Selanjutnya

PENGATURAN
antara
PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA
dan
PEMERINTAH REPUBLIK PERANCIS

ten tang
RENCANA-INDUK DAN PRA-DISAIB SEBUAB PELABUHAB UDARA
DI POUU

BATAM

Pemerintab Republik Indonesia dan Pemerintah Republik
Perancis atas dasar keinginan untuk mencapai suatu permufakatan tentang pelaksanaan suatu penelitian bagi pengembangan
sebuah pelabuhan udara di Pulau Batam
Menyetujui hal-hal aebagai berikut :
Pasal I
Penelitian ini akan disebut "Rencana Indult dan Pra Disain Tahap Pertama Pelabuhan Udara Batam" ( aelanj utnya disebut sebagai "Proyek").
Pemerintah Republik Indonesia menunjuk OTORITA

BATAM


selaku Badan Pelaksananya dan Pemerintah Republik Perancis
menunjuk SC»'REAVIA sebagai Badan Pelakaananya.
Pasai' II
Pelaksanaan _Proyek ini akan disesuaikan dengan uraian
sebagaimana tersebut dalam Lampiran "A" pada Pengaturan ini •



Proyek ini diperkirakan akan selesai dalam waktu sekitar 9 bulan.

... // ...

- 2 -

Pasal III






Pemerintah Republik Indonesia akan menyediakan tenaga
padanan dan menanggung biaya bantuan tenaga administrasi atau
bantuan lainnya, sebagaimana tersebut dalam Lampiran "B" pada
Pengaturan ini.
Pasal IV
Pemerintah Republik Perancis melalui ACTIM (Badan
Kerjasama 'feknik, Industri dan Ekonomi) akan menyediakan
jasa-jaaa tim Konsultan SC»"REAVIA yang akan ditugaskan pada
Proyek sebagaimana diuraikan dalam Lampiran "C" pada Peng aturan ini.
Pasal V
Lampiran-lampiran pada Pengaturan ini merupakan
bagian yang tak terpisahkan daripada Pengaturan ini, dan
dari waktu ke waktu dapat diadakan perubahan aesuai dengan
j iwa dari Pengaturan ini, dengan Pertukaran Surat antara

Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Republik
Perancis.
Pasal VI
Perselisihan-per•elisihan yang mungkin timbul dalam

penaf siran atau pelaksanaan dari Pengaturan ini akan di selesaikan secara muayawarah melalui konsultasi dan negosiasi di antara kedua Pemerintah.

... //...

- 3 -


'

SEBAGAi BUKTI, Wakil-wakil dari kedua Pemerintah,
yang diberi kuasa, telah menandatangani Pengaturan ini.
DIBUAT di JAKARTA, pada tanggal 23 Pebruari 1979,
dalam asli dibuat rangkap dua, dalam bahasa Indonesia dan
bahasa Perancis, keduanya mempunyai kekuatan hukmn yang
sama.

UNTUK PE.MBRIN'l'AH
REPUBLIK

セnesia@


Signed

PRCF.DR.IR;. B.J. HABIBIE
Menteri Riset & Teknologi
selaku
Ketua Otorita Batam



PEMERIN'l'AH

URl'UK

BEPUBLIK PEIUUl::IS

Signed
Rene

SERVOISE


Duta Besar

LAMPIRAN "A" DARI PER;ATtBAN

antara
Pemerintah Republik Indoneaia

-dan



Pemerintab Rapublik Perancis
PENGA'l'tlRAN PELAKSANAAN PROYEK
1.

1.1.

TUJUAN


UntWc. menghasilkan suatu Rencana Induk aerta Pra-Disain
tahap pertama bagi suatu pelabuhan udara di Pulau Batam.

1.2.

Untuk pengalihan teknologi yang berhubungan dengan proses
Peneli tian ini, dari tenaga-tenaga ahli Perancia kepada
tenaga-tenaga padanan Indonesia.

2.

2.1.

URAIAN PROYEK

Penelitian Reneana Induk akan meliputi kurun waktu
1979 - 2000, terbagi dalam beberapa bagian, sesuai dengan

tahap pengembangan dari pulau tersebut.
Tingkat-tingkat pengembangan yang dikehendaki akan ditentukan dimensinya sesuai dengan perkiraan arus lalu-lintas

udara dalam tahun-tahun tahap perkembangan bersangkutan.
2.2.

Dari Telaah Keterlaksanaan ekonomi dan keuangan akan memperlihatkan kemampuan mendatangkan basil dari investasi
yang diusulkan. Kemampuan itu meliputi dua tingkatan,
yaitu

1

- mengenai operaai dari Pelabuhan-udara/Lapangan-terbang

.
..

itu sendiri (atudi keuangan)

1

- mengenai perekonomian Nasional pada ummnnya (studi ekonomi).


. ... 11 ....

-

2.3.

2

Pra-Disain Tahap Pertama akan menghasilkan perumusan
yang lebih tepat dari pekerjaan. Untuk tahap itu,
maka perlu disiapkan 9ambar dan apeaifikasi tambahan.
Pada ti119kat ini mu119kin diperolehnya :
- perkiraan pembiayaan yan9 cukup tepat untuk tujuantujuan menyusun budget.
- dapat segera disiapkannya dokumen-dokumen pelelangan yang diperlukan, dengan hanya melanjutkan satu
tahap penelitian lagi.

3.

ROAR";-LIIEKUP PEKERJAAN
Penelitian akan mencakup hal-hal berikut :


3.1.

Penelitian Rencana-Induk
3 .1.1.

Perkiraan Arus Lalu-Lintas Penerbangan

3.1.2.

Persyaratan Kapasitas :

3.1.3.

Survai Lokasi :

1

3.1.3.1. Penelitian Lokasi yang sekarang.
3.1.3.2. Penelitian Lokasi yang baru.

3.1.4.

Pekerjaan Topografis dan Survai Geoteknik :
3.1.4.1. Data Topografis.
3.1.4.2. Data Geoteknis.

3.1.S.

Penelitian Konsepsional dan Perencanaan
Prasarana :
3.1.5.1. Sub-sistim di Udara.
3.1.5.2. Tata-letak Bangunan Terminal.

..

3.1.S.3. Sub-sistim di Darat •

. ... //....

3


3.1.5.4. Ikhtisar



Fasilitas-fasilitas.

3.1.6. Tata-letak Pinal Lapangan-terbang •
3.2.

Disain-Induk
3.2.1. Penelitian teknik :
3.2.1.1. Sub-sistim di Udara.
3. 2 .1. 2. Bangunan Terminal.
3.2.1.3. Sub-sistim di Darat.
3.2.2. Perkiraan-biaya s
3.2.2.1. Biaya Investasi.
3.2.2.2. Biaya-C>perasi.

3.3.

'l'elaah-Keterlakaanaan Ekonomis & Keuangan
3.3.1. Penelitian-teeuangan :
3.3.1.1. Biaya Modal.
3.3.1.2. Biaya Operasi.
3.3.1.3. Pendapatan.
3.3.1.4. Proyeksi Keuangan.
3.3.1.5. Uji-coba Kepekaan.
3.3.2. Penelitian-Ekonomi :
3.3.2.1. Manfaat karena Lapangan-terbang.
3.3.2.2. Kemampuan mendatangkan keuntungan.
3.3.2.3. Uji-coba Kepekaan.
3.3.2.4. Manfaat dari Pihak-Ketiga.
3.3.3. Kesimpulan :
3.3.3.1. Keterlaksanaan Ummn dari Proyek •

..

3.3.3.2. Indentifikasi Tindakan untuk mengikuti Kecenderungan •

. .. .//....

-

4

3.4. Pra-Disain dari T8hap Pertama



Perincian dari Methodology dan Ruang-lingkup Penelitian dibuat dalam suatu naskah terpiaah, yang berjudul

0

Rencana-Induk dan Pra-Disain Tahap Pertama•.

3.5. Pengolahan Penelitian dan I.aporan

Pengolahan daripada Penelitian dan Laporan sejauh
mungkin dilakukan di Indonesia untak memberikan kesempatan kepada tenaga-tenaga padanan Indonesia untuk dapat menyerap sebanyak mungkin proses dari penelitian.
4. LAPORAN DAN

PENYAJIAH

4.1. Seauai dengan Terms of Reference, maka harus disam-

paikan laporan-laporan berikut dalam bahasa Inggris
kepada Pemerintah Indonesia dalam jwnlah seperti
disebut dibawah ini :
a) Progress Report Bulanan (15 rangkap) r
b) Interim-Report (25 rangkap). Laporan ini harus
disampaikan 5 (lima) bulan setelah pekerjaan dimulai :
c)

Rancangan Final-Report (25 rangkap)

d) Final Report
5.

(SO

1

rangkap) •

PER:;ERDALJ:AH DAN FASILITAS

5.1. Tenaga padanan Proyek
Selama jangka-waktu pelaksanaan Proyek, Konsultan
harus menghubungi terua-menerus Tim-Proyek otorita
Batam, yang diketuai oleh Pimpinan-Proyek •

... ./ ....

- 5 -

5.2.


Steering Committee
Pemerintah Indonesia akan menunjuk suatu Steering
Committee, yang Anggota-anggotanya terdiri dari
Otorita Batam dan Pejabat-pejabat berwenang lain
yang bersangkutan.

5.3.

Data
Data dan basil-basil su:rvai disediakan oleh Pemerintah Indonesia seperti yang disebutkan dalam
Lanpiran "B" dari Pengaturan ini.

5.4.

Bantuan aetempat
Bantuan setempat sebagaimana disebutkan dalam
Lampiran

5.5.

11

B" dari Pengaturan ini.

Jasa-jasa Konaultan
Jasa-jasa Konsultan sebagaimana diaebutkan dalam
Lampiran



11

C

11

dari Pengaturan ini •

LAMPIRAN "B" DARI PER;ATURAN



antara
Pemerintah Republik Indonesia
セ@

Pemerintah Republik Perancis
KONfRIBUSI PEMERilft'AH REPUBLIK INDONESIA

Pemerintah R.epublik Indonesia menyediakan :
1. bagi Konsultan semua laporan-laporan yang tersedia,
catatan-catatan, gambar-gambar peta, statiatik-atatistik,
harga-harga aatuan kerja/bahan serta informasi ekonomi
yang mungkin diperlukan untuk penyusunan "Rencana Induk
dan Pra-Disain Tahap Pertama

11
,

dan sejaub informasi yang

aeauai dan boleh diketahui Konsultan.
2. menyediakan bantuan setempat bagi Proyek seperti berikut :
2.1. ruang kantor yang

baik , diperlengkapi dengan AC dan

alat-alat perlengkapan kantor, mesin tik, mesin hitung
aerta faailitaa kantor seperti telepon (untuk pemakaian lokal) dan benda-benda pos/meterai

1

2.2. tenaga-tenaga penterjemah dan jurutik serta stenografer
yang diperlukan oleh Tim Konsultan Perancia.
2.3. perjalanan udara antara Jakarta dan lokasi lapangan



yang diperlukan demi keberhasilan penyelesaian penelitian •

. ... // ....

7

2 .4. kendaraan-kendaraan dengan pengemudinya untuk keper-



luan angkutan lokal, di Jakarta di lokasi lapangan

1

3. bagi Konsultan, melalui Organisasi Batam, akan menyediakan pelayanan untuk tujuan bantuan ummn dalam pekerjaannya, pengalaman dan latihan selama pelaksanaan penelitian.
Pelayanan ini tidak diartikan untuk mengurangi fungsi dari Otorita pengendali Proyek dari Pemerintah Indonesia,
sebagaimana yang disebut dalarn para 5 berikut.
4. Otorita Batam akan menyediakan kepada SCFREAVIA :
4.1. Survai-topografis

1

4.2. Pelayanan yang ada di Indonesia untuk pengujian tanahtanah dan survai bahan-bahan konstruksi sebagaimana
diperlultan yang disebutkan dalam naakah

11

Rencana-

Induk dan Pra-Disain Tahap Pertaman pada para 2.4.
S. Otorita Batam akan menunjuk/membentuk auatu unit yang
bertanggung jawab untult adanya hubungan terus-menerus
dengan Konsultan selama masa penugasan mereka.
6. Pemerintab Indonesia akan, sesuai dengan perundangundangan yang berlaku :
6.1. memberi kemudahan penyelesaian dan ekspedisi daripada
Pemasukan Barang secepatnya dengan Bea Cukai tanpa
pembebanan Bea Masuk dan pungutan-pungutan lainnya
atas impor bahan-bahan dan peralatan yang diperlakan



Proyek kepada Pemerintab Republik Perancis atau
Konaultan Perancis bersangkutan.

.... //....

8



Perlakuan ini berlaku j uga terhadap barang-barang
pribadi yang bonafide dari personil Perancis yang
dipekerjakan oleh Konsultan dan keluarganya.
6.2. Banya khusus selama berlangsungnya Proyek ini, perusahaan Konsultan Perancis beserta personil Perancisnya dibebaskan dari Pajak Pendapatan atas pembayaran
yang diterimanya dari dana ya119 disediakan Pemerintah
Perancis untuk Proyek dan dari pendapatan yang diperoleh dil uar Indonesia
6.3. Tetap memberikan

ォ・ー。、

f

⦅ セョウエ。@

Perancis dan per-

sonilnya informasi mengenal perundan9-undan9an yang
dapat mempengaruhi pekerjaan mereka

1

6.4 . Mengganti kerugian tanpa membebani Pemerintah Perancis
dan tidak mempertanggungjawabkan Perusahaan Konsultan
Perancis dan pegawai-pegawai Perancisnya dari dan
terhadap aemua klaim, kehilangan, kerusakan, ongkos,
tuntutan dan gugatan dalam setiap kerugian, pelanggaran, keruaakan atau kematian yang timbul dari tindakantindakan pelaksanaan atau yang dianggap pelaksanaan
sesuai dengan pengaturan antara Perusahaan Konsultan
Perancis dan Pemerintah Perancis.

6 . 5 . Ketentuan ini tidak membebaskan siapapun dari tan99ung
jawabnya untu'k ..tiap tindakan kelalaian yang besar,
pidana atau penipuan .

. ... 11 . . ..

- 9 -

7.



7.1.

Menyediakan sesuai dengan j iwa dari Pe119aturan ini :
Segala macam surat izin dan dokwnen lainnya yang di perlukan untuk memungkinkan tenaga-tenaga Perancis
yang beraangkutan untuk melaksanakan masing-masing
tugas dan tanggung jawabnya mereka ai Indonesia.

7.2.

Semua izin export dan exit permit yang diperlukan
untuk pengiriman kembali bahan material, peralatan,
perlengkapan (termasuk barang-barang pribadi) yang
merupakan milik Konsultan Perancis atau personilnya.

8.

Membantu personil Perancia pergi kebagian wilayah
Indonesia yang diperlukan untuk memungkinkan melaksanakan tanggungjawabnya dalam pekerjaan •



10

LAMPIRAN "Cu DARI PEIGA'l'URAN
antara



Pemerintah Republik Indonesia
dan
Pemerintah

Republik Perancia

KON.l'RIBUSI PEMERINTAH REPUBLIK PERANCIS

Pemerintah

Republik Perancis menanggung

i

1. Seluruh pengeluaran upah bagi akbli-akhli Perancis yang
diikut-sertakan pada Proyek

f

2. Semua ongkos angkutan internaaional antara Perancis dan
Indonesia ,
3. Penyediaan sebagian atau seluruhnya suatu Tim tenagatenaga akhlinya kepada Pemerintah Indonesia, baik di
Perancis .maupun di Indonesia, dalam penyelesaian Proyek.
Tim tersebut terdiri atas :



3.1.

Project Manager

3.2.

Resident Engineer •I

3.3.

Chief Economist ,•

3.4.

Senior Economist

3.5.

Chief Civil Engineer ,•

3.6.

Senior Civil Engineer ,•

3.7.

Chief Architect

3.8.

Senior Architect ,•

3.9.

Chief A.T.C. Expert •I

f

1

f



.... / ...

-





11 -

3.10.

Senior A.'1' .c. Expert

3.11.

Chief Equipment Engineer 1

3.12.

Senior Com. /1!:lectronics Engineer 1

3.13.

Senior Electrical Engineer 1

3.14.

Senior M.E.T. Engineer 1

3.15 •

Senior Utilities Engineer.

1

ARRANGEMENT ENTRE LE GOUVERNEMENT DE LA REPUBLIQUE .D'INDONESIE
ET LE GOUVERNEMENT DE LA REPUBLIQUE FRANCAISE
CONCERNANT LE PlAN DE MASSE ET LES ETUDES PRELIMINAIRES
AEROPORT

D' UN

-·A

BATAM

Le Gouvernement de la Republique d'Indonesie et le Gouvernement
de la Republique Franc;aise desireux de parvenir

a un

arrangement concernant

une etude COnjointe pour le developpement d'un aeroport

Sur

l'tle de

BAT AM
Sont convenus de ce qui suit
Article I
L' etude sera connue corrune "Plan de masse et dessins preliminaires
d' execution pour la premiere phase de developpement de l' aeroport de BATAM"
( designe ci-apres par "le Projet").
Le Gouvernement de la Republique d'Indonesie appointera "BATAM
Authority" cornme Agence d'Execution et le Gouvernement de la Republique
Franc;aise appointera SOFREAVIA conune Agence d'Execution.
Article II
La realisation du projet se fera selon le schema decrit

a

l'annexe

"A" de cet Arrangement.
La duree necessaire a l'achevement du projet est estimee a
9 mois.
Article III
Le Gouvernement de la Repub1ique d'Indonesie fournira les partenaires
locaux et supportera le


qu'il est stipule

a

」ッセエ@

de l'assistance administrative ou autre, tel

l'annexe "B" de cet Arrangement.

Article IV
Le Gouvernement Franc;ais par l 1intermediaire de l 'ACTIM (Agence
pour la Cooperation Technique, Industrielle et Economique) fournira les
services de 1 ' equipe des experts de SOFREAVIA qUi. sera assignee au "Projet"
comme stipule dans l'annexe

11

C" de cet Arrangement.

Article V

..

....; ....

2

Article V
Les annexes de cet Arrangement £ont partie integrante de cet



Arrangement et pourront
l 'esprit de cet
de la Republique

セエイ・@

amendees, de temps

a

autre, en accord avec

par Echange de Lettres entre le Gouvernement
aイ。ョァセエL@

、GiョYセウゥ・@

セ@

'•

et le Gouvernement de la Republique Francaise.

Article VI
Les litiges dans , 1 1 interpretation

OU

la realisation de cet

Arrangement Seront regl eS amicalement par des consultations

OU

negociations

entre les deux Gouvernements.

EN FO! DE QUO!, Les Representants des deux Gouvernements, d!bnent
autoris es, ont signe cet Arrangement.

FAIT セ@ JAKARTA, le 23 Fevrier 1979
en double exemplaire original, en £rancais et en indonesien, les
deux versions faisant egalement £oi.

Pour le Gouvernement de la

Pour le Gouvernement de la

Republique 9:findonesie

Republique Francaise

Signed

Pro£. Dr. Ing. B.J. HABIBIE

Rene SERVOISE

f:inl.s tre de l a Recherche e t

Ambass adeur

de l a Technologie
en qualite de President
de BAT Ali: Aut hority



Signed

ANNEXE "A" A L'ARRANGEMENI'
EI'ITRE LE GOUVERNEMEI'IT DE LA REPUBLIQUE D1 INDONESIE



ET LE GOUVERNEMENI' DE LA REPUBLIQUE FRANCAISE

.AiRRf\NGEMENT CONCERNANT LE PROJET

1.

ObJec_tifs
1.1. Realiser un plcm de masse et un dessin preliminaire pour la premiere
phase de developpement de 1 1aeroport de BAT.AM.
1.2. Realiser un trans.Pert de technologie en rapport avec l 1elaboration de

l 'etude des Experts Franc;ais vers les partenaires Indonesiens.

2.

Description du projet
2.1. Le plan de masse couvrira la periode 1979-2000, divisee en plusieurs

etapes correspondant aux phases de developpement de l 'rle de BATAM.
Les etapes de developpement choisies. seront decoupees en fonction
des previsions de tra£ic des 。ョセ・ウ@

de reference respecti ves.

2. 2. Les etudes de faisab:lli te economique et financiere ctemontreront les
capacites de rentabilite des investissements proposes,

a

deux niveaux

celui des operations de l 'aeroport lui-m@me (etude financiere)
celui de l 'economie nationale en genE!ral ( etude economique)

2.3. Le dessin preliminaire de la premiere phase donnera une definition
plus precise du travail. Pour cette phase, un certain nombre de
des·sins et de specifications supplementaires devront



Cette
エlセ・@

et ape

セエイ・@

dresses.

du travail permettra d' etablir :

estimation des cants suffisamment precise pour des fins
budgetaires ;
la preparation dirccte des documents d' appels d' o£fres des 1 1et ape
d'etudes suivantc •

...; ...

3.

4

Pl an cle travail
L'etuue couvrira les points suivants
3.1.



Etude du Plan de Masse
3.1.1.

Prevision de tra£ic

3.1.2.

Exigence capacitaire

3.1.3.

Etude du site

3.1.4.

3.1.5.

3.1.6.

3.2.

Etude du site actuel

3.1.3.2.

Choix d'un nouveau site

Travaux topographiques et etudes gcotechniques
3.1.4.1.

Donnees topographiques

3.1.4.2.

Donnees geotechniques

Etudes conceptuelles et plani£ication des infrastructures
3.1.5.1.

Sous systeme aerien

3.1.5.2.

Interface de l'aeroport

3.1.5.3.

Sous systeme terrestre

3.1.5.4.

Sommaire des amenagements

Dessin de£initif de l'aeroport

Dessin
3.2.1.



3.1.3.1.

3.2.2.

Etude technique
3.2.1.1.

Sous systeme aerien

3.2.1.2.

Interface de l'aerogare

3.2.1.3.

Sous systeme terrestre

Estimation des coO.ts
3.2.2.1.

CoO.t de l'investissement

3.2.2.2.

cants op erationnels

...; ...

5

3.3.

Etudes economiques et financieres

3.3.1.


3.3.2.

3.3.3.

3.4.

Etude financiere

3.3.1.1.

cont du capital

3.3.1.. 2.

Co11ts operationnels

3.3.1.3.

Rentabilite

3.3.1.4.

Proj ections financieres

3.3.1.5.

Tests de sensibilite

Etude economique

3.3.2.1.

Avantages apportes par l'aeroport

3.3.2.2.

Possibilite de profit

3.3.2.3.

Test de sensibilite

3.3.2.4.

Avantages pour les tiers

Conclusion

3.3.3.1.

Faisabilite generale du projet

3.3.3.2.

I dentific ation de la r.iarche

u suivre

Dessin preliminaire pour la premi ere phase
Les