Pengaruh Economic Value Added, Nilai Tukar dan Suku Bunga terhadap Return Saham Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia.
ABSTRACT
Information required of investors in the capital market is information that comes from internal sources and external companies in measuring the return on a company's stock. This research aims to determine the information derived from internal and external corporate influence on stock returns. The research problem is Economic value added,exchange value and interest rates simultaneously and partial effect on share returns of manufacturing firms listed on the Indonesia Stock Exchange.
Sample of this research consists of 20 manufacturing companies listed on the Indonesia Stock Exchange for the period of 2008 to 2010. Purposive sampling method were used as sample determining method. Data analysis with multiple regression and hypothesis test used t test and F test at level of significance 5% and 10%.
The results of analysis then showed that this research data had fulfilled the classical assumption covering normal distribution, no multicolinearity, no autocorrelation, and no heterocedasticity. From the regression analysis it is concluded that the partial results of exchange value, and interest rate significantly influenced on share return, while economic value added insignificantly influenced on share return.
(2)
ABSTRAK
Informasi yang diperlukan investor di pasar modal yaitu informasi yang berasal dari internal perusahaan dan eksternal perusahaan di dalam mengukur return saham suatu perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui informasi-informasi yang berasal dari internal dan eksternal perusahaan yang berpengaruh terhadap return saham. Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Economic value added, nilai tukar, dan suku bunga secara simultan dan parsial berpengaruh terhadap return saham perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia”.
Sampel penelitian ini terdiri dari 20 perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama tahun 2008 sampai 2010. Metode pengambilan sampel dengan menggunakan purposive sampling. Analisis data menggunakan regresi berganda dan hipotesis di uji dengan t test dan F test dengan tingkat signifikan sebesar 5% dan 10%.
Hasil analisis menunjukkan bahwa data yang digunakan di dalam penelitian ini telah memenuhi asumsi klasik, yang meliputi : terdistribusi normal, tidak terjadi multikolinearitas, tidak terdapat autokorelasi dan tidak terjadi heterokesdatisitas. Dari hasil analisis regresi diperoleh pula hasil secara parsial bahwa nilai tukar dan suku bunga berpengaruh signifikan terhadap return saham, sedangkan economic value added tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham.
(3)
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL...i
HALAMAN PENGESAHAN...ii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI...iii
KATA PENGANTAR...iv
ABSTRACT...vi
ABSTRAK...vii
DAFTAR ISI...viii
DAFTAR GAMBAR...xii
DAFTAR TABEL...xiii
DAFTAR GRAFIK...xv
BAB I PENDAHULUAN...1
1.1Latar Belakang Penelitian...1
1.2Identifikasi Masalah...6
1.3Tujuan Penelitian...6
1.4Kegunaan Penelitian...7
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS...7
2.1Kajian Pustaka………...8
2.1.1 Economic Value Added (EVA)………..8
2.1.1.1 Perhitungan EVA………...12
2.1.2Nilai Tukar……….12
2.1.3 Suku Bunga………19
2.1.4Return Saham……….20
2.1.4.1Return Total………...21
2.1.4.2Relatif Return……….22
(4)
2.1.4.4Return Disesuaikan………23
2.1.5Pengaruh EVA, Nilai Tukar, Suku Bunga Terhadap Return Saham...23
2.1.5.1Pengaruh EVA Terhadap Return Saham………...23
2.1.5.2 Pengaruh Nilai Tukar Terhadap Return Saham……….24
2.1.5.3Pengaruh Suku Bunga Terhadap Return Saham………26
2.2Kerangka Pemikiran………27
2.3 Pengembangan Hipotesis………28
2.3.1 Economic Value Added (EVA)………..28
2.3.2 Nilai Tukar………...29
2.3.3 Suku Bunga………32
2.3.4 Hipotesis Penelitian………...33
BAB III METODE PENELITIAN...34
3.1 Jenis Penelitian………34
3.2 Operasionalisasi Variabel………34
3.3Populasi dan Sampel………...37
3.4 Teknik Analisis Data………...38
3.4.1 Model Analisis………...38
3.4.2 Koefisien Determinasi………...40
3.4.3 Pengujian Asumsi Klasik………...40
3.4.3.1Uji Multikolinearitas………..41
3.4.3.2Uji Heterokesdatisitas………....42
3.4.3.3 Uji Normalitas………43
3.4.3.4 Uji Autokorelasi……….44
3.4.4 Pengujian Hipotesis………...45
3.4.4.1Pengujian Terhadap Koefisien Regresi Secara Simultan (Uji F)………...45
3.4.4.2Pengujian Terhadap Koefisien Regresi Secara Parsial (Uji T)………47
(5)
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...48
4.1 Hasil Penelitian………....48
4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan…..………..48
4.1.1.1PT AKR Corporindo (AKRA)………...48
4.1.1.2 PT Astra Graphia (ASGR)……….50
4.1.1.3PT Astra International (ASII)………....53
4.1.1.4 PT Bata (BATA)………54
4.1.1.5 PT Ekadharma Internasional (EKAD)………...55
4.1.1.6 PT Fajar Surya Wisesa (FASW)………57
4.1.1.7PT Hanjaya Mandala Sampoerna (HMSP)………58
4.1.1.8 PT Kabelindo Murni (KBLM)………...60
4.1.1.9 PT Kedawung Setia Industrial (KDSI)………..62
4.1.1.10 PT Kalbe Farma (KLBF)………64
4.1.1.11 PT Kokoh Inti Arebama (KOIN)………66
4.1.1.12 PT Lion Metal Works (LION)………67
4.1.1.13 PT Modern International (MDRN)……….68
4.1.1.14 PT Destinasi Tirta Nusantara (PDES)……….71
4.1.1.15 PT Roda Vivatex (RDTX)………..72
4.1.1.16 PT Sekawan Intipratama (SIAP)……….74
4.1.1.17 PT Holcim Indonesia (SMCB)………75
4.1.1.18 PT Telekomunikasi Indonesia (TLKM)………..77
4.1.1.19 PT Surya Toto Indonesia (TOTO)………..79
4.1.1.20 PT Unilever Indonesia (UNVR)……….81
4.2 Pembahasan……..………83
4.2.1 Statistik Deskriptif………83
4.2.2 Uji Asumsi Klasik………85
4.2.2.1 Uji Multikolinearitas………….………..85
4.2.2.2 Uji Heterokesdatisitas….………86
4.2.2.3 Uji Normalitas……….………88
4.2.2.4 Uji AutoKorelasi.………91
4.2.3 Hasil Analisis Regresi dan Pengujian Hipotesis………..92
(6)
4.2.3.2Koefisien Determinasi (R2)………93
4.2.3.3Pengujian Hipotesis………...94
4.2.3.3.1Uji F………94
4.2.3.3.2Uji T………95
4.2.3.3.3 Pengujian Hipotesis 1……….96
4.2.3.3.4 Pengujian Hipotesis 2……….96
4.2.3.3.5 Pengujian Hipotesis 3………97
4.2.3.3.6 Pengaruh EVA, Nilai Tukar, Suku Bunga terhadap Return Saham………...98
BAB V SIMPULAN DAN SARAN………..……100
5.1 Simpulan………...………101
5.2 Saran……….………101
DAFTAR PUSTAKA………...102
(7)
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1 Kerangka Pemikiran………28
Gambar 2 Persentase Kepemilikan………..50
(8)
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel I Pengukuran Variabel………...36
Tabel II Proses Seleksi Sampel……….37
Tabel III Daftar Perusahaan Manufaktur yang Masuk Kriteria Sampel………38 Tabel IV Daftar Nama Direktur dan Komisaris PT AKR Corporindo………..49 Tabel V Daftar Nama Direktur dan Komisaris PT Astra Graphia………52 Tabel VI Daftar Nama Direktur dan Komisaris PT Astra International………53 Tabel VII Daftar Nama Direktur dan Komisaris PT Bata………...55 Tabel VIII Daftar Nama Direktur dan Komisaris PT Ekadharma internasional..55
Tabel IX Daftar Nama Direktur dan Komisaris PT Fajar Surya Wisesa……...57 Tabel X Daftar Nama Direktur dan Komisaris PT Hanjaya Mandala
Sampoerna………...58 Tabel XI Daftar Nama Direktur dan KomisarisPT Kabelindo Murni...……….62 Tabel XII Daftar Nama Direktur dan Komisaris PT Kedawung Setia
Industrial...63
Tabel XIII Daftar Nama Direktur dan Komisaris PT Kalbe Farma………..65 Tabel XIV Daftar Nama Direktur dan Komisaris PT Kokoh Inti Arebama…….66 Tabel XV Daftar Nama Direktur dan Komisaris PT Lion Metal Works……….67 Tabel XVI Daftar Nama DIrektur dan Komisaris PT Modern Internasional……71 Tabel XVII Daftar Nama Direktur dan Komisaris PT Destinasi Tirta
Nusantara………72 Tabel XVIII Daftar Nama Direktur dan Komisaris PT Roda Vivatex…………....74 Tabel XIX Daftar Nama Direktur dan Komisaris PT Sekawan Intipratama……75 Tabel XX Daftar Nama Direktur dan Komisaris PT Holcim Indonesia………..76
(9)
DAFTAR TABEL (LANJUTAN)
Halaman
Tabel XXI Daftar Nama Direktur dan Komisaris PT Telekomunikasi
Indonesia……….78
Tabel XXII Daftar Nama Direktur dan Komisaris PT Surya Toto Indonesia……80
Tabel XXIII Daftar Nama Direktur dan Komisaris PT Unilever Indoensia………83
Tabel XXIV Hasil Analisis Deskriptif……….84
Tabel XXV Hasil Uji Multikolinearitas……….86
Tabel XXVI Hasil Uji Heterokesdatisitas………87
Tabel XXVII Hasil Uji Normalitas………...90
Tabel XXVIII Ketentuan Uji Durbin Watson………91
Tabel XXIX Hasil Uji Autokorelasi………91
Tabel XXX Hasil Analisis Regresi……….92
Tabel XXXI Hasil Perhitungan Koefisien Determinasi (R2)………...93
Tabel XXXII Hasil Uji F………...94
(10)
DAFTAR GRAFIK
Halaman
Grafik I Grafik Scatterplot………88
Grafik II Grafik Histogram (setelah outlier dihilangkan)………..89 Grafik III Grafik Normal Probability Plot (setelah outlier dihilangkan)………89
(11)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Perkembangan industri manufaktur memicu perkembangan sektor industri jasa dan perdagangan, perkembangan industri yang pesat membawa implikasi pada persaingan antar perusahaan dalam industri. Perusahaan dituntut untuk mempertahankan atau bahkan meningkatkan kinerjanya agar tetap bertahan dalam masa krisis maupun dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat. Upaya mempertahankan atau bahkan meningkatkan kinerja dilakukan dengan cara mengembangkan usahanya. Perusahaan dalam rangka mengembangkan usahanya membutuhkan tambahan modal yang tidak sedikit. Kebutuhan tambahan modal dapat diperoleh dengan cara meminjam atau dengan menambah jumlah kepemilikan saham dengan penerbitan saham baru.
Pasar modal menjalankan fungsi ekonomi dan keuangan (Suad Husnan, 1998). Dalam melaksanakan fungsi ekonominya, pasar modal menyediakan fasilitas untuk memindahkan dana dari pihak yang mempunyai kelebihan dana (Lender) ke pihak yang memerlukan dana (Borrower). Fungsi ini sebenarnya juga dilakukan oleh intermediasi keuangan lainnya, seperti lembaga perbankan. Hanya bedanya dalam pasar modal diperdagangkan dana jangka panjang dan dilakukan secara langsung tanpa perantara lembaga keuangan. Informasi yang diperlukan oleh para investor di pasar modal tidak hanya informasi yang berasal dari internal perusahaan, tetapi juga informasi yang berasal dari eksternal perusahaan.informasi yang berasal dari internal
(12)
BAB I. PENDAHULUAN 2
perusahaan seperti kinerja manajemen perusahaan dan informasi yang berasal dari luar perusahaan seperti ekonomi, politik, dan faktor lainnya. Informasi yang diperoleh dari kondisi intern perusahaan yang lazim digunakan adalah informasi laporan keuangan. Informasi dari internal dan eksternal tersebut dapat digunakan sebagai dasar bagi investor untuk memprediksi return, risiko atau ketidakpastian, jumlah, waktu, dan faktor lain yang berhubungan dengan aktivitas investasi di pasar modal.
Sejak tahun 1990-an dunia bisnis mengenal pendekatan baru dalam penilaian kinerja perusahaan, yang terkenal dengan nilai tambah ekonomi (Economic value added – EVA). Tolak ukur untuk mengukur kinerja operasional EVA diperkenalkan pertama kali oleh George Bennet Stewart III dan Joel M Stern, analisis keuangan dari Stern Steward Management Series of New York, USA. Selain merupakan alat untuk mengukur kinerja perusahaan, EVA juga bisa digunakan sebagai dasar untuk memberikan bonus kepada personal yang bekerja di bagian yang menghasilkan EVA positif (Mizra, 1997).
Menurut sebuah tulisan dalam SWA (2006) bahwa konsep EVA yang dikembangkan G. Bennet Stewart dan Joel Stern pada tahun 1980 telah membantu para manajer, di mana level untuk mengukur sejauh mana pekerjaan dan keputusan-keputusan menambah/menurunkan kekayaan pemegang saham. EVA diyakini mampu mengidentifikasi aktivitas apa saja yang dapat menciptakan nilai melampaui biaya modal (cost of capital) perusahaan. Emiten yang berhasil membukukan EVA diakui dapat memberi nilai tambah bagi para pemegang saham (share holders). Dengan menghitung semua biaya modal akan terlihat kemampuan riil perusahaan dalam menciptakan nilai tambah. Perusahaan yang laba bersihnya
(13)
BAB I. PENDAHULUAN 3
tampak baik, belum tentu memiliki nilai tambah dari kegiatan operasionalnya. Sebaliknya perusahaan yang mencatat EVA baik, dipastikan laba bersihnya juga bagus pula. Hal ini dapat dilihat pada perusahaan-perusahaan yang EVA nya baik dan sahamnya liquid menjadi buruan investor, seperti Astra Internasional, Telkom, Unilever dan Astra Agro Lestari. Jadi bagi investor yang memilih saham berdasarkan fundamental dan berorientasi jangka panjang EVA layak dipertimbangkan.
Sebuah survey yang dilakukan oleh Manufacturing Alliances menemukan bahwa EVA merupakan tolok ukur kinerja yang paling umum digunakan dalam bisnis di Amerika Serikat. Sebagian besar responden, yang semuanya eksekutif senior perusahaan, beranggapan bahwa dengan menggunakan EVA sebuah perusahaan akan lebih menekankan penciptaan nilai perusahaan. Berbeda dengan tolok ukur kinerja akuntansi tradisional, EVA berusaha mengukur nilai tambah yang dihasilkan perusahaan dengan memperhitungkan biaya modal yang timbul dari investasi karena biaya modal mencerminkan tingkat risiko perusahaan (Christinat, 1996).
Selain menggunakan EVA dalam menilai return saham, penulis juga mencoba menggunakan variabel lain untuk mengukur return saham, yaitu nilai tukar dan tingkat suku bunga. Nilai tukar yang berdasarkan pada kekuatan pasar akan selalu berubah disetiap kali nilai-nilai salah satu dari dua komponen mata uang berubah. Sebuah mata uang akan cenderung menjadi lebih berharga bila permintaan menjadi lebih besar dari pasokan yang tersedia. nilai akan menjadi berkurang bila permintaan kurang dari suplai yang tersedia.
Peningkatan permintaan terhadap mata uang adalah yang terbaik karena dengan meningkatnya permintaan untuk transaksi uang, atau mungkin adanya
(14)
BAB I. PENDAHULUAN 4
peningkatan permintaan uang yang spekulatif. Transaksi permintaan uang akan sangat berhubungan dengan tingkat aktivitas bisnis negara berkaitan, produk domestik bruto (PDB) gross domestic product (GDP) atau gross domestic income (GDI), dan tingkat permintaan pekerja. Semakin tinggi tingkat menganggur pada suatu negara akan semakin sedikit masyarakatnya dapat menghabiskan uang untuk pembelian barang dan jasa. Bank Sentral Indonesia dalam hal ini dilakukan oleh Bank Indonesia biasanya akan sedikit kesulitan dalam melakukan penyesuaian pasokan uang yang dalam persediaan untuk mengakomodasi perubahan dalam permintaan uang berkaitan dengan transaksi bisnis.
Dalam mengatasi permintaan uang dengan tujuan untuk spekulatif, Bank Sentral akan sangat sulit untuk mengakomodasinya, akan tetapi selalu mencoba untuk melakukan penyesuaian tingkat suku bunga agar seorang Investor dapat memilih untuk membeli kembali mata uangnya bila suku bunga cukup tinggi, akan tetapi dengan semakin tinggi sebuah negara menaikan suku bunganya maka kebutuhan untuk mata uangnya akan semakin besar pula. Dalam hal perlakuan tindakan spekulasi terhadap realitas mata uang dapat menghambat pertumbuhan perekonomian negara serta para pelaku spekulasi akan terus beraksi, terutama sejak mata uang secara sengaja dibuat, agar dapat berada di bawah tekanan terhadap mata uang, hal ini dilakukan untuk memaksa Bank Sentral menjual mata uangnya untuk tetap membuat stabilitas (bila hal ini terjadi maka para spekulan akan berusaha membeli mata uang tersebut dari bank dan pada harga yang lebih rendah atau akan selalu dekat dengan posisi harapan dengan demikian pengambilan keuntungan terjadi). Ketidakstabilan nilai tukar dari waktu ke waktu menyebabkan ketidakstabilan harga saham. Kondisi ini cenderung menimbulkan keragu-raguan
(15)
BAB I. PENDAHULUAN 5
bagi investor, sehingga kinerja bursa efek menjadi menurun. Hal ini dapat dilihat dari harga sekuritas atau harga saham yang sedang terjadi, baik indeks harga saham sektoral maupun indeks harga saham gabungan.
Naik turunnya tingkat suku bunga akan berdampak pada sektor investasi dan sektor riil, dimana investasi di sektor riil seperti usaha kecil menengah dalam hitungan semesteran akan sangat terganggu. Pengaruhnya pada investasi di pasar modal, orang tidak lagi memilih pasar modal sebagai tempat yang menarik untuk berinvestasi.
Di Indonesia penelitian tentang EVA dilakukan oleh Albahi (2009), yang dilakukan di Bursa Efek Indonesia terhadap semua saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan periode penelitian tahun 2001 – 2006. Dalam penelitian tersebut ditemukan bahwa EVA tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap return saham. Penelitian tentang Nilai Tukar Rupiah/US Dollar dan tingkat suku bunga dilakukan oleh Meta (2006), yang dilakukan di Bursa Efek Jakarta terhadap saham perusahaan properti dan manufaktur dengan periode penelitian 2000 – 2005. Dalam penelitian tersebut Nilai Tukar terdapat pengaruh yang signifikan terhadap return saham. Sedangkan Tingkat Suku Bunga berpengaruh secara signifikan negatif terhadap return saham manufaktur.
Hasil penelitian Albahi dan Meta yang telah disebutkan sebelumnya, merupakan fenomena yang menarik untuk diteliti lebih lanjut. Sebagai bahan perbandingan, peneliti juga mereplikasi peneltian Albahi (2009) dan Meta (2006) yang dilakukan di Bursa Efek Jakarta. Berbedanya periode penelitian diharapkan akan mempengaruhi hasil penelitian ini. Oleh karena ketertarikan itu, maka penulis melakukan penelitian yang berjudul : “Pengaruh EVA, Nilai Tukar, dan Suku Bunga
(16)
BAB I. PENDAHULUAN 6
Terhadap Return Saham Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia”.
1.2Identifikasi Masalah
Dari latar belakang dan motivasi yang telah dipaparkan sebelumnya, penelitian ini bermaksud menguji Pengaruh EVA, Nilai Tukar, dan Tingkat Suku Bunga Terhadap Return Saham Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia : 1. Apakah EVA mempunyai pengaruh terhadap return saham perusahaan
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?
2. Apakah nilai tukar mempunyai pengaruh terhadap return saham perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?
3. Apakah suku bunga mempunyai pengaruh terhadap return saham perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?
4. Apakah EVA, nilai tukar, suku bunga mempunyai pengaruh terhadap return saham perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia?
5. Seberapa besar pengaruh EVA, nilai tukar, dan suku bunga terhadap return saham perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia?
1.3Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui apakah EVA mempunyai pengaruh terhadap return saham perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
2. Untuk mengetahui apakah nilai tukar mempunyai pengaruh terhadap return saham perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
(17)
BAB I. PENDAHULUAN 7
3. Untuk mengetahui apakah suku bunga mempunyai pengaruh terhadap return saham perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
4. Untuk mengetahui apakah EVA, nilai tukar, suku bunga mempunyai pengaruh terhadap return saham perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia.
5. Seberapa besar pengaruh EVA, nilai tukar, dan suku bunga terhadap return saham perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia.
1.4Kegunaan Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat penelitian bagi berbagai pihak, yaitu :
1. Bagi peneliti sendiri menambah pengetahuan dan wawasan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi return saham.
2. Sebagai informasi/referensi tambahan bagi para investor dan calon investor yang akan berivestasi dalam mengambil keputusan untuk membeli maupun menjual saham.
3. Bagi para pelaku Pasar Modal, BAPEPAM, Manajemen, dan para Analis Keuangan dapat menggunakan penelitian ini sebagai referensi untuk menilai kinerja perusahaan.
4. Bagi para Akademisi dan Peneliti lain dapat digunakan sebagai bahan penelitian lebih lanjut.
(18)
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Hasil pengujian hipotesis dengan menggunakan analisis regresi berganda dengan tiga
variabel independen yaitu economic value added (EVA), nilai tukar, dan suku bunga
serta 1 variabel dependen yaitu return saham dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. EVA tidak mempunyai pengaruh terhadap return saham perusahaan manufaktur
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Salah satu faktor yang mempengaruhi return saham perusahaan di pasar modal adalah kinerja manajemen perusahaan dalam mengelola sumber daya. Hal ini dapat diartikan bahwa pusat perhatian para investor bukan pada satu indikator yaitu pada kinerja keuangan saja (yang
dikur oleh EVA) yang tercermin dalam return saham.
2. Nilai tukar mempunyai pengaruh terhadap return saham perusahaan manufaktur
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Hal ini disebabkan ketika nilai rupiah
menguat terhadap dollar akan menurunkan return saham perusahaan manufaktur
sebab investor cenderung lebih memilih untuk menyimpan uang dalam bentuk dollar dari pada berinvestasi di pasar modal.
3. Tingkat suku bunga mempunyai pengaruh terhadap return saham perusahaan
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Ketika menguatnya tingkat
suku bunga akan menurunkan return saham perusahaan manufaktur sebab
investor cenderung menginvestasikan uangnya di sertifikat bank Indonesia dari pada di pasar modal.
(19)
BAB V. SIMPULAN DAN SARAN 101
4. Secara Simultan (EVA, nilai tukar, suku bunga) mempunyai pengaruh terhadap
return saham perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia.
5. Secara simultan berpengaruh sebesar 40.7% (EVA, nilai tukar, dan suku bunga)
terhadap return saham perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia.
5.2Saran
Saran dari penulis, mengenai penelitian mendatang hendaknya melakukan penelitian dengan cakupan objek penelitian dengan rentang waktu yang lebih lama sehingga mampu memberikan gambaran yang lebih komprehensif terhadap hasil penelitian.
Nilai koefisien determinasi sebesar 40.7% (Adjusted R square) hendaknya
mendorong peneliti selanjutnya untuk lebih banyak menggali faktor-faktor yang berpengaruh terhadap return saham. Menambahkan variabel-variabel lain, seperti rasio pasar seperti : Inflasi, PER, DER, dll serta faktor-faktor ekonomi secara makro seperti; inflasi, siklus ekonomi, tingkat bunga pinjaman luar negeri dan lain lain.
(20)
DAFTAR PUSTAKA
Agung Fauzan. 2006. “Pengaruh Penilaian Kinerja Terhadap Rate of Return Pada Perusahaan LQ-45”. Program Sarjana Ekonomi, Universitas Islam Indonesia. Helfert, Erich A,. 2000. Technique of Financial Analysis, A Guide to Value Creation.
MC Graw-Hill, international Edition.
Jogiyanto, HM. 2000. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi kedua. Yogyakarta: BPFE UGM.
Stanislaus S. Uyanto. 2009. Pedoman Analisis Data dengan SPSS. Edisi ketiga. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Sodikin, Akhmad. 2007. “Variabel Makro Ekonomi yang mempengaruhi return saham di BEJ”. Jurnal Manajemen. Vol 6. No 2.
Suyanto. 2007. “Analisis Pengaruh Nilai Tukar uang, Suku bunga dan Inflasi Terhadap Return Saham Sektor Properti yang Tercatat di Bursa Efek Jakarta Tahun 2001 – 2005”. Program Studi Magister Manajemen. Universitas Diponegoro.
Subalno. 2009. “Analisis Pengaruh Faktor Fundamental dan Kondisi Ekonomi Terhadap Return Saham”. Program Studi Magister Manajemen. Universitas Diponegoro.
Taufik. 2007. “Pengaruh Pedekatan Traditional Accounting dan Economic Value Added terhadap stock return perusahaan perbankan di BEJ”.Jurnal Manajemen & Bisnis Sriwijaya Vol 5. No 10.
Young, S. David and Stephen F. O Byrne. 2001. EVA dan Manajemen Berdasarkan Nilai : Panduan Praktis untuk Implementasi. Terjemahan Lusy Widjaja. Cetakan pertama. Jakarta: Salemba Empat.
http://www.bi.go.id/web/id/Moneter/Kurs+Bank+Indonesia/Kurs+Transaksi/ http://id.wikipedia.org/wiki/Nilai_tukar
(1)
BAB I. PENDAHULUAN 5
bagi investor, sehingga kinerja bursa efek menjadi menurun. Hal ini dapat dilihat dari
harga sekuritas atau harga saham yang sedang terjadi, baik indeks harga saham
sektoral maupun indeks harga saham gabungan.
Naik turunnya tingkat suku bunga akan berdampak pada sektor investasi dan
sektor riil, dimana investasi di sektor riil seperti usaha kecil menengah dalam
hitungan semesteran akan sangat terganggu. Pengaruhnya pada investasi di pasar
modal, orang tidak lagi memilih pasar modal sebagai tempat yang menarik untuk
berinvestasi.
Di Indonesia penelitian tentang EVA dilakukan oleh Albahi (2009), yang
dilakukan di Bursa Efek Indonesia terhadap semua saham di Bursa Efek Indonesia
(BEI) dengan periode penelitian tahun 2001 – 2006. Dalam penelitian tersebut ditemukan bahwa EVA tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap return
saham. Penelitian tentang Nilai Tukar Rupiah/US Dollar dan tingkat suku bunga
dilakukan oleh Meta (2006), yang dilakukan di Bursa Efek Jakarta terhadap saham
perusahaan properti dan manufaktur dengan periode penelitian 2000 – 2005. Dalam penelitian tersebut Nilai Tukar terdapat pengaruh yang signifikan terhadap return
saham. Sedangkan Tingkat Suku Bunga berpengaruh secara signifikan negatif
terhadap return saham manufaktur.
Hasil penelitian Albahi dan Meta yang telah disebutkan sebelumnya,
merupakan fenomena yang menarik untuk diteliti lebih lanjut. Sebagai bahan
perbandingan, peneliti juga mereplikasi peneltian Albahi (2009) dan Meta (2006)
yang dilakukan di Bursa Efek Jakarta. Berbedanya periode penelitian diharapkan
akan mempengaruhi hasil penelitian ini. Oleh karena ketertarikan itu, maka penulis
(2)
BAB I. PENDAHULUAN 6
Terhadap Return Saham Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia”.
1.2Identifikasi Masalah
Dari latar belakang dan motivasi yang telah dipaparkan sebelumnya, penelitian ini
bermaksud menguji Pengaruh EVA, Nilai Tukar, dan Tingkat Suku Bunga Terhadap
Return Saham Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia : 1. Apakah EVA mempunyai pengaruh terhadap return saham perusahaan
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?
2. Apakah nilai tukar mempunyai pengaruh terhadap return saham perusahaan
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?
3. Apakah suku bunga mempunyai pengaruh terhadap return saham perusahaan
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?
4. Apakah EVA, nilai tukar, suku bunga mempunyai pengaruh terhadap return
saham perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia?
5. Seberapa besar pengaruh EVA, nilai tukar, dan suku bunga terhadap return
saham perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia?
1.3Tujuan Penelitian
(3)
BAB I. PENDAHULUAN 7
3. Untuk mengetahui apakah suku bunga mempunyai pengaruh terhadap return
saham perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
4. Untuk mengetahui apakah EVA, nilai tukar, suku bunga mempunyai pengaruh
terhadap return saham perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia.
5. Seberapa besar pengaruh EVA, nilai tukar, dan suku bunga terhadap return
saham perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia.
1.4Kegunaan Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat penelitian bagi berbagai
pihak, yaitu :
1. Bagi peneliti sendiri menambah pengetahuan dan wawasan tentang faktor-faktor
yang mempengaruhi return saham.
2. Sebagai informasi/referensi tambahan bagi para investor dan calon investor yang
akan berivestasi dalam mengambil keputusan untuk membeli maupun menjual
saham.
3. Bagi para pelaku Pasar Modal, BAPEPAM, Manajemen, dan para Analis
Keuangan dapat menggunakan penelitian ini sebagai referensi untuk menilai
kinerja perusahaan.
4. Bagi para Akademisi dan Peneliti lain dapat digunakan sebagai bahan penelitian
(4)
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Hasil pengujian hipotesis dengan menggunakan analisis regresi berganda dengan tiga variabel independen yaitu economic value added (EVA), nilai tukar, dan suku bunga serta 1 variabel dependen yaitu return saham dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. EVA tidak mempunyai pengaruh terhadap return saham perusahaan manufaktur
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Salah satu faktor yang mempengaruhi return saham perusahaan di pasar modal adalah kinerja manajemen perusahaan dalam mengelola sumber daya. Hal ini dapat diartikan bahwa pusat perhatian para investor bukan pada satu indikator yaitu pada kinerja keuangan saja (yang dikur oleh EVA) yang tercermin dalam return saham.
2. Nilai tukar mempunyai pengaruh terhadap return saham perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Hal ini disebabkan ketika nilai rupiah menguat terhadap dollar akan menurunkan return saham perusahaan manufaktur sebab investor cenderung lebih memilih untuk menyimpan uang dalam bentuk dollar dari pada berinvestasi di pasar modal.
3. Tingkat suku bunga mempunyai pengaruh terhadap return saham perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Ketika menguatnya tingkat
(5)
BAB V. SIMPULAN DAN SARAN 101
4. Secara Simultan (EVA, nilai tukar, suku bunga) mempunyai pengaruh terhadap
return saham perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia.
5. Secara simultan berpengaruh sebesar 40.7% (EVA, nilai tukar, dan suku bunga) terhadap return saham perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia.
5.2Saran
Saran dari penulis, mengenai penelitian mendatang hendaknya melakukan penelitian dengan cakupan objek penelitian dengan rentang waktu yang lebih lama sehingga mampu memberikan gambaran yang lebih komprehensif terhadap hasil penelitian. Nilai koefisien determinasi sebesar 40.7% (Adjusted R square) hendaknya mendorong peneliti selanjutnya untuk lebih banyak menggali faktor-faktor yang berpengaruh terhadap return saham. Menambahkan variabel-variabel lain, seperti rasio pasar seperti : Inflasi, PER, DER, dll serta faktor-faktor ekonomi secara makro seperti; inflasi, siklus ekonomi, tingkat bunga pinjaman luar negeri dan lain lain.
(6)
DAFTAR PUSTAKA
Agung Fauzan. 2006. “Pengaruh Penilaian Kinerja Terhadap Rate of Return Pada Perusahaan LQ-45”. Program Sarjana Ekonomi, Universitas Islam Indonesia. Helfert, Erich A,. 2000. Technique of Financial Analysis, A Guide to Value Creation.
MC Graw-Hill, international Edition.
Jogiyanto, HM. 2000. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi kedua. Yogyakarta: BPFE UGM.
Stanislaus S. Uyanto. 2009. Pedoman Analisis Data dengan SPSS. Edisi ketiga. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Sodikin, Akhmad. 2007. “Variabel Makro Ekonomi yang mempengaruhi return saham di BEJ”. Jurnal Manajemen. Vol 6. No 2.
Suyanto. 2007. “Analisis Pengaruh Nilai Tukar uang, Suku bunga dan Inflasi Terhadap Return Saham Sektor Properti yang Tercatat di Bursa Efek Jakarta Tahun 2001 – 2005”. Program Studi Magister Manajemen. Universitas Diponegoro.
Subalno. 2009. “Analisis Pengaruh Faktor Fundamental dan Kondisi Ekonomi Terhadap Return Saham”. Program Studi Magister Manajemen. Universitas Diponegoro.
Taufik. 2007. “Pengaruh Pedekatan Traditional Accounting dan Economic Value Added terhadap stock return perusahaan perbankan di BEJ”. Jurnal Manajemen & Bisnis Sriwijaya Vol 5. No 10.
Young, S. David and Stephen F. O Byrne. 2001. EVA dan Manajemen Berdasarkan Nilai : Panduan Praktis untuk Implementasi. Terjemahan Lusy Widjaja. Cetakan pertama. Jakarta: Salemba Empat.