Peran Activity Based Costing System dalam Menganalisis Profitabilitas Pelanggan untuk Meningkatkan Laba Perusahaan (Studi Kasus pada PT Pekalipan Raharja).

(1)

ABSTRAK

Biaya memegang peranan penting dalam mempertahankan kelangsungan kegiatan perusahaan. 0leh karena itu, pengelompokan dan pembebanan biaya di dalam perusahaan harus dilakukan secara tepat, sehingga dapat menghasilkan informasi yang akurat dan dapat mendukung dalam proses pengambilan keputusan. Penulis melakukan penelitian dengan judul ”Peran Activity Based Costing System dalam Menganalisis Profitabilitas Pelanggan untuk

Meningkatkan Laba Perusahaan” pada PT Pekalipan Raharja.

Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif analisis, dan teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah dengan wawancara dan observasi. Perhitungan biaya dengan menggunakan activity based costing system dalam menganalisis profitabilitas pelanggan, membantu perusahaan untuk mengetahui informasi tentang aktivitas yang dikonsumsi oleh pelanggan. Sehingga perusahaan dapat lebih mengefisienkan penggunaan sumber daya yang ada di dalam perusahaan.

Dari penelitian tersebut didapatkan hasil bahwa selama ini perusahaan masih membebankan biaya-biaya operasi perusahaan secara tradisional, yaitu membebankan biaya pada pelanggan berdasarkan nilai penjualan yang dilakukan oleh pelanggan. Metode perhitungan biaya seperti ini belum memberikan informasi yang akurat mengenai profitabilitas pelanggan. Seharusnya biaya yang dibebankan kepada pelanggan hanya biaya yang berhubungan langsung dengan pelanggan saja. Dari penelitian tersebut juga diperoleh kesimpulan bahwa daerah yang memberikan laba yang besar bagi perusahaan adalah daerah Kadipaten, yaitu sebesar 454.121.288,24 atau sebesar 27,4% dari total laba perusahaan. Walapun daerah Kadipaten memiliki laba yang besar, namun pelanggan yang memiliki profitabilitas yang paling tinggi yaitu daerah Kuningan, hal ini dapat dilihat dari persentase laba terhadap penjualan, yaitu sebesar 3,76% sedangkan daerah Kadipaten hanya sebesar 3,44%.


(2)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK………. i

KATA PENGANTAR……….. ii

DAFTAR ISI………. vi

DAFTAR GAMBAR……… x

DAFTAR TABEL……… xi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian……….……….…..….. 1

1.2 Identifikasi Masalah………..……..……... 3

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian………...…..…….. 4

1.4 Kegunaan Penelitian………..…...…….. 4

1.5 Kerangka Pemikiran………...……...…. 5

1.6 Metode Penelitian………..…..………..…. 8

1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian………..……….…... 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Biaya………..… 10

2.1.1 Pengertian Biaya………...….……..…. 10

2.1.2 Pengklasifikasian Biaya……….……….... 12

2.2 Sistem Pembebanan Biaya Tradisional………….………..…… 14

2.2.1 Pengertian Sistem Biaya Tradisional…………..….……. 14


(3)

2.3 Activity Based Costing………...………. 15

2.3.1 Pengertian Activity Based Costing………..…. 15

2.3.2 Manfaat dan Keterbatasan Activity Based Costing…….. 17

2.3.3 Keuntungan Activity Based Costing………... 18

2.3.4 Activity Cost Driver……….. 18

2.4 Laba………..……….. 21

2.4.1 Pengertian Laba……… 21

2.4.2 Faktor yang Mempengaruhi Laba……… 21

2.4.3 Tujuan Perhitungan Laba………. 22

2.4.4 Jenis-Jenis Laba……… 23

2.5 Pelanggan………...……… 23

2.5.1 Pengertian Pelanggan……… 23

2.5.2 Karakteristik Pelanggan……… 24

2.6 Analisis Profitabilitas Pelanggan………..……. 25

2.6.1 Pengertian Analisis Profitabilitas Pelanggan……....…… 25

2.6.2 Tujuan Analisis Profitabilitas Pelanggan………….……. 27

2.6.3 Kegunaan Analisis Profitabilitas Pelanggan……….…… 27

2.6.4 Perhitungan Analisis Profitabilitas Pelanggan……..…… 29

2.6.5 Keuntungan Analisis Profitabilitas Pelanggan……..…… 30

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian……….…..…….. 31

3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan………...………..….. 31


(4)

3.2 Teknik Pengumpulan Data………. 38 3.3 Metode Penelitian……….. 39 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Pengelompokan Biaya Pada PT. Pekalipan Raharja……....….. 40 4.2 Pembebanan Biaya Pada PT. Pekalipan Raharja……….. 41 4.3 Analisis Pengelompokan Biaya……….………… 43 4.4 Identifikasi Aktivitas……….………… 45 4.5 Konsep Pembebanan Biaya Berdasarkan Aktivitas…….….…. 49 4.5.1 Penggolongan Biaya Per Aktivitas……….….…. 49 4.5.2 Activity Driver dan Activity Driver Rate……….….…... 58

4.5.2.1 Acitivy Driver………..……. 59 4.5.2.2 Activity Driver Rate……….…….……… 60 4.6 Konsep Pembebanan Biaya Pelanggan Berdasarkan Aktivitas 62

4.6.1 Penggolongan Biaya Operasi Berdasarkan Tingkat

Biaya Pelanggan……….…... 63 4.6.2 Pembebanan Biaya Pelanggan Berdasarkan Aktivitas….. 65 4.7 Cost Revenue dan Customer Cost………..……...… 67 4.8 Analisis Profitabilitas Pelanggan……….……... 69 4.9 Manfaat dalam Menganalisis Profitabilitas Pelanggan

Menggunakan Activity Based Costing………..… 70 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan……….……….………….. 73 5.2 Saran………..……… 74


(5)

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(6)

DAFTAR GAMBAR


(7)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Pengaruh Aktivitas Terhadap Biaya Tabel 4.1 Biaya Operasi

Tabel 4.2 Daerah Pelanggan

Tabel 4.3 Jumlah Faktur dalam Kegiatan Operasi Perusahaan Tabel 4.4 Hubungan Biaya dan Aktivitas

Tabel 4.5 Penggolongan Biaya Per Aktivitas

Tabel 4.6 Hubungan Activity Driver dan Activity Driver Rate Tabel 4.7 Pengelompokan Biaya Pelanggan

Tabel 4.8 Biaya yang Dibebankan pada Pelanggan Tabel 4.9 Aktivitas yang Dikonsumsi Tiap Pelanggan Tabel 4.10 Biaya Aktivitas Tiap Pelanggan

Tabel 4.11 Laba Bersih Tiap Pelanggan

Tabel 4.12 Persentase Penjualan dan Laba Tiap Pelanggan Terhadap Penjualan dan Laba Total


(8)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Globalisasi menghadapkan pelaku bisnis pada berbagai tantangan yang semakin ketat, namun di sisi lain globalisasi juga memberikan peluang bagi pelaku bisnis untuk bertumbuh dan berkembang sehingga memiliki daya saing yang semakin kuat. Pada era global batas-batas negara semakin kabur, bahkan cenderung mengarah pada dunia tanpa batas. Pada dasarnya globalisasi merupakan suatu proses dimana orang-orang diseluruh dunia menjadi semakin terkait dalam semua segi kehidupan mereka baik budaya, ekonomi, politik, teknologi dan lingkungan.

Terjadinya globalisasi didorong oleh faktor kemajuan dalam bidang teknologi informasi dan komunikasi. Kemajuan dalam bidang teknologi informasi dan komunikasi membuat perubahan-perubahan dalam lingkungan bisnis, misalnya banyak perusahaan yang menggunakan komputer dalam memantau dan mengendalikan proses operasinya, sehingga kegiatan perusahaan dapat berjalan dengan efektif dan efisien. Selain perubahan dalam lingkungan bisnis, kemajuan dalam bidang teknologi informasi dan komunikasi juga mengarah pada perluasan kegiatan operasi perusahaan.

Dengan adanya persaingan global tersebut maka pelaku bisnis dituntut untuk bersaing secara profesional dan bersikap lebih aktif, efektif serta sensitif terhadap kebutuhan pelanggan dan perubahan lingkungan yang terjadi.


(9)

BAB I PENDAHULUAN 2

Perusahaan juga harus memiliki strategi yang unik dalam menjalankan operasinya dan memasarkan atau mendistribusikan produknya.

Salah satu perusahaan yang harus memiliki strategi yang unik adalah perusahaan distribusi. Perusahaan distribusi memiliki peran penting dalam membantu mendistribusikan produk suatu perusahaan. Perusahaan distribusi adalah perusahaan yang kegiatan utamanya mendistribusikan produk kepada distribotor kecil atau konsumen. Dengan adanya perusahaan distribusi maka mempermudah perusahaan dalam memasarkan dan mendistribusikan produknya. Pendistribusian yang baik akan memberikan nilai tambah bagi pelanggan. Penciptaan nilai tambah bagi pelanggan dapat menciptakan keunggulan kompetitif melalui dua cara, pertama menciptakan nilai bagi pelanggan yang lebih baik dengan biaya yang sama atau lebih rendah dari pesaing, dan yang kedua menciptakan nilai yang setara dengan biaya yang lebih rendah.

Dalam hal ini, pihak manajemen perlu mempersiapkan dan merencanakan strategi pendistribusian yang tepat agar mampu bersaing dan bertahan. Selain itu manajemen juga perlu mengetahui bagaimana caranya mengelompokan biaya-biaya yang terjadi di dalam pendistribusian produk, sehingga dapat membantu manajer dalam meningkatkan efisiensi biaya dan laba perusahaan.

Salah satu metode perhitungan biaya yang dapat digunakan oleh perusahaan adalah activity based costing. Activity based costing merupakan perhitungan biaya dengan pertama-tama menelusuri biaya berdasar aktivitas, dan kemudian sampai ke produk atau pelanggan yang menggunakan aktivitas tersebut. Activity based costing system tidak hanya memberikan informasi tentang biaya


(10)

BAB I PENDAHULUAN 3

produk yang lebih akurat, tetapi juga memberikan informasi tentang biaya dan kinerja kegiatan dan sumber daya, selain itu sistem ini dapat menelusuri biaya secara tepat sampai ke obyek biayanya, seperti produk, pelanggan, dan saluran distribusi.

Dengan menggunakan activity based costing system perusahaan dapat mengetahui aktivitas mana saja yang memberikan nilai tambah bagi perusahaan. Sehingga memungkinkan bagi manajer perusahan untuk meminimalisasikan biaya dan meningkatkan laba perusahaan.

Berdasarkan uraian tersebut, maka judul yang dipilih oleh penulis adalah sebagai berikut:

”Peran Activity Based Costing System dalam Menganalisis Profitabilitas Pelanggan untuk Meningkatkan Laba Perusahaan”.

1.2 Identifikasi Masalah

Dari latar belakang diatas, maka pokok masalah yang akan dibahas dalam skripsi ini dapat diidentifikasikan sebagai berikut:

1. Bagaimana perusahaan membebankan biaya selama ini?

2. Apakah metode perhitungan biaya yang digunakan oleh perusahaan saat ini telah memberikan informasi yang akurat mengenai profitabilitas pelanggan? 3. Sejauh mana peran Activity Based Costing System dalam menganalisis

profitabilitas pelanggan untuk meningkatkan efisiensi biaya dan laba perusahaan?


(11)

BAB I PENDAHULUAN 4

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Adapun maksud dan tujuan penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui bagaimana perusahaan membebankan biaya selama ini. 2. Untuk mengetahui Apakah metode perhitungan biaya yang digunakan oleh

perusahaan saat ini telah memberikan informasi yang akurat mengenai profitabilitas pelanggan.

3. Untuk mengetahui sejauh mana peran Activity based costing system dalam menganalisis profitabilitas pelanggan untuk meningkatkan efisiensi biaya dan laba perusahaan.

1.4 Kegunaan Penelitian

Sesuai dengan maksud dan tujuan penelitian diatas, maka penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi berbagai pihak, antara lain:

1. Bagi Penulis

Penelitian ini berguna untuk menambah pemahaman mengenai penerapan teori yang selama ini dipelajari dalam kuliah pada dunia kerja yang sesungguhnya, dan untuk memenuhi suatu syarat dalam menempuh ujian sarjana guna mencapai gelar sarjana ekonomi jurusan akuntansi di Universitas Kristen Maranatha Bandung.


(12)

BAB I PENDAHULUAN 5

2. Bagi Perusahaan yang Diteliti

Agar hasil penelitian ini dapat memberikan informasi dan masukan bagi manajemen perusahaan dalam upaya meningkatkan efisiensi biaya dan laba perusahaan.

3. Bagi Pihak Lain

Diharapkan dapat memberikan tambahan pengetahuan dan dapat menjadi bahan referensi khususnya untuk mengkaji topik-topik yang berkaitan dengan masalah yang dibahas dalam skripsi ini.

1.5 Kerangka Pemikiran

Globalisasi yang terjadi pada dunia bisnis sekarang ini menyebabkan lingkungan bisnis dan perekonomian berubah. Lingkungan bisnis yang berubah baik secara domestik maupun secara global menyebabkan persaingan bisnis yang semakin ketat. Dengan adanya persaingan tersebut maka perusahaan dituntut untuk membuat strategi yang tepat.

Penerapan strategi yang tepat dapat menciptakan keunggulan kompetitif dalam perusahaan, karena memungkinkan perusahaan untuk memperbaiki kualitas produk dan program-program perusahaan, meningkatkan nilai pelanggan, dan menurunkan biaya produksi melalui penciptaan skala ekonomis dan efisiensi alokasi sumber daya.

Strategi yang diterapkan dalam perusahaan mempengaruhi cara manajer dalam mengelola bisnis mereka untuk mencapai tingkat laba yang diinginkan perusahaan. Laba merupakan suatu ukuran yang sering digunakan dalam menilai


(13)

BAB I PENDAHULUAN 6

kinerja suatu perusahaan. Besar atau kecilnya laba yang diperoleh perusahaan dipengaruhi oleh besar kecilnya biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan.

Menurut Hilton, Maher dan Selto (2003, 32) pengertian biaya adalah sebagai berikut:

Cost is the sacrifice made, usually measured by the resouerces given up, to achieve a particular purpose.

Biaya merupakan pengorbanan yang dikeluarkan untuk mendapatkan manfaat di masa depan. Semakin kecil biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan maka semakin besar laba yang dapat diperoleh perusahaan. Untuk itu manajemen perusahaan harus dapat mengendalikan tingkat biaya yang terjadi dalam operasi perusahaan. Untuk menghasilkan perhitungan biaya yang akurat manajemen harus dapat memainkan perannya dalam membebankan biaya pada obyek biayanya.

Menurut Hansen dan Mowen (2005, 35) yang dimaksud dengan obyek biaya adalah sebagai berikut:

A cost object is any item such as a product, customer, departement, project, activity, and so on, for which costs are measured and assigned.” Tujuan keakuratan dalam pembebanan biaya adalah untuk mengukur dan membebankan seakurat mungkin sumber daya yang dikonsumsi oleh objek biaya. Pembebanan biaya yang akurat dapat memperbaiki pengawasan manajerial dan ketepatan dalam proses pengambilan keputusan. Salah satu pendekatan yang digunakan dalam penghitungan biaya adalah perhitungan biaya berdasar aktivitas atau Activity Based Costing System.


(14)

BAB I PENDAHULUAN 7

Menurut Hilton, Maher dan Selto (2003,145) pengertian Activity Based Costing System sebagai berikut:

“Activity Based Costing (ABC) is a costing method that first assigns costs to activities and then to goods and services based on how much each good

or service uses the activities.”

Activity Based Costing System didesain untuk berbagai tipe perusahaan

baik perusahaan manufaktur maupun perusahaan jasa, dan menggunakan aktivitas sebagai basis untuk mengukur, mengklasifikasikan, mancatat, dan menyediakan biaya. Namun ada beberapa perbedaan antara perusahaan jasa dan manufaktur. Kegiatan dalam perusahaan manufaktur cenderung dilakukan dengan cara yang serupa dan keluarannya mudah ditentukan, sedangkan dalam perusahaan jasa kegiatan yang dilakukan cenderung berbeda dan keluarannya lebih sulit didefinisikan.

Activity Based Costing System meningkatkan keakuratan pengalokasikan

biaya dengan pertama-tama menelusuri biaya berdasar aktivitas, dan kemudian sampai ke produk atau pelanggan yang menggunakan aktivitas tersebut. Activity Based Costing System memberikan informasi tentang biaya dan kinerja kegiatan

dan sumber daya, selain itu sistem ini dapat menelusuri biaya secara tepat sampai ke obyek biayanya, seperti produk, pelanggan, dan saluran distribusi.

Untuk menetapkan mengapa aktivitas tersebut dilakukan dan seberapa baik dilakukan, maka digunakan analisis nilai proses. Tujuannya untuk menemukan cara melakukan aktivitas yang diperlukan secara lebih efisien, dan menghapuskan aktivitas yang tidak memberikan nilai bagi pelanggan.


(15)

BAB I PENDAHULUAN 8

1.6 Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif kualitatif, yaitu suatu metode penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan dan membahas keadaan perusahaan berdasar fakta-fakta yang ada disertai analisis serta membandingkannya dengan teori-teori yang diperoleh melalui studi kepustakaan.

Untuk memperoleh data yang dibutuhkan, penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut:

1. Penelitian Kepustakaan (Literature Research)

Penulis mempelajari literature-literatur untuk memperoleh data sekunder sebagai landasan teori yang akan dipergunakan sebagai dasar dan pedoman dalam melaksanakan penelitian.

2. Penelitian Lapangan (Field Research)

Penelitian ini dilakukan dengan cara mengadakan peninjauan secara langsung terhadap objek penelitian yang bersangkutan. Adapun pengumpulan data dilakukan melalui:

a. Observasi

Yaitu teknik pengumpulan data dengan cara mengamati secara langsung objek penelitian.

b. Wawancara

Yaitu suatu teknik pengumpulan data dengan cara melakukan Tanya jawab antara penulis dengan para pemimpin, staf kompeten, yang bertanggung jawab dalam memberikan data dan keterangan.


(16)

BAB I PENDAHULUAN 9

1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan pada PT Pekalipan Raharja yang berlokasi di Jalan Pekalipan No. 90 Cirebon, dan pengumpulan data dilakukan pada bulan November sampai dengan Desember 2007.


(17)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Selama ini perusahaan masih membebankan biaya-biaya operasi perusahaan secara tradisional, yaitu membebankan biaya pada pelanggan berdasarkan nilai penjualan yang dilakukan oleh pelanggan. Hal ini dapat menyesatkan manajer perusahaan dalam proses pengambilan keputusan, karena perusahaan mengalokasikan biaya yang tinggi kepada pelanggan yang melakukan nilai penjualan yang tinggi dan sebaliknya perusahaan mengalokasikan biaya yang rendah kepada pelanggan yang melakukan penjualan yang rendah.

2. Dengan menggunakan activity based costing system dalam menganalisis profitabilitas pelanggan, perusahaan dapat mengetahui informasi tentang aktivitas yang dikonsumsi oleh pelanggan, sehingga perusahaan dapat lebih mengefisienkan penggunaan sumber daya yang ada di dalam perusahaan. Selain itu perusahaan juga dapat mengetahui pelanggan mana yang menguntungkan dan merugikan perusahaan, sehingga perusahaan dapat memberikan pelayanan yang sesuai dengan apa yang diberikan oleh pelanggan.


(18)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 74

3. Dari hasil perhitungan dapat diurutkan pelanggan daerah Kadipaten memberikan laba yang paling tinggi bagi perusahaan yaitu sebesar 454.121.288,24 (27,4%) dari total laba perusahaan, diikuti oleh daerah Kuningan sebesar 447.194.224,96 (27%) dari total laba, Subang 411.249.250,52(24,8%), Ciledug 152.461.192,72(9,2%), Haurgeulis 114.323.569,79(6,9%), dan Indramayu 77.247.329,45 (4,7%). Walaupun daerah kadipaten memiliki laba yang paling tinggi, namun yang memiliki profitabilitas paling tinggi adalah daerah Kuningan, hal ini dapat dilihat dari persentase laba dengan penjualan. Daerah Kadipaten memiliki tingkat profitabilitas sebesar 3,44% sedangkan daerah Kuningan memiliki tingkat profitabilitas sebesar 3,76%. Jadi daerah yang memiliki profitabilitas paling tinggi adalah daerah Kuningan.

5.2 Saran

Dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan penulis mengemukakan beberapa saran pada PT. Pekalipan Raharja, diantaranya:

1. Bagi pelanggan yang jaraknya jauh dari perusahaan sebaiknya penjualan melalui sales diperkecil, karena hal ini membuat biaya yang dikeluarkan perusahaan tinggi. Penawaran barang bisa dilakukan dengan menggunakan telepon. Misalnya daerah Subang yang jaraknya paling jauh dari perusahaan, yaitu berjarak 81,6 km menghasilkan penjualan 32,2% dari total penjualan dan hanya memberikan laba 24,8% dari total laba yang diperoleh perusahaan.


(19)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 75

2. Bagi pelanggan yang melakukan pembelian secara kredit perusahaan sebaiknya memberikan batas waktu pembayaran, selain itu dalam melakukan pembayarannya selain perusahaan melakukan penagihan dengan mendatangi pelanggan, perusahaan juga dapat membuka rekening untuk aktivitas pembayaran tersebut, sehingga dalam aktivitas penagihan perusahaan tidak perlu mendatangi pelanggan dan pelanggan hanya tinggal membayarnya lewat bank yang ditunjuk perusahaan. Hal ini dilakukan untuk meminimalkan biaya pada aktivitas penagihan.

3. Perusahaan memberikan batas minimum pembelian barang yang dilakukan oleh pelanggan yang melakukan pemesanan melalui telepon. Sehingga pelanggan yang membeli barang kurang dari batas minimum yang ditentukan, tidak dilakukan pengiriman pesanan dan pelanggan harus mengambil sendiri barang yang dipersannya. Hal ini dilakukan untuk meminimalkan biaya pengiriman barang kepada pelanggan.


(20)

DAFTAR PUSTAKA

Atkinson, Anthony A., Rajiv D. Banker, dan Robert S. Young, 1997. Management Accounting, Prentice Hall, Inc., New Jersey.

Blocher, Edward J., Kung H. Chen, Gary Cokins, dan Thomas W. Lin, 2005. Cost Management A Strategic Emphasis, McGraw-Hill Companies, Inc., New York.

Cooper, Robin., dan Robert S. Kaplan, 1998. The Design of Cost Management System: Text and Cases, Prentice Hall, Inc., New Jersey.

Godfrey, J., A. Hudgson, dan S. Holmes, Accounting Theory, 1997. Third Edition, John Willey and Sons, Inc., Brisbane.

Hansen, Don R., dan Maryanne M. Mowen, 2005. Cost Management: Accounting and Control, Thomson Learning.

Hendriksen, Eldon S., dan Michael F. Van Breda, 2000. Teori Akuntansi, Buku Satu, Edisi Kelima, Interaksara, Batam.

Hilton, Ronald W., Michael W. Maher; dan Frank H. Selto, 2003. Cost Management Strategies for Business Decisions, Second Edition, McGraw-Hill Companies, Inc., New York.

Horngren, Charles. T., George Foster, dan Srikant M. Datar, 2002. Cost Accounting: A Managerial Emphasis London, Edisi 11, Prentice Hall International, Inc., New Jersey.

---, 2003. Cost Accounting: A Managerial Emphasis London, Edisi 12, Prentice Hall International, Inc., New Jersey.

Kaplan, Robert S., Anthony A. Atkinson, 1998. Advance Management Accounting, Third Edition, Prentice Hall, Inc., New Jersey.

---, dan Robin Cooper, 1998. Cost and Effect: Using Integrated Cost System to Drive Profitability and Performance. Edisi Satu, Boston Harvard Business School Press,

Kieso, Donald E., dan Jerry J. Weygant, 1998. Intermediate Accounting, Edisi Sembilan, John Willey and Sons, Inc., United States of America.

Supriyono, R. A., 1999. Manajemen Biaya: Suatu Reformasi Pengolahan Bisnis, Buku Satu, Edisi Satu, BPFE, Yogyakarta.


(1)

BAB I PENDAHULUAN 8

1.6 Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif kualitatif, yaitu suatu metode penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan dan membahas keadaan perusahaan berdasar fakta-fakta yang ada disertai analisis serta membandingkannya dengan teori-teori yang diperoleh melalui studi kepustakaan.

Untuk memperoleh data yang dibutuhkan, penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut:

1. Penelitian Kepustakaan (Literature Research)

Penulis mempelajari literature-literatur untuk memperoleh data sekunder sebagai landasan teori yang akan dipergunakan sebagai dasar dan pedoman dalam melaksanakan penelitian.

2. Penelitian Lapangan (Field Research)

Penelitian ini dilakukan dengan cara mengadakan peninjauan secara langsung terhadap objek penelitian yang bersangkutan. Adapun pengumpulan data dilakukan melalui:

a. Observasi

Yaitu teknik pengumpulan data dengan cara mengamati secara langsung objek penelitian.

b. Wawancara

Yaitu suatu teknik pengumpulan data dengan cara melakukan Tanya jawab antara penulis dengan para pemimpin, staf kompeten, yang bertanggung jawab dalam memberikan data dan keterangan.


(2)

BAB I PENDAHULUAN 9

1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan pada PT Pekalipan Raharja yang berlokasi di Jalan Pekalipan No. 90 Cirebon, dan pengumpulan data dilakukan pada bulan November sampai dengan Desember 2007.


(3)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Selama ini perusahaan masih membebankan biaya-biaya operasi perusahaan secara tradisional, yaitu membebankan biaya pada pelanggan berdasarkan nilai penjualan yang dilakukan oleh pelanggan. Hal ini dapat menyesatkan manajer perusahaan dalam proses pengambilan keputusan, karena perusahaan mengalokasikan biaya yang tinggi kepada pelanggan yang melakukan nilai penjualan yang tinggi dan sebaliknya perusahaan mengalokasikan biaya yang rendah kepada pelanggan yang melakukan penjualan yang rendah.

2. Dengan menggunakan activity based costing system dalam menganalisis profitabilitas pelanggan, perusahaan dapat mengetahui informasi tentang aktivitas yang dikonsumsi oleh pelanggan, sehingga perusahaan dapat lebih mengefisienkan penggunaan sumber daya yang ada di dalam perusahaan. Selain itu perusahaan juga dapat mengetahui pelanggan mana yang menguntungkan dan merugikan perusahaan, sehingga perusahaan dapat memberikan pelayanan yang sesuai dengan apa yang diberikan oleh pelanggan.


(4)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 74

3. Dari hasil perhitungan dapat diurutkan pelanggan daerah Kadipaten memberikan laba yang paling tinggi bagi perusahaan yaitu sebesar 454.121.288,24 (27,4%) dari total laba perusahaan, diikuti oleh daerah Kuningan sebesar 447.194.224,96 (27%) dari total laba, Subang 411.249.250,52(24,8%), Ciledug 152.461.192,72(9,2%), Haurgeulis 114.323.569,79(6,9%), dan Indramayu 77.247.329,45 (4,7%). Walaupun daerah kadipaten memiliki laba yang paling tinggi, namun yang memiliki profitabilitas paling tinggi adalah daerah Kuningan, hal ini dapat dilihat dari persentase laba dengan penjualan. Daerah Kadipaten memiliki tingkat profitabilitas sebesar 3,44% sedangkan daerah Kuningan memiliki tingkat profitabilitas sebesar 3,76%. Jadi daerah yang memiliki profitabilitas paling tinggi adalah daerah Kuningan.

5.2 Saran

Dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan penulis mengemukakan beberapa saran pada PT. Pekalipan Raharja, diantaranya:

1. Bagi pelanggan yang jaraknya jauh dari perusahaan sebaiknya penjualan melalui sales diperkecil, karena hal ini membuat biaya yang dikeluarkan perusahaan tinggi. Penawaran barang bisa dilakukan dengan menggunakan telepon. Misalnya daerah Subang yang jaraknya paling jauh dari perusahaan, yaitu berjarak 81,6 km menghasilkan penjualan 32,2% dari total penjualan dan hanya memberikan laba 24,8% dari total laba yang


(5)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 75

2. Bagi pelanggan yang melakukan pembelian secara kredit perusahaan sebaiknya memberikan batas waktu pembayaran, selain itu dalam melakukan pembayarannya selain perusahaan melakukan penagihan dengan mendatangi pelanggan, perusahaan juga dapat membuka rekening untuk aktivitas pembayaran tersebut, sehingga dalam aktivitas penagihan perusahaan tidak perlu mendatangi pelanggan dan pelanggan hanya tinggal membayarnya lewat bank yang ditunjuk perusahaan. Hal ini dilakukan untuk meminimalkan biaya pada aktivitas penagihan.

3. Perusahaan memberikan batas minimum pembelian barang yang dilakukan oleh pelanggan yang melakukan pemesanan melalui telepon. Sehingga pelanggan yang membeli barang kurang dari batas minimum yang ditentukan, tidak dilakukan pengiriman pesanan dan pelanggan harus mengambil sendiri barang yang dipersannya. Hal ini dilakukan untuk meminimalkan biaya pengiriman barang kepada pelanggan.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Atkinson, Anthony A., Rajiv D. Banker, dan Robert S. Young, 1997.

Management Accounting, Prentice Hall, Inc., New Jersey.

Blocher, Edward J., Kung H. Chen, Gary Cokins, dan Thomas W. Lin, 2005. Cost

Management A Strategic Emphasis, McGraw-Hill Companies, Inc., New

York.

Cooper, Robin., dan Robert S. Kaplan, 1998. The Design of Cost Management

System: Text and Cases, Prentice Hall, Inc., New Jersey.

Godfrey, J., A. Hudgson, dan S. Holmes, Accounting Theory, 1997. Third Edition, John Willey and Sons, Inc., Brisbane.

Hansen, Don R., dan Maryanne M. Mowen, 2005. Cost Management: Accounting

and Control, Thomson Learning.

Hendriksen, Eldon S., dan Michael F. Van Breda, 2000. Teori Akuntansi, Buku Satu, Edisi Kelima, Interaksara, Batam.

Hilton, Ronald W., Michael W. Maher; dan Frank H. Selto, 2003. Cost

Management Strategies for Business Decisions, Second Edition,

McGraw-Hill Companies, Inc., New York.

Horngren, Charles. T., George Foster, dan Srikant M. Datar, 2002. Cost

Accounting: A Managerial Emphasis London, Edisi 11, Prentice Hall

International, Inc., New Jersey.

---, 2003. Cost Accounting: A Managerial Emphasis London, Edisi 12, Prentice Hall International, Inc., New Jersey.

Kaplan, Robert S., Anthony A. Atkinson, 1998. Advance Management Accounting, Third Edition, Prentice Hall, Inc., New Jersey.

---, dan Robin Cooper, 1998. Cost and Effect: Using Integrated Cost System

to Drive Profitability and Performance. Edisi Satu, Boston Harvard

Business School Press,

Kieso, Donald E., dan Jerry J. Weygant, 1998. Intermediate Accounting, Edisi Sembilan, John Willey and Sons, Inc., United States of America.