PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PEER TEACHING TERHADAP PENGUASAAN GERAK DALAM PEMBELAJARAN AKTIVITAS PERMAINAN BOLA BASKET.

(1)

Tiyan Tri Sutrisno, 2014

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PEER TEACHING TERHADAP PENGUASAAN GERAK DALAM PEMBELAJARAN AKTIVITAS

PERMAINAN BOLA BASKET SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Olahraga dan Rekreasi

Oleh :

Tiyan Tri Sutrisno 0901508

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG


(2)

Tiyan Tri Sutrisno, 2014

PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa skripsi yang berjudul

pengaruh model pembelajaran peer teaching terhadap penguasaan gerak dalam pembelajaran aktivitas permainan bolabasket (Studi Eksperimen di SMK Negeri 3 Cimahi)” ini sepenuhnya karya sendiri. Tidak ada bagian di dalamnya yang merupakan plagiat dari karya orang lain dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini, maka saya siap menanggung resiko yang dijatuhkan kepada saya.

Bandung, Mei 2014 Yang membuat pernyataan

Tiyan Tri Sutrisno NIM. 0901508


(3)

Tiyan Tri Sutrisno, 2014

LEMBAR PENGESAHAN

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PEER TEACHING TERHADAP PENGUASAAN GERAK DALAM PEMBELAJARAN AKTIVITAS

PERMAINAN BOLA BASKET

(Studi Eksperimen di SMK Negeri 3 Cimahi)

Disetujui dan disahkan oleh : Pembimbing I

(Dr.Hj.Tite Juliantine, M.Pd) NIP . 19680707 199203 2 001

Pembimbing II

(Lukmannul Haqim Lubay, M.Pd) NIP. 197508122 00912 1 004

Mengetahui, Ketua Program Studi

PendidikanJasmaniKesehatandanRekreasi FPOK UPI

Drs. Mudjihartono, M.Pd. NIP.19650817 199001 1 001


(4)

(5)

ABSTRAK

Skripsi ini berjudul “Pengaruh model pembelajaran peer teaching terhadap penguasaan gerak dalam pembelajaran aktivitas permainan bola basket di SMK Negeri 3 Cimahi.” Program Studi PJKR Jurusan Pendidikan Olahraga FPOK UPI. Pembimbing I: Dr.Hj.Tite Juliantine, M.Pd dan Pembimbing II: Lukmannul Haqim Lubay, M.Pd.

Penguasaan gerak siswa dalam pembelajaran pendidikan jasmani diperlukan perlakuan yang bisa meningkatkan peguasaan gerak siswa dalam pembelajaran permainan bolabasket, Salah satunya melalui model pembelajaran peer teaching. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui seberapa besar pengaruh model pembelajaran peer teaching terhadap penguasaan gerak dalam pembelajaran permainan bolabasket. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen. Desain penelitian pre-test post post-tes control grup desain. Populasi dan sampel menggunakan siswa yang mengikuti ekstrakulikuler bolabasket. Penelitian ini menggunakan instrument test penguasaan gerak pada permainan bola basket. Penelitian ini memakai analisis statistikuji t dengan kesamaan dua rata-rata satu pihak. Simpulan dari penelitian ini adalah model pembelajaran peer teaching dapat meningkatkan penguasaan gerak dalam pembelajaran permainan bolabasket di SMK Negeri 3 Cimahi.

Kata Kunci : Metode Pembelajaran peer teaching, penguasaan gerak, Aktivitas permainan bola basket


(6)

ABSTRACT

This thesis entitled “the influence of model learning peer teaching to mastery learning activity motion in basketball games”program studi PJKR jurusan Pendidikan Olahraga Rekreasi FPOK UPI Supervisor First : Dr.Hj.Tite Juliantine, M.Pd Supervisor Second : Lukmannul Haqim Lubay, M.Pd

Mastering motion learning of physical education students in a required treatment that can improve student learning in motion control the game was, one of them through the learning model of peer teaching. The purpose of this research is to know how much influence the learning model of peer teaching to mastery of learning the game was in motion. This research uses experimental methods. Design research of pre-test post test control group design-. Population and sample uses the following extracurricular student was. This research uses a motion control test instrument in the game of basketball. The study was put on the analysis of statistikuji t in common with the average one to two parties. A summary of this research is the study of peer teaching model can improve the control of motion in learning the basketball game was at SMK Negeri 3 Cimahi. Keywords: Peer Learning methods in teaching, motion control,


(7)

DAFTAR ISI

ABSTRAK………... KATA PENGANTAR………...

UCAPAN TERIMA KASIH………...

DAFTAR ISI………...

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang………...

B. Rumusan Masalah………

C. Tujuan Masalah………

D. Manfaat Penelitian………...

BAB II KAJIAN PUSTAKAKERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

A. Model Pembelajaran...……….

1. Konsep Model Belajar...….……….

2. Fungsi Penggunaan Model.………

3. Model-Model Pembelajaran...……….

4. Karakteristik Model Pembelajaran...……….

B. Model Pembelajaran Peer Teaching………..………..

1. Pengertian...……….

2. Konsep Model Pembelajaran Peer Teaching...……….. 3. Kelebihan Dan Kekurangan Peer Teaching...……… 4. Penerapan Model Peer Teaching... C. Penguasaan Gerak...………...

D. Permainan Bola Basket.………....

1. Pengertian Permainan Bola Basket………

2. Pengertian Passing....……….

3. Pengertian Dribble...………

4. Pengertian Shooting....….………..

E. Hubungan Antara Model Peer Teaching Dengan Penguasaan Gerak Siswa Pada Aktivitas Permainan Bola Basket………. F. Anggapan Dasar.………... G. Hipotesis ...

BAB IIIMETODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian…..………

B. Desain Penelitian....………..

C. Populasi...………

D. Sampel ...…………..……… E. Instrumen Penelitian... F. Pelaksanaan... 1. Lokasi Penelitian... 2. Waktu Penelitian... i ii iii v 1 6 6 6 7 7 8 9 10 10 10 15 15 18 19 21 21 22 24 25 26 27 28 29 30 31 31 33 41 41 41


(8)

DAFTAR ISI

G. Prosedur Pengolahan Data... H. Teknik Analisis Data...

BAB VI Hasil Pengolahan Dan Analisis Data

A. Deskripsi Data... B. Pengujian Analisis... C. Pembahasan Hasil Penelitian...

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan………...

B. Saran……….

DAFTAR PUSTAKA……….

LAMPIRAN-LAMPIRAN………

1. Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 2. Lampiran 2 Program Pembelajaran

3. Lampiran 3 RPP

4. Lampiran 4 Data Hasil Penelitian 5. Lampiran 5 Analisis data

6. Lampiran Dokumentasi 7. Lampiran Surat - surat 8. Daftar Riwayat Hidup

42 44

45 46 48

51 51 52 53


(9)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Dalam setiap melakukan suatu penelitian, perlulah adanya suatu metode penelitian untuk memperoleh, menganalisis dan menyimpulkan data hasil penelitian. Penggunaan metode dalam penelitian tesebut harus disesuaikan dengan masalah yang akan dibahas dan diharapkan dapat mencapai tujuan penelitian yang diinginkan. Dalam penelitian ini, tujuan utamanya yaitu untuk melihat pengaruh model pembelajaran peer teaching terhadap penguasaan gerak dalam pembelajaran aktivitas permainan bolabasket. Maka tujuan penelitian yang ingin dicapai yaitu peningkatan penguasaan gerak siswa melalui penerapan model pembelajaran peer teaching dalam pembelajaran pendidikan jasmani khususnya pembelajaran aktivitas permainan Bolabasket.

Sesuai dengan permasalahan dan tujuan penelitian diatas, maka metode penelitian yang akan dipergunakan dalam penelitian ini yaitu metode penelitian eksperimen. Metode penelitian ini akan digunakan berdasarkan pertimbangan bahwa sifat dari penelitian yang akan dilakukan bersifat ekperimental yaitu mencobakan sesuatu perlakuan atau treatment untuk mengetahui pengaruh atau akibat dari suatu perlakuan atau treatment tersebut. Menurut Sugiyono (2012:107) bahwa: “Metode eksperimen dapat diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan.”

Dari uraian yang telah dikemukakan dan pendapat ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa metode penelitian eksperimen merupakan suatu bentuk rangkaian kegiatan percobaan penelitian dengan tujuan untuk menyelidiki sesuatu hal atau masalah dengan mencoba menerapkan perlakuan atau treatment sehingga diperoleh hasil akan perlakuan tersebut.


(10)

B. Desain Penelitian

Penelitian eksperimen mempunyai berbagai macam desain penggunaan desain tersebut disesuaikan dengan aspek penelitian serta pokok masalah yang ingin diungkapkan.

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pre-test

post-test control grup desaign yaitu kelompok diberikan tes awal untuk mengukur

kondisi awal. Selanjutnya pada kelompok eksperimen diberikan perlakuan model pembelajaran peer teaching (X1) dan pada kelompok kontrol atau pembanding

diberikan perlakuan model pembelajaran yang berpusat pada guru (X2). Sesudah

selesai perlakuan kedua kelompok diberi tes lagi sebagai tes akhir. Dari penjelasan tersebut menempatkan subjek penelitian ke dalam dua kelompok kelas yang terdiri dari kelompok eksperimen dan kelompok kontrol yang dipilih secara acak.

Sugiyono (2012: 112) menggambarkan sebagai berikut

R O1 X1 O2

R O3 X2 O4

Tabel 3.1

Desain penelitian Pre-test and Post-test control group design Keterangan : O1 : Tes awal kelompok model Peer teaching (pre-test)

O2 : Tes akhir kelompok model Peer teaching (post-test)

X1 : Perlakuan model peerteaching

X2 : Perlakuan model yang berpusat pada guru

O3 : Tes awal kelompok kontrol (pre-test)


(11)

C. Populasi

Setiap penelitian yang dilaksanakan peneliti terlebih dahulu perlu menentukan populasi yang dapat dijadikan sebagai sumber data untuk keperluan penelitiannya, populasi tersebut dapat berbentuk manusia, nilai-nilai dokumen dan peristiwa objek penelitian. Populasi memegang peran penting dalam suatu penelitian, karena populasi merupakan keseluruhan sumber daya atau objek yang

akan diteliti. Seperti yang dijelaskan oleh Sugiyono (2012:117) “populasi adalah

wilayah generasi yang terdiri atas: objek/subjek yang mempunyai karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya.”

Berdasarkan pendapat tersebut, data yang terkumpul akan diolah dan dianalisa kemudian kesimpulannya dapat digambarkan bahwa yang dimaksud dengan populasi adalah totalitas sumber data secara keseluruhan subjek penelitian, oleh karena itu perlu ditetapkan secara digunakan untuk membuktikan kebenaran hipotesis. Maka dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh siswa yang mengikuti ekstra kulikuler bolabasket di SMK Negeri 3 Cimahi yang berjumlah 23 orang.

D. Sampel

Menindak lanjuti tentang sumber data lainnya, dalam penelitian ini pun tidak semua siswa dijadikan objek penelitian, tetapi hanya sebagian saja dari populasi yang disebut sampel. Sampel menurut Sugiyono (2012:118) menjelaskan bahwa:

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu.

Peneliti menggunakan teknik pengambilan sampel Nonprobability

sampling, menurut Sugiyono (2012:122), Nonprobability sampling adalah teknik


(12)

unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel.” Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan cara sampling Purposive. Sampling

purposive dijelaskan oleh Sugiyono (2012:124): Sampling Purposive adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu.”

Dari pendapat di atas adapun yang menjadi populasi berjumlah 23 orang, dan peneliti menggunakan model pembelajaran peer teaching maka satu siswa dijadikan sebagai tutor, dan mengantisipasi apabila ada yang tidak hadir pada saat tes peneliti menggunakan sampel 20 orang siswa yang mengikuti ekstra kulikuler bola basket di SMK Negeri 3 Cimahi yang terbagi menjadi 10 siswa untuk kelompok eksperimen dan 10 siswa untuk kelompok kontrol.

Pembagian kelompok eksperimen berdasarkan pada kemampuan melempar pada tes awal. Setelah hasil tes awal dirangking, kemudian subjek yang memiliki kemampuan setara dipasang-pasangkan kedalam kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Dengan demikian kedua kelompok tersebut sebelum diberi perlakuan merupakan kelompok yang memiliki kemampuan setara. Apabila pada akhirnya terdapat perbedaan, maka hal ini disebabkan oleh pengaruh perlakuan yang diberikan. Adapun tekhnik pembagian kelompok secara Ordinal Pairing

menurut Sutrisno.H, (1995:485) yang di unduh di

http://tikafardina.blogspot.com/2012_10_01_archive.html yaitu sebagai berikut :

Kelompok eksperimen

Kelompok kontrol

1 2

4 3

5 6

8 7


(13)

E. Instrumen Penelitian

Dalam proses pembelajaran pendidikan jasmani perlu adanya alat evaluasi yang akan digunakan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa, dalam penelitian instrumen digunakan untuk mengukur data dan sampel yang diteliti. Instrument penelitian menurut Sugiyono (2012:148) adalah “suatu alat yang

digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati.” Keberhasilan

penelitian banyak ditemukan oleh instrument yang digunakan, sebab data yang diperlukan untuk menjawab pertanyaan penelitian (masalah) dan menguji hipotesis diperoleh melalui instrument penelitian. Menurut Sucipto, dkk (2010:56) kompetensi yang harapkan tercapai oleh pembelajaran bolabasket, secara spesifik diwujudkan dalam bentuk indikator keberhasilan belajar sebagai berikut:

1. Melempar dan menangkap bola baik sambil diam maupun bergerak.

2. Memantul-memantulkan/mendrible bola baik sambil diam maupun bergerak. 3. Melakukan tembakan dalam rangka mencetak skor.

4. Mengembangkan kerjasama tim dalam permainan

5. Melakukan permainan bola basket dengan peraturan yang dimodifikasi Dalam penelitian permainan bola basket peneliti hanya mengambil tiga indikator, yaitu: melempar dan menangkap bola, memantul-mantulkan/mendrible bola dan melakukan tembakan mencetak angka, karena permasalahan dalam penelitian sudah terjawab dengan menggunakan tiga indikator tersebut dalam mencapai peningkatan penguasaan gerak dalam keterampilan bermain bola basket.

Tujuan dari tes keterampilan bermain bolabasket ini secara khusus peneliti ingin mengetahui pengaruh model pembelaran peer teaching terhadap penguasaan gerak pada aktivitas pembelajaran bolabasket.

Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara observasi (pengamatan). Observasi menurut Sutrisno, H. (1986) dalam Sugiyono. (2012:203) adalah : “observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan phisikologis. Dua di antara yang terpenting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan.”


(14)

Tes ketempilan bolabasket

Tes ini mengukur mengenai keterampilan penguasaan teknik-teknik dasar dalam permainan bolabasket. Menurut Nurhasan (2000:174) tes keterampilan

bolabasket terdiri dari tiga butir tes yaitu: “Tes melempar dan menangkap bola,

tes memasukkan bola ke keranjang basket, dan tes menggiring bola.”

Tes ini mempunyai r validitas sebesar 0,89 yang diperoleh dari hasil penghitungan multiple korelasi dengan metode Werry-doelittle. Tes keterampilan menurut Nurhasan (2000:174) dapat digunakan untuk : “1) Mengklasifikasi keterampilan para siswa, 2) Mentukan kemajuan hasil belajar siswa, 3) mengetahui hasil belajar siswa dan untuk memberikan nilai keterampilan dan siswa dalam cabang olahraga bolabasket.”

Pelaksanaan tes melempar menurut Nurhasan (2000:174) yaitu sebagai berikut:

Tes melempar dan menangkap bola. Setiap orang mencoba dengan bola ditangan berdiri digaris belakang yang jauhnya 3 M dari tembok. Setelah

aba-aba “ya”, testee berusaha melempar bola dalam waktu 30 detik.

Selama melakukan tes, testee tidak boleh menginjak atau melewati garis. Apabila pada waktu melakukan lemparan salah satu atau kedua kaki testee menginjak atau melewati garis, maka lemparan tersebut dianggap tidak sah dan tidak diberi angka. Lemparan dihitung sejak lepas dari kedua tangan.


(15)

Observer menilai tes keterampilan mengoper menggunakan lembar observasi yang telah disediakan oleh peneliti,

Pelaksanaan tes keterampilan menembak menurut Nurhasan (2000:175) yaitu sebagai berikut:

Tes menembakan bola ke keranjang. Setiap orang mencoba dengan bola didepan dada berdiri disembarang tempat di bawah basket. Setelah aba-aba “ya” Teste berusaha memasukkan bola tersebut sebanyak mungkin kedalam basket dalam waktu 30 detik, bola harus terlebih dahulu menyentuh papan basket. Hanya bola yang sah masuk diberi skor.

Gambar 3.2

Observer menilai tes keterampilan menembak menggunakan lembar observasi yang telah disediakan oleh peneliti

Pelaksanaan tes keterampilan menggiring bola menurut Nurhasan (2000:175) yaitu sebagai berikut:

Tes menggiring bola. Sebelum melaksanakan tes, testee berdiri dengan bola dibelakang garis start (lihat gambar 3.2). setelah aba-aba “ya” Testee menggiring bola melalui enam rintangan dengan rute seperti terlihat pada gambar. Testee diberikan waktu 30 detik untuk melewati rintangan sebanyak mungkin. Apabila setelah testee mencapai titik star kembali sebelum 30 detik belum selesai, maka testee melanjutkan dribblenya dengan rute seperti semula. Apabila testee melakukan salah dribble atau melakukan rute yang salah maka tes harus diulang.


(16)

Gambar 3.3

Observer menilai tes keterampilan menggiring bola menggunakan lembar observasi yang telah disediakan oleh peneliti.

Lembar observasi yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut :

Lembar Observasi

Untuk Mengukur Penguasaan Gerak Operan dalam Pembelajaran Bola basket Tahapan Gerak No Kriteria penilaian

Skor

1 2 3 4

Persiapan

1

Posisi siap, kaki dibuka selebar bahu dengan jari terbuka selebar mungkin

2 Kedua kaki lutut ditekuk posisi badan ditahan agak rendah

3

Peganglah bola didepan dada oleh kedua tangan dengan jari-jari tangan selebar mungkin 4 Kedua sikut dibengkokkan dan


(17)

sedikit membuka keluar (menjauhi badan)

5 Pandangan kedepan arah lajunya bola

Pelaksanaan

6

Doronglah bola kedepan bersamaan dengan meluruskan sikut dan lutut

7

Pindahkan titik badan kedepan atau badan dicondongkan kedepan

8 Setelah melepas bola telapak tangan menghadap keluar

Gerak lanjutan

9 Langkahkan satu kaki kedepan 10 Memperhatikan bola kearah

sasaran

11 Bola gerak ke arah sasaran Nilai Proses (Jumlah Skor)

Skor maksimal 44

Tabel 3.2

(Instrumen penelitian diambil dari Nurhasan, (2013:189)) Kriteria Norma Penilaian Operan Bolabasket

Prestasi Rentang skor Nilai prodi passing

80-100% 34-44 Baik sekali

66-79% 27-33 Baik

56-65% 25-26 Cukup

41-55% 18-24 Kurang

0-40% 0-17 Kurang sekali

Tabel 3.3


(18)

Untuk Mengukur Penguasaan Gerak Menembak dalam Pembelajaran Bolabasket Tahapan Gerak No Kriteria penilaian

Skor

1 2 3 4

Persiapan

1 Posisi siap, salah satu kaki didepan agak bengkok 2 Bola dipegang didepan dada

dengan jari-jari dibuka lebar 3 Angkatlah bola keatas kepala

bersamaan dengan tangan 4 Sikut menghadap kedepan 5 Pandangan kedepan ke arah

keranjang

Pelaksanaan

6

Doronglah bola kekeranjang bersamaan dengan sikut diluruskan

7

Tangan kiri menahan bola agar tidak jatuh (menjaga

keseimbangan)

8 Irama gerakan jangan terputus-putus

Gerak lanjutan 9

Saat melempar bola, luruskan kedua lutut dan lengan keatas yang diakhiri dengan telapak tangan menghadap kebawah 10 Gerakan loncat saat bergerak

kearah yang dituju

11 Bola gerak ke arah sasaran Nilai Proses (Jumlah Skor)


(19)

Tabel 3.4

(Instrumen penelitian diambil dari Nurhasan, (2013:190)) Kriteria Norma Penilaian Menembak (Shooting) Bolabasket

Prestasi Rentang skor Nilai prodi passing

80-100% 34-44 Baik sekali

66-79% 27-33 Baik

56-65% 25-26 Cukup

41-55% 18-24 Kurang

0-40% 0-17 Kurang sekali

Tabel 3.5

(Instrumen penelitian diambil dari Nurhasan, (2013:191))

Untuk Mengukur Penguasaan Gerak Menggiring bola dalam Pembelajaran Bola basket

Tahapan

Gerak No Kriteria penilaian

Skor

1 2 3 4

Persiapan

1 Berdiri seperti melakukan stance 2 Salah satu kaki berada di depan

3

Sikap lengan kanan tegak lurus dan lengan bawah sejajar dengan tanah atau lantai

4 Pandangan pada waktu pertama kali belajar kearah bola

5

Makin lama pandangan diubah melihat bola akan tetapi kedepan kurang lebih 3 meter

Pelaksanaan

6 Untuk dribble bola lebih kedepan serta kejarlah bola tersebut 7 Saat melakukan dribble badan


(20)

8

Lindungilah bola tersebut dengan lengan kiri serta kaki kiri

didepannya

9 Lengan kanan bergerak dan mengikuti pantulan bola

Gerak lanjutan 10

Memperhatikan bola kearah pantulan

11 Bola bergerak ke arah pantulan 12 Gerakan lengan kearah bola Nilai Proses (Jumlah Skor)

Skor maksimal 48

Tabel 3.6

(Instrumen penelitian diambil dari Nurhasan, (2013:193)) Kriteria Norma Penilaian menggiring bola (dribble) Bolabasket

Prestasi Rentang skor Nilai prodi passing

80-100% 38-48 Baik sekali

66-79% 32-37 Baik

56-65% 27-31 Cukup

41-55% 20-26 Kurang

0-40% 0-19 Kurang sekali

Tabel 3.7

(Instrumen penelitian diambil dari Nurhasan, (2013:194))

F. Pelaksaan

1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian adalah tempat penelitian yang akan digunakan peneliti, lokasi penelitian ini yaitu SMK Negeri 3 Cimahi, yang beralamat di JL. Sukarasa No. 136 Citeureup kecamatan Cimahi utara. Kota Cimahi. Jawa Barat.


(21)

Penelitian ini dilakukan dalam waktu 4 minggu, yaitu tanggal 24 Februari 2014 -3 April 2014. Jadwal pemberian perlakuan dilakukan tiga kali dalam satu minggu, jumlah pertemuan dalam penelitian ini adalah 14 kali pertemuan. Sehingga perlakuan diberikan sebanyak 12 kali pertemuan, 2 kali pertemuan pre-test dan post-pre-test. Dalam penelitian ini, satu kali pertemuan berlangsung selama dua jam atau 120 menit sesuai dengan jadwal latihan ekstrakulikuler bola basket di SMK Negeri 3 Cimahi. Pembelajaran dilakukan terdiri dari tiga bagian yaitu: pemanasan, inti materi dan pendinginan. Adapun uraiannya adalah sebagai berikut:

1. Pemanasan pembukaan

Sebelum melakukan materi inti dari kegiatan pembelajaran, peneliti yang bertindak sebagai pelatih menjelaskan materi apa yang akan diberikan pada setiap pertemuan, serta indikator apa saja yang hendak dicapai. Setelah penjelasan dari pelatih, subjek diinstruksikan untuk melakukan pemanasan. Siswa harus melakukan peregangan pada bagian-bagian tubuh yang akan digunakan dalam pembelajaran, tidak mengalami cedera saat bermain. Cara terbaik untuk meningkatkan kelenturan tubuh adalah dengan meregangkan otot dan menahannya selama beberapa detik.

2. Inti materi

Materi inti dalam setiap kegiatan pembelajaran diberikan kepada siswa sesuai dengan rencana pengajaran yang disusun sebelumnya. Materi dalam pembelajaran tersebut meliputi teknik-teknik dasar dalam bermain bolabasket yaitu passing, dribble dan shooting.

3. Pendinginan

Ketika aktivitas bermain bolabasket berakhir, subjek juga harus melakukan pendinginan. Tindakkan ini berguna untuk menurunkan detak jantung dan merenggangkan otot yang maksimal, biasanya pelatih melakukan streaching pasif. Setelah itu diadakan evaluasi dan diskusi hasil kegiatan pembelajaran tersebut.


(22)

G. Prosedur Pengolahan Data

Setelah tes terbuka, langkah selanjutnya adalah mengumpulkan data dan menganalisis data yang telah didapat agar memberikan informasi, yang mampu menggambarkan tujuan penelitian. Hasil dari pengumpulan data diharapkan mampu menggambarkan pengaruh model pembelajaran peer teaching terhadap penguasaan gerak dalam aktivitas permainan bolabasket.

Menurut sudjana (2005:219) dalam penelitian ini, menggunakan uji liliefors untuk uji normalitas data dan untuk uji homogenitas serta uji signifikansi sebagai berikut :

1. Menghitung rata-rata kelompok sampel menggunakan rumus sebagai berikut:

n X X

i

Keterangan:

X : Nilai rata-rata yang dicari

Xi : Jumlah skor yang didapat

n : Jumlah sampel

2. Menghitung simpangan baku dengan rumus sebagai berikut :

 

1

-n

X

-X

S

2

Keterangan:

S : Simpangan baku yang dicari

∑ : Jumlah

X : Skor

X : Nilai rata-rata

n : Jumlah sampel

1 : Angka tetap


(23)

a. Pengamatan X1, X2, … Xn dijadikan bilangan baku Z1, Z2, ..., Zn dengan

menggunakan rumus: __

Xi – X Z1 =

S

(X dan S masing-masing merupakan rata-rata dan simpangan baku dari sampel).

b. Untuk bilangan baku ini digunakan daftar distribusi normal baku, kemudian dihitung peluang F(Z1) = P(Z Z1).

c. Selanjutnya dihitung proporsi Z1, Z2, … Zn Zi. Jika proporsi ini dinyatakan

S(Zi), maka:

banyaknya Z1, Z2, ... , Zn Zi

S (Zi) =

n

d. Menghitung selisih F (Zi) - S (Zi) kemudian tentukan harga mutlaknya.

e. Menginterpretasikan hasil dari penghitungan normalitas pada keputusan normalitas Liliefors (Shapiro-Wilk) sebagai berikut:

1. Jika L hitung > L tabel, maka instrument berdistribusi normal 2. Jika L hitung < L tabel, maka instrument tidak berdistribusi normal

4. Uji Homogenitas

Uji homogenitas bertujuan untuk mengetaui apakah data yang didapat dari hasil pengamatan homogen atau tidak dan juga untuk menentukan jenis statistik yang digunkan. Uji homogenitas yang digunakan adalah uji F dengan rumus:

cil Variansike

sar Variansibe F

Kriteria pengujian adalah: terima hipotesis jika hitung lebih kecil dari F-tabel distribusi dengan derajat kebebasan = (V1,V2) dengan taraf nyata (α) = 0,05

5. Uji signifikansi

Untuk menguji signifikansi hasil eksperimen, maka dilakukan t-test menggunakan uji satu pihak rumus sebagai berikut:


(24)

t = nilai t yang dicari (thitung) X1 = nilai rata-rata kelompok 1 X2 = nilai rata-rata kelompok 2

S = simpangan baku gabungan n1 = banyak sampel kelompok 1

n2 = banyak sampel kelompok 2

H. Teknik Analisis Data

Teknik Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji kesamaan dua rata-rata satu pihak atau uji t satu arah, yang terlebih dahulu dilakukan uji persyaratan analisis.Uji persyaratan analisis yang digunakan adalah uji normalitas populasi dengan uji liliefors dan uji homogenitas populasi dengan

uji kesamaan dua variasi. Semua pengujian dilakukan pada taraf signifikan α =


(25)

Tiyan Tri Sutrisno, 2014

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PEER TEACHING TERHADAP PENGUASAAN GERAK DALAM

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan

Berdasarkan hasil pengolahan data dan analisis data pada bab sebelumnya maka penulis dapat mengemukakan kesimpulan, yaitu:

Model pembelajaran peer teaching berpengaruh terhadap peningkatan penguasaan gerak dalam pembelajaran aktivitas permainan bolabasket. Melalui model pembelajaran peer teaching siswa dituntut untuk lebih aktif dan ditekankan harus memiliki wawasan yang lebih luas dibanding teman lainnya.

Dalam hal ini perilaku kelompok sampel siswa yang tergabung dalam kelompok pembelajaran model pembelajaran peer teaching memberikan pengaruh terhadap penguasaan gerak dalam pembelajaran aktivitas permainan bolabasket.

B. Saran

Berdasarkan penelitian yang penulis lakukan dan kesimpulan yang didapat dari penelitian tersebut, penulis mengajukan beberapa saran yaitu:

1. Hasil penelitian ini dapat dijadikan pertimbangan sekolah dalam mengembangkan model pembelajaran.

2. Hasil penelitian ini dapat dijadikan masukan bagi guru di SMK Negeri 3 Cimahi dalam mengembangkan model pembelajaran dalam proses pembelajaran pendidikan jasmani dan kesehatan olahraga, khususnya pada pembelajaran permainan bolabasket. 3. Kepada peneliti berikutnya, agar dapat mengembangkan lebih

lanjut tentang model pembelajaran peer teaching terhadap penguasaan gerak dalam pembelajaran permainan bolabasket, dan pada permainan pembelajaran penjas yang lainnya.


(26)

Tiyan Tri Sutrisno, 2014

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PEER TEACHING TERHADAP PENGUASAAN GERAK DALAM PEMBELAJARAN AKTIVITAS PERMAINAN BOLA BASKET

DAFTAR PUSTAKA

Abduljabar, B. Darajat, J. (2010). Aplikasi Statistika dalam Penja. Bandung:Red Poin

Ilsya, M.N.F. (2012). Pengaruh Penggunaan Media Audio Visual Terhadap Peningkatan

Keterampilan Bank Shoot Pada Siswa Yang Mengikuti Ekstra Kulikuler Bola Basket Di SMPN 50 Bandung. Skripsi Sarjana Pada FPOK UPI Bandung: Tidak diterbitkan.

Juliantine, T. Subroto, T. Yudiana, Y. (2013). Model-Model Pembelajaran Pendidikan

Jasmani. Bandung:Red Poin

Mahendra, A. (2007). Teori Belajar Mengajar Motorik. Bandung:Tidak diterbitkan

Metzler. (2000). Instructional Models For Physycal Education. Boston:Allyn and Bacon. USA

Muslihuddin. Sudrajat, A. Hendra, U. (2012). Revolusi Mengajar. Kab. Bandung Barat: HPD Press

Nurhasan. (2000). Tes dan Pengukuran Dalam Pendidikan Olahraga. Bandung:Red poin Nurhasan. (2013). Tes dan Pengukuran Dalam Pendidikan Jasmani. Bandung:Red poin Rahayu, R. (2012). Penerapan Model Peer Teaching Dalam Pembelajaran Aktivitas

Permainan Bola Tangan. Skripsi Sarjana Pada FPOK UPI Bandung: tidak diterbitkan

Sucipto. Et al. (2010). Permainan Bola Basket. Bandung: Tidak diterbitkan

Sukarna, H. (2012). Pengaruh Model Pembelajaran Peer Teaching Terhadap Waktu Aktiv

Belajar Siswa dalam Permainan Bola Voli. Skripsi Sarjana Pada FPOK UPI

Bandung: Tidak diterbitkan

Subroto, T. (2010). Didiaktik Metodik Pembelajaran Olahraga Permainan. Bandung:Tidak diterbitkan

Subroto, T. Carsiwan, dan Supriantna, A. (2008) Teori bermain. Prodi PJKR Jurusan pendidikan Olahraga Fakultas Pendidikan Olahragadan Kesehatan Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung: Red poin

Sudjana (2005). Metoda statistika. Bandung: PT. Tarsito


(27)

Tiyan Tri Sutrisno, 2014

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PEER TEACHING TERHADAP PENGUASAAN GERAK DALAM PEMBELAJARAN AKTIVITAS PERMAINAN BOLA BASKET

Surakhmad, W. (1994). Pengantar Penelitian Ilmiah Dasar dan metode teknik. Bandung: Tarsito

Trianto, (2007). Model-model pembelajaran inovatif berorientasi Konstruktivistik. Jakarta: Prestasi Pustaka

Tersedia Online: (http://eprints.uny.ac.id/7733/3/BAB%202%20-%2007601241055.pdf) Tersedia Online:

(http://doctorkomputer.blog.uns.ac.id/2009/12/04/jenis-jenis-passing-basket/)


(1)

Tiyan Tri Sutrisno, 2014

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PEER TEACHING TERHADAP PENGUASAAN GERAK DALAM PEMBELAJARAN AKTIVITAS PERMAINAN BOLA BASKET

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

G. Prosedur Pengolahan Data

Setelah tes terbuka, langkah selanjutnya adalah mengumpulkan data dan menganalisis data yang telah didapat agar memberikan informasi, yang mampu menggambarkan tujuan penelitian. Hasil dari pengumpulan data diharapkan mampu menggambarkan pengaruh model pembelajaran peer teaching terhadap penguasaan gerak dalam aktivitas permainan bolabasket.

Menurut sudjana (2005:219) dalam penelitian ini, menggunakan uji liliefors untuk uji normalitas data dan untuk uji homogenitas serta uji signifikansi sebagai berikut :

1. Menghitung rata-rata kelompok sampel menggunakan rumus sebagai berikut:

n X X

i

Keterangan:

X : Nilai rata-rata yang dicari

Xi : Jumlah skor yang didapat

n : Jumlah sampel

2. Menghitung simpangan baku dengan rumus sebagai berikut :

 

1

-n

X

-X

S

2

Keterangan:

S : Simpangan baku yang dicari

∑ : Jumlah

X : Skor

X : Nilai rata-rata

n : Jumlah sampel

1 : Angka tetap


(2)

Tiyan Tri Sutrisno, 2014

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PEER TEACHING TERHADAP PENGUASAAN GERAK DALAM PEMBELAJARAN AKTIVITAS PERMAINAN BOLA BASKET

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

a. Pengamatan X1, X2, … Xn dijadikan bilangan baku Z1, Z2, ..., Zn dengan

menggunakan rumus: __

Xi – X Z1 =

S

(X dan S masing-masing merupakan rata-rata dan simpangan baku dari sampel).

b. Untuk bilangan baku ini digunakan daftar distribusi normal baku, kemudian dihitung peluang F(Z1) = P(Z Z1).

c. Selanjutnya dihitung proporsi Z1, Z2, … Zn Zi. Jika proporsi ini dinyatakan

S(Zi), maka:

banyaknya Z1, Z2, ... , Zn Zi

S (Zi) =

n

d. Menghitung selisih F (Zi) - S (Zi) kemudian tentukan harga mutlaknya.

e. Menginterpretasikan hasil dari penghitungan normalitas pada keputusan normalitas Liliefors (Shapiro-Wilk) sebagai berikut:

1. Jika L hitung > L tabel, maka instrument berdistribusi normal 2. Jika L hitung < L tabel, maka instrument tidak berdistribusi normal

4. Uji Homogenitas

Uji homogenitas bertujuan untuk mengetaui apakah data yang didapat dari hasil pengamatan homogen atau tidak dan juga untuk menentukan jenis statistik yang digunkan. Uji homogenitas yang digunakan adalah uji F dengan rumus:

cil Variansike

sar Variansibe

F

Kriteria pengujian adalah: terima hipotesis jika hitung lebih kecil dari F-tabel distribusi dengan derajat kebebasan = (V1,V2) dengan taraf nyata (α) = 0,05

5. Uji signifikansi

Untuk menguji signifikansi hasil eksperimen, maka dilakukan t-test menggunakan uji satu pihak rumus sebagai berikut:


(3)

Tiyan Tri Sutrisno, 2014

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PEER TEACHING TERHADAP PENGUASAAN GERAK DALAM PEMBELAJARAN AKTIVITAS PERMAINAN BOLA BASKET

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu t = nilai t yang dicari (thitung)

X1 = nilai rata-rata kelompok 1 X2 = nilai rata-rata kelompok 2 S = simpangan baku gabungan n1 = banyak sampel kelompok 1

n2 = banyak sampel kelompok 2

H. Teknik Analisis Data

Teknik Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji kesamaan dua rata-rata satu pihak atau uji t satu arah, yang terlebih dahulu dilakukan uji persyaratan analisis.Uji persyaratan analisis yang digunakan adalah uji normalitas populasi dengan uji liliefors dan uji homogenitas populasi dengan uji kesamaan dua variasi. Semua pengujian dilakukan pada taraf signifikan α = 0,05.


(4)

Tiyan Tri Sutrisno, 2014

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PEER TEACHING TERHADAP PENGUASAAN GERAK DALAM PEMBELAJARAN AKTIVITAS PERMAINAN BOLA BASKET

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan

Berdasarkan hasil pengolahan data dan analisis data pada bab sebelumnya maka penulis dapat mengemukakan kesimpulan, yaitu:

Model pembelajaran peer teaching berpengaruh terhadap peningkatan penguasaan gerak dalam pembelajaran aktivitas permainan bolabasket. Melalui model pembelajaran peer teaching siswa dituntut untuk lebih aktif dan ditekankan harus memiliki wawasan yang lebih luas dibanding teman lainnya.

Dalam hal ini perilaku kelompok sampel siswa yang tergabung dalam kelompok pembelajaran model pembelajaran peer teaching memberikan pengaruh terhadap penguasaan gerak dalam pembelajaran aktivitas permainan bolabasket.

B. Saran

Berdasarkan penelitian yang penulis lakukan dan kesimpulan yang didapat dari penelitian tersebut, penulis mengajukan beberapa saran yaitu:

1. Hasil penelitian ini dapat dijadikan pertimbangan sekolah dalam mengembangkan model pembelajaran.

2. Hasil penelitian ini dapat dijadikan masukan bagi guru di SMK Negeri 3 Cimahi dalam mengembangkan model pembelajaran dalam proses pembelajaran pendidikan jasmani dan kesehatan olahraga, khususnya pada pembelajaran permainan bolabasket.

3. Kepada peneliti berikutnya, agar dapat mengembangkan lebih

lanjut tentang model pembelajaran peer teaching terhadap penguasaan gerak dalam pembelajaran permainan bolabasket, dan pada permainan pembelajaran penjas yang lainnya.


(5)

Tiyan Tri Sutrisno, 2014

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PEER TEACHING TERHADAP PENGUASAAN GERAK DALAM PEMBELAJARAN AKTIVITAS PERMAINAN BOLA BASKET

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Abduljabar, B. Darajat, J. (2010). Aplikasi Statistika dalam Penja. Bandung:Red Poin

Ilsya, M.N.F. (2012). Pengaruh Penggunaan Media Audio Visual Terhadap Peningkatan Keterampilan Bank Shoot Pada Siswa Yang Mengikuti Ekstra Kulikuler Bola Basket Di SMPN 50 Bandung. Skripsi Sarjana Pada FPOK UPI Bandung: Tidak diterbitkan. Juliantine, T. Subroto, T. Yudiana, Y. (2013). Model-Model Pembelajaran Pendidikan

Jasmani. Bandung:Red Poin

Mahendra, A. (2007). Teori Belajar Mengajar Motorik. Bandung:Tidak diterbitkan

Metzler. (2000). Instructional Models For Physycal Education. Boston:Allyn and Bacon. USA

Muslihuddin. Sudrajat, A. Hendra, U. (2012). Revolusi Mengajar. Kab. Bandung Barat: HPD Press

Nurhasan. (2000). Tes dan Pengukuran Dalam Pendidikan Olahraga. Bandung:Red poin Nurhasan. (2013). Tes dan Pengukuran Dalam Pendidikan Jasmani. Bandung:Red poin Rahayu, R. (2012). Penerapan Model Peer Teaching Dalam Pembelajaran Aktivitas

Permainan Bola Tangan. Skripsi Sarjana Pada FPOK UPI Bandung: tidak diterbitkan Sucipto. Et al. (2010). Permainan Bola Basket. Bandung: Tidak diterbitkan

Sukarna, H. (2012). Pengaruh Model Pembelajaran Peer Teaching Terhadap Waktu Aktiv Belajar Siswa dalam Permainan Bola Voli. Skripsi Sarjana Pada FPOK UPI Bandung: Tidak diterbitkan

Subroto, T. (2010). Didiaktik Metodik Pembelajaran Olahraga Permainan. Bandung:Tidak diterbitkan

Subroto, T. Carsiwan, dan Supriantna, A. (2008) Teori bermain. Prodi PJKR Jurusan pendidikan Olahraga Fakultas Pendidikan Olahragadan Kesehatan Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung: Red poin

Sudjana (2005). Metoda statistika. Bandung: PT. Tarsito


(6)

Tiyan Tri Sutrisno, 2014

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PEER TEACHING TERHADAP PENGUASAAN GERAK DALAM PEMBELAJARAN AKTIVITAS PERMAINAN BOLA BASKET

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Surakhmad, W. (1994). Pengantar Penelitian Ilmiah Dasar dan metode teknik. Bandung: Tarsito

Trianto, (2007). Model-model pembelajaran inovatif berorientasi Konstruktivistik. Jakarta: Prestasi Pustaka

Tersedia Online: (http://eprints.uny.ac.id/7733/3/BAB%202%20-%2007601241055.pdf) Tersedia Online:

(http://doctorkomputer.blog.uns.ac.id/2009/12/04/jenis-jenis-passing-basket/)