PENERAPAN STRATEGI DRTA (DIRECTED READING THINKING ACTIVITY) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA INTENSIF SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR.

(1)

Nurmaulani Khairunnisa, 2015

PENERAPAN STRATEGI DRTA (DIRECTED READING THINKING ACTIVITY) UNTUK

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA INTENSIF SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENERAPAN STRATEGI DRTA (DIRECTED READING THINKING

ACTIVITY) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA

INTENSIF SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR

SKRIPSI

diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh

gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh

Nurmaulani Khairunnisa 1101475

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR DEPARTEMEN PEDAGOGIK

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2015


(2)

Nurmaulani Khairunnisa, 2015

PENERAPAN STRATEGI DRTA (DIRECTED READING THINKING ACTIVITY) UNTUK

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA INTENSIF SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENERAPAN STRATEGI DRTA (DIRECTED READING THINKING ACTIVITY) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA

INTENSIF SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR

Oleh

Nurmaulani Khairunnisa

Sebuah Skripsi yang diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

© Nurmaulani Khairunnisa 2015 Universitas Pendidikan Indonesia

Juni 2015

Hak Cipta dilindungi undang-undang

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, Dengan dicetak ulang, diphotocopy atau cara lain tanpa ijin dari penulis


(3)

Nurmaulani Khairunnisa, 2015

PENERAPAN STRATEGI DRTA (DIRECTED READING THINKING ACTIVITY) UNTUK

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA INTENSIF SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

HALAMAN PENGESAHAN

PENERAPAN STRATEGI DRTA (DIRECTED READING THINKING

ACTIVITY) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA

INTENSIF SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR

Oleh

Nurmaulani Khairunnisa 1101475

disetujui dan disahkan oleh: Pembimbing I

Drs. Ruswandi Hermawan, M.Ed NIP. 19591012 198101 1 001

Pembimbing II

Dwi Heryanto, M.Pd NIP. 19770827 200801 2 003

Mengetahui

Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Dr. Dharma Kesuma, M.Pd NIP.19550927 198503 1 001


(4)

Nurmaulani Khairunnisa, 2015

PENERAPAN STRATEGI DRTA (DIRECTED READING THINKING ACTIVITY) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA INTENSIF SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

.


(5)

Nurmaulani Khairunnisa, 2015

PENERAPAN STRATEGI DRTA (DIRECTED READING THINKING ACTIVITY) UNTUK

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA INTENSIF SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR DAFTAR ISI

PERNYATAAN ………...

KATA PENGANTAR...

MOTO DAN PERSEMBAHAN………..

UCAPAN TERIMA KASIH...

ABSTRAK...

DAFTAR ISI...

DAFTAR TABEL...

DAFTAR GAMBAR...

DAFTAR GRAFIK………..

DAFTAR LAMPIRAN...

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah... B. Rumusan Masalah... C. Tujuan Penelitian... D. Manfaat Penelitian...

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Bahasa Indonesia………..……….

1. Pengajaran Bahasa Indonesia dan Fungsinya...

2. Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar………

3. Tujuan Pembelajaran Bahasa Indonesia.……… ……….. 4. Ruang Lingkup Bahasa Indonesia………. 5. Prinsip-prinsip pembelajaran Bahasa….……….…..

B. Membaca….……….

1. Pengertian Membaca……… 2. Tujuan Membaca………..

3. Jenis-jenis Membaca……….

4. Teknik Membaca………..

i ii iii iv vi vii ix x xi xii 1 4 4 5 6 6 7 8 9 11 12 12 13 15 18


(6)

Nurmaulani Khairunnisa, 2015

PENERAPAN STRATEGI DRTA (DIRECTED READING THINKING ACTIVITY) UNTUK

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA INTENSIF SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR

C. Membaca Intensif……….…..

1. Pengertian Membaca Intensif……….….

2. Tujuan Membaca Intensif………

3. Aktivitas siswa dalam Membaca Intensif……….

D. Strategi DRTA………

1. Pengertian strategi………

2. Strategi DRTA……….

E. Penelitian Terdahulu Yang Relevan... F. Kerangka Berfikir... G. Definisi Operational...

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian... B. Desain Penelitian... C. Lokasi Penelitian... D. Subjek Penelitian... E. Waktu Penelitian... F. Instrumen Penelitian... G. Prosedur Penelitian... H. Rencana Uji Keabsahan Data...

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A.Hasil Penelitian ……….

B. Pembahasan ………...

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Simpulan... B. Rekomendasi...

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN - LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP PENELITI

20 20 22 22 23 23 24 25 25 27 29 29 32 33 33 33 35 41 46 81 90 91


(7)

Nurmaulani Khairunnisa, 2015

PENERAPAN STRATEGI DRTA (DIRECTED READING THINKING ACTIVITY) UNTUK

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA INTENSIF SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Hasil Pengamatan Aktivitas siswa siklus I ... 48

Tabel 4.2 Hasil Tes Membaca Intensif Siklus I... 49

Tabel 4.3 Rekapitulasi Hasil Evaluasi Membaca Intensif Siswa Siklus I…..… 57

Tabel 4.4 Refleksi Aktivitas siswa siklus I………...….. 60

Tabel 4.5 Hasil Pengamatan Aktivitas siswa siklus II... 66

Tabel 4.6 Hasil Tes Membaca Intensif Siklus II... 67

Tabel 4.7 Rekapitulasi Hasil Evaluasi Membaca Intensif Siswa Siklus II...… 75

Tabel 4.8 Refleksi Aktivitas siswa siklus II………...……. 79


(8)

Nurmaulani Khairunnisa, 2015

PENERAPAN STRATEGI DRTA (DIRECTED READING THINKING ACTIVITY) UNTUK

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA INTENSIF SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka berpikir keterampilan membaca intensif……….. 26

Gambar 3.1 Alur PTK model Kemmis Taggart ……... 31

Gambar 3.2 Uji Keabsahan Data Dalam Penelitian Kualitatif... 42

Gambar 3.3 Uji Kredibilitas Data Dalam Penelitian Kualitatif... . 43

Gambar 3.4 Triangulasi Dengan Tiga Teknik Pengumpulan Data... 43


(9)

Nurmaulani Khairunnisa, 2015

PENERAPAN STRATEGI DRTA (DIRECTED READING THINKING ACTIVITY) UNTUK

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA INTENSIF SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR DAFTAR GRAFIK

Grafik 4.1 Perolehan skor aktivitas siswa pada siklus I... 56 Grafik 4.2 Rekapitulasi Hasil Evaluasi Membaca Intensif siklus I….………… 58 Grafik 4.3 Perbandingan Hasil Evaluasi awal dengan siklus I……… 58 Grafik 4.4 Perolehan skor aktivitas siswa pada siklus II ………..…….. 74

Grafik 4.5 Perbandingan Aktivitas siswa siklus I dan Siklus II….….………… 74

Grafik 4.6 Rekapitulasi Hasil Evaluasi Membaca Intensif siklus II……… 76 Grafik 4.7 Perbandingan Hasil Evaluasi awal, siklus I dan siklus II………...… 77


(10)

Nurmaulani Khairunnisa, 2015

PENERAPAN STRATEGI DRTA (DIRECTED READING THINKING ACTIVITY) UNTUK

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA INTENSIF SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN A : Instrumen Pembelajaran

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran siklus I Rencana Pelaksanaan Pembelajaran siklus II Lembar Kegiatan Siswa

LAMPIRAN B : Instrumen Peneltian

Instrumen Aktifitas Guru dan Siswa Lembar Observasi siswa

Instrument Catatan Lapangan

LAMPIRAN C : Hasil Observasi

Aktifitas guru dan siswa siklus 1 Aktifitas guru dan siswa siklus 2 Hasil Tes siswa siklus I

Hasil Tes siswa siklus II Hasil Observasi siswa Hasil Catatan Lapangan

LAMPIRAN D : Dokumentasi LAMPIRAN E : Surat-Surat

Surat Izin Penelitian dari UPI

Surat Keputusan Dosen Pembimbing Surat Keterangan Penelitan SD


(11)

Nurmaulani Khairunnisa, 2015

PENERAPAN STRATEGI DRTA (DIRECTED READING THINKING ACTIVITY) UNTUK


(12)

Nurmaulani Khairunnisa, 2015

PENERAPAN STRATEGI DRTA (DIRECTED READING THINKING ACTIVITY) UNTUK

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA INTENSIF SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam undang-undang RI No.20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional adalah mengembangkan potensi peserta didik menjadi manusia yang beriman, bertaqwa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga yang demokratis serta bertanggung jawab. Dalam tujuan undang-undang sistem pendidikan nasional tersebut diharapkan peserta didik mempunyai bekal dikemudian hari sehingga proses pembelajaran peserta didik diajar secara aktif mengembangkan potensi untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Dalam rangka merealisasikan tujuan pendidikan tersebut, peningkatan mutu pendidikan merupakan fokus perhatian dengan cara melaksanakan program pengajaran yang akan meningkatkan prestasi belajar dan upaya peningkatan mutu pendidikan ini banyak terkait dengan penggunaan metode dan strategi yang tepat.

Pembelajaran Bahasa Indonesia pun haruslah menggunakan strategi yang tepat agar siswa mudah memahami materi yang disampaikan. Pembelajaran Bahasa Indonesia mencakup dalam empat keterampilan, yaitu menyimak, membaca, menulis dan berbicara. Dalam penelitian ini penulis memfokuskan dalam keterampilan membaca. Keterampilan membaca merupakan modal utama dalam kehidupan setiap pribadi, baik disekolah maupun di dalam lingkungan masyarakat. Dalam kehidupan sekolah murid sering mengalami kesulitan belajar karena murid tersebut tidak memiliki keterampilan membaca yang memadai.

Keterampilan membaca ada berbagai jenis seperti, membaca nyaring, membaca dalam hati, membaca ekstensif, membaca intensif dan lain-lain. Penulis mengkhususkan meneliti membaca intensif. Membaca intensif berfungsi sebagai alat untuk meningkatkan keberhasilan studi murid dan sebagai bekal untuk terjun


(13)

2

Nurmaulani Khairunnisa, 2015

PENERAPAN STRATEGI DRTA (DIRECTED READING THINKING ACTIVITY) UNTUK

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA INTENSIF SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR

ke masyarakat. Keterampilan membaca berfungsi sebagai alat memperlancar studi tersebut, tidak hanya untuk kepentingan studi bahasa Indonesia, tetapi juga untuk pelajaran-pelajaran lain. Karena dengan memiliki keterampilan membaca, setidaknya siswa memiliki dasar dalam memahami suatu teks bacaan, entah itu bahan bacaan pelajaran ataupun bacaan menarik lainnya.

Selain itu membaca intensif sangatlah penting adanya, karena dapat berguna untuk kehidupan masa depan siswa itu sendiri. Seperti pendapat, Tampubolon (1986:6) mengatakan sebagai berikut :

“Kemampuan dimaksud sangat perlu dalam kehidupan dewasa ini dimana

informasi tentang berbagai pengetahuan mengalir dengan deras, dan akan semakin perlu lagi dalam abad ke-21 mendatang karena arus informasi akan lebih deras. Dan karena kemampuan membaca dimaksud ini menuntut kemandirian yang tinggi, maka dapat dikatakan bahwa membaca pada tingkatan ini adalah suatu cara terbaik untuk membina kemandirian. Selanjutnya karena bahasa tulisan mengandung ide-ide atau pikiran, maka dalam memahami bahsa tulisan dengan membaca, proses-proses kognitif (penalaran) lah yang terutama bekerja. Oleh sebab itu, dapat pula

dikatakan bahwa membaca adalah suatu cara untuk membina daya nalar.”

Maka dari itu kiranya siswa sekolah dasar wajib memiliki keterampilan membaca intensif atau lebih khususnya dalam hal membaca pemahan suatu teks bacaan, agar di masa yang akan datang siswa akan mampu bersaing dengan individu lainnya. Dimulai dari sekolah siswa harus mempelajari bagaimana cara membaca intensif yang baik dan juga cara memahami teks bacaan.

Berdasarkan pengamatan dan wawancara dengan guru mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia, diketahui bahwa tingkat membaca intensif siswa masih rendah. Terbukti pada saat penulis menemukan masalah dikelas saat melakukan test data awal, terdapat 17 (68 %) siswa dari 25 siswa yang kurang dalam membaca intensif khususnya dalam hal membaca pemahaman. Maka dari dasar itu kiranya penulis menyadari akan rendahnya keterampilan murid dalam


(14)

3

Nurmaulani Khairunnisa, 2015

PENERAPAN STRATEGI DRTA (DIRECTED READING THINKING ACTIVITY) UNTUK

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA INTENSIF SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR

memahami teks bacaan. Pada saat pembelajaran membaca intensif suasana di dalam kelas pun kurang kondusif, para siswa tidak konsentrasi dalam membaca teks yang diberikan. Kurang nya minat baca siswa menjadikan suasana kelas menjadi gaduh dan kurang menyenangkan. Sehingga respon siswa tidak menunjukan ingin belajar dengan bersungguh-sungguh. Pembelajaran yang monoton menyebabkan aktivitas dan hasil belajar siswa menurun. Semangat untuk belajarnya pun kurang bahkan tidak ada, siswa cenderung mengobrol dengan temannya. Siswa sudah tidak fokus akan teks bacaan yang di sediakan oleh guru. Adapun rendahnya keterampilan tersebut salah satunya dipengaruhi faktor strategi pembelajaran yang digunakan masih belum menunjang. Untuk mengatasi rendahnya keterampilan membaca intensif tersebut, diberikan solusi dengan menggunakan strategi DRTA (Directed Reading Thinking Activity). Strategi DRTA merupakan salah satu strategi dalam pengajaran membaca pemahaman yang diarahkan untuk mencapai tujuan umum. Dalam proses pelaksanaan strategi ini dibutuhkan intensitas dalam membaca., ketekunan, dan keterampilan metakognitif murid.

Peningkatan kemampuan membaca murid di sekolah saat ini belum memadai terutama dalam hal membaca intensif terutama dilihat dari metode pembelajaran. Maka metode yang diterapkan dalam keterampilan membaca intensif yaitu strategi DRTA. Kompetensi dasar yang diharapkan dimiliki murid, membaca intesif. Hasil belajar yang diharapkan ialah memahami teks dan menyusun ringkasan.

Sehubungan dengan pentingnya membaca intensif, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian agar dapat memajukan pola berpikir anak-anak bahwa membaca itu penting dan dapat mengadakan perubahan. Dengan itu,

penulis mengambil judul mengenai “Penerapan Strategi DRTA (Directed Reading

Thinking Activity) Untuk Meningkatkan Keterampilan Membaca Intensif Siswa Kelas III Sekolah Dasar”


(15)

4

Nurmaulani Khairunnisa, 2015

PENERAPAN STRATEGI DRTA (DIRECTED READING THINKING ACTIVITY) UNTUK

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA INTENSIF SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah penelitian, maka rumusan masalah penelitian ini sebagai berikut :

1. Bagaimanakah proses pembelajaran dengan menerapkan strategi Directed Reading Thinking Activity (DRTA) untuk meningkatkan keterampilan membaca intensif kelas III Sekolah Dasar ?

2. Apakah melalui penerapan strategi Directed Reading Thinking Activity

(DRTA) dapat mengembangkan mutu pembelajaran membaca intensif kelas III Sekolah dasar?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Mengetahui proses pembelajaran dengan menerapkan strategi DRTA untuk meningkatkan keterampilan membaca intensif kelas III Sekolah Dasar.

2. Mengetahui hasil peningkatan pembelajaran dengan menerapkan penerapan strategi DRTA untuk membaca intensif kelas III Sekolah Dasar.

D. Manfaat Hasil Penelitian

Hasil penelitian tindakan kelas ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut :


(16)

5

Nurmaulani Khairunnisa, 2015

PENERAPAN STRATEGI DRTA (DIRECTED READING THINKING ACTIVITY) UNTUK

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA INTENSIF SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR

Secara teoritis, penelitian tindakan kelas ini diharapkan dapat mengembangkan ilmu pengetahuan, meningkatkan dan memperbaiki mutu pembelajaran keterampilan membaca intensif melalui Strategi DRTA

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Siswa

Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengalaman belajar yang bervariasi sehingga dapat meningkatkan aktivitas dan keterampilan membaca intensif dan sebagai pemacu siswa untuk lebih aktif dan kreatif lagi dalam proses memprediksi suatu teks bacaan dari judul dan gambar yang di sediakan oleh guru. Selain itu, dapat menambah wawasan dan ilmu pengetahuan siswa dalam memahami teks cerita anak.

b. Bagi Guru

Penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi guru, karena sebagai alternatif strategi pembelajaran dikelas yang menyenangkan dalam proses pembelajaran Bahasa Indonesia pada aspek membaca. Dengan demikian, suasana di kelas lebih menyenangkan sehingga membuat siswa termotivasi untuk belajar dan meningkatkan prestasi atau kemampuan siswa sesuai yang kita harapkan. Serta menambah pengetahuan dan pengalaman mengenai strategi pembelajaran yang yang dapat digunakan dalam mengelola proses pembelajaran khususnya dalam pembelajaran membaca intensif

c. Bagi Sekolah

Penelitian ini bermanfaat sebagai media untuk mengembangkan strategi pembelajaran yang digunakan di Sekolah ini. Serta bermanfaat untuk


(17)

6

Nurmaulani Khairunnisa, 2015

PENERAPAN STRATEGI DRTA (DIRECTED READING THINKING ACTIVITY) UNTUK

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA INTENSIF SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR

meningkatkan dan memperbaiki kualitas lulusan Sekolah Dasar. Khususnya dalam peningkatan hasil belajar membaca intensif.

d. Bagi peneliti selanjutnya

Diharapkan hasil penelitian ini dapat membantu peneliti selanjutnya dalam melaksanakan PTK tentang membaca intensif di Sekolah Dasar serta sebagai alternatif dalam memilih strategi yang lebih menarik dan menentukan strategi pembelajaran yang sesuai dan menyenangkan. Serta memperkaya wawasan tentang strategi pembelajaran membaca khususnya tentang penggunaan strategi Directed Reading Thinking Activity (DRTA) untuk meningkatkan keterampilan membaca intensif.


(18)

Nurmaulani Khairunnisa, 2015

PENERAPAN STRATEGI DRTA (DIRECTED READING THINKING ACTIVITY) UNTUK

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA INTENSIF SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR

BAB III

METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dan kuantitatif dengan teknik Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research (CAR). Menurut David Hopkins (dalam Margaretha, 2008, hlm. 4) PTK adalah suatu tindakan yang dilakukan oleh guru atau kelompok guru untuk menguji anggapan-anggapan dari suatu teori pendidikan dalam praktik, atau sebagai arti dari evaluasi dan melaksanakan seluruh prioritas program sekolah. Penelitian ini terdiri atas siklus yang berdaur mulai dari perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, dan perefleksian yang bertujuan untuk memperbaiki proses pembelajaran.

B. Desain Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dengan rancangan model siklus Kemmis Taggart (Arikunto, dkk. 2011, hlm.16). Langkah-langkah penelitian yang ditempuh yaitu.

1. Perencanaan (planning)

Rencana tindakan dilaksanakan untuk memecahkan masalah yang akan ditetapkan. Hal-hal yang direncanakan diantaranya terkait dengan pendekatan pembelajaran, metode pembelajaran, teknik atau strategi pembelajaran, media dan peralatan belajar materi pembelajaran, dan penilaian belajar. Perencanaan dalam hal ini hampir sama dengan perencanaan operasional dalam pembelajaran yang disebut RPP.


(19)

30

Nurmaulani Khairunnisa, 2015

PENERAPAN STRATEGI DRTA (DIRECTED READING THINKING ACTIVITY) UNTUK

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA INTENSIF SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR

Rencana yang disusun dicobakan sesuai dengan langkah strategi DRTA dalam membaca intensif sebagai strategi dalam pembelajarannya.

3. Observasi (Observing)

Observasi dilakukan untuk mengenali, merekam, dan mendokumentasikan setiap indikator dari proses dan hasil yang dicapai, baik yang ditimbulkan oleh tindakan rencana maupun akibat sampingan. Observasi dapat dilakukan sendiri oleh peneliti atau kolaborator yang memang diberi tugas untuk hal itu.

Fungsi diadakan observasi yaitu untuk mengetahui kesesuaian pelaksanaan tindakan dengan rencana tindakan yang telah disusun sebelumnya dan untuk mengetahui seberapa jauh pelaksanaan tindakan yang sedang berlangsung dapat diharapkan akan menghasilkan perubahan ke arah yang diinginkan. Yang terpenting dari kegiatan pengamatan adalah dapat mengenali sejak dini apakah tindakan yang dilakukan mengarah kepada terjadinya perubahan proses pembelajaran sesuai yang diharapkan

4. Refleksi (reflecting)

Refleksi mencakup kegiatan analisis, interpretasi, dan evaluasi yang diperoleh saat melakukan kegiatan observasi. Data yang terkumpul saat observasi secepatnya dianalisis dan diinterpretasi untuk mencari penyelesaiannya yang efektif pada kegiatan peningkatan keterampilan membaca intensif tahap berikutnya.


(20)

31

Nurmaulani Khairunnisa, 2015

PENERAPAN STRATEGI DRTA (DIRECTED READING THINKING ACTIVITY) UNTUK

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA INTENSIF SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR

Langkah-langkah penelitian yang ditempuh apabila digambarkan adalah sebagai berikut :

Gambar 3.1 Alur penelitian tindakan kelas adaptasi model Kemmis dan Taggart (Arikunto, dkk. 2011, hlm 16)


(21)

32

Nurmaulani Khairunnisa, 2015

PENERAPAN STRATEGI DRTA (DIRECTED READING THINKING ACTIVITY) UNTUK

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA INTENSIF SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR

Pelaksanaan tindakan dilakukan langsung oleh penulis sendiri sebagai peneliti sekaligus yang mempraktikkan tindakan dalam pembelajaran di kelas. Dalam tahap ini, peneliti berkolaborasi dengan guru wali kelas III A di salah satu sekolah dasar negeri di Cihampelas Bandung dan teman sejawat yang berperan sebagai observer. Peneliti melakukan tindakan dengan menerapkan Strategi DRTA dalam membaca intensif kelas III sekolah dasar. Sedangkan observer mengamati proses pembelajarannya.

Pelaksanaan tindakan dalam menerapkan strategi DRTA untuk membaca intensif kelas III sekolah dasar dilakukan dua siklus.

C. Lokasi Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan di salah satu Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Cihampelas Kota Bandung. Yang dipimpin oleh seorang Ibu Kepala Sekolah. Siswa Sekolah Dasar Negeri ini sebagian besar berasal dari penduduk setempat, tetapi ada pula siswa yang berasal dari luar kecamatan dan luar Kota Bandung. Hal ini dikarenakan letak yang cukup strategis. Karena dekat dengan pusat perbelanjaan Cihampelas walk, tepatnya disebrang hotel.

Sekolah ini memiliki 12 ruang kelas, ruang kepala sekolah dan guru, ruang perpustakaan, ruang UKS, dapur, gudang, lapangan sekolah, taman, kantin dan mushola. Sekolah ini terdiri dari kelas IA, kelas IB, kelas IIA, kelas IIB, kelas IIIA, kelas IIIB, Kelas IVA, kelas IVB, kelas VA, kelas VB, kelas VIA dan kelas VIB maka jumlah seluruhnya ada 12 kelas.


(22)

33

Nurmaulani Khairunnisa, 2015

PENERAPAN STRATEGI DRTA (DIRECTED READING THINKING ACTIVITY) UNTUK

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA INTENSIF SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR

Pertimbangan peneliti dalam menetapkan tempat uji coba penelitian adalah, bahwa SDN ini selalu terbuka dalam upaya menerima terobosan baru di dunia pendidikan.

D. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas 3 semester 2 di salah satu SDN Kota Bandung tahun pelajaran 2014/2015 sebanyak 25 orang. Objek penelitian meliputi seluruh proses pembelajaran saat kelompok siswa melaksanakan pembelajaran mengenai membaca intensif.

E. Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret s/d Mei selama kurang lebih 3 bulan, dan untuk tidak mengganggu kegiatan belajar mengajar (KBM) maka penelitian ini dilaksanakan secara bersamaan dengan kegiatan pembelajaran itu sendiri.

F. Instrumen Penelitian

Untuk dapat memperoleh kebenaran objektif dalam pengumpulan data, maka diperlukan adanya instrumen yang tepat agar masalah yang diteliti dapat terefleksikan dengan baik. Pengumpulan data pada penelitian ini ada dua macam, yaitu kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif berupa hasil penilaian yang terjadi dilapangan berupa hasil pengamatan langsung dengan dibantu observer. Sedangkan kuantitatif berupa hasil tes evaluasi siswa mengenai keterampilan membaca intensif.


(23)

34

Nurmaulani Khairunnisa, 2015

PENERAPAN STRATEGI DRTA (DIRECTED READING THINKING ACTIVITY) UNTUK

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA INTENSIF SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR

Adapun instrumen yang digunakan dalam penelitian adalah sebagai berikut:

1. Instrumen Pembelajaran

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran merupakan hal pokok yang menjadi acuan dalam pelaksanaan proses pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran. Oleh karena itu, perencanaan pembelajaran sangat penting untuk dirumuskan dengan tepat.

2. Instrumen Pengungkap Data Penelitian

Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dan kuantitatif. Salah satu penelitian kualitatif adalah berlatar alami dan adanya sumber data yang berlangsung. Oleh sebab itu kehadiran peneliti dilapangan sangat diharuskan. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini yang ada pada lampiran adalah dengan menggunakan lembar observasi, test evaluasi, catatan lapangan dan dokumentasi pembelajaran.

a. Observasi

Observasi adalah suatu teknik mengumpulan data dengan cara mengamati setiap kejadian yang sedang berlangsung dan mencatatnya dengan alat obseervasi tentang hal-hal yang akan diamati atau diteliti. (Sanjaya, 2010, hlm.86)

Mengacu dari pengertian di atas, maka observasi digunakan untuk mengamati kinerja guru dan aktivitas pembelajaran yang dilakukan siswa selama proses pembelajaran.

b.Test Evaluasi

Tes adalah suatu cara untuk mengadakan evaluasi yang berbentuk tugas atau serangkaian tugas yang harus dikerjakan oleh peserta tes sehingga


(24)

35

Nurmaulani Khairunnisa, 2015

PENERAPAN STRATEGI DRTA (DIRECTED READING THINKING ACTIVITY) UNTUK

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA INTENSIF SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR

menghasilkan skor tentang prestasi atau tingkah laku peserta tes (Wahyuni dan Ibrahim 2012:10). Tes evaluasi adalah Suatu pengungkap data kuantitatif. Metode tes dalam penelitian ini digunakan untuk mengukur keterampilan membaca intensif siswa dalam membuat kesimpulan.

Tes diberikan kepada siswa secara individu untuk mengetahui kemampuan kognitif siswa. Tes ini dilaksanakan pada siklus I, dan siklus II

c. Catatan Lapangan

Menurut Guba dan Lincoln (dalam Syamsuddin dan Damaianti 2009:105) Catatan lapangan adalah gambaran umum peristiwa-peristiwa yang telah diamati oleh peneliti. Catatan lapangan dalam penelitian ini digunakan untuk memperkuat data yang diperoleh dalam observasi dan sebagai masukan dalam melakukan refleksi.

d. Dokumentasi Pembelajaran

Menurut Syamsuddin dan Damaianti (2009:108), dokumentasi merupakan suatu cara yang digunakan untuk mengumpulkan data dari sumber nonmanusia. Sumber ini terdiri atas foto dokumen. Dokumentasi dilakukan untuk memperkuat data yang diperoleh dalam observasi. Dokumentasi yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi dokumentasi aktivitas dan keterampilan membaca pemahaman siswa yang berupa foto.

G. Prosedur Penelitian

Penelitian akan dilaksanakan dalam 2 siklus. Gambaran umum yang dilakukan pada setiap siklus perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi yang digambarkan sebagai berikut :

Siklus I

1. Perencanaan


(25)

36

Nurmaulani Khairunnisa, 2015

PENERAPAN STRATEGI DRTA (DIRECTED READING THINKING ACTIVITY) UNTUK

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA INTENSIF SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR

1) menyusun RPP sesuai dengan KD dan indikator yang telah ditetapkan dengan menggunakan strategi DRTA;

1) menyiapkan sumber dan media pembelajaran berupa gambar dan teks bacaan;

2) menyiapkan instrumen penelitian berupa instrumen tes untuk mengukur kemampuan siswa dalam membaca pemahaman dan instrumen nontes untuk mengamati aktivitas siswa saat membaca pemahaman melalui strategi DRTA.

2. Pelaksanaan Tindakan

Peneliti melaksanakan tindakan sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah dibuat untuk siklus I. Kompetensi Dasar (KD) yang diambil yaitu Menjawab dan atau mengajukan pertanyaan tentang isi teks agak panjang yang dibaca secara intensif. Adapun cerita anak yang digunakan dalam

siklus I ini berjudul “Kelinci Sombong dan Kura-kura”. Pada proses pelaksanaan tindakan ini, guru melaksanakan tindakan berupa kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan penutup.

Kegiatan awal diisi dengan kegiatan apersepsi, penyampaian pokok dan tujuan pembelajaran. Pada kegiatan inti, guru melaksanakan langkah pembelajaran membaca intensif dengan strategi DRTA. Kegiatan yang dilakukan selama kegiatan inti yaitu :

1. Menggali pengetahuan siswa tentang pengertian cerita anak dan unsur-unsur cerita anak dengan kegiatan tanya jawab

2. Guru menuliskan judul cerita anak “Kelinci Sombong dan kura-kura” di papan tulis

3. Siswa diminta membaca judul cerita anak yang ditulis guru lalu memprediksikan isi cerita berdasarkan judul cerita

4. Guru menampilkan 8 gambar berseri yang sesuai dengan judul menggunakan proyektor


(26)

37

Nurmaulani Khairunnisa, 2015

PENERAPAN STRATEGI DRTA (DIRECTED READING THINKING ACTIVITY) UNTUK

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA INTENSIF SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR

di dalam gambar dimulai dari gambar 1-8 secara berurutan. 6. Guru membagikan Lembar Kerja Kelompok

7. Siswa membuat prediksi isi cerita berdasarkan gambar yang

diamati melalui diskusi bersama kelompoknya pada LKS yang disediakan oleh.

8. Guru membimbing dari gambar 1-8 urutannya memprediksi gambar lalu menuliskan prediksi lalu siswa membaca teks bacaan perparagraf . 9. Siswa menganalisis dan mengevaluasi ketepatan prediksi dengan

cerita yang sebenarnya

10.Siswa melaporkan hasil diskusinya di depan kelas

11.Guru memberikan motivasi kepada siswa agar bisa menghargai orang lain serta memberi tahu cara menghargai orang lain dengan baik

12.Siswa mengemukakan pendapatnya tentang sikap menghargai oranglain

3. Observasi

Kegiatan observasi dilakukan untuk mengamati aktivitas dan keterampilan membaca intensif siswa kelas III selama proses pembelajaran membaca pemahaman melalui strategi DRTA berlangsung. Kegiatan ini dilakukan dengan menggunakan instrumen penelitian berupa lembar observasi. Berikut ini adalah indikator pengamatan aktivitas siswa:

1 Memperhatikan penjelasan guru mengenai pengertian unsur-unsur cerita 2 Membaca judul dan membuat prediksi

3 Memperhatikan gambar dan membuat prediksi melalui diskusi kelompok 4 Membaca bahan bacaan yang telah dipersiapkan guru


(27)

38

Nurmaulani Khairunnisa, 2015

PENERAPAN STRATEGI DRTA (DIRECTED READING THINKING ACTIVITY) UNTUK

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA INTENSIF SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR

Masing-masing indikator aktivitas siswa tersebut terdiri atas empat deskriptor. Skor didapatkan melalui pengamatan terhadap deskriptor yang tampak. Setiap satu deskriptor tampak subjek penelitian mendapatkan skor 1. Jika tidak ada satupun deskriptor yang tampak, maka skor yang diperoleh adalah 0. Jika 1 deskriptor tampak skor yang diperoleh 1, jika 2 deskriptor yang tampak maka skor yang diproleh adalah 2 dan seterusnya. Skor minimal yang bisa diperoleh dari kelima indikator pengamatan aktivitas siswa ini adalah 0. Sedangkan skor maksimal yang bisa diperoleh dari semua indikator adalah 20.

4. Refleksi

Kegiatan refleksi dilakukan untuk mengetahui kelebihan maupun kekurangan pembelajaran dalam siklus I. Kegiatan yang dilakukan meliputi:

1)mengevaluasi proses dan hasil pembelajaran membaca intensif melalui strategi DRTA pada siklus I;

2)mencatat permasalahan yang ada dalam pembelajaran membaca intensif melalui strategi DRTA pada siklus I;

3)merencanakan perbaikan pembelajaran membaca intensif melalui strategi DRTA pada siklus II sebagai tindak lanjut pembelajaran pada siklus I. Hasil refleksi digunakan untuk memperbaiki proses pembelajaran yang telah dilaksanakan dalam siklus I dan membuat rencana untuk siklus II.

Siklus II

1. Perencanaan

Perencanaan pada siklus II digunakan untuk memperbaiki kekurangan yang ada dalam siklus I. Kegiatan yang dilakukan yaitu:

1) menyusun dan mengembangkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) berdasarkan strategi DRTA dengan materi membaca cerita anak;

2) menyiapkan sumber dan media pembelajaran berupa gambar dan teks bacaan;


(28)

39

Nurmaulani Khairunnisa, 2015

PENERAPAN STRATEGI DRTA (DIRECTED READING THINKING ACTIVITY) UNTUK

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA INTENSIF SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR

kemampuan siswa dalam membaca pemahaman dan instrumen nontes untuk mengamati aktivitas siswa saat membaca intensif melalui strategi DRTA.

2. Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan siklus II merupakan kegiatan perbaikan pelaksanaan tindakan siklus I. Tindakan pada siklus II dilaksanakan sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran siklus II yang telah disusun selama kegiatan perencanaan. Masih dengan KD Menjawab dan atau mengajukan pertanyaan tentang isi teks agak panjang yang dibaca secara intensif, dengan

teks cerita yang berjudul “Malin kundang”.

Kegiatan awal yang dilaksanakan adalah kegiatan apersepsi, penyampaian pokok dan tujuan pembelajaran. Pada kegiatan inti, guru

melaksanakan langkah pembelajaran membaca pemahaman dengan strategi DRTA. Adapun kegiatan yang dilakukan selama kegiatan inti yaitu:

1. Menggali pengetahuan siswa tentang pengertian cerita anak dan unsur-unsur cerita anak dengan kegiatan tanya jawab

2. Siswa dibagi ke dalam 7 kelompok dengan masing-masing kelompok beranggotakan 4 orang

3. Guru menuliskan judul cerita anak “Malin Kundang” di papan tulis 4. Siswa diminta membaca judul cerita anak yang ditulis guru

lalu memprediksikan isi cerita berdasarkan judul cerita

5. Guru menampilkan 8 gambar berseri yang sesuai dengan judul menggunakan proyektor

6. Siswa mengamati dan memprediksi cerita tentang apa saja yang ada di dalam gambar dimulai dari gambar 1-8 secara berurutan.

7. Guru membagikan Lembar Kerja Kelompok

8. Siswa membuat prediksi isi cerita berdasarkan gambar yang


(29)

40

Nurmaulani Khairunnisa, 2015

PENERAPAN STRATEGI DRTA (DIRECTED READING THINKING ACTIVITY) UNTUK

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA INTENSIF SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR

oleh guru.

9. Siswa membaca teks bacaan perparagraf setelah memprediksi melalui gambar satu persatu.

10.Siswa menganalisis dan mengevaluasi ketepatan prediksi dengan cerita yang sebenarnya

11.Siswa melaporkan hasil diskusinya di depan kelas

12.Guru memberikan motivasi kepada siswa agar bisa menghargai orang lain serta memberi tahu cara menghargai orang lain dengan baik

13.Siswa mengemukakan pendapatnya tentang sikap menghargai oranglain

3. Observasi

Kegiatan observasi dilakukan untuk mengamati aktivitas dan keterampilan membaca intensif siswa kelas III selama proses pembelajaran membaca pemahaman melalui strategi DRTA berlangsung. Kegiatan ini dilakukan dengan menggunakan instrumen penelitian berupa lembar observasi. Berikut ini adalah indikator pengamatan aktivitas siswa:

1 Memperhatikan penjelasan guru 2 Membaca judul dan membuat prediksi

3 Memperhatikan gambar dan membuat prediksi melalui diskusi kelompok 4 Membaca bahan bacaan yang telah dipersiapkan guru

5. Mengerjakan soal evaluasi

Masing-masing indikator aktivitas siswa tersebut terdiri atas empat deskriptor. Skor didapatkan melalui pengamatan terhadap deskriptor yang tampak. Setiap satu deskriptor tampak subjek penelitian mendapatkan skor 1. Jika tidak ada satupun deskriptor yang tampak, maka skor yang diperoleh adalah 0. Jika 1 deskriptor tampak skor yang diperoleh 1, jika 2 deskriptor yang tampak maka skor yang diproleh adalah 2 dan seterusnya. Skor minimal yang bisa diperoleh dari


(30)

41

Nurmaulani Khairunnisa, 2015

PENERAPAN STRATEGI DRTA (DIRECTED READING THINKING ACTIVITY) UNTUK

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA INTENSIF SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR

kelima indikator pengamatan aktivitas siswa ini adalah 0. Sedangkan skor maksimal yang bisa diperoleh dari semua indikator adalah 20.

4. Refleksi

Kegiatan refleksi dilakukan untuk mengetahui kelebihan maupun kekurangan pembelajaran dalam siklus I. Kegiatan yang dilakukan meliputi:

1. Mengevaluasi proses dan hasil pembelajaran membaca intensif melalui strategi DRTA pada siklus I;

2. Mencatat permasalahan yang ada dalam pembelajaran membaca intensif melalui strategi DRTA pada siklus I;

3. Merencanakan perbaikan pembelajaran membaca intensif melalui strategi DRTA pada siklus II sebagai tindak lanjut pembelajaran pada siklus I. Hasil refleksi digunakan untuk memperbaiki proses pembelajaran yang telah dilaksanakan dalam siklus I dan membuat rencana untuk siklus II.

H. Rencana Uji Keabsahan Data

1. Rencana Analisis, Pengumpulan Dan Pengolahan Data Kualitatif

Menurut Sugiyono, dalam buku Metode Penelitian Pendidikan (2013, hal.333) menerjemahkan pernyataan Bogdan, bahwa analisis data adalah proses


(31)

42

Nurmaulani Khairunnisa, 2015

PENERAPAN STRATEGI DRTA (DIRECTED READING THINKING ACTIVITY) UNTUK

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA INTENSIF SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR

mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain, sehingga dapat mudah difahami, dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain.

a. Data reduksi

Menurut Sugiyono, dalam bukunya Metode Penelitian Pendidikan (2013, hal.335)

Analisis data kualitatif adalah bersifat induktif yaitu suatu analisis berdasarkan data yang diperoleh, selanjutnya dikembangkan pola hubungan tertentu untuk menjadi hipotesis. Berdasarkan hipotesis yang dirumuskan berdasarkan data tersebut, selanjutnya dicarikan data lagi secara berulang-ulang sehingga selanjutnya dapat disimpulkan apakah hipotesis tersebut diterima atau ditolak berdasarkan data yang terkumpul. Bila berdasarkan data yang dapat dikumpulkan secara berulang-ulang dengan teknik triangulasi, ternyata hipotesis diterima, maka hipotesis tersebut berkembang menjadi teori.

b. Data Display

Menurut Sugiyono, dalam bukunya Metode Penelitian Pendidikan (2013, hlm. 341). Dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antara kategori, flowchart dan sejenisnya. Dalam hal ini Miles and Huberman (1984) yang paling sering digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif.

c. Verifikasi

Menurut Miles and Huberman, (dalam Sugiyono, 2013, hal.345). Langkah ketiga dalam analisis kualitatif adalah penarikan kesimpulan dan virifikasi. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali kelapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel.


(32)

43

Nurmaulani Khairunnisa, 2015

PENERAPAN STRATEGI DRTA (DIRECTED READING THINKING ACTIVITY) UNTUK

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA INTENSIF SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR 2. Pengujian validitas dan realiabilitas penelitian kualitatif

Keabsahan data dalam penelitian kualitatif meliputi uji, credibility, transferability, dependability, dan confirmability.

Gambar 3.2 Uji Keabsahan Data Dalam Penelitian Kualitatif

Macam-macam cara pengujian kredibilitas data menurut Sugiyono (2013, hlm. 368)

Gambar 3.3 Uji Kredibilitas Data Dalam Penelitian Kualitatif Uji Keabsahan Data

Uji credibility

Uji transferability

Uji dependability


(33)

44

Nurmaulani Khairunnisa, 2015

PENERAPAN STRATEGI DRTA (DIRECTED READING THINKING ACTIVITY) UNTUK

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA INTENSIF SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR

Dalam penelitian kali ini peneliti menggunakan triangulasi sebagai uji keabsahan data. Menurut Wiliam Wiersma (dalam Sugiyono, 2013, hlm. 372) triangulasi dalam pengujian kredibilitas ini diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan waktu. Dengan demikian terdapat triangulasi sumber, triangulasi teknik pengumpulan data, dan waktu.

Gambar 3.4 Triangulasi Dengan Tiga Teknik Pengumpulan Data

Wawancara Observasi

Kuisioner/ Dokumentasi

2. Rencana Analisis, Pengumpulan Dan Pengolahan Data Kuantitatif

Uji Kredibilitas

Data

Perpanjangan

Pengamatan

Peningkatan Ketekunan

Triangulasi

Diskusi dengan teman


(34)

45

Nurmaulani Khairunnisa, 2015

PENERAPAN STRATEGI DRTA (DIRECTED READING THINKING ACTIVITY) UNTUK

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA INTENSIF SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR

Data ini berupa hasil evaluasi membaca intensif, dianalisis menggunakan analisis deskriptif dengan menentukan mean atau rerata terhadap skor yang diperoleh siswa.

Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut: 1) Menghitung skor hasil evaluasi

Skor = � [�

� � ] + b2[ �

� � ]

Keterangan : b1 = bobot soal I b2 = bobot soal II

n = skor yang didapat

n1 = skor maksimum soal I

n2 = skor maksimum soal II

(Purwanti 2008 : 6.7)

2) Menghitung rata-rata kelas

M =

��

Keterangan :

M = Mean (angka rata-rata)

∑x = Jumlah skor N = Jumlah peserta tes


(35)

46

Nurmaulani Khairunnisa, 2015

PENERAPAN STRATEGI DRTA (DIRECTED READING THINKING ACTIVITY) UNTUK

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA INTENSIF SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR

3) Menghitung presentase komulatif

ρ

=

��

x 100 %

Keterangan :

ρ = Presentase komulatif

Σn = Jumlah frekuensi yang muncul N = Jumlah total siswa

(Aqib 2011:41)

Hasil perhitungan tersebut dikonsultasikan dengan kriteria ketuntasan be lajar siswa SDN tersebut, secara individual dan klasikal yang dikelompokan ke dalam dua kategori yaitu tuntas dan tidak tuntas.

Kriteria Ketuntasan Minimal Membaca : < 65 = Tidak Tuntas

≤ 65 = Tuntas I. Indikator Keberhasilan

Strategi DRTA dapat meningkatkan keterampilan membaca intensif siswa kelas III disalah satu SDN Kota Bandung dengan Indikator keberhasilan berikut ini :

1) Aktivitas siswa pada kegiatan membaca intensfi melalui strategi DRTA mengalami peningkatan dengan kriteria sekurang-kurangnya baik. 2) 75% siswa kelas III di salah satu SDN Kota Bandung ini mengalami peningkatan keterampilan membaca intensif sebesar ≥ 65.


(36)

Nurmaulani Khairunnisa, 2015

PENERAPAN STRATEGI DRTA (DIRECTED READING THINKING ACTIVITY) UNTUK

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA INTENSIF SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI A.Simpulan

Berdasarkan analisis dan pembahasan penelitian dengan judul “Penerapan Strategi DRTA (Directed Reading Thinking Activity) untuk meningkatkan keterampilan membaca intensif siswa kelas III Sekolah Dasar.” Peneliti menyimpulkan :

1. Proses pembelajaran

Proses pembelajaran mengalami perkembangan dari siklus I ke siklus II. Pada siklus II, proses pembelajaran khususnya pada tahap pengelompokan mengalami perubahan yaitu perubahan kelompok sesuai dengan keinginan siswa. Hal ini dilakukan agar siswa tidak merasa canggung dalam melakukan diskusi kelompok.

Proses pembelajaran yang dilakukan selama siklus I sampai dengan siklus II disesuaikan dengan pembelajaran yang sedang berlangsung dengan menerapkan strategi DRTA. Langkah-langkah nya pun berkembang, strategi ini diawali dengan guru menjelaskan pengertian unsur-unsur cerita anak lalu siswa membuat prediksi berdasarkan petunjuk judul yang ditulis dipapan tulis, selanjutnya siswa membuat prediksi dari petunjuk gambar yang ditampilkan melalui media proyektor. Kemudian siswa membaca bahan bacaan secara intensif perparagraf. Lalu bersama guru siswa menilai ketepatan prediksi dan menyesuaikan prediksi. Lalu guru memberikan soal evaluasi.

Pada pelaksanaan siklus I proses pembelajaran kurang kondusif dikarenakan waktu pelaksanaan dimulai pada pukul 09.30 setelah istirahat, jadi konsentrasi siswa kurang. Tetapi pada pelaksanaan siklus II kondisi siswa terlihat


(37)

91

Nurmaulani Khairunnisa, 2015

PENERAPAN STRATEGI DRTA (DIRECTED READING THINKING ACTIVITY) UNTUK

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA INTENSIF SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR

siap untuk belajar dan berkonsentrasi karena proses pembelajarannya dimulai pukul 07.30.

Proses pembelajaran ini tidak akan berlangsung dengan baik jika siswa tidak memiliki konsentrasi yang cukup untuk memahami teks bacaan yang disediakan oleh guru. Keantusiasan siswa muncul saat guru menampilkan media gambar yang ditampilkan oleh proyektor, Indikator dalam mengamati gambar pun meningkat dari siklus I ke siklus II.

Terlihat dari aktivitas siswa saat proses pembelajaran bahwa pada pelaksanaan siklus I ke siklus II meningkat cukup signifikan. Selain itu, dalam proses pembelajaran pada siklus II siswa terlihat semangat sekali karena guru memberi reward berupa bintang, itu berpengaruh untuk membangkitkan semangat siswa dan antusias siswa dalam proses pembelajaran.

2. Hasil Pembelajaran

Hasil pembelajaran dengan menerapkan strategi DRTA ternyata dapat mengembangkan mutu pembelajaran keterampilan membaca intensif di dalam kelas, walaupun terdapat tiga orang siswa yang masih memerlukan bimbingan. Ditandai dengan berkembangnya langkah-langkah strategi DRTA itu sendiri, yakni menjadi :

1. Siswa memperhatikan penjelasan guru mengenai pengertian unsur-unsur cerita anak,

2. Siswa membuat prediksi berdasarkan petunjuk judul yang ditulis dipapan tulis,

3. Siswa membuat prediksi dari petunjuk gambar yang ditampilkan melalui media proyektor.

4. Siswa membaca bahan bacaan secara intensif perparagraf.

5. Bersama guru siswa menilai ketepatan prediksi dan menyesuaikan prediksi.


(38)

92

Nurmaulani Khairunnisa, 2015

PENERAPAN STRATEGI DRTA (DIRECTED READING THINKING ACTIVITY) UNTUK

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA INTENSIF SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR

Pada Pelaksanaan Siklus I dan II Aktivitas siswa mengalami peningkatan yang cukup baik. Adapun skor rata-rata yang diperoleh siswa pada siklus I adalah 12,64 dengan kriteria baik, siklus II 15,68 dengan kriteria sangan baik.

Dari siklus I ke siklus II terjadi peningkatan skor sebesar 3,04. Peningkatan aktivitas siswa ditunjukan dengan munculnya deskriptor deskriptor pada kelima indikator pengamatan aktivitas siswa, yaitu : memperhatikan penjelasan guru, membaca judul san membuat prediksi melalui tanya jawab, memperhatikan gambar dan membuat prediksi melalui kegiatan diskusi kelompok, membaca bahan bacaan yang telah dipersiapkan guru serta yang terakhir mengerjakan soal evaluasi.

Keterampilan membaca intensif siswa dalam memprediksi dan membuat kesimpulan mengalami peningkatan. Peningkatan tersebut ditunjukan melalui hasil evaluasi membaca intensif siswa dari siklus I dan II meningkat. Hasil evaluasi tersebut menunjukan peningkatan rata-rata kelas dari data awal 52,6 menjadi 62,6 pada siklus I. Kemudian menjadi 79,2 pada siklus II. Sedangkan presentase ketuntasan belajar mengalami peningkatan dari data awal sebesar 32 % menjadi 56 % pada siklus I, dari siklus I sebesar 56 menjadi 88 % pada siklus II.


(39)

93

Nurmaulani Khairunnisa, 2015

PENERAPAN STRATEGI DRTA (DIRECTED READING THINKING ACTIVITY) UNTUK

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA INTENSIF SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR

B. REKOMENDASI

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan peneliti, terdapat kekurangan hambatan-hambatan yang dirasakan saat melaksanakan penelitian. Untuk memperbaikinya, peneliti merasa perlu memberikan rekomendasi kepada pihak-pihak yang terlibat, Adapun rekomendasi tersebut adalah sebagai berikut :

1. Bagi Pihak Guru

Guru disarankan untuk menerapkan strategi DRTA sebagai alternatif strategi pembelajaran bahasa Indonesia khususnya dalam keterampilan membaca intensif. Hal tersebut dikarenakan strategi DRTA terbukti dapat meningkatkan aktivitas dan keterampilan membaca pemahaman siswa dalam memprediksi teks bacaan serta membuat kesimpulan.

2. Bagi Pihak Sekolah

Sekolah perlu menyediakan sarana dan prasarana untuk mendukung kegiatan pembelajaran agar guru dan siswa lebih mudah dalam melakukan pembelajaran.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Bagi Peneliti Selanjutnya, diharapkan agar Strategi DRTA untuk membaca intensif ini dapat diteliti lebih lanjut. Agar strategi ini terbukti kembali mengembangkan aktivitas dan keterampilan membaca intensif bagi siswa sekolah dasar.


(1)

Data ini berupa hasil evaluasi membaca intensif, dianalisis menggunakan analisis deskriptif dengan menentukan mean atau rerata terhadap skor yang diperoleh siswa.

Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut: 1) Menghitung skor hasil evaluasi

Skor = � [�

� � ] + b2[ �

� � ]

Keterangan : b1 = bobot soal I b2 = bobot soal II n = skor yang didapat n1 = skor maksimum soal I n2 = skor maksimum soal II

(Purwanti 2008 : 6.7)

2) Menghitung rata-rata kelas

M =

��

Keterangan :

M = Mean (angka rata-rata)

∑x = Jumlah skor N = Jumlah peserta tes


(2)

46

3) Menghitung presentase komulatif

ρ

=

��

x 100 %

Keterangan :

ρ = Presentase komulatif

Σn = Jumlah frekuensi yang muncul N = Jumlah total siswa

(Aqib 2011:41)

Hasil perhitungan tersebut dikonsultasikan dengan kriteria ketuntasan be lajar siswa SDN tersebut, secara individual dan klasikal yang dikelompokan ke dalam dua kategori yaitu tuntas dan tidak tuntas.

Kriteria Ketuntasan Minimal Membaca : < 65 = Tidak Tuntas

≤ 65 = Tuntas

I. Indikator Keberhasilan

Strategi DRTA dapat meningkatkan keterampilan membaca intensif siswa kelas III disalah satu SDN Kota Bandung dengan Indikator keberhasilan berikut ini :

1) Aktivitas siswa pada kegiatan membaca intensfi melalui strategi DRTA mengalami peningkatan dengan kriteria sekurang-kurangnya baik. 2) 75% siswa kelas III di salah satu SDN Kota Bandung ini mengalami peningkatan keterampilan membaca intensif sebesar ≥ 65.


(3)

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A.Simpulan

Berdasarkan analisis dan pembahasan penelitian dengan judul “Penerapan Strategi DRTA (Directed Reading Thinking Activity) untuk meningkatkan keterampilan membaca intensif siswa kelas III Sekolah Dasar.” Peneliti menyimpulkan :

1. Proses pembelajaran

Proses pembelajaran mengalami perkembangan dari siklus I ke siklus II. Pada siklus II, proses pembelajaran khususnya pada tahap pengelompokan mengalami perubahan yaitu perubahan kelompok sesuai dengan keinginan siswa. Hal ini dilakukan agar siswa tidak merasa canggung dalam melakukan diskusi kelompok.

Proses pembelajaran yang dilakukan selama siklus I sampai dengan siklus II disesuaikan dengan pembelajaran yang sedang berlangsung dengan menerapkan strategi DRTA. Langkah-langkah nya pun berkembang, strategi ini diawali dengan guru menjelaskan pengertian unsur-unsur cerita anak lalu siswa membuat prediksi berdasarkan petunjuk judul yang ditulis dipapan tulis, selanjutnya siswa membuat prediksi dari petunjuk gambar yang ditampilkan melalui media proyektor. Kemudian siswa membaca bahan bacaan secara intensif perparagraf. Lalu bersama guru siswa menilai ketepatan prediksi dan menyesuaikan prediksi. Lalu guru memberikan soal evaluasi.

Pada pelaksanaan siklus I proses pembelajaran kurang kondusif dikarenakan waktu pelaksanaan dimulai pada pukul 09.30 setelah istirahat, jadi konsentrasi siswa kurang. Tetapi pada pelaksanaan siklus II kondisi siswa terlihat


(4)

91 siap untuk belajar dan berkonsentrasi karena proses pembelajarannya dimulai pukul 07.30.

Proses pembelajaran ini tidak akan berlangsung dengan baik jika siswa tidak memiliki konsentrasi yang cukup untuk memahami teks bacaan yang disediakan oleh guru. Keantusiasan siswa muncul saat guru menampilkan media gambar yang ditampilkan oleh proyektor, Indikator dalam mengamati gambar pun meningkat dari siklus I ke siklus II.

Terlihat dari aktivitas siswa saat proses pembelajaran bahwa pada pelaksanaan siklus I ke siklus II meningkat cukup signifikan. Selain itu, dalam proses pembelajaran pada siklus II siswa terlihat semangat sekali karena guru memberi reward berupa bintang, itu berpengaruh untuk membangkitkan semangat siswa dan antusias siswa dalam proses pembelajaran.

2. Hasil Pembelajaran

Hasil pembelajaran dengan menerapkan strategi DRTA ternyata dapat mengembangkan mutu pembelajaran keterampilan membaca intensif di dalam kelas, walaupun terdapat tiga orang siswa yang masih memerlukan bimbingan. Ditandai dengan berkembangnya langkah-langkah strategi DRTA itu sendiri, yakni menjadi :

1. Siswa memperhatikan penjelasan guru mengenai pengertian unsur-unsur cerita anak,

2. Siswa membuat prediksi berdasarkan petunjuk judul yang ditulis dipapan tulis,

3. Siswa membuat prediksi dari petunjuk gambar yang ditampilkan melalui media proyektor.

4. Siswa membaca bahan bacaan secara intensif perparagraf.

5. Bersama guru siswa menilai ketepatan prediksi dan menyesuaikan prediksi.


(5)

yang cukup baik. Adapun skor rata-rata yang diperoleh siswa pada siklus I adalah 12,64 dengan kriteria baik, siklus II 15,68 dengan kriteria sangan baik.

Dari siklus I ke siklus II terjadi peningkatan skor sebesar 3,04. Peningkatan aktivitas siswa ditunjukan dengan munculnya deskriptor deskriptor pada kelima indikator pengamatan aktivitas siswa, yaitu : memperhatikan penjelasan guru, membaca judul san membuat prediksi melalui tanya jawab, memperhatikan gambar dan membuat prediksi melalui kegiatan diskusi kelompok, membaca bahan bacaan yang telah dipersiapkan guru serta yang terakhir mengerjakan soal evaluasi.

Keterampilan membaca intensif siswa dalam memprediksi dan membuat kesimpulan mengalami peningkatan. Peningkatan tersebut ditunjukan melalui hasil evaluasi membaca intensif siswa dari siklus I dan II meningkat. Hasil evaluasi tersebut menunjukan peningkatan rata-rata kelas dari data awal 52,6 menjadi 62,6 pada siklus I. Kemudian menjadi 79,2 pada siklus II. Sedangkan presentase ketuntasan belajar mengalami peningkatan dari data awal sebesar 32 % menjadi 56 % pada siklus I, dari siklus I sebesar 56 menjadi 88 % pada siklus II.


(6)

93

B. REKOMENDASI

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan peneliti, terdapat kekurangan hambatan-hambatan yang dirasakan saat melaksanakan penelitian. Untuk memperbaikinya, peneliti merasa perlu memberikan rekomendasi kepada pihak-pihak yang terlibat, Adapun rekomendasi tersebut adalah sebagai berikut :

1. Bagi Pihak Guru

Guru disarankan untuk menerapkan strategi DRTA sebagai alternatif strategi pembelajaran bahasa Indonesia khususnya dalam keterampilan membaca intensif. Hal tersebut dikarenakan strategi DRTA terbukti dapat meningkatkan aktivitas dan keterampilan membaca pemahaman siswa dalam memprediksi teks bacaan serta membuat kesimpulan.

2. Bagi Pihak Sekolah

Sekolah perlu menyediakan sarana dan prasarana untuk mendukung kegiatan pembelajaran agar guru dan siswa lebih mudah dalam melakukan pembelajaran.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Bagi Peneliti Selanjutnya, diharapkan agar Strategi DRTA untuk membaca intensif ini dapat diteliti lebih lanjut. Agar strategi ini terbukti kembali mengembangkan aktivitas dan keterampilan membaca intensif bagi siswa sekolah dasar.


Dokumen yang terkait

Pengaruh penerapan strategi Directed Reading Thinking Activity (DRTA) terhadap keterampilan membaca pemahaman dongeng pada siswa kelas V SD Putra Jaya Depok Tahun pelajaran 2013/2014

2 12 154

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA INTENSIF MELALUI STRATEGI DIRECTED READING THINKING ACTIVITY (DRTA) BERBANTUAN GAMBAR SERI SISWA KELAS III SDN KARANGANYAR 01

0 22 160

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI STRATEGI DIRECTED READING THINKING ACTIVITY (DRTA) PADA SISWA KELAS V SDN KARANGANYAR 01 KOTA SEMARANG

2 15 191

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI STRATEGI DIRECTED READING THINKING Peningkatan Keterampilan Membaca Pemahaman Melalui Strategi Directed Reading Thinking Activity (DRTA) Pada Siswa Kelas V SD N Tunggulsari 1 No 72 Surakarta Tahun Pelaj

0 1 13

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN KARYA SASTRA MELALUI STRATEGI DIRECTED READING THINKING ACTIVITY (DRTA) Peningkatan Kemampuan Membaca Pemahaman Karya Sastra Melalui Strategi Directed Reading Thinking Activity (Drta) Kelas V SDN Cepokosawit II Kec

0 1 15

PENERAPAN STRATEGI DRTA (DIRECTED READING THINKING ACTIVITY) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA.

3 13 91

PENERAPAN STRATEGI DRTA (DIRECTED READING THINKING ACTIVITY) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA.

0 2 30

PENERAPAN STRATEGI DIRECTED READING THINKING ACTIVITY (DRTA) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA INTENSIF SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 SEDAYU.

3 23 241

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA INTENSIF PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI STRATEGI DIRECTED READING THINKING ACTIVITY (DRTA) SISWA KELAS IV A MI NIZHAMIYAH JOMBANG.

0 2 168

PENERAPAN STRATEGI DIRECTED READING THINKING ACTIVITY (DRTA) DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA INTENSIF TEKS BIOGRAFI - repository UPI S IND 1000963 Title

0 0 6