Re-Desain Interior Wisma Retreat El Shaddai Di Lembang, Bandung.

(1)

Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Kehidupan rutinitasnya menyebabkan kelelahan secara fisik maupun mental. Manusia membutuhkan pembaharuan terutama dalam aspek spiritual karena didalam jiwa yang sehat terdpat tubuh yang sehat. Maka dibutuhkan fasilitas mengasingkan diri disuatu tempat yang sepi untuk berdoa dan membersihkan diri dari kesibukan sehari-hari untuk sementara waktu. Fasililitas spiritual menarik untuk dirancang karena adanya simbol kristiani yang mempunyai fungsi tidak hanya mempunyai makna horizontal (memaknai dan mengatur hubungan antar manusia) namun juga fungsi vertikal menjalin hubungan yang transenden dan mengintegrasiakan keduanya.

Fasilitas Wisma Retreat El-Shaddai di Lembang, Bandung ini merupakan proyek komersial yang menyediakan fasilitas retreat dan berdoa. Dengan adanya wisma

retreat diharapkan dapat memenuhi kebutuhan pengunjung akan kenyamanan,

keamanan serta memberikan wadah pada umat kristiani agar lebih merasa dekat dengan Tuhan dan merasakan suasana keakraban bersama saudara seiman lewat perancangan interior. Perancangan wisma retreat ini menarik karena kurangnya perancangan interior wisma retret yang baik dan representatif di Bandung.

Proyek ini didesain dengan konsep air karena air adalah lambang pembersihan baik secara simbolis maupun fisik. Gaya yang dipakai pada perancangan ini adalah moderen tropis karena ingin memberikan suasana back to

nature dan kedekatan dengan alam secara visual.

Fasilitas yang direncanakan meliputi kapel sebagai tempat berdoa, aula, ruang makan, kamar tidur, gua doa, kolam baptisan dan area olahraga dan fasilitas

reservasi. Keadaan eksisting yang dianalisa sehingga dapat menciptakan nilai tambah

dalam perancangan. Dalam perancangan ini dilengkapi dengan fasilitas untuk disable.


(2)

Universitas Kristen Maranatha v

DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN

PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN PERNYATAAN ORISINALITAS LAPORAN PENELITIAN

ABSTRAK....………...i

KATA PENGANTAR………....…...…...ii

DAFTAR ISI……….….…………....….……...iv

DAFTAR TABEL……….………...………vi

DAFTAR GAMBAR………...vii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang……….…....…………1

1.2 Gagasan konsep………...…3

1.3 Rumusan Masalah……….…….…..…...4

1.4 Tujuan Perancangan……….….…...4

1.5 Sistematika Penulisan……….…....………..4

BAB II LANDASAN PERANCANGAN 2.1 Arti Wisma Reteat……….……….……..6

2.2 Gereja……….……….….7

2.3 Pemahaman Dasar Simbolik………..……….……….8

2.4 Konsep Air……….…..……….……….17

2.5 Gaya Modern Tropis………...………...20

2.6 Penerapan Konsep Air Pada Perancangan Wisma El Shadday…..………27


(3)

Universitas Kristen Maranatha vi

BAB III DESKRIPSI OBJEK STUDI

3.1 Pembahasan Projek………...……….……….35

3.2 Site Analysis……….……….……….36

3.3 Analysis Eksisting………..……….………..……….37

3.4 Programing...40

BAB IV ANALISA 4.1 Ide Perancangan……….…...…….48

4.2 Konsep Bentuk………....…….….52

4.3 Material……….………...….…….53

4.4 Konsep Warna………...……….55

4.5 Penghawaan……….………..…….56

4.6 Pencahayaan………..……….57

4.7 Keamanan……….…….……….58

4.8 Sarana untuk Diasable………..……….……….59

4.9 Detail………..60

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan……….62

5.2 Saran ……….………...………..64 LAMPIRAN


(4)

Universitas Kristen Maranatha vii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Persyaratan Pemakaian Cahaya 22

Tabel 2.2 Penerapan Konsep Air Pada Perancangan Wisma El-Shaddai 27

Tabel 3.1 Analisis Site 36

Tabel 3.2 Analisis Eksisting 37

Tabel 3.3 Zoning dan Bloking 40

Tabel 3.4 Pola Aktivitas Pemakai 42

Tabel 3.5 Jatwal Kegiatan Retreat 44

Tabel 3.6 Kebutuhan Ruang 45

Tabel 3.7 Kebutuhan Ruang 46

Tabel 3.8 Kebutuhan Ruang 46


(5)

Universitas Kristen Maranatha viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Gereja 2

Gambar 1.2 Logo PPSDM EL SHADDAI 3

Gambar 2.1 Berdoa 6

Gambar 2.2 Gereja 8

Gambar 2.3 Penjelasan Simbol 9

Gambar2.4 Percakapan Anak Kecil Dengan Tuhan Yesus 10 Gambar 2.5 Penerapan bentuk Salib Pada Pintu 11

Gambar 2.6 Butiran Air 13

Gambar 2. 7 Pembaptisan 13

Gambar 2.8 Altar 14

Gambar 2.9 Altar Modern 14

Gambar 2.10 Logo El Shadday 15 Gambar 2.11 Kristal Air 15

Gambar 2.12 Orang Berdoa 15

Gambar 2.13 Lilin Sebagai Terang 16

Gambar 2.14 Salib 16

Gambar 2.15 Bentuk-Bentuk Salib 17

Gambar 2.16 Kristal Air 19

Gambar 2.17 Rumah Tropis 20

Gambar 2.18 Bangunan Topis 23

Gambar 2.19 Gradasi Warna dari Kuning ke Coklat 24 Gambar 2.20 Kayu Sungkai(kiri) dan Kayu sonokeling(kanan) 26


(6)

Universitas Kristen Maranatha ix

Gambar 2.22 Ukuran Umum Orang Dewasa 32

Gambar 2.23 Ukuran Umum Orang Dewasa 32

Gambar 2.24 Ruang Gerak Kursi Roda 32

Gambar 2.25 Rata-Rata Jangkauan Pengguna Kursi Roda 33 Gambar 2.26 Jangkauan Maksimal Pengguna Kursi Roda 32 Gambar 2.27 Jangkauan Maksimal Ke Depan Penggunaan alat 33 Gambar 2.27 Analisa gerak ruang toilet 34 Gambar 3.1 Foto Satelit Wisma El Shadday dan Foto Wisma El Shadday 34

Gambar 4.1 Worship 48

Gambar 4.2 Pembaptisan 50

Gambar 4.3 Denah Wisma Halleluya Lantai 1 52

Gambar 4.4 Potogan aula 1 52

Gambar 4.5 Pola Lantai dan Furniture Denah Khusus 54

Gambar 4.6 Denah Ceiling 55

Gambar 4.7 Skema Material 56

Gambar 4.8 Gambar Perspektif 56

Gambar 4.9 Rumah Moderen Topis 57

Gambar 4.10 Denah Ceiling 58

Gambar 4.11 Lampu TL dan Lampu TL Kompak 58

Gambar 4.12 Smoke Detector dan Springkler 59

Gambar 4.13 Denah 59

Gambar 4.14 Potongan 59

Gambar 4.15 Detail Interior 1 60


(7)

Universitas Kristen Maranatha x

Gambar 4.17 Detail Interior 3 61

Gambar 4.18 Detail Furniture 1 61


(8)

Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tingkat kesibukan yang tinggi membuat orang merasa lelahan baik fisik maupun mental. Di kota besar banyak fasilitas untuk memanjakan diri yang mengutamakan aspek fisik. Tetapi banyak orang tidak memperhatikkan kebutuhan spiritual.

Dalam agama Kristen rumah ibadat disebut Gereja. Gereja adalah suatu bangunan yang digunakan sebagi tempat beribadat, tetapi Gereja juga adalah suatu simbol perkumpulan umat Kristen. Ibadah umat Kristiani adalah ungkapan kesatuan umat beriman dengan Kristus sebagai satu tubuh yaitu sebagai kepala dan anggota tubuh lainnya. Dalam kehidupan gereja terdapat faktor pendukung lainnya, salah satunya adalah wisma retreat.


(9)

Universitas Kristen Maranatha 2

Menurut bahasa Inggris “to retreat”, yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dalam kata benda, dengan arti “mundur” atau “tempat mengasingkan diri” jadi retreat adalah sarana untuk mengasingkan diri disuatu tempat yang sepi untuk berdoa dan membersihkan diri dari kesibukan sehari-hari untuk sementara waktu. Oleh karena itu, topik mengenai ini menjadi menarik dalam perancangan ”Tugas Akhir”.

Gambar 1.1 Gereja Sumber: masombahiny.com

Bangunan wisma retreat yang sudah ada di Bandung seperti di daerah Cimahi dan Lembang. Fasilitas dari wisma retreat yang ada telah mencukupi kebutuhan akan kegiatan retreat. Keadaan suasananya yang tenang dengan desain yang sederhana dan bersih. Akan tetapi masih belum maksimal, karena kurang memperhatikan kebutuhan yang ada, suasana yang seperti hotel atau tempat publik lainnya karena itu tidah dapat mencirikan sebagai sebuah bagunan kristiani. Perancangan ini diangkat karena kurangnya perancangan interior wisma retret yang baik dan representatif.


(10)

Universitas Kristen Maranatha 3

Gambar 1.2: Logo PPSDM EL SHADDAI Sumber: Dok PPSDM EL SHADDAI

Logo diatas adalah logo dari PPSDM El Shaddai yang menggambarkan sebuah bintang yang sedang terbang. Logo ini sebagai simbol dari bintang timur, yaitu bintang yang menunjukan keberadaan Yesus Kristus ketika dilahirkan di Betlehem. Logo ini dipilih karena PPSDM El Shaddai ingin menjadi suatu tempat yang dapat menuntun orang pada Kristus. Visi dari PPSDM El Shaddai adalah untuk menjadi tempat yang dapat menjangkau jiwa-jiwa. Misi PPSDM El Shaddai adalah untuk berbagi akan berkat yang telah didapat pada orang lain baik kedalam maupun lingkungan sekitar.

1.2 Gagasan konsep

Perancangan interior pada wisma retreat adalah wadah bagi umat Kristiani agar lebih merasa dekat dengan Tuhan, merasakan suasana keakraban bersama saudara seiman. Sebagai masyarakat timur yang dekat dengan alam, merasakan kerinduan untuk bersentuhan dengan alam. Alam yang damai, tenang dengan suara suara yang menenangkan jiwa. Seperti masyarakat kota Bandung yang merasa penat pada kehidupan kota membutuhkan suasana untuk kembali membangun semangat. Dengan suasana yang damai sehingga bisa saling terbuka, merasakan hadirat-Nya dan dapat membangun komunikasi yang terjaga. Air mempunyai mempunyai gambaran sebagai unsur yang dapat membersihkan, melegakan dan menenangkan


(11)

Universitas Kristen Maranatha 4

1.3 Rumusan Masalah

1. Bagaimana merancang sebuah interior Wisma Retreat El-Shadday dengan konsep air ?

2. Bagaimana perancangan ulang yang dilakukan dapat memenuhi kebutuhan pengunjung akan kenyamanan, keamanan dari pada sebelumnya?

3. Bagaimana merancang fasilitas di Wisma El Shadday yang dapat memenuhi kebutuhan retreat pengunjung?

1.4 Tujuan Perancangan

1. Merancang sebuah interior Wisma Retreat El-Shadday dengan konsep air. 2. Perancangan yang memenuhi kebutuhan pengunjung akan kenyamanan,

keamanan serta memberikan wadah pada umat Kristiani agar lebih merasa dekat dengan Tuhan, merasakan suasana keakraban bersama saudara seiman lewat perancangan interior.

3. Merancang fasilitas di Wisma El Shadday yang dapat memenuhi kebutuhan retreat pengunjung.

1.5 Sistematika Penulisan

Bab 1 Pendahuluan, pada bagian ini penulis memaparkan mengenai latar belakang, gagasan konsep, rumusan masalah, tujuan perancangan dan sistematika penulisan. Bab 2, pada bagian ini berisi tentang landasan teori yang dapat dijadikan tolak ukur dalam mendesain, menguraikan dan memaparkan. Definisi mengenai objek bahasan, yaitu arti retreat, makna simbol dalam perancangan, ergonomi sistem ruang, pencahayaan dan makna warna dan bahasan lain dari beberapa sumber, baik buku ataupun media elektronik, yaitu Internet.


(12)

Universitas Kristen Maranatha 5

Bab 3, pada bagian ini penulis menjelaskan tentang deskripsi desain proyek dan hasil dari observasi.

Bab 4 berisikan tentang perancangan interior Rumah Doa. Bab 5 berisikan simpulan dari laporan tugas akhir dan saran.


(13)

Universitas Kristen Maranatha

BAB V

KESIMPULAN

5.1 Kesimpulan

Dalam perancangan Wisma Retreat El-Shaddai banyak didapat pengetahuan dan pengalaman dan mengenai menganalisa data yang didapat dari referensi-referensi. Mengetahui keunikan, kekuatan dari air dan mengetahui permasalahan dalam perancangan sebuah fasilitas retreat Kebutuhan manusia bukan hanya jasmani tetapi juga rohani, salah satunya adalah kegiatam keagamaan contohnya adalah

retreat. Retreat adalah kegiatan mendekatkan diri pada Tuhan mengalami proses

pembersihan dan pembaharuan. Perancangan Wisma Retreat El-Shaddai menerapkan konsep air karena, air menjadi simbol sakramen baptisan sebagai tanda pembersihan (dari dosa, dari kuasa maut). Air dalam kehidupan kita sehari hari mempunyai banyak manfaat salah satu fungsi air adalah sebagai pembersih.


(14)

Universitas Kristen Maranatha 63

1. Penerapan Dalam Perancangan 1) Kebutuhan Ruang

Mencari kebutuhan ruang yang diperlukkan yang disesuaikan dengan kegiatan

2) Kebutuhan Luas Ruang

Menghitung kebutuhan luas setiap ruang menurut fungsi yang dilengkapi dengan furniture.

Dari kebutuhan tersebut rancangan dapat sesuai dengan konsep dan eksiting dari bangunan.

2. Penerapan filosofi agama Kristen dalam perancangan

1) Penggunaan konsep tritunggal yang diterapkan dalam penggunaan variable yang berjumlah tiga. Seperti jumlah anak tangga dan treatment dinding.

2) Dalam perancangan diterapkan simbol yang merupakan metamorfosis dari sesuatu yang lebih besar seperti lambang salib yang sering digunakkan dalam perancangan. Dalam perancangan terdapat salib yang menggunakan material kaca cermin yang mempunyai makna supaya manusia dapat melihat dirinya pada cermin sebagai manusia berdosa yang telah dibebaskan dari kuasa maut.

3. Penerapan konsep air dalam perancangan

1) Penerapan konsep air pada ruang aula digambarkan sebagai air laut sehingga dirancang lebih bersifat dinamis dan ruang makan digambarkan sebagai sungai yang mengalir.


(15)

Universitas Kristen Maranatha 64

2) Penerapan bentuk stilasi dari air pada jendela sebangi symbol dari sirkulasi yang mengalir.

4. Penerapan tropis modern dalam rancangan

1) Penggunaan material alami seperti kayu.

2) Penerapan bukaan yang luas untuk kenyamanan termal dan pencahayaan.

3) Penggunaan warna-warna natural. 5.2 Saran

Setelah melakukan perancangan Wisma Retreat El-Shaddai secara nyata ada beberapa saran yang dapat disampaikan dalam membuat perancangan sebuah fasilitas retreat. Dalam perancangan interior keadaan eksisting yang ada harus dianalisa secara baik sehingga dapat menciptakan nilai tambah dalam perancangan.

Sebagai manusia kita tidak boleh melupakan lingkungan disekitar kita maka lebih baik dalam perancangan apabila disable diperhatikan sehingga tidak adanya


(16)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Hilderabendt, Markus Rambe. 2004. Penuntun Simbol-simbol Ibadah Kristen: Intim Jurnal. STT Intim Makasar Edisi Khusus

Karlen, Mark..Dasar-Dasar Perencanaan Ruang.edisike-2.Jakarta:Erlangga,2004

Komisi Kateketik KWI,Pendidikan Agama Katolik untuk SMA.Yogyakarta:Kanisius,1994)

Graham, Billy. Rahasia Hidup Bahagia.

http://www.gayolut.wordpress.com/.../16/danau-laut-tawar/. 10 Agustus 2009

http://www.geocities.com/pengawas_sab/ekstra/ . 10 Agustus 2009


(1)

1.3 Rumusan Masalah

1. Bagaimana merancang sebuah interior Wisma Retreat El-Shadday dengan konsep air ?

2. Bagaimana perancangan ulang yang dilakukan dapat memenuhi kebutuhan pengunjung akan kenyamanan, keamanan dari pada sebelumnya?

3. Bagaimana merancang fasilitas di Wisma El Shadday yang dapat memenuhi kebutuhan retreat pengunjung?

1.4 Tujuan Perancangan

1. Merancang sebuah interior Wisma Retreat El-Shadday dengan konsep air. 2. Perancangan yang memenuhi kebutuhan pengunjung akan kenyamanan,

keamanan serta memberikan wadah pada umat Kristiani agar lebih merasa dekat dengan Tuhan, merasakan suasana keakraban bersama saudara seiman lewat perancangan interior.

3. Merancang fasilitas di Wisma El Shadday yang dapat memenuhi kebutuhan retreat pengunjung.

1.5 Sistematika Penulisan

Bab 1 Pendahuluan, pada bagian ini penulis memaparkan mengenai latar belakang, gagasan konsep, rumusan masalah, tujuan perancangan dan sistematika penulisan. Bab 2, pada bagian ini berisi tentang landasan teori yang dapat dijadikan tolak ukur dalam mendesain, menguraikan dan memaparkan. Definisi mengenai objek bahasan, yaitu arti retreat, makna simbol dalam perancangan, ergonomi sistem ruang, pencahayaan dan makna warna dan bahasan lain dari beberapa sumber, baik buku ataupun media elektronik, yaitu Internet.


(2)

5

Bab 3, pada bagian ini penulis menjelaskan tentang deskripsi desain proyek dan hasil dari observasi.

Bab 4 berisikan tentang perancangan interior Rumah Doa. Bab 5 berisikan simpulan dari laporan tugas akhir dan saran.


(3)

BAB V

KESIMPULAN

5.1 Kesimpulan

Dalam perancangan Wisma Retreat El-Shaddai banyak didapat pengetahuan dan pengalaman dan mengenai menganalisa data yang didapat dari referensi-referensi. Mengetahui keunikan, kekuatan dari air dan mengetahui permasalahan dalam perancangan sebuah fasilitas retreat Kebutuhan manusia bukan hanya jasmani tetapi juga rohani, salah satunya adalah kegiatam keagamaan contohnya adalah

retreat. Retreat adalah kegiatan mendekatkan diri pada Tuhan mengalami proses

pembersihan dan pembaharuan. Perancangan Wisma Retreat El-Shaddai menerapkan konsep air karena, air menjadi simbol sakramen baptisan sebagai tanda pembersihan (dari dosa, dari kuasa maut). Air dalam kehidupan kita sehari hari mempunyai banyak manfaat salah satu fungsi air adalah sebagai pembersih.


(4)

63

1. Penerapan Dalam Perancangan 1) Kebutuhan Ruang

Mencari kebutuhan ruang yang diperlukkan yang disesuaikan dengan kegiatan

2) Kebutuhan Luas Ruang

Menghitung kebutuhan luas setiap ruang menurut fungsi yang dilengkapi dengan furniture.

Dari kebutuhan tersebut rancangan dapat sesuai dengan konsep dan eksiting dari bangunan.

2. Penerapan filosofi agama Kristen dalam perancangan

1) Penggunaan konsep tritunggal yang diterapkan dalam penggunaan variable yang berjumlah tiga. Seperti jumlah anak tangga dan treatment dinding.

2) Dalam perancangan diterapkan simbol yang merupakan metamorfosis dari sesuatu yang lebih besar seperti lambang salib yang sering digunakkan dalam perancangan. Dalam perancangan terdapat salib yang menggunakan material kaca cermin yang mempunyai makna supaya manusia dapat melihat dirinya pada cermin sebagai manusia berdosa yang telah dibebaskan dari kuasa maut.

3. Penerapan konsep air dalam perancangan

1) Penerapan konsep air pada ruang aula digambarkan sebagai air laut sehingga dirancang lebih bersifat dinamis dan ruang makan digambarkan sebagai sungai yang mengalir.


(5)

2) Penerapan bentuk stilasi dari air pada jendela sebangi symbol dari sirkulasi yang mengalir.

4. Penerapan tropis modern dalam rancangan

1) Penggunaan material alami seperti kayu.

2) Penerapan bukaan yang luas untuk kenyamanan termal dan pencahayaan.

3) Penggunaan warna-warna natural. 5.2 Saran

Setelah melakukan perancangan Wisma Retreat El-Shaddai secara nyata ada beberapa saran yang dapat disampaikan dalam membuat perancangan sebuah fasilitas retreat. Dalam perancangan interior keadaan eksisting yang ada harus dianalisa secara baik sehingga dapat menciptakan nilai tambah dalam perancangan.

Sebagai manusia kita tidak boleh melupakan lingkungan disekitar kita maka lebih baik dalam perancangan apabila disable diperhatikan sehingga tidak adanya


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Hilderabendt, Markus Rambe. 2004. Penuntun Simbol-simbol Ibadah Kristen: Intim Jurnal. STT Intim Makasar Edisi Khusus

Karlen, Mark..Dasar-Dasar Perencanaan Ruang.edisike-2.Jakarta:Erlangga,2004

Komisi Kateketik KWI,Pendidikan Agama Katolik untuk SMA.Yogyakarta:Kanisius,1994)

Graham, Billy. Rahasia Hidup Bahagia.

http://www.gayolut.wordpress.com/.../16/danau-laut-tawar/. 10 Agustus 2009

http://www.geocities.com/pengawas_sab/ekstra/ . 10 Agustus 2009