ALASAN MASYARAKAT DALAM MEMILIH PRODUK BANK SYARIAH (STUDI KASUS BANK BNI SYARIAH CABANG DARMO KOTA SURABAYA).

ALASAN MASYARAKAT
DALAM MEMILIH PRODUK BANK SYARIAH
(STUDI KASUS BANK BNI SYARIAH CABANG DARMO KOTA SURABAYA)

SKRIPSI

Diajukan Oleh :

ARDIK KRISTIAWAN
0811010030/ FE/ IE

Kepada

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
J AWA TIMUR
2012

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.


USULAN PENELITIAN
ALASAN MASYARAKAT
DALAM MEMILIH PRODUK BANK SYARIAH
(STUDI KASUS BANK BNI SYARIAH CABANG DARMO KOTA SURABAYA)

yang diajukan

Ardik Kristiawan
0811010030/FE/IESP

telah disetujui untuk diseminarkan oleh

Pembimbing Utama

PROF. DR. SYAMSUL HUDA, SE, MT

Tanggal : …….....

Mengetahui,
Ketua Program Studi Ilmu Ekonomi


Dra. Ec. Niniek Imaningsih, MP
NIP. 196111201987032001
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

USULAN PENELITIAN

ALASAN MASYARAKAT DALAM MEMILIH PRODUK BANK SYARIAH
( STUDI KASUS BANK BNI SYARIAH CABANG DARMO KOTA SURABAYA) )

Yang diajukan

ARDIK KRISTIAWAN
0811010030

Telah diseminarkan dan disetujui untuk menyusun skripsi oleh

Pembimbing Utama


Prof. Dr. Syamsul Huda SE. MT
NIP. 19590828199031001

Tanggal : …………………….

Mengetahui
Ketua Jurusan Ekonomi Pembangunan

Dra. Ec. Niniek Imaningsih, MP
NIP. 196111201987032001

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

USULAN PENELITIAN

ALASAN MASYARAKAT DALAM MEMILIH PRODUK BANK SYARIAH
( STUDI KASUS BANK BNI SYARIAH CABANG DARMO KOTA SURABAYA)

Yang diajukan


ARDIK KRISTIAWAN
0811010030

Disetujui untuk Ujian Skripsi oleh

Pembimbing Utama

Prof. Dr. Syamsul Huda SE. MT
NIP. 195908281990031001

Tanggal : …………………….

Mengetahui
Pembantu Dekan I Fakultas Ekonomi
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur

Dr s. Ec. Rachman Suwaidi, MS
NIP. 196003301986031003


Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Dengan segala kerendahan hati, penulis memanjatkan puji syukur ke hadirat
Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik serta hidayah-Nya sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan mengambil judul:
“ALASAN MASYARAKAT DALAM MEMILIH PRODUK BANK SYARIAH
(STUDI

KASUS

BANK

BNI

SYARIAH

CABANG


DARMO

KOTA

SURABAYA)”.
Penyusunan skripsi ini dilakukan dengan maksud untuk melengkapi
persyaratan yang harus dipenuhi untuk mendapatkan gelar sarjana ekonomi pada
jurusan Ekonomi Pembangunan Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” jawa
Timur.
Terwujudnya skripsi ini tidak lepas dari bantuan, bimbingan serta pengarahan
yang diberikan dari Bapak Prof. Dr. Syamsul Huda, SE. MT. Selaku Dosen
Pembimbing Utama serta Dosen Wali yang dengan penuh kesabaran telah
mengarahkan dari awal untuk memberikan bimbingan kepada peneliti, sehingga
skripsi ini dapat tersusun dan terselesaikan dengan baik.
Maka pada kesempatan ini penulis dengan kerendahan hati yang tulus ikhlas
mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada yang terhormat:

i
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

1. Bapak Prof. Dr. Ir. Teguh Soedarto, MP selaku Rektor Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur, yang telah memberikan
banyak bantuan berupa sarana fasilitas dan perijinan guna pelaksanaan skripsi
ini.
2. Bapak Dr. Dhani Ichsanuddin Nur, SE, MM, selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Pembangunan Nasional “ Veteran” Jawa Timur.
3. Ibu Dra. Ec. Niniek Imaningsih,MP, selaku Ketua Program Studi Ekonomi
Pembangunan Universitas Pembangunan Nasional “ Veteran” Jawa Timur.
4. Bapak-bapak dan ibu-ibu dosen serta staf karyawan Fakultas Ekonomi
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur yang telah dengan
ikhlas memberikan banyak ilmu pengetahuannya selama masa perkuliahan
dan pelayanan akademik bagi peneliti.
5. Terucap khusus hormatku kepada kedua orangtuaku yang senantiasa
memberikan do’a restu dan dorongan baik moril maupun materiil yang tak
terhingga.
6. Terimakasih kepada para teman-teman saya angkatan 08 khususnya Dwi
Swasty Senja, Bimbi Ayu Wardhani, Robby Ricco, Angga Sulistiawan, Agus
Surya Wijaya, yang telah memberi suport dan dukungan kepada saya yang

telah mengerjakan skripsi hingga selesai.

ii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, namun
demikian skripsi ini diusahakan sesuai dengan kemampuan penulis. Oleh karena itu,
penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca dan semoga skripsi ini
memberikan manfaat bagi yang membutuhkan serta bagi pembaca untuk penelitian
selanjutnya.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Surabaya, September 2012

Penulis

iii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.


DAFTAR ISI
Kata Pengantar......................................................................................................

i

Daftar Isi ...............................................................................................................

iv

Daftar Tabel ..........................................................................................................

ix

Daftar Lampiran ...................................................................................................

x

Abstraksi ...............................................................................................................


xi

BAB I

BAB II

PENDAHULUAN
1. 1. Latar Belakang....................................................................

1

1. 2. Perumusan Masalah ...........................................................

3

1. 3. Tujuan Penelitian................................................................

3

1. 4. Manfaat Penelitian..............................................................


3

TINJ AUAN PUSTAKA
2.1. Penelitian Terdahulu.............................................................

5

2.2. Landasan Teori .....................................................................

9

2.2.1. Pengertian Bank .............................................................

9

2.2.2.. Tujuan Dari Bank Syariah ............................................

10

2.2.3. Konsep Dan Operasional Bank Syariah........................

10

iv
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2.2.4. Prinsip-prinsip Operasional Bank Syariah .......................

11

2.2.5. Sistem Pembiayaan Bank Syariah ....................................

12

2.2.6. Transaksi-transaksi Bank Syariah ....................................

15

2.2.7. Pembiayaan Mudharabah ..................................................

16

2.2.7.1. Pengertian Pembiayaan Mudharabah .........................

16

2.2.7.2.Dasar Hukum Pembiayaan Mudharabah ....................

17

2.2.7.3. Syarat-syarat Pembiayaan Mudharabah ....................

17

2.2.8. Pembiayaan Murabahah ....................................................

18

2.2.8.1.Pengertian Pembiayaan Murabahah ............................

18

2.2.8.2.Dasar Hukum Pembiayaan Murabahah ......................

19

2.2.8.3. Syarat-syarat Pembiayaan Murabahah.......................

20

2.2.9. Pembiayaan Musyarakah ..................................................

21

2.2.9.1. Pengertian Pembiayaan Musyarakah .........................

21

2.2.9.2. Dasar Hukum Pembiayaan Musyarakah ....................

21

2.2.9.3. Rukun Dan Syarat Pembiayaan Musyarakah ............

22

2.2.10. Pembiayaan Qardhul Hasan ............................................

23

v
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB III

2.2.10.1. Pengertian Pembiayaan Qardhul Hasan...................

23

2.2.10.2. Dasar Hukum Pembiayaan Qardhul Hasan .............

23

2.2.10.3. Syarat-syarat Pembiayaan Qardhul Hasan ..............

24

2.2.11. Konsep Syariah Dalam Perekonomian ..........................

24

2.2.11.1. Nilai-nilai Syariah Dalam Perspektif Mikro.............

24

2.2.11.2 . Nilai-nilai Syariah Dalam Perspektif Makro ........

25

2.2.12. Pengertian Pemasaran.................. ..................................

25

2.2.12.1. Konsep Pemasaran...................................................

27

2.2.12.2. Motif Dan Perilaku Pembeli....................... ............

28

2.2.12.3. Pelayanan Nasabah . Perbankan..............................

29

2.2.13. Kerangka Pikir...............................................................

32

2.2.14. Hipotesis........................................................................

35

METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Definisi oprasional dan Pengukuran variable .....................

36

3.1.1. Pendekatan Penelitian...................................................

38

3.2. Jenis Dan Sumber Data ........................................................

39

vi
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB IV

3.2.1. Jenis Data................................................. .....................

39

3.3. Teknik Pengumpulan Data...................................................

40

3.4. Teknik Analisis Dan Uji Kualitas Data...............................

41

3.4.1. Uji Kualitas Data ............................................................

45

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Diskripsi Hasil Penelitian..................................................

47

4.1.1. Keadaaan Responden...................................................

47

4.1.2. Jenis Kelamin Responden.............................................

47

4.1.3. Distribusi Usia Responden............................................

48

4.2. Uji Kualitas Data .............................................................. .

49

4.2.1. Uji Validitas.................................................................

49

4.2.2. Uji Reabilitas................................................................

50

4.2.3. Uji Normalitas..............................................................

51

4.3. Hasil Analisis Faktor......................................................... .

52

4.3.1. Nilai KMO Dan Bartlett’s Test....................................

52

4.3.2. MSA (Measure Of Sampling Adequacy)......................

52

vii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB V

4.3.3. Nilai Communality.......................................................

54

4.3.4. Total Variance Explained.............................................

55

4.3.5 Component Matrix........................................................

58

4.3.6. Rotated Component Matrix..........................................

60

4.3.7. Penyusunan Nama Faktor Yang Terbentuk.................

63

4.3.8. Pembahasan Hasil Penelitian.......................................

64

KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan........................................................................

65

5.2. Saran..................................................................................

66

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

viii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

ALASAN MASYARAKAT DALAM MEMILIH PRODUK BANK SYARIAH
STUDI KASUS BANK BNI SYARIAH CABANG DARMO KOTA
SURABAYA
ABSTRAKSI

OLEH :
ARDIK KRISTIAWAN

Dalam era globalisasi ini, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
mengalami kemajuan yang sangat pesat. “BANK BNI SYARIAH CABANG
DARMO KOTA SURABAYA” berusaha untuk menambah fitur-fitur baru pada
setiap layanan pada Bank Syariah, hal tersebut dilakukan agar “BANK BNI
SYARIAH CABANG DARMO KOTA SURABAYA” dapat mempertahankan
jumlah nasabah dan menarik nasabah lebih banyak lagi. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui alasan masyarakat dalam memilih produk BANK BNI
SYARIAH CABANG DARMO kota Surabaya.
Penelitian ini menggunakan data primer yang diperoleh dengan
menyebarkan kuisioner pada nasabah “BANK BNI SYARIAH CABANG
DARMO KOTA SURABAYA”. Teknik penentuan sampel dalam penelitian ini
menggunakan metode accidentian sampling yaitu sampel yang memiliki ciri/sifat
khusus dari populasi dan teknik analisis yang digunakan adalah analisis faktor.
Setelah dilakukan proses pengumpulan data, peneliti menggunakan SPSS
(Statistical Package For Social Science) 10.0 untuk mendapatkan hasil penelitian.
Adapun hasil yang diperoleh yaitu : a. Faktor Hadiah dan b. Faktor Lokasi,
sebagai faktor yang mempengaruhi nasabah dalam memilih produk Bank BNI
Syariah Cabang Darmo kota Surabaya.
Kata kunci: Biaya Administrasi, Bagi Hasil, Lokasi, Pelayanan, Keyakinan,
Hadiah, Lingkungan Sosial, ATM, Fasilitas Parkir.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan
dan menyebutkan sumber.
xi

BAB I
PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang
Lembaga Keuangan khususnya Perbankan memiliki peranan yang sangat

strategis sebagai lembaga yang menunjang perekonomian nasional dalam rangka
meningkatkan pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya termasuk didalamnya
peluang berusaha bagi pelaku bisnis, pertumbuhan ekonomi dan stabilitas nasional
kearah peningkatan taraf hidup rakyat banyak.
Dalam dasawarsa 80-an dan 90-an, industri perbankan nasional mengalami
perkembangan yang luar biasa baik dilihat dari segi volume usaha, penghimpunan
dana, maupun pemberian kredit. Namun keadaan telah berubah sejak krisis
ekonomi yang melanda indonesia yang terjadi pada pertengahan tahun 1997, krisis
tersebut telah menghancurkan seluruh sendi-sendi perekonomian khususnya
perbankan nasional. Karena tingginya tingkat suku bunga yang menyebabkan
meningkatnya jumlah dana yang berhasil dihimpun baik oleh Bank Konvensional
maupun Bank Syari’ah ( Anonim, 2010: 1 ).
Konsistensi Bank Syariah dalam memberikan kredit baik pada saat
ekonomi sedang dalam keadaan stabil maupun pada saat bermasalah. Keinginan
masyarakat terhadap adanya Bank tanpa bunga tersebut mendapat respon dengan
adanya deregulasi di sektor perbankan sejak 1 Juni 1983 dan peraturan Bank
Indonesia (PBI) No. 4 Tahun 2002 yang memberikan kebebasan kepada bankbank untuk menetapkan sendiri tingkat bunganya. Bahkan bank tidak dilarang
untuk menetapkan bunga 0% ( Anonim, 2002: 1 ).

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

1

2

Sebagai langkah selanjutnya, dalam meningkatkan usaha kecil pemerintah
telah mengeluarkan suatu kebijakan untuk mencapai sasaran pemerataan,
pertumbuhan dan stabilitas secara seimbang. Tujuan dari kebijakan tersebut
adalah untuk meningkatkan kemampuan berusaha para pengusaha kecil sehingga
mampu dikembangkan dan dapat menciptakan lapangan kerja baru yang akhirnya
bisa menyerap lebih banyak tenaga kerja.
Kegiatan utama Bank Syari’ah yang diatur dalam UU No 10 Tahun 1998,
sebagaimana Bank Konvensional adalah menghimpun dan menyalurkan dana
melalui produk-produk yang ditawarkan kepada masyarakat. Dalam penyaluran
dana, Bank Syari’ah menempuh mekanisme bagi hasil sebagai pemenuhan
kebutuhan permodalan dan melalui mekanisme jual-beli sebagai pemenuhan
kebutuhan pembiayaan. Dari pemenuhan permodalan yang ditawarkan tersebut,
antara lain: pembiayaan Mudharabah, Murabahah, Musyarakah dan Qardul Hasan,
dengan menggunakan sistem bagi hasil ( Anonim, 1998: 2 ).
Di dalam operasionalnya, Bank Syari’ah berpegang teguh pada prinsipprinsip dasarnya yang berdasarkan pada syariat islam, sehingga sesuai dengan
hukum islam. Karena itu dari sisi penyaluran dana Bank Syari’ah dituntut untuk
dapat menjaga tingkat kesehatannya dengan menghindari pembiayaan bermasalah.
Tingkat resiko pembiayaan yang tinggi keberadaannya yang diatur dalam UU
yang sama dengan Bank Konvensional, sehingga menimbulkan kekhawatiran
bahwa Bank Syari’ah akan menerapkan sistem yang sama dengan Bank
Konvensional. Dalam hal ini Bank Syari’ah dituntut untuk istiqomah pada tujuan
utamanya, yakni memberikan jasa perbankan sesuai dengan syariat islam.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3

1.2

Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang yang di sajikan diatas, dapat diambil

perumusan masalah sebagai berikut:
1. Faktor apakah yang menjadi pertimbangan nasabah dalam memilih
produk-produk Bank BNI Syari’ah Cabang Darmo kota Surabaya?
2. Faktor apakah yang dominan bagi nasabah dalam memilih produk
Bank BNI Syari’ah Cabang Darmo kota Surabaya?
1.3

Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan yang ingin diteliti, dapat di ketahui tujuan

penelitian sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui faktor yang menjadi pertimbangan nasabah dalam
memilih produk-produk Bank BNI Syari’ah Cabang Darmo kota
Surabaya.
2. Untuk mengetahui faktor yang dominan bagi nasabah dalam memilih
produk Bank BNI Syari’ah Cabang Darmo kota Surabaya.
1.4

Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang dapat di ambil dari dilaksanakannya penelitian ini

adalah sebagai berikut:
1. Dapat menjadi sumbangsih bagi pengembangan ekonomi Islam pada
umumnya dan Bank Syari’ah pada khususnya.
2. Dapat digunakan sebagai bahan pijakan bagi penelitian selanjutnya.
3. Penelitian ini ditujukan agar masyarakat awam dapat mengambil informasi
yang memang dibutuhkan.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4

4. Dapat menjadi bahan acuan tentang masalah perbankan Syari’ah baik
dalam ruang lingkup yang kecil dan terbatas maupun ruang lingkup yang
lebih besar.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

5

BAB II
TINJ AUAN PUSTAKA
2.1. Penelitian Terdahulu
Penelitian ini menggunakan beberapa sumber terdahulu sebagai referensi serta
bahan kajian yang berkaitan dengan penelitian sekarang.Para peneliti tersebut
adalah :
1. Irbid dan Zar ka, 2001
Dengan Judul Penelitian “ Faktor-faktor yang mendorong nasabah memilih bank
konvensional atau bank syariah”. Hasil penelitian tersebut mendukung bahwa
motivasi nasabah dalam memilih bank syariah cenderung didasarkan kepada motif
keuntungan, bukan kepada motif keagamaan. Dengan kata lain, nasabah lebih
mengutamakan economic rationale

dalam keputusan memilih bank syariah

dibandingkan dengan lembaga perbankan non-syariah atau bank konvensional.
2. Susana, 2003
Dengan Judul Penelitian “ Analisis perbedaan perhitungan pendapatan
tabungan nasabah antara prinsip konvensional dengan prinsip syari’ah pada
Bank di Indonesia. “ Dengan dasar pemikiran tersebut penelitian ini bertujuan
untuk menganalisis sejauh mana perbedaan perhitungan pendapatan tabungan
nasabah antara prinsip konvensional dengan prinsip syari’ah pada Bank
Indonesia. Dari hasil analisa dan menunjukkan bahwa pendapatan yang
diperoleh oleh nasabah bank konvensional lebih kecil dibandingkan dengan
bank syari’ah sedangkan pendapatan pada nasabah bank syari’ah pada tahun

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

6

2000 juga lebih kecil dibandingkan pendapatan nasabah bank syari’ah pada
tahun 2001.
3. Noerchoidah, SE, MM.
Dengan Judul Penelitian : “ Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi
Tindakan Menabung Pada Bank “X” Cabang Surabaya “.
Menyatakan bahwa adanya hubungan yang signifikan antara faktor – faktor
layanan, promosi, pendapatan nasabah, fasilitas kemudahan yang ditawarkan
tabungan, keamanan dana nasabah Bank dan bunga yang menguntungkan
terhadap tindakan seorang nasabah untuk menabung di tabungan bank “X”
Cabang Surabaya. Dari beberapa faktor yang mempengaruhi tindakan
Nasabah untuk menabung (terbatas pada factor yang teliti) ternyata factor
keamanan dana nasabah merupakan faktor yang memiliki pengaruh paling
besar.
4. Ayuthia, 2004
Dengan judul penelitian “factor-faktor yang mempengaruhi jumlah dana
masyarakat dengan akad Mudharabah pada Bank Syariah Mandiri di Indonesia.
Dengan atas dasar pemikiran tersebut, penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh antara (X1), Nilai pembiayaan (X2) jumlah kantor Bank,
(X3) terhadap jumlah dana masyarakat dengan akad Mudharabah (Y).
sedangkan secara parsial menunjukkan nisbah (X1) nilai pembiayaan (X2) dan
jumlah kantor Bank (X3) berpengaruh nyata terhadap jumlah dana masyarakat
dengan akad Mudharabah

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

7

5. Rugust Praharta Buana
Dengan judul Penelitian “Analisis Faktor-Faktor Yang Dipertimbangkan
Nasabah Bank Dalam Memanfaatkan Layanan Perbankan di PERMATA
BANK TUNJUNGAN Surabaya”.
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dilakukan peneliti
sebelumnya atas permasalahan yang dihadapi, maka dapat ditarik suatu
kesimpulan sebagai berikut :
1. Pada perhitungan analisis faktor dengan memasukan

17 variabel didapat

bahwa hasil KMO Measure Of Sampling Adequacy (MSA) sebesar 0,821 dan
bartlett’s test sebesar 1275,087 dengan tingkat signifikan sebesar 0,000.
2. Berdasarkan analisis faktor dengan menggunakan rotasi faktor (varimax)
diperoleh 4 faktor baru, dimana ke empat faktor tersebut memenuhi syarat
sebagai faktor karena memiliki nilai eigen value lebih dari 1.
1. Faktor-faktor yang diperoleh tersebut adalah :
a. Faktor jaminan
Nilai varian sebesar 30,323 komponen petama mempengaruhi
pertimbangan nasabah dalam memanfaatkan layanan PERMATA
BANK Tunjungan surabaya sebesar 30,323%.
b. Faktor pelayanan yang memuaskan Nilai varian sebesar 28,732
komponen kedua mempengaruhi pertimbangan nasabah dalam
memanfaatkan layanan PERMATA BANK Tunjungan surabaya
sebesar 28,732%.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

8

c. Faktor banyaknya cabang
Nilai varian sebesar 1,796 komponen ketiga mempengaruhi
pertimbangan nasabah dalam memanfaatkan layanan PERMATA
BANK Tunjungan surabaya sebesar 1,796%.
d. Faktor lokasi
Nilai varian sebesar 6,439 komponen ke empat mempengaruhi
pertimbangan nasabah dalam memanfaatkan layanan PERMATA BANK
Tunjungan Surabaya sebesar 6,439%.
Berdasarkan uraian diatas maka peneliti yang dilakukan oleh peneliti pada
kesempatan kali ini berbeda dengan penelitian-penelitian sebelumnya. Perbedaan
penelitian yang dilakukan oleh peneliti terdahulu dengan penelitian yang
dilakukan sekarang terletak pada kurun waktu, jenis bank, tempat penelitian,
ruang lingkup yang digunakan, jumlah variabel yang digunakan untuk penelitian.
Berdasarkan penelitian terdahulu seperti yang telah disebutkan diatas, yang juga
merupakan dasar acuan untuk penelitian kali ini dengan judul “Faktor-faktor
Yang Mempengaruhi Sikap Nasabah Dalam Memilih Jasa Perbankan Syariahl”,
dengan variabel terikat yang digunakan dalam penelitian ini adalah Sikap nasabah
dalam memilih jasa perbankan Syariah

(Y), sedangkan variabel bebas yang

digunakan dalam penelitian ini adalah Tangibel(X1),External value(X2)
Reability(X3), Assurance(X4),Empathy (X5), Responssivenes (X6).

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

.

9

2.2. Landasan Teori
2.2.1. Pengertian Bank Syari’ah
Menurut UU Tahun 1998 No 7 Tahun 1992, Bank Syari’ah adalah bank
yang melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syari’ah yang dalam
kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayarannya.
Bank Syari’ah merupakan bagian yang tak terpisahkan dengan mobilitas
ekonomi pada saat sekarang ini. Dimana nama lain yang digunakan oleh Bank
Syari’ah yaitu Bank Islam, Bank tanpa bunga (bagi hasil). Istilah-istilah tersebut
merupakan istilah baru yang digunakan untuk menyebut Baitul Maal yang
merupakan Lembaga Keuangan Islam yang dikenal sejak 14 abad yang lalu.
Karena A.Perwatamadja dan M.Syafi’i Antonio ( 1992 : 1 ) menyatakan: “ Bank
Islam adalah bank yang beroperasi sesuai dengan prinsip-prinsip Syari’ah Islam,
yakni bank yang beroperasinya yang mengacu pada ketentuan-ketentuan AlQur’an dan Hadist”. Maksudnya sesuai dengan ketentuan-ketentuan Syariat Islam
khususnya yang menyangkut tata cara bermuamalat secara islami, supaya tidak
ada unsur Riba di dalam kegiatan investasi atas dasar bagi hasil ( 1992 : 1-2 ).
Menurut Ensiklopedi Islam, Bank Syari’ah adalah Lembaga Keuangan
yang usaha pokoknya memberikan kredit dan jasa-jasa dalam lalu-lintas
pembayaran serta peredaran uang yang pengoperasiannya disesuaikan dengan
prinsip-prinsip Syari’ah Islam ( 1994 : 231 ).
Sedangkan menurut PP No 72 Tahun 1992, yang dimaksud dengan Bank
bagi hasil adalah bank yang sistem operasionalnya berdasarkan pada prinsip
Syari’ah.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

10

2.2.2.Tujuan dari Bank Syari’ah
Menurut Handbook of Islamic Banking, tujuan dasar dari Bank Syari’ah
adalah menyediakan fasilitas keuangan dengan cara mengupayakan instrumeninstumen keuangan ( financial instrument ) yang sesuai dengan ketentuan dan
norma-norma Syari’ah ( Kazarian ; 1993 : 54 ).
Tujuan dari berdirinya Bank Syari’ah antara lain, sebagai berikut:
1. Menambah lapangan kerja baru bagi kesejahteraan umat islam itu sendiri.
2. Membina Ukhuwah Islamiah melalui kegiatan ekonomi dalam rangka
meningkatkan pendapatan perkapita menuju kualitas hidup yang
memadahi.
Untuk mencapai tujuan operasionalisasi Bank Syari’ah tersebut, diperlukan
strategi operasional sebagai berikut:
1. Bank Syari’ah tidak bersifat menunggu ( pasif ) terhadap datangnya
permintaan fasilitas, melainkan bersifat aktif dengan melakukan sosialisasi
atau penelitian terhadap usaha-usaha yang berskala kecil yang perlu
dibantu tambahan modal.
2. Bank Syariah mengkaji tingkat kejenuhan serta tingkat kompetitifnya.
2.2.3. Konsep dan Operasional bank Syari’ah
Konsep dan operasional Bank Syari’ah menyangkut pelaksanaan kegiatan
muamalat khususnya konsep ekonomi atau perniagaan. Hubungan antara pihakpihak yang melakukan transaksi dalam perniagaan yang menurut Syariat Islam
ditentukan oleh oleh hubungan akad. Akad adalah suatu perbuatan yang sengaja
dilakukan oleh dua orang atau lebih berdasarkan keridhoan masing-masing.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

11

Jenis-jenis akad dalam prinsip Syari’ah ( M. Amin Aziz, 1992 : 18 ) adalah
sebagai berikut:
a. Akad pertukaran: Akad jual beli ( bai’u ), pertukaran harta ( yang
mempunyai nilai, termasuk mata uang ) dengan harta.
b. Akad titipan: Akad Wadiah, simpanan diantara mereka yang memiliki
barang berharga ( yang menitip ) dan pihak yang menyimpan ( yang
dititipi ).
c. Akad bersyarikat: Akad kerjasama perkongsian diantara dua orang atau
lebih dengan masing-masing memberikan masukan modal ( dalam
berbagai bentuk ) dengan perjanjian pembagian keuntungannya telah
disepakati oleh keduanya.
d. Akad memberi kepercayaan: Akad yang memberikan jaminan sehingga
seseorang yang melepaskan haknya kepada orang lain menjadi percaya
dan merasa terjamin bahwa haknya itu tidak akan hilang.
2.2.4. Prinsip-prinsip Operasional Bank Syari’ah
Menurut ketentuan pelaksanaan di bidang perbankan ( UU No. 10 Tahun
1998 ) berdasarkan SK Direksi BI No.32 / 34 / kep / Dir tentang Bank Syari’ah
berdasarkan prinsip Syari’ah pada pasal 28 disebutkan bahwa Bank Syari’ah
wajib menerapkan prinsip Syari’ah dalam melakukan kegiatan usahanya yang
meliputi: ( Bank Indonesia, 1998 : 11 ).
A. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan, meliputi:
a. Tabungan berdasarkan prinsip Wadiah atau Mudharabah.
b. Bentuk lain berdasarkan prinsip wadiah atau Mudharabah.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

12

B. Melakukan penyaluran dana melalui:
1. Transaksi jual beli berdasarkan prinsip:
a. Murabahah
b. Isthisna
c. Ijarah
d. Salam
e. Jual beli lainnya
2. Pembiayaan Bagi Hasil berdasarkan prinsip:
a. Mudharabah
b. Musyarakah
c. Bagi hasil lainnya
3. Pembiayaan lainnya:
a. Hawalah
b. Rahn
c. Qard
2.2.5. Sistem Pembiayaan Bank Syari’ah
Pembiayaan merupakan salah satu tugas Bank baik Bank Konvensional
maupun Bank Syari’ah, yaitu pemberian fasilitas penyediaan dana untuk
memenuhi kebutuhan pihak-pihak yang membutuhkan dana dalam menjalankan
usaha, tetapi tidak mempunyai dana atau modal tersebut ( Syafi’i Antonio, 2001 :
160 ).
Menurut sifat penggunaannya pembiayaan dapat dibagi menjadi dua hal
berikut ini:

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

13

1. Pembiayaan

Produktif,

yaitu

pembiayaan

yang

ditujukan

untuk

peningkatan usaha baik usaha produksi, perdagangan, maupun investasi.
2. Pembiayaan Konsumtif, yaitu pembiayaan yang digunakan untuk
memenuhi kebutuhan konsumsi, yang akan habis digunakan untuk
memenuhi kebutuhan.
Menurut keperluannya pembiayaan produktif dapat dibagi menjadi dua hal berikut
ini:
1. Pembiayaan Modal Kerja, yaitu pembiayaan untuk memenui kebutuhan:
a. Peningkatan produksi, baik secara kuantitatif, yaitu jumlah hasil
produksi, maupun secara kualitatif, yaitu peningkatan kualitas atau
mutu hasil produksi.
b. Untuk keperluan perdagangan atau peningkatan Utility Of Place dari
suatu barang.
Unsur-unsur modal kerja terdiri dari komponen-komponen alat Liquid ( cash ),
piutang dagang ( receiveble ), dan persediaan ( inventory ) yang umumnya terdiri
atas persediaan bahan baku ( raw material ), persediaan barang dalam proses (
work in process ) dan persediaan barang jadi ( fhinised head goods ). Oleh karena
itu pembiayaan modal kerja merupakan salah satu atau kombinasi dari
pembiayaan Likuiditas ( cash financing ), pembiayaan piutang ( receivable
financing ) dan pembiayaan persediaan ( inventory financing ).
2. Pembiayaan investasi, yaitu untuk memenuhi kebutuhan barang-barang
modal ( capital goods ) serta fasilitas-fasilitas yang erat kaitannya dengan
itu. Pembiayaan investasi diberikan kepada nasabah untuk keperluan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

14

penambahan modal guna mengadakan rehabilitasi, perluasan usaha,
ataupun pendirian proyek baru.
Ciri-ciri pembiayaan investasi adalah:
a. Berjangka waktu menengah dan panjang.
b. Untuk pengadaan barang-barang modal.
c. Mempunyai perencanaan alokasi dana yang matang dan terarah.
Pembiayaan investasi diberikan dalam jumlah besar dan pengendapannya
cukup lama. Oleh karena itu harus disusun proyeksi arus kas projected cash flow
yang mencakup semua komponen biaya dan pendapatan sehingga dapat diketahui
berapa dana yang tersedia setelah semua kewajiban terpenuhi.
Untuk pembiayaan investasi Bank Syari’ah menggunakan skema
Musyarakah Mustanaqishah, yaitu pembiayaan dengan prinsip penyertaan dan
secara bertahap Bank melepaskan penyertaannya dan pemilik perusahaan akan
mengambil alih kembali. Selain itu, juga dengan skema Al-Ijarah Al-Muntahia
Bit- Tamlik, yaitu menyewakan barang modal dengan opsi diakhiri dengan
pemilikan. Sedangkan pembiayaan konsumtif diperlukan oleh pengguna dana
untuk memenuhi kebutuhan konsumsi dan akan habis dipakai untuk memenuhi
kebutuhan tersebut. Kebutuhan konsumsi dapat dibedakan atas kebutuhan primer
dan kebutuhan skunder.
Bank Syari’ah dapat menyediakan kebutuhan komersil untuk memenuhi
kebutuhan barang konsumsi dengan menggunakan skema sebagai berikut:
a. Al-Bai’u Baithaman Aju atau jual beli dengan angsuran.
b. Al-Ijarah Al Muntahia Bit-Tamlik atau sewa beli.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

15

c. Al-Musyarakah Mutanaqishah atau Decreasing participation, dimana
secara bertahap Bank menurunkan jumlah partisipasinya.
Pembiayaan konsumsi tersebut digunakan untuk memenuhi kebutuhan primer dan
skunder, sedangkan kebutuhan primer pada umumnya tidak dapat dipenuhi
dengan Pembiayaan Komersial.
2.2.6. Transaksi-transaksi Bank Syari’ah
Para ahli hukum dan para ahli ekonomi muslim telah mengembangkan
instrumen-instrumen keuangan yang sesuai dengan tujuan-tujuan yang telah
digariskan oleh perbankan Islam. Teknik-teknik finansial yang dikembangkan
oleh oleh perbankan Islam, baik dalam rangka pengerahan dana dari bank maupun
dalam rangka pemberian fasilitas pembiayaan oleh bank itu bagi nasabahnya,
adalah teknik-teknik finansial yang tidak berdasarkan bunga ( interest free ), tetapi
didasarkan pada profit and loss sharing principle ( PLS ).
Didalam UU No. 10 Tahun 1998, disebutkan beberapa teknik finansial
tersebut, yaitu Mudharabah, Musyarakah, Murabahah, Ijarah, dan Ijarah Wa
Iqtina. Dalam surat keputusan direksi Bank Indonesia No. 32 / 34 / KEP / DIR
tanggal 12 Mei 1999 tentang Bank Umum berdasarkan prinsip Syari’ah selain
transaksi-transaksi yang disebutkan dalam UU No. 10 Tahun 1998 itu disebutkan
pula beberapa jenis transaksi yang lain yaitu Hiwalah, Istishna, Kafalah, Qardh,
Qardhul Hasan, Rahn, Sharf, Wadiah, Wadiah Yad Amanah, Wadiah Yad
Dhamanah, dan Wakalah ( Anonim : 16 ).

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

16

2.2.7. Pembiayaan Mudharabah
2.2.7.1. Pengertian pembiayaan Mudharabah
Pembiayaan Mudharabah yaitu suatu perjanjian pembiayaan antara Bank
dengan nasabah, dimana Bank menyediakan 100 % pembiayaan bagi usaha
kegiatan tertentu dari nasabah. Sedangkan nasabah mengelola usaha tersebut
tanpa campur tangan Bank. Bank mempunyai hak untuk mengajukan usul dan
melakukan pengawasan. Atas penyediaan dana untuk pembiayaan tersebut, Bank
mendapat imbalan atau keuntungan yang besarnya ditetapkan atas dasar
persetujuan antara kedua belah pihak. Apabila terjadi kerugian atas usaha yang
dibiayai tersebut, maka kerugian tersebut sepenuhnya ditanggung oleh Bank
kecuali kerugian akibat dari kelalaian nasabah.
Kredit Mudharabah ini dapat dikembangkan untuk investasi baru bagi
nasabah, baik dibidang pertanian, perikanan, perindustrian kecil, maupun industri
rumah tangga.
Tujuan pemberian kredit Mudharabah ini adalah untuk menggabungkan
masing-masing potensi, yakni potensi pemilik modal yang tidak memiliki
keahlian usaha ( skill ) dengan pemilik proyek yang tidak memiliki modal untuk
bersama-sama mendapatkan keuntungan.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

17

2.2.7.2. Dasar Hukum Pembiayaan Mudharabah
Dasar hukum Pembiayaan Mudharabah adalah sebagai berikut:
1. Syari’ah Islam
a. Al-Qur’an
Dan berikanlah pinjaman kepada Allah SWT pinjaman yang baik. Dan
kebaikan apa saja yang kamu perbuat untuk dirimu niscaya kamu memperoleh (
balasan ) Nya disisi Allah SWT sebagai balasan yang paling baik dan yang paling
besar pahalanya.....( Al-Muzammil : 17 ).
b. Al-Hadist
Dari Suhaib ra. Bahwa Rosullullah SAW. Bersabda: tiga perkara didalamnya
terdapat keberkaitan (1) menjual dengan pembayaran secara kredit (2)
Muqaradhah ( nama lain dari Mudharabah ) (3) mencampur gandum dengan
tepung untuk keperluan rumah dan bukan untuk dijual ( HR. Ibnu Majah ) (
Warkum Sumitro, 1997 : 34 ).
Menurut ketentuan pelaksanaan dibidang Perbankan ( UU No. 10 Tahun 1998
) berdasarkan SK Direksi BI No. 32 / 34 / Kep / Dir tentang Bank Umum
berdasarkan Prinsip Syari’ah pada pasal 28 huruf b disebut bahwa bank wajib
menerapkan Prinsip Syari’ah dalam melakukan kegiatan usahanya yang meliputi
penyaluran dana melalui pembiayaan Bagi Hasil berdasarkan prinsip Mudharabah,
musyawarah dan Bagi Hasil lainnya.
2.2.7.3. Syarat-syarat Pembiayaan Mudharabah
Syarat-syarat Mudharabah adalah sebagai berikut:
1. Modal harus dalam bentuk tunai dan bukan piutang.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

18

2. Modal harus diserahkan kepada mudharib agar memungkinkan melakukan
usaha.
3. Modal harus dinyatakan dengan jumlahnya, seandainya modal berbentuk
barang maka barang tersebut harus dimiliki sebesar nilai yang disepakati
oleh Shahibul maal dan mudharib.
4. Pembagian keuntungan harus dinyatakan dalam pembagian persentase dari
keuntungan yang mungkin dihasilkan. Kesepakatan rasio persentase harus
dicapai melalui negosiasi dan dituangkan dalam kontrak. Pembagian
keuntungan baru dapat dilakukan setelah mudharib mengembalikan
seluruh atau sebagian modal kepada shahibul maal.
2.2.8. Pembiayaan Murabahah
2.2.8.1. Pengertian Pembiayaan Murabahah
Pembiayaan Murabahah yaitu pembiayaan dari Bank yang diberikan
kepada umat untuk tujuan pembelian barang-barang kebutuhan modal kerja,
investasi, ataupun konsumsi. Dalam pembiayaan ini Bank menyediakan talangan
dana untuk pengadaan suatu barang dengan perjanjian bahwa penerima
pembiayaan akan membayar pada saat jatuh tempo atau pada waktu yang telah
disepakati berupa harga pokok barang ditanbah dengan keuntungan yang
disepakati.
Pembiayaan Murabahah ini mirip dengan kredit modal kerja pada Bank
konvensional, karena itu jangka waktu pembiayaan tidak lebih dari satu tahun.
Tujuan Pembiayaan Murabahah ini adalah untuk pembiayaan seperti:
rumah, tanah, mobil, motor dan sebagainya. Tetapi juga tidak menutup

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

19

kemungkinan pembiayaan Murabahah ini dipergunakan untuk keperluan seperti
misalnya, pemberian dana yang bertujuan untuk pengembangan usaha, seperti
renovasi pabrik, perusahaan, toko dan lain-lain. Dimana dana tersebut nantinya
akan dibayarkan kepada pihak Bank secara berkala beserta hasil keuntungan yang
didapat dari pabrik, perusahaan, dan toko tersebut tentunya dilihat dari pendapatan
perbulan dari penerima pembiayaan dan hasil keuntungan tersebut telah disepakati
diawal dari pemberian pembiayaan. Dan satu hal lagi apabila ada kerugian dimasa
yang akan datang oleh pabrik, perusahaan dan toko tersebut tetapi jumlah
pembayaran kepada Bank belum terlunasi maka kerugian akan ditanggung
bersama dengan pengawasan dari pihak Bank yang dilakukan sesuai prosedur.
2.2.8.2. Dasar Hukum Pembiayaan Murabahah
Dasar hukum Pembiayaan Murabahah adalah sebagai berikut:
1. Syari’ah Islam
a. Al-Qur’an
“ Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan
harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan
perniagaan yang berlaku dengan suka sama suka diantara kamu. Dan
janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya Allah adalah Maha
Penyayang dan kepadamu”. ( An Nissa’ : 29 ).
b. Al-Hadist
Dari Suhaib ra. Bahwa Rosullullah SAW. Bersabda: tiga perkara
didalamnya terdapat keberkaitan (1) menjual dengan pembayaran
secara kredit (2) Muqaradhah ( nama lain dari Mudharabah ) (3)

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

20

mencampur gandum dengan tepung untuk keperluan rumah dan bukan
untuk dijual ( HR. Ibnu Majah ) ( Warkum Sumitro, 1997 : 34 ).
2. Peraturan perundang-undangan di Indonesia
Menurut ketentuan pelaksanaan dibidang Perbankan ( UU No. 10
Tahun 1998 ) berdasarkan SK Direksi BI No. 32 / 34 / Kep / Dir tentang
Bank Umum berdasarkan Prinsip Syari’ah pada pasal 28 huruf b disebut
bahwa bank wajib menerapkan Prinsip Syari’ah dalam melakukan
kegiatan usahanya yang meliputi penyaluran dana melalui transaksi jual
beli berdasarkan prinsip Murabahah, Istishna, Ijarah, Salam dan jual beli
lainnya.
2.2.8.3. Syarat-syarat Pembiayaan Murabahah
Syarat-syarat Murabahah adalah sebagai berikut:
1. Kontrak pertama harus sah
2. Kontrak harus bebas dari riba
3. Bank memberi tahu biaya modal kepada nasabah
4. Bank harus menjelaskan setiap cacat yang terjadi sesudah pembelian dan
harus membuka semua hal yang berhubungan dengan cacat
5. Bank harus membuka semua ukuran yang berlaku bagi harga pembelian,
misalnya jika pembelian dilakukan secara hutang
6. Jika syarat dalam 1,4 atau 5 tidak dipenuhi, pembeli memiliki pilihan:
a. Melanjutkan pembelian seperti apa adanya
b. Kembali kepada penjual dan menyatakan ketidaksetujuan
c. Membatalkan kontrak

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

21

2.2.9.

Pembiayaan Musyarakah

2.2.9.1. Pengertian pembiayaan Musyarakah
Pembiayaan Musyarakah yaitu suatu perjanjian dimana Bank menyediakan
sebagian dari Pembiayaan bagi usaha atau kegiatan tertentu, sebagian lain
disediakan oleh mitra usaha. Dalam hal ini Bank dapat ikut serta dalam
manajemen usaha tersebut. Bank bersama mitra usaha mengadakan kesepakatan
tentang pembagian keuntungan tersebut tidak harus sebanding dengan
pembiayaan masing-masing, melainkan atas dasar perjanjian kedua belah pihak.
Apabila terjadi kerugian, kerugian tersebut akan ditanggung bersama sesuai
dengan pembiayaan masing-masing. Hal ini dilakukan agar tercipta suatu iklim
perekonomian yang kondusif baik bagi Bank maupun mitra usaha, disamping itu
suasana silaturahmi tetap terjalin dan terjaga seiring dengan hubungan kerja yang
dijalin antara Bank dan mitra usaha.
Di segi lain dengan sisi yang positif pula tentunya, pembiayaan
Musyarakah ini sangat baik dan tepat bagi wirausahawan yang baru saja memulai
usaha dan ingin menjalin hubungan kerja dengan tingkat resiko yang dapat
berkurang, karena kerugian dapat ditanggung bersama dengan pihak Bank.
Tentunya ini sangat menguntungkan berbagai pihak.
2.2.9.2. Dasar Hukum Pembiayaan Musyarakah
Dasar hukum Pembiayaan Musyarakah adalah sebagai berikut:
a. Al-Qur’an
.....Dan sesungguhnya kebanyakan dari orang-orang yang berserikat itu
sebagian mereka berbuat dzalim kepada sebagian yang lain, kecuali orang-

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

22

orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh; dan sedikitlah mereka
ini.....( Shaad : 24 ).
b. Al-Hadist
Dalam hadist kursi yang diriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa
Rosulullah SAW, telah berkata; “Aku menyertai dua pihak yang sedang
berkongsi selama salah satu dari keduanya tidak mengkhianati yang lain,
seandainya berkhianat maka aku keluar dari penyertaan tersebut”. ( HR.
Abu Daud, Subulussalam 3 / 12 ) ( Sumitro, 1997 : 35 ).
2.2.9.3. Rukun dan Syarat Pembiayaan Musyarakah
Rukun pembiayaan Musyarakah adalah sebagai berikut:
1. Sighat ( ucapan ) : Ijab dan Qabul
2. Pihak yang berkontrak
3. Obyek kesepakatan: Modal dan Kerja
Syarat-syarat Musyarakah adalah sebagai berikut:
1. Ucapan tidak ada bentuk khusus dari kontrak Musyarakah. Ia dapat
berbentuk pengucapan yang menunjukkan tujuan. Berakad dianggap
sah jika, diucapkan secara verbal atau ditulis. Kontrak Musyarakah
harus dicatat dalam tulisan dan disaksikan.
2. Pihak yang berkontrak. Disyaratkan bahwa mitra harus kompeten
dalam memberikan atau diberikan kekuasaan perwakilan.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

23

2.2.10. Pembiayaan Qardhul Hasan
2.2.10.1. Pengertian Pembiayaan Qardhul Hasan
Pembiayaan Qardhul Hasan yaitu suatu perjanjian antara Bank sebagai
pemberi pinjaman dengan nasabah sebagai penerima pinjaman, baik berupa uang
maupun barang tanpa adanya persyaratan, adanya tambahan, atau biaya apapun.
Pinjaman ( nasabah ) berkewajiban mengembalikan uang atau barang yang
dipinjam pada waktu yang telah disepakati bersama, dengan jumlah sama dengan
pokok pinjaman.
Bank sebagai pemberi pinjaman tidak diperbolehkan meminta pinjaman
untuk membayar lebih dari jumlah pokok pinjaman, akan tetapi Bank dibenarkan
untuk menerima kelebihan pembayaran secara sukarela dari peminjam sebagai
tanda terima kasih yang besarnya tidak ditentukan sebelum akad, ini hukumnya
sunnah.
Tujuan dari Pembiayaan Qardhul Hasan adalah untuk menolong peminjam
yang berada dalam keadaan terdesak, baik untuk hal-hal yang bersifat konsumtif
maupun produktif. Peminjam dipilih secara selektif dan hati-hati terutama kepada
peminjam yang dinilai jujur dan mempunyai reputasi baik.
2.2.10.2. Dasar Hukum Pembiayaan Qardhul Hasan
Dasar hukum Pembiayaan Qardhul Hasan adalah:
a. Al-Qur’an
“ Siapakah yang mau memberikan pinjaman kepada Allah SWT, pinjaman
yang baik ( menafkahkan hartanya dijalan Allah SWT ), maka Allah akan
melipat gandakan pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

24

banyak. Dan Allah SWT menyempitkan dan melapangkan ( rizki ) dan
kepadanyalah kamu dikembalikan. ( Al-Baqarah : 245 ).
b. Al-Hadist
Dari Ibnu Mas’ud. Bahwa Rosulullah SAW telah bersabda: “ Barang siapa
yang telah melepaskan saudaranya yang miskin dari satu kesusahankesusahan dunia maka Allah akan melepaskan satu kesusahan kepadanya
di hari akhir. Barang siapa telah membantu saudaranya yang kesulitan di
dunia, maka Allah akan membantunya di dunia dan di akhirat.
Sesungguhnya Allah selalu membantu seorang hamba selama hamba
tersebut membantu saudaranya”. ( Hadist Riwayat : Muslim ) ( Sumitro,
1997 : 40 ).
2.2.10.3. Syarat-syarat Pembiayaan Qardhul Hasan
Syarat pembiayaan Qardhul Hasan adalah sebagai berikut:
1. Pembiayaan ini digunakan sebagai produk untuk menyumbang usaha
yang sangat kecil atau membantu sektor sosial.
2. Sumber dana yang digunakan untuk pembiayaan berasal dari dana ZIS
( Zakat, Infaq, Shodaqoh ) bukan berasal dari modal Bank.
2.2.11. Konsep Syari’ah dalam Perekonomian
2.2.11.1. Nilai-nilai Syari’ah dalam Per spektif Mikro
Nilai-nilai Syari’ah dalam Perspektif Mikro adalah sebagai berikut:
1. Shiddiq. Memastikan bahwa pengelolahan Bank Syari’ah dilakukan
dengan moralitas yang menjunjung tinggi nilai kejujuran.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

25

2. Tabligh.

Secara

berkesinambungan

melakukan

sosialisasi

dan

mengedukasi masyarakat mengenai prinsip-prinsip produk dan jasa
didalam Bank Syari’ah.
3. Amanah. Menjaga dengan ketat prinsip kehati-hatian dan kejujuran dalam
mengelolah dana yang diperoleh dari pemilik dana ( Shahibul maal )
sehingga timbul rasa saling percaya antara pihak pemilik dana dan pihak
pengelolah dana investasi ( Mudharib ).
4. Fathanah. Memastikan bahwa pengelolahan Bank dilakukan secara
profesional dan kompetitif sehinggan menghasilkan keuntungan maksimal
dalam tingkat resiko yang ditetapkan oleh Bank Syari’ah.
2.2.11.2. Nilai-nilai Syari’ah dalam Per spektif Makro
Nilai-nilai Syari’ah dalam Perspektif Makro adalah sebagai berikut:
1. Kaidah Zakat mengkondisikan perilaku masyarakat yang lebih menyukai
berinvestasi dibandingkan hanya menyimpan hartanya.
2. Kaidah Pelarangan Riba menganjurkan pembiayaan bersifat bagi hasil (
Equity Based Financing ) dan melarang riba.
3. Kaidah Pelarangan Judi tercermin dari kegiatan Bank Syari’ah yang
melarang investasi yang tidak memiliki kaitan dengan sektor riil.
4. Kaidah Pelarangan Gharar mengutamakan transparansi dalam bertransaksi
dan kegiatan operasional lainnya dan menghindari ketidakjelasan.
2.2.12. Pengertian Pemasaran
Banyak definisi yang dikemukakan oleh pakar Marketing, namun dari
keseluruhan definisi tersebut belum ada suatu keseragaman diantara pakar satu

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

26

dengan pakar yang lain. Definisi yang dikemukakan oleh beberapa ahli tentang
pemasaran antara lain:
1. Menurut Philip Kotler, pemasaran adalah kegiatan manusia yang
diarahkan untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia melalui
proses pertukaran. Berdasarkan definisi tersebut dapat diketahui beberapa
istilah seperti:
a. Kebutuhan ( needs )
b. Keinginan ( wants )
c. Permintaan ( demands )
d. Produk ( product )
e. Pertukaran ( exchange )
f. Transaksi ( transaction )
g. Pasar ( market )
Kebutuhan
Kebutuhan manusia adalah suatu keadaan yang dirasakan ingin diperoleh
seseorang ( Penulis ).
Keinginan
Keinginan manusia adalah pola kebutuhan manusia yang dibentuk oleh
kebudayaan dan individualitas seseorang ( Penulis ).
Per mintaan
Adalah keinginan terhadap produk-produk tertentu yang didukung oleh
suatu kemampuan dan kemauan untuk membeli produk ( Penulis ).

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

27

Produk
Produk adalah suatu yang dapat ditawarkan pada suatu pasar untuk
mendapatkan perhatian untuk dimiliki penggunaan atau konsumsinya yang
bisa memuaskan keinginan atau kebutuhan konsumen ( Penulis ).
Pertukaran
Adalah tindakan seseoran

Dokumen yang terkait

Studi Deferensiasi Produk Kartu Kredit Syariah Antar Bank Syariah di Indonesia (Studi Kasus Pada Bank BNI Syariah dan CIMB Niaga Syariah)

3 30 122

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN NASABAH DALAM MEMILIH PRODUK BANK MUAMALAT KOTA SURABAYA (Studi Kasus Bank Muamalat Cabang Darmo).

0 0 93

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGAMBILAN KEPUTUSAN NASABAH DALAM MEMILIH PRODUK BANK BRI SYARIAH DI KOTA SURABAYA (STUDI KASUS : BANK BRI SYARIAH CABANG DARMO).

0 2 99

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGAMBILAN KEPUTUSAN NASABAH DALAM MEMILIH PRODUK BANK MANDIRI SYARIAH KOTA SURABAYA (Studi Kasus Bank Mandiri Syariah Cabang Pembantu Universitas Airlangga).

0 0 104

MANAJEMEN PEMBIAYAAN GADAI EMAS DI BANK SYARIAH INDONESIA : STUDI KASUS PT. BANK BNI SYARIAH CABANG SURABAYA DHARMAWANGSA.

0 0 78

PRODUK PERBANKAN SYARIAH : STUDI KASUS IMPLEMNTASI TRANSAKSI GADAI DI PT. BANK BNI SYARIAH CABANG DHARMAWANGSA SURABAYA.

0 2 65

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGAMBILAN KEPUTUSAN NASABAH DALAM MEMILIH PRODUK BANK MANDIRI SYARIAH KOTA SURABAYA (Studi Kasus Bank Mandiri Syariah Cabang Pembantu Universitas Airlangga)

0 0 23

SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGAMBILAN KEPUTUSAN NASABAH DALAM MEMILIH PRODUK BANK BRI SYARIAH DI KOTA SURABAYA (STUDI KASUS : BANK BRI SYARIAH CABANG DARMO)

0 0 19

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN NASABAH DALAM MEMILIH PRODUK BANK MUAMALAT KOTA SURABAYA (Studi Kasus Bank Muamalat Cabang Darmo)

0 0 20

ALASAN MASYARAKAT DALAM MEMILIH PRODUK BANK SYARIAH (STUDI KASUS BANK BNI SYARIAH CABANG DARMO KOTA SURABAYA)

0 0 17