DAFTAR PUSTAKA HUBUNGAN KEJADIAN STUNTING DENGAN FREKUENSI PENYAKIT ISPA DAN DIARE PADA BALITA USIA 12-48 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GILINGAN SURAKARTA.

DAFTAR PUSTAKA

ACC/SCN & International Food Policy Reasearch Institute (IFPRI). 2000. 4th Report
on The World Nutrition Situation, Nutrition Throughout The Life Cycle.
Ahmad, Iqbal., dan Ibnu, Fajarwati. 2014. Perilaku Personal Hygiene Di Kelurahan
Karema Kecamatan Mamuju Sulawesi Barat. Bagian Promosi Kesehatan Dan
Ilmu Perilaku Fakultas Kesehatan Masyarakat Unhas Makasar.
Alimul.2002. Riset Keperawatan dan Teknik Penulisan Ilmiah. Jakarta. Penerbit:
Salemba.
Almatsier S. 2009. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Alsagaff,Hood dan A,Mukty. 2005. Dasar-Dasar Ilmu Penyakit Paru.Cetakan Ketiga.
Surabaya:Airlangga University Press.
Anugraheni, dkk.2012.Resiko Kejadian Stunting Pada Balita. Journal Of Nutrition
College Volume 1-1-30.
Anwar, K. 2006. Faktor Risiko Kejadian Gizi Buruk di Kabupaten Lombok Timur,
Propinsi Nusa Tenggara Barat. Jurnal Gizi Klinik Indonesia Volume 2,
No.3, Maret 2006: 108-116.
Arikunto, Suharsimi. 2002. Metodologi Penelitian. Penerbit PT. Rineka Cipta.
Jakarta.
Arisman.2009. Buku Ajar Ilmu Gizi; Gizi dalam Daur Kehidupan. Jakarta:EGC
Arnold F, 2008.The Lancet’s Series on Maternal and child undernutritions Executive

Summary: Nutritions for Children Series.Park Avenue South New York:
USA.
Bayu, Dwi. 2013. Beberapa faktor yang berhubungan dengan status gizi balita
stunting. Jurnal Public Health Vol 8 No. 3.
BPPK. 2010. Riset Kesehatan Dasar 2010. Jakarta: Badan Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan.
Darmawati. 2013. Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Stunting Pada Anak Balita
DI Kecamatan Marioriwawo Soppeng. Jurnal Media Gizi Pangan Vol XV
Edisi 1.

Departmen kesehatan Republik Indonesia.2002. Pedoman Pemberantasan Infeksi
Saluran Pernapasan Akut.VDit.Gizi Masyarakat-DEPKES RI.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia.2004. Sistem Kesehatan. Jakarta.
Dina, V. Rombot. 2014. Hubungan Antara Kejadian Stunting DenganRriwayat
Penyakit Infeksi Pada Anak Usia 13-36 Bulan Di Wilayah Kerja Puskesmas
Tumining Kota Manado. Jurnal kesehatan masyarakat USR Manado vol 1
No. 18.
Elyana, Mei,dan Candra, Ayu, 2013.Hubungan Frekuensi ISPA dengan Status Gizi
Balita. Journal of Nutritional and Health, 1 (1); Diambil 23 Maret 2014. Dari
http://ejurnal.undip.ac.id

Ghozali, Imam, 2006. Aplikai Analisis Multivarite dengan SPSS, Cetakan. Keempat,
Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.
Glaudia, P. Gerungan. 2014. Hubungan Antara Riwayat Penyakit Infeksi dengan
Kejadian Stunting pada Anakl Usia 13-36 Bulan Di Wilayah Kerja
Puskesmas Tumiting Kota Manado. Jurnal FKM UNSRAT Vol 1 No.02.
Gibson, R.S. 2005. Priciples of Nutritional Assesment. New York: Oxford University
Press, Inc.
Hadiana, Susman Yus 2013.Hubungan Status Gizi Terhadap Terjadinya ISPA Pada
Balita di puskesmas Pajang Surakarta.
Hamisah, I. 2011. Hubungan Status Gizi dengan Kejadian Diare Akut pada Balita di
Kabupaten Klaten.Tesis. Universitas Gadjah Mada.
Hasan,R. (2007). Buku Kuliah :Ilmu Kesehatan Anak I. Jakarta: Salemba Medika.
Hidayat, A.A. Alimul, 2005. Pengantar Ilmu Keperawatan Anak 1. Jakarta: Salemba
Medika.
Hidayat. 2011. Hubungan Sanitasi Lingkungan, Mordibitas Dan Status Gizi Balita Di
Indonesia. Jurnal PGM Vol 2 No.32 Hal. 133.
Husein, A.A. Faktor Resiko Kejadian Stunting Pada Anak Usia 12-24 Bulan.[Skripsi].
Universitas Diponegoro. Semarang: 2013.
Khaldun, Syamsu. 2008. Z-Skor Status Gizi Balita di Provinsi Sulawesi Selatan
2007. J.Sains Teknologi, Vol 8 No.2: 112-125. Diakses pada 23 Februari

201 dari www.pasca.unhas.ac.id
Laporan Tahunan Unicef Indonesia. 2012. Ringkasan Kajian Kesehatan Unicef

Indonesia.Oktober 2012.
Laporan Tahunan Indonesia.2013. Penyajian Pokok-Pokok Hasil Riset Kesehatan
Dasar 2013.
Kementerian Kesehatan. 2010. Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar Indonesia
Tahun 2010. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Marisa Priyanti, Ridwan Ikob, Nur Alam Fajar. 2009. Faktor-Faktor Yang
Berhubungan Dengan Kejadian Diare Pada Anak Usia 6-24 Bulan di
Wilayah Puskesmas Swakelola 11 llir Palembang.
Maryunani,A. 2010.Ilmu Kesehatan Anak dalam Kebidanan. Jakarta. Penerbit: Trans
Info Media.
Masithah T., Soekirman, dan D.Martianto. 2005. Hubungan Pola Asuh Makan Dan
Kesehatan Dengan Status Gizi Anak Balita Di Desa Mulya Harja. Media Gizi
Keluarga.
Mitayani. 2010. Buku Saku Ilmu Gizi. Jakarta: Trans Info Media Publishing.
Murray-Kolb, LE., Beard, JL. 2007. Iron treatment normalizes cognitive functioning in
young women Am J Clin Nutritions.
Neoaski. 2013. Asuhan Dunia Keperawatan. Jakarta: Sitemat.

Nelson, dkk. 2002. Ilmu Kesehatan Anak. Volume I by Behrman, Kliegman &
Arum.Jakarta : EGC.
Notoatmodjo, S. 2002. Metodologi penelitian kesehatan. Jakarta : PT. Rineka Cipta.
Nursalam. 2003. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan.
Jakarta: Salemba.
Prabu, P. 2009. ISPA Pada Balita.Jakarta.
Poskitt, EM. 2003. Early history of iron deficiency. British journal of haematology,
122 (4). pp. 554-62. ISSN 0007-1048.
Riyadi, H. 2001.Metode penilaian status gizi secara antropometri (diktat). Fakultas
Pertanian, Institut Pertanian.Bogor.
Rizqia, B. 2012.Kenali Diare Pada Keluarga. Yogyakarta: Tarawang.
Sabuna, Rubi. 2015. Stunting: Tantangan Yang Harua Segera Diatasi. Jurnal
Keperawatan CHMK Vol 2 Momer 11.

Septyanto, Rusdi, I. 2008. Variabel dan Skala Pengukuran. Jakarta: Salemba
Medika.
Silalahi, Levi. 2004. ISPA dan Pneumonia. Tempo interaktif, Edisi Maret
2004.Jakarta :Penerbit Salemba Medika.
Soebagyo, Bastra. 2008. Personal Hygiene: Mengatasi Diare pada Anak. Penerbit:
Jalasutra. Yogyakarta.

Soegijanto, S. 2002. Ilmu Penyakit Anak : Diagnosa & Penatalaksanaannya.
Jakarta : Penerbit Salemba Medika.
Soekirman. 2088. Ilmu gizi dan aplikasinya: untuk keluarga dan masyarakat. Dinas
Kesehatan Banjarnegara.
Soetjiningsih. 2012. Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran
EGC.
Supariasa IDN, Bakri B, Fajar I. 2002. Penilaian status gizi. Jakarta: EGC.
Suprartini. 2010. Pentingnya Sanitiasi Lingkungan Bagi Kesehatan Anak Balita.
Jurnal Ekologi Kesehatan Vol 2 No. 9 Hal. 47.
Sri Andriani, Asmika, Ani Noviani. 2011. Hubungan Antara Status Gizi dan Tingkat
Konsumsi Energi Protein Dengan Frekuensi Kejadian ISPA Pada Balita di
Wilayah Kerja Puskesmas Gondanglegi.
Suharjo. 1996. Gizi dan Pangan. Yogyakarta:Kanisius.
Wartini, N. Ayu. 2013. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Status Gizi Anak
Usia 6-24 Bulan Di Wilayah Kerja Puskesmas Banguntapan III, Bantul,
Yogyakarta. Tesis. Sekolah Pasca Sarjana Universitas Gadjah Mada.
Waryana. 2010. Gizi Reproduksi. Yogyakarta : Pustaka Rihama.
Welem Pormes. 2009. Pengetahuan Orang Tua Tentang Gizi dengan Stunting Pada
Anak Usia 4-5 Tahun Di TK Malaekat Pelindung Manado. Ejournal USU Vol
1-48 2009.

Wiratmadi, R. 2012. Masalah Gizi Dan Penyakit Infeksi Pada Balita. Penerbit: Pohon
Cahaya. Yogyakarta.
WHO.2011. Acute Respiratory Infection in Children [internet}. Tersedia
dalam:www.who.int/fch/depts/cah/resp_infections/en/ [telah diakses pada
tanggal 14 Agustus 2014].

Dokumen yang terkait

DAFTAR PUSTAKA Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Penatalaksanaan Diare dengan Kejadian Diare Pada Anak Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Pucangsawit surakarta.

0 3 4

BAB I PENDAHULUAN Hubungan Lama Pemberian Asi Eksklusif Dan Pemilihan Makanan Jajanan Dengan Kejadian Stunting Pada Balita Usia 36-59 Bulan Di Wilayah Kerja Puskesmas Gilingan Surakarta.

0 2 6

DAFTAR PUSTAKA Hubungan Lama Pemberian Asi Eksklusif Dan Pemilihan Makanan Jajanan Dengan Kejadian Stunting Pada Balita Usia 36-59 Bulan Di Wilayah Kerja Puskesmas Gilingan Surakarta.

0 1 4

PUBLIKASI KARYA ILMIAH Hubungan Lama Pemberian Asi Eksklusif Dan Pemilihan Makanan Jajanan Dengan Kejadian Stunting Pada Balita Usia 36-59 Bulan Di Wilayah Kerja Puskesmas Gilingan Surakarta.

0 6 10

HUBUNGAN KEJADIAN STUNTING DENGAN FREKUENSI PENYAKIT ISPA DAN DIARE PADA BALITA USIA 12-48 BULAN HUBUNGAN KEJADIAN STUNTING DENGAN FREKUENSI PENYAKIT ISPA DAN DIARE PADA BALITA USIA 12-48 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GILINGAN SURAKARTA.

0 2 10

PENDAHULUAN HUBUNGAN KEJADIAN STUNTING DENGAN FREKUENSI PENYAKIT ISPA DAN DIARE PADA BALITA USIA 12-48 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GILINGAN SURAKARTA.

0 4 6

HUBUNGAN KEJADIAN STUNTING DENGAN FREKUENSI PENYAKIT ISPA DAN DIARE PADA BALITA USIA 12-48 BULAN DI WILAYAH KERJA HUBUNGAN KEJADIAN STUNTING DENGAN FREKUENSI PENYAKIT ISPA DAN DIARE PADA BALITA USIA 12-48 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GILINGAN SURAKAR

0 3 17

DAFTAR PUSTAKA Hubungan Penerapan KADARZI Dengan Pemberian ASI Eksklusif dan Pemilihan ‎Makanan Jajanan pada Balita Usia 36-59 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas ‎Gilingan Surakarta.

0 3 5

PENDAHULUAN Hubungan Persepsi Ibu dan Partisipasi Balita Ke Posyandu Dengan Kejadian Stunting Pada Balita Usia 36-59 Bulan Di Wilayah Kerja Puskesmas Gilingan Surakarta.

0 3 7

DAFTAR PUSTAKA Hubungan Persepsi Ibu dan Partisipasi Balita Ke Posyandu Dengan Kejadian Stunting Pada Balita Usia 36-59 Bulan Di Wilayah Kerja Puskesmas Gilingan Surakarta.

0 7 6