Penipuan Marak Terjadi di Lingkungan PTN dan PTS.

Pikiran
.
0

Selasa

4

20

5

21

6

o Mar OApr

Penipuan

Rakyat

0

Rabu
7

22

8

23

0

Kam;s

(i)

24

o Me; 8Jun


10

25

OJul

Jumat
11

o Sabtu 0 M;nggu
12

26

13
27

0 Ags OSep


14
28

OOkt

15
29
ONov

16
30

31

.ODes

Marak Terjadi

di Lingkungan PTN & PTS
Pelaku Menawari

BANDUNG, (PR).Penipuan marak teIjadi di
lingkungan perguruan tinggi negeri (PTN) dan swasta (PTS),
beberapa minggu belakangan.
Koordinator Perguruan Tinggi
Swasta (Kopertis) Wilayah IV
Jawa Barat-Banten Abdul Hakim Halim dan Kepala Dinas
Pendidikan Jabar Wachyudin
Zarkasyi adalah dua pejabat
yang kerap dicatut namanya.
Modusnya, dosen atau pemimpin PT dihubungi orang yang
mengaku kedua pejabat tersebut
dan menawari mereka mengikuti seminar. Ujung-ujungnya,
korban diminta mentransfer sejumlah uang ke rekening pelaku.
Hakim mengungkapkan, dalam dua pekan terakhir, sepuluh
laporan penipuan dengan modus serupa datang dari para pemimpin PTS atau dosen. "Saya
sendiri secara pribadi telah menerima empat laporan. Staf saya
yang lain menerima lebih banyak lagi laporan," ujarnya, Se-

Para Dosen untuk Mengikuti


korban. Humas. Universitas
Padjadjaran Bandung Weni Widyowati menyebut adanya beberapa laporan usaha penipuan
yang dialami dosen dan guru besar di Kampus Unpad. Korban
diiming-imingi penawaran seminar di Bali atau kemudahan
menjadi staf ahli di salah satu
departemen.
Salah seorang pejabat Unpad
yang dihubungi pelaku penipuan adalah Sucherly, Ketua Program Doktor Manajemen Bisnis.
Sucherly mengaku dihubungi
pada Jumat (15 /6) dan dinyatakan terpilih sebagai delegasi Unpad untuk mengikuti seminar
selama tiga hari di Bali. Pelaku
mencatut nama Kadisdik Jabar
Wachyudin Zarkasyi yang pernah menjabat sebagai Pembantu Rektor II Unpad.
"Semua biaya ditanggung, saya tinggal berangkat saja. Tapi
untuk informasi lebih detail, saya diminta untuk menelepon
Kadisdik. Dia memberi saya no-

nin (8/6), di ruang keIja JIn.
P.H.I"I.Mustopa Bandung.
Hakim menjelaskan, modus

yang dipakai penipu selalu sarna, yakni dengan mengaku sebagai staf Kopertis dan menawari dosen atau pemimpin PTS
untuk mengikuti seminar. Selanjutnya, korban dirujuk untuk
menghubungi sebuah nomor telefon seluler yang diklaim sebagai milik Hakim, selaku Koordinator Kopertis. Lewat percakapan di telefon inilah, korban digiring untuk mentransfer uang
hingga puluhan juta rupiah.
Menurut Hakim, hingga saat
ini belum ada korban yang telanjur mentransfer uang. Tetapi
mengingat masifnya jumlah
korban yang melapor, dia mengaku cukup khawatir. "Pemimpin
dan dosen PTS saya harapkan
lebih waspada. Selalu cek ulang
setiap informasi," katanya.
Usaha penipuan tidak hanya
teIjadi di lingkungan PTS. Dosen-dosen PTN pun menjadi

Kliping
- -

- --

Hum as Un pad

- -

Seminar

--

mor hand phone yang' katanya
nomor barn Kadisdik Jabar,"
kata Sucherly.
Sang Kadisdik palsu itu, menurut Prof. Sucherly, langsung
menginformasikan kegiatan seminar di Bali dan meyakinkan
korban bahwa seminar benarbenar gratis. Sesudah itu pelaku
lagi-Iagi menyarankan korban
menelefon nomor lain yang kali
ini diklaim sebagai nomor
hand phone DiIjen Dikti, Fasli
Jalal.
Menurut Weni, modus penipuan serupa ini sebelumnya
pernah dialami para lulusan
Unpad. Pelaku mengbubungi

mereka dengan rnenawarkan
pekeIjaan. Tetapi sejak ada
edaran peringatan resmi dari
kampus lewat selebaran saat
wisuda, praktik ini berangsur
menghilang. "Semoga penipuan
ini disikapi serius, sebab tidak
menutup kemungkinan kampus
lain juga akan diincar nantinya," ucapnya. (A-t65)***

2009
-----