ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA GEOMETRI PISA PADA SISWA KELAS VIII SEMESTER GENAP SMP Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Geometri PISA pada Siswa Kelas VIII Semester Genap SMP Negeri 1 Mojosongo Tahun 2015/2016.

ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA
GEOMETRI PISA PADA SISWA KELAS VIII SEMESTER GENAP SMP
NEGERI 1 MOJOSONGO TAHUN 2015/2016

PUBLIKASI ILMIAH
Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Stara I pada
Jurusan Pendidikan Matematika
Fakultas Ilmu Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Oleh:

ENI SULISTYANINGSIH
A410 120 159

PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2016
i

ii


iii

iv

ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA
GEOMETRI PISA PADA SISWA KELAS VIII SEMESTER GENAP SMP
NEGERI 1 MOJOSONGO TAHUN 2015/2016
Eny Sulistyaningsih 1) dan Budi Murtiyasa 2)
1)

Mahasiswa Pendidikan Matematika, FKIP, Universitas Muhammadiyah
Surakarta
Email: ensulistya99@gmail.com

2)

Dosen Pendidikan Matematika, FKIP, Universitas Muhammadiyah Surakarta

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan pemecahan masalah
matematika geometri berbasis PISA beserta persentasenya. Jenis penelitian ini
adalah kualitatif deskriptif. Subjek penelitian ini siswa kelas VIII E SMPN 1
Mojosongo yang berjumlah 24 siswa. Teknik pengumpulan data menggunakan
metode tes, wawancara, observasi, dan dokumentasi. Keabsahan data dilakukan
dengan triangulasi metode dengan membandingkan data hasil metode tes,
wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan dengan tahap
reduksi data, penyajian data, verifikasi dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian
diperoleh persentase level kemampuan matematika siswa pada level 1 sebesar
38,79%, level 2 sebesar 6,03%, level 3 sebesar 0,86%, level 4 sebesar 13,79%,
level 5 sebesar 30,17%, level 6 sebesar 10,34%. Hasil menunjukkan secara umum
kemampuan siswa dalam memecahan masalah matematika terdapat pada level 1
dan level 5, hal ini ditinjau dari kemampuan pemecahan masalah, kemampuan
komponen proses serta konteks matematika dalam PISA.
Kata Kunci: pemecahan masalah, geometri, PISA
Abstracts
This study aimed to describe the ability of geometrical mathematics problem
solving based on PISA and its percentage. This research is a qualitative
descriptive. Subjects of this study is class VIII E SMPN 1 Mojosongo amounting
to 24 students. The data collection technique uses the test method, interviews,

observation, and documentation. Data validation is done by triangulation method
by comparing data from the test method, interviews, and documentation. Data
analysis techniques is performed by stage data reduction, data presentation,
verification and conclusion. The result of this research shows that the
mathematical ability of the first level is 38.79%, the second level is l6.03%, the
third level is 0.86%, the fourth is 13.79%, the fifth level is 30,17%, the sixth level
1

is 10.34%. The results indicates the general ability of students in solving
mathematical problems is at the first level and the fifth level, This can be seen
from the ability of problem solving, the ability of process component as well as
mathematical context in PISA.
Keywords: problem solving, geometry, PISA

1.

PENDAHULUAN

Pendidikan itu suatu hal yang sangat penting bagi kehidupan manusia, semakin
tinggi tingkat pendidikan seseorang maka, semakin besar kemungkinan untuk

mencapai sesuatu yang diinginkan. Hal ini dikarenakan menurut UU No. 20 tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pendidikan adalah usaha sadar
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar
peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak
mulia, serta keterampilan yang diperlukan darinya, masyarakat, bangsa, dan
negara.
Matematika adalah Ilmu tentang bidang, hubungan antara bilangan, dan
prosedur operasional yang digunakan dalam penyelesaian masalah mengenai
bilangan (Anggit & Uki, 2013). Selain itu Didi Haryono (2014: 6) juga
menyatakan bahwa matematika itu merupakan salah satu dari bagian ilmu
pengetahuan yang bersifat pasti (eksakta). Sehingga dalam penyelesaian soal atau
penyelesaian

masalah

matematika

memerlukan


pemahaman

yang

lebih

dibandingkan dengan penyelesaian masalah dalam ilmu pengetahuan lain. Oleh
karena itu siswa dituntut untuk mempunyai kemampuan berpikirkritis, kreatif,
sistematis, logis, dan cermat dalam pemecahkan masalah matematika. Hal ini
diharapkan dapat sesuai dengan tujuan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Republik Indonesia No. 22 Tahun 2006 tentang standar isi untuk tingkat satuan
pendidikan dasar dan menengah.
Pembelajaran matematika yaitu agar siswa dapat mempunyai kemampuan
pemecahan masalah. Siswa yang memiliki kemampuan pemahaman rendah akan
memiliki kemampuan penyelesaian yang rendah pula. Sedangkan siswa yang
2

memiliki kemampuan pemahaman sedang akan sulit didefinisikan. Hal ini karena
siswa yang memiliki kemampuan sedang mempunyai kecenderungan apakah
siswa tersebut memiliki kemampuan pemahaman yang tinggi atau memiliki

tingkat pemahaman yang rendah
Namun pada kenyataannya kemampuan siswa dalam memecahkan
permasalahan matematika saat ini masih tergolong rendah, hal ini diperkuat oleh
adanya data hasil laporan Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) bahwa
hasil evaluasi PISA (Progamme for International Student Assesment) prestasi
belajar matematika di Indonesia untuk usia 13 tahun masih rendah. Pada PISA
tahun 2006, Indonesia pada peringkat 50 dari 57 negara dengan rerata skor 391.
Soal-soal matematika dalam studi PISA lebih banyak mengukur kemampuan
menalar, memecahkan masalah dan berargumentasi daripada soal-soal yang
mengukur kemampuan teknis baku yang berkaitan dengan ingatan dan
perhitungan semata. Rendahnya kemampuan siswa dalam menyelesaikan
permasalahn matematika akan mempengaruhi penyelesaian masalah geometri, dan
pada umumnya siswa disekolah menengah mengalami kesulitan dalam
mempelajarinya. Untuk mengetahui kemampuan pemecahan masalah matematika
geometri berbasis PISA. Penulis tertarik untuk meneliti tentang “Analisis
Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Geometri Berbasis PISA Pada
Siswa Kelas VIII Semester Genap SMP Negeri 1 Mojosongo Tahun 2015/2016.

2.


METODE PENELITIAN

Sugiyono (2007:9) menyatakan bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian yang
didasarkan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk menelitia pada objek
yang alamiyah, (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana penelitian adalah
sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi
(gabungan), analisis data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif
lebih menekankan makna dari pada generalisasi. Sugiyono juga berpendapat
bahwa metode penelitian kualitatif disebut sebagai metode interpretive karena
data dan hasil penelitian lebih berkenaan dengan interprestasi terhadap data yang

3

ditemukan di lapangan. Selain itu metode penelitian kualitatif juga sering disebut
metode penelitian naturalistik karena penelitiannya dilakukan pada kondisi yang
alamiyah (natural setting).
Penelitian deskriptif digunakan untuk melihat dan menggambarkan
masalah-masalah fakta yang sedang terjadi, yang diungkapkan tanpa ada
manipulasi. Bogdan dan Biklen (dalam Sugiyono, 2007: 9) menyatakan bahwa
karakteristik penelitian kualitatif yaitu: (1) dilakukan dalam kondisi yang alamiah,

(2) penelitian kualitatif lenih bersifat deskriptif, (3) penelitian kualitatif lebih
menekankan pada proses daripada produk atau outcome, (4) penelitian kualitatif
melakukan analisis data secara induktif, (5) penelitian kualitatif lebih menekankan
makna (data dibalik yang teramati). Berdasarkan karakteristik tersebut, maka jenis
penelitian yang digunakan termasuk dalam penelitian kualitatif deskriptif. Pada
penelitian ini peneliti akan mendeskripsikan mengenai kemampuan pemecahan
masalah matematika berbasis PISA dalam konten pada siswa kelas VIII SMP N 1
Mojosongo Boyolali, dan mengambil kesimpulan setelah analisis data.
3.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dari hasil analisis data diperoleh 6 jenis level kemampuan matematika siswa
dalam memecahkan soal matematika berbasis PISA pada konten geometri yaitu
level 1 kemampuan matematika siswa sebagai level sangat rendah, level 2
kemampuan matematika siswa sebagai level rendah, level 3 kemampuan
matematika siswa sebagai level sedang, level 4 kemampuan matematika siswa
sebagai level tinggi, level 5 kemampuan matematika siswa sebagai level sanggat
tinggi, dan level 6 kemampuan matematika siswa sebagai level excellent .
Total keseluruhan kemampuan siswa dalam menjawab soal benar

sebanyak 116 dengan persentase kemampuan sebesar 48,33% Sedangkan
persentase untuk jawaban salah sebesar 124 dengan total jawaban salah 51,67%.
Sehingga persentase kemampuan siswa menjawab soal benar lebih sedikit
dibandingkan persentase jawaban salah. Selanjutnya akan dipaparkan pembahasan
mengenai deskripsi kemampuan siswa serta persentase setiap level kemampuan
berdasarkan hasil analisis data tes dan wawancara siswa.
4

a. Level 1 Kemampuan Matematika Siswa
Persentase untuk level 1 kemampuan matematika siswa yaitu sebesar
38,79% yang dikategorikan

kedalam level kemampuan sangat rendah,

dimana siswa hanya dapat memecahkan soal matematika dalam konteks
umum dengan menggunakan pengetahuannya. Total kemampuan siswa dalam
menjawab soal benar pada level 1 kemampuan matematika adalah 45, dan
merupakan kemampuan terbesar siswa dalam menjawab jawaban benar.
Sebagian besar siswa mampu dengan baik dalam memahami masalah, hanya
saja ada beberapa siswa yang masih belum bisa memahami benar

permasalahan yang ada di soal. Jawaban benar pada level 1 kemampuan
matematik ini, paling sedikit dialami siswa pada tema soal 7 yaitu sebanyak 4
siswa menjawab benar.
Berdasarkan hasil analisis tes, siswa tidak menjawab salah pada tema soal
7 tetapi siswa kebanyakan belum menjawab pada tema soal 7, rata-rata siswa
menjawab soal sampai tema soal 5 saja, hanya ada beberapa siswa yang
mampu menyelesaikan soal sampai pertanyaan akhir. Sedangkan berdasarkan
wawancara yang dilakukan,siswa mampu memahami soal serta mampu
memecahkan

soal

dalam

konteks

umum

dengan


menggunakan

pengetahuannya maupun penalarannya, hanya ada beberapa siswa saja yang
salah dalam menjawab soal.
b. Level 2 Kemampuan Matematika Siswa
Persentase untuk level 2 kemampuan matematika siswa yaitu sebesar
6,03% yang dikategorikan kedalam level kemampuan rendah, dimana siswa
mampu memecahkan soal dengan cara penafsiran dan menyelesaikannya
dengan rumus. Total kemampuan siswa dalam menjawab soal benar pada
level 2 kemampuan matematika pada tema soal 2 adalah 7.
Berdasarkan wawancara yang dilakukan pada siswa dalam tema soal 2,
siswa tersebut kurang mampu memahami soal dan kurang mampu
memecahkan soal serta menafsirkannya. Siswa tersebut masih bingung dalam
menentukan lebih besar atau lebih kecil antara desiagn gambar dengan ukuran
luas kayu seluas 32 m. Sedangkan berdasarkan hasil analisis jawaban siswa
5

pada tema soal 2 terdapat 17 jawaban siswa salah. Kemampuan yang kurang
juga dialami oleh siswa-siswa yang jawabannya salah tersebut. Selain itu, hal
ini disebabkan oleh kreativitas siswa yang rendah dalam memunculkan ide
untuk mengaitkan beberapa kemampuan dalam menyelesaiakan soal serta
siswa tidak terbiasa mengerjakan soal sesuai konteks nyata.
c. Level 3 Kemampuan Matematika Siswa
Persentase untuk level 3 kemampuan matematika siswa yaitu sebesar
0,86% yang dikategorikan kedalam level kemampuan sedang, dimana siswa
mampu menggunakan strategi pemecahan masalah yang sesuai serta disertai
prosesnya. Total kemampuan siswa dalam menjawab soal benar pada level 3
kemampuan matematika pada tema soal 8 adalah 1.
Berdasarkan wawancara yang yang dilakukan pada siswa satu-satunya
yang mengerjakan tema soal 8 dengan benar, siswa tersebut mampu
memahami soal, mampu menggunakan strategi pemecahan serta mampu
menjelaskan bagaimana proses-proses siswa tersebut menjawab pertanyaan.
Sedangkan berdasarkan hasil analisis jawaban siswa, hanya ada seorang siswa
juga yang mampu mengerjakan soal tema 8. Hal ini dikarenakan siswa yang
mampu memecahkan semua soal dari tema 1 sampai tema soal 8 hanya siswa
tersebut. Rata-rata siswa lain hanya mampu memecahkan soal sampai tema
soal 5, hanya ada beberapa siswa saja yang mampu memecahkan tema soal 5,
6, 7 dan 8.
d. Level 4 Kemampuan Siswa
Persentase untuk level 4 kemampuan matematika siswa yaitu sebesar
13,79% yang dikategorikan

ke dalam level kemampuan tingkat tinggi,

dimana siswa mampu memecahkan soal matematika secara efektif dengan
model dan dapat memilih kemudian menghubungkannya dengan dunia nyata.
Total kemampuan siswa dalam

menjawab soal benar pada level 4

kemampuan matematika pada tema soal 4 pertanyaan 2 adalah 16.
Berdasarkan hasil jawaban dari wawancara yang dilakukan terhadap siswa,
dapat dilihat bahwa siswa masih belum mampu memahami soal, dimana
siswa masih kebingungan memilih model atau cara pengerjaannya. Selain itu
6

ketrampilan hitung

siswa yang rendah, kurangnya pemahaman tentang

theorema phytagoras, dan kemampuan penalaran yang rendah juga
mempengaruhi kemampuan matematika siswa. Sedangkan berdasarkan hasil
analisis jawaban siswa pada tema soal 4 pertanyaan 2, terdapat 8 jawaban
siswa yang salah. Dimana 8 jawaban siswa salah tersebut berasal dari 8 siswa
yang tidak dapat memecahkan soal dengan benar. Hal ini dikarenakan siswa
belum mampu memahami soal, dan kurangnya pemahaman tentang theorema
phytagiras, serta kemampuan penalaran siswa yang rendah.
e. Level 5 Kemampuan Matematika Siswa
Persentase untuk level 5 kemampuan matematika siswa yaitu sebesar
30,17% yang dikategorikan

ke dalam

level kemampuan tingkat sangat

tinggi, dimana siswa mampu memecahkan soal matematika dengan
menggunakan model untuk situasi yang kompleks serta dapat menyelesaikan
masalah yang rumit. Total kemampuan siswa dalam menjawab soal benar
pada level 5 kemampuan matematika adalah 35.dan sebanyak 13 jawaban
salah pada tema soal 3 dan tema soal 5 pertanyaan 1.
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan pada siswa, siswa sudah
mampu memahami soal dan mampu memecahkan soal dengan menggunakan
model dalam situasi yang komples maupun rumit. Siswa tersebut dapat
menjelaskan bagaimana prosesnya dalampengerjaan soal pada tema soal 3
dan 5 pertanyaan 1secara detail. Sedangkan berdasarkan hasil analisis
jawaban pada tema soal 5 pertanyaan 1 rata-rata siswa mampu memahami
dan memecahkan soal, tetapi pada tema soal 3 rata-rata banyak siswa yang
belum mampu memecahkan soal, hal ini dikarenakan kurangnya pemhaman
siswa mengenai theorema phytagoras sebab pada tema soal 3 cara
penyelesaiannya yaitu dengan rumus theorema phytagoras.
f. Level 6 Kemampuan Matematika Siswa.
Persentase untuk level 6 kemampuan matematika siswa yaitu sebesar
10,34% yang dikategorikan ke dalam level kemampuan tingkat excellent,
dimana siswa mampu memecahkan soal matematika dengan menggunakan
penalarannya dalam menyelesaikan masalah matematis, dapat menyimpulkan
7

,merumuskan serta mengkomunikasikan hasil. Total kemampuan siswa dalam
menjawab soal benar pada level 5 kemampuan matematika adalah 12, dan
sebanyak 36 jawaban salah pada tema soal 5 pertanyaan 2 dan tema soal 6.
Berdasarkan wawancara yang dilakukan pada siswa, dapat dilihat bahwa
siswa masih belum mampu memahami soal, saat ditanya kembali masih
kebingungan, dan siswa juga tidak mampu menjelaskan bagaimana prosesnya
siswa tersebut dapat menjawab soal. Hanya sebagian siswa saja yang sedikit
mampu memahami soal serta memecahkan soal walaupun tidak mampu
memecahkan soal secara benar. Sedangkan berdasarkan hasil analisis jawaban
siswa pada tema soal 6 dan pada tema soal 5 pertanyaan 2, kebanyakan siswa
belum mampu memecahkan soal secara keseluuhan. Hal ini desebabkan
karena kemampuan penalaran siswa yang rendah, pemahaman mengenai
theorema phytagoras yang rendah juga, serta ketrampilan hitung siswa yang
lemah semua itu yang mempengaruhi tingkat kemampuan siswa dalam
memecahkan soal tersebut.
Dari hasil analisis jawaban hasil tes dan wawancara, dapat disimpulkan
bahwa sebagian besar siswa mampu mencapai level 1, dan level 5 kemampuan
matematika saja, sedangkan level 2, 3, 4, dan 6 rata-rata siswa belum bisa
mencapai level tersebut, hanya sebagian kecil saja yang mampu mencapai level
tersebut. Hal ini disebabkan karena kamampuan pemecahan masalah siswa dalam
menyelesaikan soal geometri berbasis PISA masih rendah dan siswa tidak terbiasa
mengerjakan soal sesuai konteks nyata.
Dilihat dari domain komponen proses soal PISA pada proses formulate
dan konteks societal, termasuk dalam soal tingkat level 6 kemampuan matematika
atau termasuk dalam tingkat kemampuan excellent. Hal ini disebabkan karena
dalam soal memerlukan kemampuan merumuskan masalah secara matematik
untuk penyelesaiannya. Sedangkan kemampuan siswa dalam merumuskan
masalah secara matematik masih terlalu lemah. Kebiasaan siswa yang kurang
melatih mengerjakan soal-soal matematika, model pembelajaran yang monoton
juga dapat mempengaruhi tinggi rendahnya kemampuan siswa. Jika model
pembelajaran yang digunakan bervariasi kemungkinan besar kemampuan siswa
8

dalam memecahkan soal matematika PISA dapat meningkat. Hal ini sependapat
dengan penelitian Wardono dkk (2015), yang menyatakan bahwa model
pembelajaran realistik dan pendidikan karakter dengan penilaian berdasarkan
PISA secara efektif dapat meningkatkan literasi matematika.
Dilihat dari domain komponen proses pada soal proses employ dan konteks
scientific, termasuk dalam soal tingkat level 3 kemampuan matematika atau
termasuk dalam tingkat kemampuan sedang. Hal ini disebabkan karena dalam soal
tersebut memerlukan kemampuan dalam menggunakan konsep, fakta, dan
penalarannya untuk penyelesaiannya. Sedangkan kamampuan siswa belum semua
mampu mencapai kemampuan tersebut.Selain itu, didalam soal matematika PISA
juga terdapat soal yang menguji kemampuan matematika dari yang sederhana
sampai kemampuan penyelesaian masalah yang rumit. Hal ini sependapat dengan
penelitian Setyawan, Dafik dan Nurcholif Diah Sri Lestari (2014), yang
menyimpulkan bahwa soal matematika PISA tidak hanya menguji kemampuan
matematika sederhana siswa, melainkan siswa dapat bekerja dengan model
untuk situasi yang kompleks serta dapat menyelesaiakan masalah yang rumit.
Dilihat dari domain komponen interpret dan konteks occupational,
termasuk dalam soal tingkat level 2 kemampuan matematika atau termasuk dalam
tingkat kemampuan rendah. Hal ini disebabkan karena dalam soal tersebut
memerlukan kemampuan menafsirkan, menerapkan dan mengevaluasi hasil dari
suatu proses.
Berdasarkan uraian di atas, hasil penelitian yang diperoleh peneliti
memiliki keterkaitan dan kesesuaian dengan hasil kemampuan pemecahan
masalah matematika geometri berbasih PISA yang mempunyai karakteristik yang
berbeda dan baru, sehingga peneliti berusaha mendeskripsikan kemampuan
pemecahan masalah yang dilihat dari tingkat level kemampuan matematika
berdasarkan hasil temuan dari analisis jawaban siswa. Hal ini yang dimaksud agar
peneliti lebih luas ddan flesibel untuk mendiskripsikan kemampuan pemecahan
masalah matematika geometri berbasis PISA.

9

4.

SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan serta mengacu pada rumusan
penelitian maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
a. Level 1 kemampuan matematika siswa
Level 1 kemampuan matematika siswa dalam memecahkan masalah soal
matematika berbasis PISA pada konten geometri meliputi siswa dapat
menggunakan pengetahuannya untuk menyelesaikan soal rutin, dan dapat
menyelesaikan masalah yang konteksnya umum sebesar

, level ini

juga dikategorikan level kemampuan sangat rendah.
b. Level 2 Kemampuan matematika siswa
Level 2 kemampuan siswa dalam memecahkan masalah soal matematika
berbasis

PISA

pada

konten

geometri

meliputi

siswa

dapat

menginterprestasikan (menafsirkan) masalah dan menyelesaikannya dengan
rumus sebesar

, level ini dapat dikategorikan sebagai level tingkat

kemampuan rendah.
c. Level 3 Kemampuan matematika siswa
Level 3 kemampuan siswa dalam memecahkan masalah soal matematika
berbasis PISA pada konten geometri meliputi siswa dapat melaksanakan
prosedur dengan baik dalam menyelesaikan soal serta dapat memilih strategi
pemecahan masalah sebesar

, level ini dikategorikan sebagai tingkatan

level kemampuan sedang.
d. Level 4 kemampuan matematika siswa
Level 4 kemampuan siswa dalam memecahkan masalah soal matematika
berbasis PISA pada konten geometri meliputi siswa dapat bekerja secara
efektif dengan model dan dapat memilih kemudian menghubungkannya
dengan dunia nyata sebesar

, level ini dikategorikan level

kemampuan tingkat tinggi.
e. Level 5 kemampuan matematika siswa
Level 5 kemampuan siswa dalam memecahkan masalah soal matematika
berbasis PISA pada konten geometri meliputi siswa dapat bekerja dengan
10

model untuk situasi yang kompleks serta dapat menyelesaikan masalah yang
rumit sebesar

, level ini dikategorikan level kemampuan tingkat

sangat tinggi.
f. Level 6 kemampuan matematika siswa
Level 6 kemampuan siswa dalam memecahkan masalah soal matematika
berbasis PISA pada konten geometri meliputi siswa dapat menggunakan
penalarannya dalam menyelesaikan masalah matematis, dapat membuat
generalisasi, merumuskan serta mengkomunikasikan hasil temuanya level ini
juga dapat disebut level tingkat excellent yaitu sebesar 6 sebesar

5.

.

DAFTAR PUSTAKA

Haryono, Didik. 2014. Filsafat Matematika. Bandung: Alfabeta.
Johar, Rahmah. 2012. ”Domain Soal PISA untuk Literasi Matematika.” Jurnal
Peluang
1
(1).
Diakses
pada
18
Oktober
2015
(www.jurnal.unsyiah.ac.id/peluang/article/download/1296/1183).
Muhassanah, Nuraini, Imam Sujadi dan Riyadi. 2014. “Analisis Keterampilan
GeometriSiswa dalam Memecahkan Masalah Geometri Berdasarkan
Tingkat Berfikir Van Hiele”. Jurnal Elektronik Pembelajaran
Matematika,
2(1):
54-66.
Diakses
pada
13
November
2015(http://download.portalgaruda.org/article.php?article=152152&val
=5816&title=ANALISIS%20KETERAMPILAN%20GEOMETRI%20
SISWA%20DALAM%20MEMECAHKAN%20MASALAH%20GEO
METRI%20BERDASARKAN%20TINGKAT%20BERPIKIR%20VA
N%20HIEL)
Usmanto, Hadi dan Lis Marliyana. 2014. “Pengaruh Pemahaman Matematika
Terhadap Kemampuan Koneksi Matematika Siswa Kelas VII Semester
Genap SMP Negeri 2 Kasokandel Kabupaten Majalengka”. Jurnal
Pendidikan Matematika, 2(3): 61-75. Diakses pada 14 Desember
2015(http://web.iaincirebon.ac.id/files/journals/2/articles/16/public/1660-1-PB.pdf)
Litbang

Kemendikbud

2015.

Survei

Internasional

PISA.

Tersedia

http://litbang.kemdikbud.go.id/index.php/survei-internasionalpisa/tentang-pisa

11

di:

Permendiknas No. 22 Tahun 2006.Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar
dan Menengah. Jakarta: BSNP.
Prabowo, Anggit dan Uki Rahmawati. 2013. Kamus Pintar Matematika. Pustaka
Makmur.
Setiawan, Harianto, Dafik dan Nurcholif Diah Sri Lestari. 2014. “Soal
Matematika dalam PISA Kaitannya dengan Literasi Matematika dan
Keterampilan Berfikir Tingkat Tinggi”.Makalah disajikan pada Seminar
Nasional Matematika Universitas Jember 19 November 2014. Diakses
pada
19
November
2015(http://jurnal.unej.ac.id/index.php/psmp/article/download/955/758)
Sugiyono.2007. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Sunismi. 2015. “Pengembangan Baham Ajar Geometri dan Pengukuran Berbasis
Realistic Mathematics Education (RME) untuk Siswa SMP Kelas VIII”.
Jurnal Pendidikan Matematika, 1(1): 1-14. Diakses pada 08 Desember
2015(http://www.infodiknas.com/wpcontent/uploads/2015/02/PENGEMBANGAN-BAHAN-AJARGEOMETRI-DAN-PENGUKURAN-BERBASIS-REALISTICMATHEMATICS-EDUCATION-RME-UNTUK-SISWA-SMPKELAS-VIII.pdf)
Wahyuni, Desti, Nyayu Masyita Ariani dan Ali Syahbana. 2013. “Kemampuan
Pemecahan Masalah Matematis dan Beliefs Siswa pada Pembelajaran
Open-ended dan Konvensional”. Jurnal Edumatica, 1(3): 35-42.
Diakses
pada
16
Desember
2015(http://onlinejournal.unja.ac.id/index.php/edumatica/article/view/1406/905)
Wardono dkk. 2015. “The Realistic Scientific Humanst Learning with Character
Education to Improve Mathematics Literacy Based on PISA”.
International Journal of Education and Research, 1(3): 349-362.
Diakses
pada
01
Desermber
2015(http://www.ijern.com/journal/2015/January-2015/29.pdf)
Yuhasrianti. 2012. “Pendekatan Realistik dalam Pembelajaran Matematika”
Jurnal Peluang, 1(1): 81-87. Diakses pada 14 Desember
2015(https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=we
b&cd=1&cad=rja&uact=8&ved=0ahUKEwjXpamSofHJAhXDYaYKH
SFBDXoQFgghMAA&url=http%3A%2F%2Fwww.jurnal.unsyiah.ac.i
d%2Fpeluang%2Farticle%2Fdownload%2F1301%2F1188&usg=AFQj
CNEWuZ5IdiNrgwKEoBjr1SjdPK1vRw&sig2=d0KS39LXucchG9FB
_C-hOg)
12

13

Dokumen yang terkait

Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Berdasarkan Taksonomi SOLO pada Sub Pokok Bahasan Balok Siswa Kelas VIII H SMP Negeri 7 Jember;

31 207 241

EFEKTIVITAS PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK DITINJAU DARI KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS (Studi pada Siswa Kelas VIII Semester Genap SMP Negeri 2 Pesisir Tengah Krui Tahun Pelajaran 2011/2012)

2 10 48

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE DITINJAU DARI AKTIVITAS DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS (Studi pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Talangpadang Kabupaten Tanggamus Semester Genap Tahun Pelajaran 2011/2012)

0 5 33

PENGARUH PENERAPAN MODEL PERAIHAN KONSEP TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA (Studi pada Siswa Kelas VIII Semester Genap SMP Negeri 13 Bandarlampung Tahun Pelajaran 2012/2013)

0 7 43

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THREE-STEP INTERVIEW (Studi pada Siswa Kelas VIII Semester Genap SMP Negeri 1 Gadingrejo Tahun Pelajaran 2013/2014)

2 31 59

JUDUL INDONESIA : PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas VIII Semester Genap SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung Tahun Ajaran 2013-2014)

1 8 48

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas VIII Semester Genap SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung Tahun Ajaran 2013-2014)

0 12 51

EFEKTIVITAS PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK (PMR) DITINJAU DARI KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas VIII Semester Genap SMP Negeri 20 BandarLampung Tahun Pelajaran 2012/2013)

1 58 183

EFEKTIVITAS PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK DITINJAU DARI KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas VIII Semester Genap SMP Negeri 8 Bandarlampung Tahun Pelajaran 2014/2015)

0 4 60

ANALISIS KEMAMPUAN MATEMATIS SISWA SMP DALAM MENYELESAIKAN SOAL MATEMATIKA BERTIPE PISA

0 2 5