MANFAAT HASIL PELATIHAN MANIPULATING FABRIC SEBAGAI KESIAPAN MEMBUKA USAHA AKSESORIS.

(1)

MANFAAT HASIL PELATIHAN MANIPULATING FABRIC SEBAGAI KESIAPAN MEMBUKA USAHA AKSESORIS

SKRIPSI

diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Tata Busana

Oleh

Fedix Nanda Devy Pertiwi 1000715

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TATA BUSANA

DEPARTEMEN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2015


(2)

MANFAAT HASIL PELATIHAN MANIPULATING FABRIC SEBAGAI KESIAPAN MEMBUKA USAHA AKSESORIS

Oleh

Fedix Nanda Devy Pertiwi

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan

©Fedix Nanda Devy Pertiwi 2015 Universitas Pendidikan Indonesia

Februari 2015

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, Dengan dicetak ulang, di photocopy, atau cara lain tanpa seijin dari penulis


(3)

LEMBAR PENGESAHAN FEDIX NANDA DEVY PERTIWI

1000715

MANFAAT HASIL PELATIHAN MANIPULATING FABRIC SEBAGAI KESIAPAN MEMBUKA USAHA AKSESORIS

Disetujui dan Disahkan Oleh Pembimbing: Pembimbing I

Dra. Marlina, M.Si NIP. 19590203 198603 2 001

Pembimbing II

Dra. Cucu Ruhidawati, M. Si NIP. 19601219 198601 2 001

Mengetahui,

Ketua Departemen Pendidikan Kesejahteraan Keluarga FPTK Universitas Pendidikan Indonesia

Dra. Tati Abas Iwan, M.Si NIP. 19560201 198403 2 001


(4)

ABSTRAK

MANFAAT HASIL PELATIHAN MANIPULATING FABRIC SEBAGAI KESIAPAN MEMBUKA USAHA AKSESORIS

Fedix Nanda Devy Pertiwi

fedix.nanda22@gmail.com

Program pelatihan Manipulating Fabric merupakan Program Magang yang dilaksanakan di Lembaga Kursus Pelatihan Quenta Busana dengan tujuan untuk mempersiapkan warga belajar ketika kembali ke lingkungan masyarakat dan dapat menciptakan suatu usaha di bidang Aksesoris. Penelitian bertujuan untuk memperoleh data mengenai manfaat hasil pelatihan Manipulating Fabric sebagai kesiapan membuka usaha aksesoris ditinjau dari penguasaan konsep dasar manipulating fabric, desain produk manipulating fabric, pengetahuan pemilihan bahan tekstil, alat, dan garnitur pembuatan manipulating fabric, serta pembuatan manipulating fabric dengan teknik dasar gathering dan pleat setelah mengikut pelatihan Manipulating Fabric. Metode penelitian yang digunakan metode deskriptif dengan alat pengumpulan data berupa angket. Sampel yang digunakan sampel total yang ditujukan kepada alumni peserta didik sekolah Madrasah Aliyah Negeri 1 Bandung, kelas XII program keterampilan Tata Busana angkatan 2011/2012 yang mengikuti Program Magang dengan jumlah 22 orang. Hasil penelitian menunjukkan pada umumnya lebih dari setengah warga belajar telah merasakan manfaat dari hasil pelatihan Manipulating Fabric sebagai kesiapan membuka usaha aksesoris. Temuan dari penelitian ini bahwa hasil pelatihan Manipulating Fabric perlu diaplikasikan untuk membuka usaha aksesoris. Kesimpulan dari penelitian ini bahwa warga belajar dapat memanfaatkan hasil pelatihan Manipulating Fabric sebagai kesiapan membuka usaha aksesoris.


(5)

ABSTRACT

THE ADVANTAGES OF FABRIC MANIPULATING TRAINING RESULTS AS READINESS TO OPEN AN ACCESSORIES BUSINESS

Fedix Nanda Devy Pertiwi

fedix.nanda22@gmail.com

Manipulating Fabric training Internship Program conducted at the Quenta Training Course with a purpose to preparing student when returning to the society so it can creating an accessories business. This research aims to obtain data on the advantages of Manipulating Fabric training results as readiness to open an accessories business in terms of mastering the basic concepts of manipulating fabric, manipulating fabric product design, material selection of textiles knowledge, tools, and garnitur manipulating fabric manufacture, and manipulatin fabric manufacture with basic techniques of gathering and pleat after Manipulating Fabric training. The research method used descriptive method with data collection tools in the form of a questionnaire. The samples used a total sample directed to 22 people of Madrasah Aliyah Negeri 1 Bandung, Tata Busana skill class XII of 2011 and 2012 which follows the Internship Program. The results showed generally more than half of student have benefited from Manipulating Fabric training results as readiness to open an accessories business. The findings from this study that the results need to be applied in Manipulating Fabric training to open an accessories business. The conclusion from this study that the results of Manipulating Fabric training is have a great benefit to the students so they are ready to open an accessories business.


(6)

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PENGESAHAN ABSTRAK

KATA PENGANTAR ... i

UCAPAN TERIMAKASIH ... ii

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR GAMBAR ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GRAFIK ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Identifikasi Masalah Penelitian ... 4

C. Rumusan Masalah ... 5

D. Tujuan Penelitian ... 5

E. Manfaat Penelitian ... 6

F. Struktur Organisasi Skripsi ... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERTANYAAN PENELITIAN .. 8

A. Tinjauan Pelatihan Manipulating Fabric ... 8

B. Materi Pelatihan Manipulating Fabric ... 9

1. Konsep Dasar Manipulating Fabric ... 9

2. Desain Produk Manipulating Fabric ... 10

3. Pengetahuan Pemilihan Bahan Tekstil, Alat, dan Garnitur Manipulating Fabric ... 25

4. Teknik Pembuatan Manipulating Fabric Pada Aksesoris ... 32

C. Hasil Pelatihan Manipulating Fabric ... 39

D. Kesiapan Membuka Usaha Aksesoris ... 40

1. Pengertian Kesiapan ... 40

2. Prinsip Kesiapan ... 40

3. Faktor-Faktor Kesiapan ... 41

E. Membuka Usaha Aksesoris ... 43

1. Pengertian Usaha Aksesoris ... 43

2. Kesiapan Membuka Usaha Aksesoris ... 44

F. Pertanyaan Penelitian ... 49

BAB III METODE PENELITIAN ... 50

A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian ... 50

B. Metode Penelitian ... 51

C. Definisi Operasional ... 51

D. Instrumen Penelitian ... 54

E. Proses Pengembangan Instrumen ... 54


(7)

G. Teknik Pengolahan Data ... 55

H. Penafsiran Data ... 56

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN DATA ... 57

A. Pemaparan Data ... 57

B. Pembahasan Data ... 106

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 114

A. Simpulan ... 114

B. Saran ... 116

DAFTAR PUSTAKA ... 119 LAMPIRAN

A.Kisi-Kisi Instrumen B.Instrumen Penelitian C.Surat-Surat


(8)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Contoh Unsur Bentuk Tiga Dimensi ... 11

2.2 Contoh Unsur Bentuk Dua Dimensi ... 11

2.3 Contoh Unsur Ukuran Dengan Teknik Gathering ... 12

2.4 Contoh Unsur Ukuran Dengan Teknik Pleat ... 12

2.5 Contoh Unsur Tekstur ... 13

2.6 Contoh Unsur Warna ... 13

2.7 Contoh Unsur Corak/Motif ... 14

2.8 Contoh Prinsip Kesinambungan ... 15

2.9 Contoh Prinsip Aksentuasi ... 15

2.10 Contoh Prinsip Keseimbangan Simetris ... 16

2.11 Contoh Prinsip Keseimbangan A-Simetris ... 16

2.12 Contoh Prinsip Proporsi ... 17

2.13 Contoh By The Color Pattern ... 17

2.14 Konsep teknik gathering ... 18

2.15 Cara penggunaan teknik gathering ... 19

2.16 Single side ... 20

2.17 Opposite sides ... 20

2.18 Adjacent sides ... 20

2.19 All sides ... 21

2.20 Multi-direction ... 21

2.21 Contoh by construction details teknik gathering ... 21

2.22 Teknik flat pleats ... 22

2.23 Teknik projecting pleats ... 23

2.24 Teknik accordion pleat ... 23

2.25 Teknik broomstick pleat ... 24

2.26 Contoh by construction details teknik pleat ... 24

2.27 Contoh By Decorative Trims ... 25

2.28 Contoh Bahan Tekstil Pembuatan Manipulating Fabric Teknik Gathering dan Pleat ... 27

2.29 Alat-Alat Pembuatan Teknik Gathering dan Pleat ... 30

2.30 Contoh Bahan Organis ... 31

2.31 Contoh Bahan An-Organis ... 31

2.32 Contoh Bahan Sintetis ... 32

2.33 Teknik Gathered On One Row ... 33

2.34 Teknik Gathered With Zig-Zag Stitching ... 33

2.35 Teknik Circle Gathered To a Smaller Puffs ... 34


(9)

2.37 Teknik Gathered Straight Stitching ... 35

2.38 Teknik Gathered Double-Shell Ruffle ... 35

2.39 Teknik Knife Pleat ... 36

2.40 Teknik Box Pleat ... 37

2.41 Teknik Inverted Pleat ... 37


(10)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

4.1 Dorongan Mengikuti Pelatihan Manipulating Fabric ... 57 4.2 Alasan Mengikuti Pelatihan Manipulating Fabric ... 57 4.3 Manfaat Hasil Pelatihan Manipulating Fabric Ditinjau dari

Pengetahuan Pengertian Manipulating Fabric Sebagai Kesiapan Membuka Usaha Aksesoris ... 59 4.4 Manfaat Hasil Pelatihan Manipulating Fabric Ditinjau dari

Pengetahuan Pengertian Fabric Sebagai Kesiapan Membuka Usaha Aksesoris ... 60 4.5 Manfaat Hasil Pelatihan Manipulating Fabric Ditinjau dari

Pengetahuan Jenis Teknik Dasar Manipulating Fabric Sebagai Kesiapan Membuka Usaha Aksesoris ... 61 4.6 Manfaat Hasil Pelatihan Manipulating Fabric Ditinjau dari

Pengetahuan Pengertian Teknik Gathering Sebagai Kesiapan Membuka Usaha Aksesoris ... 63 4.7 Manfaat Hasil Pelatihan Manipulating Fabric Ditinjau dari

Pengetahuan Pengertian Teknik Pleat Sebagai Kesiapan Membuka Usaha Aksesoris ... 64 4.8 Manfaat Hasil Pelatihan Manipulating Fabric Ditinjau dari

Pengetahuan Unsur Desain Bentuk Sebagai Kesiapan Membuka Usaha Aksesoris ... 66 4.9 Manfaat Hasil Pelatihan Manipulating Fabric Ditinjau dari

Pengetahuan Unsur Desain Ukuran Sebagai Kesiapan Membuka Usaha Aksesoris ... 67 4.10 Manfaat Hasil Pelatihan Manipulating Fabric Ditinjau dari

Pengetahuan Unsur Desain Tekstur Sebagai Kesiapan Membuka Usaha Aksesoris ... 69 4.11 Manfaat Hasil Pelatihan Manipulating Fabric Ditinjau dari

Pengetahuan Unsur Desain Warna Sebagai Kesiapan Membuka Usaha Aksesoris ... 70 4.12 Manfaat Hasil Pelatihan Manipulating Fabric Ditinjau dari

Pengetahuan Unsur Desain Corak/Motif Sebagai Kesiapan Membuka Usaha Aksesoris ... 72 4.13 Manfaat Hasil Pelatihan Manipulating Fabric Ditinjau dari

Pengetahuan Prinsip Desain Kesinambungan Sebagai Kesiapan Membuka Usaha Aksesoris ... 73 4.14 Manfaat Hasil Pelatihan Manipulating Fabric Ditinjau dari

Pengetahuan Prinsip Desain Aksentuasi Sebagai Kesiapan Membuka Usaha Aksesoris ... 75 4.15 Manfaat Hasil Pelatihan Manipulating Fabric Ditinjau dari

Pengetahuan Prinsip Desain Keseimbangan Sebagai Kesiapan Membuka Usaha Aksesoris ... 76


(11)

4.16 Manfaat Hasil Pelatihan Manipulating Fabric Ditinjau dari Pengetahuan Prinsip Desain Proporsi Sebagai Kesiapan Membuka Usaha Aksesoris ... 78 4.17 Manfaat Hasil Pelatihan Manipulating Fabric Ditinjau dari

Pengetahuan Tujuan Pemilihan Bahan Tekstil Sebagai Kesiapan Membuka Usaha Aksesoris ... 80 4.18 Manfaat Hasil Pelatihan Manipulating Fabric Ditinjau dari

Pengetahuan Jenis-Jenis Bahan Tekstil Untuk Teknik Gathering Sebagai Kesiapan Membuka Usaha Aksesoris ... 82 4.19 Manfaat Hasil Pelatihan Manipulating Fabric Ditinjau dari

Pengetahuan Jenis-Jenis Bahan Tekstil Untuk Teknik Pleat Sebagai Kesiapan Membuka Usaha Aksesoris ... 83 4.20 Manfaat Hasil Pelatihan Manipulating Fabric Ditinjau dari

Pengetahuan Pemilihan Alat Untuk Teknik Gathering dan Pleat Sebagai Kesiapan Membuka Usaha Aksesoris ... 85 4.21 Manfaat Hasil Pelatihan Manipulating Fabric Ditinjau dari

Pengetahuan Alat Ruffler Foot Sebagai Kesiapan Membuka Usaha Aksesoris ... 86 4.22 Manfaat Hasil Pelatihan Manipulating Fabric Ditinjau dari

Pengetahuan Alat Gathering Foot Sebagai Kesiapan Membuka Usaha Aksesoris ... 88 4.23 Manfaat Hasil Pelatihan Manipulating Fabric Ditinjau dari

Pengetahuan Pemilihan Garnitur dari Bahan Organis Sebagai Kesiapan Membuka Usaha Aksesoris ... 89 4.24 Manfaat Hasil Pelatihan Manipulating Fabric Ditinjau dari

Pengetahuan Pemilihan Garnitur dari Bahan An-Organis Sebagai Kesiapan Membuka Usaha Aksesoris ... 91 4.25 Manfaat Hasil Pelatihan Manipulating Fabric Ditinjau dari

Pengetahuan Pemilihan Garnitur dari Bahan Sintetis Sebagai Kesiapan Membuka Usaha Aksesoris ... 93 4.26 Manfaat Hasil Pelatihan Manipulating Fabric Ditinjau dari

Keterampilan Pengaplikasian Teknik Gathering Sebagai Kesiapan Membuka Usaha Aksesoris ... 95 4.27 Manfaat Hasil Pelatihan Manipulating Fabric Ditinjau dari

Keterampilan Jenis-Jenis Teknik Dasar Gathering Sebagai Kesiapan Membuka Usaha Aksesoris ... 96 4.28 Manfaat Hasil Pelatihan Manipulating Fabric Ditinjau dari

Keterampilan Pengaplikasian Teknik Pleat Sebagai Kesiapan Membuka Usaha Aksesoris ... 98 4.29 Manfaat Hasil Pelatihan Manipulating Fabric Ditinjau dari

Keterampilan Teknik Dasar Jenis Flat Pleat Sebagai Kesiapan Membuka Usaha Aksesoris ... 99 4.30 Manfaat Hasil Pelatihan Manipulating Fabric Ditinjau dari

Keterampilan Teknik Dasar Jenis Accordion Pleat Sebagai Kesiapan Membuka Usaha Aksesoris ... 101


(12)

4.31 Manfaat Hasil Pelatihan Manipulating Fabric Ditinjau dari Keterampilan Perawatan Produk Teknik Gathering Sebagai Kesiapan Membuka Usaha Aksesoris ... 103 4.32 Manfaat Hasil Pelatihan Manipulating Fabric Ditinjau dari

Keterampilan Perawatan Produk Teknik Pleat Sebagai Kesiapan Membuka Usaha Aksesoris ... 104


(13)

DAFTAR GRAFIK

Grafik Halaman

4.1.Manfaat Hasil Pelatihan Manipulating Fabric Ditinjau Dari Kemampuan Penguasaan Konsep Dasar Manipulating Fabric Sebagai Kesiapan Membuka Usaha Aksesoris ... 106 4.2.Manfaat Hasil Pelatihan Manipulating Fabric Ditinjau Dari

Kemampuan Penguasaan Desain Produk Manipulating Fabric Sebagai Kesiapan Membuka Usaha Aksesoris ... 108 4.3.Manfaat Hasil Pelatihan Manipulating Fabric Ditinjau Dari

Kemampuan Penguasaan Pengetahuan Pemilihan Bahan Tekstil, Alat, dan Garnitur Pembuatan Manipulating Fabric Sebagai Kesiapan Membuka Usaha Aksesoris ... 110 4.4.Manfaat Hasil Pelatihan Manipulating Fabric Ditinjau Dari

Kemampuan Keterampilan Pembuatan Manipulating Fabric Dengan Teknik Gathering dan Pleat Sebagai Kesiapan Membuka Usaha Aksesoris ... 112


(14)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kisi-Kisi Instrumen Lampiran 2 Instrumen Penelitian Lampiran 3 Surat-Surat


(15)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

Pendidikan nonformal diselenggarakan untuk masyarakat yang memerlukan layanan pendidikan, berfungsi untuk mengembangkan potensi warga belajar pada penguasaan pengetahuan, keterampilan fungsional, pengembangan sikap, serta kepribadian profesional. Pendidikan nonformal merupakan kegiatan yang terorganisir dan sistematis yang diselenggarakan di luar sistem pendidikan formal, sebagaimana yang telah tercantum dalam Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab I pasal 1, yaitu:

1. Pendidikaan formal adalah jalur pendidikan yang terstruktur dan berjenjang yang terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi.

2. Pendidikan nonformal adalah jalur pendidikan di luar pendidikan formal yang dapat dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang.

3. Pendidikan informal adalah jalur pendidikan keluarga dan lingkungan. Pelatihan merupakan salah satu bentuk pendidikan nonformal yang bertujuan untuk memberikan bekal pengetahuan, keterampilan, dan perilaku dalam mengembangkan profesi, bekerja, menciptakan usaha mandiri, atau melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.

Lembaga Kursus Pelatihan (LKP) Quenta Busana merupakan salah satu lembaga nonformal yang menyelenggarakan kursus dan pelatihan pada bidang keterampilan menjahit. Salah satu pelatihan yang diselenggarakan oleh LKP Quenta Busana adalah pelatihan Textile Monumental. Textile monumental sama halnya dengan manipulating fabric, istilah textile monumental dikenal di LKP Quenta Busana, sedangkan yang populer dimasyarakat dikenal dengan istilah Manipulating Fabric. Pelatihan Manipulating Fabric dalam pembuatan aksesoris dengan teknik gathering dan pleat, diberikan kepada alumni peserta didik sekolah Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Bandung, kelas XII program keterampilan Tata Busana angkatan 2011/2012 yang telah mengikuti Program Magang di LKP


(16)

2

Quenta Busana pada tahun 2014, sesuai yang tercantum dalam Matrik Program Keterampilan MAN 1 Bandung (2013, hlm. 2) yaitu:

Tujuan dari Program Magang keterampilan sekolah MAN 1 Kota Bandung adalah:

1. Melaksanakan program pengenalan lapangan sesuai kurikulum keterampilan di Madrasah Aliyah Program Keterampilan MA Negeri 1 Kota Bandung.

2. Membantu siswa MA Negeri 1 Kota Bandung melaksanakan kegiatan pemagangan di dunia usaha/industri.

3. Meningkatkan kompetensi vokasional dan keterampilan di bidang Perbaikan dan Perawatan Komputer, Tata Busana dan Las Gas Listrik. 4. Memberikan pengalaman kewirausahaan dan meningkatkan wawasan

enterpreneurship siswa MA Negeri 1 Kota Bandung.

5. Membantu siswa MA Negeri 1 Kota Bandung dalam menemukan minat dan bakat di bidang vokasional, sehingga menjadi bekal hidup di masa yang akan datang.

6. Membantu siswa MA Negeri 1 Kota Bandung dalam menciptakan peluang kerja melalui outcome yang didapatkan dari program pemagangan di dunia usaha dan dunia industri, bukan mengandalkan mencari pekerjaan.

Pelatihan yang diajarkan mengenai konsep textile monumental (manipulating fabric) hingga membuat textile monumental (manipulating fabric) pada pembuatan aksesoris dengan teknik gathering dan pleat, sesuai yang tercantum dalam Silabus Pelatihan Textile Monumental (Manipulating Fabric) Lembaga Kursus Pelatihan Quenta Busana (2014, hlm. 1-2) yaitu:

Tujuan dari program pelatihan textile monumental adalah membekali warga belajar dengan keterampilan, pengetahuan dan sikap agar kompeten: 1. Menguasai konsep dasar textile monumental secara jelas dan tepat 2. Membuat desain produk textile monumental secara tepat dan

proporsional

3. Memilih bahan tekstil, alat, dan garnitur membuat textile monumental secara tepat

4. Membuat textile monumental dalam pembuatan aksesoris

Program pelatihan Manipulating Fabric diberikan dengan tujuan memberikan bekal pengetahuan dan keterampilan kepada warga belajar saat terjun di masyarakat. Materi pelatihan bersifat teori dan praktek. Pelatihan Manipulating Fabric diselenggarakan selama 3 bulan yang dilaksanakan setiap hari Sabtu dengan ketentuan satu kali pertemuan selama 8 jam mulai dari pukul 08.00 –


(17)

3

16.00 WIB. Materi pembelajaran yang bersifat teori meliputi konsep dasar manipulating fabric, desain produk manipulating fabric, pengetahuan pemilihan bahan tekstil, alat, dan garnitur manipulating fabric. Materi praktek meliputi pembuatan manipulating fabric pada aksesoris.

Pengertian manipulating fabric menurut Marniati (dalam Indra Pertiwi 2011, hlm. 39) bahwa “Manipulating fabric merupakan suatu rekayasa bahan tekstil yang dimaksudkan untuk mengolah bahan tekstil sehingga menjadi bentuk tekstil baru”. Pengertian manipulating fabric di atas dapat disimpulkan bahwa manipulating fabric merupakan karya seni keterampilan tangan dengan menggunakan bahan tekstil yang dibentuk sedemikian rupa dan memerlukan ketelitian, ketekunan, serta kreativitas, sehingga dapat menambah nilai keindahan dan karya seni yang tinggi dalam bentuk benda hias dan benda pakai yang dapat digunakan pada pembuatan aksesoris.

Warga belajar yang telah mengikuti pelatihan Manipulating Fabric diharapkan dapat menambah wawasan yang mempengaruhi perubahan tingkah laku yang meliputi ilmu pengetahuan, keterampilan dan sikap, sehingga dapat menjadikan bekal bagi warga belajar dan dapat dimanfaatkan sebagai kesiapan membuka usaha aksesoris.

Kesiapan adalah salah satu sikap yang sangat penting untuk memulai suatu pekerjaan, dengan sikap kesiapan pekerjaan dapat dilakukan dengan baik dan mendapatkan hasil yang baik. Kesiapan perlu dimiliki oleh warga belajar setelah melaksanakan pelatihan Manipulating Fabric sebagai membuka usaha aksesoris. Sejalan dengan pernyataan Slameto (2010, hlm. 113) bahwa:

Kesiapan adalah keseluruhan kondisi seseorang yang membuatnya siap untuk memberi respon atau jawaban di dalam cara tertentu terhadap suatu situasi tertentu yang mencakup kondisi fisik, mental, dan emosional sebagai kesiapan internal, kebutuhan motif dan tujuan sebagai kesiapan eksternal, serta keterampilan dan pengetahuan.

Kesiapan merupakan salah satu titik awal seseorang untuk melaksanakan suatu kegiatan. Kesiapan merupakan faktor penunjang pencapaian keberhasilan seseorang, kesiapan akan memberikan dorongan pada seseorang untuk mempersiapkan segala sesuatu baik itu fisik maupun psikis. Oleh karena itu,


(18)

4

warga belajar perlu berupaya dalam meningkatkan kemampuan pengetahuan, sikap, dan keterampilan dalam pembuatan teknik manipulating fabric sehingga siap untuk membuka usaha aksesoris.

Usaha aksesoris merupakan usaha yang sangat menjanjikan di bidang fashion karena model aksesoris yang selalu up to date dalam mengikuti perubahan mode yang sedang menjadi trend dikalangan wanita. Aksesoris merupakan pernak-pernik atau hiasan yang sering digunakan oleh wanita untuk mempercantik dirinya agar terlihat lebih menarik dalam segala situasi, sebagaimana yang telah diungkapkan oleh Arifah A. Riyanto (2003, hlm. 205) bahwa “Pelengkap busana yang berfungsi menambah keserasian berbusana disebut aksesori/aksesoris (bahas Inggris: accessory, jamak menjadi accessories)”. Usaha aksesoris termasuk usaha perseorangan yang dapat dikelola sendiri. Upaya untuk membangun usaha agar berhasil dan sukses harus didasari oleh ilmu yang berkaitan dengan bidang usaha. Kemampuan yang harus dimiliki oleh seseorang untuk membuka usaha di bidang aksesoris antara lain harus memahami perencanaan bentuk usaha aksesoris, perencanaan pemilihan lokasi usaha, perencanaan pendirian bangunan usaha, perencanaan pengadaan bahan baku aksesoris, perencanaan produksi, perencanaan penetapan harga produk aksesoris, dan strategi pemasaran produk aksesoris.

Pemikiran yang telah diuraikan di atas menjadi dasar pemikiran bagi penulis untuk melakukan penelitian mengenai Manfaat Hasil Pelatihan Manipulating Fabric Sebagai Kesiapan Membuka Usaha Aksesoris.

B. Identifikasi Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah, maka identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Manipulating fabric merupakan karya seni keterampilan tangan dengan menggunakan bahan tekstil yang dibentuk sedemikian rupa sehingga dapat menambah nilai/aksen keindahan dalam bentuk benda hias berupa aksesoris. Tingkat kesulitan yang cukup tinggi memerlukan ketelitian, ketekunan dan konsentrasi yang baik dari warga belajar dalam melaksanakan pelatihan Manipulating Fabric.


(19)

5

2. Kesiapan untuk membuka usaha aksesoris perlu ditunjang dengan kondisi penguasaan pengetahuan dan keterampilan yang telah dipelajari dari pelatihan manipulating fabric meliputi pemahaman konsep dasar manipulating fabric, membuat desain produk manipulating fabric menjadi akasesoris, terampil memilih bahan tekstil, alat, dan garnitur untuk membuat aksesoris, dan terampil menggunakan teknik-teknik manipulating fabric untuk membuat aksesoris sehingga menghasilkan tampilan yang lebih menarik dan memiliki harga jual.

3. Warga belajar yang siap terjun ke dunia usaha dan yang akan membuka usaha aksesoris harus memahami perencanaan bentuk usaha aksesoris, perencanaan pemilihan lokasi usaha, perencanaan pendirian bangunan usaha, perencanaan pengadaan bahan baku aksesoris, perencanaan produksi, perencanaan penetapan harga produk aksesoris, dan strategi pemasaran produk aksesoris.

C. Rumusan Masalah

Rumusan masalah merupakan penegasan mengenai masalah yang akan diteliti, sebagai mana yang dikemukakan oleh oleh Masyuri dan Zainudin (2008, hlm. 77) adalah “Serapan kelanjutan dari latar belakang penelitian karena di dalamnya menjelaskan faktor-faktor penyebab munculnya masalah yang akan diteliti”. Rumusan masalah dalam penelitian ini dibatasi pada bagaimana manfaat hasil pelatihan Manipulating Fabric dalam pembuatan aksesoris dengan menggunakan teknik gathering dan pleat sebagai kesiapan membuka usaha aksesoris?.

D. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh data mengenai manfaat hasil pelatihan Manipulating Fabric sebagai kesiapan membuka usaha aksesoris. Secara spesifik tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini yaitu:

1. Manfaat hasil pelatihan manipulating fabric ditinjau dari penguasaan konsep dasar manipulating fabric meliputi pengertian manipulating fabric,


(20)

macam-6

macam teknik dasar manipulating fabric, pengertian teknik gathering dan pleat sebagai kesiapan membuka usaha aksesoris.

2. Manfaat hasil pelatihan manipulating fabric ditinjau dari penguasaan pengetahuan desain produk manipulating fabric meliputi unsur desain dan prinsip desain produk untuk teknik gathering dan pleat sebagai kesiapan membuka usaha aksesoris.

3. Manfaat hasil pelatihan manipulating fabric ditinjau dari penguasaan pengetahuan pemilihan bahan tekstil, alat, dan garnitur manipulating fabric meliputi pemilihan bahan, alat dan hiasan untuk teknik gathering dan pleat sebagai kesiapan membuka usaha aksesoris.

4. Manfaat hasil pelatihan manipulating fabric ditinjau dari penguasaan keterampilan pembuatan aksesoris dengan teknik manipulating fabric meliputi teknik gathering dan pleat sebagai kesiapan membuka usaha aksesoris.

E. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada berbagai pihak, baik secara teoritis dan praktis. Manfaat yang dapat diperoleh dalam penelitian ini yaitu:

1. Teoritis

Manfaat hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi lulusan warga belajar LKP Quenta Busana untuk mengembangkan dan memperkaya kepustakaan ilmiah mengenai keterampilan membuat manipulating fabric. Menambah pengetahuan penulis dalam melakukan penelitian serta menulis karya tulis ilmiah dengan baik.

2. Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan informasi bahwa manfaat hasil pelatihan membuat manipulating fabric menjadi aksesoris, membuat desain produk manipulating fabric menjadi aksesoris, keterampilan menyiapkan bahan tekstil, alat, dan garnitur manipulating fabric untuk membuat


(21)

7

aksesoris dapat dijadikan bekal dan menumbuhkan kesiapan bagi lulusan warga belajar Lembaga Kursus Pelatihan Quenta Busana untuk membuka usaha aksesoris.

F. Struktur Organisasi

Struktur organisasi ini terdiri dari lima bab. Pada bab I pendahuluan menjelaskan latar belakang masalah penulisan penelitian, identifikasi masalah penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, serta struktur organisasi. Bab II kajian pustaka dan pertanyaan penelitian berisi telaah tentang gambaran pembelajaran pelatihan Manipulating Fabric, materi pelatihan Manipulating Fabric kesiapan membuka usaha aksesoris, serta pertanyaan penelitian. Bab III metodelogi penelitian berisi uraian mengenai lokasi penelitian, populasi dan sampel penelitian, metode penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, proses pengembangan instrumen, teknik pengumpulan data, teknik pengolahan data, dan penafsiran data. Bab IV hasil penelitian dan pembahasan, menguraikan tentang pengolahan data untuk hasil temuan yang berkaitan dengan masalah penelitian, dan pembahasan hasil penemuan penelitian. Bab V kesimpulan dan saran, menguraikan kesimpulan dari hasil penelitian dan saran dijukan kepada pengguna hasil penelitian dan peneliti selanjutnya.


(22)

DAFTAR PUSTAKA

AliExpress. (2015). Gunting Penjahit. Tersedia di: http://id.aliexpress.com/w/wholesale-tailor%2527s-scissor.html. [Diakses 22 November 2014].

Alma, B. (2009). Kewirausahaan. Bandung: Alfabeta.

Ashley. (2012). Sewing Tip: Making And Attaching Gathered/Ruffled Fabric. Tersedia di: http://www.makeit-loveit.com/2012/05/sewing-tip-making-and-attaching-gatheredruffled-fabric.html. [Diakses 15 Februari 2015]. Barbara. (tanpa tahun). Making Fabric Yo Yos. Tersedia di:

http://www.thriftyfun.com/Making-Fabric-Yo-Yos-1.html. [Diakses 15 Februari 2015].

Departemen Pendidikan Nasional. (2003). Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Depdikbud.

Fitinline Blog’s. (2012). Peralatan Esensial Jahit Menjahit [Bagian 2]. Tersedia di: http://fitinline.com/index.php?/article/read/peralatan-esensial-jahit-menjahit-bagian-2. [Diakses 22 November 2014].

Frinces, Z. Heflin. (2011). Be An Entrepreneur. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Johnnie, M. (2011). Someday Crafts. Tersedia di: http://somedaycrafts.blogspot.com/2011_05_08_archive.html. [Diakses 16 Februari 2015].

Jones, J. (2012). DIY Origami-Style Necklace. Tersedia di:

http://howaboutorange.blogspot.com/2012/09/diy-origami-style-necklace.html. [Diakses 22 November 2014].

Kamil, M. (2009). Pendidikan Nonformal. Bandung: Alfabeta.

Kartika, Ikka A. Fauzi. (2011). Mengelola Pelatihan Partisipan. Bandung: Alfabeta.

La Violette, V. (2014). Box Pleat Lace Headband. Tersedia di: http://seekatesew.com/box-pleat-lace-headband/. [Diakses 22 November 2014].

Lembaga Kursus Pelatihan Quenta Busana. (2014). Silabus Pelatihan Textile Monumental. Bandung: Lembaga Kursus Pelatihan Quenta Busana.

Linda, M. (2014). How to Make a Fabric Yo-Yo Look Titivating. Tersedia di: http://www.creative-cloth.com/how-to-make-a-fabric-yo-yo/. [Diakses 22 November 2014].


(23)

119

Louise, M. dan Wendy, L. (2006). Quilters Guides to Twists and Tucks. London: Collins & Brown.

Madrasah Aliyah Negeri 1 Bandung. (2013). Matrik Program Keterampilan. Bandung: Madrasah Aliyah Negeri 1 Bandung – Direktorat Pendidikan Madrasah.

Marlina dan Karmila, M. (2010). Bahan Perkuliahan Kriya Tekstil. Bandung: Prodi Pendidikan Tata Busana, Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga FPTK – Universitas Pendidikan Indonesia.

Masyhuri dan Zainudin. (2008). Metodelogi Penelitian–Pendekatan Praktis dan Aplikasi. Bandung: Refika Aditama.

Pertiwi, I. (2011). Pengaruh Penggunaan Media Terhadap Pencapaian Kompetensi Kerajinan. (Skripsi). Program Studi Pendidikan Teknik Tata Busana, Jurusan Pendidikan Teknik Boga dan Busana FT UNY, Yogyakarta.

Poerwadarminta, W.J.S. (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Purnawati, L. ( 2011). Pintar Membuat Aksesoris. Bekasi: Laskar Askar.

Pya. (tanpa tahun). Shirring Made Simple – 2 Types Of Machines. Tersedia di: http://madeinmommyland.blogspot.com/2014/03/shirring-made-simple-2-types-of-machines.html. [Diakses 15 Februari 2015].

Riyanto, Arifah A. (2003). Desain Busana. Bandung : YAPEMDO Bandung. Romlah, S. (2014). Manfaat Hasil Belajar Kriya Tekstil Sebagai Kesiapan

Menjadi Wirausaha Produk Kriya Tekstil. (Skripsi). Program Studi Pendidikan Tata Busana, Jurusan PKK FPTK UPI, Bandung.

Rotz, S. (2012). Raising It Up to a New Level. Tersedia di: http://sharonrotz.blogspot.com/2012/04/raising-it-up-to-new-level.html. [Diakses 15 Februari 2015].

Ruhidawati, C dan Karmila, M. (2010). Modul Perkuliahan Aksesoris dan Milineris. Program Studi Pendidikan Tata Busana, Jurusan PKK FPTK UPI, Bandung.

Sanyoto, S. E. (2010). Nirmana: Elemen-Elemen Seni dan Desain. Yogyakarta: Jalasutra.

Sew Stylish Magazine. (2013). How to Make a Fabric Rosette. Tersedia di: http://www.threadsmagazine.com/item/31777/how-to-make-a-fabric-rosette/page/all. [Diakses 22 November 2014].


(24)

120

Sew 4 Home. (2009). Using The Right Presser Foot For The Job. Tersedia di: http://www.sew4home.com/comment/123. [Diakses 15 Februari 2015]. Sharon. (2003). OCA Textiles 1: A Creative Approach. Tersedia di:

https://sharonoca.wordpress.com/project-6-manipulating-fabric-stage-4/. [Diakses 16 Februari 2015].

Singer, R. (2013). Fabric Manipulation. UK: F&W Media Internasional, Ltd. Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-Faktor yang mempengaruhinya. Jakarta:

Rineka Cipta.

Sudijono, A. (2009). Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Sudjana, N. (2001). Penelitian Hasil Praktek Belajar Mengajar. Bandung: PT Rosdakarya.

Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

The Colorful World of Sewing Blog’s. (2003). Sewing Machine Accessories & Embroidery Supplies To Create Your World. Tersedia di: http://www.thecolorfulworldofsewing.com/About-Us.html. [Diakses 22 November 2014].

Tokopedia Blog’s. (2015). Kapur Jahit. Tersedia di:

https://www.tokopedia.com/mitra-ukm/kapur-jahit. [Diakses 22 November 2014].

Tullus, K. (2014). TUTORIAL: Sewing a Simple Fabric Dress. Tersedia di: http://engsidrun.spire.ee/blogs/blog1.php/tutorial-sewing-a-simple-fabric. [Diakses 15 Februari 2015].

Universitas Pendidikan Indonesia. (2013). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Wolff, C. (1996). The Art Of Manipulating Fabric. United States of America: Krause Publications.


(25)

BAB III

METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian adalah tempat melakukan kegiatan penelitian untuk mendapatkan data yang berasal dari responden. Lokasi penelitian yang dipilih adalah Lembaga Kursus Pelatihan Quenta Busana yang beralamat di Jalan Bojong Raya nomor 30 Bandung. Alasan pemilihan lokasi penelitian tersebut dikarenakan materi mengenai manipulating fabric hanya diberikan di Lembaga Kursus Pelatihan Quenta Busana, selain itu ingin mengetahui sampai sejauh mana manfaat hasil pelatihan Manipulating Fabric sebagai kesiapan membuka usaha aksesoris yang telah dilaksanakan oleh warga belajar Lembaga Kursus Pelatihan Quenta Busana pada tahun 2014.

2. Populasi Penelitian

Populasi merupakan keseluruhan subyek penelitian, sebagaimana yang telah diungkapkan oleh Sugiyono (2014, hlm. 80) bahwa “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Populasi dalam penelitian ini adalah alumni peserta didik Madrasah Aliyah Negeri 1 Bandung, kelas XII program keterampilan Tata Busana angkatan 2011/2012 yang telah mengikuti Program Magang di Lembaga Kursus Pelatihan Quenta Busana pada tahun 2014 sebanyak 22 orang.

3. Sampel Penelitian

Sampel merupakan bagian pada kegiatan penelitian yang diharapkan mampu mewakili populasi dalam penelitian. Sugiyono (2014, hlm. 81) telah

mengemukakan bahwa “Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimilliki oleh populasi tersebut”. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampel total atau sample jenuh, sebagaimana yang telah diungkapkan oleh


(26)

51

sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel”. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh lulusan warga belajar Lembaga Kursus Pelatihan Quenta Busana yang telah mengikuti pelatihan Manipulating Fabric yang berasal dari kepada alumni peserta didik MAN 1 Bandung, kelas XII program keterampilan Tata Busana angkatan 2011/2012 yang telah mengikuti Program Magang di Lembaga Kursus Pelatihan Quenta Busana pada tahun 2014 sebanyak 22 orang.

B. Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan suatu cara atau prosedur yang digunakan untuk melakukan penelitian sehingga dapat menjawab dari rumusan masalah dan

tujuan penelitian. Menurut Sugiyono (2014, hlm. 2) bahwa “Metode penelitian

pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan

kegunaan tertentu”. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif, karena penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran yang terjadi pada masa sekarang, sejalan dengan yang telah dikemukakan oleh Nana

Sudjana (2001, hlm. 52) bahwa “Metode penelitian deskriptif digunakan apabila

bertujuan untuk mendeskripsikan atau menjelaskan peristiwa dan kejadian pada

masa sekarang”.

Penggunaan metode deskriptif ini diharapkan dapat mengungkapkan informasi yang aktual tentang gambaran pada masa sekarang dengan cara mengumpulkan, menyusun, dan menjelaskan data tentang Manfaat Hasil Pelatihan Manipulating Fabric Sebagai Kesiapan Membuka Usaha Aksesoris pada warga belajar yang telah mengikuti pelatihan Manipulating Fabric di Lembaga Kursus Pelatihan Quenta Busana.

C. Definisi Operasional

Definisi operasional diperlukan agar tidak terjadi salah tafsir atau salah pengertian dari judul penelitian antara penulis dan pembaca, oleh karena itu penulis mencoba untuk menjelaskan penggunaan istilah dalam judul penelitian pada definisi operasional, yaitu:


(27)

52

1. Manfaat hasil pelatihan Manipulating Fabric

a. Manfaat

Manfaat menurut W.J.S. Poerwadarminta (2008, hlm. 912) adalah “Guna atau faedah suatu hal”.

b. Hasil pelatihan

“Hasil pelatihan, mencakup peningkatan/perubahan pengetahuan, sikap dan keterampilan peserta pelatihan, penerapan serta dampaknya terhadap perubahan atau peningkatan kinerja peserta pelatihan serta manfaatnya bagi organisasi/lembaga secara menyeluruh”. (Ikka Kartika A. Fauzi, 2011, hlm. 172) c. Manipulating fabric

Manipulating fabric menurut Collete Wolff (1996, hlm. vii) bahwa

The ideas are techniques that change the look and feel of a piece of cloth with the assistance of a threaded needle. They texturize, embellish, inflate, and support. They create puckers, folds, waves, puffs, projections, and openings. With stitching by hand or machine, they resurface, reshape, restructure, and reconstruct a flat, supple piece of cloth into cloth with an entirely different disposition.

Pengertian di atas dapat diartikan bahwa manipulating fabric merupakan sebuah ide-ide dalam menggunakan teknik tertentu untuk mengubah tampilan dan nuansa dari selembar bahan tekstil dengan bantuan jarum. Penggunaan teknik-teknik manipulating fabric akan mengubah bentuk permukaan dan memperindah bahan tekstil dengan cara mengerut, melipat, menggelombang, menggelembung, dll. yang dapat dijahit oleh tangan atau mesin. Pengertian lain dari Manipulating fabric menurut Marniati (dalam Indra Pertiwi 2011, hlm.39) bahwa “Manipulating fabric yaitu teknik memanipulasikan atau merekayasa bahan tekstil sehingga

menjadi bentuk tekstil baru yang lebih menarik”.

Hasil pelatihan manipulating fabric dalam penelitian ini mengacu pada pendapat yang telah dikemukakan di atas yaitu guna/faedah yang didapat dalam pelatihan manipulating fabric, melalui perubahan atau peningkatan daya nalar, pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan warga belajar dari pengalaman hasil


(28)

53

pelatihan manipulating fabric dengan menggunakan teknik gathering dan pleat pada pembuatan aksesoris.

2. Kesiapan membuka usaha aksesoris

a. Kesiapan

Kesiapan adalah kesediaan untuk memberi respon atau reaksi, sejalan

dengan yang telah diungkapkan oleh Slameto (2010, hlm. 113) bahwa “Kesiapan

adalah keseluruhan kondisi seseorang yang membuatnya siap untuk memberikan response/jawaban di dalam cara tertentu terhadap situasi”. Kondisi siap sangat penting untuk memulai suatu pekerjaan.

b. Usaha aksesoris

Usaha/bisnis adalah suatu kegiatan usaha individu yang menjual barang dan jasa untuk memperoleh keuntungan dan meningkatkan kebutuhan ekonominya, sebagaimana yang telah diungkapkan oleh Hughes dan Kapoor (dalam Buchari Alma 2003, hlm. 21) menyatakan bahwa “Bisnis ialah suatu kegiatan usaha individu yang terorganisasi untuk menghasilkan dan menjual barang dan jasa guna mendapatkan keuntungan dalam memenuhi kebutuhan

masyarakat”.

Aksesoris yaitu barang atau pernak-pernik wanita yang berfungsi sebagai hiasan/pelengkap busana, sebagaimana yang telah diungkapkan oleh Arifah A. Riyanto (2003, hlm. 205) bahwa “Pelengkap busana yang berfungsi menambah keserasian berbusana disebut aksesori/aksesoris (bahasa Inggris: accessory, jamak menjadi accessories)”.

Pengertian kesiapan membuka usaha aksesoris pada penelitian ini mengacu pada pendapat yang telah dikemukakan di atas, sehingga pengertiannya adalah kondisi seseorang yang membuatnya siap untuk melakukan suatu kegiatan membuka usaha yang menjual barang dan jasa berupa pernak-pernik/aksesoris wanita untuk mendapatkan keuntungan agar mendapatkan meningkatkan kebutuhan ekonominya.


(29)

54

D. Instrumen Penelitian

Penelitian adalah suatu kegiatan pengukuran data terhadap suatu fenomena, maka dari itu pengukuran data harus didukung dengan alat ukur yang baik untuk membantu proses penelitian sehingga proses penelitian menjadi lebih mudah dan terukur. Alat ukur dalam penelitian biasanya dinamakan instumen penelitian. Instrumen penelitian seperti yang telah dikemukakan oleh Sugiyono

(2014, hlm. 102) bahwa “Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan

mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati”.

Instrumen yang digunakan untuk memperoleh data dalam penelitian ini yaitu berupa angket mengenai manfaat hasil pelatihan Manipulating Fabric sebagai kesiapan membuka usaha aksesoris kepada lulusan warga belajar Lembaga Kursus Pelatihan Quenta Busana yang berasal dari peserta didik MAN 1 Bandung kelas XII program keterampilan Tata Busana angkatan 2011/2012.

E. Proses Pengembangan Instrumen

Proses pengembangan instrumen yang baik meliputi pengkajian masalah yang diteliti, membuat kisi-kisi butir soal instrumen, pembuatan butir soal, penyuntingan, mengadakan revisi terhadap butir-butir soal yang kurang baik, dan menyebarkan instrumen kepada responden.

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah metode atau cara untuk memperoleh data yang diperlukan. Teknik pengumpulan data yang digunakan penulis adalah berupa angket atau kuisioner sebagai alat komunikasi yang tidak langsung dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan untuk mendapatkan data atau informasi dari responden yang dapat dipertanggungjawabkan.

Angket dalam penelitian ini yaitu daftar pertanyaan untuk memperoleh data mengenai manfaat hasil pelatihan Manipulating Fabric sebagai kesiapan membuka usaha aksesoris pada alumni peserta didik MAN 1 Bandung, kelas XII program keterampilan Tata Busana angkatan 2011/2012 yang telah mengikuti


(30)

55

Program Magang di Lembaga Kursus Pelatihan Quenta Busana pada tahun 2014 sebanyak 22 orang.

G. Teknik Pengolahan Data

Pengolahan data bertujuan untuk mengubah data mentah dari hasil pengukuran menjadi data yang dapat diinterpretasikan, sehingga dapat memberikan arah untuk pengkajian lebih lanjut. Teknik pengolahan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah persentase, yaitu persentase dari jawaban angket yang dijawab atau direspon oleh responden. Pengolahan data penelitian dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Menyeleksi data yaitu pemeriksaan atau pengecekkan terhadap kemungkinan adanya kesalahan dalam daftar pertanyaan.

2. Mentabulasi data yaitu proses pengelompokkan data dengan cara menjumlahkan kemudian memasukkan data kedalam tabel-tabel, sehingga dapat diketahui frekuansinya.

3. Menganalisis data yaitu proses analisis data dengan menggunakan uji statistik yang bertujuan untuk menginterpresentasikan data supaya diperoleh kesimpulan. Rumusan presentase sebagaimana yang telah dikemukakan oleh Anas Sudijono (2003, hlm. 43) bahwa rumus menghitung persentase yaitu:

P = �

� x 100%

Keterangan:

P : Persentase jawaban responden yang dicari f : Frekuensi persentase yang sedang dicari n : Number of cases (jumlah responden) 100% : Bilangan tetap


(31)

56

H. Penafsiran Data

Rumusan yang telah diuraikan di atas digunakan untuk mendapatkan angka persentase jawaban responden pada angket dengan alternatif jawaban lebih dari satu, setelah data dipersentasekan kemudian ditafsirkan dengan menggunakan kriteria sebagai berikut:

100% : Seluruhnya 76% - 99% : Sebagian besar

51% - 75% : Lebih dari setengahnya

50% : Setengahnya

26% - 49% : Kurang dari setengahnya 1% - 25% : Sebagian kecil


(32)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Simpulan yang dipaparkan berikut ini disusun berdasarkan tujuan penelitian, hasil pengolahan data dan pembahasan hasil penelitian yang berjudul

“Manfaat Hasil Pelatihan Manipulating Fabric Sebagai Kesiapan Membuka

Usaha Aksesoris” pada warga belajar Lembaga Kursus Pelatihan Quenta Busana. Simpulan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Manfaat hasil pelatihan Manipulating Fabric ditinjau dari kemampuan penguasaan konsep dasar manipulating fabric sebagai kesiapan membuka usaha aksesoris

Hasil penelitian mengenai manfaat hasil pelatihan Manipulating Fabric ditinjau dari kemampuan konsep dasar manipulating fabric sebagai kesiapan membuka usaha aksesoris menunjukkan bahwa pada umumnya lebih dari setengah warga belajar telah merasakan manfaat untuk mengkreasikan bahan tekstil dalam manipulating fabric dengan menggunakan teknik gathering, menentukan bentuk teknik manipulating fabric sesuai dengan penggunaan fabric/bahan tekstil yang tepat, menggunakan teknik gathering dalam membuat aksesoris, menggunakan teknik gathering dengan cara mengerutkan bahan tekstil dalam pembuatan aksesoris, menggunakan teknik pleat dengan cara menghitung ukuran setiap lipatan dengan tepat dalam pembuatan aksesoris sebagai kesiapan membuka usaha aksesoris.

2. Manfaat hasil pelatihan Manipulating Fabric ditinjau dari kemampuan penguasaan desain produk manipulating fabric sebagai kesiapan membuka usaha aksesoris

Hasil penelitian mengenai manfaat hasil pelatihan Manipulating Fabric ditinjau dari kemampuan desain produk manipulating fabric sebagai kesiapan membuka usaha aksesoris menunjukkan bahwa pada umumnya lebih dari setengah warga belajar merasakan manfaat untuk mendesain aksesoris dengan


(33)

115

teknik gathering dalam bentuk tiga dimensi, mendesain aksesoris dengan memperhatikan besar-kecilnya ukuran, mendesain aksesoris dengan memperhatikan jenis bahan tekstil yang bertekstur tebal dan tipis, mendesain aksesoris dengan menggunakan warna primer dan sekunder, mendesain aksesoris dengan menggunakan corak/motif renggaan, mendesain aksesoris dengan memperhatikan penggunaan pengulangan warna secara beraturan/berirama, mendesain aksesoris dengan memperhatikan penggunaan bentuk yang berbeda sebagai aksen/daya tarik produk aksesoris, mendesain aksesoris dengan memperhatikan keseimbangan dalam penggunaan bentuk, serta memperhatikan proporsi dalam penggunaan bentuk dengan tepat sebagai kesiapan membuka usaha aksesoris.

3. Manfaat hasil pelatihan Manipulating Fabric ditinjau dari kemampuan penguasaan pengetahuan pemilihan bahan tekstil, alat, dan garnitur pembuatan manipulating fabric sebagai kesiapan membuka usaha aksesoris

Hasil penelitian mengenai manfaat hasil pelatihan Manipulating Fabric ditinjau dari kemampuan pengetahuan pemilihan bahan tekstil, alat, dan garnitur pembuatan manipulating fabric sebagai kesiapan membuka usaha aksesoris menunjukkan bahwa pada umumnya lebih dari setengah warga belajar merasakan manfaat untuk menentukan jenis bahan tekstil dari segi asal serat untuk penggunaan teknik gathering dan pleat, menggunakan bahan tekstil tulle dan felt/flanel untuk membuat aksesoris dengan teknik gathering, menggunakan bahan tekstil taffeta dan cotton untuk membuat aksesoris dengan teknik pleat, menggunakan gunting zig-zag untuk memotong bahan tekstil, menggunakan alat gathering foot untuk membuat aksesoris, menggunakan garnitur organis dari kulit dan bulu hewan, menggunakan garnitur an-organis dari batu zamrud dan mutiara, menggunakan garnitur sintetis dari kancing hias dengan tepat sebagai kesiapan membuka usaha aksesoris.


(34)

116

4. Manfaat hasil pelatihan Manipulating Fabric ditinjau dari kemampuan keterampilan pembuatan manipulating fabric dengan teknik gathering dan pleat sebagai kesiapan membuka usaha aksesoris

Hasil penelitian mengenai manfaat hasil pelatihan Manipulating Fabric ditinjau dari kemampuan pembuatan teknik dasar gatehring dan pleat sebagai kesiapan membuka usaha aksesoris menunjukkan bahwa pada umumnya lebih dari setengah warga belajar merasakan manfaat untuk mengkreasikan bahan tekstil dengan cara dikerut dalam membuat aksesoris kalung, mengkreasikan bahan tekstil dengan teknik gathered on one row dalam membuat aksesoris, menghitung besarnya ukuran disetiap lipatan dalam membuat aksesoris kepala, mengkreasikan bahan tekstil dengan cara dilipat yang berukuran sama besar disetiap lipatan dalam membuat aksesoris, mengkreasikan bahan tekstil yang dilipat-lipat seperti alat musik akordeon dalam membuat aksesoris, merawat aksesoris teknik gathering dengan cara tidak dicuci oleh mesin cuci, serta merawat aksesoris teknik pleat dengan cara digantung dan dikelantang saat mengeringkannya dengan baik sebagai kesiapan membuka usaha aksesoris.

B. Saran

Saran penelitian disusun berdasarkan simpulan hasil penelitian. Saran yang penulis ajukan sekiranya dapat dipertimbangkan untuk dijasikan bahan masukan bagi pihak yang berkepentingan dalam pelatihan Manipulating Fabric.

1. Warga belajar pelatihan Manipulating Fabric Lembaga Kursus Pelatihan Quenta Busana

Hasil penelitian menunjukkan adanya manfaat hasil pelatihan Manipulating Fabric sebagai kesiapan membuka usaha aksesoris. Hasil tersebut dibuktikan pada umumnya lebih dari setengah warga belajar merasakan manfaat mengenai konsep dasar manipulating fabric, desain produk manipulating fabric meliputi unsur desain dan prinsip desain manipulating fabric, pemilihan bahan tekstil, alat, garnitur dalam pembuatan aksesoris dengan teknik gathering dan pleat, serta keterampilan pembuatan aksesoris dengan menggunakan teknik gathering dan pleat.


(35)

117

Hasil penelitian tersebut hendaknya menjadi motivasi untuk meningkatkan pegetahuan, sikap, dan keterampilan warga belajar sebagai kesiapan membuka usaha aksesoris. Membuka usaha aksesoris dapat dijadikan bekal hidup di masa yang akan datang, menciptakan peluang usaha dan bukan mengandalkan mencari pekerjaan sehingga menumbuhkan kepercayaan diri warga belajar ketika kembali ke lingkungan masyarakat.

2. Instruktur pelatihan Manipulating Fabric Lembaga Kursus Pelatihan Quenta Busana

Hasil penelitian manfaat hasil pelatihan manipulating fabric sebagai kesiapan membuka usaha aksesoris, menunjukkan bahwa pada umumnya lebih dari setengah warga belajar merasakan manfaat mengenai konsep dasar manipulating fabric, desain produk manipulating fabric meliputi unsur desain dan prinsip desain manipulating fabric, pemilihan bahan tekstil, alat, garnitur dalam pembuatan aksesoris dengan teknik gathering dan pleat, serta keterampilan pembuatan aksesoris dengan menggunakan teknik gathering dan pleat. Instruktur pelatihan diharapkan dapat lebih memotivasi warga belajar untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh dalam pelatihan Manipulating Fabric sebagai bekal hidup di masa yang akan datang.


(1)

Program Magang di Lembaga Kursus Pelatihan Quenta Busana pada tahun 2014 sebanyak 22 orang.

G. Teknik Pengolahan Data

Pengolahan data bertujuan untuk mengubah data mentah dari hasil pengukuran menjadi data yang dapat diinterpretasikan, sehingga dapat memberikan arah untuk pengkajian lebih lanjut. Teknik pengolahan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah persentase, yaitu persentase dari jawaban angket yang dijawab atau direspon oleh responden. Pengolahan data penelitian dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Menyeleksi data yaitu pemeriksaan atau pengecekkan terhadap kemungkinan adanya kesalahan dalam daftar pertanyaan.

2. Mentabulasi data yaitu proses pengelompokkan data dengan cara menjumlahkan kemudian memasukkan data kedalam tabel-tabel, sehingga dapat diketahui frekuansinya.

3. Menganalisis data yaitu proses analisis data dengan menggunakan uji statistik yang bertujuan untuk menginterpresentasikan data supaya diperoleh kesimpulan. Rumusan presentase sebagaimana yang telah dikemukakan oleh Anas Sudijono (2003, hlm. 43) bahwa rumus menghitung persentase yaitu:

P = �

� x 100%

Keterangan:

P : Persentase jawaban responden yang dicari f : Frekuensi persentase yang sedang dicari n : Number of cases (jumlah responden) 100% : Bilangan tetap


(2)

56

H. Penafsiran Data

Rumusan yang telah diuraikan di atas digunakan untuk mendapatkan angka persentase jawaban responden pada angket dengan alternatif jawaban lebih dari satu, setelah data dipersentasekan kemudian ditafsirkan dengan menggunakan kriteria sebagai berikut:

100% : Seluruhnya 76% - 99% : Sebagian besar

51% - 75% : Lebih dari setengahnya

50% : Setengahnya

26% - 49% : Kurang dari setengahnya 1% - 25% : Sebagian kecil


(3)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Simpulan yang dipaparkan berikut ini disusun berdasarkan tujuan penelitian, hasil pengolahan data dan pembahasan hasil penelitian yang berjudul “Manfaat Hasil Pelatihan Manipulating Fabric Sebagai Kesiapan Membuka Usaha Aksesoris” pada warga belajar Lembaga Kursus Pelatihan Quenta Busana. Simpulan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Manfaat hasil pelatihan Manipulating Fabric ditinjau dari kemampuan penguasaan konsep dasar manipulating fabric sebagai kesiapan membuka usaha aksesoris

Hasil penelitian mengenai manfaat hasil pelatihan Manipulating Fabric ditinjau dari kemampuan konsep dasar manipulating fabric sebagai kesiapan membuka usaha aksesoris menunjukkan bahwa pada umumnya lebih dari setengah warga belajar telah merasakan manfaat untuk mengkreasikan bahan tekstil dalam manipulating fabric dengan menggunakan teknik gathering, menentukan bentuk teknik manipulating fabric sesuai dengan penggunaan fabric/bahan tekstil yang tepat, menggunakan teknik gathering dalam membuat aksesoris, menggunakan teknik gathering dengan cara mengerutkan bahan tekstil dalam pembuatan aksesoris, menggunakan teknik pleat dengan cara menghitung ukuran setiap lipatan dengan tepat dalam pembuatan aksesoris sebagai kesiapan membuka usaha aksesoris.

2. Manfaat hasil pelatihan Manipulating Fabric ditinjau dari kemampuan penguasaan desain produk manipulating fabric sebagai kesiapan membuka usaha aksesoris

Hasil penelitian mengenai manfaat hasil pelatihan Manipulating Fabric ditinjau dari kemampuan desain produk manipulating fabric sebagai kesiapan membuka usaha aksesoris menunjukkan bahwa pada umumnya lebih dari


(4)

115

teknik gathering dalam bentuk tiga dimensi, mendesain aksesoris dengan memperhatikan besar-kecilnya ukuran, mendesain aksesoris dengan memperhatikan jenis bahan tekstil yang bertekstur tebal dan tipis, mendesain aksesoris dengan menggunakan warna primer dan sekunder, mendesain aksesoris dengan menggunakan corak/motif renggaan, mendesain aksesoris dengan memperhatikan penggunaan pengulangan warna secara beraturan/berirama, mendesain aksesoris dengan memperhatikan penggunaan bentuk yang berbeda sebagai aksen/daya tarik produk aksesoris, mendesain aksesoris dengan memperhatikan keseimbangan dalam penggunaan bentuk, serta memperhatikan proporsi dalam penggunaan bentuk dengan tepat sebagai kesiapan membuka usaha aksesoris.

3. Manfaat hasil pelatihan Manipulating Fabric ditinjau dari kemampuan penguasaan pengetahuan pemilihan bahan tekstil, alat, dan garnitur pembuatan manipulating fabric sebagai kesiapan membuka usaha aksesoris

Hasil penelitian mengenai manfaat hasil pelatihan Manipulating Fabric ditinjau dari kemampuan pengetahuan pemilihan bahan tekstil, alat, dan garnitur pembuatan manipulating fabric sebagai kesiapan membuka usaha aksesoris menunjukkan bahwa pada umumnya lebih dari setengah warga belajar merasakan manfaat untuk menentukan jenis bahan tekstil dari segi asal serat untuk penggunaan teknik gathering dan pleat, menggunakan bahan tekstil tulle dan felt/flanel untuk membuat aksesoris dengan teknik gathering, menggunakan bahan tekstil taffeta dan cotton untuk membuat aksesoris dengan teknik pleat, menggunakan gunting zig-zag untuk memotong bahan tekstil, menggunakan alat gathering foot untuk membuat aksesoris, menggunakan garnitur organis dari kulit dan bulu hewan, menggunakan garnitur an-organis dari batu zamrud dan mutiara, menggunakan garnitur sintetis dari kancing hias dengan tepat sebagai kesiapan membuka usaha aksesoris.


(5)

4. Manfaat hasil pelatihan Manipulating Fabric ditinjau dari kemampuan keterampilan pembuatan manipulating fabric dengan teknik gathering dan pleat sebagai kesiapan membuka usaha aksesoris

Hasil penelitian mengenai manfaat hasil pelatihan Manipulating Fabric ditinjau dari kemampuan pembuatan teknik dasar gatehring dan pleat sebagai kesiapan membuka usaha aksesoris menunjukkan bahwa pada umumnya lebih dari setengah warga belajar merasakan manfaat untuk mengkreasikan bahan tekstil dengan cara dikerut dalam membuat aksesoris kalung, mengkreasikan bahan tekstil dengan teknik gathered on one row dalam membuat aksesoris, menghitung besarnya ukuran disetiap lipatan dalam membuat aksesoris kepala, mengkreasikan bahan tekstil dengan cara dilipat yang berukuran sama besar disetiap lipatan dalam membuat aksesoris, mengkreasikan bahan tekstil yang dilipat-lipat seperti alat musik akordeon dalam membuat aksesoris, merawat aksesoris teknik gathering dengan cara tidak dicuci oleh mesin cuci, serta merawat aksesoris teknik pleat dengan cara digantung dan dikelantang saat mengeringkannya dengan baik sebagai kesiapan membuka usaha aksesoris.

B. Saran

Saran penelitian disusun berdasarkan simpulan hasil penelitian. Saran yang penulis ajukan sekiranya dapat dipertimbangkan untuk dijasikan bahan masukan bagi pihak yang berkepentingan dalam pelatihan Manipulating Fabric. 1. Warga belajar pelatihan Manipulating Fabric Lembaga Kursus

Pelatihan Quenta Busana

Hasil penelitian menunjukkan adanya manfaat hasil pelatihan Manipulating Fabric sebagai kesiapan membuka usaha aksesoris. Hasil tersebut dibuktikan pada umumnya lebih dari setengah warga belajar merasakan manfaat mengenai konsep dasar manipulating fabric, desain produk manipulating fabric meliputi unsur desain dan prinsip desain manipulating fabric, pemilihan bahan tekstil, alat, garnitur dalam pembuatan aksesoris dengan teknik gathering dan pleat, serta keterampilan pembuatan aksesoris dengan menggunakan teknik


(6)

117

Hasil penelitian tersebut hendaknya menjadi motivasi untuk meningkatkan pegetahuan, sikap, dan keterampilan warga belajar sebagai kesiapan membuka usaha aksesoris. Membuka usaha aksesoris dapat dijadikan bekal hidup di masa yang akan datang, menciptakan peluang usaha dan bukan mengandalkan mencari pekerjaan sehingga menumbuhkan kepercayaan diri warga belajar ketika kembali ke lingkungan masyarakat.

2. Instruktur pelatihan Manipulating Fabric Lembaga Kursus Pelatihan Quenta Busana

Hasil penelitian manfaat hasil pelatihan manipulating fabric sebagai kesiapan membuka usaha aksesoris, menunjukkan bahwa pada umumnya lebih dari setengah warga belajar merasakan manfaat mengenai konsep dasar manipulating fabric, desain produk manipulating fabric meliputi unsur desain dan prinsip desain manipulating fabric, pemilihan bahan tekstil, alat, garnitur dalam pembuatan aksesoris dengan teknik gathering dan pleat, serta keterampilan pembuatan aksesoris dengan menggunakan teknik gathering dan pleat. Instruktur pelatihan diharapkan dapat lebih memotivasi warga belajar untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh dalam pelatihan Manipulating Fabric sebagai bekal hidup di masa yang akan datang.