Pendidikan Multikultural dalam Buku Ajar Bahasa dan Sastra Indonesia untuk Siswa Sekolah Menengah Pertama di Surakarta.

(B. Pendidikan)
Pendidikan Multikultural dalam Buku Ajar Bahasa dan Sastra Indonesia untuk Siswa Sekolah
Menengah Pertama di Surakarta
Kata kunci: buku ajar, bahasa dan sastra Indonesia, pendidikan multikultural
Suwandi, Sarwiji; Jubagyo,Hermanu; Rohmadi, Muhammad; Purwanto, Joko; Hutagalung, Trisnawati;
Alpansori, Muh. Jaelani
Program Pascasarjana UNS, Penelitian, BOPTN UNS, Hibah Pascasarjana, 2012
Penelitian ini bertujuan mengembangkan buku ajar Bahasa dan Sastra Indonesia (BSI) Berwawasan
Multikultural bagi Siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP). Untuk mencapai tujuan tersebut penelitian
ini dilakukan dengan Research and Development (R & D). Penelitian pada tahap pertama ini bertujuan (1)
mendeskripsikan dan mengeksplanasikan kualitas buku ajar BSI yang digunakan guru bahasa Indonesia
(BI) dan (2) merumuskan kebutuhan guru dan siswa terhadap pendidikan multikultural dalam buku ajar
BSI. Pada tahap pertama dilakukan studi pendahuluan melalui kegiatan (1) studi kepustakaan, (2) analisis
isi terhadap buku ajar BSI yang digunakan guru BI, dan (3) studi lapangan melalui pemberian angket dan
wawancara mendalam dengan guru bahasa Indonesia. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan
terhadap tujuh buku pelajaran BSI untuk siswa kelas VIII SMP sebagai sampel dapat disimpulkan bahwa
buku-buku tersebut belum mengakomodasi nilai-nilai pendidikan multikultural secara lengkap. Hal
tersebut tampak pada masih minimnya muatan dimensi-subdimensi pendidikan multikultural. Buku ajar
BSI yang dibutuhkan guru dan siswa adalah buku yang tidak semata-mata menyajikan materi kebahasaan
dan sastra untuk mewujudkan kemahiran berbahasa dan apresiasi sastra, tetapi buku ajar yang di
dalamnya memuat dan mengintegrasikan nilai-nilai pendidikan multikultural. Nilai pendidikan

multikultural mencakupi lima dimensi, yakni (1) penintegrasian materi; (2) proses mengonstruksi
pengetahuan; (3) penyesuaian metode pembelajaran; (4) pengurangan prasangka; dan (5) penguatan
budaya sekolah dan struktur sosial. Masing-masing dimensi dijabarkan lagi ke dalam sejumlah
subdimensi berikut. Subdimensi budaya, sastra, dan bahasa (dalam dimensi pengintegrasian materi),
subdimensi konsep dan aplikasi (dalam dimensi proses mengonstruksi pengetahuan), subdimensi
individu dan kelompok (dalam dimensi penyesuaian metode pembelajaran), subdimensi agama,
suku/ras/etnik, struktur sosial/ekonomi, keadilan, dan demokrasi (dalam dimensi pengurangan
prasangka), serta subdimensi budaya sekolah dan struktur sosial (dalam dimensi penguatan budaya
sekolah dan struktur sosial)