STUDI TENTANG PRASARANA DAN SARANA TRANSPORTASI DI KECAMATAN PERCUT SEI TUAN KABUPATEN DELI SERDANG.

(1)

STUDI TENTANG PRASARANA DAN SARANA

TRANSPORTASI DI KECAMATAN PERCUT

SEI TUAN KABUPATEN DELI SERDANG

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh :

RHENNY RISTANTY NIM. 3103331048

JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2014


(2)

(3)

(4)

(5)

vi

ABSTRAK

Rhenny Ristanty, Nim 3103331048. Studi Tentang Prasarana dan Sarana Transportasi di Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang. Skripsi, Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan,2014.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) Jumlah prasarana transportasi (konstruksi dan kondisi permukaan jalan), (2) Jumlah sarana transportasi angkutan umum (mobil penumpang dan becak mesin) dan angkutan pribadi (mobil dan sepeda motor) dan (3) Kebutuhan mobil penumpang di Kecamatan Percut Sei Tuan.

Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Percut Sei Tuan tahun 2014. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh prasarana dan sarana transportasi di Kecamatan Percut Sei Tuan yang terdiri dari 18 desa dan 2 kelurahan. Sesuai dengan data yang diperoleh adalah data sekunder maka seluruh populasi dalam penelitian ini dijadikan sampel. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah studi dokumenter, observasi dan komunikasi langsung. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1). Jumlah prasarana transportasi ditinjau dari panjang jalan berdasarkan konstruksi sebagian besar jalan aspal dan beton 92,02%, jalan batu/kerikil 4,73% dan jalan tanah 3,25%. Ditinjau berdasarkan kondisi sebagian besar adalah jalan dalam kondisi baik 55,84%, jalan dalam kondisi sedang 31,75%, jalan dalam kondisi rusak ringan 7,86% dan jalan dalam kondisi rusak berat 4,55%. Sesuai dengan hal tersebut diketahui bahwa prasarana transportasi telah meningkatkan aksesbilitas sehingga mudah untuk dilalui angkutan umum maupun angkutan pribadi di Kecamatan Percut Sei Tuan. (2). Jumlah sarana transportasi di kecamatan Percut Sei Tuan yang paling banyak digunakan yaitu sepeda motor 67,02%, mobil pribadi 29,12%, becak mesin 3,74% dan mobil penumpang 0,12%. Keadaan ini memberikan gambaran bahwa sarana transportasi di kecamatan percut Sei Tuan telah memperlancar mobilitas penduduk baik antar desa di Kecamatan Percut Sei Tuan maupun ke kecamatan lain seperti di Kecamatan Batang Kuis dan Lubuk Pakam. (3). Kebutuhan mobil penumpang di Kecamatan Percut Sei Tuan ditinjau berdasarkan frekuensi pengangkutan, beban lintasan dan kapasitas angkut yang tersedia. Berdasarkan hasil perhitungan tersebut diketahui bahwa mobil penumpang telah terjadi kelebihan di beberapa trayek yaitu trayek jl.W.Iskandar-Pantai Labu, Jl.W.Iskandar-Batang Kuis, Percut-Jl.W.Iskandar dan Jl.W.Iskandar- Paluh Gelombang serta pada trayek Jl.W.Iskandar-Lubuk Pakam dan Jl.W.Iskandar-Tambak Rejo telah memadai. Sesuai dengan hal tersebut diketahui bahwa mobil penumpang di kecamatan ini telah memperlancar hubungan antar desa di Kecamatan Percut Sei Tuan maupun ke kecamatan lain seperti Kecamatan Batang Kuis dan Lubuk Pakam.


(6)

iii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan Berkat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “ Studi Tentang Keadaan Prasarana dan Sarana Transportasi Di Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang”. Adapun tujuan skripsi ini dibuat adalah sebagai kelengkapan tugas dalam memenuhi salah satu persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak yang telah memberikan bantuan dan motivasi baik dalam bentuk moral dan material sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Untuk itu dengan sepenuh hati, penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si. selaku Rektor Universitas Negeri Medan beserta stafnya.

2. Bapak Dr. Restu, M.S. selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial sekaligus dosen penguji yang telah banyak memberikan waktu, saran maupun dukungan dalam penulisan skripsi ini.

3. Bapak Drs. W. Lumbantoruan, M.Si. selaku ketua jurusan Pendidikan Geografi sekaligus sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah memberikan waktu dan pemikiran dalam menyelesaikan penyusunan dan penulisan skripsi ini.

4. Bapak Drs. Sugiharto,M.Si selaku dosen pembimbing akademik yang telah banyak memberikan bimbingan selama perkuliahan.

5. Bapak Drs.Mbina Pinem,M.Si selaku dosen penguji yang telah banyak memberikan waktu, saran maupun dukungan dalam penulisan skripsi ini.

6. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen di Jurusan Geografi sera Bapak Siagian selaku staf administrasi yang telah banyak membantu kelancaran administrasi penulis. 7. Kepada Seluruh pihak staf di kantor Bappeda, Dinas Pekerjaan Umum dan


(7)

iv

8. Teristimewa kepada kedua orang tua tercinta ibu Almh.Ramlah Iskandar dan Bapak Sutrisno atas doa kasih sayang, motivasi serta dukungan moral dan material kepada ananda yang yang tidak pernah putus serta memelihara dan membesarkan ananda dari kecil hingga dewasa serta menyekolahkan sehingga ananda dapat menyelesaikan studi sampai ke bangku sarjana dengan penuh keikhlasan. Semoga Allah memberikan balasan yang tidak terhingga dengan syurga yang mulia, Amin. Terima kasih juga kepada abang penulis Rahdian

Wahyudi, S.Kom serta adik penulis M.Rifa’i dan seluruh keluarga besar Sanikem

serta untuk orang terdekat ku Dian Fauji beserta keluarga yang telah memberikan dukungan, pengorbanan serta doa. Semoga dimudahkan Allah langkah sarjana yang sedang dijalani, Amin.

9. Teman-teman di Jurusan Pendidikan Geografi stambuk 2010 khususnya teman-teman B Ekstensi 2010 dan teman-teman-teman-teman terbaikku (Sanah, Nisa, Ayu, Rosani, Titin, Heldi dan Melda) terima kasih buat kebersamaan, motivasi dan semangatnya.

10.Seluruh teman-teman PPL di SMA Negeri 1 Selesai Kabupaten Langkat terkhusus kepada Tika, Dini, Lena, Neli, Ade, Yessi, Herlin dan Sarah.

Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam menyelesaikan skripsi ini. Namun penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan kelemahan baik dari segi isi maupun tata bahasa. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini.Akhirnya penulis berharap kiranya skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis maupun pembaca dalam memperkaya khazanah ilmu pengetahuan. Amin

Medan, Juli 2014 Penulis

Rhenny Ristanty NIM.3103331048


(8)

vii

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ... i

LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN SKRIPSI ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ... v

ABSTRAK ... vi

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 4

C. Pembatasan Masalah ... 4

D. Perumusan Masalah ... 4

E. Tujuan Penelitian ... 5

F. Manfaat Penelitian ... 5

BAB II. KAJIAN PUSTAKA A. Kerangka Teori ... 6

B. Penelitian Yang Relevan ... 19

C. Kerangka Berpikir ... 22

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian ... 24

B. Populasi dan Sampel ... 24

C. Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional ... 25

D. Teknik Pengumpulan Data ... 27


(9)

viii

BAB IV. DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN

A. Kondisi Fisik ... 31

B. Kondisi Non Fisik ... 34

BAB V. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 46

B. Pembahasan ... 59

BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 62

B. Saran ... 64

DAFTAR PUSTAKA ... 65


(10)

vii DAFTAR GAMBAR

No. Uraian Hal

1. Skema Kerangka Berpikir ... 23

2. Peta Kabupaten Deli Serdang ... 44

3. Peta Kecamatan Percut Sei Tuan ... 45

4. Peta Jaringan Jalan Kecamatan Percut Sei Tuan ... 48

5. Jalan Konstruksi Kerikil di Kecamatan Percut Sei Tuan ... 80

6. Jalan Kondisi Rusak Berat di Kecamatan Percut Sei Tuan ... 80

7. Mobil Penumpang yang Beroperasi ... 81

8. Becak Mesin di Kecamatan Percut Sei Tuan ... 81


(11)

vii

DAFTAR LAMPIRAN

No. Uraian Hal

1. Daftar Studi Dokumentasi ... 67

2. Lembar Observasi ... 68

3. Daftar Wawancara Kebutuhan Mobil Penumpang ... 69

4. Tabel Wawancara Kebutuhan Mobil Penumpang ... 70

5. Tabel Konstruksi dan Kondisi Jalan ... 72

6. Perhitungan Kebutuhan Mobil Penumpang ... 73

7. Tabel Rekapitulasi Kebutuhan Mobil Penumpang ... 79

8. Studi Dokumentasi ... 80


(12)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Indonesia merupakan negara yang sedang berkembang dengan kegiatan perekonomiannya yang beragam dan pembangunannya yang terus mengalami perkembangan seperti yang terwujud dalam pembangunan nasional. Apabila tidak didukung oleh prasarana dan sarana transportasi yang memadai maka akan sulit mencapai peningkatan pembangunan dan pertumbuhan ekonomi. Kondisi transportasi dan pembangunan memperlihatkan arah yang sama atau hubungan yang positif (Adisasmita,2012). Oleh karena itu, dalam rangka meningkatkan pembangunan dan pertumbuhan ekonomi daerah maka pembangunan transportasi perlu diarahkan untuk mendukung sistem distribusi daerah yang mampu memberikan pelayanan demi serta pemerataan dalam hasil pembangunan keseluruh wilayah.

Transportasi merupakan sarana paling penting untuk menentukan keberhasilan pembangunan suatu wilayah, terutama untuk mendukung aktivitas perekonomian masyarakat dan pengembangan wilayah baik diperkotaan maupun dipedesaan. Transportasi yang ada bertujuan untuk meningkatkan pelayanan mobilitas penduduk dan sumber daya lainnya yang terdapat disuatu wilayah yang nantinya dapat mendukung pertumbuhan kegiatan ekonomi di daerah tersebut. Hal ini dapat menyebabkan pengurangan konsentrasi tenaga kerja yang memiliki keahlian dan keterampilan pada suatu wilayah tertentu, transportasi juga dapat membuka peluang kegiatan perdagangan antar wilayah sehingga mendorong terjadinya pembangunan antara satu dan yang lainnya.


(13)

2

Akibat adanya perbedaan tingkat kepemilikan sumber daya dan keterbatasan kemampuan wilayah dalam mencakup kebutuhan penduduk suatu wilayah menyebabkan terjadinya pertukaran barang, pertukaran ini diawali dengan proses penawaran dan permintaan yang perlu dihantarkan menuju wilayah atau daerah lain diperlukan prasarana dan sarana transportasi. Tersedianya prasarana dan sarana transportasi antar wilayah dapat mendukung aktivitas perekonomian masyarakat dan pemberdayaan masyarakat, terutama untuk membangun wilayah yang memiliki potensi sumber daya ekonomi. Aktivitas masyarakat akan terhambat apabila prasarana dan sarana transportasi tidak memadai untuk aksesbilitas. Dengan aksesbilitas yang baik akan melancarkan interaksi masyarakat antar wilayah sampai ke daerah yang tertinggal sehingga terwujud pemerataan pembangunan (Morlok,1998). Jumlah penduduk yang terus meningkat setiap tahunnya juga mempengaruhi kebutuhan transportasi. Pertumbuhan penduduk yang tidak diimbangi dengan bertambahnya jumlah transportasi akan mengakibatkan kurang lancarnya mobilitas penduduk.

Kondisi prasarana jalan yang baik merupakan modal utama yang sangat berperan penting untuk mendukung pembangunan daerah dalam melayani mobilitas penduduk dan pendistribusian barang. Disamping itu, jaringan jalan juga dibutuhkan untuk menjembatani kesenjangan antar daerah dan mendorong pemerataan pembangunan dan hasil-hasil pembangunan antar daerah, kota serta pedesaan.

Kualitas sarana angkutan berhubungan erat dengan tingkat mobilitas penduduk pedesaan dengan kota dan juga perkembangan bagi suatu daerah yang berhubungan dengan daerah tersebut. Pada umumnya, transportasi di daerah pinggiran kota atau pedesaan masih ada yang belum terjangkau oleh mobil


(14)

3

penumpang. Oleh karena itu, tidak mengherankan masih banyak daerah penghasil sumberdaya yang tertinggal dan terpencil karena tidak lancarnya perhubungan darat ke pemukiman maupun ke pusat kegiatan masyarakat.

Kecamatan Percut Sei Tuan merupakan salah satu kecamatan yang berada di Kabupaten Deli Serdang. Kecamatan ini terdiri dari 18 desa dan 2 kelurahan. Kecamatan ini memiliki luas 190,8 km2 dengan jumlah penduduk 388.324 jiwa (Percut Sei Tuan,2012). Penduduk di kecamatan ini terus bertambah setiap tahunnya tetapi tidak diimbangi dengan jumlah kendaraan yang tersedia.

Untuk menunjang sarana transportasi diperlukan prasarana jalan. Jalan di kecamatan ini masih terdapat jalan rusak (berlubang). Salah satu nya terdapat di desa tembung ( Makmur, Pasar VII, Beringin). Padahal desa ini merupakan desa terpadat dengan jumlah penduduk 51.414 jiwa (Percut Sei Tuan,2012). Selanjutnya, Sarana transportasi di daerah ini juga tidak merata, masih terdapat desa yang memiliki sarana transportasi yang minim serta terbatas waktu seperti di Desa Cinta Rakyat (Observasi, 2014). Selain itu, ada juga sekolah yang tidak dilalui oleh mobil penumpang karena jauh dari jalan utama, hal ini menyebabkan siswanya harus berjalan kaki menuju sekolah baik itu pergi maupun pulang sekolah. Daerah yang dilalui mobil penumpang hanya daerah-daerah yang berada pada jalan lintas atau jalan utama saja. Dengan begitu bagi masyarakat yang daerahnya tidak dilalui mobil penumpang harus mengeluarkan dana lebih. Dengan keadaan ini mengakibatkan ketergantungan daerah yang satu dengan daerah yang lain. Sehubungan dengan itu, perlu dikaji tentang prasarana dan sarana transportasi di Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang.


(15)

4

B. Identifikasi Masalah

Dengan semakin berkembangnya kegiatan perekonomian suatu wilayah maka mengakibatkan mobilitas masyarakat yang harus didukung oleh prasarana dan sarana transportasi yang memadai. Demikian juga dengan masyarakat di Kecamatan Percut Sei Tuan yang aktivitasnya heterogen sehingga membutuhkan prasarana dan sarana transportasi yang memadai. Prasarana transportasi di Kecamatan Percut Sei Tuan masih terdapat jalan dengan kondisi rusak (berlubang) dijalan utama di kecamatan tersebut. Sarana transportasi di Kecamatan Percut Sei Tuan ini juga tidak merata, masih terdapat desa yang minim mobil penumpang.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah, maka yang akan diteliti adalah : (1). Prasarana transportasi meliputi panjang jalan berdasarkan konstruksi (Jalan aspal, jalan batu/kerikil, jalan tanah dan jalan beton) dan panjang jalan berdasarkan kondisi (jalan kondisi baik, jalan kondisi sedang, jalan kondisi rusak ringan dan jalan kondisi rusak berat), (2). Sarana transportasi yaitu sarana angkutan umum (mobil penumpang dan becak mesin) dan angkutan pribadi (mobil pribadi dan sepeda motor) dan (3) Kebutuhan mobil penumpang di Kecamatan Percut Sei Tuan.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah diatas, maka yang menjadi rumusan masalah adalah:

1. Bagaimana jumlah prasarana transportasi (panjang jalan berdasarkan konstruksi dan panjang jalan berdasarkan kondisi) di Kecamatan Percut Sei Tuan?


(16)

5

2. Bagaimana jumlah sarana transportasi angkutan umum (mobil penumpang dan becak mesin) dan angkutan pribadi (mobil pribadi dan sepeda motor) di Kecamatan Percut Sei Tuan?

3. Bagaimana kebutuhan mobil penumpang di Kecamatan Percut Sei Tuan?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah penelitian, maka tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui :

1. Jumlah prasarana transportasi (panjang jalan berdasarkan konstruksi dan panjang jalan berdasarkan kondisi) di Kecamatan Percut Sei Tuan.

2. Jumlah sarana transportasi angkutan umum (mobil penumpang dan becak mesin) dan angkutan pribadi (mobil pribadi dan sepeda motor) di Kecamatan Percut Sei Tuan.

3. Kebutuhan mobil penumpang di Kecamatan Percut Sei Tuan.

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah :

1. Sebagai bahan masukan kepada pemerintah daerah Kabupaten Deli Serdang untuk memperhatikan keadaan transportasi meliputi prasarana dan sarana di Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang.

2. Menambah wawasan bagi penulis dalam menyusun karya ilmiah dalam bentuk skripsi.

3. Sebagai bahan masukan bagi peneliti lain untuk meneliti di tempat dan waktu yang berbeda.


(17)

46 BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Hasil penelitian yang disajikan adalah keadaan prasarana transportasi (panjang jalan berdasarkan konstruksi dan panjang jalan berdasarkan kondisi) dan sarana transportasi (angkutan umum dan angkutan pribadi) serta kebutuhan mobil penumpang di Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang.

1. Prasarana Transportasi

Prasarana transportasi ditinjau berdasarkan konstruksi adalah seluruh panjang jalan aspal, jalan batu/kerikil, jalan tanah dan jalan beton di Kecamatan Percut Sei Tuan yang dihitung dalam satuan Kilometer (Km). Panjang jalan berdasarkan konstruksi di Kecamatan Percut Sei Tuan dapat dilihat pada tabel 10. Sesuai dengan tabel 10 dapat diketahui bahwa panjang jalan berdasarkan konstruksi di Kecamatan Percut Sei Tuan adalah jalan aspal dengan panjang 118,66 Km (79,34%) lalu diikuti jalan beton yang panjangnya 18,97 Km (12,68%) dan jalan batu/kerikil dengan panjang 7,07 Km (4,73%). Selanjutnya, konstruksi permukaan jalan terpendek yakni jalan tanah dengan panjang 4,86 Km (3,25%).


(18)

47

Tabel 10. Panjang Jalan Berdasarkan Konstruksi di Kecamatan Sei Tuan Tahun 2014

No Jalan Berdasarkan

Konstruksi Panjang (Km) Persentase (%)

1 2 3 4

Jalan aspal Jalan batu / Kerikil

Jalan tanah Jalan beton

118,66 7,07 4,86 18,97

79,34 4,73 3,25 12,68

Total 149,56 100

Sumber :Data Primer Olahan, 2014

Selanjutnya, panjang jalan berdasarkan kondisi adalah seluruh jalan kondisi baik (rata, tidak bergelombang, tidak ada kerusakan), jalan kondisi sedang (kerataan sedang, tidak bergelombang, tidak ada kerusakan), jalan kondisi rusak ringan (mulai bergelombang, terdapat kerusakan, penambalan) dan jalan kondisi rusak berat (retak-retak, bergelombang, kerusakan pondasi) di Kecamatan Percut Sei Tuan yang dihitung dalam satuan Kilometer (Km). Panjang jalan berdasarkan kondisi dapat dilihat pada tabel 11. Pada tabel 11 diketahui bahwa panjang jalan berdasarkan kondisi sebagian besar adalah jalan dalam kondisi baik (rata, tidak bergelombang, tidak terdapat kerusakan) sepanjang 83,52 Km (55,84%), selanjutnya jalan dalam kondisi sedang (kerataan sedang, tidak bergelombang, tidak terdapat kerusakan) dengan panjang 47,49 Km (31,75%), lalu diikuti jalan dalam kondisi rusak ringan (mulai terdapat kerusakan, mulai bergelombang, penambalan) sepanjang 11,75 Km (7,86%) dan jalan dalam kondisi rusak berat ( bergelombang, retak-retak, pondasi amblas) sepanjang 6,80 Km (4,55%).


(19)

(20)

(21)

46

Tabel 11. Panjang Jalan Berdasarkan Kondisi di Kecamatan Percut Sei Tuan Tahun 2014

No Jalan Berdasarkan

Kondisi Panjang (Km) Persentase (%)

1 2 3 4

Jalan kondisi baik Jalan kondisi sedang Jalan kondisi rusak ringan

Jalan kondisi rusak berat

83,52 47,49 11,75 6,80 55,84 31,75 7,86 4,55

Total 149,56 100

Sumber :Data Primer Olahan, 2014 2. Sarana Transportasi

Sarana transportasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah sarana transportasi yang meliputi angkutan umum (mobil penumpang dan becak mesin) dan angkutan pribadi (mobil pribadi dan sepeda motor). Angkutan umum adalah transportasi yang diperuntukkan buat bersama (orang banyak), kepentingan bersama, menerima pelayanan bersama, mempunyai arah dan titik tujuan yang sama. Selanjutnya, angkutan pribadi adalah transportasi yang dikhususkan buat pribadi seseorang dan seseorang itu bebas memakainya ke mana saja, di mana saja dan kapan saja dia mau. Untuk jumlah sarana transportasi dapat dilihat pada tabel 12.

Tabel 12. Jumlah Sarana Transportasi di Kecamatan Percut Sei Tuan Tahun 2014 No Jenis Kendaraan Jumlah (Unit) Persentase (%)

1 2 3 4 Mobil Penumpang Becak Mesin Mobil Pribadi Sepeda Motor 169 5.295 41.320 95.070 0,12 3,74 29,12 67,02

Jumlah 141.854 100


(22)

47

Berdasarkan tabel 12 dapat diketahui alat transportasi yang paling banyak di Kecamatan Percut Sei Tuan yaitu sepeda motor berjumlah 95.070 unit (67,02%) diikuti dengan mobil pribadi dengan jumlah 41.320 unit (29,12%) selanjutnya, becak mesin berjumlah 5.295 unit (3,74%) dan mobil penumpang berjumlah 169 unit (0,12%).

Dari jumlah angkutan pribadi di Kecamatan Percut Percut Sei Tuan dapat diketahui rasio angkutan pribadi dengan jumlah penduduk yaitu sebagai berikut:

a. Untuk mobil pribadi

- Jumlah mobil pribadi : 41.320 - Jumlah penduduk : 396.656

Sehingga rasio kepemilikan mobil pribadi dan jumlah penduduk di Kecamatan Percut Sei Tuan yaitu:

Rasio kepemilikan mobil pribadi = Jumlah mobil pribadi Jumlah penduduk x 100

Rasio kepemilikan mobil pribadi = 41.320

396.656 x 100

Rasio kepemilikan mobil pribadi = :10,4

Hal ini berarti menunjukkan bahwa setiap 100 orang penduduk di Kecamatan Percut Sei Tuan terdapat 10 mobil pribadi.

b. Untuk sepeda motor


(23)

48

- Jumlah penduduk : 396.656

Sehingga rasio kepemilikan mobil penumpang dan jumlah penduduk di Kecamatan Percut Sei Tuan yaitu:

Rasio kepemilikan sepeda motor = Jumlah sepeda motor Jumlah penduduk x 100

Rasio kepemilikan sepeda motor = 95.070

396.656 x 100

Rasio kepemilikan sepeda motor = 23,96

Hal ini berarti menunjukkan bahwa setiap 100 orang penduduk di Kecamatan Percut Sei Tuan terdapat 24 sepeda motor.

3. Trayek Mobil Penumpang

Trayek adalah lintasan mobil penumpang untuk pelayanan jasa angkutan orang dengan menggunakan mobil penumpang yang mempunyai asal dan tujuan tetap, lintasan tetap dan jadwal tetap maupun tidak berjadwal. Trayek mobil penumpang di Kecamatan Percut Sei Tuan dapat dilihat pada tabel 13. Berdasarkan tabel 13 diketahui bahwa CV. Kenari memiliki 1 trayek yaitu : trayek Percut- Jl.W.Iskandar jam kerja dimulai dari jam 06.00 WIB sampai dengan jam 20.00 WIB dan hari kerja 7 hari dalam seminggu . Selanjutnya, CV. Ultra memiliki 2 trayek yaitu trayek yaitu : (1) Jl.W.Iskandar-Batang Kuis dan (2) Jl.W.Iskandar-Jl.Paluh Gelombang jam kerja dimulai dari jam 06.00 WIB sampai 20.00 WIB dan hari kerja 7 hari dalam seminggu serta CV. Dirgantara memiliki


(24)

49

3 trayek yaitu: (1) trayek Jl.W.Iskandar-Pantai Labu dan (2) Jl.W.Iskandar- Lubuk pakam dan (3) trayek Jl.W.Iskandar-Tambak Rejo, jam kerja dimulai dari jam 04.00 WIB sampai 23.00 WIB dan hari kerja 7 hari dalam seminggu.

Tabel 13. Trayek Mobil Penumpang di Kecamatan Percut Sei Tuan Tahun 2014

No Nama Angkutan Trayek

1 CV.Kenari 1) Percut-bagan-simp.bw-Desa medan Estate (Jl.W.Iskandar)

2 CV.Ultra 1) Jl.W.Iskandar – Jl.Pasar V Barat – Jl.Ismail Harun – Jl.Besar Tembung – Bandar Setia – Jl.bustaman – Jl.Besar Bandar khalifah – Kampung kolam – Jl.Ampera – Batang Kuis (Terminal)

2) Jl.W.Iskandar-Jl.Sampali-Ds.Saentis-Jl.Sudirman Cinta Rakyat-Sp.Warno- Jl.Paluh Gelombang 3 CV.Dirgantara 1) Jl.W.Iskandar- Titi Sewa-Tembung- Batang

Kuis- Jl.Ampera-Rantau Panjang-Jl.Pantai Labu 2) Jl.W.Iskandar – Komp.IKIP – Jl.Pasar V Barat –

Jl.Ismail Hasan – Jl.Benteng Hilir – Bandar Setia- Bandar Khalifah – Kp.Kolam – Bt.Kuis – Jl.Bakaran Batu – Jl.Setia Budi – Jl.Thamrin – Jl.Tangsi – Jl.Medan – Lubuk Pakam

3) Jl.W.Iskandar- Bandar Setia- Jl.Beringin pasar VII- Jl.datuk kabu- Tembung (Tambak Rejo)


(25)

50

4. Kebutuhan Mobil Penumpang di Kecamatan Percut Sei Tuan a. Frekuensi Pengangkutan

Frekuensi pengangkutan adalah banyaknya atau jumlah rata-rata pengangkutan. frekuensi pengangkutan dihitung berdasarkan hari kerja pertahun, jam kerja per hari, jarak yang ditempuh sekali trayek, kecepatan rata-rata kendaraan per jam dan waktu bongkar muat yang dapat dilihat pada tabel 14.

Tabel 14.Hari Kerja Pertahun, Jam Kerja Perhari, Jarak Trayek, Kecepatan Rata-Rata dan Waktu Bongkar Muat Supir Mobil Penumpang Di Kecamatan Percut Sei Tuan

No Trayek

Hari Kerja Pertahun Jam Kerja Perhari Jarak per trayek (Km) Kecepatan Rata-Rata Kendaraa n Perjam Waktu Bongkar Muat (Menit) 1 2 3 4 5 6 Percut-Jl.W.Iskandar Jl.W.Iskandar – Batang Kuis Jl.W.Iskandar – Jl.Paluh

Gelombang Jl.W.Iskandar– Pantai Labu JL.W.Iskandar – Lubuk Pakam Jl.W.Iskandar – Tambak Rejo 365 365 365 365 365 365 15 15 15 20 20 20 14 14 15 18 19 16 51 53 52 52 55 53 7 8 10 9 7 7 Sumber : Kantor CV.Kenari, CV.Ultra dan CV.Dirgantara, 2014

Selanjutnya data-data yang ada pada tabel 14 dihitung berdasarkan rumus yang telah ditentukan (lihat lampiran 6). Hasil perhitungan frekuensi pengangkutan tersebut dapat dilihat pada tabel 15. Berdasarkan tabel 15 diketahui bahwa frekuensi pengangkutan terbanyak pada trayek Jl.W.Iskandar- Tambak Rejo dengan jumlah


(26)

51

frekuensi 1000,00 (21,15%) lalu diikuti trayek Jl.W.Iskandar-Lubuk Pakam dengan frekuensi 994,55 (21,04%) selanjutnya trayek Jl.W.Iskandar – Pantai Labu dengan frekuensi 780,75 (16,51%) sedangkan jumlah frekuensi terkecil pada trayek Jl.W.Iskandar-Jl.Paluh Gelombang dengan frekuensi 532,58 (11,28%).

Tabel 15. Frekuensi Pengangkutan di Kecamatan Percut Sei Tuan Tahun 2014 No Trayek Frekuensi Pengangkutan Persentase (%)

1 2 3 4 5 6 Percut-Jl.W.Iskandar Jl.W.Iskandar – Batang Kuis Jl.W.Iskandar – Jl.Paluh Gelombang Jl.W.Iskandar– Pantai Labu

JL.W.Iskandar – Lubuk Pakam Jl.W.Iskandar – Tambak Rejo 756,21 662,83 532,58 780,75 994,55 1000,00 16,00 14,02 11,28 16,51 21,04 21,15

Jumlah 4726,92 100,00

Sumber : Data Primer Olahan, 2014 b. Beban Lintasan

Beban lintasan adalah beban jalan yang dinyatakan dalam ton-km per tahun. Beban lintasan dihitung berdasarkan jumlah penduduk daerah asal dan jarak per trayek yang dapat dilihat pada tabel 16.


(27)

52

Tabel 16. Jumlah Penduduk Daerah Asal dan Jarak Per Trayek di Kecamatan Percut Sei Tuan Tahun 2014

No Trayek Jumlah Penduduk

Daerah Asal (Jiwa) Jarak Pertayek (Km) 1 2 3 4 5 6 Percut-Jl.W.Iskandar Jl.W.Iskandar – Batang Kuis Jl.W.Iskandar – Jl.Paluh

Gelombang Jl.W.Iskandar– Pantai Labu JL.W.Iskandar – Lubuk Pakam Jl.W.Iskandar – Tambak Rejo 13.848 10.952 10.952 10.952 10.952 10.952 14 14 15 18 19 16 Sumber : Kantor Camat dan Kantor Mobil Penumpang Percut Sei Tuan, 2014

Selanjutnya, data-data yang ada pada tabel 16 dihitung berdasarkan rumus yang sudah ditentukan (lihat lampiran 6). Hasil perhitungan beban lintasan dapat dilihat pada tabel 17. Tabel 17 menunjukkan bahwa beban lintasan terbesar adalah pada trayek Jl.W.Iskandar –Lubuk Pakam dengan jumlah 208.088 (19,06%) lalu diikuti trayek Jl.W.Iskandar-Pantai Labu dengan jumlah 197.136 (18,06%), selanjutnya Percut-Jl.W.Iskandar dengan beban lintasan 193.872 (17,75%) sedangkan beban lintasan terkecil adalah trayek Jl.W.Iskandar-Batang Kuis dengan jumlah beban lintasan 153.328 (14,05%).


(28)

53

Tabel 17. Beban Lintasan di Kecamatan Percut Sei Tuan Tahun 2014

No Trayek Beban Lintasan Persentase (%)

1 2 3 4 5 6

Percut-Jl.W.Iskandar Jl.W.Iskandar – Batang Kuis

Jl.W.Iskandar – Jl.Paluh Gelombang

Jl.W.Iskandar– Pantai Labu JL.W.Iskandar – Lubuk Pakam

Jl.W.Iskandar – Tambak Rejo

193.872 153.328 164.280 197.136 208.088 175.232

17,75 14,05 15,04 18,06 19,06 16,05

Jumlah 1.091.936 100

Sumber : Data Primer Olahan, 2014

c. Kapasitas Angkut yang Tersedia

Kapasitas angkut yang tersedia adalah jumlah barang atau orang yang dapat muat dalam satu angkutan umum. Kapasitas angkut yang tersedia dihitung berdasarkan utilasi kendaraan, kecepatan rata-rata kendaraan per jam dan kapasitas muat rata-rata kendaraan dengan muatan penuh yang dapat dilihat pada tabel 18.


(29)

54

Tabel 18. Utilisasi Kendaraan, Kecepatan Rata-Rata Kendaaran, Kapasitas Muat Rata-Rata Mobil Penumpang di Kecamatan Percut Sei Tuan Tahun 2014

No Trayek Utilisasi

Kendaran Kecepatan Rata-Rata Kendaraan (Km/Jam) Kapasitas Muat Rata-Rata (Jiwa) 1 2 3 4 5 6 Percut-Jl.W.Iskandar Jl.W.Iskandar – Batang Kuis

Jl.W.Iskandar – Jl.Paluh Gelombang Jl.W.Iskandar– Pantai Labu

JL.W.Iskandar – Lubuk Pakam Jl.W.Iskandar – Tambak Rejo 5475 5475 5475 7300 7300 7300 51 53 52 52 55 53 16 16 16 16 16 16 Sumber : Dinas Perhubungan dan Supir Mobil Penumpang Percut Sei Tuan,2014

Selanjutnya data-data yang ada pada tabel 18 dihitung berdasarkan rumus yang sudah ditentukan (lihat lampiran 6). Hasil perhitungan kapasitas angkut yang tersedia dapat dilihat pada tabel 19.

Tabel 19. Kapasitas Angkut yang Tersedia di Kecamatan Percut Sei Tuan Tahun 2014

No Trayek Kapasitas Angkut Persentase (%)

1 2 3 4 5 6 Percut-Jl.W.Iskandar Jl.W.Iskandar – Batang Kuis

Jl.W.Iskandar – Jl.Paluh Gelombang

Jl.W.Iskandar– Pantai Labu JL.W.Iskandar – Lubuk Pakam

Jl.W.Iskandar – Tambak Rejo 4.467.600 4.642.800 4.555.200 6.073.600 6.424.000 6.190.400 13,81 14,35 14,08 18,77 19,86 19,13

Jumlah 32.353.600 100,00


(30)

55

Berdasarkan tabel 19 dapat diketahui kapasitas angkut terbesar adalah pada trayek Jl.W.Iskandar-Lubuk Pakam dengan jumlah 6.424.000 (19,86 %), selanjutnya trayek Jl.W.Iskandar-Tambak Rejo dengan jumlah 6.190.400 (19,13%) lalu diikuti Jl.W.Iskandar-Pantai Labu dengan kapasitas angkut 6.073.600 (18,77%) sedangkan kapasitas angkut terkecil berada pada trayek Percut - Jl.W.Iskandar dengan jumlah 4.467.600 (13,81%).

Berdasarkan tabel 15, 17 dan 19 diatas,maka di dapat kebutuhan transportasi per-trayek dengan rumus jumlah mobil penumpang tersedia dikurang jumlah mobil penumpang yang dibutuhkan. Hasil nya dapat dilihat pada tabel 20 sebagai berikut:

Tabel 20. Jumlah Mobil Penumpang yang Dibutuhkan dan yang Tersedia di Kecamatan Percut Sei Tuan Tahun 2014

No Trayek

Jumlah Mobil Penumpang yang Dibutuhkan (Unit) Jumlah Mobil Penumpang yang Tersedia (Unit) Kelebihan Mobil Penumpang (Unit) 1 2 3 4 5 6 Percut-Jl.W.Iskandar Jl.W.Iskandar – Batang Kuis Jl.W.Iskandar – Jl.Paluh

Gelombang Jl.W.Iskandar– Pantai Labu JL.W.Iskandar – Lubuk Pakam Jl.W.Iskandar – Tambak Rejo 33 22 19 25 32 28 35 25 20 28 32 28 2 3 1 3 - - Sumber : Data Primer Olahan dan Dinas Perhubungan Kab.Deli Serdang,2014


(31)

56

Tabel 20 memperlihatkan bahwa terdapat kelebihan mobil penumpang di Kecamatan Percut Sei Tuan yang terdiri dari : (1) trayek Jl.W.Iskandar-Pantai Labu dan trayek Jl.W.Iskandar-Batang Kuis kelebihan 3 unit mobil penumpang, (2) trayek Percut-Jl.W.Iskandar kelebihan 2 mobil penumpang dan (3) Trayek Percut-Jl.W.Iskandar-Paluh Gelombang kelebihan 1 mobil penumpang sedangkan pada trayek Jl.W.Iskandar-Lubuk Pakam dan trayek Jl.W.Iskandar-Tambak Rejo tidak terjadi kelebihan mobil penumpang.

B.Pembahasan

Pembahasan ini menyajikan keadaan prasarana transportasi, sarana transportasi dan kebutuhan mobil penumpang di Kecamatan Percut Sei Tuan.

1. Keadaan Prasarana Transportasi di Kecamatan Percut Sei Tuan

Keadaan prasarana transportasi ditinjau dari panjang jalan berdasarkan konstruksi dan kondisi. Dilihat dari konstruksi jalan sebagian besar adalah jalan aspal dan beton dengan panjang 137,63 Km (92,02%) dan jalan batu/kerikil dengan panjang 7,07 Km (4,73%) dan jalan tanah dengan panjang 4,86 Km (3,25%) . Sesuai konstuksi jalan di Kecamatan percut Sei Tuan diketahui bahwa prasarana transportasi telah meningkatkan aksesbilitas sehingga mudah untuk dilalui angkutan umum maupun angkutan pribadi di Kecamatan Percut Sei Tuan. Aksesbilitas ini akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, karena semakin tinggi mobilitas seseorang biasanya akan semakin tinggi pula peluang orang tersebut untuk meningkatkan pendapatan nya yang


(32)

57

berarti akan menaikkan tingkat kesejahteraannya hal ini sesuai dengan pendapat Miro (2012).

Ditinjau dari panjang jalan berdasarkan kondisi, sebagian besar adalah jalan dalam kondisi baik (rata, tidak bergelombang, tidak terdapat kerusakan) sepanjang 83,52 Km (55,84%), selanjutnya jalan dalam kondisi sedang (kerataan sedang, tidak bergelombang, tidak terdapat kerusakan) dengan panjang 47,49 Km (31,75%), lalu diikuti jalan dalam kondisi rusak ringan (mulai terdapat kerusakan, mulai bergelombang, penambalan) sepanjang 11,75 Km (7,86%) dan jalan dalam kondisi rusak berat ( bergelombang, retak-retak, pondasi amblas) sepanjang 6,80 Km (4,55%). Hal ini menunjukkan bahwa kondisi permukaan jalan di kecamatan Percut Sei Tuan telah memperlancar mobilitas maupun interaksi sehingga dapat meningkat kesejahteraan masyarakat.

2. Keadaan Sarana Transportasi di Kecamatan Percut Sei Tuan

Keadaan sarana transportasi di kecamatan Percut Sei Tuan ditinjau dari jumlah angkutan umum (mobil penumpang dan becak mesin) dan angkutan pribadi (sepeda motor dan mobil pribadi). Transportasi yang paling banyak digunakan yaitu sepeda motor berjumlah 95.070 unit (67,02%) diikuti dengan mobil pribadi dengan jumlah 41.320 unit (29,12%) selanjutnya, becak mesin berjumlah 5.295 unit (3,74%) dan mobil penumpang berjumlah 169 unit (0,12%). Berdasarkan rasio kepemilikan mobil pribadi dengan jumlah penduduk diketahui 100 orang jumlah penduduk terdapat 10 mobil pribadi sedangkan rasio kepemilikan sepeda motor diketahui dari 100 orang


(33)

58

penduduk terdapat 24 sepeda motor. Keadaan ini memberikan gambaran bahwa sarana transportasi di kecamatan percut Sei Tuan telah memperlancar mobilitas penduduk baik antar desa di Kecamatan Percut Sei Tuan maupun ke kecamatan lain seperti di Kecamatan Batang Kuis dan Lubuk Pakam.

3. Kebutuhan Mobil Penumpang di Kecamatan Percut Sei Tuan

Kebutuhan mobil penumpang di Kecamatan Percut Sei Tuan ditinjau berdasarkan frekuensi pengangkutan, beban lintasan dan kapasitas angkut yang tersedia. Berdasarkan hasil perhitungan tersebut diketahui bahwa mobil penumpang telah terjadi kelebihan di beberapa trayek yaitu trayek jl.W.Iskandar-Pantai Labu, Jl.W.Iskandar-Batang Kuis, Percut-Jl.W.Iskandar dan Jl.W.Iskandar- Paluh Gelombang serta pada trayek Jl.W.Iskandar-Lubuk Pakam dan Jl.W.Iskandar-Tambak Rejo telah memadai. Sesuai dengan hal tersebut diketahui bahwa mobil penumpang di kecamatan ini telah memperlancar hubungan antar desa di Kecamatan Percut Sei Tuan maupun ke kecamatan lain seperti Kecamatan Batang Kuis dan Lubuk Pakam.


(34)

62

DAFTAR PUSTAKA

Adisasmita, Sakti A.2011. Perencanaan Pembangunan Transportasi. Yogyakarta : Graha Ilmu.

Bintarto, R. 1984. Interaksi Desa-Kota dan Permasalahannya. Jakarta : Ghalia Indonesia.

Haloho, Tetty R. 2008. Studi Tentang Keadaan Transportasi Angkutan Umum Di Kecamatan Bosar Maligas Kabupaten Simalungun. Skripsi. Medan : Jurusan Geografi FIS-UNIMED.

Hasibuan, Sri W. 2012. Studi Tentang Keadaan Transportasi Angkutan Umum di Kecamatan Hutaraja Tinggi Kabupaten Padang Lawas. Skripsi. Medan : Jurusan Geografi FIS-UNIMED.

Iskandar, Hikmat. 2008. Standar Jalan Yang Berwawasan Keselamatan Transportasi Darat. Bandung : Pusat Litbang Jalan dan Jembatan. http://www.pusjatan.pu.go.id/upload/jurnal/2008/JN2501APR0801.pdf,di akses 10 february 2014.

Kadir, Abdul. 2006. Transportasi : Peran dan Dampaknya Dalam Pertumbuhan Ekonomi Nasional. Jurnal Perencanaan dan Pengembangan Wilayah Wahana Hijau. http://www.pusjatan.pu.go.id/upload/jurnal/2008/JN2501APR0801.pdf, di akses 10 february 2014.

Kusnandar, Erwin. 2009. Pengkinian Manual Kapasitas Jalan Indonesia 1997. Bandung : Pusat Litbang Jalan dan Jembatan.

Lubis, Riza, H. 2010. Tinjauan Tentang Transportasi Di Kota Medan. Skripsi. Medan : Jurusan Geografi FIS-UNIMED.

Morlokj, Edward. K. 1998. Pengantar Tehnik dan Perencanaan Transportasi. Jakarta : Erlangga.

Miro, Fidel. 2012. Pengantar Sistem Transportasi. Jakarta : Erlangga.

Mujianah.2012. Sarana dan Prasarana Transportasi di Kecamatan Jagong Jeget Kabupaten Aceh Tengah. Skripsi. Medan : Jurusan Geografi FIS-UNIMED. Nasution, M.N. 2008 . Menajemen Transportasi. Jakarta : Ghalia Indonesia.


(35)

63

Purba, Benny. 2008. Studi Tentang Sarana dan Prasarana Transportasi Angkutan Umum Terhadap Mobilitas Penduduk di Desa Panombean Hutaurung Kecamatan Jorlang Hataran Kabupaten Simalungun. Skripsi. Medan : Jurusan Geografi FIS-UNIMED.

Sagala, Sariman.P. 2003. Studi Tentang Perkembangan Transportasi Angkutan Umum Di Kota Binjai. Skripsi. Medan : Jurusan Geografi FIS-UNIMED.

Salim, H.A. Abbas. 2000. Manajemen Transportasi. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada. Soemargono, K, dkk. 1992. Profil Propinsi Republik Indonesia. Jakarta : Yayasan Bakti

Wawasan Nusantara.

Sugiharto. 2010. Pembangunan dan Pengembangan Wilayah. Medan : Usu Press. Tamin, Ofyar Z. 2000. Perencanaan dan Pemodelan Transportasi. Bandung : ITB. Warpani. S. 1990. Merencanakan Sistem Pengangkutan. Bandung : ITB.


(1)

Berdasarkan tabel 19 dapat diketahui kapasitas angkut terbesar adalah pada trayek Jl.W.Iskandar-Lubuk Pakam dengan jumlah 6.424.000 (19,86 %), selanjutnya trayek Jl.W.Iskandar-Tambak Rejo dengan jumlah 6.190.400 (19,13%) lalu diikuti Jl.W.Iskandar-Pantai Labu dengan kapasitas angkut 6.073.600 (18,77%) sedangkan kapasitas angkut terkecil berada pada trayek Percut - Jl.W.Iskandar dengan jumlah 4.467.600 (13,81%).

Berdasarkan tabel 15, 17 dan 19 diatas,maka di dapat kebutuhan transportasi per-trayek dengan rumus jumlah mobil penumpang tersedia dikurang jumlah mobil penumpang yang dibutuhkan. Hasil nya dapat dilihat pada tabel 20 sebagai berikut: Tabel 20. Jumlah Mobil Penumpang yang Dibutuhkan dan yang Tersedia di Kecamatan Percut Sei Tuan Tahun 2014

No Trayek

Jumlah Mobil Penumpang yang Dibutuhkan (Unit) Jumlah Mobil Penumpang yang Tersedia (Unit) Kelebihan Mobil Penumpang (Unit) 1 2 3 4 5 6 Percut-Jl.W.Iskandar Jl.W.Iskandar – Batang Kuis Jl.W.Iskandar – Jl.Paluh

Gelombang Jl.W.Iskandar– Pantai Labu JL.W.Iskandar – Lubuk Pakam Jl.W.Iskandar – Tambak Rejo 33 22 19 25 32 28 35 25 20 28 32 28 2 3 1 3 - - Sumber : Data Primer Olahan dan Dinas Perhubungan Kab.Deli Serdang,2014


(2)

56

Tabel 20 memperlihatkan bahwa terdapat kelebihan mobil penumpang di Kecamatan Percut Sei Tuan yang terdiri dari : (1) trayek Jl.W.Iskandar-Pantai Labu dan trayek Jl.W.Iskandar-Batang Kuis kelebihan 3 unit mobil penumpang, (2) trayek Percut-Jl.W.Iskandar kelebihan 2 mobil penumpang dan (3) Trayek Percut-Jl.W.Iskandar-Paluh Gelombang kelebihan 1 mobil penumpang sedangkan pada trayek Jl.W.Iskandar-Lubuk Pakam dan trayek Jl.W.Iskandar-Tambak Rejo tidak terjadi kelebihan mobil penumpang.

B.Pembahasan

Pembahasan ini menyajikan keadaan prasarana transportasi, sarana transportasi dan kebutuhan mobil penumpang di Kecamatan Percut Sei Tuan.

1. Keadaan Prasarana Transportasi di Kecamatan Percut Sei Tuan

Keadaan prasarana transportasi ditinjau dari panjang jalan berdasarkan konstruksi dan kondisi. Dilihat dari konstruksi jalan sebagian besar adalah jalan aspal dan beton dengan panjang 137,63 Km (92,02%) dan jalan batu/kerikil dengan panjang 7,07 Km (4,73%) dan jalan tanah dengan panjang 4,86 Km (3,25%) . Sesuai konstuksi jalan di Kecamatan percut Sei Tuan diketahui bahwa prasarana transportasi telah meningkatkan aksesbilitas sehingga mudah untuk dilalui angkutan umum maupun angkutan pribadi di Kecamatan Percut Sei Tuan. Aksesbilitas ini akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, karena semakin tinggi mobilitas seseorang biasanya akan semakin tinggi pula peluang orang tersebut untuk meningkatkan pendapatan nya yang


(3)

berarti akan menaikkan tingkat kesejahteraannya hal ini sesuai dengan pendapat Miro (2012).

Ditinjau dari panjang jalan berdasarkan kondisi, sebagian besar adalah jalan dalam kondisi baik (rata, tidak bergelombang, tidak terdapat kerusakan) sepanjang 83,52 Km (55,84%), selanjutnya jalan dalam kondisi sedang (kerataan sedang, tidak bergelombang, tidak terdapat kerusakan) dengan panjang 47,49 Km (31,75%), lalu diikuti jalan dalam kondisi rusak ringan (mulai terdapat kerusakan, mulai bergelombang, penambalan) sepanjang 11,75 Km (7,86%) dan jalan dalam kondisi rusak berat ( bergelombang, retak-retak, pondasi amblas) sepanjang 6,80 Km (4,55%). Hal ini menunjukkan bahwa kondisi permukaan jalan di kecamatan Percut Sei Tuan telah memperlancar mobilitas maupun interaksi sehingga dapat meningkat kesejahteraan masyarakat.

2. Keadaan Sarana Transportasi di Kecamatan Percut Sei Tuan

Keadaan sarana transportasi di kecamatan Percut Sei Tuan ditinjau dari jumlah angkutan umum (mobil penumpang dan becak mesin) dan angkutan pribadi (sepeda motor dan mobil pribadi). Transportasi yang paling banyak digunakan yaitu sepeda motor berjumlah 95.070 unit (67,02%) diikuti dengan mobil pribadi dengan jumlah 41.320 unit (29,12%) selanjutnya, becak mesin berjumlah 5.295 unit (3,74%) dan mobil penumpang berjumlah 169 unit (0,12%). Berdasarkan rasio kepemilikan mobil pribadi dengan jumlah penduduk diketahui 100 orang jumlah penduduk terdapat 10 mobil pribadi sedangkan rasio kepemilikan sepeda motor diketahui dari 100 orang


(4)

58

penduduk terdapat 24 sepeda motor. Keadaan ini memberikan gambaran bahwa sarana transportasi di kecamatan percut Sei Tuan telah memperlancar mobilitas penduduk baik antar desa di Kecamatan Percut Sei Tuan maupun ke kecamatan lain seperti di Kecamatan Batang Kuis dan Lubuk Pakam.

3. Kebutuhan Mobil Penumpang di Kecamatan Percut Sei Tuan

Kebutuhan mobil penumpang di Kecamatan Percut Sei Tuan ditinjau berdasarkan frekuensi pengangkutan, beban lintasan dan kapasitas angkut yang tersedia. Berdasarkan hasil perhitungan tersebut diketahui bahwa mobil penumpang telah terjadi kelebihan di beberapa trayek yaitu trayek jl.W.Iskandar-Pantai Labu, Jl.W.Iskandar-Batang Kuis, Percut-Jl.W.Iskandar dan Jl.W.Iskandar- Paluh Gelombang serta pada trayek Jl.W.Iskandar-Lubuk Pakam dan Jl.W.Iskandar-Tambak Rejo telah memadai. Sesuai dengan hal tersebut diketahui bahwa mobil penumpang di kecamatan ini telah memperlancar hubungan antar desa di Kecamatan Percut Sei Tuan maupun ke kecamatan lain seperti Kecamatan Batang Kuis dan Lubuk Pakam.


(5)

62

Adisasmita, Sakti A.2011. Perencanaan Pembangunan Transportasi. Yogyakarta : Graha Ilmu.

Bintarto, R. 1984. Interaksi Desa-Kota dan Permasalahannya. Jakarta : Ghalia Indonesia.

Haloho, Tetty R. 2008. Studi Tentang Keadaan Transportasi Angkutan Umum Di Kecamatan Bosar Maligas Kabupaten Simalungun. Skripsi. Medan : Jurusan Geografi FIS-UNIMED.

Hasibuan, Sri W. 2012. Studi Tentang Keadaan Transportasi Angkutan Umum di Kecamatan Hutaraja Tinggi Kabupaten Padang Lawas. Skripsi. Medan : Jurusan Geografi FIS-UNIMED.

Iskandar, Hikmat. 2008. Standar Jalan Yang Berwawasan Keselamatan Transportasi Darat. Bandung : Pusat Litbang Jalan dan Jembatan. http://www.pusjatan.pu.go.id/upload/jurnal/2008/JN2501APR0801.pdf,di akses 10 february 2014.

Kadir, Abdul. 2006. Transportasi : Peran dan Dampaknya Dalam Pertumbuhan Ekonomi Nasional. Jurnal Perencanaan dan Pengembangan Wilayah Wahana Hijau. http://www.pusjatan.pu.go.id/upload/jurnal/2008/JN2501APR0801.pdf, di akses 10 february 2014.

Kusnandar, Erwin. 2009. Pengkinian Manual Kapasitas Jalan Indonesia 1997. Bandung : Pusat Litbang Jalan dan Jembatan.

Lubis, Riza, H. 2010. Tinjauan Tentang Transportasi Di Kota Medan. Skripsi. Medan : Jurusan Geografi FIS-UNIMED.

Morlokj, Edward. K. 1998. Pengantar Tehnik dan Perencanaan Transportasi. Jakarta : Erlangga.

Miro, Fidel. 2012. Pengantar Sistem Transportasi. Jakarta : Erlangga.

Mujianah.2012. Sarana dan Prasarana Transportasi di Kecamatan Jagong Jeget Kabupaten Aceh Tengah. Skripsi. Medan : Jurusan Geografi FIS-UNIMED. Nasution, M.N. 2008 . Menajemen Transportasi. Jakarta : Ghalia Indonesia.


(6)

63

Purba, Benny. 2008. Studi Tentang Sarana dan Prasarana Transportasi Angkutan Umum Terhadap Mobilitas Penduduk di Desa Panombean Hutaurung Kecamatan Jorlang Hataran Kabupaten Simalungun. Skripsi. Medan : Jurusan Geografi FIS-UNIMED.

Sagala, Sariman.P. 2003. Studi Tentang Perkembangan Transportasi Angkutan Umum Di Kota Binjai. Skripsi. Medan : Jurusan Geografi FIS-UNIMED.

Salim, H.A. Abbas. 2000. Manajemen Transportasi. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada. Soemargono, K, dkk. 1992. Profil Propinsi Republik Indonesia. Jakarta : Yayasan Bakti

Wawasan Nusantara.

Sugiharto. 2010. Pembangunan dan Pengembangan Wilayah. Medan : Usu Press. Tamin, Ofyar Z. 2000. Perencanaan dan Pemodelan Transportasi. Bandung : ITB. Warpani. S. 1990. Merencanakan Sistem Pengangkutan. Bandung : ITB.