Selanjutnya
NOTA KESEPAHAMAN ANTARA
BADAN NARKOTIKA NASIONAL REPUBLIK INDONESIA
DAN DIREKTORAT JENDERAL PERILAKU KECANDUAN DAN
KETERGANTUNGAN REPUBLIK PORTUGAL
TENTANG
KERJA SAMA DALAM PENGURANGAN PERMINTAAN NARKOBA
Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia dan Direktorat Jenderal Perilaku
Kecanduan dan Ketergantungan Republik Portugal, selanjutnya secara individual
disebut sebagai "Pihak" dan secara kolektif disebut sebagai "Para Pihak";
MENYADARI bahwa masalah narkoba terus menimbulkan ancaman serius bagi
kesehatan , keselamatan dan kesejahteraan umat manusia dan memerlukan upaya
terpadu para pihak di tingkat internasional;
MENEGASKAN
kebutuhan
untuk
mempromosikan
pendekatan
yang
komprehensif dan seimbang dalam pengurangan permintaan , berdasarkan bukti
ilmiah;
MENGUNGKAPKAN keinginan mereka untuk mengembangkan
ォ・イ。ョァセ@
kerja
sama yang saling menguntungkan untuk menangani semua aspek pengurangan
permintaan ;
MEMPERTIMBANGKAN kebutuhan untuk memperkuat dan melengkapi upayaupaya yang tertuang dalam Konvensi Tunggal Narkotika, diadopsi di New York
tanggal 30 Maret 1961 ; Protokol yang mengubah Konvensi Tunggal Narkotika,
diadopsi di Jenewa tanggal 26 Maret 1972, Konvensi tentang Psikotropika yang
1
r;L
'
diadopsidi Wina tanggal 21 Februari 1971 , dan Konvensi PBB Melawan
Perdagangan Gelap Narkotika dan Bahan-bahan Psikotropika , diadopsi di Wina
tanggal 20 Desember 1988;
BERPEDOMAN
pada
prinsip-prinsip
dan
tujuan
perjanjian
internasional
multilateral yang ada tentang pengawasan narkoba;
MENGAKUI pentingnya prinsip kedaulatan , kesetaraan dan hak integritas
teritoritorial;
BERDASARKAN pada hukum dan peraturan yang berlaku di masing-masing
negara;
Telah menyepakati sebagai berikut;
PASAL1
TUJUAN
Tujuan Nota Kesepahaman ini adalah untuk meningkatkan kerja sama
antara para Pihak dalam pengurangan permintaan narkoba, dengan cara yang
komprehensif,
meliputi
langkah-langkah
untuk
menangani
narkoba
di
bidang
pencegahan , terapi, pengurangan dampak buruk dan reintegrasi sosial.
PASAL 2
RUANG LINGKUP KERJA SAMA
Kerja sama antara para Pihak meliputi:
1)
Saling tukar informasi, pengalaman dan praktek terbaik terkait penggunaan
narkoba;
2)
Pertukaran informasi tentang strategi , rencana , program dan praktek,
tindakan legislatif dan administratif yang bertujuan mengurangi penggunaan
narkoba;
3)
Berbagi pengalaman tentang pengumpulan , analisis dan penyebaran data
tentang narkoba;
2
セ i@
4)
Pertukaran publikasi dan penelitian mengenai masalah narkoba;
5)
.Memfasilitasi partisipasi bersama para ahli dari Badan Narkotika Nasional
dan Direktorat Jenderal Pengawasan dan Ketergantungan Narkoba dalam
seminar I pertemuan , yang diselenggarakan oleh masing-masing pihak
mengenai hal-hal di bawah kompetensi lembaga, dengan tujuan untuk
meningkatkan keterampilan dan untuk berbagi pengetahuan dan keahlian;
6)
Bidang kerja sama lain yang telah disepakati oleh para Pihak;
PASAL 3
OTORITAS NASIONAL YANG BERKOMPETEN
1.
Atas nama Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia: Deputi Rehabilitasi.
2.
Atas nama Direktorat Jenderal Perilaku Kecanduan dan Ketergantungan: Direktur
Jenderal.
3.
Kedua lembaga akan menunjuk anggota staf mereka untuk kontak langsung.
PASAL 4
KERAHASIAAN
1. lnformasi dan dokumen yang diperoleh sesuai dengan Nota Kesepahaman ini akan
dijaga kerahasiaannya dan digunakan sesuai dengan tujuan, ditentukan oleh pihak
yang memberikan.
2. lnformasi dan dokumen tidak akan diberikan kepada pihak ketiga tanpa persetujuan
tertulis terlebih dahulu dari pihak yang memberikan.
PASAL 5
PERTEMUAN
1. Untuk meninjau situasi yang terkait dengan narkoba gelap dan kemajuan
yang telah dicapai dalam pelaksanaan Nota Kesepahaman ini, para Pihak
sepakat untuk menjadi tuan rumah pertemuan secara berkala , baik melalui
video conference atau di wilayah para Pihak secara bergantian. Dalam
pertemuan-pertemuan ini, upaya-upaya bersama yang sedang berlangsung
akan ditinjau ulang dan ruang lingkup kerja sama baru akan diidentifikasi dan
dikembangkan.
/1-f-
3
セi@
2. Apabila diperlukan, pertemuan-pertemuan khusus dapat dilaksanakan
PASAL 6
PENGATURAN BIAYA
Setiap Pihak harus menanggung biaya dan pengeluaran sendiri, kecuali
disepakati oleh para Pihak berdasarkan kasus per kasus.
PASAL 7
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
Setiap
perbedaan
yang
timbul
dari
penafsiran
Kesepahaman ini akan diselesaikan secara damai
atau
pelaksanaan
Nota
oleh kedua Pihak melalui
konsultasi dan/atau jalur diplomatik.
PASAL 8
AMENDEMEN
Nota Kesepahaman ini dapat diperbaiki atau diamendemen sewaktu-waktu
berdasarkan kesepakatan bersama secara tertulis oleh para Pihak. Perbaikan
atau amendemen dimaksud mulai berlaku sejak tanggal yang ditentukan oleh
para Pihak.
PASAL 9
PEMBERLAKUAN, MASA BERLAKU DAN PENGAKHIRAN
1. Nota Kesepahaman ini mulai berlaku pada tanggal penandatanganan.
2. Nota Kesepahaman ini ---akan berlaku selama 3 (tiga) tahun dan akan
diperpanjang secara otomatis untuk masa berlaku yang sama. Para Pihak
dapat menghentikan kesepakatan tersebut dengan pemberitahuan tertulis 6
(enam) bulan sebelum tanggal habis masa berlaku Nota Kesepahaman ini.
4
Signed
Signed
セ@
'_-:·.......
c,
セ@
: . ·_:
-
セ@
,.!
\
REPUBLIK INDONESIA
MEMORANDO DE ENTENDIMENTO
ENTREO
NATIONAL NARCOTICS BOARD
DA REPUBLICA DA INDONESIA
E 0 serviセo@
DE intervセao@
NOS COMPORTAMENTOS ADITIVOS E
DEPENDENCIAS
DA REPUBLICA PORTUGUESA
DE coperaセ@
NA reduセao@
DA PROCURA DE DROGAS
0 National Narcotics Board da Republica da Indonesia e o s・イカゥセッ@
de ャョエ・イカセ。ッ@
nos
Comportamentos Aditivos e Dependencias, da Republica de Portugal, adiante designados
individualmente como ((a Parte", ou coletivamente referidos como uas Partes";
Tendo presente que o problema da droga continua a ser uma seria 。ュ・セ@
bem-estar da humanidade e que necessita do ・ウヲッイセ@
a saude, ウ・ァオイ。ョセ@
conjunto das Partes ao nlvel internacional;
Reafirmando a necessidade de promover uma abordagem compreensiva e equilibrada sobre a
イ・、オセ。ッ@
da procura, baseada na evidencia cientlfica;
Expressando a vontade em desenvolver uma mol dura de 」ッー・イ。セ@
os aspetos da area da
イ・、オセ。ッ@
mutua para abordar todos
da procura;
Tendo em conta a necessidade de fortalecer e complementar as medidas contidas na
cッョカ・セ。@
Unica sobre Estupefacientes, adotada a 30 de m。イセッ@
Emendas
1972, a cッョカ・セ。@
1971 e a cッョカ・セ。@
a cッョカ・セ。@
de 1961, o Protocolo de
Unica sobre Estupefacientes, adotado em Genebra, -a 26 de m。イセッ@
de
sobre as Substancias Psicotr6picas, adotada em Viena em 21 de Fevereiro de
das n。セッ・ウ@
U nidas contra o Trafico llkito de Estupefacientes e Substancias
Psicotr6picas, adotada em Viena, a 20 de Dezembro de 1988;
Guiados pelos prindpios e objetivos dos ja existentes acordos multilaterais de 」ッー・イ。セ@
materia de controlo de drogas;
em
Reconhecendo as prindpios da soberania, igualdade e integridade territorial;
Cumprindo com as leis e regulamentos existentes nos seus respetivos pafses;
Acordam no que se segue:
ARTIGO 1
OBJETIVO
0 objetivo deste Memoranda de Entendimento e o de promover a
Partes no campo da
イ・、オセ。ッ@
para abordar o consume de drogas ao nfvel da
イ・ゥョエァ。セッ@
」ッー・イ。セ@
セョエイ・@
ambas as
da procura de drogas, de forma abrangente, incluindo medidas
ーイ・カョセ。ッL@
tratamento,
イ・、オセ。ッ@
.de danos e
social.
ARTIGO 2
AREAS DE COOPERA(:AO
A 」ッー・イ。セ@
entre as Partes inclui :
1. Troca de ゥョヲッイュ。セL@
experiencias e melhores praticas relacionadas com o consume de
drogas;
2. Troca de ゥョヲッイュ。セ@
sabre estrategias, pianos, programas e praticas, ャ・ァゥウ。セッ@
e atos
administrativos que visem reduzir o consume de drogas;
3. Troca de experiencias na recolha, analise e 、ゥウ・ュョ。セッ@
de dados sabre drogas;
4. Troca de ーオ「ャゥ」。セッ・ウ@
e estudos sabre o problema das drogas;
5. Facilitar a ー。イエゥ」セッ@
mutua de peritos no National Narcotics Board e do s・イカゥセッ@
de
ャョエ・イカセ。ッ@
nos Comportamentos Aditivos e Dependencias em seminaries e/ou
reunioes, organizadas par qualquer uma das Partes, no ambito das suas competencias,
com o objetivo de melhorar as suas アオ。ャゥヲ」セッ・ウL@
partilhar conhecimento e
competencias tecnicas;
6. Outras formas de 」ッー・イ。セ@
acordadas pelas Partes.
ARTIGO 3
AUTORIDADES NACIONAIS COMPETENTES
1.
Par parte do National Narcotics Board da Republica da Indonesia: o Responsavel pela
r・。「ゥャエセッN@
2.
Par parte do s・イカゥセッ@
de ャョエ・イカセ。ッ@
nos Comportamentos Aditivos e Dependencias da
Republica de Portugal: o Diretor-Geral.
!H-·
2
&L ,
3.
Am bas as entidades designarao o seu representante para a
mais direto.
ュ。ョオエ・セッ@
de um contato
ARTIG04
CONFIDENCIALIDADE
e documentos obtidos de acordo com este Memoranda de Entendimento
A ゥョヲッイュ。セ@
serao sujeitos a um regime de confidencialidade e apenas serao usados pelas Partes, em
conformidade com os fins estabelecidos, pela Parte detentora dos mesmos.
2. Toda a ゥョヲッイュ。セ@
e documentos nao poderao ser transmitidos a uma terceira Parte
sem a previa 。オエッイゥコセ@
escrita da Parte detentora dos mesmos.
1.
ARTIGO
5
REUNIOES
1.
2.
Por forma a acompanhar a ウゥエオ。セッ@
em materia de drogas e os progresses efetuados na
ゥューャ・ョエ。セッ@
deste Memoranda de Entendimento, as Partes concordam em realizar
reunioes peri6dicas, seja por vfdeo-conferencia ou alternadamente no territ6rio de cada
uma das Partes. Nestas reunioes, serao revistos os ・ウヲッイセ@
em curso e identificadas
novas possfveis areas de 」ッー・イ。セN@
Em caso de necessidade serao realizadas reunioes extraordinarias.
ARTIGO 6
ClAUSULA FINANCEIRA
Cada Parte suportara as suas despesas financeiras, exceto em casas espedficos e acordados
entre as Partes, caso a caso.
ARTIG07
RESOLUtAO DE DIFERENDOS
Qualquer diferendo que surja na
ゥョエ・イー。セッ@
ou
ゥューャ・ョエ。セッ@
deste Memoranda de
Entendimento sera resolvido de forma amigavel por am bas as Partes, atraves de consultas e/ou
dos respetivos canais diplomaticos.
3
Assinado em Lisboa, a onze de Dezernbro de dois mil e catorze, com originais em
Indonesia, Portuguese Ingles, sendo os tres textos igualrnente autenticos. Em caso de
divergencia de interpreta9ao, prevalecera a versao inglesa.
NATIONAL NARCOTICS BOARD DA
REPUBLICA DA INDONESIA
SERVI
BADAN NARKOTIKA NASIONAL REPUBLIK INDONESIA
DAN DIREKTORAT JENDERAL PERILAKU KECANDUAN DAN
KETERGANTUNGAN REPUBLIK PORTUGAL
TENTANG
KERJA SAMA DALAM PENGURANGAN PERMINTAAN NARKOBA
Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia dan Direktorat Jenderal Perilaku
Kecanduan dan Ketergantungan Republik Portugal, selanjutnya secara individual
disebut sebagai "Pihak" dan secara kolektif disebut sebagai "Para Pihak";
MENYADARI bahwa masalah narkoba terus menimbulkan ancaman serius bagi
kesehatan , keselamatan dan kesejahteraan umat manusia dan memerlukan upaya
terpadu para pihak di tingkat internasional;
MENEGASKAN
kebutuhan
untuk
mempromosikan
pendekatan
yang
komprehensif dan seimbang dalam pengurangan permintaan , berdasarkan bukti
ilmiah;
MENGUNGKAPKAN keinginan mereka untuk mengembangkan
ォ・イ。ョァセ@
kerja
sama yang saling menguntungkan untuk menangani semua aspek pengurangan
permintaan ;
MEMPERTIMBANGKAN kebutuhan untuk memperkuat dan melengkapi upayaupaya yang tertuang dalam Konvensi Tunggal Narkotika, diadopsi di New York
tanggal 30 Maret 1961 ; Protokol yang mengubah Konvensi Tunggal Narkotika,
diadopsi di Jenewa tanggal 26 Maret 1972, Konvensi tentang Psikotropika yang
1
r;L
'
diadopsidi Wina tanggal 21 Februari 1971 , dan Konvensi PBB Melawan
Perdagangan Gelap Narkotika dan Bahan-bahan Psikotropika , diadopsi di Wina
tanggal 20 Desember 1988;
BERPEDOMAN
pada
prinsip-prinsip
dan
tujuan
perjanjian
internasional
multilateral yang ada tentang pengawasan narkoba;
MENGAKUI pentingnya prinsip kedaulatan , kesetaraan dan hak integritas
teritoritorial;
BERDASARKAN pada hukum dan peraturan yang berlaku di masing-masing
negara;
Telah menyepakati sebagai berikut;
PASAL1
TUJUAN
Tujuan Nota Kesepahaman ini adalah untuk meningkatkan kerja sama
antara para Pihak dalam pengurangan permintaan narkoba, dengan cara yang
komprehensif,
meliputi
langkah-langkah
untuk
menangani
narkoba
di
bidang
pencegahan , terapi, pengurangan dampak buruk dan reintegrasi sosial.
PASAL 2
RUANG LINGKUP KERJA SAMA
Kerja sama antara para Pihak meliputi:
1)
Saling tukar informasi, pengalaman dan praktek terbaik terkait penggunaan
narkoba;
2)
Pertukaran informasi tentang strategi , rencana , program dan praktek,
tindakan legislatif dan administratif yang bertujuan mengurangi penggunaan
narkoba;
3)
Berbagi pengalaman tentang pengumpulan , analisis dan penyebaran data
tentang narkoba;
2
セ i@
4)
Pertukaran publikasi dan penelitian mengenai masalah narkoba;
5)
.Memfasilitasi partisipasi bersama para ahli dari Badan Narkotika Nasional
dan Direktorat Jenderal Pengawasan dan Ketergantungan Narkoba dalam
seminar I pertemuan , yang diselenggarakan oleh masing-masing pihak
mengenai hal-hal di bawah kompetensi lembaga, dengan tujuan untuk
meningkatkan keterampilan dan untuk berbagi pengetahuan dan keahlian;
6)
Bidang kerja sama lain yang telah disepakati oleh para Pihak;
PASAL 3
OTORITAS NASIONAL YANG BERKOMPETEN
1.
Atas nama Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia: Deputi Rehabilitasi.
2.
Atas nama Direktorat Jenderal Perilaku Kecanduan dan Ketergantungan: Direktur
Jenderal.
3.
Kedua lembaga akan menunjuk anggota staf mereka untuk kontak langsung.
PASAL 4
KERAHASIAAN
1. lnformasi dan dokumen yang diperoleh sesuai dengan Nota Kesepahaman ini akan
dijaga kerahasiaannya dan digunakan sesuai dengan tujuan, ditentukan oleh pihak
yang memberikan.
2. lnformasi dan dokumen tidak akan diberikan kepada pihak ketiga tanpa persetujuan
tertulis terlebih dahulu dari pihak yang memberikan.
PASAL 5
PERTEMUAN
1. Untuk meninjau situasi yang terkait dengan narkoba gelap dan kemajuan
yang telah dicapai dalam pelaksanaan Nota Kesepahaman ini, para Pihak
sepakat untuk menjadi tuan rumah pertemuan secara berkala , baik melalui
video conference atau di wilayah para Pihak secara bergantian. Dalam
pertemuan-pertemuan ini, upaya-upaya bersama yang sedang berlangsung
akan ditinjau ulang dan ruang lingkup kerja sama baru akan diidentifikasi dan
dikembangkan.
/1-f-
3
セi@
2. Apabila diperlukan, pertemuan-pertemuan khusus dapat dilaksanakan
PASAL 6
PENGATURAN BIAYA
Setiap Pihak harus menanggung biaya dan pengeluaran sendiri, kecuali
disepakati oleh para Pihak berdasarkan kasus per kasus.
PASAL 7
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
Setiap
perbedaan
yang
timbul
dari
penafsiran
Kesepahaman ini akan diselesaikan secara damai
atau
pelaksanaan
Nota
oleh kedua Pihak melalui
konsultasi dan/atau jalur diplomatik.
PASAL 8
AMENDEMEN
Nota Kesepahaman ini dapat diperbaiki atau diamendemen sewaktu-waktu
berdasarkan kesepakatan bersama secara tertulis oleh para Pihak. Perbaikan
atau amendemen dimaksud mulai berlaku sejak tanggal yang ditentukan oleh
para Pihak.
PASAL 9
PEMBERLAKUAN, MASA BERLAKU DAN PENGAKHIRAN
1. Nota Kesepahaman ini mulai berlaku pada tanggal penandatanganan.
2. Nota Kesepahaman ini ---akan berlaku selama 3 (tiga) tahun dan akan
diperpanjang secara otomatis untuk masa berlaku yang sama. Para Pihak
dapat menghentikan kesepakatan tersebut dengan pemberitahuan tertulis 6
(enam) bulan sebelum tanggal habis masa berlaku Nota Kesepahaman ini.
4
Signed
Signed
セ@
'_-:·.......
c,
セ@
: . ·_:
-
セ@
,.!
\
REPUBLIK INDONESIA
MEMORANDO DE ENTENDIMENTO
ENTREO
NATIONAL NARCOTICS BOARD
DA REPUBLICA DA INDONESIA
E 0 serviセo@
DE intervセao@
NOS COMPORTAMENTOS ADITIVOS E
DEPENDENCIAS
DA REPUBLICA PORTUGUESA
DE coperaセ@
NA reduセao@
DA PROCURA DE DROGAS
0 National Narcotics Board da Republica da Indonesia e o s・イカゥセッ@
de ャョエ・イカセ。ッ@
nos
Comportamentos Aditivos e Dependencias, da Republica de Portugal, adiante designados
individualmente como ((a Parte", ou coletivamente referidos como uas Partes";
Tendo presente que o problema da droga continua a ser uma seria 。ュ・セ@
bem-estar da humanidade e que necessita do ・ウヲッイセ@
a saude, ウ・ァオイ。ョセ@
conjunto das Partes ao nlvel internacional;
Reafirmando a necessidade de promover uma abordagem compreensiva e equilibrada sobre a
イ・、オセ。ッ@
da procura, baseada na evidencia cientlfica;
Expressando a vontade em desenvolver uma mol dura de 」ッー・イ。セ@
os aspetos da area da
イ・、オセ。ッ@
mutua para abordar todos
da procura;
Tendo em conta a necessidade de fortalecer e complementar as medidas contidas na
cッョカ・セ。@
Unica sobre Estupefacientes, adotada a 30 de m。イセッ@
Emendas
1972, a cッョカ・セ。@
1971 e a cッョカ・セ。@
a cッョカ・セ。@
de 1961, o Protocolo de
Unica sobre Estupefacientes, adotado em Genebra, -a 26 de m。イセッ@
de
sobre as Substancias Psicotr6picas, adotada em Viena em 21 de Fevereiro de
das n。セッ・ウ@
U nidas contra o Trafico llkito de Estupefacientes e Substancias
Psicotr6picas, adotada em Viena, a 20 de Dezembro de 1988;
Guiados pelos prindpios e objetivos dos ja existentes acordos multilaterais de 」ッー・イ。セ@
materia de controlo de drogas;
em
Reconhecendo as prindpios da soberania, igualdade e integridade territorial;
Cumprindo com as leis e regulamentos existentes nos seus respetivos pafses;
Acordam no que se segue:
ARTIGO 1
OBJETIVO
0 objetivo deste Memoranda de Entendimento e o de promover a
Partes no campo da
イ・、オセ。ッ@
para abordar o consume de drogas ao nfvel da
イ・ゥョエァ。セッ@
」ッー・イ。セ@
セョエイ・@
ambas as
da procura de drogas, de forma abrangente, incluindo medidas
ーイ・カョセ。ッL@
tratamento,
イ・、オセ。ッ@
.de danos e
social.
ARTIGO 2
AREAS DE COOPERA(:AO
A 」ッー・イ。セ@
entre as Partes inclui :
1. Troca de ゥョヲッイュ。セL@
experiencias e melhores praticas relacionadas com o consume de
drogas;
2. Troca de ゥョヲッイュ。セ@
sabre estrategias, pianos, programas e praticas, ャ・ァゥウ。セッ@
e atos
administrativos que visem reduzir o consume de drogas;
3. Troca de experiencias na recolha, analise e 、ゥウ・ュョ。セッ@
de dados sabre drogas;
4. Troca de ーオ「ャゥ」。セッ・ウ@
e estudos sabre o problema das drogas;
5. Facilitar a ー。イエゥ」セッ@
mutua de peritos no National Narcotics Board e do s・イカゥセッ@
de
ャョエ・イカセ。ッ@
nos Comportamentos Aditivos e Dependencias em seminaries e/ou
reunioes, organizadas par qualquer uma das Partes, no ambito das suas competencias,
com o objetivo de melhorar as suas アオ。ャゥヲ」セッ・ウL@
partilhar conhecimento e
competencias tecnicas;
6. Outras formas de 」ッー・イ。セ@
acordadas pelas Partes.
ARTIGO 3
AUTORIDADES NACIONAIS COMPETENTES
1.
Par parte do National Narcotics Board da Republica da Indonesia: o Responsavel pela
r・。「ゥャエセッN@
2.
Par parte do s・イカゥセッ@
de ャョエ・イカセ。ッ@
nos Comportamentos Aditivos e Dependencias da
Republica de Portugal: o Diretor-Geral.
!H-·
2
&L ,
3.
Am bas as entidades designarao o seu representante para a
mais direto.
ュ。ョオエ・セッ@
de um contato
ARTIG04
CONFIDENCIALIDADE
e documentos obtidos de acordo com este Memoranda de Entendimento
A ゥョヲッイュ。セ@
serao sujeitos a um regime de confidencialidade e apenas serao usados pelas Partes, em
conformidade com os fins estabelecidos, pela Parte detentora dos mesmos.
2. Toda a ゥョヲッイュ。セ@
e documentos nao poderao ser transmitidos a uma terceira Parte
sem a previa 。オエッイゥコセ@
escrita da Parte detentora dos mesmos.
1.
ARTIGO
5
REUNIOES
1.
2.
Por forma a acompanhar a ウゥエオ。セッ@
em materia de drogas e os progresses efetuados na
ゥューャ・ョエ。セッ@
deste Memoranda de Entendimento, as Partes concordam em realizar
reunioes peri6dicas, seja por vfdeo-conferencia ou alternadamente no territ6rio de cada
uma das Partes. Nestas reunioes, serao revistos os ・ウヲッイセ@
em curso e identificadas
novas possfveis areas de 」ッー・イ。セN@
Em caso de necessidade serao realizadas reunioes extraordinarias.
ARTIGO 6
ClAUSULA FINANCEIRA
Cada Parte suportara as suas despesas financeiras, exceto em casas espedficos e acordados
entre as Partes, caso a caso.
ARTIG07
RESOLUtAO DE DIFERENDOS
Qualquer diferendo que surja na
ゥョエ・イー。セッ@
ou
ゥューャ・ョエ。セッ@
deste Memoranda de
Entendimento sera resolvido de forma amigavel por am bas as Partes, atraves de consultas e/ou
dos respetivos canais diplomaticos.
3
Assinado em Lisboa, a onze de Dezernbro de dois mil e catorze, com originais em
Indonesia, Portuguese Ingles, sendo os tres textos igualrnente autenticos. Em caso de
divergencia de interpreta9ao, prevalecera a versao inglesa.
NATIONAL NARCOTICS BOARD DA
REPUBLICA DA INDONESIA
SERVI