ARTIKEL ILMIAH Pengaruh Variasi Substitusi Tepung Sukun (Artocarpus altilis Fosberg) terhadap Viskositas Adonan dan Tingkat Pengembangan pada Kue Muffin.

ARTIKEL ILMIAH

PENGARUH VARIASI SUBSTITUSI TEPUNG SUKUN (Artocarpus atilis
Fosberg) TERHADAP VISKOSITAS ADONAN DAN TINGKAT PENGEMBANGAN
PADA KUE MUFFIN

Disusun Oleh :
YESSI ARISTA
J 300 090 004

PROGRAM STUDI D III GIZI
FAKULTAS ILMU KESAHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2012

1
 

2
 


PROGRAM STUDI GIZI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
KARYA TULIS ILMIAH

ABSTRAK
YESSI ARISTA J 300 090 004
Pengaruh Variasi Substitusi Tepung Sukun Terhadap Viskositas Adonan dan
Tingkat Pengembangan pada Kue Muffin
Buah sukun merupakan tanaman musiman yang cepat mengalami kerusakan
karena mengandung kadar air yang cukup tinggi yaitu mencapai 60-80%.
Pembuatan tepung sukun merupakan salah satu bentuk alternatif produk setengah
jadi yang dianjurkan untuk mempertahankan masa simpan buah sukun dan
mempermudah distribusinya. Tepung sukun memiliki keunggulan dalam kandungan
karbohidrat dan vitamin yang lebih tinggi bila dibandingkan dengan tepung terigu
sehingga tepung sukun layak digunakan sebagai bahan substitusi tepung terigu
untuk meningkat nilai gizi suatu produk. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
pengaruh substitusi tepung sukun terhadap viskositas adonan dan tingkat
pengembangan pada kue muffin.
Penelitian ini disusun dengan Rancang Acak Lengkap, 4 kali perlakuan

masing-masing 2 kali ulangan untuk uji tingkat pengembangan dan 3 kali ulangan
untuk uji viskositas. Parameter yang diamati meliputi, nilai viskositas adonan muffin
dan tingkat pengembangan kue muffin dengan substitusi tepung sukun 0%, 5%,
10% dan 15%. Nilai viskositas adonan di uji dengan menggunakan alat Viskometer
Brookfield. Analisis data uji viskositas dan tingkat pengembangan menggunakan uji
one way ANOVA, jika datanya signifikan maka uji dilanjutkan dengan uji LSD.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh substitusi tepung
sukun terhadap viskositas adonan dan tingkat pengembangan kue muffin.

Kata kunci

: sukun, kue muffin, viskositas, tingkat pengembangan

Kepustakaan : 19 (1995 – 2012)

3
 

NUTRITION PROGRAM STUDY
FACULTY OF HEALTH SCIENCE

MUHAMMADIYAH UNIVERSITY OF SURAKARTA
RESEARCH PAPER

ABSTRACT
YESSI ARISTA J 300 090 004
Substitution Effect of Variation Breadfruit Flour Dough Of Viscosity and
Expansion Rate in Muffin Cake
Breadfruit is a seasonal plant of rapid damage because it contains a fairly
high water content , reaching 60-80%. Breadfruit flour is one of the alternative forms
of semi-finished product that is recommended to maintain shelf life and easier
distribution breadfruit. Breadfruit flour has advantages in carbohydrate and vitamin
content is higher than wheat flour that is used as a viable breadfruit flour
substitution to increase the nutritional value of a product. This study aims to
determine the effect of substitution on the viscosity of breadfruit flour dough and
expansion rate of muffins.
The trials was prepared by Completely Randomized Design, 4 times each
second treatment replications to test the expansion rate and 3 replications for
viscosity testing. Parameters that observed include, muffin dough viscosity values
and the expansion rate of muffins with breadfruit flour substitution 0%, 5%, 10% and
15%.

The results showed that there were breadfruit flour substitution effect on the
viscosity of dough and the expansion rate of muffins.

Key words

: bread fruit, muffins, viscosity, expansion rate

Bibliography  : 19 (1995 – 2012)
 
 
 

4
 

PENGARUH VARIASI SUBSTITUSI TEPUNG SUKUN (Artocarpus atilis
Fosberg) TERHADAP VISKOSITAS ADONAN DAN TINGKAT PENGEMBANGAN
PADA KUE MUFFIN
Substitution Effect of Variation Breadfruit Flour Dough Of Viscosity and
Expansion Rate in Muffin Cake


Yessi Arista
Fakultas Ilmu Kesehatan, Program Studi Gizi
Universitas Muhammadiyah Surakarat

Abstrak
Breadfruit is a seasonal plant of rapid damage because it contains a fairly
high water content , reaching 60-80%. Breadfruit flour is one of the alternative forms
of semi-finished product that is recommended to maintain shelf life and easier
distribution breadfruit. Breadfruit flour has advantages in carbohydrate and vitamin
content is higher than wheat flour that is used as a viable breadfruit flour
substitution to increase the nutritional value of a product. This study aims to
determine the effect of substitution on the viscosity of breadfruit flour dough and
expansion rate of muffins. The trials was prepared by Completely Randomized
Design, 4 times each second treatment replications to test the expansion rate and 3
replications for viscosity testing. Parameters that observed include, muffin dough
viscosity values and the expansion rate of muffins with breadfruit flour substitution
0%, 5%, 10% and 15%. The results showed that there were breadfruit flour
substitution effect on the viscosity of dough and the expansion rate of muffins.
Key words : bread fruit, muffins, viscosity, expansion rate


Pembuatan tepung sukun merupakan

PENDAHULUAN
Buah
tanaman

sukun

musiman

mengalami

merupakan
yang

kerusakan

salah satu bentuk alternatif produk


cepat

setengah jadi yang dianjurkan untuk

karena

mempertahankan masa simpan buah

mengandung kadar air yang cukup

sukun

tinggi

distribusinya.

yaitu

mencapai


60-80%.

dan

mempermudah
Selain

itu

5
 

penggunaannya akan lebih mudah

BAHAN DAN METODE

dicampur dan lebih cepat dimasak

Bahan utama yang digunakan


sesuai dengan tuntutan kehidupan

adalah buah sukun yang diperoleh

modern yang serba praktis (Widowati,

dari daerah Klaten. Bahan dalam

2010).

pembuatan kue yaitu tepung terigu
Tepung

sukun

merupakan

hard wheat yang di peroleh dari pasar

produk olahan dari buah sukun yang


tradisional di Surakarta.

memiliki kandungan pati cukup tinggi

Peralatan
dibagi

tepung

sebagai

peralatan untuk pembuatan tepung

bahan makanan sumber karbohidrat

sukun, peralatan untuk uji viskositas

dan sebagai bahan pengganti tepung


adoanan

terigu dalam pembuatan roti. Selain itu

pembuatan kue muffin dan mengukur

tepung sukun memiliki keunggulan

tingkat

dalam kandungan vitamin dan mineral

digunakan dalam pembuatan tepung

yang lebih tinggi bila dibandingkan

sukun, antara lain oven pengering,

dengan tepung terigu sehingga tepung

ayakan, dan blender kering. Alat untuk

sukun layak digunakan sebagai bahan

uji

substitusi

Brookfield DV-II+ Pro. Alat untuk

berpotensi

tepung

terigu

untuk

meningkatkan nilai gizi suatu produk.

4

digunakan

yaitu sebesar 69% oleh karena itu
sukun

dalam

yang

muffin,

kelompok,

peralatan

pengembangan.

viskositas

yaitu

Alat

yaitu

untuk

yang

viscometer

pembuatan kue muffin antara lain
mixer, cetakan muffin, dan oven. Alat
untuk

mengukur

tingkat

6
 

pengembangan yaitu jangka sorong

margarin

dan kalkulator.

dipanaskan, hingga margarin meleleh.

Pembuatan Tepung Sukun

Telur dan gula dikocock hingga gula

Tahapan

dalam

pembuatan

bersama

hancur

kemudian

cair

tepung

terigu

diaduk

rata.

tepung sukun adalah sebagai berikut :

dimasukkan

buah sukun diiris tipis-tipis kemudian

Campuran

di oven selama 23 jam pada suhu

dimasukkan kedalam adonan tepung

750C. Irisan buah sukun yang telah

lalu diaduk rata kemudian tambahkan

kering kemudian diblender lalu diayak

baking

menggunakan

kedalam cup muffin kemudian dioven

ayakan

ukuran

60

lalu

susu

susu

powder.

dan

Adonan

margarin

dituang

mesh.

selama 30 menit dengan suhu 750C.

Uji Viskositas Adonan

Pengukuran

Viskositas adonan muffin diuji

Tingkat

Pengembangan

menggunakan viscometer Brookfield,

Diambil 3 sampel kue muffin

spindle no. 64, kecepatan putaran

dari

spindle 60 rpm, dan suhu pengukuran

kemudian

300C.

menggunakan jangka sorong meliputi

Pembuatan Kue Muffin

2 pengukuran yaitu tinggi adonan dan

Pembuatan

kue

muffin

dilakukan dengan 3 variasi substitusi

masing-masing
diukur

substitusi
dengan

tinggi muffin.
Rancangan dan Analisis Statistik

tepung sukun (0%, 5%, 10%, dan

Rancangan percobaan yang

15%). Tahapan dari pembuatan kue

digunakan adalah rancangan acak

muffin

lengkap.

adalah

sebagai

berikut

Data

dianalisis

7
 

menggunakan uji anova satu arah

HASIL DAN PEMBAHASAN

setiap

Persentase substitusi tepung

perlakuan. Perbedaan yang nyata diuji

sukun yang digunakan pada penelitian

menggunakan

utama pembuatan kue muffin adalah

untuk

menguji

pengaruh

Duncan

pada

taraf

0%, 5%, 10% dan 15% dari jumlah

0,05.

total tepung terigu.
1. Hasil Uji Viskositas
Hasil uji viskositas adonan muffin

viskositas (mPa.s)

dapat dilihat pada gambar berikut :

1800
1600
1400
1200
1000
800
600
400
200
0

1603.3
1390.6
1099.9

1061.3
viskositas

0%

5%
10%
Substitusi

15%

 

Gambar 7.
Grafik Viskositas Adonan Muffin

gambar

7,

15% sebesar 1603,3 mPa.s dari hasil

substitusi

0%

tersebut dapat diketahui bahwa terjadi

sebesar 1099,9 mPa.s, substitusi 5%

peningkatan viskositas adonan pada

sebesar 1061,3 mPa.s, substitusi 10%

substitusi 10% dan 15% sedangkan

sebesar 1390,6 mPa.s dan substitusi

pada substitusi 5% terjadi penurunan

Berdasarkan
viskositas

adonan

8
 

viskositas adonan jika dibandingkan

air yang terserap akan meningkatkan

dengan

(kontrol).

gaya perlawanan dari bahan pangan

Viskositas adonan dipengaruhi oleh

jika diberikan suatu gaya (adukan).

kapasitas

sifat

Menurut Meliani (2002), tepung sukun

mekanik atau fisis yaitu suhu, waktu

yang dikeringkan menggunakan alat

dan gaya adukan, kandungan amilosa

seperti drum dryer memiliki kapasitas

dan amilopektin granula.

Pada

hidrasi lebih tinggi sebab pati telah

penelitian ini semua suhu sampel

mengalami gelatinisasi selama proses

substitusi

0%

penyerapan

berkisar

diantara

air,

suhu

30oC

pengeringan.
Berdasarkan hasil penelitian,

sedangkan untuk waktu pengadukan
yaitu selama 1 menit.
dilakukan
ukuran

dengan

spindle

Pengadukan
menggunakan

paling

kecil

yaitu

adonan muffin dengan substitusi 10%
dan

15%

dibandingkan

lebih

kental

dengan

jika

adonan

substitusi 0% dan 5% oleh karena itu

spindle 64.
Viskositas

adonan

pada

untuk

memperoleh

adonan

muffin

penelitian ini lebih dipengaruhi oleh

yang baik dan dapat menghasilkan

kapasitas hidrasi (penyerapan air)

produk

tepung sebab kapasitas hidrasi tepung

penambahan jumlah air diperlukan

merupakan salah satu faktor yang

pada setiap substitusi tepung sukun.

mempengaruhi
pangan,
diserap

viskositas

semakin
maka

besar

akan

bahan
air

viskositas. Hal tersebut dikarenakan

tidak

bantat

maka

2. Tingkat Pengembangan

yang

meningkatkan

yang

Hasil tingkat pengembangan kue
muffin dapat dilihat pada tabel berikut
:

9
 

Tabel 6..
Tingkat Pengemban
P
ngan Kue Muffin
M
yang Disubstitus
si
Tepung Sukun
Sub
bstitusi

T
Tingkat
Pen
ngembangan
U
Ulangan
I

0%

Rata-Rata

96,77

Nillai p

(%
%)

Ulangan II

96,78b ± 0,25

96,78

0,0
000

b

5%

96,42

97,08

96,75 ± 0,41

10%

94,99

95,32

95,16a ± 0,42

15%

92,78

92,80

92,79a ± 0,59

Keterangan
n : Angka yan
ng diikuti den
ngan huruf ya
ang berbeda menunjukkan beda nyata
a (p ≤

Berd
dasarkan hassil analisis LSD
L
d
dapat

dik
ketahui

ba
ahwa

ting
gkat

p
pengemban
gan kue muffin substittusi
t
tepung
suk
kun 5% berbeda
b
nyyata
d
dengan
substitusi 10% dan
d 15% tettapi

Tingkat Pengembangan 
(%)

0,05)

98
97
96
95
94
93
92
91
90

96.7
78

96.75
95.16
9
92.8

0
0%

5%

10%

15%

epung Sukun ((%)
Substitusi Te

t
tidak
berbed
da nyata den
ngan substittusi
0
0%.

Gamba
ar 8.
Hasil

persenttase

ting
gkat

Persentase
e Tingkat
Peng
gembangan Kue Muffin

p
pengemban
gan

pada

kue

mu
uffin

d
dengan
substitusi tepun
ng sukun da
apat
d
dilihat
pada gambar berrikut :

10
 

Berdasarkan
dapat

diketahui

pengembangan

gambar
bahwa

yang

8,

tingkat
tertinggi

powder berguna untuk memperkuat
busa

yang

dihasilkan

pengocokan

dan

selama

membantu

terdapat pada kue muffin kontrol

menambah

volume

pada

(0%) yaitu sebesar 96,78% dan yang

pemanggangan.

terendah pada kue muffin substitusi

bahan tersebut proses pembuatan

15% yaitu sebesar 92,8%. Tingkat

juga memberikan pengaruh terhadap

pengembangan pada kue muffin

tingkat pengembangan kue.

Selain

saat
bahan-

dipengaruhi oleh lemak (margarin),

Proses mixing (pengadukan)

telur, baking powder, gluten dan

merupakan salah satu tahap dalam

mixing.

pembuatan

kue

yang

perlu

diperhatikan

sebab

mixing

yang

Lemak (margarin) biasanya
mengandung emulsifier sedangkan

berlebihan akan merusak susunan

telur

gluten

mengandung

lesitin

yang

sehingga

adonan

akan

terdapat pada kuning telur dan

menghasilkan roti dengan volume

berfungsi

emulsifier.

yang buruk, sebaliknya mixing yang

Emulsifier dalam bahan makanan

kurang akan menyebabkan volume

tersebut

roti sangat kurang dan roti yang

sebagai

membantu

dalam

runtuh

ketika

dan telur, bahan lain yang berperan

didalam oven atau dibakar.

Proses

dalam

pengembangan

mixing pada penelitian ini dilakukan

roti adalah baking powder. Baking

dengan cara manual yaitu tanpa

powder merupakan bahan tambahan

mixer dengan waktu pengadukan

makanan yang sering digunakan

selama 10 menit.

pengembangan kue,

pada

membantu

pembuatan

selain lemak

roti.

dihasilkan

akan

Baking

11
 

Pada penelitian ini tingkat
pengembangan
dipengaruhi

lebih
oleh

banyak
perbedaan

baik

ditinjau

dari

pengembangan muffin
hasil

tingkat

tingkat
meskipun

pengembangan

substitusi tepung sukun pada setiap

berbeda nyata akan tetapi hasil kue

perlakuan, karena substitusi yang

muffin substitusi tepung sukun 15%

berbeda mempengaruhi kandungan

masih dapat mengembang cukup

gluten

baik.

pada

adonan.

merupakan protein

Gluten

dalam tepung

Hal tersebut dikarenakan

meskipun

tepung

sukun

terigu, protein inilah yang dapat

mengandung

membuat adonan menjadi kenyal,

mengandung pati cukup tinggi. Pati

elastis, plastis dan kalis.

mempunyai

pengembangan

pada

Tingkat

roti

lebih

gluten

tidak

sifat

elastis

tetapi

dengan

kemampuannya menarik air dan

banyak dipengaruhi oleh kandungan

membengkak

gluten pada tepung terigu, semakin

dengan

tinggi kandungan gluten tersebut

(gelatinisasi)

pada

maka semakin baik pula tingkat

pemanggangan

sehingga

pengembangannya sebab gluten jika

digunakan untuk pembuatan roti, roti

dipanaskan

masih dapat mengembang (Ginting

akan

membentuk

gelembung udara di dalam adonan
dan

akan

pengembangan

meningkatkan
(Widayati

dan

sifat

terbentuknya

viskos
gel
saat
jika

dan Suprapto, 2004).
Hal tersebut sesuai dengan
penelitian
menyatakan

Damayanti, 2001).

serta

Suyanti

(2003)

bahwa

yang
tingkat

dapat

pengembangan cake atau roti yang

diketahui bahwa substitusi tepung

disubstitusi dengan tepung sukun

sukun sebesar 15% masih cukup

dapat mencapai 50%.

Pada

penelitian

ini

12
 

KESIMPULAN DAN SARAN

2. Saran
Perlu

1. Kesimpulan

dilakukan

penelitian

variasi

lebih lanjut mengenai pengaruh

substitusi tepung sukun terhadap

substitusi tepung sukun pada

viskositas adonan dan tingkat

kue muffin untuk penilaian daya

pengembangan kue muffin.

terima

Terdapat

pengaruh

kue

muffin.

DAFTAR PUSTAKA
Djafar, Titiek, dan Rahayu, Siti. 2005. Pemanfaatan Sukun sebagai Bahan
Pangan Alternatif. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian. Jurnal Agros.
6 (2) : 133-141.
Ginting, Erliana dan Suprapto. 2004. Pemanfaatan Pati Ubi Jalar Sebagai
Substitusi Terigu Pada Pembuatan Roti Manis. Jurnal Prosiding Seminar
Nasional Teknologi Inovatif Pascapanen untuk Pengembangan Industri
Berbasis Pertanian. Hal. 86-97
Meliani, Vivi. 2002. Mempelajari Penggunaan Tepung Sukun Sebagai Substitusi
Tepung Terigu Dalam Pembuatan Cookies. Skripsi Fakultas Pertanian
Institut Pertanian Bogor.
Widayati, E., dan Damayanti, W. 2001. Aneka Makanan Dari Talas. Trubus
Agrisasana. Surabaya.
Widowati, Sri. 2010. Model Penerapan Teknologi Produksi 1 Ton tepung Sukun
Bermutu Premium Dengan Efisiensi Biaya Produksi 50% dan
Pengembangan 5 Macam Produk Olahannya (Snack Food) di Kab.
Cilacap. Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pasca Pertanian.
Kementerian
Pertanian.

13
 

14
 

Dokumen yang terkait

Penggunaan Berbagai Jenis Kompos Terhadap Pertumbuhan Sukun (Artocarpus communis Forst ) Pada Daerah Tangkapan Air Danau Toba, Kecamatan Haranggaol Horison

0 68 50

Pertumbuhan Stek Akar Sukun (Artocarpus communis Forst.) Berdasarkan Perbedaan Jarak Akar Dari Batang Pohon

4 84 47

Peningkatan Kelarutan Fraksi Etil Asetat Daun Sukun Artocarpus altilis (Parkinson) Fosberg dengan Penambahan Polimer β-siklodekstrin Menggunakan Metode Pencampuran Kneading

5 15 70

PENGARUH SUBSTITUSI TEPUNG SUKUN (Artocarpus altilis) DALAM PEMBUATAN MIE BASAH TERHADAP KOMPOSISI PROKSIMAT, Pengaruh Substitusi Tepung Sukun (Artocarpus altilis) Dalam Pembuatan Mie Basah Terhadap Komposisi Proksimat, Elastisitas Dan Daya Terima.

0 2 17

PENGARUH SUBSTITUSI TEPUNG SUKUN (Artocarpus altilis) DALAM PEMBUATAN MIE BASAH TERHADAP KOMPOSISI Pengaruh Substitusi Tepung Sukun (Artocarpus altilis) Dalam Pembuatan Mie Basah Terhadap Komposisi Proksimat, Elastisitas Dan Daya Terima.

0 1 11

KARYA TULIS ILMIAH Pengaruh Variasi Substitusi Tepung Sukun (Artocarpus altilis Fosberg) terhadap Viskositas Adonan dan Tingkat Pengembangan pada Kue Muffin.

0 0 16

PENDAHULUAN Pengaruh Variasi Substitusi Tepung Sukun (Artocarpus altilis Fosberg) terhadap Viskositas Adonan dan Tingkat Pengembangan pada Kue Muffin.

0 0 5

KARYA TULIS ILMIAH Pengaruh Daya Serap Air dari Variasi Substitusi Tepung Sukun (Artocarpus Altilis) terhadap Tingkat Pengembangan Kue Muffin.

0 3 17

PENDAHULUAN Pengaruh Daya Serap Air dari Variasi Substitusi Tepung Sukun (Artocarpus Altilis) terhadap Tingkat Pengembangan Kue Muffin.

0 1 4

ARTIKEL ILMIAH Pengaruh Daya Serap Air dari Variasi Substitusi Tepung Sukun (Artocarpus Altilis) terhadap Tingkat Pengembangan Kue Muffin.

0 1 13