

3.6.2.2 Perpustakaan ………... 66

3.6.2.3 Area Kamar ………... 67

3.6.2.4 Area Bermain ………... 68

3.6.3 Konsep Warna ………... 68

3.6.4 Konsep Tekstur ………... 70

3.6.5 Konsep Material .……….. 72

3.6.6 Konsep Sirkulasi ..………. 72

3.6.7 Konsep Penghawaan ………... 72

3.6.8 Konsep Pencahayaan ….……….. 73

3.6.9 Konsep Akustik ………...… 73

3.6.10 Konsep Keamanan ………73

BAB IV PENERAPAN KONSEP ADVENTURE WITH IMAGINATION PADA PERANCANGAN CHILD CARE DI BANDUNG 4.1 Konsep Perancangan ………..…. 74

4.2 Perancangan Child Care ………... 75

4.2.1 General Plan ………... 75

4.2.2 General Section ………... 77

4.2.3 Lobby ………... 78

4.2.4 Kid’s Room ………... 79

4.2.5 Mini Home Theatre ………... 80

4.2.6 Art and Class ………... 82

4.2.7 Gym and Play Room ………... 86

4.2.8 Baby Room and Aqua Babies ………... 89

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ………... 93

5.2 Saran ………...… 93

DAFTAR PUSTAKA ……….……….. 94

BIODATA PRIBADI ………... 95


(6)

xii

DAFTAR GAMBAR

BAB II CHILD CARE DAN ANTOPOMETRI

Gambar 2.1 Diagram Tinggi Rata-Rata Anak Usia 0-18 Tahun ………... 26

Gambar 2.2 Diagram Tinggi Rata-Rata Mata Anak Usia 0-18 Tahun …………... 26

Gambar 2.3 Diagram Lebar Kepala Rata-Rata Anak Usia 0-18 Tahun …………... 27

Gambar 2.4 Diagram Lebar Bahu Rata-Rata Anak Usia 0-18 Tahun …………... 27

Gambar 2.5 Diagram Pencapaian Vertikal Rata-Rata Anak Usia 0-18 Tahun …... 28

Gambar 2.6 Diagram Rentang Bahu Rata-Rata Anak Usia 0-18 Tahun …………... 29

Gambar 2.7 Diagram Lebar Telapak Tangan Rata-Rata Anak Usia 0-18 Tahun …... 29

Gambar 2.8 Diagram Panjang Telapak Tangan Rata-Rata Anak Usia 0-18 Tahun ….30 Gambar 2.9 Diagram Diameter Telapak Tangan Rata-Rata Anak Usia 0-18 Tahun ...30

Gambar 2.10 Diagram Tinggi Mata Rata-Rata Anak Usia 0-18 Tahun Saat Duduk ….31 Gambar 2.11 Diagram Lebar Telapak Kaki Rata-Rata Anak Usia 0-18 Tahun ……….31

Gambar 2.12 Diagram Panjang Telapak Kaki Rata-Rata Anak Usia 0-18 Tahun …….32

Gambar 2.13 Diagram Tinggi Alat Kelamin Rata-rata Anak Usia 0-18 Tahun ……….33

Gambar 2.14 Tempat Duduk/Jarak bersih ………... 34

Gambar 2.15 Meja/Zona Jarak Bersih Minimal Tanpa Sirkulasi ………... 34

Gambar 2.16 Tinggi Handrail ………... 35

Gambar 2.17 Tinggi Platform ………... 36

Gambar 2.18 Tinggi Pegangan Pintu ………... 36

Gambar 2.19 Tinggi Tempat Duduk ………... 37

Gambar 2.20 Tinggi Tempat Duduk ………... 38

Gambar 2.21 Tampak Depan Kids Potentia ………... 39

Gambar 2.22 Kelas Play Group ………... 39

Gambar 2.23 Lobby ………... 40

Gambar 2.24 Ruang Belajar ………... 40

Gambar 2.25 Area Gym ………... 40

Gambar 2.26 Area Outdoor ………... 41


(7)

xiii

Gambar 2.28 Speech Theraphy Room ……….….…….…….…….…….………. 41

Gambar 2.29 Area Tidur ………... 42

Gambar 2.30 Teacher Room ………...… 42

Gambar 2.31 Kamar Bayi ………... 42

Gambar 2.32 Self Help ………... 43

Gambar 2.33 Daycare Adventureland Kids ………... 43

Gambar 2.34 Entrance Adventureland Kids ………... 47

Gambar 2.35 Area Gym ………... 47

Gambar 2.36 Area Bermain ………48

Gambar 2.37 Area Kamar Tidur ………... 48

Gambar 2.38 Area Penggantian ………... 49

Gambar 2.39 Baby Gym ………... 49

Gambar 2.40 Music Move ………... 50

BAB III ANALISA DATA PERANCANGAN CHILD CARE Gambar 3.1 Tampak Aksesbilitas Site ………... 52

Gambar 3.2 Tampak Bangunan Dengan Gaya Belanda ………... 53

Gambar 3.3 Aksesbilitas 2 Arah Menuju Fasilitas ………... 53

Gambar 3.4 Denah Lantai Dasar ………... 54

Gambar 3.5 Denah Lantai Satu ………... 54

Gambar 3.6 Zonning Lantai Dasar ………... 61

Gambar 3.7 Zonning Lantai Satu ………... 61

Gambar 3.8 Blocking Lantai Dasar ………... 62

Gambar 3.9 Blocking Lantai Satu ………... 63

Gambar 3.10 Hubungan Antara Adventure, Imagination, dan Anak …………... 64

Gambar 3.11 Study Image Lobby ………... 66

Gambar 3.12 Study Image Library ………... 67

Gambar 3.13 Study Image Room ………... 67

Gambar 3.14 Study Image Play Room ………... 68


(8)

xiv

Gambar 3.16 Study Image Penggunaan Warna Pastel ………... 69

Gambar 3.17 Warna-Warna Untuk Balita ………... 70

` Gambar 3.18 Tekstur Halus ………... 70

Gambar 3.19 Lantai Parket ………... 71

Gambar 3.20 Taraflex ………72

BAB IV PENERAPAN KONSEP ADVENTURE WITH IMAGINATION PADA PERANCANGAN CHILD CARE DI BANDUNG Gambar 4.1 General Plan First Floor ………... 75

Gambar 4.2 General Plan Second Floor ………... 76

Gambar 4.3 General Selection ………... 77

Gambar 4.4 Denah Khusus Lobby ………... 78

Gambar 4.5 Perspektif Lobby ………... 78

Gambar 4.6 Denah Khusus Kid’s Room ………... 79

Gambar 4.7 Perspektif Kid’s Room ………... 79

Gambar 4.8 Perspektif Tempat Tidur ………... 80

Gambar 4.9 Denah Khusus Mini Home Theater ………... 80

Gambar 4.10 Perspektif Mini Home Theater ………... 81

Gambar 4.11 Denah Khusus Art and Class ………... 81

Gambar 4.12 Perspektif Art and Craft ………... 82

Gambar 4.13 Perspektif Art Table ………... 83

Gambar 4.14 Perspektif Class Room ………... 83

Gambar 4.15 Perspektif Tangga ………... 84

Gambar 4.16 Perspektif Cube ………... 85

Gambar 4.17 Denah Khusus Gym and Play Room ………... 86

Gambar 4.18 Perspektif Play Room ………... 87

Gambar 4.19 Perspektif Gym ………... 88

Gambar 4.20 Perspektif Wall Push ………... 88

Gambar 4.21 Denah Khusus Baby Room & Aqua Babies ………... 89


(9)

xv

Gambar 4.23 Perspektif Aqua Babies ………... 91 Gambar 4.24 Perspektif Tempat Tidur ………... 91 Gambar 4.25 Perspektif Meja Bersalin Pakaian ………... 92


(10)

xvi

DAFTAR TABEL

BAB II CHILD CARE DAN ANTHOPOMETRI

Tabel 2.1 Perkembangan Bayi Sesuai Tahapan Usia ………... 10 Tabel 2.2 Perkembangan Balita Berdasarkan Aspek Motorik halus, Personal Sosial,


(11)

xvii

DAFTAR DIAGRAM

BAB III ANALISA DATA PERANCANGAN CHILD CARE

Diagram 3.1 Flow Activity Baby ………... 56

Diagram 3.2 Flow Activity Balita ………... 56

Diagram 3.3 Flow Activity Orangtua ………... 56

Diagram 3.4 Diagram Kedekatan Ruang ………... 60


(12)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dengan adanya peningkatan ekonomi dan desakan pemenuhan kebutuhan yang semakin meningkat, banyak orang tua yang bekerja baik itu pria maupun wanita. Akibatnya kehidupan normal keluarga menjadi terhambat dan berpengaruh terhadap jasmaniah dan batiniah seluruh anggota keluarga, terutama terhadap anak-anak yang masih memerlukan bimbingan dari kedua orang tuanya. Selain itu, dengan adanya pergerakan emansipasi wanita dan semakin meningkatnya pendidikan wanita di Indonesia, mengakibatkan para wanita mulai membangun karir dan memilih diluar rumah untuk bekerja.

Hal ini menyebabkan perawatan dan pendidikan dasar anak-anak setiap harinya diserahkan kepada pengasuh atau baby sitter, pembantu rumah tangga, tetangga atau sanak keluarga yang tidak memberikan pendidikan secara efektif. Hal tersebut dapat dilihat dari anak-anak yang belum dapat berbicara melebihi umur yang semestinya karena


(13)

2 tidak dididik secara maksimal, belum mengenal benda-benda sekitarnya dan lain sebagainya. Biasanya penanganan mereka hanya berdasarkan lahiriah saja tanpa memperhatikan perkembangan psikologis anak. Anak pun merasa kehilangan hubungan batin dengan orang tua sehingga dapat memungkinkan terjadinya ketidakharmonisan antara anak dengan orang tua dimasa anak menjadi dewasa nanti.

Kebutuhan Tempat Penitipan Anak di lingkungan tempat bekerja orang tua, khususnya ibu, sangat mendesak disebabkan karena semakin jauhnya tempat tinggal mereka dari pusat kota. Oleh sebab itu alternatif Tempat Penitipan Anak di lingkungan kerja orang tua menjadi penting sehingga kedekatan dengan anak tetap terjaga dan senantiasa dapat berkomunikasi secara langsung setiap hari.

Di samping sebagai pengganti dan pelengkap orang tua, maka Tempat Penitipan Anak tersebut juga memberi program pendidikan dan aktifitas yang sesuai dengan usia mereka sebagai sarana belajar sejak kecil. Kegiatan ini dimungkinkan dengan dasar anak-anak memerlukan pendidikan dasar sebelum memasuki usia sekolah dan sebagai pelengkap pendidikan formal. Kecerdasan seorang anak sedini mungkin ditingkatkan melalui kegiatan-kegiatan yang dibuat khusus untuk anak-anak terutama di negara-negara maju. Indonesia yang sumber daya manusianya cukup melimpah, harus mulai ikut serta dalam membudidayakan kecerdasan dini sebagai bekal meningkatkan potensi sumber daya manusia yang berkualitas di masa mendatang.

Salah satu hal yang mempengaruhi kecerdasan anak yaitu tempat sekitar/lingkungan anak berada. Dengan demikian, adanya variasi warna dan desain yang menarik serta keingintahuan anak di lingkungan sekitarnya dapat mengembangkan emosional, imajinasi dan daya kreatifitas anak. Selain memperhatikan psikologis anak, juga harus memperhatikan dan melindungi keselamatan anak dari benda-benda yang terdapat disekitarnya, misalnya furniture yang aman untuk digunakan oleh anak, serta material yang nyaman.

Untuk menjawab permasalahan diatas maka akan didirikan Child Care yaitu tempat penitipan anak yang memiliki pengetahuan dasar tentang balita, hal-hal yang akan melatih daya ingat, menciptakan suasana aktif, dinamis yang penuh tantangan, dan juga melatih kemampuan berkomunikasi. Gerakan yang aktif dan dinamis menjadi hal yang


(14)

3 cukup penting untuk melatih perkembangan motorik juga sensori anak serta kebutuhan kreativitasan dan sosial anak.

1.2 Gagasan Perancangan

Child Care yang akan dirancang merupakan tempat penitipan anak, dari usia 3 bulan sampai dengan 5 tahun (balita), yang menjadi salah satu solusi bagi orangtua yang berkarir di luar rumah akan tetapi menginginkan penanganan yang terbaik untuk tumbuh kembang sang buah hati. Child Care dimaksud tidak hanya sekedar dititipkan saja, tetapi anak-anak diasuh oleh orang-orang yang sudah terlatih dan dirawat seperti layaknya seorang anak.

Daya keingintahuan anak untuk mencoba hal baru cukup tinggi, sebaiknya perlu didampingi dalam proses perkembangannya agar bermanfaat bagi tumbuh kembangnya. Child Care akan dirancang berdasarkan imajinasi dan petualangan anak-anak yang menarik dengan bentukan ruang yang tidak biasa, antara lain seperti;

1. Imajinasi dan petualangan didapat melalui akses-akses serta permainan warna dari satu ruang ke ruang lain.

2. Adanya ruang-ruang tak terduga yang memicu daya petualangan anak, seperti dibalik furnitur terdapat akses masuk ke ruangan lain.

Dengan memperhatikan baik dari sisi psikologi anak, penggunaan material, serta tingkat kenyamanan maupun keamanan bagi sang anak.

Perancangan Child Care ini akan menerapkan sistem bermain sambil belajar, mengingat anak pada usia balita sebaiknya tidak dibebani belajar dengan sistem yang terlalu formal melainkan harus dirancang sangat menyenangkan agar anak dengan sendirinya memiliki rasa keingintahuan yang nantinya akan didukung dengan pembelajaran-pembelajaran yang lebih mudah untuk merangsang daya ingat anak.

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang menganai “Perancangan Interior Child Care” di Bandung, maka muncul rumusan permasalahan dalam merancang karya seni tersebut, antara lain;


(15)

4 1. Bagaimana menerapkan “Adventure With Imagination” yang unik, aman dan nyaman

bagi anak balita sesuai usianya, berdasarkan aktivitas masing-masing?

2. Bagaimana merancang sebuah tempat penitipan anak yang menunjang perkembangan motorik, kreatifitas dan sosial pada balita sekaligus belajar dengan fun?

1.4 Tujuan dan Manfaat Perancangan 1.4.1 Tujuan Perancangan

Tujuan dari perancangan ini sebagai berikut.

1. Petualangan dan imajinasi balita akan terwujud dengan adanya desain fasilitas yang unik, aman dan nyaman serta mendukung pola pengasuhan bermain sambil belajar.

2. Merancang gubahan ruang yang menstimulasi kemampuan sensori dan motorik anak (sesuai fase perkembangannya) dengan atau tanpa mereka sadari melalui pola bermain sambil belajar.

1.4.2 Manfaat Perancangan

Manfaat yang dapat diperoleh dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut. 1. Manfaat bagi pembaca, diharapkan agar dapat memberikan referensi dan

pengetahuan tambahan dalam merancang interior Child Care dan memberikan informasi serta masukan bagi para orangtua yang sibuk dalam berkarir.

2. Manfaat bagi penulis, diharapkan perancangan ini dapat menambah wawasan dan pengalaman penulis dalam merancang sehingga mampu bersaing dalam dunia kerja.

1.5 Ruang Lingkup Perancangan

Perancangan ini direncanakan untuk orangtua yang tidak memiliki waktu yang cukup banyak untuk menemani anak dirumah, serta kecemasan apabila memiliki pengasuh balita yang tidak dapat dipantau 24 jam. Maka Tempat Penitipan Anak menjadi salah satu pilihan yang tepat, khususnya bagi balita usia 3 bulan - 5 tahun dengan waktu oprasional pukul 08.00-18.00 WIB.


(16)

5 1.6 Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN

Bagian pendahuluan akan dibahas mengenai latar belakang alasan Child Care menjadi salahsatu alternatif pilihan utama bagi para orangtua sampai dengan pembahasan mengenai ruang lingkup perancangan, yaitu beberapa fasilitas yang akan disuguhnya ada pada Child Care yang akan didesain.

BAB II TEORI ANAK DAN ANTHPOMETRI

Bab ini menjelaskan tentang pengertian tempat penitipan anak, perkembangan dan pertumbuhan anak, kebutuhan dasar anak, teori warna, antropometri anak dan orang dewasa, ergonomi anak, serta studi banding yang digunakan penulis pada perancangan Child Care ini.

BAB III PERANCANGAN CHILD CARE

Bab ini menguraikan tentang deskripsi proyek, analisis site, tinjauan lingkungan sekitar, analisis user, fasilitas dan kebutuhan ruang, implementasi konsep, zoning dan blocking, serta studi banding.

BAB IV PERANCANGAN

Bab ini menjelaskan hasil perancangan dari penerapan konsep “Adventure with Imagination” yang ditampilkan melalui denah dan perspektif yang dirancang oleh penulis.

BAB V KESIMPULAN

Bab ini merupakan akhir dari laporan penulis yang berisi tentang jawaban dari rumusan masalah yang terdapat di BAB I dan saran dari penulis.


(17)

93

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1Simpulan

Anak merupakan pribadi yang kreatif dengan rasa keingintahuan yang tinggi. Hal ini disiasati dengan gubahan ruang dan permainan warna terang serta akses yang membuat anak ingin menelusuri setiap bagiannnya. Penerapan dalam desain, anak dilatih secara langsung ataupun tidak langsung untuk menggunakan motoriknya. Pola belajar sambil bermain, sangat baik khususnya balita di bawah 5 tahun, karena dengan bermain anak dapat melatih mengucapkan kata-kata, memperkuat daya ingat, serta hubungan antar teman sebayanya. Penggunaan warna-warna yang berbeda seolah memberikan petunjuk kemana anak akan melangkah, ini melatih daya kreatifasnya untuk melalukan apa yang dia inginkan.

5.2 Saran

Perancangan fasilitas publik yang dirancang untuk orangtua dan terutama anak-anak harus memperhatikan hal-hal tertentu karena anak-anak membutuhkan sangat membutuhkan keamanan dan kenyaman dalam beraktivitas. Kenyaman orang dewasa dan anak-anak sebagai user sebaiknya memperhatikan standar ergonomi yang ada. Keamanan juga sangat diperlukan dalam merancang Child Care karena user terdiri dari bayi dan anak-anak balita, dengan memperhatikan keamanan dan kenyaman bagi bayi dan anak-anak balita maka akan mudah mendaptkan kepercayaan dari para orangtua untuk mempercayakan anak-anak mereka pada lembaga tersebut.

Material yang aman yang digunakan pada Child Care dan mudah dibersihkan sehingga memberikan rasa nyaman pada user, bentuk-bentuk yang diterapkan lebih baik mengurangi bentuk-bentuk bersudut pada fasilitas anak untuk menjaga keamanan anak-anak, serta warna yang digunakan juga sebaiknya menggunakan warna-warna dapat membangkitkan keceriaan dan kecerdasan anak.


(18)

94

DAFTAR PUSTAKA

Akbar, Reni. Dan Hawadi. 2001. Psikologi Perkembangan Anak (Mengenal Sifat, Bakat dan Kemampuan Anak). Jakarta: Grasindo

Femi Olivia, Lita Ariani S, SP. 2006. Inner Healing @ School. Jakarta: Elex Media Komputindo

Femi Olivia. 2007. Membantu Anak Punya Ingatan Super. Jakarta: Elex Media Komputindo

Hurlock, Elizabeth B. 1998. Perkembangan Anak

Hurlock, EB, Development Psycology, Tata Mc Grawhill Co., Ltd ., New Delhi, 1976 Joko, D, Muktiono. 2003. Aku Cinta Buku

Mahmud Mahdi Al-Istanbuli. 2006. Parenting Guide

Nurdiansyah, Nia. 2013 . Buku Pintar Ibu dan Bayi. Jakarta: Bukune

Ruth, Linda Cain. 2000. Design Standards for Children’s Environments. New York: McGraw-Hill Co

Soetjiningsih,1995.Tumbuh Kembang Anak.Jakarta:EGC Purnomo, Hanifan Bambang. 1994. Memahami Dunia Anak

Yuki,2011.Pertumbuhan Fisik dan intelek Anak.http://pertumbuhan-fisik-dan-intelek-anak.htm/

http://septy00.blogspot.com/2013/10/perkembangan-motorik-anak-usia-0-2-tahun.html, diakses pada; Minggu 10 Agustus 2014, 19.04

http://furniturefortoddler.blogspot.com/2011/12/bab-iv-analisis-permasalahan-dan-data.html, diakses pada; Sabtu 23 Agustus 2014, 14.23

http://www.scribd.com/mobile/doc/2953281-psikologi-warna, diakses pada; Senin 17 November 2014, 18.26


(1)

tidak dididik secara maksimal, belum mengenal benda-benda sekitarnya dan lain sebagainya. Biasanya penanganan mereka hanya berdasarkan lahiriah saja tanpa memperhatikan perkembangan psikologis anak. Anak pun merasa kehilangan hubungan batin dengan orang tua sehingga dapat memungkinkan terjadinya ketidakharmonisan antara anak dengan orang tua dimasa anak menjadi dewasa nanti.

Kebutuhan Tempat Penitipan Anak di lingkungan tempat bekerja orang tua, khususnya ibu, sangat mendesak disebabkan karena semakin jauhnya tempat tinggal mereka dari pusat kota. Oleh sebab itu alternatif Tempat Penitipan Anak di lingkungan kerja orang tua menjadi penting sehingga kedekatan dengan anak tetap terjaga dan senantiasa dapat berkomunikasi secara langsung setiap hari.

Di samping sebagai pengganti dan pelengkap orang tua, maka Tempat Penitipan Anak tersebut juga memberi program pendidikan dan aktifitas yang sesuai dengan usia mereka sebagai sarana belajar sejak kecil. Kegiatan ini dimungkinkan dengan dasar anak-anak memerlukan pendidikan dasar sebelum memasuki usia sekolah dan sebagai pelengkap pendidikan formal. Kecerdasan seorang anak sedini mungkin ditingkatkan melalui kegiatan-kegiatan yang dibuat khusus untuk anak-anak terutama di negara-negara maju. Indonesia yang sumber daya manusianya cukup melimpah, harus mulai ikut serta dalam membudidayakan kecerdasan dini sebagai bekal meningkatkan potensi sumber daya manusia yang berkualitas di masa mendatang.

Salah satu hal yang mempengaruhi kecerdasan anak yaitu tempat sekitar/lingkungan anak berada. Dengan demikian, adanya variasi warna dan desain yang menarik serta keingintahuan anak di lingkungan sekitarnya dapat mengembangkan emosional, imajinasi dan daya kreatifitas anak. Selain memperhatikan psikologis anak, juga harus memperhatikan dan melindungi keselamatan anak dari benda-benda yang terdapat disekitarnya, misalnya furniture yang aman untuk digunakan oleh anak, serta material yang nyaman.

Untuk menjawab permasalahan diatas maka akan didirikan Child Care yaitu tempat penitipan anak yang memiliki pengetahuan dasar tentang balita, hal-hal yang akan melatih daya ingat, menciptakan suasana aktif, dinamis yang penuh tantangan, dan juga melatih kemampuan berkomunikasi. Gerakan yang aktif dan dinamis menjadi hal yang


(2)

cukup penting untuk melatih perkembangan motorik juga sensori anak serta kebutuhan kreativitasan dan sosial anak.

1.2 Gagasan Perancangan

Child Care yang akan dirancang merupakan tempat penitipan anak, dari usia 3 bulan sampai dengan 5 tahun (balita), yang menjadi salah satu solusi bagi orangtua yang berkarir di luar rumah akan tetapi menginginkan penanganan yang terbaik untuk tumbuh kembang sang buah hati. Child Care dimaksud tidak hanya sekedar dititipkan saja, tetapi anak-anak diasuh oleh orang-orang yang sudah terlatih dan dirawat seperti layaknya seorang anak.

Daya keingintahuan anak untuk mencoba hal baru cukup tinggi, sebaiknya perlu didampingi dalam proses perkembangannya agar bermanfaat bagi tumbuh kembangnya. Child Care akan dirancang berdasarkan imajinasi dan petualangan anak-anak yang menarik dengan bentukan ruang yang tidak biasa, antara lain seperti;

1. Imajinasi dan petualangan didapat melalui akses-akses serta permainan warna dari satu ruang ke ruang lain.

2. Adanya ruang-ruang tak terduga yang memicu daya petualangan anak, seperti dibalik furnitur terdapat akses masuk ke ruangan lain.

Dengan memperhatikan baik dari sisi psikologi anak, penggunaan material, serta tingkat kenyamanan maupun keamanan bagi sang anak.

Perancangan Child Care ini akan menerapkan sistem bermain sambil belajar, mengingat anak pada usia balita sebaiknya tidak dibebani belajar dengan sistem yang terlalu formal melainkan harus dirancang sangat menyenangkan agar anak dengan sendirinya memiliki rasa keingintahuan yang nantinya akan didukung dengan pembelajaran-pembelajaran yang lebih mudah untuk merangsang daya ingat anak.

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang menganai “Perancangan Interior Child Care” di Bandung, maka muncul rumusan permasalahan dalam merancang karya seni tersebut,


(3)

1. Bagaimana menerapkan “Adventure With Imagination” yang unik, aman dan nyaman bagi anak balita sesuai usianya, berdasarkan aktivitas masing-masing?

2. Bagaimana merancang sebuah tempat penitipan anak yang menunjang perkembangan motorik, kreatifitas dan sosial pada balita sekaligus belajar dengan fun?

1.4 Tujuan dan Manfaat Perancangan 1.4.1 Tujuan Perancangan

Tujuan dari perancangan ini sebagai berikut.

1. Petualangan dan imajinasi balita akan terwujud dengan adanya desain fasilitas yang unik, aman dan nyaman serta mendukung pola pengasuhan bermain sambil belajar.

2. Merancang gubahan ruang yang menstimulasi kemampuan sensori dan motorik anak (sesuai fase perkembangannya) dengan atau tanpa mereka sadari melalui pola bermain sambil belajar.

1.4.2 Manfaat Perancangan

Manfaat yang dapat diperoleh dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut. 1. Manfaat bagi pembaca, diharapkan agar dapat memberikan referensi dan

pengetahuan tambahan dalam merancang interior Child Care dan memberikan informasi serta masukan bagi para orangtua yang sibuk dalam berkarir.

2. Manfaat bagi penulis, diharapkan perancangan ini dapat menambah wawasan dan pengalaman penulis dalam merancang sehingga mampu bersaing dalam dunia kerja.

1.5 Ruang Lingkup Perancangan

Perancangan ini direncanakan untuk orangtua yang tidak memiliki waktu yang cukup banyak untuk menemani anak dirumah, serta kecemasan apabila memiliki pengasuh balita yang tidak dapat dipantau 24 jam. Maka Tempat Penitipan Anak menjadi salah satu pilihan yang tepat, khususnya bagi balita usia 3 bulan - 5 tahun dengan waktu oprasional pukul 08.00-18.00 WIB.


(4)

1.6 Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN

Bagian pendahuluan akan dibahas mengenai latar belakang alasan Child Care menjadi salahsatu alternatif pilihan utama bagi para orangtua sampai dengan pembahasan mengenai ruang lingkup perancangan, yaitu beberapa fasilitas yang akan disuguhnya ada pada Child Care yang akan didesain.

BAB II TEORI ANAK DAN ANTHPOMETRI

Bab ini menjelaskan tentang pengertian tempat penitipan anak, perkembangan dan pertumbuhan anak, kebutuhan dasar anak, teori warna, antropometri anak dan orang dewasa, ergonomi anak, serta studi banding yang digunakan penulis pada perancangan Child Care ini.

BAB III PERANCANGAN CHILD CARE

Bab ini menguraikan tentang deskripsi proyek, analisis site, tinjauan lingkungan sekitar, analisis user, fasilitas dan kebutuhan ruang, implementasi konsep, zoning dan blocking, serta studi banding.

BAB IV PERANCANGAN

Bab ini menjelaskan hasil perancangan dari penerapan konsep “Adventure with Imagination” yang ditampilkan melalui denah dan perspektif yang dirancang oleh penulis.

BAB V KESIMPULAN

Bab ini merupakan akhir dari laporan penulis yang berisi tentang jawaban dari rumusan masalah yang terdapat di BAB I dan saran dari penulis.


(5)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1Simpulan

Anak merupakan pribadi yang kreatif dengan rasa keingintahuan yang tinggi. Hal ini disiasati dengan gubahan ruang dan permainan warna terang serta akses yang membuat anak ingin menelusuri setiap bagiannnya. Penerapan dalam desain, anak dilatih secara langsung ataupun tidak langsung untuk menggunakan motoriknya. Pola belajar sambil bermain, sangat baik khususnya balita di bawah 5 tahun, karena dengan bermain anak dapat melatih mengucapkan kata-kata, memperkuat daya ingat, serta hubungan antar teman sebayanya. Penggunaan warna-warna yang berbeda seolah memberikan petunjuk kemana anak akan melangkah, ini melatih daya kreatifasnya untuk melalukan apa yang dia inginkan.

5.2 Saran

Perancangan fasilitas publik yang dirancang untuk orangtua dan terutama anak-anak harus memperhatikan hal-hal tertentu karena anak-anak membutuhkan sangat membutuhkan keamanan dan kenyaman dalam beraktivitas. Kenyaman orang dewasa dan anak-anak sebagai user sebaiknya memperhatikan standar ergonomi yang ada. Keamanan juga sangat diperlukan dalam merancang Child Care karena user terdiri dari bayi dan anak-anak balita, dengan memperhatikan keamanan dan kenyaman bagi bayi dan anak-anak balita maka akan mudah mendaptkan kepercayaan dari para orangtua untuk mempercayakan anak-anak mereka pada lembaga tersebut.

Material yang aman yang digunakan pada Child Care dan mudah dibersihkan sehingga memberikan rasa nyaman pada user, bentuk-bentuk yang diterapkan lebih baik mengurangi bentuk-bentuk bersudut pada fasilitas anak untuk menjaga keamanan anak-anak, serta warna yang digunakan juga sebaiknya menggunakan warna-warna dapat membangkitkan keceriaan dan kecerdasan anak.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Akbar, Reni. Dan Hawadi. 2001. Psikologi Perkembangan Anak (Mengenal Sifat, Bakat dan Kemampuan Anak). Jakarta: Grasindo

Femi Olivia, Lita Ariani S, SP. 2006. Inner Healing @ School. Jakarta: Elex Media Komputindo

Femi Olivia. 2007. Membantu Anak Punya Ingatan Super. Jakarta: Elex Media Komputindo

Hurlock, Elizabeth B. 1998. Perkembangan Anak

Hurlock, EB, Development Psycology, Tata Mc Grawhill Co., Ltd ., New Delhi, 1976 Joko, D, Muktiono. 2003. Aku Cinta Buku

Mahmud Mahdi Al-Istanbuli. 2006. Parenting Guide

Nurdiansyah, Nia. 2013 . Buku Pintar Ibu dan Bayi. Jakarta: Bukune

Ruth, Linda Cain. 2000. Design Standards for Children’s Environments. New York: McGraw-Hill Co

Soetjiningsih,1995.Tumbuh Kembang Anak.Jakarta:EGC Purnomo, Hanifan Bambang. 1994. Memahami Dunia Anak

Yuki,2011.Pertumbuhan Fisik dan intelek Anak.http://pertumbuhan-fisik-dan-intelek-anak.htm/

http://septy00.blogspot.com/2013/10/perkembangan-motorik-anak-usia-0-2-tahun.html, diakses pada; Minggu 10 Agustus 2014, 19.04

http://furniturefortoddler.blogspot.com/2011/12/bab-iv-analisis-permasalahan-dan-data.html, diakses pada; Sabtu 23 Agustus 2014, 14.23