MODEL PENGEMBANGAN KURIKULUM PAI MAKALAH

MODEL PENGEMBANGAN KURIKULUM PAI

MAKALAH
Diajukan untuk Memenuhi Tugas
Mata Kuliah Pengembangan Kurikulum PAI
Dosen Pengampu: Heny Kusmawati, M.S.I

Disusun oleh:

1. Fathullah Izzat
2. Hajar Qomariyah
3. Siti Nur Aisyah

NIM: 114170
NIM: 114171
NIM:114184

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM PATI
PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
JURUSAN TARBIYAH
2016


0

MODEL PENGEMBANGAN KURIKULUM PAI
A. Pendahuluan
Dalam merealisasikan proses pengembangan kurikulum diperlukan
suatu model pengembangan kurikulum dengan pendekatan yang sesuai.
Pada prinsipnya pengembangan kurikulum berkisar pada pengembangan
aspek ilmu pengetahuan dan teknologi yang diimbangi dengan
perkembangan pendidikan.
Dalam pengembangan model kurikulum, sedapat mungkin
didasarkan pada faktor-faktor yang konstan, sehingga ulasan mengenai
model-model yang dibahas dapat dilakukan secara konsisten. Faktor-faktor
konstan yang dimaksudkan adalah dalam pengembangan kurikulum perlu
didasarkan pada tujuan, bahan pelajaran, proses belajar mengajar, dan
evaluasi yang tergambar dalam proses belajar mengajar, dan evaluasi yang
tergambar dalam proses pengembangan tersebut.
B. Rumusan masalah
1. Apa pengertian model pengembangan kurikulum?
2. Apa sajakah model- model pengembangan kurikulum PAI?

C. Pembahasan
1. Pengertian model pengembangan kurikulum
Model pengembangan kurikulum adalah model yang digunakan
untuk mengembangkan suatu kurikulum dimana pengembangan
kurikulum dibutuhkan untuk memperbaiki atau menyempurnakan
kurikulum yang dibuat untuk dikembangkan sendiri baik dari perintah
pusat, pemerintah daerah/sekolah. Dengan perkataan lain, model
pengembangan kurikulum merupakan teori-teori tentang langkahlangkah pengembangan kurikulum.1
1Sukiman, Pengembangan kurikulum perguruan tinggi, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2015), 73.

1

2. Macam-macam model pengembangan kurikulum PAI
a. Model Tyler
Model pengembangan kurikulum yang dikemukakan tyler
diajukan berdasarkan pada beberapa pertanyaan yang mengarah
pada

langkah-langkah


dalam

pengembangan

kurikulum.

Pertanyaan-pertanyaan tersebut yaitu:
1) Tujuan pendidikan apa yang harus dicapai oleh sekolah?
2) Pengalaman apakah yang semestinya diberikan untuk mencapai
tujuan pendidikan?
3) Bagaimanakah pengalaman-pengalaman pendidikan sebaiknya
diorganisasikan?
4) Bagaimanakah menentukan bahwa tujuan telah dicapai?
Menurut Tyler ada 4 langkah-langkah dalam pengembangan
kurikulum, sebagai berikut:
1) Menentukan tujuan yang akan dicapai melalui kegiatan
pendidikan yang akan dilakukan.
2) Menentukan pilihan bentuk proses pembelajaran menuju
pencapaian tujuan yang akan dicapai.

3) Menentukan pengaturan atau organisasi materi kurikulum.
4) Menentukan cara untuk menilai hasil belajar.2
b. Model Hilda Taba
Pada dasarnya Hilda taba setuju dengan pendahulunya,
yaitu ralph tyler, hilda taba membuat deretan kegiatan sebagai
perincian untuk masing-masing tahapan sehingga akan lebih jelas
bagi para pengembang dalam melaksanakan pengembangan
kurikulum. Dalam garis besarnya langkah-langkah dalam model
hilda taba adalah sebagai berikut:
1) Menentukan tujuan pendidikan, dengan langkah-langkah:
a) Merumuskan tujuan umum.
b) Mengklasifikasi tujuan-tujuan.

2 Sukiman, Pengembangan kurikulum perguruan tinggi, 74.

2

c) Memerinci tujuan-tujuan berupa pengetahuan (fakta ide,
konsep), berfikir, nilai-nilai dan sikap, emosi dan perasaan,
keterampilan.

d) Merumuskan tujuan dalam bentuk yang spesifik.
2) Mengidentifikasi dan menyeleksi pengalaman belajar, dengan
langkah-langkah:
a) Mengidentifikasi minat dan kebutuhan siswa.
b) Mengidentifikasi dan menyesuaikan dengan kebutuhan
sosial.
c) Menentukan keluasan dan kedalaman pembelajaran.
d) Menentukan keseimbangan antara ruang lingkup dan
kedalaman.
3) Mengorganisasikan bahan kurikulum dan kegiatan belajar.
a) Menentukan organisasi kurikulum.
b) Menentukan urutan atau sequence materi kurikulum.
c) Meiakukan pengintegrasian kurikulum.
d) Menentukan fokus pelajaran.
4) Mengevaluasi hasil pelaksanaan kurikulum.
a) Menentukan kriteria penilaian.
b) Menyusun program evaluasi yang komprehensip.
c) Tehnik mengumpulkan data.
d) Interpretasi data evaluasi.
e) Menerjemahkan evaluasi ke dalam kurikulum.3

c. Model Administrative
Model administrative sering pula disebut sebagai model
garis dan staf atau model dari atas ke bawah. Kegiatan
pengembangan kurikulum di mulai dari pejabat pendidikan yang
berwenang yang membentuk panitia pengarah. Biasanya terdiri
atas para pengawas pendidikan, kepala sekolah dan staf pengajar
inti. Panitia pengarah tersebut diserahi tugas untuk merencanakan,
memberikan pengarahan tentang garis besar kebijaksanaan,
menyiapkan rumusan falsafah dan tujuan umum pendidikan.
3 Sukiman, Pengembangan kurikulum perguruan tinggi, 75.

3

Pengembangan

kurikulum

model

administrative


menekankan kegiatan pada orang-orang yang terlibat sesuai dengan
tugas dan fungsinya masing-masing.4
d. Model pengembangan kurikulum Oliva
Menurut oliva suatu model kurikulum harus bersifat
sederhana, komprehensif, dan sistematik.
Langkah yang dikembangkan dalam kurikulum model ini terdiri
atas beberapa komponen yaitu sebagai berikut:
1) Menetapkan dasar filsafat yang digunakan dan pandangan
tentang hakikat belajar dengan mempertimbangkan hasil
analisis kebutuhan umum siswa dan kebutuhan masyarakat.
2) Menganalisis kebutuhan masyarakat dimana sekolah itu berada.
3) Merumuskan tujuan umum kurikulum yang didasarkan
kebutuhan.
4) Menetapkan dan menyeleksi strategi pembelajaran yang
dimungkinkan dapat mencapai tujuan pembelajaran.
5) Menyeleksi dan menyempurnakan teknik penilaian yang akan
digunakan.
6) Mengimplementasikan strategi pembelajaran.
7) Mengevaluasi pembelajaran.

8) Mengevaluasi kurikulum.5
e. Model pengembangan kurikulum beauchamp’s
Model pengembangan kurikulum ini, dikembangkan oleh
beauchamp seorang ahli kurikulum. Beauchamp mengemukakan 5
hal didalam pengembangan suatu kurikulum yaitu sebagai berikut:
1) Menetapkan arena atau lingkup wilayah, yang akan dicakup
oleh kurikulum tersebut, apakah suatu sekolah, kecamatan,
kabupaten, propinsi atau seluruh negara.

4 Nik Haryanti, Pengembangan Kurikulum PAI, (Bandung: Alfabeta, 2014), 89.
5Sholeh
Hidayat,
Pengembangan
Kurikulum
Baru,(Bandung:
PT,Remaja
Rosdakarya,2013), 85.

4


2) Menetapkan personalia, ada 4 kategori yang turut berpartisipasi
dalam

pengembangan

kurikulum,yaitu:

(1)

para

ahli

pendidikan/kurikulum yang ada pada pusat pengembangan
kuikulum dan para ahli bidang ilmu, (2) para ahli pendidikan
dari perguruan tinggi atau sekolah dan guru-guru terpilih, (3)
para profesional dalam sistem pendidikan, (4) profesional lain
dan tokoh-tokoh masyarakat.
3) Organisasi dan prosedur pengembangan kurikulum.
4) Implementasi kurikulum.

5) Evaluasi kurikulum.6
D. Kesimpulan
1. Pengertian model pengembangan kurikulum
Model pengembangan kurikulum adalah model yang digunakan
untuk mengembangkan suatu kurikulum dimana pengembangan
kurikulum dibutuhkan untuk memperbaiki atau menyempurnakan
kurikulum yang dibuat untuk dikembangkan sendiri baik dari perintah
pusat, pemerintah daerah/sekolah.
2. Macam-macam model pengembangan kurikulum PAI
a. Model Tyler
Model pengembangan kurikulum yang dikemukakan tyler
diajukan berdasarkan pada beberapa pertanyaan yang mengarah
pada langkah-langkah dalam pengembangan kurikulum.
b. Model Hilda Taba
Pada dasarnya Hilda taba setuju dengan pendahulunya,
yaitu ralph tyler, hilda taba membuat deretan kegiatan sebagai
perincian untuk masing-masing tahapan sehingga akan lebih jelas
bagi para pengembang dalam melaksanakan pengembangan

6 Nana Syaodih Sukmadinata, Pengembangan Kurikulum teori dan praktek, (Bandung:

PT. Remaja Rosdakarya, 2011), 163-165.

5

kurikulum. Dalam garis besarnya langkah-langkah dalam model
hilda taba adalah sebagai berikut:
1) Menentukan tujuan pendidikan.
2) Mengidentifikasi dan menyeleksi pengalaman belajar.
3) Mengorganisasikan bahan kurikulum dan kegiatan belajar.
4) Mengevaluasi hasil pelaksanaan kurikulum.
c. Model Administrative
Model administrative sering pula disebut sebagai model
garis dan staf atau model dari atas ke bawah. Kegiatan
pengembangan kurikulum di mulai dari pejabat pendidikan yang
berwenang yang membentuk panitia pengarah. Biasanya terdiri
atas para pengawas pendidikan, kepala sekolah dan staf pengajar
inti. Panitia pengarah tersebut diserahi tugas untuk merencanakan,
memberikan pengarahan tentang garis besar kebijaksanaan,
menyiapkan rumusan falsafah dan tujuan umum pendidikan.
d. Model pengembangan kurikulum Oliva
Menurut oliva suatu model kurikulum harus bersifat
sederhana, komprehensif, dan sistematik.
e. Model pengembangan kurikulum beauchamp’s
Model pengembangan kurikulum ini, dikembangkan oleh
beauchamp seorang ahli kurikulum. Beauchamp mengemukakan 5
hal didalam pengembangan suatu kurikulum yaitu sebagai berikut:
1) Menetapkan arena atau lingkup wilayah.
2) Menetapkan personalia.
3) Organisasi dan prosedur pengembangan kurikulum.
4) Implementasi kurikulum.
5) Evaluasi kurikulum.

6

DAFTAR PUSTAKA
Haryanti, Nik, Pengembangan Kurikulum PAI, Bandung: Alfabeta, 2014;
Hidayat, Sholeh, Pengembangan Kurikulum Baru, Bandung: PT,Remaja
Rosdakarya,2013;
Sukiman, Pengembangan kurikulum perguruan tinggi, Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2015;
Sukmadinata, Nana Syaodih, Pengembangan Kurikulum teori dan praktek,
Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2011.

7