KORELASI CHOUKAI TERHADAP DOKKAI :Penelitian Terhadap Mahasiswa Tingkat II Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang FPBS UPI.

(1)

Tika Kartikasari, 2013

Korelasi Choukai Terhadap Dokkai (Penelitian Terhadap Mahasiswa Tingkat II Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang,FPBS UPI)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

KORELASI CHOUKAI TERHADAP DOKKAI

(Penelitian Terhadap Mahasiswa Tingkat II Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang FPBS UPI)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang

Oleh :

TIKA KARTIKASARI 0907075

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA JEPANG

FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2013


(2)

Tika Kartikasari, 2013

Korelasi Choukai Terhadap Dokkai (Penelitian Terhadap Mahasiswa Tingkat II Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang,FPBS UPI)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Korelasi Choukai Terhadap Dokkai

(Penelitian Terhadap Mahasiswa Tingkat II Jurusan Pendidikan Bahasa

Jepang FPBS UPI)

Oleh Tika Kartikasari

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni

© Tika Kartikasari 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Oktober 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

Tika Kartikasari, 2013

Korelasi Choukai Terhadap Dokkai (Penelitian Terhadap Mahasiswa Tingkat II Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang,FPBS UPI)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu HALAMAN PENGESAHAN

KORELASI CHOUKAI TERHADAP DOKKAI

(Penelitian Terhadap tingkat II Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang, FPBS UPI)

Oleh: Tika Kartikasari

NIM. 0907075

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Salah Syarat Ujian Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang ini, Telah Disetujui dan Disahkan Oleh:

Pembimbing I Pembimbing II

Dra. Neneng Sutjiati, M.Hum Drs. Mulyana Adimihardja, M.Ed NIP. 196011081986012001 NIP. 194906301980031001

Mengetahui,

Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang

Dra. Neneng Sutjiati, M.Hum NIP. 196011081986012001


(4)

Tika Kartikasari, 2013

Korelasi Choukai Terhadap Dokkai (Penelitian Terhadap Mahasiswa Tingkat II Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang,FPBS UPI)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

Korelasi Choukai Terhadap Dokkai

(Penelitian Terhadap Mahasiswa Tingkat II Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang FPBS UPI)

Choukai dan dokkai merupakan dua dari empat aspek keterampilan berbahasa selain kaiwa dan sakubun. Choukai adalah keterampilan untuk memahami isi dan informasi yang berasal ujaran/lisan atau media suara. Sedangkan dokkai adalah keterampilan untuk memahami isi dan informasi yang bersumber dari teks atau bacaan. Kedua aspek tersebut memiliki kesamaan yaitu bersifat receptif atau menerima.

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan hubungan choukai terhadap dokkai pada mahasiswa tingkat II semester IV Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang, Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Tahun Akademik 2012/2013.

Pada penelitian ini digunakan metode deskriptif korelasional yang bertujuan memberikan gambaran hubungan antar variabel atau untuk menyatakan besar kecilnya hubungan antara kedua variabel dengan mengacu kepada hipotesis yang telah dirumuskan sebelumnya.

Penelitian ini mengambil data dari nilai tes latihan Nihongo Nouryokushiken N4 serta pemberian angket tentang hubungan antara choukai dan dokkai.

Dari penelitian tersebut, didapatkan data yang kemudian diolah dengan statistik sehingga diperoleh nilai angka korelasi pengaruh choukai terhadap dokkai sebesar 0,51 yang artinya antara choukai dan dokkai terdapat korelasi yang sedang atau cukup. Oleh sebab itu hipotesis alternatif pada penelitian ini diterima bahwa prestasi belajar choukai memiliki hubungan positif dengan prestasi belajar dokkai pada mahasiswa tingkat II semester IV Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang UPI tahun akademik 2012/2013.

Tika Kartikasari 0907075 (73 Halaman)


(5)

Tika Kartikasari, 2013

Korelasi Choukai Terhadap Dokkai (Penelitian Terhadap Mahasiswa Tingkat II Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang,FPBS UPI)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRACK

Correlation Of Learning Skills Against Reading Skills

(Research Students Second Level of Japanese Language Education Department, FPBS UPI )

Choukai (listening skills) and dokkai (reading skills) are two of the four aspects of language skills than kaiwa (speaking skills) and sakubun (writing skills). Both of these aspects have in common that are receive.

This study aims to describe the relationship about Choukai against dokkai in fourth semester students of second-level in Japanese Education Department, Indonesian University of Education, Academic Year 2012/2013 .

In this research used a descriptive correlational method that aims gives an overview of the relationship between two variables or to express large little relationship between the two variables with reference to the hypothesis that has been formulated previously.

This research took data from test scores NihongoNouryoukushiken N4 exercise. And provision of questionnaires about the relationship between dokkai and Choukai.

From these studies, the data obtained are then processed by statistics in order to obtain the numerical values of correlation Choukaieffects on dokkai of 0.51 which means that between Choukai and dokkai there correlations were moderate or sufficient. Therefore, an alternative hypothesis on research

Choukai accepted that achievement has a positive relationship with dokkai on fourth semester level II Japanese Education Department UPI academic year 2012/2013.

Tika Kartikasari 0907075 (73 Pages)


(6)

Tika Kartikasari, 2013

Korelasi Choukai Terhadap Dokkai (Penelitian Terhadap Mahasiswa Tingkat II Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang,FPBS UPI)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

読解 対 聴解 相関関係

ネ 教育大学日本語教育学科 年生

カ カ カサ

〇九〇七〇七五

73 ー

要旨

言語能力 中 聴解 読解 四中 支配権 聴解 話

た 声 内容 情報 く理解 読解 本

キ い 読 物 内容 情報 く理解 聴解 読解 同

本研究 目的 ネ 教育大学 日本語教育学科

学年 年生 学習者 読解 対 聴解 影響 記述 た

本研究 方法 記述法 相関関係 そ 方法 目的

関係 大 宣言 い 実際 問題 い 対象

中 い わた 情 述 仮定一緒型 入

本研究 日本語能力試験 N4 練習 ータ 処理 そ

ケー 中 入

ータ 分析 た上 読解 対 聴解 相関関係 5 わ

う た そ 読解 対 聴解 関係 充分 いう意味

え Hk 許可 ネ 教育大学 日本語教育

学科 学年 年生 学習者 読解 対 ち う

い 正数関係 いう た


(7)

Tika Kartikasari, 2013

Korelasi Choukai Terhadap Dokkai (Penelitian Terhadap Mahasiswa Tingkat II Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang,FPBS UPI)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... xi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Rumusan dan Batasan Masalah ... 4

1.3 Tujuan dan Manfaat ... 5

1.4 Anggapan Dasar ... 6

1.5 Definisi Operasional... 7

1.6 Metodologi Penelitian ... 7

1.7 Populasi dan Sampel ... 8

1.8 Instrumen Penelitian... 8

1.9 Teknik Pengumpulan Data dan Pengolahan Data ... 8

1.10 Sistematika Penulisan... 9

BAB II LANDASAN TEORITIS ... 10

2.1 Choukai (Menyimak) ... 10

2.1.1 Pengertian ... 10

2.1.2 Aspek-Aspek Menyimak ... 12

2.1.3 Tujuan Menyimak ... 12


(8)

Tika Kartikasari, 2013

Korelasi Choukai Terhadap Dokkai (Penelitian Terhadap Mahasiswa Tingkat II Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang,FPBS UPI)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2.1.5 Proses Pembelajaran Keterampilan Menyimak ... 15

2.1.6 Pengembangan Keterampilan Menyimak ... 17

2.2 Dokkai (Membaca). ... 18

2.2.1 Pengertian ... 18

2.2.2 Aspek-Aspek Membaca ... 20

2.2.3 Tujuan Membaca ... 23

2.2.4 Cara-Cara Pembelajaran Keterampilan Membaca ... 23

2.2.5 Proses Pembelajaran Keterampilan Membaca ... 26

2.2.6 Pengembangan Keterampilan Membaca ... 27

2.3 Hubungan Choukai dan Dokkai ... 27

2.4 Hipotesis ... 30

2.5 Penelitian Terdahulu ... 31

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 32

3.1 Model Penelitian ... 32

3.2 Objek Penelitian ... 35

3.3 Instrumen Penelitian... 36

3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 38

3.5 Teknik Pengolahan Data ... 39

BAB IV ANALISIS dan INTERPRETASI DATA ... 43

4.1 Deskripsi Data ... 43

4.2 Pengolahan Data Tes ... 50

4.3 Pengolahan Data Angket ... 53


(9)

Tika Kartikasari, 2013

Korelasi Choukai Terhadap Dokkai (Penelitian Terhadap Mahasiswa Tingkat II Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang,FPBS UPI)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V KESIMPULAN dan REKOMENDASI ... 70

5.1 Kesimpulan ... 70

5.2 Rekomendasi ... 71


(10)

Tika Kartikasari, 2013

Korelasi Choukai Terhadap Dokkai (Penelitian Terhadap Mahasiswa Tingkat II Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang,FPBS UPI)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Di Indonesia bahasa Jepang merupakan bahasa asing kedua yang paling banyak dipelajari setelah bahasa Inggris.Berdasarkan survey yang dilakukan oleh Japan Foundation (JF) pada tahun 2009, Indonesia menduduki tempat ketiga dari segi jumlah pembelajar bahasa Jepang setelah China dan Korea, dan tempat pertama di kawasan Asia Tenggara.Hal tersebut tidak mengherankan mengingat cukup eratnya hubungan antara kedua Negara. Tidak akan sulit untuk menemukan kursus, festival kebudayaan dan perusahaan Jepang di Indonesia.

Bahasa memiliki peranan penting dalam kehidupan manusia.Hal tersebut tidak terlepas dari fungsi utama bahasa yakni sebagai alat komunikasi. Dengan bahasa seseorang dapat menyampaikan pendapat bahkan keluhan kepada orang lain. Bahasa yang digunakan menentukan tersampaikan atau tidaknya pesan yang ingin disampaikan pada lawan bicara. Karena baik dalam hal „memberi‟ atau „menerima‟, bahasa adalah hal yang utama.

Pembelajaran bahasa Jepang sebagai bahasa asing, baik yang diselenggarakan di Jepang maupun yang diselenggarakan di luar negara Jepang, pada dasarnya bertujuan agar para pembelajar dapat berkomunikasi baik secara lisan maupun tulisan menggunakan bahasa Jepang yang telah dipelajarinya (Sudjianto, 2010:70).

Tujuan tersebut mencakup 4 komponen keterampilan berbahasa, yakni:  keterampilan menyimak/listening skills (choukai)

 keterampilan membaca/reading skills (dokkai)  keterampilan berbicara/speaking skills (kaiwa)  keterampilan menulis/writing skills (sakubun).


(11)

Tika Kartikasari, 2013

Korelasi Choukai Terhadap Dokkai (Penelitian Terhadap Mahasiswa Tingkat II Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang,FPBS UPI)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Keempat keterampilan berbahasa tersebut memiliki hubungan satu sama lain, meskipun dari keterampilan tersebut masing-masing memiliki ciri khas dan keberadaannya sangat penting.

Setiap keterampilan erat pula hubungannya dengan proses-proses berpikir yang mendasari bahasa. Bahasa seseorang mencerminkan pikirannya. Semakin terampil seseorang berbahasa, semakin cerah dan jelas pula jalan pikirannya. Keterampilan hanya dapat diperoleh dan dikuasai dengan jalan praktik yang banyak latihan. Melatih keterampilan berbahasa berarti pula melatih keterampilan berpikir (Tarigan, 2008: 5)

Sebagaimana tujuan pembelajaran bahasa yang telah dikemukakan sebelumnya, bahwa pembelajar bias berkomunikasi lisan dan tulisan. Dari keempat keterampilan tersebut keterampilan lisan terdiri dari menyimak (choukai) dan berbicara (kaiwa), sedangkan untuk keterampilan tulisan terdiri atas membaca (dokkai) dan mengarang (sakubun). Dari tujuan yang ada, salah satu hal yang dituntut dikuasai adalah kemampuan tulisan (membaca, mengarang). Dari keterampilan tulisan penulis mengangkat kemampuan membaca, karena kemampuan membaca akan menjadi salah satu tolak ukur keberhasilan menulis. Selain itu dokkai adalah salah satu mata kuliah awal yang dipelajari dalam perkuliahan tingkat menengah. Dokkai atau yang dalam bahasa Indonesia berarti membaca yaitu suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan, yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata/bahasa tulis (Tarigan, 2008:7). Dalam tingkatan perguruan tinggi dokkai dipelajari sebagai salah satu mata kuliah yang harus dikuasai. Sebagaimana yang diketahui kemampuan dokkaiakan berpengaruh dan menunjang mata kuliah lain. Lebih lanjut keterampilan dokkai dokkai berperan penting dalam menyampaian pesan atau informasi dalam bentuk tulisan berbahasa Jepang.


(12)

Tika Kartikasari, 2013

Korelasi Choukai Terhadap Dokkai (Penelitian Terhadap Mahasiswa Tingkat II Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang,FPBS UPI)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Salah satu tujuan membaca adalah dapat mengerti isi bacaan.Teks berbahasa Jepang tentu berbeda dengan teks berbahasa Indonesia.Perbedaan bahasa ibu inilah yang memicu kesulitan dalam membaca teks berbahasa Jepang.

Seperti halnya dokkai, choukai juga merupakan salah satu mata kuliah yang terdapat di perguruan tinggi. Choukai atau dalam bahasa Indonesia diartikan menyimak. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi ketiga (2003: 1066) penertian menyimak yaitu mendengarkan (memperhatikan) baik-baik apa yang diucapkan atau dibaca orang. Menyimak tidak hanya mendengar, tetepi juga memperhatikan, dalam hal ini dalam kegiatan menyimak seseorang harus dapat memerhatikan supaya dapat mengerti apa yang disampaika. Keterampilan choukai telah mulai diajarkan sejak tingkat dasar (shokyuu) belajar bahasa Jepang. Hal itu dikarenakan dalam pembelajaran choukai terdapat banyak komponen yang harus dikuasai, seperti pengetahuan tentang bunyi suara, kosakata, gramatika, struktur wacana, dan sebagainya dan beberapa keterampilan, seperti keterampilan-keterampilan mengidentifikasi bunyi suara, menyimak kata dengan benar, membuat prediksi-prediksi (untuk akhir kalimat, pengembangan dan isi), menyimak intisari, dan menyimak selektif (Sudjianto, 2010:121).

Dalam choukai kita dituntut untuk memehami pesan dan intisari dari wacana dan percakapan berbahasa Jepang dari sumber suara.

Perbedaan bahasa ibu, menuntut untuk memberikan perhatian lebih. Dalam kegiatan menyimak bahasa Jepang sering dijumpai kata yang sama, namun artinya jauh berbeda. Kata berbunyi panjang atau chouon dan konsonan rangkap atau sokuon untuk pembelajar asing sering terjadi kekeliruan, karena sepintas terlihat sama. Hal tersebut jarang dijumpai dalam bahasa Indonesia.

Dalam keterampilan berbahasa Jepang, choukai dan dokkai memiliki persamaan, yakni keduanya bersifat reseptif atau dengan kata lain menerima informasi dari sumber. Sebagaimana yang diungkapkan Brooks (1964:134) yang penulis kutip dari buku Menyimak Sebagai Suatu Keterampilan berbahasa (Tarigan,


(13)

Tika Kartikasari, 2013

Korelasi Choukai Terhadap Dokkai (Penelitian Terhadap Mahasiswa Tingkat II Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang,FPBS UPI)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2008).Choukai menerima informasi dari sumber suara dan dokkai menerima informasi dari sumber tulisan.Dasar-dasar kompetensi seperti dentifikasi komponen kebahasaan seperti kosakata, memahami ari secara gramatikal dan menangkap intisari dalam choukai juga dituntut dalam pembelajaran dokkai.

Sebagaimana yang telah disinggung sebelumnya, bahwa baik choukai ataupun dokkai merupakan salah satu kompetensi dalam bahasa Jepang yang harus dikuasai pembelajar. Kedua kompetensi tersebut merupakan mata kuliah yang tidak mudah. Sebagai panduan, hal tersebut telah diteliti sebelumnya oleh Tantri Neza Utami, tentang kemampuan dokkai tingkat I Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang UPI dengan nilai rata-rata hanya mencapai angka 54,2. Penelitian Tersebut dilakukan pada 7 januari 2010. Penelitian lainnya dilakukan oleh Melia Dewi Judiasri, dkk dosen Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang UPI, kemampuan choukai mahasiswa tingkat II angkatan 2007 adalah sebesar 57,38. Kedua kemampuan diatas tergolong rendah. Nilai tersebut dibawah standar kelulusan yang diacu UPI

Mengingat terdapat beberapa persamaan antara choukai dan dokkai yang telah penulis tuliskan pada bagian sebelumnya, serta rendahnya kemampuan kedua kompetensi diatas, menimbulkan asumsi bahwa rendahnya kemampuan dokkai dikarenakan lemahnya kemampuan menyimak. Maka timbul pertanyaan, adakah korelasi positif antara choukai dan dokkai?.Benarkah seseorang dapat dikatakan terampil dokkai kalau sudah terampil choukai?.

Berdasarkan Uraian diatas, mendorong penulis untuk menganalisis “Korelasi Choukai Terhadap Dokkai”.

1.2 Rumusan dan Batasan Masalah


(14)

Tika Kartikasari, 2013

Korelasi Choukai Terhadap Dokkai (Penelitian Terhadap Mahasiswa Tingkat II Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang,FPBS UPI)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan sebelumnya, didapat rumusan masalah sebagai berikut:

1) Bagaimana nilai tes choukai? 2) Berapa nilai tes Dokkai?

3) Adakah korelasi antara choukai (Menyimak) dengan dokkai (membaca)? 4) Apakah ada korelasi positif antara keduanya?

5) Sejauh mana pengaruh pemahaman dan nilai choukai terhadap dokkai atau sebaliknya?

1.2.2 Batasan Masalah

Batasan masalah pada penelitian ini adalah korelasi choukai terhadap dokkai, serta perbandingan prestasi antara kedua mata kuliah tersebut, yang dihadapi mahasiswa tingkat II Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang, Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni, Universitas Pendidikan Indonesia.

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.3.1 Tujuan

Tujuan umum diadakannya penelitian ini adalah untuk mengetahui korelasi prestasi belajar mata kuliah choukai terhadap mata kuliah dokkai

Adapun tujuan khusus diadakannya penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Untuk mengetahui ada atau tidak korelasi antara choukai terhadap dokkai. 2) Untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh choukai terhadap mata dokkai?


(15)

Tika Kartikasari, 2013

Korelasi Choukai Terhadap Dokkai (Penelitian Terhadap Mahasiswa Tingkat II Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang,FPBS UPI)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Manfaat diadakannya penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Manfaat teoritis

Dapat dijadikan sarana untuk menambah wawasan tentang bagaimana korelasi yang terjalin antara choukai dengan dokkai, sehingga berdampak positif bagi mahasiswa.

2) Manfaat praktis

 Mengetahui ada atau tidaknya korelasi yang terjalin antara prestasi belajar mata kuliah choukai dengan mata kuliah dokkai.

 Bagi mahasiswa ini bisa dijadikan motivator untuk meningkatkan prestasi salah satu mata kuliah diatas, karena dengan adanya korelasi, meningkatkan 1 mata kuliah (choukai) akan berdampak baik pada mata kuliah lainnya (dokkai).

 Bagi pengajar ini bisa dijadikan pedoman lain, dimana mengajarkan dengan baik suatu mata kuliah, akan berdampak baik bagi mata kuliah yang lain.

1.4 Definisi Operasional

Disini penulis kemukakan definisi operasional guna menghindari kesalahan dalam interpretasi makna dari kata-kata atau istilah yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu:

 Korelasi

Korelasi adalah metode penelitian untuk mengetahuhi hubungan antara dua variabel atau lebih yang digambarkan dengan besarnya koefisien korelasi  Choukai


(16)

Tika Kartikasari, 2013

Korelasi Choukai Terhadap Dokkai (Penelitian Terhadap Mahasiswa Tingkat II Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang,FPBS UPI)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan pemahaman diatas penulis mengasumsikan bahwa choukai adalah pemahaman menyimak atau kemampuan memahami isi/informasi dari sumber lisan (apa yang dibaca orang atau apa yang diucapkan orang), 聴 (chou) dari 聴く(kiku) yang berarti menyimak, dan 解(kai) yang berarati mengerti dan menjabarkan.

Dokkai

Kemampuan membaca (matsura,1994:149).

Berdasarkan pemahaman diatas penulis mengasumsikan bahwa dokkai adalah membaca pemahaman atau kemampuan memahami bacaan, 読 (do) dari membaca, dan 解(kai) yang berarati mengerti dan menjabarkan.

1.5 Anggapan Dasar

Anggapan dasar adalah sebuah titik tolak pemikiran yang kebenarannya perlu dibuktikan lagi.

Anggapan dasar dari penelitian ini adalah:

1) Terdapat korelasi/hubungan positif antara choukai terhadap dokkai. 2) Terdapat pengaruh yang signifikan antara choukai terhadap dokkai.

1.6 Metode Penelitian

Penelitian adalah kegiatan mengumpulkan, mengolah dan menganalisis data untukmemecahkan suatu masalah dengan sistematis dan ilmiah. Sedangkan metode penelitian merupakan cara pemecahan masalah penelitian yang dilaksanakan secara terencana dan cermat dengan maksud mendapatkan fakta dan simpulan agar dapat memahami, menjelaskan, meramalkan, dan mengendalikan keadaan (syamsuddin, 2007:14).


(17)

Tika Kartikasari, 2013

Korelasi Choukai Terhadap Dokkai (Penelitian Terhadap Mahasiswa Tingkat II Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang,FPBS UPI)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pada penelitian ini, penulis memggunakan salah satu jenis penelitian deskriptif yaitu studi korelasi. studi korelasi adalah kegiatan meneliti hubungan dua variabel atau lebih dengan mengacu kepada hipotesis yang telah dirumuskan sebelumnya.

1.7 Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa tingkat II jurusan pendidikan bahasa Jepang FPBS UPI yang terdiri dari tiga kelas (A, B, C). Sedangkan Sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa tingkat II, jurusan

pendidikan bahasa Jepang FPBS UPI kelas B sebanyak 24 mahasiswa.

1.8 Instrumen Penelitian

Pada penelitian ini digunakan dua instrumen, yaitu tes dan non tes (angket). Untuk tes menggunakan soal latihan Nihongo Nouryokushiken sebanyak 8 soal untuk masing-masing mata kuliah (chokai-dokkai). Sedangkan angket berjumlah 20 butir pilihan ganda (PG).

1.9 Teknik Pengumpulan Data dan Pengolahan Data

Adapun teknik pengumpulan dan pengolahan data yang penulis tempuh adalah sebagai berikut:

1) Studi literatur.


(18)

Tika Kartikasari, 2013

Korelasi Choukai Terhadap Dokkai (Penelitian Terhadap Mahasiswa Tingkat II Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang,FPBS UPI)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3) Memberikan tes choukai.

4) Memberikan tes dokkai. 5) Memberikan soal angket. 6) Menganalisis data

7) Menyusun laporan.

8) Melaporkan hasil penelitian

1.10 Sistematika Penulisan

Adapun dalam penyusunan skripsi ini, peneliti membagi kedalam lima bab yang terdiri dari:

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini memuat latar belakang masalah, rumusan dan batasan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, definisi operasional, anggapan dasar, metodologi penelitian, teknik pengumpulan data, teknik pengolahan data, sistematika penulisan.

BAB II : KAJIAN PUSTAKA

Bab ini memuat pengertian prestasi belajar, keterampilan menyimak (choukai), keterampilan membaca (dokkai), hubunghan choukai dan dokkai, hipotesis penelitian, penelitian terdahulu.

BAB III : METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini memuat model penelitian, objek penelitian, instrumen penelitian, variabel penelitian, teknik pengumpulan data, teknik pengolahan data.


(19)

Tika Kartikasari, 2013

Korelasi Choukai Terhadap Dokkai (Penelitian Terhadap Mahasiswa Tingkat II Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang,FPBS UPI)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Bab ini memuat deskripsi data, pengolahan data tes, pengolahan data angket, pembahasan

BAB V : KESIMPULAN dan SARAN


(20)

32

Tika Kartikasari, 2013

Korelasi Choukai Terhadap Dokkai (Penelitian Terhadap Mahasiswa Tingkat II Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang,FPBS UPI)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Model Penelitian

Sebagaimana yang tercantum dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (Depdikbud, 2008:1428) penelitian adalah kegiatan pengumpulan, pengolahan, analisis, dan penyajian data yang dilakukan secara sistematis dan objektif untuk memecahkan suatu persoalan atau menguji suatu hipotesis untuk mengembangkan prinsip-prinsip umum. Penelitian dapat didefinisikan sebagai suatu proses yang dilakukan berdasarkan langkah kerja ilmiah secara teratur, sistematis, dan logis dalam upaya mengkaji, memahami, dan menemukan jawaban dari suatu masalah (Sutedi, 2011:16).

Dari sumber lainnya, disebutkan bahwa penelitian adalah semua kegiatan pencarian, penyelidikan, dan percobaan secara alamiah dalam suatu bidang tertentu, untuk mendapatkan fakta-fakta atau prinsip-prinsip baru yang bertujuan untuk mendapatkan pengertian baru dan menaikan tingkat ilmu serta teknologi (Margono, 2004:1). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penelitian adalah kegiatan mengumpulkan, menholah dan menganalisis data untuk memecahkan suatu masalah dengan sistematis dan ilmiah. Kegiatan penelitian memiliki alur dalam setiap tahap pengerjaannya, hal tersebut terdapat dalam metode penelitian. Dalam Metode Penelitian Pendidikan Bahasa metode adalah cara kerja untuk memahami dan mendalami objek yang menjadi sasaran (Syamsuddin, 2007:14). Masih dalam buku yang sama disebutkan bahwa metode penelitian merupakan cara pemecahan masalah penelitian yang dilaksanakan secara terencana dan cermat dengan maksud mendapatkan fakta dan simpulan agar dapat memahami, menjelaskan, meramalkan, dan mengendalikan keadaan (Syamsuddin, 2007:14). Dengan penggunaan metode penelitian yang tepat baik, peneliti maupun pembaca akan dapat menemukan fakta


(21)

33

Tika Kartikasari, 2013

Korelasi Choukai Terhadap Dokkai (Penelitian Terhadap Mahasiswa Tingkat II Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang,FPBS UPI)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

baru, penunjang fakta terdahulu dan juga kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi berdasarkan fakta yang didapat.

Studi korelasi yang diangkat dalam tema penelitian ini termasuk kedalam penelitian deskriptif dan data yang diolah adalah data berbentuk angka, sehingga dapat dikategorikan penelitian kuantitatif. Jadi, dapat disimpulkan bahwa metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif.

Dalam Penelitian dan Penilaian Pendidikan (Sudjana, 2004: 64) “penelitian deskriptif adalah penelitian yang berusaha mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa, kejadian yang terjadi pada saat sekarang”. Metode ini digunakan untuk berupaya memecahlan atau menjawab permasalahan yang sedang dihadapi pada situasi sekarang (Ali, 1985:120). Jadi dapat disimpulkan bahwa masalah yang diangkat adalah masalah yang aktual atau terjadi pada masa sekarang.

Tujuan dari penelitian deskriptif adalah menggambarkan hal atau sesuatu sebagaimana kenyataan yang ada. Seperti yang telah disebutkan bahwa salah satu jenis deskriptif adalah studi korelasi. Studi korelasi adalah penelaahan hubungan antara dua variable pada suatu situasi atau satu/ sekelompok subjek (Ali, 1985:124). Dalam Penelitian dan Penilaian Pendidikan disebutkan bahwa studi korelasi mempelajari hubungan dua variabel atau lebih, yakni sejauh mana variasi dalam variabel lain (Sudjana, 2004: 77). Korelasi dapat menghasilkan dan menguji suatu hipotesis mengenai hubungan antar variabel atau untuk menyatakan besar kecilnya hubungan antara kedua variabel. Sehingga dapat disimpulkan bahwa studi korelasi adalah kegiatan meneliti hubungan dua variabel atau lebih dengan mengacu kepada hipotesis yang telah dirumuskan sebelumnya. Penelitian korelasi menitik beratkan pada variable yang akan dikorelasikan peneliti.

Metode Penelitian Pendidikan Bahasa (Syamsuddin, 2007:25) membagi dua

jenis hubungan korelasi, yaitu korelasi positif dan korelasi negative. Korelasi positif artinya bahwa nilai tinggi variabel pada variabel petama berhubungan dengan nilai


(22)

34

Tika Kartikasari, 2013

Korelasi Choukai Terhadap Dokkai (Penelitian Terhadap Mahasiswa Tingkat II Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang,FPBS UPI)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

yang tinggi pada variabel kedua. Sedangkan korelasi negative berarti nilai tinggi dapa variabel pertama berhubungan dengan nilai rendah pada variable kedua.

Ada tiga macam tujuan analisis korelasional sebagaimana yang terdapat dalam pengantar statistik pendidikan (Sudijono, 2008:188);

1) Ingin mencari bukti (berlandaskan pada data yang ada), apakah memang benar antara variabel yang satu dan variabel yang lain terdapat hubungan atau korelasi.

2) Ingin menjawab pertanyaan apakah hubungan antar variabel itu (jika memang ada hubungannya), termasuk hubungan yang kuat, cukup atau lemah. 3) Ingin memperoleh kejelasan dan kepastian (secara matematik), apakah hubungan antar variabel itu merupakan hubungan yang berarti atau meyakinkan(signifikan) ataukah hubungan yang tidak berarti dan tidak meyakinkan.

Dalam Penelitian Kependidikan Prosedur & Strategi (Ali, 1985: 121) secara umum langkah-langkah yang ditempuh dalam pengadakan penelitian deskritif adalah sebagai berikut:

1) Memilih masalah yang akan diteliti.

2) Merumskan dan mengadakan pembatasann masalah, kemudian berdasarkan masalah tersebut diadakan studi pendahuluan untuk menghimpun data sebagai dasar menyusun teori.

3) Membuat asumsi atau anggapan yang menjadi dasar perumusan hipotesis. 4) Perumusan hipotesis.

5) Merumuskan dan memilih teknik pengumpul data. 6) Menentukan kategori untuk mengadakan klasifikasi data. 7) Menetapkan teknik pengumpul data yang akan digunakan.

8) Melaksanakan penelitian atau pengumpulan data untuk menguji hipotesis. 9) Mengadakan analisa data (menguji hipotesis).


(23)

35

Tika Kartikasari, 2013

Korelasi Choukai Terhadap Dokkai (Penelitian Terhadap Mahasiswa Tingkat II Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang,FPBS UPI)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 11)Menyusun dan mempublikasikan laporan penelitian.

Sebagaimana yang telah ditulis dibagian sebelumnya bahwa data yang diolah dalam penelitian ini adalah data yang berbentuk angka, maka penelitian ini tergolong kedalam penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang datanya berupa angka-angka yang diolah dengan menggunakan metode statistik (Sutedi, 2011:23). Dalam dunia pendidikan, statistik mengandung pengertian kumpulan bahan keterangan yang berwujud angka, yang berkaitan dengan kegiatan di bidang pendidikan (Sudijono, 2008:2). Sebagai metode statistik dapat diartikan sebagai: cara-cara tertentu yang perlu ditempuh dalam rangka mengumpulkan, menyusun atau mengatur, menyajikan, menganalisis, dan memberikan interpretasi terhadap sekumpulan bahan keterangan yang berupa angka itu “dapat berbicara” atau dapat memberikan pengertian dan makna tertentu (Sudijono, 2008:3).

3.2 Objek Penelitian

3.2.1 Populasi

Populasi adalah seluruh data yang menjadi perhatian kita dalam suatu ruang lingkup dan waktu yang kita tentukan (Margono, 2004: 118). Pengertian lain menyebutkan bahwa populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang terdiri dari manusia, benda-benda, hewan, tumbuh-tumbuhan, gejala-gejala, nilai tes, atau peristiwa-peristiwa sebagai sumber data yang memiliki karakteristik tertentu didalam suatu penelitian (Nawawi, 1983: 141). Dari dua pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa populasi adalah keseluruhan objek yang akan diteliti dalam suatu penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa tingkat II jurusan pendidikan bahasa Jepang FPBS UPI yang terdiri dari tiga kelas (A, B, C).


(24)

36

Tika Kartikasari, 2013

Korelasi Choukai Terhadap Dokkai (Penelitian Terhadap Mahasiswa Tingkat II Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang,FPBS UPI)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3.2.2 Sampel

Dalam Metode Penelitian Segai Pendekatan praktik disebutkan bahwa sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Arikunto, 2006:131). Dengan kata lain bagian dari populasi yang dijadikan objek dalam penelitian. Sampel ini akan dijadikan suatu kesimpulan penelitian sebagai suatu yang berlaku bagi populasi yang telah ditentukan sebelumnya.

Sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa tingkat II, jurusan pendidikan bahasa Jepang FPBS UPI kelas B sebanyak 24 mahasiswa.

3.3 Instrumen Penelitian

3.3.1 Tes

Dalam penelitian kependidikan, salah satu alat untuk mengumpulakan data adalah tes. Instrument yang berupa tes ini dapat digunakan untuk mengukur kemampuan dasar dan pencapaian atau prestasi. Dalam Penelitian Pendidikan Bahasa Jepang (Sutedi, 2011:157) disebutkan bahwa tes merupakan alat ukur yag biasanya digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa setelah selesai satu satuan program pengajaran tertentu.

Sebagaimana yang tema yang diangkat, tes yang digunakan adalah tes terstandar (standardelized test), yaitu tes yang biasanya sudah tersedia di lembaga testing, yang terjamin keampuhannya (Arikunto, 2006:224).

Tes yang diberikan adalah tes kemampuan menyimak (choukai) N4 dan tes kemampuan membaca (dokkai) N4 yang diambil dari latihan Nihongo


(25)

37

Tika Kartikasari, 2013

Korelasi Choukai Terhadap Dokkai (Penelitian Terhadap Mahasiswa Tingkat II Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang,FPBS UPI)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(Nihongo Nouryoukushiken) dalam instrumen dalam tes ini didasarkan pada kenyataan bahwa tes tersebut adalah tes „resmi‟ yang dari pemerintah Jepang untuk mengukur kemampuan pembelajar asing dalam bahasa Jepang yang dilakukan dua kali dalam setahun yakni pada awal bulan desember dan juli. Tes tersebut dilakukan serentak di semua tempat yang melaksanakannya. Selain itu NOKEN adalah salah satu tolak ukur kemampuan setelah proses pembelajaran bahasa Jepang.

3.3.2 Angket

Angket adalah suatu alat pengumpul informasi dengan cara menyampaikan sejumlah pertanyaan tertulis untuk menjawab secara tertulis pula oleh responden (Margono, 2004: 167). Dalam Penelitian Kependidikan Prosedur & Strategi (Ali, 1985: 87) angket sebagai alat pengumpul data memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihan tersebut dijabarkan sebagai berikut:

1) Angket dapat digunakan untuk mengumpulkan data dari sejumlah besar responden yang menjadi sampel.

2) Dalam menjawab pertanyaan melalui angket, responden dapat lebih leluasa, karena tidak dipengaruhi oleh sikap mental hubungan antara peneliti dengan responden.

3) Setiap jawaban dapat dipikirkan masak-masak terlebih dahulu, karena tidak terikat oleh cepatnya waktu yang diberikan kepada responden untuk menjawab pertanyaan sebagaimana dalam wawancara.

4) Data yang terkumpul dapat lebih mudah dianalisis, karena pertanyaan yang diajukan kepada setiap responden adalah sama.

Adapun kekurangannya adalah sebagai berikut:

1) Pemakaian angket terbatas pada pengumpulan pendapat atau fakta yang diketahui responden yang tidak dapat diperoleh dengan jalan lain.


(26)

38

Tika Kartikasari, 2013

Korelasi Choukai Terhadap Dokkai (Penelitian Terhadap Mahasiswa Tingkat II Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang,FPBS UPI)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2) Sering terjadi, angket diisi oleh orang lain (bukan responden yang sebenarnya), karena dilakukan tidak secara langsung berhadapan muka antara peneliti dengan responden.

3) Angket diberikan terbatas kepada orang yang melek huruf.

Angket terbagi kedalam dua bentuk, yakni:

1) Angket berstruktur, yakni angket yang menyediakan kemungkinan jawaban. 2) Angket tidak berstruktur, yakni angket yang tidak mempunyai kemungkinan

jawaban.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

3.4.1 Pengumpulan data tes 3.4.1.1Persiapan

1. Studi pustaka mengumpulkan materi yang akan diujikan.

2. Penyusunan tes yang diambil dari latihan kemampuan bahasa Jepang 3. Konsultasi bentuk dan isi tes kepada dosen pembimbing.

4. Konfirmasi kepada dosen terkait (choukai dan dokkai) 5. Penentuan waktu pelaksanaan.

3.4.1.2 Pelaksanaan

Pengambilan data dilakukan sebanyak dua kali. Pada pertemuan pertama yang berlangsung pada hari selasa 23 april 2013 di laboratorium bahasa pada jam perkuliahan choukai yang dihadiri 30 mahasiswa. Pertemuan kedua dilaksanakan dua hari kemudian yakni kamis 25 april 2013 diluar jam perkuliahan yang dihadiri 26 mahasiswa. Perbedaan jumlah mahasiswa ini terjadi karena adanya beberapa mahasiswa dari tingkat sebelumnya yang mengulang di kelas tersebut. Adapun mahasiswa yang mengikuti keduanya (tes


(27)

39

Tika Kartikasari, 2013

Korelasi Choukai Terhadap Dokkai (Penelitian Terhadap Mahasiswa Tingkat II Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang,FPBS UPI)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1 dan 2) adalah 24 mahasiswa. Jadi, data yang akan diolah adalah data dari 24 mahasiswa tersebut.

3.4.2 Pengumpulan data angket 3.4.2.1 Persiapan

1. Konsultasi bentuk dan isi angket kepada dosen pembimbing. 2. Perbaikan dan penyusunan

3. Penentuan waktu pelaksanaan.

3.4.2.2 Pelaksanaan

Pengambilan data angket dilakukan pada hari kamis 25 april 2013 setelah pengambilan data tes dokkai kepada 26 mahasiswa.

3.5Teknik Pengolahan Data

3.5.1 Teknik Pengolahan Data Hasil Tes

Dalam penelitian ini, data kuantitatif yang terkumpul dalam deskriptif korelasional ini diolah dengan rumus statistik yang ada.

3.5.1.1 Mean, Median dan Modus 1) Mean

Dalam buku Pengantar statistika Pendidikan (sudijono, 2008:79) Secara singkat pengertian mean dapat diartikan sebagai jumlah dari keseluruhan angka (bilangan) yang ada dibagi dengan banyaknya angka (bilangan) tersebut.

M = ΣX N


(28)

40

Tika Kartikasari, 2013

Korelasi Choukai Terhadap Dokkai (Penelitian Terhadap Mahasiswa Tingkat II Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang,FPBS UPI)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ΣX = jumlah dari skor-skor (nilai-nilai) yang ada.

N = number of cases (banyaknya skor-skor itu sendiri) 2) Median (N)

Median adalah suatu nilai atau suatu angka yang membagi suatu distribusi data ke dalam dua bagian yang sama besar (sudijono, 2008:93).

N = 2n + 1

3) Modus

Modus adalah suatu skor atau nilai yang mempunyai frekuensi paling banyak (sudijono, 2008:105). Dengan kata lain modus dapat diartikan nilai yang paling sering muncul.

3.5.1.2 Korelasi

rxy = . N∑XY – (X) (Y) )

√ – –

rxy= angka indeks korelasi “r” product moment

N = number of cases

ΣXY = jumlah hasil perkalian antara skor X dan Y ΣX = jumlah seluruh skor X

ΣY = jumlah seluruh skor Y

Dalam memberikan interpretasi secara sederhana terhadap angka indeks korelasi “r” product moment (rxy), pada umumnya dipergunakan pedoman atau ancar-ancar sebagai berikut:

Tabel 3.1

Interpretasi angka indeks korelasi product moment (sudijono, 2008:193)


(29)

41

Tika Kartikasari, 2013

Korelasi Choukai Terhadap Dokkai (Penelitian Terhadap Mahasiswa Tingkat II Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang,FPBS UPI)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Besarnya “r” product moment (rxy) Interpretasi

0,00 – 0,20 Antara variabel X dan variabel Y memang

terdapat korelasi, akan tetapi korelasi itu sangat lemah atau sangat rendah sehingga korelasi itu diabaikan (dianggap tidak ada korelasi antara variabel X dan variabel Y) 0,20 – 0,40 Antara variabel X dan variabel Y terdapat

korelasi yang lemah atau rendah.

0,40 – 0,70 Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi yang sedang atau cukup.

0,70 – 0,90 Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi yang kuat atau tinggi.

0,90 – 1,00 Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi yang sangat kuat atau sangat tinggi.

Untuk merumuskan hipotesis maka ditempuh prosedur sebagai berikut:

 Merumuskan hipotesis alternative (Ha ) dan hipotesis nihil atau hipotesis nol (H0). Hipotesis alternatifnya kita rumuskan sebagai berikut: “ada (atau terdapat) korelasi positif (atau berkorelasi negatif) yang signifikan (meyakinkan) antara variabel X dan variabel Y.” Adapun hipotesis nihilnya adalah sebagai berikut: “tidak ada (atau tidak terdapat ) korelasi positif (atau korelasi negative) yang signifikan (meyakinkan) antara variabel X dan variabel Y.”

3.6.2 Teknik Pengolahan Data Angket


(30)

42

Tika Kartikasari, 2013

Korelasi Choukai Terhadap Dokkai (Penelitian Terhadap Mahasiswa Tingkat II Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang,FPBS UPI)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu P = f/N x 100%

P :angka presentase

f : frekuensi yang sedang dicari presentasinya N : number of cases (jumlah individu)

Adapun klasifikasi perhitungan presentasi tiap kategori adalah sebagai berikut:

Tabel 3.2 Klasifikasi presentase

interval Keterangan

0,00 % Tak seorang pun

01,00 % – 05,00 % Hampir tidak ada

06,00 % - 25,00 % Sebagian kecil

26,00 % - 49,00 % Hampir setengahnya

50,00 % Setengahnya

51,00 % - 75,00 % Lebih dari setengahnya

76,00 % - 95,00 % Sebagian besar

96,00 % - 99,00 % Hampir seluruhnya


(31)

Tika Kartikasari, 2013

Korelasi Choukai Terhadap Dokkai (Penelitian Terhadap Mahasiswa Tingkat II Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang,FPBS UPI)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

5.1 KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Terdapat korelasi positif sedang antara prestasi belajar mata kuliah choukai

terhadap mata kuliah dokkai. Nilai indeks korelasinya sebesar 0,51, nilai tersebut tergolong yakni pada kisaran (0,40-0,70). Hal tersebut menunjukan Antara variabel X (choukai) dan variabel Y(dokkai) terdapat korelasi yang sedang atau cukup.

2. Perbandingan nilai rata-rata antara choukai dan dokkai adalah 6,72 dan 6,51. Bila dibandingkan nilai choukai lebih besar daripada dokkai yakni sengan selisih 0,21. Nilai tertinggi untuk choukai adalah 10 dan terndah adalah 3,75, berarti terdapat selisih yang cukup jauh yakni 6,25. Sedangkan untuk dokkai

nilai tertinggi adalah 8,75 dan nilai terndah adalah 3,75, selisih nilainya adalah 5.

3. Pengaruh choukai terhadap dokkai sedang, tidak kuat, tidak juga lemah. Meskipun demikian adanya hubungan antara kedua mata kuliah tersebut menunjukan bahwa keterampilan menyimak akan berpengaruh positif terhadap keterampilan membaca. Sebagaimana yang telah diuraikan sebelumnya bahwa “angka korelasi antara variabel X dan variabel Y tidak bertanda negatif, berarri diantara kedua variabel tersebut terdapat korelasi positif (korelasi yang berjalan searah)”

4. Ada korelasi positif diantara keduanya. Nilai tinggi variabel pada variable petama (choukai) berhubungan dengan nilai yang tinggi pada variabel kedua (dokkai).


(32)

Tika Kartikasari, 2013

Korelasi Choukai Terhadap Dokkai (Penelitian Terhadap Mahasiswa Tingkat II Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang,FPBS UPI)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 5.2 REKOMENDASI

Pada penelitian selanjutnya diharapkan bahwa penelitian ini dihubungkan dengan manfaat yang akan diterima untuk menunjang dalam kegiatan perkuliahan. Sebagai bentuk tindak lanjut dari penelitian ini, dan untuk perkembangan pembelajaran selanjutnya diharapkan agar penelitian seperti ini dilakukan untuk mata kuliah atau subjek lain. Tentunya dengan kualitas yang lebih baik lagi.

Terdapatnya korelasi positif menunjukan hubungan saling menguntungkan bagi keduanya (choukai dan dokkai).


(33)

66

Tika Kartikasari, 2013

Korelasi Choukai Terhadap Dokkai (Penelitian Terhadap Mahasiswa Tingkat II Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang,FPBS UPI)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Ali, Mohamad. 1985. Penelitian Kependidikan Prosedur dan Strategi. Bandung: Angkasa.

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Darwati, Enik. 2009. Kamus Jepang-Indonesia Indonesia Jepang. Yogyakarta: Indonesia Tera.

Depdikbud. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Keempat. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Ichikawa, Ayako. 2010. Goukaku Dekiru Nihongo Nouryokushiken N4-5. ALC Lestari, Ratih Tia. 2009. Korelasi Antara Kemampuan Membaca Terhadap

Kemampuan Mengrang. Skripsi FPBS UPI Bandung: Tidak Diterbitkan. Margono. 2004. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Mashuri. 2006. Metode Penelitian Bahasa: Tahapan Strategi, Metode dan Tekniknya. Bandung: Rajawali Press.

Matsura, Kenji. 1994. Kamus Bahasa Jepang - Indonesia. Kyoto: Kyoto Sangyo University Press.

Ogawa, Yoshio. 1987. Nihongo Kyouiku Jiten. Tokyo: Taishuukan Shoten.

Sudijono, Anas. 2008. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Sudjana, Nana & Ibrahim. 2004. Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung: Sinar Baru Algesindo.

Sudjianto. 2010. Metodologi Keterampilan Berbahasa Jepang. Bekasi: Kesaint Blanc. Sutedi, Dedi. 2011. Penelitian Pendidikan Bahasa Jepang. Bandung: Humaniora Syamsuddin. Metode Penelitian Pendidikan Bahasa. Bandung: Remaja Rosdakarya Tarigan, Henry Guntuur. 2008. Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.


(34)

67

Tika Kartikasari, 2013

Korelasi Choukai Terhadap Dokkai (Penelitian Terhadap Mahasiswa Tingkat II Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang,FPBS UPI)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tarigan, Henry Guntur. 2008. Menyimak Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.

Wijaya, Robi. 2009. 2000 Kanji Yang Sering Digunakan. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Universitas Pendidikan Indonesia. 2012. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: Tidak Diterbitkan.


(1)

41

Tika Kartikasari, 2013

Korelasi Choukai Terhadap Dokkai (Penelitian Terhadap Mahasiswa Tingkat II Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang,FPBS UPI)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Besarnya “r” product moment (rxy) Interpretasi

0,00 – 0,20 Antara variabel X dan variabel Y memang

terdapat korelasi, akan tetapi korelasi itu sangat lemah atau sangat rendah sehingga korelasi itu diabaikan (dianggap tidak ada korelasi antara variabel X dan variabel Y) 0,20 – 0,40 Antara variabel X dan variabel Y terdapat

korelasi yang lemah atau rendah.

0,40 – 0,70 Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi yang sedang atau cukup.

0,70 – 0,90 Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi yang kuat atau tinggi.

0,90 – 1,00 Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi yang sangat kuat atau sangat tinggi.

Untuk merumuskan hipotesis maka ditempuh prosedur sebagai berikut:

 Merumuskan hipotesis alternative (Ha ) dan hipotesis nihil atau hipotesis nol (H0). Hipotesis alternatifnya kita rumuskan sebagai berikut: “ada (atau terdapat) korelasi positif (atau berkorelasi negatif) yang signifikan (meyakinkan) antara variabel X dan variabel Y.” Adapun hipotesis nihilnya adalah sebagai berikut: “tidak ada (atau tidak terdapat ) korelasi positif (atau korelasi negative) yang signifikan (meyakinkan) antara variabel X dan variabel Y.”

3.6.2 Teknik Pengolahan Data Angket


(2)

42

Tika Kartikasari, 2013

Korelasi Choukai Terhadap Dokkai (Penelitian Terhadap Mahasiswa Tingkat II Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang,FPBS UPI)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu P = f/N x 100%

P :angka presentase

f : frekuensi yang sedang dicari presentasinya N : number of cases (jumlah individu)

Adapun klasifikasi perhitungan presentasi tiap kategori adalah sebagai berikut:

Tabel 3.2 Klasifikasi presentase

interval Keterangan

0,00 % Tak seorang pun

01,00 % – 05,00 % Hampir tidak ada

06,00 % - 25,00 % Sebagian kecil

26,00 % - 49,00 % Hampir setengahnya

50,00 % Setengahnya

51,00 % - 75,00 % Lebih dari setengahnya

76,00 % - 95,00 % Sebagian besar

96,00 % - 99,00 % Hampir seluruhnya


(3)

Tika Kartikasari, 2013

Korelasi Choukai Terhadap Dokkai (Penelitian Terhadap Mahasiswa Tingkat II Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang,FPBS UPI)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

5.1 KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Terdapat korelasi positif sedang antara prestasi belajar mata kuliah choukai terhadap mata kuliah dokkai. Nilai indeks korelasinya sebesar 0,51, nilai tersebut tergolong yakni pada kisaran (0,40-0,70). Hal tersebut menunjukan Antara variabel X (choukai) dan variabel Y(dokkai) terdapat korelasi yang sedang atau cukup.

2. Perbandingan nilai rata-rata antara choukai dan dokkai adalah 6,72 dan 6,51. Bila dibandingkan nilai choukai lebih besar daripada dokkai yakni sengan selisih 0,21. Nilai tertinggi untuk choukai adalah 10 dan terndah adalah 3,75, berarti terdapat selisih yang cukup jauh yakni 6,25. Sedangkan untuk dokkai nilai tertinggi adalah 8,75 dan nilai terndah adalah 3,75, selisih nilainya adalah 5.

3. Pengaruh choukai terhadap dokkai sedang, tidak kuat, tidak juga lemah. Meskipun demikian adanya hubungan antara kedua mata kuliah tersebut menunjukan bahwa keterampilan menyimak akan berpengaruh positif terhadap keterampilan membaca. Sebagaimana yang telah diuraikan sebelumnya bahwa “angka korelasi antara variabel X dan variabel Y tidak bertanda negatif, berarri diantara kedua variabel tersebut terdapat korelasi positif (korelasi yang berjalan searah)”

4. Ada korelasi positif diantara keduanya. Nilai tinggi variabel pada variable petama (choukai) berhubungan dengan nilai yang tinggi pada variabel kedua (dokkai).


(4)

Tika Kartikasari, 2013

Korelasi Choukai Terhadap Dokkai (Penelitian Terhadap Mahasiswa Tingkat II Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang,FPBS UPI)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 5.2 REKOMENDASI

Pada penelitian selanjutnya diharapkan bahwa penelitian ini dihubungkan dengan manfaat yang akan diterima untuk menunjang dalam kegiatan perkuliahan. Sebagai bentuk tindak lanjut dari penelitian ini, dan untuk perkembangan pembelajaran selanjutnya diharapkan agar penelitian seperti ini dilakukan untuk mata kuliah atau subjek lain. Tentunya dengan kualitas yang lebih baik lagi.

Terdapatnya korelasi positif menunjukan hubungan saling menguntungkan bagi keduanya (choukai dan dokkai).


(5)

66

Tika Kartikasari, 2013

Korelasi Choukai Terhadap Dokkai (Penelitian Terhadap Mahasiswa Tingkat II Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang,FPBS UPI)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Ali, Mohamad. 1985. Penelitian Kependidikan Prosedur dan Strategi. Bandung: Angkasa.

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Darwati, Enik. 2009. Kamus Jepang-Indonesia Indonesia Jepang. Yogyakarta: Indonesia Tera.

Depdikbud. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Keempat. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Ichikawa, Ayako. 2010. Goukaku Dekiru Nihongo Nouryokushiken N4-5. ALC Lestari, Ratih Tia. 2009. Korelasi Antara Kemampuan Membaca Terhadap

Kemampuan Mengrang. Skripsi FPBS UPI Bandung: Tidak Diterbitkan. Margono. 2004. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Mashuri. 2006. Metode Penelitian Bahasa: Tahapan Strategi, Metode dan Tekniknya. Bandung: Rajawali Press.

Matsura, Kenji. 1994. Kamus Bahasa Jepang - Indonesia. Kyoto: Kyoto Sangyo University Press.

Ogawa, Yoshio. 1987. Nihongo Kyouiku Jiten. Tokyo: Taishuukan Shoten.

Sudijono, Anas. 2008. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Sudjana, Nana & Ibrahim. 2004. Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung: Sinar Baru Algesindo.

Sudjianto. 2010. Metodologi Keterampilan Berbahasa Jepang. Bekasi: Kesaint Blanc. Sutedi, Dedi. 2011. Penelitian Pendidikan Bahasa Jepang. Bandung: Humaniora Syamsuddin. Metode Penelitian Pendidikan Bahasa. Bandung: Remaja Rosdakarya Tarigan, Henry Guntuur. 2008. Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.


(6)

67

Tika Kartikasari, 2013

Korelasi Choukai Terhadap Dokkai (Penelitian Terhadap Mahasiswa Tingkat II Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang,FPBS UPI)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tarigan, Henry Guntur. 2008. Menyimak Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.

Wijaya, Robi. 2009. 2000 Kanji Yang Sering Digunakan. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Universitas Pendidikan Indonesia. 2012. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: Tidak Diterbitkan.


Dokumen yang terkait

PENGARUH COSPLAY TERHADAP MINAT BELAJAR BAHASA JEPANG : PenelitianTerhadap Mahasiswa Departemen Pendidikan Bahasa Jepang FPBS UPI Tahun Ajaran 2014/2015.

9 15 15

PENGARUH PENGUASAAN HURUF KANJI TERHADAP PEMAHAMAN TEKS DOKKAI (PENELITIAN TERHADAP MAHASISWA TINGKAT III JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA JEPANG FPBS UPI).

10 34 32

ANALISIS KESALAHAN MAHASISWA DALAM MENGGUNAKAN KALIMAT KAUSATIF-PASIF BAHASA JEPANG (SHIEKI-UKEMI BUN): Studi Deskriptif pada Mahasiswa Tingkat III Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang FPBS UPI.

6 11 39

ANALISIS KEMAMPUAN IRAI HYOUGEN PADA MAHASISWA PENDIDIKAN BAHASA JEPANG FPBS UPI.

2 14 45

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN SETTOUGO FU- DAN MU- DALAM KALIMAT BAHASA JEPANG: Pada Mahasiswa Tingkat III Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang FPBS UPI Tahun Ajaran 2012/2013.

1 3 43

ANALISIS KESALAHAN PELAFALAN SOKUON PADA MAHASISWA TINGKAT I PENDIDIKAN BAHASA JEPANG FPBS UPI.

6 13 42

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA KOMIK DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN (SAKUBUN): Studi Eksperimen terhadap Mahasiswa Tingkat II Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang FPBS UPI Tahun Ajaran 2012/2013.

1 1 60

ANALISIS KESALAHAN MAHASISWA TINGKAT IV JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA JEPANG FPBS UPI DALAM MENERJEMAHKAN VERBA ATARU SEBAGAI POLISEMI.

1 2 44

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN FILM BISU TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS (SAKUBUN) MAHASISWA TINGKAT II JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA JEPANG UPI.

3 9 29

PENGARUH PENGUASAAN HURUF KANJI TERHADAP PEMAHAMAN TEKS DOKKAI (PENELITIAN TERHADAP MAHASISWA TINGKAT III JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA JEPANG FPBS UPI) - repository UPI S JEP 1002798 title

0 1 3