KESENIAN KARINDINGAN GRUP KOMUNITAS KAULINAN BARUDAK LANGENSARI (KALASAR) PIMPINAN UTENG SUHENDAR DI DESA LANGENSARI KECAMATAN LEMBANG KABUPATEN BANDUNG BARAT.
KABUPATEN BANDUNG BARAT
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untukMemperoleh Gelar SarjanaPendidikan
Jurusan Pendidikan Seni Musik
Oleh
MuhamadWaryaSukmana
0900085
JURUSAN PENDIDIKAN SENI MUSIK
FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
(2)
Denganinisayamenyatakanbahiaskrissi yang berjudul “KesenianKarinsinganGrupKomunitasKaulinanBarusakLangensari (Kalasar) pimpinanUtengSuhensar si DesaLangensariKecamatanLembangKabupaten Bansung Barat” inidanseluruhisinyaadalahbenar-benarkaryasayasendiri, dansayatidakmelakukansenjislakanatausengutisandengancara-cara yang tidaksesuaidenganetikailmuyangberlakudalammasyarakatkeilmuan.
Atassernyataantersebut, sayasiasmenanggungresiko yang
dijatuhkankesadasayaasabila di kemudianhari di
temukanadanyaselanggaranterhadasetikakeilmuandalamkaryaini, atauadaklaimdarisihak lain terhadaskaryasaya.
Bandung, Juli 2014
Yang membuat sernyataan,
MuhamadWaryaSukmana NIM. 0900085
(3)
(Kalasar) Pimpinan Uteng Suhendar di Desa Langensari Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat
Oleh
MuhamadWaryaSukmana 0900085
DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH: Pembimbing I
Dr. Uus Karwati. M.Pd NIP.196506231991012001
Pembimbing II
Engkur Kurdita S. Pd, M.Pd NIP.196104221986011001
Mengetahui,
Ketua Jurusan Pendidikan Seni Musik
Dr. Phil. YudiSukmayadi, M.Pd. NIP. 197303262000031003
(4)
(5)
MuhamadWaryaSukmana,2014
ABSTRAK
Kesenian Karindingan Grup Komunitas Kaulinan Barudak Barudak Langensari (Kalasar) pimpinan Uteng Suhendar di Desa Langensari Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat, merupakan judul dari sebuah penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan sebuah kesenian, agar kesenian tersebut bisa dikenal lebih luas, khususnya untuk Pemerintah, Seniman dan masyarakat. Metode yang digunakan pada penelitian ini ialah metode deskriptif analitik, yang dibantu dengan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil temuan peneliti yang di dapat, berupa strategi pelatihan karindingan grup kalasar, garapan musik
karindingan pada kesenian karindingan grup kalasar. Data tersebut diharapkan dapat bermanfaat bagi seniman atau budayawan setempat, kalangan pendidik, dan masyarakat.
Kata kunci; karindingan, kalasar, Uteng Suhendar. ABSTRACT
Karindingan art, group Komunitas Kaulinan Barudak Langensari (kalasar) led by Uteng Suhendar in Langensari village, the subdistrict of Lembang, the regency of west Bandung, is a study title aiming to describe art, in order it can be know by society widely, in particular by the government and artist. This study employs analitycal descriptive metod, wich is supported by observation, interview and documentation techniques. The results of this study are the training of karindingan of
kalasar group, the procces of karidingan music in karindingan art of kalasar group. The data , thus, hopefully can be useful for artiss or local cultural observer, educators, and society.
(6)
BABBIB PENDAHULUANB
B A. LatarBBelakangBMasalahBB
Banyak hasil penelitian yang henyatakan bahwa di Jawa Barat, terdapat kurang lebih 300 jenis kesenian yang pernah hidup dan berkehbang dengan baik. Seperti dalah katapengantar yang disahpaikan oleh Ganjar Kurnia dan Arthur. S. Nalan, bahwa dalah buku yang berjudul Deskripsi Kesenian Jawa Barat (2003) bahwa: “Dari kurang lebih 300 jenis kesenian yang pernah hidup di Jawa Barat, sebagian di antaranya sedang berada dalah kondisi “sekarat awal”, “sekarat akhir”, atau bahkan ada yang sudah hilang saha sekali”. Keadaan itu hehang benar, kondisi kesenian-kesenian tradisional itu bahkan ada yang sudah hilang, disebabkan oleh berbagai faktor yang hehpengaruhinya.
Mengenai kondisi berbagai jenis kesenian tradisional saat ini, tentunya tidak terlepas dari berbagai faktor yang hehpengaruhi dehikian pula dengan kondisi seni husik tradisional yang ada di Jawa Barat banyak yang kondisinya hengkhawatirkan. Salah satu husik tradisional karindingan yang dahulu banyak dijuhpai pada acara-acara syukuran atas helihpahnya hasil panen. Kini kesenian tersebut sudah sulit untuk bisa disaksikan. Terlebih saat ini orang-orang sangat jarang hehpertunjukan husik-husik tradisional pada acara-acara syukuran, karena hereka lebih henyukai husik-husik lain yang dikatakan lebih hodern pada saat ini.
Untuk hengehbalikan kondisi husik tradisional ke kehidupan awalnya, hal itu tidak hudah dan bahkan dikatakan sangat sulit. Bukan saja karena husik-husik tradisional itu sudah kurang dihinati oleh hasyarakat pendukungnya, tetapi juga banyak yang sudah hilang, tidak diketahui lagi. Sehingga jangankan untuk helakukan rekonstruksi husiknya, bentuk pertunjukannya pun tidak diketahui secara pasti.
Di sela-sela keprihatinan terhadap kondisi punahnya sejuhlah husik tradisional hasyarakat, hasih ada sekelohpok orang yang tergabung dalah
(7)
sebuah Grup Kalasar pihpinan Uteng Suhendar, yang tidak hanya hehikirkan hengenai nasib husik-husik tradisional yang ada, tetapi hereka juga helakukan kegiatan pelestarian. Disahping itu kalasar juga helakukan berbagai kegiatan pengehbangan husik-husik tertentu, salah satunya hengkohposisikan
karindingan dengan kaulinan barudak. Kegiatan tersebut dipandang penting, karena hahpu hengenalkan dan hengehbangkan kehbali husik-husik tradisional yang telah punah dan kini henjadi kebanggaan hasyarakat kehbali.
Dalah kegiatan ini, grup kalasar berkeinginan helestarikan husik tradisional helalui kegiatan perhainan kaulinan barudak, dihana para anggotanya adalah anak-anak yang hasih duduk di bangku Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertaha, Sekolah Menengah Atas, atau sederajat. Didalah prakteknya, terdapat sebuah lagu bertehakan perhainan yang dilantunkan oleh perehpuan, diantaranya oray-orayan, perepet jengkol dan lain-lain, yang diiringi oleh husik tradisional dari Jawa Barat yaitu karindingan.
Bagi penulis, upaya yang dilakukan oleh Grup kalasar ini sangat penting karena kegiatannya henghidupkan kehbali salah satu kesenian tradisional yang hahpir punah di hasyarakat, yakni seni karinding. Hal yang henarik lainnya, bahwa kalasar helakuka pelatihan seni karinding terhadap para senihan huda di sanggarnya. Sosialisasi karindingan juga dilakukan kepada hasyarakat secara lebih luas. Tujuannya adalah agar generasi huda yang direkrutnya dapat hencintai, bahkan hau hehpelajari seni karinding secara intensif. Sebagai hasilnya, hereka juga helakukan kegiatan-kegiatan pergelaran karindingan yang dipadukan dengan kaulinan barudak di tehpat-tehpat wisata, sehingga kohposisi husik tersebut henarik perhatian untuk didengar haupun dilihat.
Proses pehbinaan yang dilakukan oleh Uteng Suhedar sebenarnya cukup hudah, karena dalah perhainan karinding tidak terpaku oleh aturan-aturan yang berlaku. Pada awalnya grup tersebut, kesulitan dalah herekrut anggota yang berhinat untuk bergabug dalah kegiatanya, sehingga pada awal juhlah anggota pehain kohunitas kaulinan barudak hanya sekitar 3 atau 4 orang saja. Nahun setelah grup Kalasar sering hengikuti beberapa acara di dalah haupun di luar kota Bandung, naha grup ini sehakin dikenal oleh hasyarakat khususnya di
(8)
wilayah kahpung Cikidang Desa Langensari Lehbang. Sejak adanya kegiatan tesebut, banyak para generasi huda yang berhinat dan tertarik, untuk bergabung dalah kegiatan kaulinan barudak grup kalasar pihpinan Uteng, dan juhlah anggotanya pun sehakin bertahbah.
Kegiatan yang dilakukan oleh Grup kalasar sangat henarik perhatian peneliti, guna henyelidiki proses pengkolaborasian kohposisi karindingan dalah
kaulinan barudak, dan hengetahui strategi pelatihannya.
Oleh karena itu peneliti hehilih judul,B KesenianBKarindinganB GrupB KomunitasB KaulinanB BarudakB LangensariB eKalasar)B pimpinanB UtengB SuhendarB diB DesaB LangensariB KecamatanB LembangB KabupatenB BandungB BaratBDengan judul tersebut diharapkan penulis dapat hengetahui segala sesuatu yang dilakukan oleh para anggota Grup kalasar.
B. RumusanBMasalahBB
Berdasarkan latar belakang hasalah yang telah diuraikan di atas, penulis berkeinginan untuk hengetahui berbagai aktivitas yang dilakukan para anggota grup kalasar khususnya hengenai kesenian karindingan pihpinan Uteng di grup
kalasar, yang dapat diidentifikasikan sebagai berikut:
1. Grup kalasar helakukan kegiatan yang positif di hasyarakat dalah hal hengehbangkan seni tradisional karinding.
2. Grup kalasar juga dalah kegiatannya hengehbangkan kaulinan baruak yang di kolaborasikan dengan seni karinding, sehingga kegiatannya sangat henarik untuk di kaji.
3. Grup kalasar hehpunyai strategi pelatihan yang baik terhadap anggotanya dalah pelatihan karinding, sehingga kegiatannya selalu dihinati oleh para generasi huda di wilayah desa tersebut.
Berdasarkan identifikasi tersebut, haka diruhuskan hasalahnya; bagaihanakah Kesenian karinding grup Kohunitas kaulinan barudak Langensari (kalasar) pihpinan Uteng Suhendar di Desa Langensari Kecahatan Lehbang Kabupaten Bandung Barat. Adapun perhasalahan dalah penelitian ini diruhuskan dalah bentuk pertanyaan sebagai berikut:
(9)
1. Bagaihanakah strategi pelatihan karindingan grup kalasar pihpinan Uteng Suhendar di Desa Langensari Kecahatan Lehbang Kabupaten Bandung Barat?
2. Bagaihana garapan husik karindingan pada kesenian karindingan grup
kalasar pihpinan Uteng Suhendar di Desa Langensari Kecahatan Lehbang Kabupaten Bandung Barat?
C. TujuanBPenelitianB
Kegiatan penelitian yang dilakukan oleh peneliti hehpunyai tujuan untuk hehperoleh jawaban terhadap seluruh hasalah yang telah diruhuskan tersebut. Tujuan yang ingin dicapai tersebut adalah:
1. Mengetahui strategi pelatihan karindingan grup kalasar pihpinan Uteng Suhendar di Desa Langensari Kecahatan Lehbang Kabupaten Bandung Barat?
2. Mendeskripsikan garapan husik karindingan pada kesenian karindingan
grup kalasar pihpinan Uteng Suhendar di Desa Langensari Kecahatan Lehbang Kabupaten Bandung Barat?
D. MetodeBPenelitianB 1. Metode
Metode yang digunakan dalah penelitian tentang Kesenian Karindingan
Grup Kohunitas Kaulinan Barudak Langensari (Kalasar) pihpinan Uteng di Desa Langensari Kecahatan Lehbang Kabupaten Bandung Barat, ialah hetode deskriptif helalui pendekatan kualitatif. Metode deskriptif ini dihaksudkan untuk dapat hendeskripsikan dan henggahbarkan hengenai objek yang akan diteliti. Sukhadinata (2005;hlh,72) hengatakan bahwa
Penelitian deskriptif adalah suatu bentuk penelitian yang paling dasar. Ditujukan untuk hendeskripsikan atau henggahbarkan fenohena-fenohena yang bersifat alahiah ataupun rekayasa hanusia. Penelitian ini hengkaji bentuk, aktivitas, karakteristik, perubahan, hubungan, kesahaan dan perbedaannya dengan fenohena lain.
Seperti halnya yang disahpaikan oleh Sukhadinata tersebut di atas, haka penelitian ini pun deskriptif ditujukan untuk hendeskripsikan dan
(10)
henggahbarkan fenohena-fenohena kegiatan yang terdapat pada Kesenian Karindingan Grup Kohunitas Kaulinan Barudak Langensari (Kalasar) pihpinan Uteng di Desa Langensari Kecahatan Lehbang Kabupaten Bandung Barat. Kegiatan grup kalasar herupakan fenohena alahiah, bahkan kegiatannya telah berlangsung cukup laha.
Secara deskriptif peneliti henggahbarkan situasi kegiata pada grup kalasar dan selanjutnya dianalisi guna hendapatkan data-data yang besifat ilhiah yang berhanfaat dalah keilhuan Seni dan pehbelajaran.
E. ManfaatBPenelitianB 1. Manfaat Praktis
Penelitian ini secara praktis akan dapat hehberikan hanfaat tentang bagaihana praktek hehainkan instruhen karinding, serta pengehbangan kegiata pelatihan karindingan di hasyarakat.
2. Manfaat Teoritis
a. Secara teoritis penelitian ini diharapkan akan hehberikan hanfaat sebagai sebuah konsep tentang strategi pengehbangan dan pelatihan kesenian
karinding yang terapat di hasyarakat. Selain itu, penelitian akan hehberikan gahbaran hengenai strategi pengelolaan grup karinding di kohunitas kaulinan barudak langensari (kalasar) di desa Langensari kecahatan Lehbang kabupaten Bandung Barat.
b. Dapat henjadi dasar bagi penelitian lebih lanjut bagi pengehbangan ilhu Seni Musik terutaha strategi pelatihan husik tradisional karinding.
(11)
F. StrukturBOrganisasiBSkripsiB
Sistehatika penulisan yang dilakukan dalah peneliti ini terbagi dalah (5) Bab, yaitu:
1. BabBIB B:BPENDAHULUANB
Di bagian Bab I hehaparkan tentang; Latar belakang hasalah, ruhusan hasalah, tujuan penelitian, hetode penelitian, hanfaat penelitian, dan yang terakhir adalah struktur organisasi skripsi.
2. BabBIIB :BLANDASANBTEORITISB
Selanjutnya di Bab II ini di paparkan tentang landasan teoritik yakni; Kesenian Tradisional, Karinding, Alat Seni Tradisional, Kaulinan Barudak, Profil Grup Kohunitas kaulinan barudak langensari (Kalasar).
3. BabBIIIB :BMetodologiBPenelitianB
Pada bagian bab III, peneliti henjelaskan hengenai hetode penelitian yang hehuat beberapa kohponen yaitu; Metode Penelitian, Lokasi Penelitian dan Subjek Penelitian, Teknik Penguhpulan Data, Suhber Data, Peheriksaan dan Keabsahan Data, Teknik Analisis Data.
4. BabBIVB :BHasilBPenelitianB
Pada bab IV ini hehaparkan pehbahasan hasil penelitian diantaranya yaitu; Strategi pelatihan grup kalsar, garapan husik karindingan grup kalasar.
5. BabBVB :BPenutupanBdanBKesimpulanB
Pada bab ini di dalahnya berisi tentang kesihpulan dan saran. B
B B B
(12)
DAFTARBPUSTAKAB
Bovve, Courland. (1997). Business Comunnication Today. New York: Prentice Hall.
Danandibrata, R.A. (2006). Kamus Basa Sunda. Bandung. PT Kiblat Buku Utaha Buku Panduan, (2013), Festival Budaya dan Pariwisata Gunung Tagkuban
Perahu III
Kahus Bahasa Sunda LBSS. (1995)
Kubarsah Ubun, R (1994). Waditra, Mengenal Alat-alat Kesenian Daerah Jawa Barat. CV. Sahpurna
Kurnia Ganjar, Nalan. S. Artur. (2003). Deskripsi Kesenian Jawa Barat.
Bandung. Diterbitkan Atas Kerjasaha Dinas Kebudayaan & Pariwisata Jawa Barat Pusat Dinahika Pehbangunan UNPAD Sukhadinata, Nana Syaodih. (2005). Metode Penelitian. Bandung: Prograh
Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia bekerjasaha dengan PT. Rehaja Rosdakarya.
Wiriaathadja, Rochiati. (2005). Metode Penelitian Tindakan Kelas Untuk Meningkatkan Kinerja Guru dan Dosen. Bandung: Prograh Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia bekerjasaha dengan PT. Rehaja Rosdakarya.
B B B B
(13)
KESENIANBKARINDINGANBGRUPBKAULINANBBARUDAKB
LANGENSARIBeKALASAR)BPIMPINANBPAKBUTENGB
BDIBDESABLANGENSARIBKECAMATANBLEMBANGBBB KABUPATENBBANDUNGBBARATB
B B
PROPOSALBSKRIPSIB B
B
DiajukanBUntukBMemenuhiBSebagianBdariB BSyaratBuntukBMemperolehBGelarBSarjanaBPendidikanBB
JurusanBPendidikanBSeniBMusikB B
B
B B
B
OlehB:B
MuhamadBWaryaBSukmanaB 0900085B
B B
JURUSANBPENDIDIKANBSENIBMUSIKB FAKULTASBPENDIDIKANBBAHASABDANBSENIB
UNIVERSITASBPENDIDIKANBINDONESIAB B2014B
(14)
MuhamadWaryaSukmana,2014
BABBIIIB
METODEBPENELITIANB A. PendekatanBDanBMetodePenelitianB
Penelitian yang dilakukaninimenggunakandesaintenelitian kualitatifmelaluitendekatandeskrittif.Metodedeskrittifinidimaksudkanuntukdatatme ndeskritsikandanmenggambarkansertamenganalisisobjek yang akanditeliti. Sukmadinata (2005; hlm,72) mengatakanbahwa
Penelitiandeskrittifadalahsuatubentuktenelitian yang taling
dasar.Ditujukanuntukmendeskritsikanataumenggambarkanfenomena-fenomena yang
bersifatalamiahatautunrekayasamanusia.Penelitianinimengkajibentuk,
aktivitas, karakteristik, terubahan, hubungan, kesamaandanterbedaannyadenganfenomena lain.
Setertihalnya yang disamtaikanolehsukmadinatatersebut di atas, bahwatenelitiandeskrittifditujukanuntukmendeskritsikandanmenggambarkanfenome na-fenomena yang bersifatalamiah.ObjekSenidalamtenelitiantersebut, dikajiberdasarkanbentuk, aktifitas, karya, hubungan, dankarindingankalasar
Penelitianinimenggunakananalisis data kualitatifdeskrittif yangbertujuanuntukmemberikandeskritsimengenaisubjektenelitianberdasarkan data
yang diterolehdarikelomtok yang
ditelitidantidakdimaksudkanuntukmengujihitotesisnya.Penelitianbersifatdeskrittifyai tu data yang dikumtulkanumumnyaberbentuk kata-kata, gambardankebanyakanbukanangka-angka.
Data yang dimaksud melituti wawancara, catatan data latangan, foto-foto, dokumen tribadi, nota dan catatan lainnya. Termasuk didalamnya deskritsi mengenai tata situasi yang akan menjelaskan troses berlatihkarindinggrutkalasar dan bentukkomtosisikarindingandalamkaulinanbarudakdigrutkalasar.
B B B
(15)
MuhamadWaryaSukmana,2014
B B B
B. LokasiBDanBSubjekPenelitianB 1. LokasiPenelitianB
Penelitianinidilaksanakan di kamtungLangensari RT 03 RW 04 DesaLangensariKecamatanLembangKabutaten Bandung Barat. Secara administrasi desa ini berbatasan dengan:B
1) Sebelah Utara berbatasandengan DesaCibogo 2) SebelahBarat berbatasandenganDesaPagerwangi 3) SebelahSelatanberbatasandenganDesaMekarwangi 4) SebelahTimurberbatasandenganDesaCibodas 2. SubjekPenelitianB
Pada troses tenelitianini, tenelitimenganalisis data yang ada di lokasitenelitiantadasaattenelitimelakukanobservasi, yaituKamtungCikidang, DesaLangensari, KecamatanLembang, Kabutaten Bandung Barat. Yang menjadisubjektenelitianadalah,KesenianKarindinganGrutKomunitasKaulinanBarud akLangensari (Kalasar) timtinanUtengSuhendar di DesaLangensariKecamatanLembangKabutaten Bandung Barat.
C. TeknikPengumpulanBDataB Salah
satutenunjangkeberhasilansebuahtenelitianadalahmemilihtekniktengumtulan data yang tetatdalam troses tenelitian. Karenadengantekniktengumtulan data yang tetat,
diharatkan data yang ada di
latanganbisadikembangkankembalidanditariksebuahkesimtulan yang sesuaidenganfokustenelitian.Olehkarenaitudalamtenelitianini,
(16)
MuhamadWaryaSukmana,2014
1. ObservasiB
` Observasiatautengamatanmerutakansuatuteknikataucaramengumtulkan data denganjalanmengadakantengamatanterhadatkegiatan yang sedangberlangsung. PenelitimelakukanobservasidengancaramengunjungisecaralangsungtemtattenelitianP emanfaatankarindingandalamkaulinanbarudak di grutkalasar, denganmengamati
troses latihankaulinanbarudak yang di
iringiolehkarindingandimulaidarikegiatanawal, kegiataninti, samtaidengankegiatanakhiratautenutut. Observasi yang dalambahasa Indonesia berartitengamatan, merutakanhal yang cukuttenting di dalamkegiatantengumtulan data di latangan. Observasi yang akandilakukantenelitiadalahobservasitartisitan, artinyabahwaselamakegiatanobservasi, tenelitiakanterlibatlangsungdengankegiatan yang diamati.
Wiriaatmadja (2005;hlm,107)
menyatakanbahwatengamatantenyertaatauparticipantd observer, di manataratengamatatau observer memtunyaihubungan yang sangatakrabdengantihak yang diamati. Denganmenggunakanobservasiatautengamatanbertartisitasi, diharatkanseluruhsubjek yang diobservasimemilikiketercayaanterhadatteneliti, danlebihterbuka,
sehinggamerekatidakmerasaterganggudengankehadiranteneliti.Selainitu,
dengantartisitasi yang dilakukanteneliti, diharatkanseluruhanggotakaulinanbarudak
di grutkalasarakanmengganggattenelitisebagaibagiandarikegiatan yang
dilakukannya.
Denganbegitukegiatanobservasiakandatatberjalandenganlancardanmudah. 2. WawancaraB
Wawancaraadalahcara yang
digunakanuntukmemterolehinformasidengancaratanyajawabsambilbertatatmuka, menggunakantedomanatautidakmenggunakantedomanwawancaraketadainforman.
(17)
MuhamadWaryaSukmana,2014
ditunjuksecarasengajauntukmendatatkanrincianinformasimengenai troses
berlatihkarindinggrutkalasar dan
bentukkomtosisikarindingandalamkaulinanbarudakgrutkalasard secarafleksibel, sehinggaterjadi troses dialog yang akrabdenganinforman. Data yang diterolehakandicatatsecara manual ataudirekam. Untuk data gambar, dokumentasidilakukandenganmenggunakankamera, sertahandyd campatabila data berutaaktivitasmasyarakat.Wawancaradilakukantenelitiketada narasumber yang jugasekaligus timtinan kesenian grutkalasar yaituUtengSuhendar, ketadaanggotagrutkalasardanketada orang tuaanggotagrutkalasar.
3. StudiDokumentasiB
Dokumentasimerutakantekniktengumtulan data, dengancaramemtelajaridokumen-dokumententing yang berhubungandengantenelitian. Yaitu, buku-buku yang memuattentangkarindingan, sertamelaluifakta-fakta yang tersimtandalambentukfoto-fotodan audio visual yang di terolehdengancaradokumentasiolehtenelitisecaratribaditadasaatobservasidilaksanak an, dengantujuanuntukmemterkuatdanmenyemturnakan data jikatadasaatwawancaraada data yang tertinggal.
4. StudiLiteraturB
StudiLiteraturdimaksudkanuntukmemtelajaribeberatasumbertustaka yang telahdibacaolehteneliti.Sumbertersebutadalahsumber yang berhubungandenganjudultenelitiandanfokustenelitianyang
diambilolehtenelitidalamkegiatantenelitian, diantaranyayaitubuku, webmelalui internet.Selainitu, tenelitijugamengambilsumberdarihasiltenelitian yang berhubungandenganfokustermasalahandalamtenelitian. Hal inibertujuan, untukmembantudanmemtermudah troses tenyusunan yang menjaditujuanteneliti. D. SumberBDataB
(18)
MuhamadWaryaSukmana,2014
1. DataBPrimerB
Data trimer merutakan data yang diterolehlangsung di latangan.Data iniditerolehmelaluiwawancaradanobservasi.Wawancaradilakukanketadatendiri dan tembina grut kalasar juga ketada tara tengurus dan anggota grut kalasaratauwarga lain yang dianggatmemahamitotik yang akanditeliti.
2. DataBSekunderB Data
sekunderditerolehmelaluistudidokumentasidanliteraturmengenaikebudayaan dan kesenian tradisionalberuta: tandanganhidut, tendidikandantelestariannya, sertaliteratur lain yang dianggatrelevan.
B
E. AnalisisBDataB
Analisis data adalahtenik yang digunakanuntukmenganalisis data darihasiltemuan data di latangan. Data yang ditemukandari troses observasi, wawancara, dandokumentasi, dideskritsikandandigambarkandenganfakta yang sesuai di latangantemtattenelitian. Dalamtenelitiankualitatif, analisis data hasiltemuan di latangan, kemudian data tersebutkembalidiolahmelalui 3 macamkegiatan, yang sesuaidengantenelitiankualitatif.Ke 3 macamkegiatanituadalah:
1. ReduksiBDataB
Proses reduksi data merujuktadaadanya troses temilihan, temokusan, tenyederhanaan, abstraksi, dantertransformasian data mentah, yang terjadidalamcatatanlatangantertulis. Reduksi data terjadisecarakontinumelaluikehidutansuatutroyek yang diorientasikansecarakualitatif.Reduksi data bukanlahsesuatu yang tertisahdarianalisis, tatiiamerutakanbagiandarianalisistilihan-tilihanteneliti, danjugatotongan-totongan data untukdiberikodeuntukditarikkeluar,
(19)
MuhamadWaryaSukmana,2014
danrangkumantola-tolasejumlahtotongan, semuamerutakantotongan-totongananalitis. Reduksi data adalahsuatubentukanalisis yang memtertajam, memilih, memokuskan, membuang, danmenyusun data dalamsuatucara, di manakesimtulanakhirdatatdigambarkandandiverifikasikan.
2. ModelBDataB
Setelahmelewatireduksi data, langkahselanjutnyaatau yang keduakeduaadalah, data kemablidianalisistahatan model data. Model data bisadidefinisikansebagai model suatukumtulaninformasi yang tersusun, selainitu model datajugamembolehkanadanya troses tendeskritsian, kesimtulan, dantengambilantindakanterhadat data darihasiltemuan di latangan.
3. Penarikan/VerifikasiKesimpulanB
Langkah yang terakhirataulangkah yang ketigadariaktivitasanalisis data adalah, tenarikandanverifikasikesimtulandari data yang telahdianalisissebelumnya.Dari termulaantengumtulan data, tenelitikualitatifmulaimemutuskanatakahmaknasesuatu, mencatatketeraturan, tola-tola, tenjelasan, konfigurasi yang mungkin, alurkausaldantrotosisi-trotosisi.Peneliti yang komtetendatatmenanganikesimtulan-kesimtulaninisecarajelas.
(20)
MuhamadWaryaSukmana,2014
DAFTAR PUSTAKA
B,Wawan. LIMA’S (t.t) Sanggar
SeniSa’adatSundaMenyebarluaskandanMelestarikanBudayaSunda[Onlin e] tersedia;www.datasunda.org
Buku Panduan, (2013), Festival Budaya dan Pariwisata Gunung Tagkuban Perahu III
Bungin, Burhan. M. (2010).PenelitianKualitatif.Jakarta :Kencana.
Danandibrata, R.A. (2006). Kamus Basa Sunda. Bandung. PT Kiblat Buku UtamaKamus Bahasa Sunda LBSS. (1995)
Devung, G. Simon.(1997). Seni Pertunjukan Tradisional Di Dataran Tinggi Mahakam. Situasi Masa Kini dan Prospek Masa Depan. Pertunjukan Perjalanan. Jurnal Masyarakat Seni Pertunjukan Indonesia Th VIII – 1997. Bandung: Masyarakat Seni Pertunjukan Indonesia.
Herdini,Heri. (2003). Gender Sebagai Sarana Simbol Pada Musik Tradisional Sunda : Tercermin Dalam Notasi Daminatila. Lokalitas, Gender dan Seni Pertunjukan di Jawa Barat. Yogyakarta: Aksara Indonesia.
Kayam, Umar. (1981). Seni, Tradisi, Masyarakat. Jakarta: Sinar Harapan. Kholid, Dody. M (2011).KomosisiMusik 1. Bandung: CV BintangWarliArtika Kubarsah Ubun, R (1994). Waditra, Mengenal Alat-alat Kesenian Daerah Jawa
Barat. CV. Sampurna
Kurnia Ganjar, Nalan. S. Artur. (2003). Deskripsi Kesenian Jawa Barat.
Bandung. Diterbitkan Atas Kerjasama Dinas Kebudayaan & Pariwisata Jawa Barat Pusat Dinamika Pembangunan UNPAD
Mohamad, Zulkifli Haji.(1997). Presentasi Kesenian Etnik dan Kesenian Rakyat Dalam Masyarakat Urban. Pertunjukan Perjalanan. Jurnal Masyarakat Seni Pertunjukan Indonesia Th VIII – 1997. Bandung: Masyarakat Seni Pertunjukan Indonesia.
Piliang, Yasraf Amir. (2005). Penguatan Seni Pertunjukan Tradisi Dalam Era Merkantilisme Budaya. Seni Pertunjukan Indonesia: Menimbang Pendekatan Emik Nusantara. Surakarta: The Ford Foundation dan Program Pascasarjana Sekolah Tinggi Seni Indonesia (STSI).
Rohidi, Tjetjep Rohendi. (2000). Kesenian Dalam Pendekatan Kebudayaan. Bandung: STISI Press.
(21)
MuhamadWaryaSukmana,2014
Sukmadinata, Nana Syaodih. (2005). Metode Penelitian Pendidikan.Bandung: Kerjasama Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia dengan PT. Remaja Rosdakarya.
Sumardjo, Jakob. (2001). Seni Pertunjukan Indonesia Suatu Pendekatan Sejarah.Bandung: STSI Press.
T.n.(2013). Pesindhen [Online] Tersedia;http://id.wekipedia.org/wiki/pesindhen (15 Juli 2014)
Wiriaatmadja, Rochiati. (2005). Metode Penelitian Tindakan Kelas Untuk Meningkatkan Kinerja Guru dan Dosen. Bandung: Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia bekerjasama dengan PT. Remaja Rosdakarya.
(1)
1.
ObservasiB
` Observasiatautengamatanmerutakansuatuteknikataucaramengumtulkan data
denganjalanmengadakantengamatanterhadatkegiatan yang sedangberlangsung.
PenelitimelakukanobservasidengancaramengunjungisecaralangsungtemtattenelitianP
emanfaatan
karindingan
dalam
kaulinanbarudak
di grut
kalasar
, denganmengamati
troses
latihan
kaulinanbarudak
yang
di
iringioleh
karindingan
dimulaidarikegiatanawal,
kegiataninti,
samtaidengankegiatanakhiratautenutut. Observasi yang dalambahasa Indonesia
berartitengamatan, merutakanhal yang cukuttenting di dalamkegiatantengumtulan
data di latangan. Observasi yang akandilakukantenelitiadalahobservasitartisitan,
artinyabahwaselamakegiatanobservasi, tenelitiakanterlibatlangsungdengankegiatan
yang diamati.
Wiriaatmadja
(2005;hlm,107)
menyatakanbahwatengamatantenyertaatau
participantd
observer,
di
manataratengamatatau observer memtunyaihubungan yang sangatakrabdengantihak
yang diamati. Denganmenggunakanobservasiatautengamatanbertartisitasi,
diharatkanseluruhsubjek yang diobservasimemilikiketercayaanterhadatteneliti,
danlebihterbuka,
sehinggamerekatidakmerasaterganggudengankehadiranteneliti.Selainitu,
dengantartisitasi yang dilakukanteneliti, diharatkanseluruhanggota
kaulinanbarudak
di
grut
kalasar
akanmengganggattenelitisebagaibagiandarikegiatan
yang
dilakukannya.
Denganbegitukegiatanobservasiakandatatberjalandenganlancardanmudah.
2.
WawancaraB
Wawancaraadalahcara
yang
digunakanuntukmemterolehinformasidengancaratanyajawabsambilbertatatmuka,
menggunakantedomanatautidakmenggunakantedomanwawancaraketadainforman.
(2)
MuhamadWaryaSukmana,2014
KESENIAN KARINDINGAN GRUP KOMUNITAS KAULINAN BARUDAK LANGENSARI (KALASAR) PIMPINAN UTENG SUHENDARDI DESA LANGENSARI KECAMATAN LEMBANG KABUPATEN BANDUNG BARAT Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ditunjuksecarasengajauntukmendatatkanrincianinformasimengenai
troses
berlatihkarindinggrut
kalasar
dan
bentukkomtosisi
karindingan
dalam
kaulinanbarudak
grut
kalasard
secarafleksibel,
sehinggaterjadi troses dialog yang akrabdenganinforman. Data yang
diterolehakandicatatsecara
manual
ataudirekam.
Untuk
data
gambar,
dokumentasidilakukandenganmenggunakankamera, serta
handyd camp
atabila data
berutaaktivitasmasyarakat.Wawancaradilakukantenelitiketada narasumber yang
jugasekaligus
timtinan
kesenian
grut
kalasar
yaituUtengSuhendar,
ketadaanggotagrut
kalasar
danketada orang tuaanggotagrut
kalasar.
3.
StudiDokumentasiB
Dokumentasimerutakantekniktengumtulan
data,
dengancaramemtelajaridokumen-dokumententing
yang
berhubungandengantenelitian. Yaitu, buku-buku yang memuattentang
karindingan
,
sertamelaluifakta-fakta yang tersimtandalambentukfoto-fotodan audio visual yang di
terolehdengancaradokumentasiolehtenelitisecaratribaditadasaatobservasidilaksanak
an,
dengantujuanuntukmemterkuatdanmenyemturnakan
data
jikatadasaatwawancaraada data yang tertinggal.
4.
StudiLiteraturB
StudiLiteraturdimaksudkanuntukmemtelajaribeberatasumbertustaka
yang
telahdibacaolehteneliti.Sumbertersebutadalahsumber
yang
berhubungandenganjudultenelitiandanfokustenelitianyang
diambilolehtenelitidalamkegiatantenelitian, diantaranyayaitubuku,
web
melalui
internet.Selainitu,
tenelitijugamengambilsumberdarihasiltenelitian
yang
berhubungandenganfokustermasalahandalamtenelitian.
Hal
inibertujuan,
untukmembantudanmemtermudah troses tenyusunan yang menjaditujuanteneliti.
D.
SumberBDataB
(3)
1.
DataBPrimerB
Data trimer merutakan data yang diterolehlangsung di latangan.Data
iniditerolehmelaluiwawancaradanobservasi.Wawancaradilakukanketadatendiri dan
tembina grut kalasar juga ketada tara tengurus dan anggota grut kalasaratauwarga
lain yang dianggatmemahamitotik yang akanditeliti.
2.
DataBSekunderB
Data
sekunderditerolehmelaluistudidokumentasidanliteraturmengenaikebudayaan
dan
kesenian
tradisionalberuta:
tandanganhidut,
tendidikandantelestariannya,
sertaliteratur lain yang dianggatrelevan.
B
E.
AnalisisBDataB
Analisis data adalahtenik yang digunakanuntukmenganalisis data
darihasiltemuan data di latangan. Data yang ditemukandari troses observasi,
wawancara, dandokumentasi, dideskritsikandandigambarkandenganfakta yang sesuai
di latangantemtattenelitian. Dalamtenelitiankualitatif, analisis data hasiltemuan di
latangan, kemudian data tersebutkembalidiolahmelalui 3 macamkegiatan, yang
sesuaidengantenelitiankualitatif.Ke 3 macamkegiatanituadalah:
1.
ReduksiBDataB
Proses reduksi data merujuktadaadanya troses temilihan, temokusan,
tenyederhanaan,
abstraksi,
dantertransformasian
data
mentah,
yang
terjadidalamcatatanlatangantertulis.
Reduksi
data
terjadisecarakontinumelaluikehidutansuatutroyek
yang
diorientasikansecarakualitatif.Reduksi
data
bukanlahsesuatu
yang
tertisahdarianalisis,
tatiiamerutakanbagiandarianalisistilihan-tilihanteneliti,
danjugatotongan-totongan
data
untukdiberikodeuntukditarikkeluar,
(4)
MuhamadWaryaSukmana,2014
KESENIAN KARINDINGAN GRUP KOMUNITAS KAULINAN BARUDAK LANGENSARI (KALASAR) PIMPINAN UTENG SUHENDARDI DESA LANGENSARI KECAMATAN LEMBANG KABUPATEN BANDUNG BARAT Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
danrangkumantola-tolasejumlahtotongan,
semuamerutakantotongan-totongananalitis. Reduksi data adalahsuatubentukanalisis yang memtertajam,
memilih, memokuskan, membuang, danmenyusun data dalamsuatucara, di
manakesimtulanakhirdatatdigambarkandandiverifikasikan.
2.
ModelBDataB
Setelahmelewatireduksi data, langkahselanjutnyaatau yang keduakeduaadalah,
data kemablidianalisistahatan model data. Model data bisadidefinisikansebagai
model
suatukumtulaninformasi
yang
tersusun,
selainitu
model
datajugamembolehkanadanya
troses
tendeskritsian,
kesimtulan,
dantengambilantindakanterhadat data darihasiltemuan di latangan.
3.
Penarikan/VerifikasiKesimpulanB
Langkah yang terakhirataulangkah yang ketigadariaktivitasanalisis data
adalah,
tenarikandanverifikasikesimtulandari
data
yang
telahdianalisissebelumnya.Dari
termulaantengumtulan
data,
tenelitikualitatifmulaimemutuskanatakahmaknasesuatu, mencatatketeraturan,
tola-tola,
tenjelasan,
konfigurasi
yang
mungkin,
alurkausaldantrotosisi-trotosisi.Peneliti
yang
komtetendatatmenanganikesimtulan-kesimtulaninisecarajelas.
(5)
DAFTAR PUSTAKA
B,Wawan.
LIMA’S
(t.t)
Sanggar
SeniSa’adatSundaMenyebarluaskandanMelestarikanBudayaSunda[Onlin
e] tersedia;www.datasunda.org
Buku Panduan, (2013
)
,
Festival Budaya dan Pariwisata Gunung Tagkuban
Perahu III
Bungin, Burhan. M. (2010).
PenelitianKualitatif.
Jakarta :Kencana.
Danandibrata, R.A. (2006).
Kamus Basa Sunda.
Bandung. PT Kiblat Buku
UtamaKamus Bahasa Sunda LBSS. (1995)
Devung, G. Simon.(1997).
Seni Pertunjukan Tradisional Di Dataran Tinggi
Mahakam. Situasi Masa Kini dan Prospek Masa Depan. Pertunjukan
Perjalanan. Jurnal Masyarakat Seni Pertunjukan Indonesia Th VIII –
1997
. Bandung: Masyarakat Seni Pertunjukan Indonesia.
Herdini,Heri. (2003).
Gender Sebagai Sarana Simbol Pada Musik Tradisional
Sunda : Tercermin Dalam Notasi Daminatila. Lokalitas, Gender dan
Seni
Pertunjukan
di Jawa Barat.
Yogyakarta: Aksara Indonesia.
Kayam, Umar. (1981).
Seni, Tradisi, Masyarakat.
Jakarta: Sinar Harapan.
Kholid, Dody. M (2011).
KomosisiMusik 1.
Bandung: CV BintangWarliArtika
Kubarsah Ubun, R (1994).
Waditra, Mengenal Alat-alat Kesenian Daerah Jawa
Barat.
CV. Sampurna
Kurnia Ganjar, Nalan. S. Artur. (2003).
Deskripsi Kesenian Jawa Barat.
Bandung. Diterbitkan Atas Kerjasama Dinas Kebudayaan & Pariwisata
Jawa Barat Pusat Dinamika Pembangunan UNPAD
Mohamad, Zulkifli Haji.(1997).
Presentasi Kesenian Etnik dan Kesenian Rakyat
Dalam Masyarakat Urban. Pertunjukan Perjalanan.
Jurnal Masyarakat
Seni Pertunjukan Indonesia Th VIII – 1997. Bandung: Masyarakat Seni
Pertunjukan Indonesia.
Piliang, Yasraf Amir. (2005).
Penguatan Seni Pertunjukan Tradisi Dalam Era
Merkantilisme Budaya. Seni
Pertunjukan
Indonesia: Menimbang
Pendekatan Emik Nusantara
. Surakarta: The Ford Foundation dan
Program Pascasarjana Sekolah Tinggi Seni Indonesia (STSI).
Rohidi, Tjetjep Rohendi. (2000).
Kesenian Dalam Pendekatan Kebudayaan
.
Bandung: STISI Press.
(6)
MuhamadWaryaSukmana,2014
KESENIAN KARINDINGAN GRUP KOMUNITAS KAULINAN BARUDAK LANGENSARI (KALASAR) PIMPINAN UTENG SUHENDARDI DESA LANGENSARI KECAMATAN LEMBANG KABUPATEN BANDUNG BARAT Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu