PENGARUH METODE PEMBERIAN TUGAS DAN KEMANDIRIAN TERHADAP HASIL BELAJAR PSIKOLOGI INDUSTRI DAN ORGANISASI MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MEDAN AREA.

< .. ,f PENGARUH METODE PEMBERIAN ..TUGAS DAN KEMANDIRIAN TERHADAP HASIL BELAJAR PSIKOLOGIINDUSTRU DAN ORGANISASI MABASISWAFAKULlAS PSIKOI:J()GI UNIVERSITis·MEDAN AREA '· ([)fa,j u/ig,n quna Memenufii Safali Satu Syarat Vntu{-9r1emperofeli qeTa,t :Magister(P~uf{ an ~ erhingga karena banyak memberikan motivasi dan dukungan moril dengan tidak pemah bosan, sehingga memacu penulis dalam menyelesaikan tesis ini. Ucapan terimakasih dan penghargaan yang tulus kepada seluruh anggota keluarga tercinta, terutama buat suamiku tercinta yang telah memberikan kesempatan pa d~ . penulis untuk melanjutkan kuliah lagt serta selalu memberikan curahan kasih sayang dan Ananda tercinta Azra Y asmin yang begitu pengertian 9 pada mama selama mama kuliah dan menyusun tesis, serta buat keponakanku Maida Syafitri yang telah membantu penulis dalam pengetikan, dan buat ponakanponakanku yang lain atas bantuannya dan juga buat abang ku dan kakak ku (Nila Handayani, Zulkifli, Zulham dan Teguh) yang telah membantu penulis baik moril maupun materil mencarikan buku-buku dan memotivasi penulis untuk menyelesaikan tesis ini. Ayahanda ku dan Ibunda ku (Almarhum) meskipun kalian sudah tiada tapi anakmu selalu mendoakanmu. Serta tak lupa buat adik Surya yang menjadi ternan berdiskusi bagi penulis. ) Akhimya kepada semua pihak yang turut membantu di dalam penyelesaian pendidikan penulis hingga penyelesaian penulisan tesis ini yang tidak dapat disebutkan satu-persatu penulis ucapkan terimakasih yang tidak berhingga semoga semua bantuan yang telah diberikan menjadi amal jariah yang akan mendapat balasan yang lebih baik di sisi Allah SWT (Amin) Medan, Juli 2001Penulis Nini Sri Wahyuni 045020287 lll ) ABSTRACT Nini Sri Wahyuni. The Influence ofTask Giving Method and Individuality to The Student's Achievement on Psychology Industry and Organization at Psychology Faculty of Medan Area University. Thesis. Education Technology, Post Graduate of Medan State University (UNIMED). 2007. This study is aimed at finding out: (l ) the influence of group and individual task giving metlioo to the student' achievement on Psychology Industry and Organization; (2) the influence of the student's having high and low individuality on Psychology Industry and Organization; (3) the interaction between task giving method and the students' s individuality to the achievement on Psychology Industry and Organization. The population for this study were all the student's on semester IV of Psychology Faculty ofMedan Area University, and 2 classes were taken as sample using cluster sampling. The study was taken on the fourth semester of the 2006/2007 academic year. The quasi experiment method was used for this study by 2x2 factorial design, t,he data analysis was measured by two-way Anova variants. The questionnaires were used for the students' individuality. The Psychology Industry and Organization test result was tested using a multiple choice test consisting 45 question with 0,945 reliability by KR-20 formula. The hypotheses result showed that: the students' achievement on Psychology Industry and Organization taught by individual task giving method is higher than grouping. It is shown by Fratio = 4.83 > Ftable = 3.96 on a= 0.05; The students' achievement on Psychology Industry and Organization for the students with high individuality is higher than the low one. It is shown by Fratio = 19.605 > Ftabei = 3.96 on a = 0.05. The further test used Scheffe formula showed that the students' achieyement on Psychology Industry and Organization for the students with high individuality using task giving method is higher than grouping. While the students achievement is not influenced for the students having high or low individuality. Based on this study, some conclusion, implications and suggestions are conveyed for a better Psychology Industry and Organization task giving method. ABSTRAK Nioi Sri Wahyuni : Peogarub Metode Pemberian Tugas dan Kemandirian Terhadap Hasil Belajar Psikologi lndustri dan Organisasi Fakultas Psikologi Universitas Medan Area. Tesis, Program Studi Teknologi Pendidikan, Pasca Saljana Universitas Negeri Medan.2007 c .):o J :> - c ) :> .):o - Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (I ) Pengaruh Metode Pemberian Tugas Kelompok dan Tugas Individu Terfiadap Hasil Belajar Psikologi Industri dan Organisasi (2) Pengaruh Mahsisiwa Yang Memiliki Kemandirian Tinggi dan yang Memiliki Kemandirian Rendah Terhadap Hasil Belajar Psikologi Industri dan Organisasi (3) Apakah Ada Interaksi Antara Metode Pemberian Tugas dan Kemandirian Mahsisiwa Terhadap Hasil Belajar Psikologi Industri dan Organisasi. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa semester IV Fakultas Psikologi Universitas Medan Area, dan sarnpel diambil dari 2 kelas secara cluster random sampling. Penelitian ini dilakukan pada semester IV tahun ajaran 2006/2007. metede penelitian yang digunakan adalah quasi eksperiment dengan desain factorial 2x2, tehnik anal isis data yang menggunakan analisis varian dua jalur (AVA VA). Kemandirian mahasiswa diukur dengan menggunakan angket kemandirian. Tes hsil belajar Psikologi Industri dan Organisasi menggunakan tes berbentuk pilihan ganda sebanyak 45 butiF soal dan memiliki reliabilitas 0,94 menggunakan rum us KR-20. Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa hasil belajr Psikologi Industri dan Organisasi Mahasiswa dibelajarkan dengan metode pemberian tugas individu lebih tinggi dari metode pemberian tugas kelompok. Hal ini ditunjukkan oleh Fh (4,83) > Ft (3,96) pada taraf signifikan a= 0,05. hasil belajar Psikologi lndustri dan Organisasi Mahasiswa yang memiliki kemandirian tinggi lebih tinggi dari kemandirian rendah, hal ini ditunjukkan oleh Fh (1 9,605) > tabel (3,96) pada taraf signiftkan a =0,05 . uji lanjut mengunakan uji scheffe yang membuktikan bahwa hasil belajar Psikologi Industri dan Organisasi mahasiswa dengan kemandirian tinggi yang menggunakan metode pemberian tugas individu lebih tinggi hasil belajamya dibandingkan dengan metode pemberina tugas kelompok. Sedangkan mahasiswa yang memiliki kemandirian (tinggi atau rendah) tidak mempengaruhi hasi l belajar. Berdasarkan penemuan ini, beberapa kesimpulan, inplikasi dan saran disarnpaikan untuk perbaikan metode pembeirian tugas Psikologi Industri dan DAFTAR lSI Hal am an Jlllstract ........................................................................ . ~ Abstrak ...................... ......... .. ............. ......... .............. ...... Kata Pengantar ...............•. •...•..............•. .. ...................•.. •• ii G;) iii Daftar lsi ....................... ... ...................... ....................... . iv Daftar Tabel .................................................................... v Daftar Lam pi ran . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . •. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . BAD I PENDAHULUAN ~ i) ~ A. Latar Belakang Masalah ...... ............... !: ... ..... ..':'...............~ . . _ ~ ~SNI vi vii ~ :} ... . . CJNIME-o_/ CJNIM B. Identtfikast -Masalah ................ __ . -· ....................... .. ............ . 12 ~ C. Pembatasan Masalah . . . . . . . .. . . . . . . . .. .. . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . ... . . . . . 13 (f'""< ·.I.JJ D. Perumusan Masalah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. 13 .:=. 14 2:. ? BAB II ) 14 KERANGKA TEORETIS, KERANGKA BERPIKIR DAN PENGAJUAN HIPOTESIS A . Deskripsi Teoretis ......... -~ ..................... ... ..................... . . . I . Hakikat Hasil Belajar ~sikolg 17 lndustri dan Organisasi ............ . 17 f la.k'k· -- -d-e Pem - b.enan ·- - T.ugas- .......... ... ........................ :) 2. •• 1 a-t M-eto . 27 ~ a. Metode Pemberian Tugas Individu . . ........... . .... .. . . .efada di luar sistem pendidikan nasional masih menunjukkan angka yang sangat besar sementara itu kualitas pendidikan masih jaUh dari yang diharapkan. :z. Kemajuan masyarakat modern dewasa ini tidak mungkin dicapai tanpa kehadiran lembaga pendidikan sebagai organisasi yang menyelenggarakan proses pendidikan secara formal. Kegiatan pendidikan sebagai suatu gejala budaya dalam masyarakat telah berlangsung baik di rumah tangga, Perguruan Tinggi (PT) maupun di masyarakat. Kegiatan pendidikan yang berlangsung di Perguruan Tinggi (PT) menempatkan Perguruan Tinggi (PT) sebagai salah satu institusi ~ sosial yang keberadaannya berfungsi melaksanakan kegiallm pembinaan potensi mahasiswa dan transfunnasi budaya bangsa. Dalam kegiallm tersebut, dosen ~ ~ 2 bertanggung jawab terhadap proses pengembangan kemampuan individualitas, moralitas dan sosialitas mahasiswa (peserta didik). Bloom (1976) menjelaskan sekolah diciptakan untuk memberikan bagian penting pendidikan generasi muda.. ) UJ Pendidikan di Perguruan Tinggi (PT) sebagai proses bimbingan yang terencana, terarah dan terpadu dalam membina potensi mahasiswa untuk menguasai ilmu pengetahuan, nilai-nilai, dan keterampilan sangat menentukan corak masa depan suatu bangsa. Di Perguruan Tinggi (PT) mahasiswa dengan ) segala potensi dirinya dikembangkan untuk menjadi sumber daya manusia (SDM) yang unggul, sehingga melahirkan berbagai kreativitas untuk dapat berkembang dan bertalian hidup . ... /~ Peranan Perguruan Tinggi (PT) berkaitan langsung dengan pengembangan sumber daya manusia. Setiap program pendidikan di Perguruan ) Tinggi (PT) perlu diorientasikan kepada pemantapan proses pengembangan SDM sebagai modal dasar pembangunan yang dilaksanakan oleb pemerintah bersama masyarakat. Pemberdayaan Perguruan Tinggi (PT) sebagai wahana sosialisasi hams dapat dilakukan melalui pemberdayaan manajemen Perguruan Tinggi (PT) ) dengan mengembangkan kepemimpinan yang efektif Sedangkan pemberdayaan mahasiswa dalam pembelajaran dan pengembangan kreativitas mahasiswa dalam • belajar dapat dilakukan dengan memanfaatkan model-model pembelajaran, ~ teknologi dan informasi dengan diarahkan oleh dosen-dosen yang profesional. } Jadi, Pergwuan Tinggi (PT) hams dapat menjadi penyalur semua informasi dan teknologi, pengetahuan, sumber daya dan metodologi belajar, Perguruan Tinggi 3 (PT) juga menjadi tempat dan pusat pembelajaran, tempat kerja, dan pusat pemeliharaan (Syarifuddin, 2005). ~ Paradigma sistem pendidikan nasional yang selama ini menjadi acuan ) penyelenggara pendidik.an di Indonesia perlu dikaji dan disempurnakan. Paradigma sistem pendidikan nasional harus mencakup faktor proses dan konteks d.i samping input dan output pendidikan bahkan dal am ~ hal pend.idikan input justru tidak terlalu dipermasalabkan. Faktor-faktor proses dan konteks itulah yang malah ) menetukan output pendidikan. Karena itu masalah-masalah semacam kurikulum, kualitas dosen, metode pengajaran yang efektif dan menyenangkan serta manajemen menjadi sangat penting dalam proses sistem tersebu yang menjadi meningkat dan mampu mengembangkan keterampilan dan kepribadiannya. ;_ Ahmadi dan Mulyono (1991) menyatakan bahwa komponen-komponen / ~ ~) yang mempengarohi basil belajar seorang mahasiswa meliputi ( 1) stimuli belajar, (2) metode belajar, (3) individual mahasiswa. Hal ini senada yang dillllgkapkan oleh Van Dallen (1973) menyatakan komponen-komponen yang mempengarubi basil belajar seorang mahasiswa meliputi: (1) dosen, (2) kurikulum, (3) ) mahasiswa, (4) media, (5) metode mengajar, dan 6) lingkungan. Untuk • tercapainya tujuan pembelajaran yang maksimal, maka antara kompenen· ,~ komponen tersebut hams sating mendukllllg satu dengan lainnya. ? r ~ Sehubllllgan dengan itu, dosen mempunyai peranan penting dalam memajukan pendidikan, sehingga kualitas pendidikan sangat ditentukan oleh kualitas dosennya. Dalam hal pembangunan sumber daya manusia, peranan dosen sangat diutamakan yang nantinya dapat berimbas atau berpengaruh pada kualitas ,.. 4 mahasiswa. Dengan demildan dosen hams dapat memanfaatkan peluang, sarana dan prasarana yang ada. /5-, Laporan Survey Sektor Pendidikan di Indonesia 1974 (dalam Mmandar, ) 1982) anak-anak tidak dirangsang untuk mengajukan pertanyaan, menggunakan daya imanjinasinya, mengemukakan masalah sendiri, atau mencari penyelesaiannya terlladap non-rutin. Tujuan pendidikan d:irasakan kurang relevan dengan kebutuhan masyarakat. Perguruan Tinggi (PT) hanya mempersiapkan ) mahasiswa untuk lulus ujian, dapat mengikuti pendidikan yang lebih tinggi, kurang ada usaha untuk mencobakan metode pengajaran yang inovatif c Salah satu altematif dalam memanfuatkan peluang di atas yaitu oengan memberikan tugas-tugas kepada mabasiswa yang lazim disebut sebagai Pekerjaan ) Rumah (PR). Secara teoritis tugas atau pekeijaan rumah mahasiswa ini memberikan dampak yang san gat positif terhadap keberhasilan belajar mahasiswa. Hal ini dapat membantu bahwa dengan suatu materi pelajaran yang telah diberikan di kelas dan kemudian diberikan PR kepada mahasiswa dengan materi ) yang sama dan akan mempertajam pemahaman mahasiswa. Selain itu PR akan berfungs1 meningkatkan keterampilan terhadap bidang pelajaran tersebut. • /:: M~ Hal ini dapat dilihat data kelulusan basil ujian di Fakultas Psikologi Universitas Medan Area Medan. Data kelulusan mahasiswa yang diperoleh berdasarkan basil ujian mahasiswa mtuk berbagai mata kuliah disajikan pada Tabell .l-berikutini: ~ ) 5 Tabel 1.1 Data Kelulusan Mahasiswa Fak:ultas Psikologi Universitas Medan Area Dari Tabel eli atas dapat diperhatikan bahwa perolehan kelulusan mahasiswa mata kuliah Psikologi Industri dan Organsiasi masih cenderung banyak yang tidak lulus. Hal ini menyebabkan kalangan mahasiswa dan dosen merasa kecewa dan kurang puas . Ketidakpuasan ini disebabkan masih adanya prestasi mahasiswa pada mata kuliah tersebut yang tingkat ketidaklulusannya tinggi dan masih jauh .. dari yang diharapkan terutama pada mata kuliah Psikologi Industri dan Organisasi. Pembela·aran yang tetjadi di Fakultas Psikologi Medan Area khususn}1! _Qada mata kuliah Psikologi Industri dan Organisasi yang merupakan mata kuliah yang diberikan pada mahasiswa semester IV. Berdasarkan data yang diperoleh di bagian akademik Psikologi Universitas Medan Area untuk mata kuliah Psikologi .. Industri dan Organisasi 2 (dua tahun terakhir rata-rata basil belajamya tersaji pada Tabel 1.2 berikut ini: 0 Tabel 1.2 Daftar Nilai Hasil Be/ajar PIO 2 (dua) tahun terakhir 6 Dari Tabel tersebut dapat diperbatikan bahwa peroJehan nilai basil belajar Psikologi Industri dan Organisasi masih cenderung kurang memuaskan sehingga banyak mahasiswa dan dosen kecewa dan kurang puas dengan basil tersebut. Dengan demikian dibutuhkan peran aktif dan perhatian yang lebih serius oleh ) berbagai pihak terkait untuk dapat meningkatkan basil belajar Psikologi Industri q dan Organisasi seperti apa yang diharapkan. Dalam hal ini dosen mempunyai ~ tugas yang sangat berat guna mengatasi persoalan dimaksud, karena dosen memiliki peran strategis dalam kegiatan proses belajar mengajar. Peran strategis ini adalah mentransformasikan pengetahua.n, keterampilan dan nilai-nilai kepada ~ mahasiswa. ~ ~ '] ~ Menurut Gagne (1985) ada tiga fuogsi yang diperankan dosen dalam " mengajar, yaitu mer.mcang, meogelola dan mengevaluasi pembelajarnn. Pendapat ~ ini sejalan dengan apa yang dikemukakan oleh Hamalik (1 993) bahwa secara operasional ada lima variabel utama yang berperan dalam proses bel ajar mengajar, yaitu tujuan pembelajaran, materi pelajaran, metode dan teknik mengajar, dosen, mahasiswa dan logistik. Semua komponen tersebut memiliki ketergantungan satu sama Jain. Oleh karena itu dibutuhkan dosen yang professional yaitu dosen yang .. selalu membuat persiapan-persiapan, mulai dari membuat perencanaan metode, ~ media, evaluasi, dan dapat merealisasikan apa yang telah direncanakan dengan "j tepat. ~ / ? r f ? M J ? Mem.uut pengamatan peneliti, sejauh ini pendidikan kita masih didominasi oleh pandangan bahwa pengetahuan sebagai perangkat fakta-fakta yang harus dihapal. Kelas masih berfokus pada dosen sebagai sumber utama pengetahuan, ~ 7 dan kemudian ceramah menjadi pilihan utama strategi belajar mengajar. Dalam strategi belajar mengajar seperti ini mahasiswa hanya menerima informasi (pengetahuan) dari apa yang disampaikan oleh dosen, sehingga mabasiswa kurang diberdayakan. Dengan kata lain mahasiswa memperoleh pengetahuan karena "diberitahuk:an" oleh dosennya dan buk:an karena "menemukan sendiri" oleh mahasis_wll secara langsung. Kegiatan belajar yang dilakukan berorientasi pada target penguasaan materi, sehingga hanya berhasil dalam kompetisi ingatan jangka pendek scYa, namun gagal dalam membekali mahasiswa dengan ilmu dan ) pengetahuan jangka panjang. Pembelajaran seperti ini akan mengakibatkan mahasiswa menjadi kurang mampu memahami apa makna belcYar, apa manfaatnya, dan bagaimana cara mencapainya. Pada akhimya mahasiswa merasa ) .. kesulitan dalam memecahkan persoalan-persoalannya sendiri karena tidak... memili.ki bekal pengalam an, ilmu dan pengetahuan yang memadai. _,. CJ N 1 E.o Rendahnya nilai mabasiswa dalam bidang studi Psikologi Industri dan Organisasi disebabkan oleh beberapa faktor yang mempengaruhinya, antara lain: (1) tujuan yang hendak dicapai, (2) mabasiswa dan dosen, (3) materi!bahan ajar, (4) metode, (5) evaluasi. Selain itu menurut Wabyn ~ ) (1986) faktor-faktor organisasi materi dan metode juga sangat menentukan dalam pencapaian berhasilnya proses belajar mengajar. (Reigeluth, 1993) basil pembelajaran dipengaruhi oleh kondisi pembelajaran dan metode pembelajaran .Dari uraian di atas, d8J}at dipahami bahwa masalah kualitas pendidikan khususnya di Perguruan Tinggi perlu mendapat perhatian, baik dilihat dari proses maupun produk pendidikan itu sendiri. Rendahnya kualitas pendidikan sangat dipengaruhi oleh .... ) 8 • cara pembelajaran atau pemilihan strategi pembelajaran yang se~ sebingga mampu untuk memotivasi, menarik perhatian, membangkitkan gairah belajar mahasiswa terutama dalam pembelajaran Psikologi Industri dan Organisasi. Dengan kata lain, basil belajar Psikologi Industri dan Organisasi diharapkan memberikan pemahaman untuk mampu mengaplikasikannya dalam kehidupan ) sehari-harLdi dunia ketja. ~ Menurut Dimyati dan Madjono (1 999) proses pembelajaran membutuhkan ) dosen yang profesional yaitu dosen yang mampu memilih suatu metode pembelajaran dengan selalu membuat persiapan-persiapan, mulai dari membuat perencanaan nguan pembelajaran, pengorganisasian materi, perencanaan metode, media, evaluasi, dan dapat merealisasikan apa yang telah direncanakan dengan .. tepat. Jika salah satu dari komponen persiapan mengajar tersebut tidak terpenuhi, maim dapat memberikan basil belajar yang kurang memuaskan. Untuk memperoleh basil belajar yang sesuai dengan tujuan pembelajaran, dibutuhkan kemampuan dalam memilih metode pembelajaran yang tepat, sebab metode pembelajaran merupakan hal terpenting yang hams diperhatikan dalam suatu proses belajar mengajar. Strategi pembelajaran yang dipilih hendaknya .. disesuaikan dengan metode, media dan sumber belajar lainnya yang dianggap ~ relevan dalam menyampaikan infrnmasi, dan membimbing mahasiswa agar tertihat secara optimal, sehingga mahasiswa dapat memperoleb pengalaman belajar dalam rangka menumhuh kembangkan kemampuannya seperti: mental, intelektual, emosional, dan sosial serta keterampilan atau kognitif, afektif dan psikomotor. Dengan demikian pemilihan strategi pembelajaran yang sesuai dapat ~ 9 0 membangkitkan dan mendorong timbulnya aktifitas mahasiswa untuk meningkatkan kemampuan dan pemahaman mahasiswa terhadap materi pelajaran tertentu. 1: G~ Dalam pembelajaran Psikologi lndustri dan Organisasi tingkat kelulusan ) yang didapatkan mahasiswa masih belum memenuhi target yang diharapkan dan nilai kelulusan masih rendab yakni rata-rata C. .___,....... Pembelajaran mata kuliah ini dimaksudkan untuk' mendidik dan melatih ) mahasiswa dalam menemukan masalah-masalah Industri dan Organisasi melalui pemahaman, penalaran, serta kemampuan mentransfer apa yang telah didapat Dalam pembelajaran mahasiswa diharapkan mampu dan kritis dalam pemecahan masalah yang berkaitan dengan perilaku manusia di dunia keija. ~ ? Dalam pembelajaran Psikologi lndustri dan Organisasi sasaran dicapai dalam pemberian tugas adalah agar mahasiswa mampu mengkaji peranan, pennasalahan-pennasalahan, mengidentifikasikan masalah-masalah, merumuskan ~ masalah-masalah dan mampu menggali teori-teori dalam Psikologi lndustri dan Organisasi. .. ~I :; ~ / :; ~I ; ~J Metode pemberian tugas atau resitasi biasanya oigunakan dengan tujuan agar mahasiswa memiliki basil belajar yang lebih mantap, karena mahasiswa melaksanakan Iatihan-latihan selama melakukan tugas, sehingga pengalaman mahasiswa dalam mempelajari sesuatu dapat lebih terintegrasi. Hal itu terjadi disebabkan mahasiswa mendalami situasi atau pengalaman yang berbed&; waktu menghadapi masalah-masalah barn. Di samping itu, untuk memperoleh pengetahuan dengan melaksanakan tugas akan memperluas dan- memperkaya .. 1 ) 10 pengetabuan serta keterampilan mahasiswa baik di kelas maupun di luar kelas. Dengan kegiatan melaksanakan tugas mahasiswa aktif belajar, dan merasa tenmgsang untuk meningkatkan belajar yang lebih baik, memupuk inisiatif dan berani bertanggung jawab sendiri. Banyaknya tugas yang hams diketjakan mahasiswa, yang diharapkan mampu menyadarkan mabasiswa untuk selalu memanfaatkan waktu senggangnya untuk hal-hal yang menunjang belajamya, dengan mengisi kegiatan-kegiatan yang berguna dan konstruktif > G.) ~,. ~ Dalam kebidupan mahasiswa kemandirian belajar yang diprediksikan akan ) menentukan basil belajar yang merupakan suatu kemampuan yang sangat berarti dalam proses kehidupan manusia. Kemandirian merupakan suatu tujuan yang ingin dicapai oleh semua orang namun tujuan itu tidak mudah direalisasikan. Hal ini disebabkan karena orang yang mandiri ingin merasa bebas, tetapi kebebasan itu sendiri sulit untuk didapatkan dari orang tua. 'N 1M Eo A 7 Selanjutnya menurut Batia (dalam Rahyati, 1992) menjelaskan dalam kemandirian atau yang diistilahkan indefendensi yang merupakan perilaku yang aktivitasnya diarahkan pada diri sendiri, tidak menggantungkan bantuan dari ) orang lain dalam menyelesaikan masalahnya sendiri. Untuk itu kemandirian penting diperlukan oleh mabasiswa dalam kaitannya dengan tugas dan a tangungjawabnya sebagai mahasiswa. Dimana kemandirian sangat mendukung ) peningkatan prestasi belajar mahasiswa. "::> M ) ~ Upaya mencerdaskan kebidupan bangsa dan mengembangkan kualitas manusia seutubnya, adalah misi pendidikan yang rnenjadi tanggungjawab profesional setiap dosen. Pengembangan kualitas rnanusia menjadi suatu keharusan. ~ .. 11 Pendidikan yang berorientasi pada kualitas ini mengahadapi berbagai tantangan yang tidak biasa ditanggulangi dengan paradigma yang lama. Dosen tidak hanya cukup menyampaikan materi pengetahuan kepada mahasiswa karena materi yang diperolehnya tidak selalu sesuai dengan perkembangan masyarakatnya. Yang dibutuhk:annya adalah kemampuan untuk mendapatkan dan mengelola informasi yang sesuai dengan kebutuh8ll_J! ofesinya. r. /~ ~ Mengajar bukan lagi usaha untuk menyampaikan ilmu pengetahuan, melainkan juga usaha menciptakan sistem lingkungan yang membelajarkan mahasiswa agar tujuan pembelajaran dapat tercapai secara optimal. Pemilihan strategi yang tepat bagi tujuan yang ingin oicapai terutama dalam mengembangkan kemandirian mahasiswa. Pemikiran perilaku kemandirian sangat " diperlukan di dalam belajar karena sikap yang tidak tergantung, gigih dalam usaha, bebas menentukan pilihan sendiri, penuh dalam inisiatif, bertindak secara efektif dalam lingkungannya, be sikap tegas, serta konsekuen dalam mewujudkan harapannya. Pendidikan bertanggungjawab untuk mengidentifikasikan dalam serta memupuk, mengembangkan dan meningkatkan bakat mahasiswa secara optimal sehingga dapat mewujudkan dirinya agar dapat mandiri, cerdas dan terampil, dalam bidang pengetahuan, keterampilan dan sikap sehingga terjadi suatu perubahan dalam tingkah laku sehingga begitu pentingnya peran kemandirian bagi individu deng_an harapan menjadi pmentu bagi berbasil tidaknya belajar. Dari permasalahan di atas peneliti tertarik untuk meneliti. Pengaruh metode pemberian tugas dan kemandirian terhadap basil belajar Psikologi Industri ~ • ) ) 12 dan Organisasi di semester N kelas reguler Fakultas Psikologi Universitas Medan Area. ~ B. Identifikasi Masalah ? Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan pada Jatar belakang masalah, banyak faktor yang mempengaruh basil belajar Psikologi Industri dan Organisasi mahasiswa semester IV Universitas M edan Area, diantaranya dapat diidentifikasikan sebagai berikut: (l) Apakah motivasi berpengaruh terbadap pencapaian prestasi mahasiswa? (2) Apakah Jatar belakang pendidikan mahasiswa ketika St'LA berpengaruh terb:aoap pencapaian prestasi mahasiswa di Fakiiltas ~ Psikologi Universitas Medan Area? (3) Apakah sarana dan fusilitas belajar berpengaruh terhadap pencapaian prestasi mahasiswa? (4) Apakah penerapan metode pemberian tugas terhadap mata kuliah Psikologi lndustri dan Organisasi yang dikembangkan dosen mempWiyai pengaruh terhadap pencapaian prestasi mahasiswa? (5) Apakah lingkungan atau suasana belajar di Fakultas Psikologi mempunyai pengaruh terhadap pencapaian prestasi mahasiswa? (6) Apakah penggunaan bahan ajar Psikologi Industri dan Organisasi yang tepat mempunyai pengaruh terhadap pencapaian prestasi mahasiswa? (7) Apakah sistem evaluasi Psikologi Industri dan Organisasi yang diterapkan mempunyai pen garuh terhadap pencapaian prestasi mahasiswa? (8) Apakah tingkat kemandirian berpengaruh terhadap ~nc apin basil bela.U Psikologi Industri an Organisasi Universitas Medan Area? (9) Apakah ada pengaruh yang signifikan antara metode pemberian tugas dan kemandirian terhadap basil belajar Psikologi Industri dan Organisasi? .. ~ 13 . (10) Kebiasaan belajar bagaimanakah yang akan memberikan dampak kepada basil belajar Psikologi Industri dan Organisasi? (11) Apakah ada pengaruh kurikulum dan perangkat akomodasinya terbadap basil belajar mahasiswa? C. Pembatasan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah di atas, temyata banyak hal mempengaruhi basil belajar mahasiswa dalam mata kuliah Psikologi lndustri dan Organisasi. Dari sekian banyak hal mempengaruhi basil belajar mahasiswa, penelitian ini dtbatasi pada mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Medan ) Area Medan. Penelitian ini melibatkan mahasiswa semester IV (empatJ dan dilakukan pada bulan Maret sampai Mei 2007. Penelitian ini dibatasi berkenaan dengan metode pemberian tugas yang dibedakan atas metode pemberian tugas kelompok dan metode pemberian tugas individu. Sedangkan kemandirian mahasiswa dibedakan atas kemandirian tinggi dan kemandirian rendah. Dalam hal ini Psikologi Industri dan Organisasi dibatasi hanya pada materi pelatihan dan pengembangan dalam ranah kognitif CJI-ME.~ D. Perumusan Masalab IJJ Bertolak dari )atar belakang identifikasi dan pembatasan masalah yang dikemukakan di atas maka dirumuskan permasalahan sebagai berikut: 1. Apakah basil belajar mahasiswa yang dibelajarkan menggunakan metode pemberian tugas individu lebih tinggi dari metode pemberian . ) 14 • tugas kelompok pada pembelajaran Psikologi Industri dan Organisasi di Fakultas Psikologi Universitas Medan Area. Apakah basil belajar Psikologi Industri dan Organisasi antara kelompok mahasiswa yang memiliki kemandirian tinggi lebih tinggi dari basil belajar Psikologi Industri dan Organisasi yang memiliki k_emandirian rendah'l -_.,..,... Apakah ada interaksi antara metode pemberian tugas dengan kemandirian mahasiswa terhadap hasil belajar Psikologi Industri dan Organisasi? E. Tujuan Penelitian IJI Adapun mendeskripsikan: a. ~ ~ tujuan J ~ 0 penelitian ini ? M f 0 ~ adalah untuk mengetahui ? ) 0 dan ., Hasil helajar Psikologi Industri dan Organisasi antara kelompok mahasiswa ( b. yang dibelajarkan menggunakan metode pemberian tugas individu dan metode pemberian tugas kelompok. > Hasil belajar Psikologi Industri dan Organisasi antara kelompok mahasiswa . yang:memiliki kemandirian tfuggi dan kemandirian rendah . Interaksi antara metode pemberian tugas dengan kemandirian mahasiswa c. terhadap basil belaj ar Psikologi Industri dan Organisasi mahasiswa. \..r.; ~a F. Manf=lil Penelitiao / ~ •• _.GO 0 / '\_'- ~ ~NIM.0 / Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat secara praktis dan teoretis. Manfaat praktisnya untuk memberikan informasi 15 teoretisnya, untuk membiasakan metode pemberian tugas yang sesuai dengan tujuan dan materi pengajaran serta memperllatikan kemandirian mahasiswa sehingga meningkatkan hasil belajar Psikologi Industri dan Organisasi. • t. ..... BABV SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN Pada bah terakhir ini akan dikemukakan simpulan basil penelitian, implikasi dan saran-saran yang berhubungan dengan penelitian lanjut maupun • upaya memanfaatkan basil penelitian ini. A. Simpulan ~ ~ 1: ~ Simpulan basil penelitian ini adalah sebagai berikut: 0 1. Terdapat perbedaan basil belajar Psikologi Industri dan Organisasi antara . ( mahasiswa yang dibelajarkan dengan menggunakan metode pemberian tugas individu dengan metode pemberian tugaskelompok. Dalam halini mahasiswa yang dibelajarkan dengan menggunakan metode pemberian tugas individu ) Iebih baik dibandingkan dengan basil belajar mahasiswa yang dibelajarkan • dengan metode pemberian tugas kelompok. Hal ini terlihat dari nilai Frutung ) ( . pada metode pemberian tugas 7.).76 sedangkan ftabel(o,os; 1,76) adalah 3,96 maka, Frutung (4,83) > Ftabel3,96 pada taraf a = 5%. .o fJ~onr.e:/ 2. Terdapat perbedaan basil beJajar PsikoJogi Industri dan Organisasi antara ( mahasiswa yang memiliki kemandirian tinggi dengan mahasiswa yang memiliki kemandirian rendah. Dalam hal ini, basil belajar mahasiswa yang memiliki kemandirian tinggi lebih baik dibandingkan dengan hasil belajar mahasiswa yang memiliki kemandirian rendah. Hal ini terlihat nilai Frutung ( 19,605 dan Ftabel (O,o5; J,76) adalah 3,96, maka Frutung (19,605) > ftabel (3,%) pada tarafa =5%. .. 111 ) 112 3. Terdapat interaksi antara metode pemberian tugas dan kemandirian dalam mempengaruhi basil belajar Psikologi Industri dan Organisasi. Hal ini terlihat nilai Fmtung metode pemberian tugas 31,717 sedangkan Ftabel 3,96 maka Fmttmg ( 31,717)> Ftabel {3,96) pad taraf a= 5%. (0,05;1,76) adalah .> Berdasarkan uji lanjut dengan menggunakan Uji Scheffe menunjukkan bahwa: a. Hasil belajar mahasiswa dengan kemandirian tinggi yang dibelajarkan dengan metode pemberian tugas individu (PTI-T) berbeda signifikan dengan kelompok lainnya (PTI-R PTK-R, dan PTK-T) b. Hasil be1ajar mahasiswa dengan segala tingkat kemandirian (tinggi dan .ren(lah) yang dibe1ajarkan dengan metode pemberian tugas kelompok tidak .. berbeda signifikan dengan mahasiswa yang memiliki kemandirian renaah yang dibelajarkan dengan metode pemberian tugas individu. I B. lmplikasi .> Untuk dapat menjalankan tugasnya dengan baik, para guru/dosen dituntut menguasai berbagai metode pengajaran yang akan digunakan dalam kegiatan belajar mengajar. Selain itu, dosen juga harus memperhatikan karakteriStik mahasiswa. Dengan menguasai berbagai macam metode pembelajaran, guru dapat menguasai kelebihan dan kelemahan masing-masing metode pembelajaran. Selanjutnya dengan mengetahui karakteristik mahasiswa, dosen dapat menentukan metode pemebelajaran yang tepat untuk diterapkan sesuai dengan karakteristik siswa yang telah diketahui tersebut. 113 Dalam pembelajaran mata kuliah Psikologi Industri dan Organisasi, akan diperoleh basil belajar yang baik apabila dalam menyampaikan materi pelajaran, dosen dapat menerapkan metode pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik dan minat mahasiswa. Oleb karenanya dosen yang profesional adalah dosen yang terns meramu dan merancang metode pembelajaran yang menarik dan efektif mencapai tujuan belajar. ~ Temuan penelitian ini membuktikan bahwa penerapan pengajaran (baik ~ J v metode pemberian tugas individu maupWl pemberian tugas kelompok) pada kelompok subyek yang berbeda karakteristiknya, akan memberikan basil belajar yang berbcila pula . / ~ Dalam penelitian ini, penggunaan metode pengajaran pemberian tugas individu sangat membantu dan sesuai bagi mahasiswa yang memiliki karakteristik kemandirian tinggi, dan kurang membantu bagi siswa yang memiliki kemandirian ) rendah. Sedangkan pada pembelajaran metode pemberian tugas kelompok, variabel kemandirian tidak memberikan pengaruh terhadap hasil belajar Psikologi Industri dan Organisasi. Artinya, hasil belajar pada metode pemberian tugas kelompok dengan tingkat kemandirian, sama baik. / Dengan basil penelitian tersebut di atas, diharapkan dapat menjadi masukan bagi para guru dalam menerapkan metode pengajaran, khususnya untuk membelajarkan mata kuliah Psikologi Industri dan Organisasi. Jika dalam suatu kelas, jumlah siswa yang memiliki kemandirian tinggiJebih banyak dibandingkan dengan siswa yang memiliki kemandirian rendah, seyogyanya menggunakan .. ) 114 .... ·- metode pengajaran pemberian tugas individu, sehingga peningkatan basil belajar mahasiswa menjadi lebih baik. ~ Upaya-upaya konkrit yang dapat direkomendasikan dari penelitian ini, agar pemberian tpgas ~ vidu maupn / k e lo ~ sebagai berikut : dapat ~ }·aln :fektif .. adalah . ) ~ ., 1. Diharapkan dosen memberikan penghargaanlpenilaian tertinggi kepada mahasiswa yang melakukan tugas-tugas secara kelompok. Sehingga timbul ) kesadaran dalam diri mahasiswa, bahwa keberhasilan akademisnya bukan saja ditentukan seberapa besar usahanya menjawab tugas, tetapi juga ditentukan dari seberapa besar ia mampu membantu mahasiswa lain dalam memecahkan . I masalah dalam tugas-tugas kelompok. I tf '~ (.tf 2. Upaya yang sinergis antara dekan dengan para dosen agar mau melakukan '~ J diskusi-diskusi kelompok pada saat mengajar. Dekan perlu menghimbau • bahwa kegiatan-kegiatan diskusi kelompok ini memiliki dampat iringan (nurturant effect) antara lain timbulnya kesadaran untuk dapat saling berinteraksi antara satu mahasiswa dengan mahasiswa lainnya, sating ) membantu rekan-rekannya _yang memiliki kemampuan akademis kurang memadai. Timbulnya kesadaran sosial ini juga disamying akan membantu mahasiswa dalam meningkatkan pencapaian nilai akademis, dapat juga menciptakan kondisi belajar-mengajar yang baik. Pada akhirnya pelaksanaan tujuan pendidikan maupun tujuan universitas sebagai lembaga pendidikan, dapat terwujud . .. ) 115 . ., . 3. Perlu dilakukan upaya membiasak:an mahasiswa untuk saling berdiskusi (membahas suatu masalah secara berkelompok). Salah satu contoh yang dapat dilakukan adalah pihak pengambil kebijakan tertinggi di lembaga mriversitas ) perlu melibatkan mahasiswa untuk sating berdiskusi mengenai hal-hal yang berkaitan dengan mahasiswa. Sehingga kondisi ini diharapkan akan tercipta pada saat mahasiswa berada dalam ruangan belajar. 4. Perlu dibuat sarana-sarana (akses) yang memudahkan mahasiswa untuk berdiskusi (melakukan tugas kelompok) seperti tata letak meja di perpustakaan yang dapat dijadikan sebagai sarana berdiskusi, di ruang kuliah maupun ruang laboratorium. ~ 5. Agar pemberian tugas individu dapat berjalan dengan baik dengan tingkat • ~ kesahihan bahwa apa yang dijawab mahasiswa adalah benar merupakan usaha mahasiswa itu sendiri, sebaiknya tugas diberikan tidak saja sebagai pekerjaan rumah, namun juga dapat diberikan pada waktu kuliah dalam bentuk kuis atau simulasi 6. ~ { ~ $r {% Setelah pemberian tugas individu dilakukan, sebagai bukti bahwa apa tugas .u yang mereka jawab adalah usaha mereka sendiri,