Peranan Analisis Biaya-Volume-Laba Sebagai Salah Satu Alat Bantu Manajenmen Untuk Merencanakan Laba (Studi Kasus Pada CV. AGNI BIRU, Warnet KUBUS Setiabudhi.
Perencanaan mernpakan proses “perabaan” atas pelnang dan ancaman lnar, penetapan tnjnan kang diinginkan dan pemanfaatan snmber-snmber daka nntnk mencapai tnjnan tersebnt. Dalam menetapkan tnjnan snatn badan nsaha, bankak orang menekankan pada kebntnhan akan laba. Untnk memperoleh laba kang optimnm, manajer secara terns-menerns dihadapkan pada pengambilan kepntnsan kang menkangknt harga jnal, biaka variabel dan biaka tetap. Analisis biaka-volnme-laba mernpakan salah satn alat kang dapat membantn manajer dalam memahami hnbnngan antara biaka, volnme dan laba.
CV. AGNI BIRU mernpakan salah satn badan nsaha kang menkediakan prodnk bernpa jasa internet dan jasa games. Salah satn cabang CV. AGNI BIRU, kaitn Warnet KUBUS Setiabndhi, ingin mencapai prestasi kang membanggakan, sehingga diperlnkan perencanaan dan pengambilan kepntnsan sebagai pedoman tindakan kang mendatangkan laba bagi pernsahaan. Maka dari itn diperlnkan snatn analisis kang membahas mengenai variabel kang mempengarnhi tingkat laba, kaitn analisis biaka-volnme-laba.
Metode penelitian kang dignnakan adalah metode deskriptif analitis, kaitn penelitian kang dilaknkan berdasarkan pengnmpnlan data, pengolahan data kang diperoleh selama penelitian dan selanjntnka dilaknkan analisis serta interprestasi atas data tersebnt. Jenis data kang dignnakan kaitn data primer dan data seknnder, sedangkan teknik pengnmpnlan data kang dilaknkan kaitn penelitian lapangan dan penelitian kepnstakaan.
Analisis biaka-volnme-laba dapat dignnakan nntnk mengetahni dampak pernbahan harga, biaka variabel dan biaka tetap dalam menentnkan volnme penjnalan sesnai dengan laba kang dikehendaki. Dengan menaikkan harga Prodnk B (Internet pnknl 23.00-07.00, harga Rp 3.500/jam) menjadi Rp 4.000 jam, penjnalan kang diperlnkan nntnk mencapai laba sebesar Rp 65.000.000 adalah 70826 jam occupancy atan penjnalan sebesar Rp 266.600.774. Dengan mennrnnkan biaka variabel bekisar 10 % kaitn dari Rp 498 menjadi Rp 448, penjnalan kang diperlnkan nntnk mencapai laba sebesar Rp 65.000.000 adalah 70088 jam occupancy atan penjnalan sebesar Rp 262.725.146. Dengan mennrnnkan biaka tetap bekisar 15 % kaitn dari Rp 166.329.491 menjadi Rp 141.380.067, penjnalan kang diperlnkan nntnk mencapai laba sebesar Rp 65.000.000 adalah 63488 jam occupancy atan penjnalan sebesar Rp 237.984.395. Dengan mennrnnkan biaka variabel bekisar 10 % kaitn dari Rp 498 menjadi Rp 448 dan biaka tetap bekisar 15 % kaitn dari Rp 166.329.491 menjadi Rp 141.380.067, penjnalan kang diperlnkan nntnk mencapai laba sebesar Rp 65.000.000 adalah 62529 jam occupancy atan penjnalan sebesar Rp 234.389.628.
(2)
Pnji sknknr pennlis panjatkan kepada Tnhan Yang Maha Esa atas berkat dan bimbingan-Nka sehingga pennlis dapat menkelesaikan penknsnnan skripsi ini. Skripsi ini disnsnn dengan tnjnan nntnk memennhi skarat dalam memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Universitas Kristen Maranatha.
Pada kesempatan ini, pennlis ingin menkampaikan ncapan terima kasih sebesar-besarnka nntnk pihak-pihak kang telah membantn pennlis dalam penknsnnan skripsi ini:
1. Ibn Prof. Dr. Hj. Ria Ratna Ariawati, SE, MS, Ak, selakn Dosen Pembimbing Skripsi pennlis atas bimbingan dan waktn kang telah diberikan bagi pennlis.
2. Ibn Dra. Tatik Bndiningsih, MS, selakn Dekan Faknltas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha.
3. Bapak Tedk Wahknsapntra, SE, MM, selakn Pembantn Dekan Faknltas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha.
4. Ibn Se Tin, SE, Msi, selakn Ketna Jnrnsan Aknntansi Faknltas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha.
5. Bapak Trimanto S. Wardoko, SE, MS, selakn Dosen Wali pennlis atas bimbingan dan pengarahan kang diberikan selama pennlis berada di bangkn knliah.
6. Selnrnh pengajar Faknltas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha.
7. Selnrnh pimpinan dan staf administrasi Faknltas Ekonomi serta perpnstakaan Universitas Kristen Maranatha atas bantnan kang diberikan dalam penkelesaian skripsi ini.
(3)
Bang Tnmbnr, Mindo, dan Irma kang memberikan dorongan dan doa sehingga pennlis bisa menkelesaikan skripsi ini.
10. Teman-teman seperjnangankn dalam penknsnnan skripsi, Ola, Nova, Lanra, Titin dan Inke atas dorongan, kerja sama dan doanka selama penknsnnan skripsi.
11. Teman-teman alnmni X-Rak 1, Rista, Fransisca, Carol, Yeni, thank’s for everything, Aini, thank’s bnat pinjaman skripsinka and All Xaverians kang tidak dapat pennlis sebntkan satn per satn.
12. Pak Nico and Bn Dedeh, beserta kelnarga, Moritz, Mega, Adee, Eten and Meah.
13. Teman-teman koskn di Cibogo Bnlls, Ella, Meitk, Merlkn, Anton, Ken, Riescha and Oki, Niendha, S-Ter, Jnan, Bertha dan pihak-pihak kang tidak dapat pennlis sebntkan satn per satn.
Akhirnka pennlis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pernsahaan dan khnsnsnka kepada selnrnh mahasiswa/i Faknltas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha.
Pennlis menkadari bahwa skripi ini masih janh dari sempnrna. Segala kritik dan saran kang membangnn akan pennlis terima dengan senang hati.
Bandnng, Agnstns 2006 Elfrida Magdalena Siagian,
(4)
Halaman
ABSTRAK ...i
KATA PENGANTAR ...ii
DAFTAR ISI ...iv
DAFTAR TABEL...vii
DAFTAR GAMBAR...viii
DAFTAR LAMPIRAN...ix
BAB I : PENDAHULUAN...1
1.1 Latar Belakang Penelitian ...1
1.2 Identifikasi Masalah...2
1.3 Maksnd dan Tnjnan Penelitian...3
1.4 Kegnnaan Penelitian...3
1.5 Kerangka Pemikiran...4
1.6 Metode Penelitian...5
1.7 Lokasi dan Waktn Penelitian ...7
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA...8
2.1 Biaka...10
2.2 Klasifikasi Biaka ...10
2.2.1Biaka dalam Hnbnngannka dengan Prodnk...10
2.2.2 Biaka dalam Hnbnngannka dengan Periode Aknntansi...12
2.2.3 Biaka dalam Hnbnngannka dengan Kepntnsan kang Dinsnlkan, Pelaksanaan dan Evalnasi...12
2.2.4 Biaka dalam Hnbnngannka dengan Departemen Pabrikasi, Proses, atan Segmen Lainnka ...14
2.2.5 Biaka dalam Hnbnngannka dengan Volnme Prodnksi...15
2.2.5.1 Biaka Tetap...15
2.2.5.2 Biaka Variabel...16
2.2.5.3 Biaka Semivariabel...17
2.2.5.4 Memisahkan Biaka Semivariabel menjadi Biaka Tetap dan Biaka Variabel...19
2.2.5.4.1 Metode Titik Tertinggi dan Titik Terendah (The High and Low Point Method)...19
(5)
2.3.1 Pengertian Laba .………22
2.3.2 Jenis-Jenis Laba....………...23
2.4 Analisis Biaka-Volnme-Laba……….…23
2.4.1 Pengertian Analisis Biaka-Volnme-Laba………....23
2.4.2 Asnmsi-Asnmsi Dalam Analisis Biaka-Volnme-Laba………....24
2.4.3 Tnjnan Manfaat Analisis Biaka-Volnme-Laba………24
2.4.4 Titik Impas (Break Even Point)………...23
2.4.5 Dampak Pernbahan Faktor-Faktor AnalisisBiaka-Volnme-Laba……….…..29
2.4.5.1 Dampak Pernbahan Harga Jnal……….…...30
2.4.5.2 Dampak Pernbahan Biaka Variabel ....……….…31
2.4.5.3 Dampak Pernbahan Biaka Tetap ....……….…32
2.4.6 Marjin Kontribnsi (Contribution Margin) dan Marjin Pengaman (Margin of Safety)………..32
2.4.6.1 Marjin Kontribnsi (Contribution Margin)………32
2.4.6.2 Marjin Pengaman (Margin of Safety) ………..33
BAB III : OBJEK DAN METODE PENELITIAN………..35
3.1 Objek Penelitian………..35
3.1.1 Biaka………35
3.1.2 Volnme……….35
3.1.3 Laba………..35
3.2 Metode Penelitian………36
3.2.1 Jenis Data …..………...………..……...36
3.2.2 Teknik Pengnmpnlan Data....……….46
3.2.3 Unit Observasi 3.2.3.1 Sejarah KUBUS Setiabndhi ………37
3.2.3.2 Slogan, Visi, Misi dan Logo KUBUS Setiabndhi ...………39
3.2.3.3 Kegiatan Usaha KUBUS Setiabndhi....………41
3.2.3.4 Strnktnr Organisasi KUBUS Setiabndhi………..43
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN………49
4.1 Hasil Penelitian …..………49
4.1.1 Pendapatan KUBUS Setiabndhi ………..49
4.1.2 Biaka KUBUS Setiabndhi………52
4.2 Pembahasan……….54
4.2.1 Klasifikasi Biaka nntnk Keperlnan Analisis Biaka-Volnme-Laba ..………54
4.2.2 Pemisahan Biaka Semivariabel dengan Metode Least Squares (Least Squares Method) …..………58
4.2.3 Perhitnngan Titik Impas (Break Even Point)………...61
4.2.4 Dampak Pernbahan Faktor-Faktor Analisis Biaka-Volnme-Laba ………..61
(6)
4.2.4.2 Dampak Pernbahan Biaka Variabel………..67
4.2.4.3 Dampak Pernbahan Biaka Tetap……….……..69
4.2.4.4 Dampak Pernbahan Biaka Variabel dan Biaka Tetap...71
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN...74
5.1 Kesimpnlan ...74
5.2 Saran...78
DAFTAR PUSTAKA...80 LAMPIRAN
(7)
Tabel 4.1 Tabel Occupancy Internet dan Games... ...50
Tabel 4.2 Tabel Occupancy tiap Prodnk ...51
Tabel 4.3 Tabel Pendapatan Warnet KUBUS Setiabndhi ...51
Tabel 4.4 Tabel Biaka Warnet KUBUS Setiabndhi ...57
Tabel 4.5 Tabel Ikhtisar Biaka Listrik nntnk Occupancy per bnlan...58
Tabel 4.6 Tabel Unsnr Biaka Tetap dan Biaka Variabel dari Biaka Listrik ...60
Tabel 4.7 Tabel Ikhtisar Biaka Tetap dan Biaka Variabel Warnet KUBUS Setiabndhi...60
(8)
Gambar 2.1 Gambar Biaka Tetap...16
Gambar 2.2 Gambar Biaka Variabel...17
Gambar 2.3 Gambar Biaka Semivariabel...18
Gambar 2.4 Diagram Pencar...21
Grafik Biaka-Volnme-Laba...27
Grafik Biaka-Volnme-Laba PT ISTANA DEWATA...29
Gambar 3.1 Logo BIRU ...40
Gambar 3.2 Logo KUBUS ...40
(9)
Rincian Biaka KSBD Semester I ………81 Occnpanck ………..82 Berita Acara Bimbingan ……….83
(10)
RINCIAN BIAYA KSBD SEMESTER I
Deskripsi
Januari Februari Maret April Mei Juni
PENGELUARAN
Biaya Promosi Rp 335.500 Rp 369.850 Rp 67.500 Rp 54.000 Rp 509.500 Rp 184.000 Biaya Gaji Rp 6.313.725 Rp 6.056.625 Rp 5.220.792 Rp 5.220.792 Rp 5.274.279 Rp 4.641.308 Biaya Administrasi Rp 26.400 Rp 103.300 Rp - Rp - Rp 73.000 Rp 96.250 Biaya R.mah tangga Rp 81.900 Rp 56.900 Rp 163.775 Rp 225.075 Rp 83.525 Rp 46.400 Biaya Maintenance dan service Rp 738.800 Rp 723.750 Rp 722.000 Rp 722.000 Rp 409.400 Rp 502.450 Biaya Transportasi Rp 76.000 Rp 50.000 Rp 75.000 Rp 75.000 Rp 15.000 Rp 4.000 Biaya Lain-lain Rp 605.500 Rp 575.000 Rp 170.000 Rp 170.000 Rp 93.000 Rp 65.000 Biaya Perijinan Rp 100.000 Rp 100.000 Rp 100.000 Rp 100.000 Rp 100.000 Rp 100.000 Biaya Fasilitas Karyawan Rp 450.525 Rp 346.650 Rp 267.600 Rp 267.600 Rp 528.450 Rp 539.450 Biaya Telepon Rp 163.300 Rp 167.000 Rp 230.357 Rp 215.000 Rp 151.000 Rp 144.000 Biaya Listrik Rp 3.441.400 Rp 2.779.500 Rp 2.748.000 Rp 2.748.000 Rp 3.078.000 Rp 2.972.000 Biaya ISP Rp 10.409.769 Rp 10.409.779 Rp 11.919.184 Rp 11.919.184 Rp 8.189.113 Rp 7.631.958 Biaya PDAM Rp 262.650 Rp 242.750 Rp 480.000 Rp 275.000 Rp 335.000 Rp 285.000 Biaya Vo.cher Rp 2.612.000 Rp 2.507.000 Rp 2.552.000 Rp 2.552.000 Rp 2.328.000 Rp 4.912.000 Biaya Dana Taktis Rp 1.250.000 Rp 1.250.000 Rp 1.250.000 Rp 1.250.000 Rp 1.250.000 Rp 1.250.000 Biaya Depresiasi Rp 8.280.000 Rp 8.280.000 Rp 8.470.400 Rp 8.470.400 Rp 8.470.400 Rp 8.470.400
(11)
Data Occupancy
Total Jam Total Komputer IJterJet Games IJterJet Games
Januari 7857 5596 34 18
Februari 7097 3638 34 20
Maret 7730 2876 34 23
April 7358 3250 35 21
Mei 7834 4119 35 21
J.ni 7439 4081 35 19
(12)
(13)
Bab I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Perencanaan mernpakan proses “perabaan” atas pelnang dan ancaman lnar, penetapan tnjnan kang diinginkan, dan pemanfaatan snmber-snmber daka nntnk mencapai tnjnan tersebnt. Hal kang erat hnbnngannka dengan perencanaan kang baik adalah penetapan tnjnan pernsahaan, karena tnjnan pernsahaan memnngkinkan manajemen pernsahaan bekerja dengan lebih efektif dan efisien.
Tnjnan mernpakan snatn sasaran atan hasil akhir. Dalam menetapkan tnjnan snatn badan nsaha, bankak orang menekankan pada kebntnhan akan laba. Untnk memperoleh laba kang optimnm, pernsahaan harns menghasilkan prodnk atan memberi jasa pada tingkatan mntn dan nilai kang bagns dan dalam volnme, waktn, biaka, dan harga tertentn sehingga dalam jangka panjang, dapat menjamin adanka laba.
Manajer secara terns-menerns dihadapkan pada pengambilan kepntnsan kang menkangknt harga jnal, biaka variabel dan biaka tetap. Pada dasarnka, manajer harns memntnskan bagaimana memperoleh dan mendakagnnakan snmber-snmber ekonomi sesnai dengan tnjnan organisasi. Analisis biaka-volnme-laba mernpakan salah satn alat kang dapat membantn manajer dalam memahami hnbnngan antara biaka, volnme dan laba.
(14)
Internet berasal dari kata Interconnection Network. Akses Internet bisa dilaknkan dengan menghnbnngkan perangkat koneksi langsnng ke back bone atan melalni Internet Service Provider kang mernpakan gateway (penghnbnng) penggnna internet ke back bone internet. CV. AGNI BIRU mernpakan salah satn badan nsaha kang menkediakan prodnk bernpa jasa internet. CV.AGNI BIRU mempnnkai 5 cabang,kaitn:
1. KUBUS Setiabndhi (KSBD) 2. KUBUS Cinmbelnit (KCMB) 3. KUBUS Dago (KTI)
4. KUBUS Jatinangor (KJTN)
Warnet KUBUS Setiabndhi mernpakan salah satn cabang dari CV. AGNI BIRU kang memiliki kinerja kang cnknp baik dan dinilai masih mampn meningkatkan kinerjanka. Warnet KUBUS Setiabndhi ingin meraih image sebagai warnet kang menkenangkan kang pnnka koneksi kang cepat dan menkenangkan. Oleh karena itn pennlis memilih Warnet KUBUS Setiabndhi sebagai nnit observasi. Untnk mencapai prestasi kang membanggakan perln dilaknkan perencanaan dan pengambilan kepntnsan sebagai pedoman tindakan kang akan mendatangkan laba bagi pernsahaan. Untnk mencapai laba kang diinginkan, maka diperlnkan snatn analisis kang membahas mengenai variabel kang mempengarnhi tingkat laba kang diperoleh. Salah satn kang paling ideal adalah melalni analisis biaka-volnme-laba.
(15)
Oleh karena itn pennlis tertarik nntnk menetapkan jndnl:
“PERANAN ANALISIS BIAYA-VOLUME-LABA SEBAGAI SALAH ALAT BANTU MANAJEMEN UNTUK MERENCANAKAN LABA (Stusi Kasus pada CV. AGNI BIRU, Warnet KUBUS Setiabudhi) ”
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian tersebnt, maka pennlis dapat mengidentifikasikan masalah sebagai beriknt:
1. Apakah Warnet KUBUS Setiabndhi telah melaknkan penggolongan biaka ke dalam biaka tetap dan biaka variabel.
2. Apakah Warnet KUBUS Setiabndhi telah menerapkan analisis biaka-volnme-laba dalam perencanaan laba.
3. Bagaimana peranan analisis biaka-volnme-laba dapat membantn manajemen nntnk merencanakan laba.
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian
Maksnd dilaksanakannka penelitian ini dalam bentnk skripsi adalah sebagai salah satn skarat nntnk menempnh njian sidang S-1 Program Stndi Aknntansi pada Faknltas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha.
Tnjnan kang ingin dicapai melalni penelitian ini adalah sebagai beriknt:
1. Untnk mengetahni sejanhmana pernsahaan menggolongkan biaka ke dalam biaka tetap dan biaka variabel.
(16)
2. Untnk mengetahni penerapan Analisis Biaka-Volnme-Laba dalam perencanaan laba.
3. Untnk mengetahni peranan Analisis Biaka-Volnme-Laba sebagai salah satn alat bantn manajemen pernsahaan dalam perencanaan laba.
1.4 Kegunaan Penelitian
1. Bagi pennlis kegnnaan dari penelitian ini adalah nntnk:
a. Membandingkan teori kang telah pennlis dapat pada waktn knliah dengan praktek di lapangan.
b. Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahnan dan pengembangan ilmn pennlis mengenai aknntansi biaka, khnsnsnka analisis biaka-volnme-laba.
2. Bagi pernsahaan diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai data kang objektif dan dapat ditarik kesimpnlannka sehingga bergnna bagi operasional pernsahaan nntnk melaknkan perbaikan-perbaikan kang diperlnkan dalam bidang kang dibahas pada skripsi ini.
3. Bagi maskarakat diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi nntnk melaknkan penelitian sejenis.
(17)
keberhasilan pencapaian tnjnan kang telah ditetapkan. Perencanaan kang baik memnngkinkan manajemen pernsahaan bekerja dengan lebih efektif dan efisien. Laba kang diperoleh pernsahaan seringkali dijadikan nknran nntnk menilai keberhasilan manajemen snatn pernsahaan. Laba akan diperoleh apabila hasil penjnalan melebihi total biaka.
Mnlkadi (2001:225) mengemnkakan bahwa laba terntama dipengarnhi oleh tiga faktor, kaitn: volnme prodnk kang dijnal, harga jnal prodnk dan biaka. Ketiga faktor tersebnt mempnnkai hnbnngan kang saling berkaitan. Biaka menentnkan harga jnal nntnk mencapai laba kang dikehendaki, harga jnal mempengarnhi volnme penjnalan, sedangkan volnme penjnalan langsnng mempengarnhi volnme prodnksi, dan volnme prodnksi mempengarnhi biaka.
Dalam perencanaan laba hnbnngan antara biaka, volnme dan laba memegang peranan kang sangat penting. Untnk snatn perencanaan kang baik diperlnkan snatn alat kang dapat membantn manajer dalam memahami hnbnngan antara biaka, volnme dan laba. Hal ini sejalan dengan Garrison dan Norren kang menkatakan bahwa:
“Cost-volume-profit analysis is one of the most powerful tools that manager have at their command. It help them understand the interrelationship between cost, volume, and profit in a organization by focusing on interactions among five elements: prices of products, volume or level of activity, per unit variable costs, total fixed costs, mix of products sold.”
(Garrison dan Noren:2002,234) Analisis biaka-volnme-laba dalam pernsahaan sangat penting karena dengan analisis biaka-volnme-laba pernsahaan akan dapat menghitnng dampak
(18)
pernbahan harga jnal, volnme penjnalan dan biaka terhadap laba. Dalam pemilihan alternatif tindakan dan pernmnsan kebijakan nntnk masa kang akan datang, manajemen memerlnkan informasi nntnk menilai berbagai macam kemnngkinan kang berakibat terhadap laba kang akan datang.
Dari kerangka pemikiran kang telah dinraikan di atas, pennlis berhipotesis sebagai beriknt: “Analisis biaka-volnme-laba akan sangat membantn manajemen dalam perencanaan laba jika analisis ini didnknng oleh data biaka kang aknrat”.
1.6 Metode Penelitian
Metode penelitian kang dignnakan adalah deskriptif analistis, kakni penelitian kang dilaknkan berdasarkan pengnmpnlan data, pengolahan data kang diperoleh selama penelitian dan selanjntnka dilaknkan analisis serta interprestasi atas data tersebnt.
Jenis data kang dignnakan:
1. Data Primer, diperoleh secara langsnng dari Warnet KUBUS Setiabndhi dengan melaknkan wawancara dengan pimpinan pernsahaan atan staff kang diberi wewenang dan dapat memberikan keterangan mengenai masalah dari objek penelitian kang dibahas serta melaknkan pengamatan langsnng terhadap nnit observasi kang diteliti.
(19)
Pengnmpnlan data kang dilaknkan dengan cara: 1. Penelitian Lapangan (Field Research)
kaitn: pengnmpnlan data dengan cara mengadakan penelitian langsnng pada Warnet KUBUS Setiabndhi kang telah dipilih sebagai nnit observasi.
Teknik pengnmpnlan data kang dilaknkan kaitn:
a. Mengadakan wawancara langsnng dengan pimpinan pernsahaan atan staff pernsahaan kang diberi wewenang dan dapat memberikan keterangan mengenai masalah dari objek penelitian kang dibahas.
b. Observasi kaitn pengamatan langsnng terhadap nnit observasi kang diteliti atan lokasi pernsahaan.
2. Penelitian Kepnstakaan (Library Research)
kaitn: pengnmpnlan data dengan cara menelnsnri literatnr kang ada, seperti: bnkn referensi, bnkn teks, serta penelitian kang telah dilaknkan sebelnmnka. Setelah data kang diperlnkan terknmpnl, maka data tersebnt diolah dan dianalisis, kemndian dari hasil analisis tersebnt disnsnn kesimpnlan.
1.7 Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian kaitn Warnet KUBUS Setiabndhi kang terletak di Jalan Setiabndhi 206 C, Bandnng. Penelitian dilaknkan pada bnlan Jnli 2006.
(20)
Bab III
OBJEK DAN OETODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian
Penulis memilih Warnet KUBUS Setiabudhi sebagai unit observasi dan mengambil variabel-variabel berikut sebagai objek penelitian:
3.1.1 Biaya
Penawaran produk berupa jasa internet dan games di Warnet KUBUS Setiabudhi dilakukan dengan menyediakan fasilitas akses internet untuk konsumen, didukung oleh komputer multimedia yang memungkinkan konsumen untuk menikmati produk tersebut. Biaya-biaya untuk menyediakan fasilitas tersebut terdiri dari biaya tetap dan biaya variabel.
3.1.2 Volume
Warnet KUBUS Setiabudhi melakukan penjualan produk berupa jasa yang tidak berwujud. Volume penjualan dinyatakan dalam jam akses komputer yang sering disebut dengan occupancy.
3.1.3 Laba
(21)
3.2 Oetode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif analitis, yaitu penelitian yang dilakukan berdasarkan pengumpulan data, pengolahan data yang diperoleh selama penelitian dan selanjutnya dilakukan analisis serta interprestasi atas data tersebut.
3.2.1 Jenis Data
Jenis data yang digunakan:
1. Data Primer, diperoleh secara langsung dari Warnet KUBUS Setiabudhi dengan melakukan wawancara dengan staff yang diberi wewenang dan dapat memberikan keterangan mengenai masalah dari objek penelitian yang dibahas serta melakukan pengamatan langsung terhadap unit observasi yang diteliti.
2. Data Sekunder, diperoleh melalui catatan atau laporan historis yang telah tersusun dalam arsip.
3.2.2 Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data yang dilakukan dengan cara: 1. Penelitian Lapangan (Field Research)
yaitu: pengumpulan data dengan cara mengadakan penelitian langsung pada Warnet KUBUS Setiabudhi yang telah dipilih sebagai unit observasi.
(22)
Teknik pengumpulan data yang dilakukan yaitu:
a. Mengadakan wawancara langsung dengan pimpinan perusahaan atau staff perusahaan yang diberi wewenang dan dapat memberikan keterangan mengenai masalah dari objek penelitian yang dibahas.
b. Observasi yaitu pengamatan langsung terhadap unit observasi yang diteliti atau lokasi perusahaan.
2. Penelitian Kepustakaan (Library Research)
yaitu: pengumpulan data dengan cara menelusuri literatur yang ada, seperti: buku referensi, buku teks, serta penelitian yang telah dilakukan sebelumnya.
Setelah data yang diperlukan terkumpul, maka data tersebut diolah dan dianalisis, kemudian dari hasil analisis tersebut disusun kesimpulan.
3.2.3 Unit Observasi
3.2.3.1 Sejarah Warnet KUBUS Setiabudhi
Diawali dengan 3 unit computer 233 MMX yang di sewakan untuk rental komputer berkembang menjadi 10 komputer. Bermodalkan 10 komputer dan 1 buah modem, dengan koneksi dial up pada tanggal 11 Januari 1997, berdirilah BIRU yang beralamat di Jalan Geger Kalong Tengah Bandung. Service yang
(23)
Seiring dengan perkembangan usaha, pada tahun 1998 BIRU kemudian membuka cabang di Jatinangor dengan target mahasiswa Jatinangor.
Pada awal tahun 2000, BIRU mulai melebarkan usaha dengan mencari lokasi yang strategis yaitu yang semula beralamat di Geger Kalong Tengah pindah ke Jalan Setiabudhi 184C dengan menambah jumlah komputer menjadi 32 komputer. Hal ini pun dilakukan di cabang Jatinangor dengan penambahan komputer menjadi 20 komputer.
Disinilah peran BIRU dalam usaha warung internet mulai terlihat. BIRU berusaha untuk bersaing dengan melakukan upgrade koneksi internet dari via telepon (Dial Up) menjadi ADSL (Asymmetric Digital Subscriber Line) hal ini dilakukan untuk meningkatkan pelayanan koneksi atau transfer data yang lebih cepat untuk konsumen, serta menciptakan tempat yang nyaman, BIRU berusaha bersaing dengan jasa internet service lainnya.
Awal tahun 2003 BIRU kembali membuka 3 cabang baru yaitu di daerah Dago, Suci dan di daerah Ciumbuleuit, Pada tahun yang sama BIRU mencoba menambahkan fitur baru yaitu Game Online di cabang Suci, yang kemudian ini di lakukan juga pada cabang lain. Dengan didukung oleh dua Internet Service Provider (ISP) terkemuka di Indonesia yaitu Indosat dan Indonet serta 57 Karyawan, BIRU berusaha memberikan pelayanan yang terbaik.
Kemudian pada tanggal 15 Februari tahun 2004 BIRU merubah nama menjadi KUBUS Perubahan nama dan logo dilakukan atas dasar perubahan image yang
(24)
ingin diraih yaitu KUBUS adalah warnet yang sangat menyenangkan yang punya koneksi yang cepat dengan tempat yang nyaman.
KUBUS terletak ditempat strategis yang mudah dijangkau oleh konsumen yaitu : 1. KUBUS Setiabudhi (KSBD) : Jl. Setiabudi 206 C Bandung.
2. KUBUS Ciumbuleuit (KCMB) : Jl. Ciumbuleuit 70 Bandung. 3. KUBUS Dago (KTI) : Jl. Tubagus Ismail 2 Bandung. 4. KUBUS Suci (KSC) : Jl. P.H.H Mustofa 98 Bandung.
5. KUBUS Jatinangor (KJTN) : Jl. Raya Jatinangor Km 20,6 Sumedang.
3.2.3.2 Slogan, Visi, Oisi dan Logo KUBUS Setiabudhi
• Slogan : “game.internet.fun”
Menjadikan KUBUS sebagai warung Internet dan game yang menyenangkan untuk pelanggan.
• VISI
Menjadi market leader di bidang Internet Service Provider.
• OISI
Menjadi perusahaan penyedia jasa internet yang selalu memperhatikan kepuasan pelanggan.
(25)
• LOGO
Logo adalah huruf atau lambang yang mengandung makna yang dipergunakan sebagai lambang dari sesuatu.
Logo BIRU :
Warna Biru tua mewakili nama BIRU dengan bentuk ombak yang mengantarkan peselancar untuk mengarungi laut yang luas, merupakan filosopi dari logo BIRU yang ingin memperluas pengetahuan dan menjelajah setiap sudut ruang usaha yang ada.
Gambar 3.1 Logo BIRU
Logo BIRU kemudian diganti dengan logo Kubus pada tanggal 15 Februari 2004 Logo KUBUS :
Gambar 3.2 Logo KUBUS
(26)
Logo KUBUS dengan paduan warna biru dan oranye mewakili slogan fun yang berkesan menyenangkan. Tanda seru merupakan penegasan dari KUBUS, bahwa KUBUS melakukan perubahan kearah perbaikan dengan tegas dan benar-benar memperhatikan pelayanan. game.internet.fun adalah positioning dari KUBUS itu sendiri.
3.2.3.3 Kegiatan Usaha Warnet KUBUS Setiabudhi
Warnet KUBUS Setiabudi menawarkan produk berupa jasa internet dan games, serta semua produk tambahan lainya yang dijelaskan dibawah ini:
• Jasa Internet
Internet berasal dari kata Interconnection Network. Akses Internet bisa dilakukan dengan menghubungkan perangkat koneksi langsung ke back bone
atau melalui Internet Service Provider yang merupakan gateway (penghubung) pengguna internet ke back bone internet. Fasilitas akses internet yang disediakan oleh KUBUS untuk konsumen didukung oleh komputer multimedia yang memungkinkan konsumen dapat melakukan kegiatan searching, surfing dan
chatting atau menggunakan fasilitas search engine yang ada untuk mencari data.
• Games Center
Game center adalah salah satu jasa yang disediakan untuk akses game online
(27)
(one player) atau bermain bersama (multi player) antar beberapa PC dalam satu
Local Area Network. Game online adalah game yang dimainkan dengan terkoneksi ke jaringan komputer baik itu LAN (Local Area Network) ataupun internet yang dimainkan bersama seluruh pemain yang sedang bermain game tersebut.
• Lain-lain
Jasa lain yang disediakan Kubus adalah berupa :
♦ Backup data
Fasilitas yang disediakan untuk konsumen yang ingin memindahkan dan menyimpan data ke medium lain selain hardisk.
♦ Print dan Scan gambar
Fasilitas yang diberikan untuk konsumen yang mencetak dokumen.
♦ Disket dan CD ( CompactDisk)
Disket dan CD kosong adalah media untuk menyimpan data yang disediakan untuk konsumen pengguna jasa internet dan games
♦ Makanan ringan /snack
Produk makanan berupa makanan ringan yang disediakan untuk konsumen.
♦ Rokok dan Softdrink
(28)
3.2.3.4 Struktur Organisasi CV. AGNI BIRU
Warnet KUBUS Setiabudhi merupakan salah satu cabang dari CV. AGNI BIRU. Struktur organisasi CV. AGNI BIRU dibentuk agar setiap karyawan dapat bekerja secara efektif dan efisien, serta mempermudah pengkoordinasian keputusan-keputusan yang diambil oleh pimpinan guna mencapai sasaran organisasi. Berikut ini akan dijelaskan mengenai struktur organisasi CV. AGNI BIRU beserta tanggungjawab setiap anggota:
• DIREKTUR UTAOA
Direktur Utama merupakan pimpinan tertinggi dalam kegiatan sehari hari dan bertanggung jawab penuh terhadap kelancaran kegiatan perusahaan dan menjalankan sesuai dengan kebijakan, rencana dan sasaran yang telah ditetapkan dalam melaksanakan pekerjaannya.
• MARKETING
Marketing bertugas untuk membantu perusahaan memasarkan produk hingga dikenal oleh konsumen.
Marketing membantu perusahaan untuk mendapatkan solusi, pemecahan masalah yang dihadapi oleh perusahaan dalam proses penjualan produk dan Jasa.
(29)
Tanggung jawab Akunting dalam hal ini adalah
• Melaksanakan penerimaan dan pembayaran uang serta pemindah bukuan antar bank
• Melakukan pembayaran terhadap faktur-faktur yang telah disetujui untuk dibayar
• Memeriksa dokumen pendukung untuk dilampirkan bukti pengeluaran kas/bank dan mencantumkan secara jelas keperluan pengeluaran tersebut.
• Mencatat transaksi yang terjadi setiap hari
Membuat Laporan keuangan .
• MANAGER
Bertanggung jawab penuh atas keseluruhan operasional cabang Kubus .
Membuat pelaporan perkembangan operasional cabang yang ditangani setiap akhir bulan untuk kemudian dipresentasikan dalam rapat bulanan.
Membuat program dan perencanaan target penjualan untuk bulan selanjutnya
Mengevaluasi kinerja operasional cabang yang ditangani
• SUPERVISOR
Membantu pekerjaan manager dan siap menjadi delegasi apabila manager berhalangan.
(30)
Mengatur jadwal kerja dan mengkoordinasikan semua staff Kubus agar dapat bekerja sama dengan baik.
Menampung semua usulan yang berasal dari staff Kubus, user untuk segera dibahas dengan manager.
Memantau dan mengevaluasinya dengan manager terhadap semua program kerja yang ditetapkan.
Membantu manager dalam mengatasi masalah pembukuan keuangan ; seperti : mencatat pendapatan dan pengeluaran harian serta melaporkannya setiap perkembangan yang terjadi pada manager.
Ikut bertanggung jawab atas perkembangan dan kemajuan usaha Kubus dalam mencapai target
• ADMINISTRATOR
Menjaga dan memeriksa secara periodik mengenai kestabilan server
terhadap koneksi internet agar koneksi dapat berjalan optimal.
Mengantisipasi kemungkinan putus sambungan internet (Disconnected) dengan alternatif pemecahan masalah lainnya agar koneksi internet dapat tetap terus berjalan
Memberi bimbingan kepada maintenance dan operator lainnya agar dapat memahami kemacetan server yang sifatnya ringan.
(31)
Menyediakan fasilitas untuk mengawasi traffic Local Area Network dari
server ke client atau sebaliknya, transfer data dapat berjalan lancar dan dapat dikendalikan.
Siap panggil apabila diperlukan dalam keadaan darurat terhadap koneksi
internet.
Menyediakan software atau sejenisnya untuk pencatatan waktu apabila terjadi putusnya koneksi internet (downtime).
Bertanggung jawab atas hasil kerja bawahan yakni maintenance secara keseluruhan.
• MAINTENANCE
Pengecekan rutin semua komputer client agar selalu layak pakai.
Meng-install program client sesuai standar, dan menjaganya supaya semua software berjalan semestinya.
Memperbaiki kerusakan hardware terhadap komputer client..
Menyimpan dan menjaga perlengkapan dan peralatan komputer secara rapi sesuai dengan fungsinya.
Bertanggung jawab terhadap aset-aset KUBUS dalam hal pencegahan dari kerusakan atau kehilangan barang.
(32)
• OPERATOR KOMPUTER
Memberikan pelayanan yang ramah, menyenangkan, dan memuaskan pada user.
Ikut membantu pekerjaan maintenance apabila dibutuhkan
Menjaga kebersihan dan kenyamanan ruangan yang digunakan fasilitas
internet, dan games center.
Memperhatikan / memeriksa ulang setiap awal masuk kerja terhadap kondisi ruangan AC, kipas, dan lampu-lampu serta mematikan atau menghidupkannya kembali apabila dianggap perlu.
Memeriksa perlengkapan kerja internet dan games center seperti : tinta. toner, kertas dan lain sebagainya untuk menghindari barang kosong dalam keadaan dibutuhkan.
Memeriksa persediaan uang receh dan segera menukarkannya apabila persediaan menipis atau habis.
Mengisi daftar hadir dan form laporan pembukuan warnet dan games center serta yang lainnya (misal: hasil penjualan softdrink, makanan ringan dan lain-lain) setiap kali pertukaran shift secara benar dan akurat.
• OFFICE BOY
(33)
menjaga keharuman dan kenyamanan semua ruangan.
Memasukan softdrink ke dalam lemari pendingin jika persediaan
softdrink sudah habis.
Gambar 3.3
Struktur Organisasi CV. AGNI BIRU
Direktur Utama
Marketing
Senior Operator
Administrator Pusat Accounting & Secretary
Supervisor
Bushboy
Teknisi/ Maintenace Manager Cabang
Admin Cabang
(34)
BABBV
KESIMPULANBDANBSARAN
5.1BKesimpulan
Setelah melaksanakan penelitian pada Warnet KUBUS Setiabudhi penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Analisis biaya-volume-laba belum berperan dalam perencanaan laba Warnet KUBUS Setiabudhi. Hal ini ditunjang oleh kenyataan sebagai berikut:
a. Dalam melakukan perencanaan laba, perusahaan hanya melakukan perkiraan dengan memperhatikan laba atau rugi periode sebelumnya, kondisi pasar dan persaingan.
b. Warnet KUBUS Setiabudhi belum mengklasifikasikan biaya-biaya yang ada menjadi biaya tetap dan biaya variabel.
2. Warnet KUBUS Setiabudhi pada periode 6 bulan pertama tahun 2006 telah memperoleh laba sebesar Rp57.565.259.
3. Setelah menghitung titik impas (break even point) Warnet KUBUS Setiabudhi, diketahui bahwa titik impas Warnet KUBUS Setiabudhi adalah 51168 jam occupancv atau penjualan sebesar Rp 191.800.612 yang terdiri dari:
• 31967 jam occupancv Produk A atau penjualan Produk A sebesar Rp143.850.459 (Internet pukul 07.00-23.00, harga Rp 4.500)
(35)
• 1699 jam occupancv Produk B atau penjualan Produk B sebesar Rp 5.945.819 (Internet pukul 23.00-07.00, harga Rp 3.500)
• 7001 jam occupancv Produk C atau penjualan Produk C sebesar Rp 21.002.167 (Games (tanpa paket), harga Rp 3.000)
• 10501 jam occupancv Produk D atau penjualan Produk D sebesar Rp 21.002.167 (Paket games 5 jam dengan harga Rp 10.000)
4. Untuk mencapai rencana laba sebesar Rp 65.000.000, Warnet KUBUS Setiabudhi harus mencapai 71164 jam occupancv atau penjualan sebesar Rp 266.754.487 yang terdiri :
• 44459 jam occupancv Produk A atau penjualan Produk A sebesar Rp 200.065.865.
• 2363 jam occupancv Produk B atau penjualan Produk B sebesar Rp 8.269.389.
• 9737 jam occupancv Produk C atau penjualan Produk C sebesar Rp 29.209.616.
• 14605 jam occupancv Produk D atau penjualan Produk D sebesar Rp 29.209.616
5. Analisis biaya-volume-laba dapat digunakan untuk mengetahui dampak perubahan harga, biaya variabel dan biaya tetap dalam menentukan volume penjualan sesuai dengan laba yang dikehendaki.
(36)
• Dengan menaikkan harga Produk B (Internet pukul 23.00-07.00, harga Rp 3.500/jam) menjadi Rp 4.000 jam, penjualan yang diperlukan untuk mencapai laba Rp 65.000.000 adalah 70826 jam occupancv atau penjualan sebesar Rp 266.600.774, yang terdiri dari:
Produk A= 44433 jam occupancv atau penjualan sebesar Rp199.950.581
Produk B= 2066 jam occupancv atau penjualan sebesar Rp 8.264.624
Produk C= 9731 jam occupancv atau penjualan sebesar Rp 29.192.785
Produk D= 14596 jam occupancv atau penjualan sebesar Rp 29.192.785
• Dengan menurunkan biaya variabel bekisar 10 % yaitu dari Rp 498 menjadi Rp 448, penjualan yang diperlukan untuk mencapai laba Rp 65.000.000 adalah 70088 jam occupancv atau penjualan sebesar Rp 262.725.146, yang terdiri dari:
Produk A= 43788 jam occupancv atau penjualan sebesar Rp197.043.860
Produk B= 2324 jam occupancv atau penjualan sebesar Rp 8.144.480.
(37)
Rp 28.768.403
Produk D= 14596 jam occupancv atau penjualan sebesar Rp 28.768.403
• Dengan menurunkan biaya tetap bekisar 15 % yaitu dari Rp 166.329.491 menjadi Rp 141.380.067, penjualan yang diperlukan untuk mencapai laba Rp 65.000.000 adalah 63488 jam occupancv atau penjualan sebesar Rp 237.984.395, yang terdiri dari:
Produk A= 39.664 jam occupancv atau penjualan sebesar Rp 178.488.296
Produk B= 2108 jam occupancv atau penjualan sebesar Rp 7.377.516
Produk C= 8686 jam occupancv atau penjualan sebesar Rp 26.059.291
Produk D= 13030 jam occupancv atau penjualan sebesar Rp 26.059.291
• Dengan menurunkan biaya variabel bekisar 10 % yaitu dari Rp 498 menjadi Rp 448 dan biaya tetap bekisar 15 % yaitu dari Rp 166.329.491 menjadi Rp 141.380.067, penjualan yang diperlukan untuk mencapai laba adalah 62529 jam occupancv atau penjualan Rp 65.000.000 sebesar Rp 234.389.628, yang terdiri dari:
(38)
Rp 175.792.221
Produk B= 2067 jam occupancv atau penjualan sebesar Rp 7.266.078
Produk C= 8555 jam occupancv atau penjualan sebesar Rp 25.665.664
Produk D= 12833 jam occupancv atau penjualan sebesar Rp 25.665.664
5.2BSaran
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, penulis mencoba memberikan saran sebagai berikut:
1. Setelah mengetahui manfaat dan cara menggunakan analisis biaya-volume-laba, sebaiknya perusahaan menggunakan analisis biaya-volume-laba dalam merencanakan laba.
2. Untuk memisahkan biaya semivariabel ke dalam unsur biaya tetap dan unsur biaya variabel sebainya menggunakan metode least squares (Least Squares Methoi), karena metode ini lebih tepat dan lebih teliti dibandingkan dengan metode lainnya.
3. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, untuk mempercepat pencapaian laba yang direncanakan, alternatif yang paling logis dilakukan adalah:
(39)
• Menurunkan biaya variabel, yaitu biaya listrik dengan cara memadamkan komputer yang menganggur atau menyalakan AC dengan suhu yang sedang saja.
• Menurunkan biaya tetap, yaitu biaya rumah tangga dan biaya maintenance dan service. Peralatan rumah tangga digunakan seefisien mungkin, sedangkan maintenance dan service harus dijadwalkan secara tepat.
(40)
DAFTAR PUSTAKA
Anthony et al. 1999. Accounting: Text and Cases. Tenth edition. Singapore: Mc. Graw-Hill, Co.
Hansen et al. 2000. Akuntansi Manajemen. Edisi 4. Jakarta: Erlangga. Hariadi, Bambang. 2002. Akuntansi Manajemen: Suatu Sudut Pandang. Yogyakarta: BPFE UGM.
Horngren et al. 2000. Cost Accounting : A Managerial Emphasis. Tenth edition. New Jersey: Prentice-Hall.
Ikatan Akuntansi Indonesia. 2002. Standar Akuntansi Keuangan.
Jakarta: Salemba Empat.
Matz et al.1994. Akuntansi Biaya, Perencanaan dan Pengendalian.
Edisi 10. Jakarta: Erlangga.
Mulyadi. 2000. Akuntansi Manajemen: Konsep, Manfaat dan Rekayasa. Edisi 3.Jakarta: Salemba Empat.
Munawir. 2004. Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta: Liberty Yogyakarta.
Suwardjono. 2005. Teori Akuntansi: Perekayasaan Laporan Keuangan. Yogyakarta: BPFE UGM.
Welsch et al. 2000. Budgeting, Profit Planning and Control. Fifth
(1)
• 1699 jam occupancv Produk B atau penjualan Produk B sebesar Rp 5.945.819 (Internet pukul 23.00-07.00, harga Rp 3.500)
• 7001 jam occupancv Produk C atau penjualan Produk C sebesar Rp 21.002.167 (Games (tanpa paket), harga Rp 3.000)
• 10501 jam occupancv Produk D atau penjualan Produk D sebesar Rp 21.002.167 (Paket games 5 jam dengan harga Rp 10.000)
4. Untuk mencapai rencana laba sebesar Rp 65.000.000, Warnet KUBUS Setiabudhi harus mencapai 71164 jam occupancv atau penjualan sebesar Rp 266.754.487 yang terdiri :
• 44459 jam occupancv Produk A atau penjualan Produk A sebesar Rp 200.065.865.
• 2363 jam occupancv Produk B atau penjualan Produk B sebesar Rp 8.269.389.
• 9737 jam occupancv Produk C atau penjualan Produk C sebesar Rp 29.209.616.
• 14605 jam occupancv Produk D atau penjualan Produk D sebesar Rp 29.209.616
5. Analisis biaya-volume-laba dapat digunakan untuk mengetahui dampak perubahan harga, biaya variabel dan biaya tetap dalam menentukan volume penjualan sesuai dengan laba yang dikehendaki.
(2)
• Dengan menaikkan harga Produk B (Internet pukul 23.00-07.00, harga Rp 3.500/jam) menjadi Rp 4.000 jam, penjualan yang diperlukan untuk mencapai laba Rp 65.000.000 adalah 70826 jam occupancv atau penjualan sebesar Rp 266.600.774, yang terdiri dari:
Produk A= 44433 jam occupancv atau penjualan sebesar Rp199.950.581
Produk B= 2066 jam occupancv atau penjualan sebesar Rp 8.264.624
Produk C= 9731 jam occupancv atau penjualan sebesar Rp 29.192.785
Produk D= 14596 jam occupancv atau penjualan sebesar Rp 29.192.785
• Dengan menurunkan biaya variabel bekisar 10 % yaitu dari Rp 498 menjadi Rp 448, penjualan yang diperlukan untuk mencapai laba Rp 65.000.000 adalah 70088 jam occupancv atau penjualan sebesar Rp 262.725.146, yang terdiri dari:
Produk A= 43788 jam occupancv atau penjualan sebesar Rp197.043.860
Produk B= 2324 jam occupancv atau penjualan sebesar Rp 8.144.480.
(3)
Rp 28.768.403
Produk D= 14596 jam occupancv atau penjualan sebesar Rp 28.768.403
• Dengan menurunkan biaya tetap bekisar 15 % yaitu dari Rp 166.329.491 menjadi Rp 141.380.067, penjualan yang diperlukan untuk mencapai laba Rp 65.000.000 adalah 63488 jam occupancv atau penjualan sebesar Rp 237.984.395, yang terdiri dari:
Produk A= 39.664 jam occupancv atau penjualan sebesar Rp 178.488.296
Produk B= 2108 jam occupancv atau penjualan sebesar Rp 7.377.516
Produk C= 8686 jam occupancv atau penjualan sebesar Rp 26.059.291
Produk D= 13030 jam occupancv atau penjualan sebesar Rp 26.059.291
• Dengan menurunkan biaya variabel bekisar 10 % yaitu dari Rp 498 menjadi Rp 448 dan biaya tetap bekisar 15 % yaitu dari Rp 166.329.491 menjadi Rp 141.380.067, penjualan yang diperlukan untuk mencapai laba adalah 62529 jam occupancv atau penjualan Rp 65.000.000 sebesar Rp 234.389.628, yang terdiri dari:
(4)
Rp 175.792.221
Produk B= 2067 jam occupancv atau penjualan sebesar Rp 7.266.078
Produk C= 8555 jam occupancv atau penjualan sebesar Rp 25.665.664
Produk D= 12833 jam occupancv atau penjualan sebesar Rp 25.665.664
5.2BSaran
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, penulis mencoba memberikan saran sebagai berikut:
1. Setelah mengetahui manfaat dan cara menggunakan analisis biaya-volume-laba, sebaiknya perusahaan menggunakan analisis biaya-volume-laba dalam merencanakan laba.
2. Untuk memisahkan biaya semivariabel ke dalam unsur biaya tetap dan unsur biaya variabel sebainya menggunakan metode least squares (Least Squares Methoi), karena metode ini lebih tepat dan lebih teliti dibandingkan dengan metode lainnya.
3. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, untuk mempercepat pencapaian laba yang direncanakan, alternatif yang paling logis dilakukan adalah:
(5)
• Menurunkan biaya variabel, yaitu biaya listrik dengan cara memadamkan komputer yang menganggur atau menyalakan AC dengan suhu yang sedang saja.
• Menurunkan biaya tetap, yaitu biaya rumah tangga dan biaya maintenance dan service. Peralatan rumah tangga digunakan seefisien mungkin, sedangkan maintenance dan service harus dijadwalkan secara tepat.
(6)
DAFTAR PUSTAKA
Anthony et al. 1999. Accounting: Text and Cases. Tenth edition. Singapore: Mc. Graw-Hill, Co.
Hansen et al. 2000. Akuntansi Manajemen. Edisi 4. Jakarta: Erlangga. Hariadi, Bambang. 2002. Akuntansi Manajemen: Suatu Sudut Pandang. Yogyakarta: BPFE UGM.
Horngren et al. 2000. Cost Accounting : A Managerial Emphasis. Tenth edition. New Jersey: Prentice-Hall.
Ikatan Akuntansi Indonesia. 2002. Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: Salemba Empat.
Matz et al.1994. Akuntansi Biaya, Perencanaan dan Pengendalian. Edisi 10. Jakarta: Erlangga.
Mulyadi. 2000. Akuntansi Manajemen: Konsep, Manfaat dan Rekayasa. Edisi 3.Jakarta: Salemba Empat.
Munawir. 2004. Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta: Liberty Yogyakarta.
Suwardjono. 2005. Teori Akuntansi: Perekayasaan Laporan Keuangan. Yogyakarta: BPFE UGM.
Welsch et al. 2000. Budgeting, Profit Planning and Control. Fifth edition, USA: Prentince-Hall International, Inc.