KONTRIBUSI DAYA TAHAN OTOT TUNGKAI DAN DAYA TAHAN CARDIOVASCULAR TERHADAP KETERAMPILAN JUGGLING FREESTYLE SOCCER.

(1)

Bagya Sahlan, 2014

Kontribusi Daya Tahan Otot Tungkai Dan Daya Tahan Cardiovascular Terhadap Keterampilan Juggling Freestyle

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

KONTRIBUSI DAYA TAHAN OTOT TUNGKAI DAN DAYA TAHAN CARDIOVASCULAR

TERHADAP KETERAMPILAN JUGGLING FREESTYLE SOCCER

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga

Oleh:

BAGYA SAHLAN 0901090

\

JURUSAN PENDIDIKAN KEPELATIHAN

FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG 2014


(2)

Bagya Sahlan, 2014

Kontribusi Daya Tahan Otot Tungkai Dan Daya Tahan Cardiovascular Terhadap Keterampilan Juggling Freestyle

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

KONTRIBUSI DAYA TAHAN OTOT TUGKAI

DAN DAYA TAHAN CARDIOVASCULAR

TERHADAP KETERAMPILAN JUGGLING

FREESTYLE SOCCER

Oleh: Bagya Sahlan

Sebuah Skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan

© gy4_bola@yahoo.com 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

April 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, Dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis


(3)

Bagya Sahlan, 2014

Kontribusi Daya Tahan Otot Tungkai Dan Daya Tahan Cardiovascular Terhadap Keterampilan Juggling Freestyle

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

SIDANG SKRIPSI

BAGYA SAHLAN 0901090

KONTRIBUSI DAYA TAHAN OTOT TUNGKAI DAN DAYA TAHAN CARDIOVASCULAR TERHADAP KETERAMPILAN JUGGLING FREESTYLE

SOCCER

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING : Pembimbing I

Dr. Dikdik Zafar Sidik, M.Pd NIP. 196812181994021001

Pembimbing II

Drs. Basiran, M.Pd. NIP . 195611281986031004

Mengetahui

Ketua Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga

Dr. H. R. Boyke Mulyana, M.Pd. NIP.1962120231989031001


(4)

Bagya Sahlan, 2014

Kontribusi Daya Tahan Otot Tungkai Dan Daya Tahan Cardiovascular Terhadap Keterampilan Juggling Freestyle


(5)

Bagya Sahlan, 2014

Kontribusi Daya Tahan Otot Tungkai Dan Daya Tahan Cardiovascular Terhadap Keterampilan Juggling Freestyle

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

PERNYATAAN... ABSTRAK... KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMA KASIH... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... i ii iii iv v viii ix x BAB I BAB II PENDAHULUAN... A. Latar Belakang Penelitian...

B.Identifikasi Masalah dan Rumusan Masalah... 1. Identifikasi Masalah... 2. Rumusan Masalah... C. Tujuan Penelitian...

1. Tujuan Umum... 2. Tujuan Khusus... D.Manfaat Penelitian...

1.Manfaat Teoritis... 2. Manfaat Praktis... E. Sistematika Penulisan... TINJAUAN TEORETIS... A.Hakikat Sepakbola... B.Teknik Dasar Sepakbola...

1.Menendang (Kicking)... 2. Menghentikan Bola (Stoping)...

1 1 6 6 6 7 7 7 7 7 8 8 9 9 11 11 11


(6)

Bagya Sahlan, 2014

Kontribusi Daya Tahan Otot Tungkai Dan Daya Tahan Cardiovascular Terhadap Keterampilan Juggling Freestyle

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Menggiring Bola (Dribbling)... 4. Menyundul Bola (Heading)... 5. Merampas Bola (Tackling)... 6. Lemparan Ke Dalam (Throw in)... 7. Menjaga Gawang (Goal Keeping)... C. Hakikat Juggling...

D.Hakikat Juggling Freestyle Soccer... 1. Anggota Tubuh Bagian Bawah / Gerakan di Udara

(Lower Body / Air Moves)... 2. Anggota Tubuh Bagian Atas (Upper Body)... 3. Posisi Duduk (Sitting)... 4. Mengangkat Bola (Flick Up)... 5. Pergerakan Yang Bersentuhan Dengan Tanah (Ground

Moves)... 6. Keseimbangan (Balance, Stall, Trap)...

7. Juggling... 8. Combo... E. Hakikat Kemampuan Fisik... F. Analisa Gerak Teknik Juggling Freestyle Soccer...

1.Kordinasi Mata-Kaki... 2.Keseimbangan... 3.Kecepatan... 4.Kelentukan... 5.Daya Tahan Cardiovascular... 6.Around The World (ATW)... 7. Around The Moon (ATM)... 8. Hope The World (HTW)... 9. Cross Over...

12 12 12 12 12 12 13 15 15 16 16 16 17 17 18 18 19 19 20 21 21 21 22 22 23 24


(7)

Bagya Sahlan, 2014

Kontribusi Daya Tahan Otot Tungkai Dan Daya Tahan Cardiovascular Terhadap Keterampilan Juggling Freestyle

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

BAB IV

BAB V

10. X-Over...

11. Head Stall... 12. Chest Stall... 13. Neck Stall... G.Hakikat Daya Tahan Otot... H.Hakikat Daya Tahan Cardiovascular... I. Hubungan Antara Daya Tahan Otot Tungkai dan Daya

Tahan Cardiovascular... METODE PENELITIAN... A.Lokasi dan Subyek Penelitian...

1.Lokasi Penelitian... 2.Subyek Penelitian...

a. Populasi... b.Sampel... B.Desain Penelitian... C.Metode Penelitian... D. Batasan Istilah... E.Instrumen Penelitian... F.Teknik dan Pengolahan Data Analisis Data... HASIL PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA... A. Pengolahan Data... B. Diskusi Temuan... KESIMPULAN DAN SARAN... A. Kesimpula... B. Saran... 24 25 26 26 27 28 28 31 31 31 31 31 31 31 33 34 35 41 45 45 49 50 50 51 DAFTAR PUSTAKA... LAMPIRAN – LAMPIRAN...

52 54


(8)

Bagya Sahlan, 2014

Kontribusi Daya Tahan Otot Tungkai Dan Daya Tahan Cardiovascular Terhadap Keterampilan Juggling Freestyle


(9)

Bagya Sahlan, 2014

Kontribusi Daya Tahan Otot Tungkai Dan Daya Tahan Cardiovascular Terhadap Keterampilan Juggling Freestyle

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

KONTRIBUSI DAYA TAHAN OTOT TUNGKAI DAN DAYA TAHAN CARDIOVASCULAR TEHADAP KETERAMPILAN JUGGLING

FREESTYLE SOCCER

Pembimbing: 1. Dr. Dikdik Zafar Sidik, M.Pd. 2. Drs. Basiran M.Pd

Bagya Sahlan*

*Mahasiswa Jurusan Pendidikan Kepelatihan Angkatan 2009.

Tujuan dalam skripsi ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat kontribusi dari daya tahan tungkai dan daya tahan cardoiovascular terhadap keterampilan juggling freestyle soccer penelitian ini dilakukan di N-WAE Freestyle Soccer Bandung. Metode yang digunakan yaitu metode deskriptif. Populasi penelitian ini menggunakan seluruh anggota, dan untuk sample menggunakan teknik sample jenuh dan menggunakan seluruh anggota yaitu sebanyak 20 orang. Instrumen tes berupa squat jump test untuk mengetahui kemampuan daya tahan otot tungkai, harvard step test untuk mengetahui daya tahan cardiovascular dan tes juggling freestyle soccer untuk mengetahui kemampuan dalam keterampilan juggling freestyle soccer. Pengolahan dan analisis data menggunakan analisis deskriptif. Lo

(X1) = 0,188, Lo (X2) = 0,168, dan (Y) = 0,118. Semua nilai (Lo) tersebut

menunjukan nilai yang lebih besar dari L-tabel = 0,190 dalam taraf derajat kepercayaan α = 0,05 sehingga analisis tersebut menunjukan data yang diteliti berdistribusi normal. Hasil Penghitungan Koefisien Korelasi rAC sebesar 0,1342,

untuk rBC sebesar 0,61, dan rAB sebesar 0,111 Selanjutnya Hasil Penghitungan Uji

Signifikan Koefisien Korelasi diperoleh thitung (rAC) 0,57 yang lebih kecil dari ttabel

dengan taraf signifikansi = 0,05 dan dk (18) = 1,73. Kesimpulan Ho diterima dan

hasil tidak signifikan, untuk (rBC) 3,26 Ho,ditolak dan hasil signifikan dan untuk

(rAB) 0,47 Ho diterima hasil tidak signifikan, untuk korelasi berganda dari daya

tahan otot tungkai dan daya tahan cardiovascular terhadap keterampilan juggling freestyle soccer (R123) 0,64. Dan untuk Fhitung (6,15) yang lebih kecil dari Ftabel

dengan taraf signifikansi = 0,05 dan dk (18) = 3,89 Fhitung≤ Ftabel, maka hipotesis

diterima dan dengan perkataan lain ditolak. Kemudian koefisien determinan yang menghasilan persentase kontribusi daya tahan otot tungkai terhadap keterampilan juggling freestyle soccer (1,8%), daya tahan cardiovascular terhadap keterampilan juggling freestyle soccer (37,21%), kontribusi daya tahan otot tungkai dan daya


(10)

Bagya Sahlan, 2014

Kontribusi Daya Tahan Otot Tungkai Dan Daya Tahan Cardiovascular Terhadap Keterampilan Juggling Freestyle

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

tahan cardiovascular secara bersama-sama (40,96%).Jadi terdapat kontribusi yang signifikan dari daya tahan otot tungkai dan daya tahan cardiovascular terhadap keterampilan juggling freestyle soccer.


(11)

Bagya Sahlan, 2014

Kontribusi Daya Tahan Otot Tungkai Dan Daya Tahan Cardiovascular Terhadap Keterampilan Juggling Freestyle

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Sepakbola adalah olahraga yang populer di dunia tidak terkecuali di Indonesia yang penduduknya mendominasi sebagai penikmat dan pelaku dalam sepakbola, semua kalangan dapat menikmati dan berperan dalam sepakbola tanpa terkecuali. Sepakbola merupakan permainan beregu yang mengandalkan kolektivitas tim. Seperti yang dikatakan Sucipto dkk (2000;7) bahwa : “Sepakbola merupakan permainan beregu masing-masing regu terdiri dari 11 pemain salah

satunya penjaga gawang.” Jadi sepakbola sangat membutuhkan kerjasama dan kekompakan dari 11 pemain yang di dalam lapangan, bahkan dengan seluruh komponen tim.

Pada masa modern ini sepakbola telah menjadi bagian dari suatu karya seni yang indah karena pergerakan setiap pemainnya yang senantiasa menjadi tontonan yang sangat menarik dengan berbagai gerakan pesepakbola yang tidak bisa terpikir oleh olahragawan biasa.

Sepakbola telah mengalami banyak perkembangan ditinjau dari berbagai aspek mulai dari teknologi, sistem pertandingan, taktik, teknik dan bahkan perkembangannya, para pemain sepakbola telah memunculkan beberapa inovasi baru dalam memainkan sepakbola. Sekarang ini muncul berbagai farian dalam memainkan bola seperti futsal, street football, dan freestlyle soccer.

Pada setiap sesi latihan tim-tim besar eropa seperti Barcelona, Real Madrid, Manchester United, dan tim elit dunia lainnya, para pemain mereka sering melakukan gerakan juggling yang tidak biasa dan bahkan sangat menakjubkan. Juggling yang sering dilakukan para pemeran sepakbola terebut dinamakan freestyle soccer, seperti yang dilansir di http://freestylefootball.org/about/ (2007) oleh Freestlyle Football Federation yang mengatakan bahwa : “ Freestyle soccer


(12)

2

Bagya Sahlan, 2014

Kontribusi Daya Tahan Otot Tungkai Dan Daya Tahan Cardiovascular Terhadap Keterampilan Juggling Freestyle

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

memunculkan inovasi yang segar untuk para penikmat sepakbola dengan adanya freestyle soccer.

Asal mula freestyle soocer tidak diketahui secara pasti. Semenjak zaman Pele kemudian Maradona juggling freestyle soccer telah dikenalkan kepada masyarakat dunia. Mengenai hal ini dalam situs www.freestylesoccerera.comyang melansir bahwa :

freestyle has been around a while now, it’s not known when exactly it began, we all know who Pele and Maradona are the showed the world their jugling skills before a match and at training” yaitu freestyle telah dikenal untuk waktu sekarang, itu tidak bisa diketahui kapan tepatnya dimulai, kita semua tahu siapa itu Pele dan Maradona yang telah menunjukan kepada dunia kemampuan jugling mereka sebelum pertandingan dan pada saat latihan

Freestyle soccer sudah banyak diperlombakan baik di tingkat dunia maupun di Indonesia. Beberapa pertandingan di tingkat dunia misalnya Red Bull Freestyle Soccer, Master Of The Game, Japan World Freestyle Soccer Contest, dll. Sementara itu kompetisi freestyle soccer di Indonesia adalah Indonesian Freestyle Meeting (IFM). Di tingkat dunia telah melahirkan banyak freestyler yang berprestasi dan menjuarai beberapa kejuaraan tingkat dunia. Dalam hal ini dalam Wikipedia.org (2007) melansir bahwa :

Beberapa freestylers yang telah terkenal diantaranya adalah : Hee Young Woo (Mr Woo) dari Korea Selatan, Pawel Skora (Polandia), Michal Rycaj (Polandia), Azun (Norwegia), Palle (Swedia), Victor Rubilar, Pemegang empat kali Guinness World Record dan John Farnworth, yang muncul dari Inggris Got Talent pada tahun 2009. Selain itu, bukan hanya lelaki yang mampu memainkan freestyle soccer. Sejak itu mulai menyebar di seluruh dunia semakin banyak perempuan yang menggeluti freestyle soccer ini. Beberapa wanita paling terkenal dalam olahraga freestyle soccer adalah Melody Donchet dan Indi Cowie.


(13)

3

Bagya Sahlan, 2014

Kontribusi Daya Tahan Otot Tungkai Dan Daya Tahan Cardiovascular Terhadap Keterampilan Juggling Freestyle

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Mengenai Freestyle soccer Wikipedia.org (2007) mengatakan bahwa:

Freestyle soccer juga dikenal dengan gaya bebas sepakbola di Amerika Utara yaitu seni mengekspresikan diri dengan sepakbola, ketika melakukan beberapa

trik dengan menggunakan setiap bagian dari tubuh”. Oleh karena itu tubuh kita harus terlatih untuk dapat melakukan juggling freestyle soccer dengan cara melakukan latihan secara sistematis dan terencana.

Di dalam freestyle soccer ada beberapa aspek latihan yang harus diperhatikan untuk dapat terus meningkatkan kemampuan, karena tanpa latihan mustahil seseorang dapat meningkatkan kemampuannya, seperti yang dilansir oleh www.freestylesoccerera.com (2007) bahwa:

Kami Mempunyai peneliti yang tak terhitung untuk mengidentifikasi Freestyle Football (atlet Freestyle). Beberapa bagian yang telah kami teliti untuk dapat menambah keterampilan dalam sepakbola adalah :

1. Ball Control,

2. Ketangkasan (koordinasi mata dan kaki), 3. Keseimbangan,

4. Positioning,

5. Bertambahnya konsentrasi, 6. Kelenturan dan kekuatan,

7. Kepercayaan diri menguasai bola, 8. Antisipasi (membuat keputusan), 9. Motivasi dan tekad kuat,

10. Kecepatan (Speed).

Ini membuktikan bahwa dalam melakukan latihan juggling freestyle soccer dapat menambah keterampilan dalam sepakbola dan menambah kepercayaan diri untuk kemampuan yang dimiliki.

Seperti sepakbola di dalam freestyle soccer juga harus ditunjang dengan kondisi fisik untuk dapat membantu pelaksanaan dalam melakukan setiap sesi latihan dan dalam pertandingan. Seperti yang diungkapkan oleh Harsono tentang aspek latihan (1988:100-101) bahwa : “ada empat aspek latihan yang perlu


(14)

4

Bagya Sahlan, 2014

Kontribusi Daya Tahan Otot Tungkai Dan Daya Tahan Cardiovascular Terhadap Keterampilan Juggling Freestyle

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

diperhatikan dan dilatih secara seksama oleh atlet yaitu : a.latihan fisik, b.latihan

teknik, c.latihan taktik, d.latihan mental.”. Keempat aspek ini saling berhubungan

dalam menopang kinerja saat melakukan freestyle soccer. Sebagai freestyler (sebutan bagi para pelaku freestyle soccer) dituntut untuk dapat melakukan beberapa gerakan yang terus menerus dan menjaga agar bola dapat terus di udara tanpa jatuh ke tanah, dengan cara yang seperti itu freestyler harus dapat menjaga keseimbangan tubuhnya agar terus dapat mempertahankan posisi bola sesuai dengan keinginannya. Oleh karena itu setiap freestyler harus memiliki kondisi fisik yang prima untuk dapat terus melakukan gerakan-gerakan juggling freestyle soccer.

Dewasa ini juggling freestyle soccer sudah termasuk ke dalam olahraga prestasi karena telah adanya kompetisi di dalam negri maupun di luar negri, dan telah mendapat pengakuan dunia, oleh karena itu dibutuhkan kondisi fisik yang prima untuk menjalankan latihan agar berbanding lurus dengan prestasi setiap freestyler, karena tanpa latihan mustahil seorang atlet dapat mendapatkan prestasi. Seperti yang dikatakan Harsono (1988:153) bahwa :

Kondisi fisik atlet memegang peranan penting dalam program latihannya. Program latihan fisik haruslah direncanakan secara baik dan sistematis dan ditujukan untuk meningkatkan kesegaran jasmani dan kemampuan fungsional dari sistem tubuh sehingga dengan demikian memungkinkan atlet untuk mencapai prestasi yang lebih baik.

Dari berbagai aspek fisik yang menunjang dalam melakukan freestyle soccer mulai dari kelentukan, kekuatan, kecepatan, dan daya tahan. Keempat komponen fisik ini sangat dibutuhkan pada setiap cabang olahraga tidak terkecuali dalam keterampilan juggling freestyle soccer. Peneliti tertarik untuk meneliti kontribusi dari beberapa kondisi fisik yaitu kontribusi dari daya tahan otot tungkai dan daya tahan cardiovascular. Karena kelentukan telah diteliti oleh peneliti


(15)

5

Bagya Sahlan, 2014

Kontribusi Daya Tahan Otot Tungkai Dan Daya Tahan Cardiovascular Terhadap Keterampilan Juggling Freestyle

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

sebelumnya yaitu Reza valdano S.Pd yang meneliti tentang Kontribusi Kelentukan dan Keseimbangan Terhadap Keterampilan Juggling Freestyle Soccer (2010:64) yang menyimpulkan bahwa:

1. Tedapat kontribusi positif dari fleksibilitas terhadap keterampilan juggling freestyle soccer sebanyak 30,25%.

2. Terdapat kontribusi positif dari keseimbangan terhadapketerampilan juggling freestyle soccer sebanyak 31,56%.

3. Terdapat kontribusi positif dari fleksibilitas dan keseimbangan secara bersama-sama terhadap keterampilan juggling freestyle soccer sebanyak 98,01%.

Dari penelitian ini membuktikan bahwa terdapat kontribusi dari beberapa aspek fisik yaitu dari fleksibilitas dan keseimbangan terhadap keterampilan juggling freestyle soccer.

Maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang kontribusi dari daya tahan otot tungkai dan daya tahan cardiovascular, karena di dalam juggling freestyle soccer daya tahan kekuatan pada otot tungkai dalam melakukan setiap gerakan sangat diperlukan dikarenakan gerakan teknik dasar dalam jugling freestyle soccer memerlukan daya tahan kekuatan otot tungkai yang sangat bagus untuk dapat melakukan gerakan-gerakan atau trik freestyle soccer yang berkesinambungan dengan perpaduan dari beberapa trik dasar freestyle soccer, dan dapat mengurangi kegagalan dalam melakukan sebuah trik.

Harsono (1988:202) mengatakan bahwa: “...hampir semua cabang olahraga

membutuhkan daya tahan kekuatan otot yang tinggi”. ini membuktikan bahwa

seluruh cabang olahraga termasuk freestyle soccer membutuhkan daya tahan kekuatan otot yang sangat tinggi.

Selain itu penulis juga sangat tertarik untuk dapat menemukan kontribusi dari daya tahan cardiovascular karena seperti yang diungkapkan oleh Kosasih (1993:43) bahwa: “Kegiatan olahraga selalu sejalan dengan aktivitas alat-alat tubuh lainnya terutama jantung”. Dan Harsono (1988:155) menambahkan bahwa :


(16)

6

Bagya Sahlan, 2014

Kontribusi Daya Tahan Otot Tungkai Dan Daya Tahan Cardiovascular Terhadap Keterampilan Juggling Freestyle

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Daya tahan adalah keadaan atau kondisi tubuh yang mampu untuk bekerja untuk waktu yang lama, tanpa mengalami kelelahan yang berlebihan setelah menyelesaikan pekerjaan tersebut. Yang dimaksud dengan daya tahan dalam uraian di atas adalah daya tahan sirkulatori-respiratori (circulatory-respiratory endurance, atau ada yang menyebut cardiovascular endurance; cilculatory adalah hal yang berhubungan dengan peredaran darah; respiratory dengan pernapasan; cardio berasal dari kata cardiac yang berarti jantung)”

Dengan demikian freestyle soccer juga membutuhkan daya tahan cardiovascular karena dalam pelaksanaannya membutuhkan kebugaran yang sangat bagus untuk dapat menunjang pelaksanaan dalam latihan ataupun dalam pertandingan, agar dapat meningkatkan prestasi yang diinginkan, seperti yang dilansir di www.thewffa.com (2013:1) bahwa : “WFFA telah menetapkan bahwa

pertandingan freestyle soccer berlangsung 3-4 menit dalam babak penyisihan sedangkan dalam babak final 4-5 menit waktu yang diberikan kepada peserta dalam setiap pertandingannya”. Ini merupakan tuntutan untuk setiap freestyler agar dapat melakukan trik-trik freestyle soccer dalam waktu yang telah ditentukan oleh WFFA (World Freestyle

Foottball Asosiation) dan terus dapat dilatih dalam setiap sesi latihannya.

Oleh sebab itu freestyle soccer termasuk kedalam olahraga daya tahan campuran antara aerobik dan anaerobik karena pelaksanaannya lebih dari 2 menit dan tidak sampai lebih dari 8 menit seperti yang dijelaskan oleh Griwijoyo (2007:112) tentang kriteria durasi (lama-waktu) olahdaya anaeronik dan aerobik yaitu :

Pembagian menurut durasi didasarkan pada lama-waktu yang dapat dipertahankan pada penampilannya yang maksimal (repetisi maksimal), khususnya pada olahraga dengan intensitas yang homogen. Pembagian menurut durasi waktu adalah sebagai berikut : 0-2 menit (anaerobik dominan), 2-8 menit (campuran aerobik + anaerobik), > 8 menit (aerobik dominan).


(17)

7

Bagya Sahlan, 2014

Kontribusi Daya Tahan Otot Tungkai Dan Daya Tahan Cardiovascular Terhadap Keterampilan Juggling Freestyle

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan uraian di atas peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul KONTRIBUSI DAYA TAHAN OTOT TUNGKAI DAN DAYA TAHAN CARDIOVASCULAR TERHAPAP KETERAMPILAN JUGLING

FREESTYLE SOCCER.

B. Identifikasi Masalah dan Rumusan Masalah 1. Identifikasi masalah

Berdasarkan dari permasalahan-permasalahan yang sudah dijelaskan di latar belakang, bahwa di dalam juggling freestyle soccer dibutuhkan beberapa komponen fisik seperti kelentukan, kekuatan, kecepatan, dan daya tahan untuk menunjang dalam melakukan beberapa trik juggling freestyle soccer baik pada saat latihan maupun dalam pertandingan.

Dalam kontes ataupun pertandingan juggling freestyle soccer dilangsungkan dalam waktu 3-4 menit dalam babak penyisihan dan 4-5 menit dalam babak final, ini membuktikan bahwa keterampilan juggling freestyle soccer membutuhkan daya tahan otot tungkai dan daya tahan cardiovascular.

Kedua komponen fisik ini dibutuhkan dalam setiap sesi latihan ataupun dalam pertandingan karena daya tahan otot tungkai yang baik dapat terus mempertahankan bola agar tetap di udara tanpa bola jatuh ke tanah dengan trik-trik yang bervariasi tanpa merasakan kelelahan otot yang berarti. Dan daya tahan cardiovascular untuk menuntut konsentrasi setiap freestyler terjaga dengan tanpa mengalami kelelahan yang berarti.

2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas permasalahan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Apakah terdapat kontribusi yang signifikan daya tahan otot tungkai terhadap keterampilan jugling freestyle soccer?


(18)

8

Bagya Sahlan, 2014

Kontribusi Daya Tahan Otot Tungkai Dan Daya Tahan Cardiovascular Terhadap Keterampilan Juggling Freestyle

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. Apakah terdapat kontribusi signifikan daya tahan cardiovascular terhadap keterampilan jugling freestyle soccer?

c. Apakah terdapat kontribusi yang signifikan daya tahan otot tungkai dan daya tahan cardiovascular secara bersama-sama terhadap keterampilan jugling freestyle soccer ?

C.Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum

Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat kontribusi dari daya tahan tungkai dan daya tahan cardoiovascular terhadap keterampilan juggling freestyle soccer.

2. Tujuan Khusus

Berdasarkan permasalahan tersebut di atas, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Untuk mengetahui apakah terdapat kontribusi yang signifikan dari daya tahan otot tungkai terhadap keterampilan jugling freestyle soccer.

b. Untuk mengetahui apakah terdapat kontribusi yang signifikan dari daya tahan cardiovascular terhadap keterampilan jugling freestyle soccer.

c. Untuk mengetahui apakah terdapat kontribusi yang signifikan dari daya tahan otot tungkai dan cardiovascular secara bersama-sama terhadap keterampilan jugling freestyle soccer.

D.Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian ini, penulis berharap dapat memberi kegunaan yaitu sebagai berikut :

1. Manfaat Teoritis

Secara teoritis dapat menjadi sumbangan ilmu, dan pengetahuan tambahan di dalam freestle soccer dalam hal pengembangan di bidang kondisi fisik. Selain


(19)

9

Bagya Sahlan, 2014

Kontribusi Daya Tahan Otot Tungkai Dan Daya Tahan Cardiovascular Terhadap Keterampilan Juggling Freestyle

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

itu juga dapat memberikan sumbangsih bagi lembaga dalam mengembangkan ilmu mengenai olahraga. Selain itu penelitian ini dapat menjadi alat untuk dapat mengembangkan komunitas positif yang ada di Jawa Barat khususnya, dan di Indonesia pada umumnya untuk dapat mewadahi anak muda dengan komunitas yang positif seperti freestyle soccer.

2. Manfaat Praktis

Secara praktis, ini dapat menjadi acuan bagi para calon pelatih, atau pemegang komunitas freestyle soccer, dan untuk USB UPI yang telah memiliki divisi freestyle soccer untuk dapat digunakan sebagai pembinaan dalam pelatihan dari segi kondisi fisik yaitu dalam hal daya tahan otot tungkai, dan daya tahan cardiovascular pada freestyle soccer.

E.Sistematika Penulisan

Setelah data penelitian diolah hasilnya akan disusun secara berurutan dalambentuk sistematika skripsi, seperti :

Pada BAB 1 pendahuluan penulis menjelaskan mengenai latar belakang masalah, identifikasi masalah dan rumusan masalah, tujuan penelitian yang terdiri atas tujuan khusus dan tujuan umum, manfaat penelitian yang menjelaskan tentang manfaat teoritis dan manfaat praktis, dan sistematika penyusunan skripsi.

Pada BAB II membahas tentang hakikat sepakbola, teknik dasar sepakbola, hakikat juggling, hakikat juggling freestyle soccer, hakikat kemampuan fisik, analisa gerak teknik keterampilan juggling freestyle soccer, hakikat daya tahan otot tungkai, hakikat daya tahan cardiovascular dan hubungan daya tahan otot tungkai dan daya tahan cardiovascular terhadap keterampilan juggling freestyle soccer.

Pada BAB III membahas tentang lokasi penelitian dan subyek penelitian, populasi dan sampel, desain penelitian, metode penelitian, batasan istilah, instrumen penelitian, teknik pengolaan dan analisis data.


(20)

10

Bagya Sahlan, 2014

Kontribusi Daya Tahan Otot Tungkai Dan Daya Tahan Cardiovascular Terhadap Keterampilan Juggling Freestyle

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pada BAB IV membahas tentang hasil pengolaan data dan analisis, diskusi penemuan, dan pembahasan data.

Pada bab yang terakhir ini membahas tentang kesimpulan, saran dari skripsi ini, dan rekomendasi yg ditunjukan penulis dari hasil penelitian.


(21)

Bagya Sahlan, 2014

Kontribusi Daya Tahan Otot Tungkai Dan Daya Tahan Cardiovascular Terhadap Keterampilan Juggling Freestyle

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A.Lokasi dan Subyek Penelitian 1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di N-WAE Freestyle Soccer Community yang bersekretariat di Jln. Setiabudi Komp. Budi Asih Gg. Bp Erin No. 5 Rt. 02/05 Kec. Sukasari Kel. Gegerkalong Bandung.

2. Subyek Penelitian a. Populasi

Menurut Arikunto (2010:173) populasi adalah seluruh subyek penelitian yang mempunyai keterkaitan dengan masalah yang akan diteliti. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh anggota di komunitas N-WAE Freestyle Soccer. b. Sampel

Mengenai sampel menurut Lutan dkk (2007:80) menjelaskan bahwa : “sampel adalah kelompok yang digunakan dalam penelitian dimana data atau informasi diperoleh”. Berdasarkan penjelasan itu, teknik pengambilan sampel

adalah menggunakan “sampel jenuh”. Sugiono (2012:124) menjelaskan:”sampel

jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel”. Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relative kecil kurang dari 30 orang.

Jadi dalam penelitian ini sampel yang diambil adalah seluruh atlet N-WAE Freestyle Soccer Bandung yang berjumlah 20 orang.

B.Desain Penelitian

Arikunto menjelaskan (2006:51) bahwa “ Desain Penelitian adalah rencana atau rancangan yang dibuat oleh peneliti, sebagai ancar-ancar kegiatan yang akan dilakukan “.


(22)

33

Bagya Sahlan, 2014

Kontribusi Daya Tahan Otot Tungkai Dan Daya Tahan Cardiovascular Terhadap Keterampilan Juggling Freestyle

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Desain yang digunakan penulis adalah sebagai berikut :

Gambar 3.1

Desain Penelitian Sugiyono (2012:68)

Keterangan :

Variabel bebas X1 : daya tahan otot tungkai Variabel bebas X2 : daya tahan cardiovascular

Variabel terikat Y : Keterampilan juggling freestyle soccer

Dalam memudahkan proses penelitian berikut ini, selanjutnya penulis menyusun langkah – langkah penelitian sebagai pengembangan dari desain penelitian yang telah penulis buat. Adapun langkah-langkah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

X1

X2


(23)

34

Bagya Sahlan, 2014

Kontribusi Daya Tahan Otot Tungkai Dan Daya Tahan Cardiovascular Terhadap Keterampilan Juggling Freestyle

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.2 Alur Penelitian

C.Metode Penelitian

Populasi

Sampel

Daya Tahan Otot Tungkai

Daya Tahan

Cardiovascular Juggling Freestyle Soccer

ANALISIS


(24)

35

Bagya Sahlan, 2014

Kontribusi Daya Tahan Otot Tungkai Dan Daya Tahan Cardiovascular Terhadap Keterampilan Juggling Freestyle

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Metode penelitian harus sesuai dengan masalah dan tujuan penelitian hal ini dilakukan untuk kepentingan perolehan dan analisis data. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.

Menurut Surakhmad (2002:179) metode deskriptif adalah bertujuan pada masa sekarang, karena banyak sekali ragam penelitian. Dengan demikian metode deskriptif lebih merupakan istilah umum yang mencakup berbagai teknik deskriptif. Diantaranya ialah penyelidikan yang menuturkan, menganalisa, dan mengklarifikasi.

D.Batasan Istilah.

Untuk menghindari penafsiran yang senanntiasa berbeda–beda pada setiap orang, dan tidak terjadinya kekeliruan kesalah pengertian dalm penafsiran istilah–istilah dalam penelitian ini, oleh karena itu penulis menjelaskan pengertian istilah–istilah sebagai berikut :

1. Kontribusi

Kontribusi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah sumbangan (kbbi.web.id), jika diartikan sebagai kata sifat maka kontribusi adalah pemberian manfaat yang dapat berupa manfaat positif ataupun negatif, jadi penulis akan mencari tentang manfaat apa saja yang diberikan dari daya tahan otot tungkai dan daya tahan cardiovascular.

2. Daya tahan otot

Menurut Harsono (1988:202) „Daya tahan otot adalah kemampuan seluruh organisme tubuh untuk mengatasi lelah pada waktu melakukan aktivitas yang menuntut strenght dalam waktu yang lama (Dick dkk:1978)‟.

Daya tahan kekuatan mengacu pada suatu kelompok otot yang mampu untuk melakukan kontraksi yang berturut-turut untuk waktu yang lama, atau juga mampu mempertahankan kontraksi statis untuk waktu yang lama (Satria dkk, 2007:63)


(25)

36

Bagya Sahlan, 2014

Kontribusi Daya Tahan Otot Tungkai Dan Daya Tahan Cardiovascular Terhadap Keterampilan Juggling Freestyle

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Harsono menambahkan (1988:202) bahwa: “...hampir semua cabang olahraga membutuhkan daya tahan kekuatan otot yang tinggi”

Oleh karena itu keterampilan juggling freestyle soccer membutuhkan daya tahan otot karen aktivitasnya selalu melibatkan seluruh bagian anggota tubuh. 3. Tungkai

Tungkai adalah seluruh bagian kaki dari mulai pangkal paha sampai ke bawah (kbbi.web.id).

4. Daya Tahan Cardiovascular

Menurut Harsono (1988:223) “Daya tahan adalah keadaan atau kondisi

tubuh yang mampu untuk bekerja untuk waktu yang lama, tanpa mengalami kelelahan yang berlebihan setelah menyelesaikan pekerjaan tersebut. Yang dimaksud dengan daya tahan dalam uraian di atas adalah daya tahan sirkulatori-respiratori (circulatory-respiratory endurance, atau ada yang menyebut cardiovascular endurance; cilculatory adalah hal yang berhubungan dengan peredaran darah; respiratory dengan pernapasan; cardio berasal dari kata cardiac yang berarti jantung)”

Suhendro dkk (2007:36) mengatakan bahwa: ”Kemampuan seseorang dalam mempergunakan sistem jantung, pernapasan, dan peredaran darahnya, secara efektif, dan efisien dalam menjalankan kerja terus menerus dengan melibatkan kontraksi sejumlah otot-otot besar, dengan intensitas tinggi dalam waktu yang cukup lama”.

5. Freestyle Soccer

wingkipedia.org (2007) mengatakan bahwa: “Freestlyle soccer adalah seni mengekspresikan diri dengan sepakbola, ketika melakukan berbagai macam trik dengan setiap bagian tubuh”.


(26)

37

Bagya Sahlan, 2014

Kontribusi Daya Tahan Otot Tungkai Dan Daya Tahan Cardiovascular Terhadap Keterampilan Juggling Freestyle

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

E.Instrumen Penelitian

a) Untuk mengukur daya tahan otot tungkai digunakan Squat jump Test (Test dan pengukuran Keolahragaan)

b) Untuk Mengukur daya tahan cardiovascular digunakan Harvard test (Tes dan Pengukuran Keolahragaan).

c) Untuk mengukur jugling freestyle soccer digunakan test juggling dari World Freestyle Football Assosiation (W.W.F.A) yang sudah di uji validitas oleh Anton (2002) sebagai berikut:

Tabel 3.1

Item Test dan Validitas

ITEM TEST VALIDITAS

1.Kontrol 0,91

2.Perpindahan bola 0,94

3.Penggunaan Kedua Kaki 0,76

4.Penggunaan seluruh tubuh 0,90

5.Kombinasi (gabungan gerakan) 0,90

6.Penempatan bola 0,93

7.Variasi keberagaman kelihaian 0,82

8.Tingkat kesulitan 0,81

9.Kreativitas 0,94

10.Bersifat daya tarik / memukau 0,91

Squat Jump test

Tujuan : mengukur komponen daya tahan lokal otot-otot tungkai. Validitas tes tergolong Face Validity, sedangkan reliabilitas tes tidak dilaporkan.


(27)

38

Bagya Sahlan, 2014

Kontribusi Daya Tahan Otot Tungkai Dan Daya Tahan Cardiovascular Terhadap Keterampilan Juggling Freestyle

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pelaksanaan : Orang coba berada pada sikap jongkok dengan salah satu tumit kaki menyentuh pantatnya dan kaki yang lainnya berada di depan sedangkan kedua tangan saling berkait diletakan di belakang kepala pandangan ke depan dan ke belakang, sehingga pantat menyentuh tumit yang belakang. Lakukan gerakan ini berulang-ulang dengan sikap bergantian, sampai orang coba tak dapat melompat lagi secara sempurna.

Harvard Step Test

Untuk pelaksanaan harvard step test www.brianmac.co.uk menjelaskan tentang alat-alat serta pelaksanaan dalam melakukan harvard step test yaitu sebagai berikut :

Objective: The objective of this test is to monitor the development of the athlete's cardiovascular system.

Equpiment:

Gym bench (45cm high)

Stopwatch

Assistant

How to conduct the test : This test requires the athlete to step up and down off a gym bench for 5 minutes at a rate 30 steps/minute, the athlete warms up for 10 minutes, the assistant gives the command "GO" and starts the stopwatch, the athlete steps up and down onto a standard gym bench once every two seconds for five minutes (150 steps), the assistant stops the test after 5 minutes, the assistant measures the athlete's heart rate (bpm) one minute after finishing the test - Pulse1, The assistant measures the athlete's heart rate (bpm) two minutes after finishing the test - Pulse2, The assistant measures the athlete's heart rate (bpm) three minutes after finishing the test - Pulse3.


(28)

39

Bagya Sahlan, 2014

Kontribusi Daya Tahan Otot Tungkai Dan Daya Tahan Cardiovascular Terhadap Keterampilan Juggling Freestyle

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tujuan : Tujuan dari tes ini adalah untuk memantau perkembangan sistem kardiovaskular atlet .

Peralatan :

Bangku/papan setinggi 45cm

Stopwatch

Asisten

Pelaksanaan tes : Tes ini mengharuskan atlet untuk melangkah naik dan turun dari bangku gym selama 5 menit pada tingkat 30 langkah/menit, atlet pemanasan selama 10 menit, asisten memberikan perintah "mulai" dan mulai hitungan waktu dengan menggunakan stopwatch, Atlet langkah naik dan turun ke bangku gym sekali setiap dua detik selama lima menit (150 langkah), asisten menghentikan tes setelah 5 menit, asisten mengukur denyut nadi (dn) satu menit setelah menyelesaikan tes - Pulse1, Asisten mengukur denyut nadi (dn) dua menit setelah menyelesaikan tes – Pulse2, asisten mengukur denyut nadi (dn) tiga menit setelah menyelesaikan tes – Pulse3

Tes Keterampilan Juggling Freestyle soccer

1. Tujuan : mengukur keterampilan dalam penguasaan bola, perpindahan bola, penggunann seluruh anggota tubuh, kombinasi gerakan, penempatan bola, variasi gerakan, tingkat kesulitan, dan kreatifitas dalam memainkan bola.

2. Alat-alat dan perlengkapan yang dibutuhkan :

 Lapangan

 Bola sepak

Stop wacth

 Peluit

 Alat tulis

3. Petunjuk Pelaksanann Tes

 Pada aba-aba “siap”. Testee berdiri bebas dengan bola berada si penguasaan kakinya.


(29)

40

Bagya Sahlan, 2014

Kontribusi Daya Tahan Otot Tungkai Dan Daya Tahan Cardiovascular Terhadap Keterampilan Juggling Freestyle

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

 Pada aba-aba “ya”. Testee memainkan bola sambil melakukan gerakan teknik keterampilan juggling freestyle soccer.

 Lakukan gerakan ini di daerah yang telah disediakan selama tiga menit.

4. Cara Menskor : penilaian dilakukan oleh tiga orang juri.

World Freestyle Football Association (W.F.F.A) (2007:1) menjelaskan mengenai kriteria penjurian, kategori-kategori penjurian, penilaian, dan peraturan permainan yaitu sebagai berikut :

W.F.F.A. Article 10 : Judging Criteria.

Official Rules and Regulation of the World Freestyle Footbal Asociation (W.F.F.A.)

Judging and Freestyle Soccer Criteria

Judging is based on criteria set forth by the World Freestyle Footbal

Associationand it’s governing guidelines and rulebook.

Judges will be asked to score contestant based on 10 specifk categories. W.F.F.A. Articke 11 : Judging Catagories

1. Control : Maintaining ball control by use of various stall, showing different methods of control, different body parts.

2. Trantition : Smoothly moving from one foot or move or dynamic to another with ease and grace and fluidity.

3. Use of both feet : Competitor showing control, manuveuring ball, and completing tricks with both feet.

4. Use of entire body : Competitors showing control, manuveuring ball, and completing tricks with head, bavk, chest, thight, shoulders, knees, etc.

5. Combinations : Combining two or more different moves, consistenly completing the same move twice or more.

6. Sticks : Stalling, catching, and grabbing the ball on/with different parts of the body.

7. Variety of tricks : The number of various tricks succeeded or attempted, the ability to performed a numbered of different tricks (pop uu, ground moves, air moves)

8. Level of dificulty : the effort requaired to perform trick, skill required to perform routine, the complexity of specific moves and over all performance.

9. Creativity : originality and imagination used to performd routine (consider entertainment factor and crowd reaction) presentation of performed and performance.


(30)

41

Bagya Sahlan, 2014

Kontribusi Daya Tahan Otot Tungkai Dan Daya Tahan Cardiovascular Terhadap Keterampilan Juggling Freestyle

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

10. Blotto : originality or signature trick that pushes the envelope of the sport to new level.

W.F.F.A. Article 12 / scoring 1. Control / 1-10

2. Trancition / 1-10 3. Use of both feet / 1-10 4. Use of entire body / 1-10 5. Combination / 1-10 6. Sticks / 1-10

7. Variety of tricks / 1-10 8. Level of dificullty / 1-10 9. Creativity / 1-10

10. Blotto / 1-10 Total Score 100

W.F.F.A. article 14 / Law of the game

The ball (s) : the ball shall be an official W.F.F.A. specific freestyle soccer ball size #5. Lach ball must have a minimum requaired amount of air to begine a routine as retermined by the W.F.F.A.

The playing suface : the playing sueface be anything from real turf to artificial tuf to concrete with a minimum of 50 square feet to compete.

Methode of scoring : each competitor will be judge by three qualified W.F.F.A. judges based on 10 specific skill catagories. Each catagory will be rated out of 10 with a perfect score of 100 being a top score of competition can achieve.

The referee : The referee is on hand to time.

The Judges : 3 W.F.F.A. judges are on hand scoring in 10 catagories

The Diration of Competition : Compulsory segment of the competition

is minimum of 3 minutes long.

Maksud dari kutipan di atas adalah sebagai berikut : W.F.F.A. Pasal 10 : kriteria penjurian

Peraturan dan ketentuan resmi World Freestyle Football Association (W.F.F.A)

Penjurian dan kriteria sepakbola gaya bebas.

Penjuarian didasarkan pada kriteria yang ditetapkan oleh W.F.F.A. serta mengatur pedoman-pedoman dan buku peraturan. Para juri akan memberikan skor atau angka pada para peserta lomba (konsestan) berdasarkan pada 10 kategori khusus.


(31)

42

Bagya Sahlan, 2014

Kontribusi Daya Tahan Otot Tungkai Dan Daya Tahan Cardiovascular Terhadap Keterampilan Juggling Freestyle

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Kontrol : menjaga penguasaan bola dengan menggunakan berbagai posisi dan gerakan penguasaan bola, memperlihatkan cara-cara penguasaan bola yang berbeda dengan bagian-bagian anggota tubuh yang berbeda

2. Perpindahan bola : pelaksanaan gerakan bola yang mulus dari satu kaki atau gerakan ataupun perpindahan ke kaki yang lain dengan mudah denan luwes serta bergerak dengan lancar.

3. Penggunaan dua kaki : para peserta kompetisi mempertontonkan permainan kontrol, olah gerak (manuver) bola, dan pelaksanaan kelihaian bermain bola dengan kedua kaki.

4. Penggunaan seluruh anggota tubuh : Para peserta kompetisi mempertontonkan kemahiran dalam memainkan bola, memainkan olah gerak (manuver) bola, dan melaksanakan kemahiran memainkan bola dengan menggunakan kepala, punggung, dada, kedua paha, kedua bahu, kedua lutut, punggung dan seterusnya.

5. Kombinasi (gabungan gerakan) : melaksanakan kombinasi atau gabungan 2 gerakan atau lebih, secara konsisten meyelesaikan gerakan yang sama sebanyak dua kali atau lebih.

6. Penempatan bola : menahan, menangkap, dan menguasai bola pada/denagn bagian-bagian badan yang berbeda.

7. Variasi/keberagaman kelihaian (trick) : jumlah dari berbagai kelihaian (trick) berturut-turut diperagakan atau dicoba, kemampuan memperagakan sejumlah kelihaian (trick) yang berbeda-beda (melambungkan bola, gerakan-gerakan dasar, gerakan-gerakan di udara).

8. Tingkat kesulitan : upaya yang diperlukan untuk memperagakan kelihaian, keterampilan yang dibutuhkan untuk memperagakan gerakan secara rutin, kompleksitas gerakan-gerakan khusus dan peragaan secara menyeluruh.

9. Kreativitas : keaslian dan imajinasi digunakan pada peragaan yang rutin (dengan mempertimbangkan faktor hiburan dan reaksi penonton, penampilan, serta peserta kompetisi dan penampilam presentasi).

10. Bersifat daya tarik atau memukau : keaslian atau kelihaian yang menonjol dan mendorong pengembangan suatu kelihaian atau trik ke tingkat yang lebih baru.

W.F.F.A. Pasal 12 : Penilaian 1. Kontrol / 1-10

2. Perpindahan bola / 1-10 3. Penggunaan kedua kaki / 1-10

4. Penggunaan anggota seluruh tubuh / 1-10 5. Kombinasi (gabungan gerakan) / 1-10 6. Penempatan bola / 1-10


(32)

43

Bagya Sahlan, 2014

Kontribusi Daya Tahan Otot Tungkai Dan Daya Tahan Cardiovascular Terhadap Keterampilan Juggling Freestyle

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

7. Variasi/keberagaman kelihaian (trick) / 1-10 8. Tingkat kesulitan / 1-10

9. Kreativitas / 1-10

10. Bersifat daya tarik atau memukau / 1-10 Total skor 100

W.F.F.A. Pasal 14 : Peraturan Permainan

 Bola : Bola yang digunakan adalah bola sepak (kaki) khusus berukuran #5 yang ditetapkan secara resmi oleh Wold Freestyle Football Association (W.F.F.A).

 Permukaan Bidang/ lapangan permainan : permukaan bidang permainan dapat terbuat dari lapangan rumput asli atau lapangan runput buatan ataupun lapangan yang terbuat dari beton dengan luas minimum 50 kaki persegi yang digunakan dalam kompetisi.

 Metode pemberian angka : setipa peserta kompetisi akan dinilai oleh 3 juri yang memenuhi kualifikasi WFFA berdasarkan pada 10 kategori keterampilan khusus. Setiap kategori akan diberi angka atau skor 1 sampai dengan 10 dengan angka sempurna 100 yang menjadi angka tertinggi yang dapat diraih peserta kompetisi.

 Wasit : wasit yang bertugas mengawasi waktu (timer)

 Juri : Tiga orang juri bertugas memberi angka dalam 10 kategori.

 Lamanya waktu kompetisi : Kompetisi dilakukan selama minimum 3 menit.


(33)

44

Bagya Sahlan, 2014

Kontribusi Daya Tahan Otot Tungkai Dan Daya Tahan Cardiovascular Terhadap Keterampilan Juggling Freestyle

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.3

Denah Keterampilan Juggling Freestyle Soccer

A1 = Juri 1 A2 = Juri 2 A3 = Juri 3 B = Wasit C = Testee

F. Teknik Pengolahan Data dan Analisis Data

Data-data yang diperoleh dari hasil penelitian di lapangan, kemudian oleh penilis data tersebut diolah dan dianalisis secara statistic. Dalam pengolahan data ini penulis menggunakan rumus-rumus statistic dari buku modul pembelajaran statistic karangan Nurhasan.

Adapun langkah-langkah pengolahan data dan analisa data sebagai berikut :

1. Menghitung nilai rata-rata

Untuk menghitung rata-rata dari setiap kelompok sample digunakan rumus : X

Keterangan :

X = Rata-rata

X = Skor yang diperoleh ∑ = Jumlah

N = Jumlah sample

2. Menghitung simpangan baku, menurut Nurhasan dkk (2002:32) sebagai berikut:


(34)

45

Bagya Sahlan, 2014

Kontribusi Daya Tahan Otot Tungkai Dan Daya Tahan Cardiovascular Terhadap Keterampilan Juggling Freestyle

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

S = Simpangan baku

∑(X1-X)2 = Jumlah kuadrat nilai data dikurangi rata-rata

N = Jumlah sample

3. Mencari Z-skor tujuannya, untuk menggunakan persamaan dari berbagai skor yang berbeda satuan ukurannya, atau berbeda bobot skornya, rumus yang digunakan menurut Nurhasan dkk (2002:43) adalah sebagai berikut :

Z- Skor =

(

X

)

Keterangan :

Z-Skor = Skor standar yang dicari X = Skor yang diperoleh

X = Nilai rata-rata S = Simpangan baku

4. Uji normalitas data dari setiap data dan tes dengan menguji kenormalan Liliefors. Prosedur yang digunakan menurut Nurhasan dkk (2002:105-106) adalah sebagai berikut :

a) Pengamatan X1, X2..., Xn dijadikan bilangan baku Z1, Z2..., Zn Dengan menggunakan rumus :

X

(X dan S masing-masing merupakan rata-rata dan simpangan baku sample) b) Untuk tiap bilangan baku ini menggunakan daftar distribusi normal

kemudian dihitung peluang F(Zi) = (Z < Z).

c) Selanjutnya dihitung proporsi Z1, Z2, ... , Zn < Zi jika proporsi ini dinyatakan oleh S (Zi), maka:

d) Menghitung selisih F (Zi) – S (Zi) kemuian dihitung harga mutlaknya e) Ambil harga mutlak yang paling besar diantara harga-harga mutlak


(35)

46

Bagya Sahlan, 2014

Kontribusi Daya Tahan Otot Tungkai Dan Daya Tahan Cardiovascular Terhadap Keterampilan Juggling Freestyle

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1) Hipotesis diterima apabila Lo < L, kesimpulannya populasi distribusi normal.

2) Hipotesis ditolak apabila Lo > L, kesimpulannya populasi distribusi tidak normal.

5. Menghitung koefisien korelasi. Menurut Nurhasan dkk (2002:57) dengan menggunakan rumus :

X1 = perbedaan antara tiap skor dengan nilai rata-rata dari variabel (x) X2 = perbedaan antara tiap skor dengan nilairata-rata dari variabel (y)

6. Menguji signifikansi korelasi. Perhitungan ini dilakukan untuk menerima atau menolak hipotesis. Menurut Nurhasan dkk (2002:163) rumus yang digunakan adalah :

√ √ Keterangan :

t = nilai hitung yang dicari r = koefisien korelasi variabel n = banyaknya sampel

7. Menguji korelasi ganda multiple, prosedur yag digunakan menurut Nurhasan dkk (2002:64)

Keterangan :

Ryx1x2 = Koefisien kolerasi ganda antara variabel X1 dan X2 secara bersama-sama dengan variabel Y

ryx1 = Koefisien kolerasi antara Y dan X1 ryx2 = Koefisien kolerasi antara Y dan X2 ryx12 = Koefisien kolerasi antara X1 dan X2

8. Menguji keberartian kolerasi berganda, rumus yang digunakan menurut Nurhasan dkk (2002:166) adalah sebagai berikut :


(36)

47

Bagya Sahlan, 2014

Kontribusi Daya Tahan Otot Tungkai Dan Daya Tahan Cardiovascular Terhadap Keterampilan Juggling Freestyle

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Keterangan :

F = F hitung yang dicari

R = Koefisien kolerasi berganda K = Jumlah variabel bebas N = Jumlah sampel

9. Untuk mengetahui seberapa besar dukungan tiap-tiap variabel bebas terhadap variabel terikat, maka digunakan rumus determinan,

Keterangan :

D = prosentase yang dicari r2 = Kuadrat dari koeralasi


(37)

Bagya Sahlan, 2014

Kontribusi Daya Tahan Otot Tungkai Dan Daya Tahan Cardiovascular Terhadap Keterampilan Juggling Freestyle

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A.Kesimpulan

Berdasarkan uraian pembahasan pada bab IV mengenai masalah penelitian dengan judul kontribusi daya tahan otot tungkai dan daya tahan cardiovascular terhadap keterampilan juggling freestyle soccer. Diperoleh data hasil test yang kemudian diolah dan dianalisis dengan rumus-rumus statistik, maka penulis menyimpulkan bahwa :

1. Terdapat kontribusi yang tidak signifikan daya tahan otot tungkai terhadap keterampilan juggling freestyle soccer sebesar 1,8%

2. Terdapat kontribusi yang signifikan daya tahan cardiovascular terhadap keterampilan juggling freestyle soccer sebesar 37,21%

3. Terdapat kontribusi yang signifikan daya tahan otot tungkai dan daya tahan cardivascular secara bersama-sama terhadap keterampilan juggling freestyle soccer sebesar 40,96%

B.Saran – Saran

Berdasarkan hasil penelitian saran yang dapat penulis kemukakan adalah : 1. Bagi peneliti yang akan meneliti keterampilan juggling freestyle soccer,

diharapkan memeberikan eksperimen latihan untuk para freestyler, agar peningkatannya bisa terlihat jelas dari aspek kondisi fisik, pencapaian tujuan dalam segi prestasi pun bisa diraih.

2. Bagi para pelatih atau pembina yang berkecimpung di dalam freestyle soccer, diharapkan lebih memperhatikan aspek kondisi fisik, untuk dilatihkan dengan metode-metode yang bervariasi agar kondisi fisik freestyler dapat terjaga.


(38)

Bagya Sahlan, 2014

Kontribusi Daya Tahan Otot Tungkai Dan Daya Tahan Cardiovascular Terhadap Keterampilan Juggling Freestyle

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi (2010). Prosedur penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta Rineka Cipta.

Betafreestyler.blogspot.com. (2011). Foto. [Online]. Tersedia :freestyle-soccer-indonesia-perform-di.html.

Dailymotion.com. (2011). Foto. [Online]. Tersedia : /xh00u8_freestyle-soccer-you-gotta-love-ground-moves_sport

Euronews.com (2012). Artikel. [Online]. Tersedia : /2012/09/24/freestyle-soccer-players-keep-it-up-in-greece

Free Enchyclopedia. (2007). Freestyle Football. [Online]. Tersedia: http//en.Wikipedia.org/wiki/Freestyle_Football [19 February 2013] Griwijoyo. (2007). Ilmu Faal Olahraga. UPI. Bandung

Griwijoyo, dan Dikdik. (2012). Ilmu Faal Olahraga. Rosda. Bandung Harsono (2001). Latihan Kondisi Fisik.UPI. Bandung

Harsono (1988). Coaching dan Aspek-Aspek Psikologis dalam Coaching. Pusat Ilmu Olahraga

Ilovefreestyle.com (2007). Learning basic of freestyle. [Online]. Tersedia : http//en. Ilovefreetyle/basic/trick/.

Kbbi.web.id (2013). Kamus Besar Bahasa Indonesia. [Online]. Tersedia : http//kbbi/web/id.

Keepupfreestyle.com. (2013). Foto. [Online]. Tersedia :/code.php

Kosasih, (1993). Olahraga: Teknik dan Program Latihan. Jakarta. Akademika Pressindo.

Lutan dkk, (2007). Penelitian Pendidikan Dalam Pelatihan Olahraga. UPI. Bandung

Mielke, Danny (2003). Dasar-Dasar Sepakbola. Pakar Raya. Bandung Nurhasan dkk. (2008). Modul Mata Kuliah Statistika. UPI. Bandung

Nurhasan, dan Hasanudin, Dudung (2007). Modul Tes dan Pengukuran Keolahragaan. UPI Bandung

Sartria dkk. (2007). Modul Metodologi Kepelatihan Olahraga. FPOK UPI Bandung


(39)

56

Bagya Sahlan, 2014

Kontribusi Daya Tahan Otot Tungkai Dan Daya Tahan Cardiovascular Terhadap Keterampilan Juggling Freestyle

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sharkley, Brian (2011). Kebugaran dan Kesehatan. Jakarta. Raja Grafindo. Sucipto, dkk (2000). Sepak bola, bandung : FPOK

Sugiyono, (2012). Metode Penelitian Pendidikan. Alfabeta, Bandung Surakhmad. (1990). Pengantar Penelitian Ilmiah, Tarsito. Bandung.

Suhendro, Andi dkk (2007). Dasar-Dasar Kepelatihan. Jakarta. Universitas Terbuka.

Squidoo.com. (2012). Foto. [Online]. Tersedia :/how-to-be-a-soccer-freestyler Universitas Pendidikan Indonesia (2013). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah.

UPI Bandung

Valdano, Reza (2010). Kontribusi Kelentukan dan Keseimbangan terhadap keterampilan jugling freestyle soccer (Skripsi)

Videojug.com. (2011). Foto. [Online]. Tersedia :/film/football-freestyle-how-to-do-heel-juggles

World Freestyle Football Asosiation (2013). Rules. [Online]. Tersedia :http://www.thewffa.com/#/rulesby-laws/4515411556 [20 February 2013]. http://www.flickr.com/photos/tarluche/8168992184


(1)

45

Bagya Sahlan, 2014

Kontribusi Daya Tahan Otot Tungkai Dan Daya Tahan Cardiovascular Terhadap Keterampilan Juggling Freestyle

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

S = Simpangan baku

∑(X1-X)2 = Jumlah kuadrat nilai data dikurangi rata-rata

N = Jumlah sample

3. Mencari Z-skor tujuannya, untuk menggunakan persamaan dari berbagai skor yang berbeda satuan ukurannya, atau berbeda bobot skornya, rumus yang digunakan menurut Nurhasan dkk (2002:43) adalah sebagai berikut :

Z- Skor =

(

X

)

Keterangan :

Z-Skor = Skor standar yang dicari X = Skor yang diperoleh

X = Nilai rata-rata S = Simpangan baku

4. Uji normalitas data dari setiap data dan tes dengan menguji kenormalan Liliefors. Prosedur yang digunakan menurut Nurhasan dkk (2002:105-106) adalah sebagai berikut :

a) Pengamatan X1, X2..., Xn dijadikan bilangan baku Z1, Z2..., Zn Dengan menggunakan rumus :

X

(X dan S masing-masing merupakan rata-rata dan simpangan baku sample)

b) Untuk tiap bilangan baku ini menggunakan daftar distribusi normal kemudian dihitung peluang F(Zi) = (Z < Z).

c) Selanjutnya dihitung proporsi Z1, Z2, ... , Zn < Zi jika proporsi ini dinyatakan oleh S (Zi), maka:

d) Menghitung selisih F (Zi) – S (Zi) kemuian dihitung harga mutlaknya e) Ambil harga mutlak yang paling besar diantara harga-harga mutlak


(2)

Bagya Sahlan, 2014

Kontribusi Daya Tahan Otot Tungkai Dan Daya Tahan Cardiovascular Terhadap Keterampilan Juggling Freestyle

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1) Hipotesis diterima apabila Lo < L, kesimpulannya populasi distribusi normal.

2) Hipotesis ditolak apabila Lo > L, kesimpulannya populasi distribusi tidak normal.

5. Menghitung koefisien korelasi. Menurut Nurhasan dkk (2002:57) dengan menggunakan rumus :

X1 = perbedaan antara tiap skor dengan nilai rata-rata dari variabel (x) X2 = perbedaan antara tiap skor dengan nilairata-rata dari variabel (y)

6. Menguji signifikansi korelasi. Perhitungan ini dilakukan untuk menerima atau menolak hipotesis. Menurut Nurhasan dkk (2002:163) rumus yang digunakan adalah :

√ √ Keterangan :

t =nilai hitung yang dicari r = koefisien korelasi variabel n = banyaknya sampel

7. Menguji korelasi ganda multiple, prosedur yag digunakan menurut Nurhasan dkk (2002:64)

Keterangan :

Ryx1x2 = Koefisien kolerasi ganda antara variabel X1 dan X2 secara bersama-sama dengan variabel Y

ryx1 = Koefisien kolerasi antara Y dan X1 ryx2 = Koefisien kolerasi antara Y dan X2 ryx12 = Koefisien kolerasi antara X1 dan X2

8. Menguji keberartian kolerasi berganda, rumus yang digunakan menurut Nurhasan dkk (2002:166) adalah sebagai berikut :


(3)

47

Bagya Sahlan, 2014

Kontribusi Daya Tahan Otot Tungkai Dan Daya Tahan Cardiovascular Terhadap Keterampilan Juggling Freestyle

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Keterangan :

F = F hitung yang dicari

R = Koefisien kolerasi berganda K = Jumlah variabel bebas N = Jumlah sampel

9. Untuk mengetahui seberapa besar dukungan tiap-tiap variabel bebas terhadap variabel terikat, maka digunakan rumus determinan,

Keterangan :

D = prosentase yang dicari r2 = Kuadrat dari koeralasi


(4)

Bagya Sahlan, 2014

Kontribusi Daya Tahan Otot Tungkai Dan Daya Tahan Cardiovascular Terhadap Keterampilan Juggling Freestyle

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A.Kesimpulan

Berdasarkan uraian pembahasan pada bab IV mengenai masalah penelitian dengan judul kontribusi daya tahan otot tungkai dan daya tahan cardiovascular terhadap keterampilan juggling freestyle soccer. Diperoleh data hasil test yang kemudian diolah dan dianalisis dengan rumus-rumus statistik, maka penulis menyimpulkan bahwa :

1. Terdapat kontribusi yang tidak signifikan daya tahan otot tungkai terhadap keterampilan juggling freestyle soccer sebesar 1,8%

2. Terdapat kontribusi yang signifikan daya tahan cardiovascular terhadap keterampilan juggling freestyle soccer sebesar 37,21%

3. Terdapat kontribusi yang signifikan daya tahan otot tungkai dan daya tahan

cardivascular secara bersama-sama terhadap keterampilan juggling freestyle soccer sebesar 40,96%

B.Saran – Saran

Berdasarkan hasil penelitian saran yang dapat penulis kemukakan adalah : 1. Bagi peneliti yang akan meneliti keterampilan juggling freestyle soccer,

diharapkan memeberikan eksperimen latihan untuk para freestyler, agar peningkatannya bisa terlihat jelas dari aspek kondisi fisik, pencapaian tujuan dalam segi prestasi pun bisa diraih.

2. Bagi para pelatih atau pembina yang berkecimpung di dalam freestyle soccer, diharapkan lebih memperhatikan aspek kondisi fisik, untuk dilatihkan dengan metode-metode yang bervariasi agar kondisi fisik freestyler dapat terjaga.


(5)

Bagya Sahlan, 2014

Kontribusi Daya Tahan Otot Tungkai Dan Daya Tahan Cardiovascular Terhadap Keterampilan Juggling Freestyle

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi (2010). Prosedur penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta Rineka Cipta.

Betafreestyler.blogspot.com. (2011). Foto. [Online]. Tersedia :freestyle-soccer-indonesia-perform-di.html.

Dailymotion.com. (2011). Foto. [Online]. Tersedia :

/xh00u8_freestyle-soccer-you-gotta-love-ground-moves_sport

Euronews.com (2012). Artikel. [Online]. Tersedia :

/2012/09/24/freestyle-soccer-players-keep-it-up-in-greece

Free Enchyclopedia. (2007). Freestyle Football. [Online]. Tersedia: http//en.Wikipedia.org/wiki/Freestyle_Football [19 February 2013] Griwijoyo. (2007). Ilmu Faal Olahraga. UPI. Bandung

Griwijoyo, dan Dikdik. (2012). Ilmu Faal Olahraga. Rosda. Bandung Harsono (2001). Latihan Kondisi Fisik.UPI. Bandung

Harsono (1988). Coaching dan Aspek-Aspek Psikologis dalam Coaching. Pusat Ilmu Olahraga

Ilovefreestyle.com (2007). Learning basic of freestyle. [Online]. Tersedia :

http//en. Ilovefreetyle/basic/trick/.

Kbbi.web.id (2013). Kamus Besar Bahasa Indonesia. [Online]. Tersedia : http//kbbi/web/id.

Keepupfreestyle.com. (2013). Foto. [Online]. Tersedia :/code.php

Kosasih, (1993). Olahraga: Teknik dan Program Latihan. Jakarta. Akademika Pressindo.

Lutan dkk, (2007). Penelitian Pendidikan Dalam Pelatihan Olahraga. UPI. Bandung

Mielke, Danny (2003). Dasar-Dasar Sepakbola. Pakar Raya. Bandung Nurhasan dkk. (2008). Modul Mata Kuliah Statistika. UPI. Bandung

Nurhasan, dan Hasanudin, Dudung (2007). Modul Tes dan Pengukuran

Keolahragaan. UPI Bandung

Sartria dkk. (2007). Modul Metodologi Kepelatihan Olahraga. FPOK UPI Bandung


(6)

Bagya Sahlan, 2014

Kontribusi Daya Tahan Otot Tungkai Dan Daya Tahan Cardiovascular Terhadap Keterampilan Juggling Freestyle

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sharkley, Brian (2011). Kebugaran dan Kesehatan. Jakarta. Raja Grafindo. Sucipto, dkk (2000). Sepak bola, bandung : FPOK

Sugiyono, (2012). Metode Penelitian Pendidikan. Alfabeta, Bandung Surakhmad. (1990). Pengantar Penelitian Ilmiah, Tarsito. Bandung.

Suhendro, Andi dkk (2007). Dasar-Dasar Kepelatihan. Jakarta. Universitas Terbuka.

Squidoo.com. (2012). Foto. [Online]. Tersedia :/how-to-be-a-soccer-freestyler

Universitas Pendidikan Indonesia (2013). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. UPI Bandung

Valdano, Reza (2010). Kontribusi Kelentukan dan Keseimbangan terhadap

keterampilan jugling freestyle soccer (Skripsi)

Videojug.com. (2011). Foto. [Online]. Tersedia

:/film/football-freestyle-how-to-do-heel-juggles

World Freestyle Football Asosiation (2013). Rules. [Online]. Tersedia :http://www.thewffa.com/#/rulesby-laws/4515411556 [20 February 2013]. http://www.flickr.com/photos/tarluche/8168992184