IMPLEMENTASI KOMBINASI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DAN INKUIRI TERBIMBING PADA PEMBELAJARAN KIMIA LARUTAN DI SMA KELAS XI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA DAN NILAI KARAKTER SISWA.

IMPLEMENTASI KOMBINASI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS
MASALAH DAN INKUIRI TERBIMBING PADA PEMBELAJARAN
KIMIA LARUTAN DI SMA KELAS XI UNTUK MENINGKATKAN
HASIL BELAJAR KIMIA DAN KARAKTER SISWA

TESIS

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan
Dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan
Program Studi Pendidikan Kimia

Oleh:
GRACE EUNIKE SINAGA
NIM: 8126142009

PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2014

i


ABSTRAK
GRACE EUNIKE SINAGA Implementasi Kombinasi Model Pembelajaran
Berbasis Masalah Dan Inkuiri Terbimbing Pada Pembelajaran Kimia
Larutan Di SMA Kelas XI Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Kimia dan
Nilai Karakter Siswa. Tesis. Medan. 2014. Program Studi Pendidikan Kimia
Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan (UNIMED).
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis (1) Perbedaan yang
signifikan hasil belajar kimia siswa yang diajar dengan model pembelajaran
langsung , model pembelajaran berbasis masalah dan inkuiri terbimbing, dan
model pembelajaran berbasis masalah dan inkuiri terbimbing dengan komputer,
(2) Perbedaan yang signifikan karakter kerja keras, kreativitas, peduli lingkungan,
gemar membaca dan rasa ingin tahu (KKPGR) siswa yang diajar dengan
menggunakan model pembelajaran langsung, model pembelajaran berbasis
masalah dan inkuiri terbimbing, dan model pembelajaran berbasis masalah dan
inkuiri terbimbing dengan komputer, dan (3) hubungan antara karakter siswa
dengan hasil belajar kimia siswa terhadap model pembelajaran yang diterapkan.
Penelitian ini bersifat eksperimental. Populasi penelitian adalah seluruh siswa
SMA kelas XI di kota Medan Tahun Ajaran 2013/2014. Teknik pengambilan
sampel dengan menggunakan Purposive Sampling, yaitu SMAN 2, SMAN 7 dan

SMAN 17 Medan masing masing sebanyak 3 kelas. Instrumen penelitian berupa
tes hasil belajar kimia dan observasi peningkatan nilai karakter siswa. Teknik
analisis data yang digunakan adalah analisis varians (Anova) 1 arah (One way
Anova) dengan SPSS 20 for windows pada taraf signifikansi α = 0,05.
Berdasarkan hasil pengolahan data, disimpulkan (1) Secara signifikan terdapat
perbedaan hasil belajar kimia antara siswa yang diajar dengan model
pembelajaran langsung, model pembelajaran berbasis masalah dan inkuiri
terbimbing, dan model pembelajaran berbasis masalah dan inkuiri terbimbing
dengan komputer. (2) Secara signifikan terdapat perbedaan nilai karakter KKPGR
yang terkembang antara siswa yang diajar dengan model pembelajaran langsung,
model pembelajaran berbasis masalah dan inkuiri terbimbing, dan model
pembelajaran berbasis masalah dan inkuiri terbimbing dengan komputer. (3)
Secara signifikan terdapat hubungan hasil belajar dengan nilai karakter KKPGR
yang terkembang diantara siswa yang diajar dengan model pembelajaran langsung
, model pembelajaran berbasis masalah dan inkuiri terbimbing, dan model
pembelajaran berbasis masalah dan inkuiri terbimbing dengan komputer.
Kata kunci: Pembelajaran berbasis masalah, Inkuiri Terbimbing dan Pembelajaran
Langsung.

ii


ABSTRACT
GRACE EUNIKE SINAGA The Implementation Of Combination Model of
Problem Based Learning and Guided Inquiry In Chemistry Solution for
High School Class XI To Improve The Results of Chemistry Learning and
Value of Students’s Character. Thesis. Medan. 2014. Chemistry Education
Study Program Postgraduate School State University of Medan (UNIMED).
This study aims to analyzed (1) The difference of chemical enhancement
of learning outcomes of students who were taught significantly between Direct
Instruction model, Problem Based Learning and Guided Inquiry, and Problem
Based Learning and Guided Inquiry with computers, (2) Differences of character
KKPGR students enhancement as significantly were taught using Direct
Instruction model, Problem Based Learning and Guided Inquiry and Problem
Based Learning and Guided Inquiry with computers, and (3) the relationship
between the character and chemical students outcomes with the learning towards
learning model is applied. This studied was experimental. The population was all
students high school of XI class in Medan as 2013/2014 Academic Year.
Sampling technique used purposive sampling , that was SMAN 2, SMAN 7 and
SMAN 17 Medan respectively 3 classes. The research instrument was studying
chemistry test results and observations increased in the value of the character of

students. The data analysis technique used the analysis of variance (ANOVA) 1
way (One way ANOVA) with SPSS 20 for windows at significance level
α = 0.05. Based on the results of data processing, it was concluded (1)
Significantly there were differences in learning outcomes between students who
were taught chemistry by learning model of Direct Instruction compared with the
model of Problem Based Learning as compared with the integrated Guided
Inquiry model of Problem Based Learning is integrated guided inquiry using
computer. (2) Significantly there were differences of character values of hard
work, creative, care for the environment, like to read, and curiosity that was
developed between the students who were taught by the learning model of Direct
Instruction compared with the model of Problem Based Learning integrated
Guided Inquiry model than the Problem based Learning integrated Guided Inquiry
using the computer. (3) Significantly there is a relationship with the learning
outcomes of the character values of hard work, creative, care for the environment,
like to read, and curiosity are spreading among the students who are taught by the
model of Direct Instruction compared with the model of Problem Based Learning
as compared with the integrated Guided Inquiry model of Problem Based
Learning is integrated guided inquiry using computer.
Keywords: Problem Based Learning, Guided Inquiry and Direct Instrusction


v

DAFTAR ISI

Abstrak
Abstract
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Tabel
Daftar Gambar
Daftar Lampiran

i
ii
iii
v
vii
ix
x


Bab I : Pendahuluan
1.1 Latar Belakang Masalah
1.2 Identifikasi Masalah
1.3 Batasan Masalah
1.4 Rumusan Masalah
1.5 Tujuan Penelitian
1.6 Manfaat Penelitian
1.7 Defenisi Operasional

1
1
6
6
7
9
9
10

Bab II : Kajian Pustaka
2.1

Teoritis
2.1.1 Model Pembelajaran
2.1.2 Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL)
2.1.3 Model Pembelajaran Inkuiri
2.1.4 Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing
2.1.5 Model Pembelajaran Inkuiri Bebas
2.1.6 Kerangka Model Pembelajaran Inkuiri Yang Dimodifikasi
2.1.7 Model Pembelajaran Langsung (Direct Instruction)
2.1.8 Pendidikan Karakter
2.1.9 Media Pembelajaran
2.1.10 Hasil Belajar
2.1.11 Penelitian Relevan
2.2
Kerangka Konseptual
2.3
Hipotesis Penelitian

12
12
12

12
16
16
19
19
20
23
27
28
28
30
32

Bab III : Metode Penelitian
3.1
Lokasi dan Waktu Penelitian
3.2
Populasi dan Sampel Penelitian
3.3
Rancangan dan Variabel Penelitian

3.3.1 Desain Penelitian
3.3.2 Variabel Penelitian
3.4
Teknik Pengumpulan Data
3.5
Prosedur Penelitian
3.6
Prosedur Analisis Data

34
34
34
33
34
36
37
38
42

Bab IV : Hasil dan Pembahasan

4.1 Hasil Penelitian
4.1.1 Deskripsi Data

54
54
54

vi

4.1.2
4.1.3
4.1.4
4.2
4.3
4.4

Deskripsi Data Hasil Belajar Kimia dan Karakter Siswa
Analisis Butir Soal
Pengujian Persyaratan Analisis Data
Pembahasan Hasil Penelitian

Temuan Penelitian
Keterbatasan Penelitian

54
62
66
95
100
103

Bab V : Simpulan dan Saran
5.1 Simpulan
5.2 Saran

104
104
105

Daftar Pustaka
Surat Keterangan
Riwayat Hidup

107
275

iii

KATA PENGANTAR

Segala Puji Syukur penulis sampaikan kepada Tuhan Yang Maha Esa,
Sang Pemilik Kehidupan atas setiap berkat, kemurahan dan kasih setia yang tak
terhingga sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini.
Tesis yang berjudul “Implementasi Kombinasi Model Pembelajaran
Berbasis Masalah Dan Inkuiri Terbimbing Pada Pembelajaran Kimia Larutan Di
SMA Kelas XI Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Kimia Dan Karakter Siswa”
disusun untuk memperoleh gelar Magister Pendidikan Kimia Pascasarjana
Universitas Negeri Medan.
Terimakasih yang tak terhingga penulis sampaikan kepada sumber
semangat, kedua orangtua yang telah bersusah payah dan berpeluh keringat,
Walan Sinaga dan Jimina Simanungkalit, kepada kedua adik Andreas Sinaga dan
Jessica Sinaga yang selalu memiliki persediaan cinta kasih dan dukungan untuk
penulis.
Ucapan terimakasih yang terdalam penulis sampaikan kepada dosen
pembimbing Dr. Iis Siti Jahro, M.Si dan Dr. Mahmud, M.Sc yang selalu
memberikan bimbingan dan arahan sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis
ini. Ucapan terimakasih juga penulis sampaikan kepada Prof. Dr. Ramlan Silaban,
M.Si, Dr. Ajat Sudrajat,M.Si, Dr. Zainuddin Muchtar M.Si dan Alm. Prof. Dr.
Suharta sebagai narasumber yang telah memberikan saran dan masukan untuk
penyempurnaan tesis ini dan kepada seluruh Bapak dan Ibu Dosen beserta Staf
Pegawai Prodi Pendidikan Kimia Program Pascasarjana UNIMED yang sudah
banyak membantu penulis dalam penyelesaian tesis ini. Ucapan terimakasih juga
penulis sampaikan kepada Bapak kepala sekolah, Bapak/Ibu guru kimia serta
pegawai tata usaha SMAN 2, SMAN 7 dan SMAN 17 Medan yang telah banyak
membantu penulis dalam penelitian.
Tak lupa penulis ucapkan terimakasih buat orang – orang yang penulis
kasihi dan mengasihi penulis, saudara dan sahabat yang telah memberikan
semangat dan dukungan, teman-teman seperjuangan mahasiswa pascasarjana
angkatan XXII yang memberikan doa dan motivasi sehingga penulisan tesis ini
dapat terselesaikan. Semoga kebahagiaan dan kesuksesan selalu menyertai kita.

iv

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tesis ini masih jauh dari
kesempurnaan baik dari segi isi maupun tata bahasa, untuk itu penulis
mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca demi
kesempurnaan tesis ini. Akhir kata penulis berharap semoga tesis ini memberi
manfaat bagi mahasiswa di lingkungan Program Studi Pendidikan Kimia Program
Pascasarjana Unimed dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.

Medan,

Desember 2014

Grace Eunike Sinaga
NIM : 8126142009

vii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1. Sintaks Model Pembelajaran Berbasis Masalah
(Problem Based Learning)
Tabel 2.2. Sintaks Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing (Guided Inquiry)
Tabel 2.3. Sintaks Model Pembelajaran Langsung (Direct Instruction)
Tabel 2.4. 18 Nilai Karakter dalam Pendidikan di Indonesia
Tabel 3.1. Desain Penelitian
Tabel 3.2. Kategori Validasi Butir Soal
Tabel 3.3. Tabel Kategori Realibilitas
Tabel 3.4. Kategori Daya Pembeda
Tabel 4.1. Data Hasil Belajar Kimia Pada Kelas Eksperimen 1, Eksperimen 2
dan Eksperimen 3
Tabel 4.2. Data Karakter Yang Terkembang Pada Kelas Eksperimen 1,
Eksperimen 2, Dan Eksperimen 3 Pengukuran 1
Tabel 4.3. Data Karakter Yang Terkembang Pada Kelas Eksperimen 1,
Eksperimen 2, Dan Eksperimen 3 Pengukuran 1
Tabel 4.4 Hasil Perhitungan Validitas Instrumen Butir Soal
Tabel 4.5. Hasil Perhitungan Tingkat Kesukaran Instrumen Butir Soal
Tabel 4.6. Hasil Perhitungan Uji Daya Beda Instrumen Butir Soal
Tabel 4.7. Distribusi Validitas Dan Daya Beda Soal
Tabel 4.8. Hasil Uji Realibilitas Instrumen Tes
Tabel 4.9. Normalitas Data Hasil Belajar Kimia dan Karakter Siswa
Yang Terkembang Pada Kelas Eksperimen 1
Tabel 4.10. Normalitas Data Hasil Belajar Kimia dan Karakter Siswa
Yang Terkembang Pada Kelas Eksperimen 2
Tabel 4.11. Normalitas Data Hasil Belajar Kimia dan Karakter Siswa
Yang Terkembang Pada Kelas Eksperimen 3
Tabel 4.12. Homogenitas Varians Data Hasil Belajar Kimia dan
Karakter Siswa Yang Terkembang
Tabel 4.13. Data Hasil Belajar Kimia dan Karakter Siswa
Tabel 4.14. Hasil Perhitungan Hasil Belajar Kimia Menggunakan
Ancoova dengan GLM Univariate
Tabel 4.14. Hasil Perhitungan Karakter KKPGR Yang Terkembang
Menggunakan One Way Anova
Tabel 4.16. Perbedaan Hasil Belajar Kimia Siswa Menggunakan
Model Pembelajaran Langsung (Direct Instruction) Dibandingkan
Dengan Model Pembelajaran Berbasis Masalah(Problem Based
Learning) Terintegrasi Inkuiri Terbimbing (Guided Inquiry) dan
Dibandingkan Dengan Model Pembelajaran Berbasis Masalah
(Problem Based Learning) Terintegrasi Inkuiri Terbimbing
(Guided Inquiry) Menggunakan Komputer

15
18
22
25
35
42
44
45
55
58
59
63
63
64
65
65
66
67
67
68
69
70
71

73

viii
Tabel 4.17. Perbedaan Karakter KKPGR yang terkembang Menggunakan
Model Pembelajaran Langsung (Direct Instruction) Dibandingkan
Dengan Model Pembelajaran Berbasis Masalah(Problem Based
Learning) Terintegrasi Inkuiri Terbimbing (Guided Inquiry) dan
Dibandingkan Dengan Model Pembelajaran Berbasis Masalah
(Problem Based Learning) Terintegrasi Inkuiri Terbimbing
(Guided Inquiry) Menggunakan Komputer
Tabel 4.18. Deskripsi Data Nilai Karakter Kerja Keras Pada Kelas Ekperimen 1,
Ekspermen 2 dan Eksperimen 3
Tabel 4.19. Deskripsi Data Nilai Karakter Kreatif Pada Kelas
Ekperimen 1, Ekspermen 2 dan Eksperimen 3
Tabel 4.20. Deskripsi Data Nilai Karakter Peduli Lingkungan Pada Kelas
Ekperimen 1, Ekspermen 2 dan Eksperimen 3
Tabel 4.21. Deskripsi Data Nilai Karakter Gemar Membaca Pada Kelas
Ekperimen 1, Ekspermen 2 dan Eksperimen 3
Tabel 4.22. Deskripsi Data Nilai Karakter Rasa Ingin Tahu Pada Kelas
Ekperimen 1, Eksperimen 2 dan Eksperimen 3
Tabel 4.23. Hubungan Antara Hasil Belajar Kimia dan
Nilai Karakter KKPGR Yang Terkembang Dengan
Model Pembelajaran Langsung (Direct Instrusction)
Tabel 4.24. Hubungan Antara Hasil Belajar Kimia dan Nilai
Karakter KKPGR Yang Terkembang Dengan Model Pembelajaran
Berbasis Masalah (Problem Based Learning) Terintegrasi
Inkuiri Terbimbing (Guided Inquiry)
Tabel 4.25. Hubungan Antara Hasil Belajar Kimia Dan Nilai
Karakter KKPGR Yang Terkembang Dengan Model Pembelajaran
Berbasis Masalah (Problem Based Learning) Terintegrasi
Inkuiri Terbimbing (Guided Inquiry) Menggunakan Komputer
Tabel 4.26. Hubungan Antara Hasil Belajar Kimia Dan Nilai
Karakter KKPGR Dengan Pembelajaran Langsung (Direct Instrusction)
, Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning)
Terintegrasi Inkuiri Terbimbing (Guided Inquiry), dan Model
Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning) Terintegrasi
Inkuiri Terbimbing (Guided Inquiry) Menggunakan Komputer

75
80
82
84
87
89

91

92

93

94

x
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1
Lampiran 2
Lampiran 3
Lampiran 4
Lampiran 5
Lampiran 6
Lampiran 7
Lampiran 8
Lampiran 9
Lampiran 10

Lampiran 11
Lampiran 12
Lampiran 13
Lampiran 14
Lampiran 15
Lampiran 16
Lampiran 17
Lampiran 18
Lampiran 19
Lampiran 20
Lampiran 21
Lampiran 22

Lampiran 23

Silabus Mata Pelajaran Kimia
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Eksperimen 1
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Eksperimen 2
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Eksperimen 3
Materi Ajar
LKS Hidrolisis Garam
Kisi-Kisi Soal Instrumen Tes
Soal Instrumen Tes
Kunci Jawaban Soal
Lembar Observasi Untuk Mengamati Nilai Karakter
Kerja Keras, Kreatif, Peduli Lingkungan, Gemar Membaca,
dan Rasa Ingin Tahu
Uji Validitas Instrumen Tes
Analisis Tingkat Kesukaran
Analisis Daya Beda Soal
Analisis Realibilitas
Data Hasil Belajar Siswa Dalam Gain Ternormalisasi
Kelas Eksperimen 1
Data Hasil Belajar Siswa Dalam Gain Ternormalisasi
Kelas Eksperimen 2
Data Hasil Belajar Siswa Dalam Gain Ternormalisasi
Kelas Eksperimen 3
Uji Normalitas Dan Homogenitas Data Hasil Belajar Kimia
Dan Karakter KKPGR Siswa
Hasil Uji Hipotesis Gain Hasil Belajar Dan Nilai Karakter KKPGR
Dengan Analisis One Way Anova Menggunakan GLM Univariate
Hasil Analisis Nilai Karakter KKPGR dengan Analisis
Two Way Anova Menggunakan GLM Univariate
Data Hubungan Gain Dengan Karakter KKPGR Model
Pembelajaran Langsung (Direct Instruction)
Data Hubungan Gain Dengan Karakter KKPGR Model
Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning)
Terintegrasi Inkuiri Terbimbing (Guided Inquiry)
Data Hubungan Gain Dengan Karakter KKPGR Model
Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning)
Terintegrasi Inkuiri Terbimbing (Guided Inquiry) Dengan
Media Komputer

111
115
133
155
177
185
190
191
195

196
204
206
208
210
211
217
223

229
232
241
253

256

259

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan sarana strategis untuk meningkatkan kualitas suatu
bangsa, karenanya kemajuan suatu bangsa dapat diukur dari kemajuan
pendidikannya. Oleh karena itu, Indonesia sebagai Negara berkembang juga
menjadikan pendidikan sebagai salah satu

aspek penting yang harus

dikembangkan.
Pemerintah

melalui

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

(Kemendikbud) serta Kementerian Agama (Kemenag) telah melakukan berbagai
usaha untuk meningkatkan mutu dan hasil pendidikan nasional. Pasal 3 UU
Sisdiknas tahun 2003 menyatakan bahwa pendidikan nasional berfungsi
mengembangkan kemampuan dan membentuk karakter serta peradaban bangsa
yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan
nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis, serta bertanggung jawab.
Berdasarkan data, perkembangan pendidikan Indonesia masih tertinggal
bila dibandingkan dengan negara-negara berkembang lainnya. Menurut Education
For All Global Monitoring Report 2011 yang dikeluarkan oleh UNESCO setiap
tahun dan berisi hasil pemantauan pendidikan dunia, dari 127 negara, Education
Development Index (EDI) Indonesia berada pada posisi ke-69, dibandingkan
Malaysia (65) dan Brunei (34).
Pemerintah telah melakukan upaya peningkatan mutu pendidikan melalui
pergantian kurikulum yang saat ini digunakan adalah Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) dan Kurikulum 2013. Kegiatan pembelajaran pada kedua
kurikulum ini berpusat pada siswa. Siswa dituntut aktif dan guru dituntut kreatif.

2

Ada beberapa faktor yang diperhatikan dalam peningkatan kualitas bangsa
melalui jalur pendidikan diantaranya pembentukan karakter. Tahun 2010
pemerintah merancang pendidikan karakter yang berguna untuk memperbaiki
persoalan bangsa yang menyangkut perilaku. Pendidikan karakter menjadi
program unggulan pemerintah tahun 2010 sampai 2015. Ada 16 Kementerian
yang dilibatkan dalam pembangunan karakter bangsa (Suparlan, 2010).
Wanda (2005) menyatakan bahwa karakter seorang individu terbentuk
sejak dia kecil karena pengaruh genetik dan lingkungan sekitar. Proses
pembentukan karakter, baik disadari maupun tidak, akan mempengaruhi cara
individu tersebut memandang diri dan lingkungannya dan akan tercermin dalam
perilakunya sehari-hari. Mustaqim (2013) menunjukkan bahwa penerapan
pendidikan karakter memiliki pengaruh positif terhadap prestasi akademik dan
perilaku ilmiah serta social siswa. Ikhwanuddin (2013) menyatakan bahwa
integrasi karakter kerja keras mampu memberi sumbangan positif dalam
pembentukan karakter dan berdampak pada peningkatan prestasi akademik secara
lebih merata pada semua mahasiswa.
Pada hakekatnya dalam pembelajaran kimia sangat dibutuhkan suatu
kegiatan yang melibatkan siswa dalam memecahkan suatu masalah. Mempelajari
kimia bukan hanya membutuhkan pemahaman serta penguasaan konsep saja,
namun siswa dituntut aktif bekerjasama dengan guru untuk menerapkan ilmu yang
dipelajari melalui penggunaan strategi pembelajaran (Suyanti, 2010). Oleh karena
itu, agar siswa dapat mempelajari dan memahami materi pelajaran kimia lebih
bermakna diperlukan model pembelajaran yang tepat dan mampu meningkatkan
keterampilan siswa dalam memecahkan masalah. Untuk menjadikan pembelajaran
yang lebih bermakna seorang guru juga perlu menerapkan sebuah metode yang
mengarahkan siswa untuk berperan aktif dan menggali potensi yang ada pada diri
siswa, sehingga siswa mampu mengembangkan keterampilan – keterampilan
tertentu.
Salah satu model pembelajaran yang menuntut siswa untuk lebih aktif
dalam pemecahan masalah adalah model pembelajaran berbasis masalah
(Problem Based Learning). Dalam model pembelajaran berbasis masalah

3

(Problem Based Learning) siswa dituntut untuk bertanggungjawab atas
pendidikan yang mereka jalani, serta diarahkan untuk tidak terlalu tergantung
pada

guru.

Model

pembelajaran

berbasis

masalah

(Problem Based Learning) membentuk siswa mandiri yang dapat melanjutkan
proses belajar pada kehidupan dan karir yang mereka jalani. Seorang guru lebih
berperan sebagai fasilitator yang memandu siswa menjalani proses pendidikan.
Proses

belajar

pada

model

pembelajaran

berbasis

masalah

(Problem Based Learning) dibentuk dari ketidakteraturan dan kompleksnya
masalah yang ada di dunia nyata.
Menurut Killey (2005) model pembelajaran berbasis masalah (Problem
Based Learning) mempunyai kelebihan dalam hal membantu siswa memilih
masalah,

mendefinisikan

masalah,

menyelesaikan

masalah,

membantu

mengembangkan berpikir kritis, komunikasi secara lisan dan tulisan dan
mengembangkan kerja kelompok. Model pembelajaran berbasis masalah
(Problem Based Learning) lebih memotivasi siswa untuk bekerja lebih keras
dibandingkan dengan pembelajaran tradisional dimana keikutsertaan siswa sangat
terbatas

(Graaff

dan

Kolmos,

2003).

Pembelajaran

berbasis

masalah

dikembangkan memperbaiki keterampilan interpersonal, berpikir kritis, pencarian
informasi, komunikasi, rasa hormat dan kerja kelompok (Sungur,2006). Menurut
Hall (2011) kunci sukses dari model pembelajaran berbasis masalah (Problem
Based Learning) adalah menemukan masalah yang tepat sehingga tujuan
pembelajaran tercapai.
Model lain yang dapat digunakan adalah model inkuiri. Sanjaya (2008)
menyatakan model inkuiri merupakan rangkaian kegiatan pembelajaran yang
menekankan pada proses berpikir secara kritis dan analitis untuk mencari dan
menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan. Inkuiri
merupakan bagian penting dari pembelajaran berbasis kontekstual. Pengetahuan
dan keterampilan yang diperoleh siswa diharapkan bukan dari mengingat
seperangkat fakta – fakta tetapi hasil dari menemukan sendiri. Inti dari model
pembelajaran inkuiri adalah memberi pembelajaran siswa untuk menangani
permasalahan yang mereka hadapi ketika berhadapan dengan dunia nyata.

4

Pembelajaran inkuiri banyak memberikan kebaikan – kebaikan dalam pendidikan
yang meningkatkan intelektual siswa, memperoleh kepuasaan intelektual yang
datang dari dalam diri siswa dan memperpanjang proses ingatan. Dalam penelitian
ini yang digunakan adalah model pembelajaran inkuiri terbimbing (Guided
Inquiry). Dalam model pembelajaran inkuiri terbimbing (Guided Inquiry) guru
mempunyai peranan lebih aktif dalam menetapkan permasalahan dan tahap-tahap
pemecahannya. Tetapi siswa juga memiliki ruang untuk menemukan konsep
sendiri, sehingga proses pembelajaran menjadi lebih bermakna.
Hasil penelitian Mutiara (2013) menunjukkan adanya perbedaan hasil
belajar yang signifikan antara siswa yang diajar dengan model pembelajaran
langsung (Direct Instruction) dan

model pembelajaran berbasis masalah

(Problem Based Learning) tanpa media serta model pembelajaran berbasis
masalah (Problem Based Learning) dengan media internet pada materi Kimia
Larutan

diperoleh rata-rata hasil belajar siswa yang diajar dengan model

pembelajaran langsung (Direct Instruction) adalah 66,53; rata – rata hasil belajar
siswa yang diajar dengan model pembelajaran berbasis masalah (Problem Based
Learning) tanpa media adalah 72,46 dan rata – rata hasil belajar siswa yang diajar
dengan model pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning) dengan
media adalah 80,47.
Mellyzar (2013) menyatakan bahwa model pembelajaran yang paling
efektif untuk meningkatkan hasil belajar siswa adalah model pembelajaran
berbasis masalah (Problem Based Learning) diintegrasikan dengan media
komputer dimana pada penelitian diperoleh rata – rata hasil belajar siswa yang
diajar dengan model pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning)
diintegrasikan dengan media komputer adalah 81,94 dan rata – rata hasil belajar
siswa yang diajar dengan menggunakan model inkuiri terbimbing (Guided
Inquiry) dengan media komputer adalah 74,17. Model pembelajaran yang paling
efektif untuk meningkatkan kreativitas adalah Inkuiri diintegrasikan dengan media
komputer, rata – rata nilai kreativitas yang diajar dengan menggunakan model
inkuiri terbimbing (Guided Inquiry) dengan media komputer adalah 74,76 dan
rata – rata nilai kreativitas belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran

5

berbasis masalah (Problem Based Learning) diintegrasikan dengan media
komputer adalah 49,61.
Ratno (2013) menyatakan bahwa model pembelajaran yang paling optimal
untuk meningkatkan hasil belajar siswa adalah model pembelajaran berbasis
masalah (Problem Based Learning) diintegrasikan dengan media komputer pada
materi larutan penyangga. Pada penelitian tersebut diperoleh gain rata – rata hasil
belajar pada siswa yang diajar dengan model pembelajaran berbasis masalah
(Problem Based Learning) diintegrasikan dengan media computer adalah 0,579 ±
0,111 lebih besar dibandingkan dengan gain rata – rata hasil belajar pada siswa
yang diajar dengan Advance Organizer diintegrasikan dengan media Komputer
yaitu sebesar 0,486 ± 0,113.
Situmorang (2013) menyatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan
dalam pembelajaran Inkuiri dengan menggunakan media FrontPage terhadap
hasil belajar. Pada penelitian ini diperoleh gain rata – rata hasil belajar pada siswa
yang diajar dengan Inkuiri dengan menggunakan media FrontPage adalah 0,46
lebih besar dari gain rata – rata hasil belajar siswa yang diajar dengan
pembelajaran Ekspositori dengan menggunakan media Charta yaitu sebesar 0,29.
Hasil penelitian Aldila (2012) menunjukkan bahwa terdapat pengaruh
model pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning) terhadap nilai
karakter kejujuran, disiplin, dan berpikir kritis pada pokok bahasan Hidrokarbon
dimana diperoleh dari hasil pengolahan data X2hitung>X2tabel yaitu 12,19 > 5,99.
Hasil penelitian Sianturi dan Silaban (2012) menunjukkan ada perbedaan
hasil belajar kimia siswa yang diajar dengan menggunakan media Macromedia
Flash, Powerpoint dan Peta Konsep pada Pokok Bahasan Hidrokarbon dari uji
gain ternormalisasi diperoleh adanya peningkatan hasil belajar kimia siswa oleh
media Flash sebesar 63 %, media program Powerpoint sebesar 65% dan media
peta konsep sebesar 50 %.
Penerapan model pembelajaran model pembelajaran berbasis masalah
(Problem Based Learning)

dan inkuiri pada beberapa penelitian terdahulu

menunjukkan bahwa keduanya member dampak positif pada pembangunan
karakter siswa. Berdasarkan hal tersebut maka penulis tertarik untuk melakukan

6

penelitian sebagai dasar penulisan tesis yang berjudul “Implementasi Kombinasi
Model Pembelajaran Berbasis Masalah

Dan Inkuiri Terbimbing Pada

Pembelajaran Kimia Larutan Di Sma Kelas XI Untuk Meningkatkan Hasil
Belajar Kimia Dan Karakter Siswa.”

1. 2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan, maka dapat
diidentifikasi beberapa masalah penelitian sebagai berikut:

1. Proses pembelajaran kimia di SMA pada umumnya masih kurang
memberdayakan keaktifan siswa.
2. Pembelajaran kimia dewasa ini masih banyak menggunakan model belajar
konvensional sehingga menyebabkan prestasi belajar rendah.
3. Pembelajaran kimia terutama pada materi larutan perlu ditingkatkan karena
model dan metode pembelajaran yang digunakan belum sesuai dengan proses
pembelajaran yang melibatkan tumbuhnya karakter dan pemahaman siswa.
4. Faktor kemandirian belajar siswa dalam proses pembelajaran yang melibatkan
keaktifan siswa sehingga berpengaruh pada prestasi belajar.

1. 3 Batasan Masalah
Mengingat keterbatasan yang ada pada peneliti, baik dari segi kemampuan,
waktu dan biaya maka penelitian ini dibatasi pada ruang lingkup yang dapat
dijangkau oleh peneliti. Adapun yang menjadi ruang lingkup dari pengembangan
ini adalah sebagai berikut:
1. Penelitian ini akan dilakukan di SMA kelas XI IPA semester genap T.A.
2013/2014, yaitu di SMA Negeri 2, SMA Negeri 7 dan SMA Negeri 17
Medan.
2. Materi yang akan diteliti dalam penelitian ini hanya meliputi kompetensi
dasar “Menganalisis garam-garam yang mengalami hidrolisis dan merancang,

7

melakukan, dan menyimpulkan serta menyajikan hasil percobaan untuk
menentukan jenis garam yang mengalami hidrolisis.”

3. Model pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah model
pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning) dan inkuiri
terbimbing (Guided Inquiry) dengan media komputer.
4. Prestasi atau hasil belajar siswa dibatasi pada ranah kognitif taksonomi
Bloom (C1 – C4)
5. Karakter siswa yang akan diukur dalam penelitian ini yaitu : kerja
keras, kreativitas, peduli lingkungan, gemar membaca dan rasa ingin tahu
(KKPGR).

1. 4 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan batasan masalah yang diuraikan di atas,
maka masalah yang diajukan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai
berikut:
1. Apakah terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar kimia siswa yang
diajar

dengan

menggunakan

model

pembelajaran

langsung

(Direct

Instruction), model pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning)
dan inkuiri terbimbing (Guided Inquiry), dan model pembelajaran berbasis
masalah (Problem Based Learning) dan inkuiri terbimbing (Guided Inquiry)
dengan media komputer?
2. Apakah terdapat perbedaan yang signifikan tumbuh kembangnya karakter
kerja keras siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran
langsung (Direct Instruction), model pembelajaran berbasis masalah (Problem
Based Learning) dan inkuiri terbimbing (Guided Inquiry), dan model
pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning) dan inkuiri
terbimbing (Guided Inquiry) dengan media komputer?
3. Apakah terdapat perbedaan yang signifikan tumbuh kembangnya karakter
kreativitas siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran
langsung (Direct Instruction), model pembelajaran berbasis masalah (Problem

8

Based Learning) dan inkuiri terbimbing (Guided Inquiry), dan model
pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning) dan inkuiri
terbimbing (Guided Inquiry) dengan media komputer?
4. Apakah terdapat perbedaan yang signifikan tumbuh kembangnya karakter
gemar membaca siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran
langsung (Direct Instruction), model pembelajaran berbasis masalah (Problem
Based Learning) dan inkuiri terbimbing (Guided Inquiry), dan model
pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning) dan inkuiri
terbimbing (Guided Inquiry) dengan media komputer?
5. Apakah terdapat perbedaan yang signifikan tumbuh kembangnya karakter
peduli

lingkungan

siswa

yang

diajar

dengan

menggunakan

model

pembelajaran langsung (Direct Instruction), model pembelajaran berbasis
masalah (Problem Based Learning) dan inkuiri terbimbing (Guided Inquiry),
dan model pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning) dan
inkuiri terbimbing (Guided Inquiry) dengan media komputer?
6. Apakah terdapat perbedaan yang signifikan tumbuh kembangnya karakter rasa
ingin tahu siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran
langsung (Direct Instruction), model pembelajaran berbasis masalah (Problem
Based Learning) dan inkuiri terbimbing (Guided Inquiry), dan model
pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning) dan inkuiri
terbimbing (Guided Inquiry) dengan media komputer?
7. Apakah terdapat hubungan yang signifikan antara hasil belajar kimia dan nilai
karakter yang berkembang untuk siswa yang diajar dengan model
pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning) terintegrasi inkuiri
terbimbing (Guided Inquiry) dengan media komputer

dengan model

pembelajaran langsung (Direct Instruction) dan model pembelajaran berbasis
masalah (Problem Based Learning) terintegrasi inkuiri terbimbing (Guided
Inquiry).

9

1. 5 Tujuan Penelitian
Berdasarkan uraian latar belakang masalah, identifikasi masalah dan
rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk menganalisis perbedaan yang signifikan hasil belajar kimia siswa yang
diajar

dengan

menggunakan

model

pembelajaran

langsung

(Direct

Instruction), model pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning)
dan inkuiri terbimbing (Guided Inquiry), dan model pembelajaran berbasis
masalah (Problem Based Learning) dan inkuiri terbimbing (Guided Inquiry)
dengan media komputer.
2. Untuk menganalisis perbedaan yang signifikan karakter kerja keras,
kreativitas, peduli lingkungan, gemar membaca dan rasa ingin tahu siswa yang
diajar

dengan

menggunakan

model

pembelajaran

langsung

(Direct

Instruction), model pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning)
dan inkuiri terbimbing (Guided Inquiry), dan model pembelajaran berbasis
masalah (Problem Based Learning) dan inkuiri terbimbing (Guided Inquiry)
dengan media komputer.
3. Untuk

mengetahui

hubungan

antara

karakter

siswa

dengan

model

pembelajaran yang diterapkan terhadap hasil belajar kimia siswa.

1. 6 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai berikut:
1. Secara teoritis dapat memperkaya data ilmiah dan sebagai rujukan bagi
peneliti lanjutan yang berminat dalam mendalami permasalahan yang sama.
2. Menghasilkan suatu model pembelajaran inovatif yang dapat meningkatkan
hasil belajar kimia dan karakter kerja keras, kreativitas, peduli lingkungan,
gemar membaca dan rasa ingin tahu.
3. Memberikan informasi bagi tenaga kependidikan yang dapat memperluas
wawasan pengetahuan guru dan dapat dijadikan sebagai solusi menghadapi
kendala yang dihadapi saat pembelajaran yang berhubungan dengan
peningkatan hasil belajar dan karakter siswa.

10

1. 7 Definisi Operasional
Defenisi operasional merupakan suatu defenisi yang diberikan kepada
suatu variabel dengan cara memberikan arti atau memberikan suatu operasional
yang diperlukan untuk mengukur variabel. Dalam penelitian ini, digunakan
istilah-istilah sebagai berikut:
1. Model pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning) merupakan
model pembelajaran yang berpusat pada siswa, membangun pembelajaran
aktif, keterampilan menyelesaikan masalah dan dasar pengetahuan, serta
berdasarkan pemahaman dan penyelesaian masalah.

2. Model pembelajaran inkuiri terbimbing (Guided Inquiry) merupakan suatu
model pembelajaran dalam pelaksanaannya guru menyediakan bimbingan atau
petunjuk cukup luas kepada siswa. Guru harus memberikan pengarahan dan
bimbingan kepada siswa dalam kegiatan-kegiatannya. Selain itu, guru
menyediakan kesempatan bimbingan atau petunjuk yang cukup luas kepada
siswa.

3. Model pembelajaran langsung (Direct Instruction) merupakan model
pembelajaran yang berpusat pada guru. Secara khusus dirancang untuk
menunjang proses belajar siswa yang berkaitan dengan pengetahuan deklaratif
dan pengetahuan prosedural terstruktur dengan baik yang dapat diajarkan
dengan pola kegiatan yang bertahap.

4. Hasil belajar siswa adalah merupakan indikator atau gambaran keberhasilan
guru dalam melaksanakan proses belajar mengajar, sehingga masalah hasil
belajar siswa merupakan salah satu problem yang tidak pernah habis
dibicarakan dalam dunia pendidikan. Banyak faktor yang mempengaruhi hasil
belajar antara lain : strategi dan model pembelajaran yang diterapkan oleh
guru dalam kelas, lingkungan belajar siswa, dan media pengajaran yang
digunakan oleh guru. Ketidak-tepatan model pembelajaran guru akan
berakibat pada rendahnya motivasi dan aktivitas belajar siswa.

11

5. Pendidikan karakter adalah segala sesuatu yang dilakukan guru, yang mampu
mempengaruhi karakter peserta didik. Guru membantu membentuk watak
peserta didik, hal ini mencakup keteladan bagaimana perilaku guru, cara guru
berbicara atau menyampaikan materi, bagaimana guru bertoleransi, dan
berbagai hal terkait lainnya.

6. Media yang digunakan adalah media komputer. Penggunaan komputer adalah
untuk menyajikan dan menggabungkan teks, suara, gambar, animasi, audio
dan video dengan alat bantu (tool) dan koneksi (link) sehingga pengguna
dapat melakukan navigasi, berinteraksi, berkarya dan berkomunikasi.

87

BAB V
SIMPULAN DAN SARAN

5.1

Simpulan
Berdasarkan pengolahan data dan pembahasan hasil penelitian yang

dilakukan, diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1. Terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar kimia larutan antara siswa
yang diajar dengan model pembelajaran berbasis masalah (Problem Based
Learning) terintegrasi inkuiri terbimbing (Guided Inquiry) dengan media
komputer

dengan model pembelajaran langsung (Direct Instruction) dan

mode pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning) terintegrasi
inkuiri terbimbing (Guided Inquiry).
2. Terdapat perbedaan yang signifikan tumbuh kembangnya karakter kerja keras
antara siswa yang diajar dengan model pembelajaran berbasis masalah
(Problem Based Learning) terintegrasi inkuiri terbimbing (Guided Inquiry)
dengan media komputer

dengan model pembelajaran langsung (Direct

Instruction) dan mode pembelajaran berbasis masalah (Problem Based
Learning) terintegrasi inkuiri terbimbing (Guided Inquiry).
3. Terdapat perbedaan yang signifikan tumbuh kembangnya karakter kreatif
antara siswa yang diajar dengan model pembelajaran berbasis masalah
(Problem Based Learning) terintegrasi inkuiri terbimbing (Guided Inquiry)
dengan media komputer

dengan model pembelajaran langsung (Direct

Instruction) dan mode pembelajaran berbasis masalah (Problem Based
Learning) terintegrasi inkuiri terbimbing (Guided Inquiry).
4. Terdapat perbedaan yang signifikan tumbuh kembangnya

karakter kerja

peduli lingkungan antara siswa yang diajar dengan model pembelajaran
berbasis masalah (Problem Based Learning) terintegrasi inkuiri terbimbing
(Guided Inquiry) dengan media komputer

dengan model pembelajaran

langsung (Direct Instruction) dan mode pembelajaran berbasis masalah
(Problem Based Learning) terintegrasi inkuiri terbimbing (Guided Inquiry).
5. Terdapat perbedaan yang signifikan tumbuh kembangnya

karakter gemar

membaca antara siswa yang diajar dengan model pembelajaran berbasis

88

masalah (Problem Based Learning) terintegrasi inkuiri terbimbing (Guided
Inquiry) dengan media komputer

dengan model pembelajaran langsung

(Direct Instruction) dan mode pembelajaran berbasis masalah (Problem Based
Learning) terintegrasi inkuiri terbimbing (Guided Inquiry).
6. Terdapat perbedaan yang signifikan tumbuh kembangnya karakter rasa ingin
tahu antara siswa yang diajar dengan model pembelajaran berbasis masalah
(Problem Based Learning) terintegrasi inkuiri terbimbing (Guided Inquiry)
dengan media komputer

dengan model pembelajaran langsung (Direct

Instruction) dan mode pembelajaran berbasis masalah (Problem Based
Learning) terintegrasi inkuiri terbimbing (Guided Inquiry).
7. Terdapat hubungan yang signifikan antara hasil belajar kimia dan nilai
karakter yang terkembang antara siswa yang diajar dengan model
pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning) terintegrasi inkuiri
terbimbing (Guided Inquiry) dengan media komputer

dengan model

pembelajaran langsung (Direct Instruction) dan mode pembelajaran berbasis
masalah (Problem Based Learning) terintegrasi inkuiri terbimbing (Guided
Inquiry).

5.2

Saran
Berdasarkan simpulan yang telah dikemukakan diatas, sesuai dengan

hasil penelitian yang didapatkan, maka peneliti memberikan saran sebagai berikut
:
1. Dalam pembelajaran kimia khususnya pokok bahasan hidrolisis, guru dapat
menggunakan media komputer berupa power point, flash, video atau animasi
untuk memudahkan siswa dalam memahami materi yang akan dipelajari dan
sekaligus memberikan gambaran tentang bagaimana mempuat suatu perlakuan
ketika perlakuan tersebut tidak dapat dilakukan di kelas ataupun di
laboratorium
2. Guru hendaknya memiliki kemampuan dan pengetahuan untuk merancang
pembelajaran melalui program komputer khususnya power point, sehingga
dapat digunakan sebagai alat bantu dalam menstransfer materi pelajaran
kepada siswa.

89

3. Media komputer dapat diterapkan pada pokok bahasan yang membutuhkan
konsep, analisis dan praktikum, untuk memberikan gambaran yang lebih jelas
tentang pembelajaran.
4. Dalam proses pembelajaran, hendaknya guru menyertakan pembentukan nilainilai karakter siswa, tidak hanya menekankan pada hasil pembelajarannya
saja.

107

DAFTAR PUSTAKA

Aldila, P., (2012), Studi Keberhasilan Penggunaan Model Pembelajaran
Kooperatif Dan Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap Nilai Karakter
dan Hasil Belajar Siswa SMA Pada Pokok Bahasan Hidrokarbon., Tesis,
PPs Pendidikan Kimia, Universitas Negeri Medan, Medan.
Akınoğlu., Tandoğan., (2007), The Effects of Problem-Based Active Learning in
Science Education on Students’ Academic Achievement, Attitude and
Concept Learning, Eurasia Journal of Mathematics, Science &
Technology Education, 3(1) :71-8.
Arends, R.I., (2008), Learning to Teach, McGraw-Hill, New York.
Arikunto, S., (2006), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Rineka
Cipta, Bandung.
Aqib, Z., (2012), Pendidikan Karakter di Sekolah, Yrama Widya, Bandung.
Elkind, D.H., Sweet, F., (2004), How to Do Character Education. Today’School,
Sept/Oct 2004 Issue.
Erman., (2003), Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer, UPI, Bandung
Hall, White., (2011), Speaking Of Teaching : Problem Based Learning, Stanford
University Newsletter On Teaching 11(1) : 1 – 8
Handayani., Sapir,. (2009), Efektifitas Penerapan Model Pembelajaran Berbasis
Masalah (Problem Based Learning) dan Pembelajaran Kooperatif
(Cooperative Learning) Tipe Jigsaw untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar,
Hasil Belajar dan Respon Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Ekonomi di
SMA Negeri 2 Malang. Jurnal Pendidikan Ekonomi (JPE) 1(2) : 37 – 52.
Ibrahim, M., Nur, M., (2005), Pengajaran Berdasarkan Masalah, University
Press, Surabaya.
Ikhwanuddin,. (2013), Implementasi Pendidikan Karakter Kerja Keras Dan
Kerja Sama Dalam Perkuliahan. Tesis, PPs UNY, Yokyakarta.
Joyce, B., Weil, M., Calhoun, E., (2009), Model of teaching, Pearson Education
Inc, New Jearsey.
Killey, M., (2005), Problem-based Learning, Centre for Learning and
Professional Development, University of Adelaide, Australia.

108

Kemendiknas, (2010), Pembinaan Pendidikan Karakter di Sekolah Menengah
Pertama, Jakarta.
Mellyzar., (2012), Efektivitas Model Pembelajaran Untuk Meningkatkan Hasil
Belajar Dan Kreativitas Siswa Pada Pelajaran Kimia Di Sekolah Menengah
Atas, Tesis, PPs Pendidikan Kimia, Universitas Negeri Medan, Medan.
Mustaqim, W., (2008), Pengaruh Penerapan Pendidikan Karakter Di Sekolah
Terhadap Perilaku Akademik Siswa Kelas XI Teknik Komputer Jaringan
Di SMK Piri 1 Yogyakarta. Skripsi, FT UNY, Yogyakarta.
Mutiara., (2013), Penerapan Model Pembelajaran Untuk Meningkatkan Hasil
Belajar Kimia dan Karakter Komunikatif Serta Percaya Diri Pada Materi
Kimia Larutan di SMA. Tesis PPs Pendidikan Kimia, Universitas Negeri
Medan, Medan.
Raharjo, R., (1991), Desain Media Pembelajaran, Depdikbud, Jakarta.
Rahman, J.R.; Setiawan, W.; dan Fitrajaya R.E., (2008), Optimalisasi
Macromedia Flash Untuk Mendukung Pembelajaran Berbasis Komputer
Pada Program Studi Ilmu Komputer FPMIPA UPI, Jurnal Pendidikan
Teknologi Informasi dan Komunikasi 2(1): 1-10.
Ramli, T., (2003), Pendidikan Moral dalam Keluarga, Grasindo, Jakarta.
Ratno ., Mahmud., Suharta. , (2013), Analisis Kreativitas Dan Hasil Belajar Pada
Pembelajaran Berbasis Masalah Dan Advance Organizer Yang
Diintegrasikan Dengan Media Berbasis Komputer Dan Media Benda Riil
Pada Materi Larutan Penyangga, Jurnal Pendidikan Kimia Pascasarjana
UNIMED Vol. 5, No. 3.
Sadiman, A., (2003), Media Pendidikan. Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Sanjaya, W., (2008), Strategi Pembelajaran Berorientasi Stadar Proses
Pendidikan, Perpustakaan CSIS, Jakarta.
Sianturi, D., Silaban, R., (2013), Pengaruh Penggunaan Macromedia Flash,
Program Powerpoint Dan Peta Konsep Terhadap Hasil Belajar Kimia Pada
Pokok Bahasan Hidrokarbon, Skripsi, FMIPA, UNIMED, Medan
Simbolon, D. H., (2013), Efek Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Berbasis
Eksperimen Riil dan Laboratorium Virtual Terhadap Aktivitas dan Hasil
Belajar Fisika Siswa SMA Methodist 1 Medan. Tesis, PPs Pendidikan
Fisika, Universitas Negeri Medan, Medan.

109

Situmorang., Suyanti., Mahmud., (2013), Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri
Dengan Menggunakan Media Microsoft Frontpage Dan Aktivitas Belajar
Terhadap Hasil Belajar Ipa Siswa Pada Pokok Bahasan Zat Aditif Kelas
VIII SMP, Jurnal Pendidikan Kimia Program Pascasarjana UNIMED,
Vol. 5, No. 3
Slameto., (2003), Belajar Dan Faktor – Faktor Yang Mempengaruhinya, Rineka
Cipta, Jakarta.
Sudjana, N., (2005), Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar, Sinar Baru
Algensindo, Bandung.
Sudrajat, A., (2008), Pengertian Pendekatan, Strategi, Metode, Teknik, Taktik dan
Model Pembelajaran,http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/09/12/pen
dekatan-strategi-metode-teknik-dan-model-pembelajaran/akses Januari 2014
Sulaiman, F., Atan, H., Idrus, R., M., Dzakaria., (2004), Problem-based Learning :
A study of Web-based Synchonous Collaboration, Malaysian Onlie Journal
of Instructional Technology (MOJIT) 1 (2) : 58-66.
Suparlan.,
(2010),
Pendidikan
Karakter
dan
Kecerdasan,
http://www.suparlan.com/pages/pendidikan-karakter-dan-kecerdasan288.php:artikel akses Januari 2014
Sungur, S., Tekkaya, C., and Geban, O., (2006), Improving Achievement Through
Problem-based Learning, Journal of Biological Education (JBE) 40 (4) :
155-160.
Suyanti, D. R,. (2010), Strategi Pembelajaran Kimia. Graha Ilmu, Yokyakarta.
Trianto., (2009), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, Penerbit
Kencana, Jakarta
Wanda, C., (2005), Upaya Penerapan Pendidikan Karakter Bagi Mahasiswa (Studi
Kasus di Jurusan Teknik Industri Uk. Petra., Jurnal Teknik Industri Vol: 7,
No.1.

110

Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING BERBASIS MEDIA PETA KONSEP TERHADAP KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA PADA POKOK BAHASAN LARUTAN PENYANGGA.

0 6 19

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF BERBASIS MASALAH TERINTEGRASI BUKU AJAR DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN MENUMBUHKEMBANGKAN KARAKTER SISWA PADA PERHITUNGAN KIMIA.

0 1 34

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN PADA KIMIA LARUTAN MELALUI INTEGRASI MACROMEDIAFLASH DALAM PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA DAN KARAKTER SISWA SMA.

0 3 27

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH MELALUI INTEGRASI MEDIA INTERNET PADA KIMIA LARUTAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN KARAKTER SISWA SMA.

0 2 27

EFEKTIVITAS MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERINTEGRASI INKUIRI TERBIMBING DENGAN MEDIA KOMPUTER UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN NILAI KARAKTER TDKPDMP SISWA PADA PELAJARAN KIMIA LARUTAN DI SMA KELAS XI.

0 4 25

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA DAN KARAKTER KOMUNIKATIF SERTA PERCAYA DIRI PADA MATERI KIMIA LARUTAN DI SMA.

0 0 30

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERINTEGRASI PENDIDIKAN KARAKTER TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA.

0 2 19

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SMA.

0 2 42

Pengembangan Modul Berbasis Inkuiri Terbimbing Pada Materi Kimia Larutan Penyangga Kelas Untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa XI SMA di Karanganyar.

1 1 15

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS INKUIRI TERBIMBING DENGAN PENDEKATAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENGEMBANGKAN KARAKTER DAN MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SMA -

0 0 73