PERNYATAAN PERS. Peluncuran 4 empat Desa

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA

DINAS KOMUNIKASI, INFORMATIKA DAN STATISTIK
Jalan Merdeka Selatan 8-9 Blok G Lt. 3 dan 13 serta Blok F Lt. Dasar
Telp. (021) 3823355 Fax. (021) 3848850 dan Fax. (021) 3823253
J A K A R T A 10110

SIARAN PERS
NOMOR: /SP-HMS/1/2018

23 Januari 2018

Pemprov DKI Jakarta Luncurkan 4 Desain Besar Guna Wujudkan
Jakarta Kota Berketahanan
Balaikota Jakarta – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta meluncurkan 4
(empat) Desain Besar yang berkolaborasi dengan masyarakat dan LSM
dalam upaya mewujudkan Jakarta sebagai Kota Berketahanan. Peluncuran
empat Desain Besar yang terdiri atas Desain Besar Jakarta Menuju Kota
Layak Anak, Desain Besar Pertanian Perkotaan, Desain Besar Layanan Air
Minum dan Air Limbah Domestik, dan Desain Besar Sistem Pengelolaan
Sampah dilakukan oleh Gubernur Provinsi DKI Jakarta Anies Baswedan dan

Deputi Gubernur Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup Oswar
Mungkasa dengan didukung oleh PLAN International Indonesia, Yayasan
KARINA (Caritas Indonesia) melalui program Partners for ResilienceStrategic Partnership dan Marunda Urban Resilience in Action (MURIA),
USAID-IUWASH PLUS, dan D'Art Of Waste Institute Bandung di Balai
Agung, Balaikota, Selasa (23/1).
Empat Desain Besar yang diluncurkan tersebut disusun sebagai kerangka
acuan bagi seluruh pemangku kepentingan untuk bersinergi dalam
mengatasi isu perkotaan yang dihadapi Jakarta, dengan berpedoman pada
Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) DKI Jakarta 2005-2025.
Empat Desain Besar tersebut memberikan masukan kepada perencanaan
pembangunan di Provinsi DKI Jakarta melalui internalisasi muatan Desain
Besar ke dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
2018-2022, Rencana Strategis (Renstra) OPD Provinsi DKI Jakarta,
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD), serta Rencana Kerja (Renja)
OPD. Desain-desain besar tersebut menyasar seluruh aspek penting
dalam tata ruang dan lingkungan hidup kota baik dalam hal ketahanan
pangan, layanan air minum dan air limbah domestik, dan ekosistem
penting kota yang sangat vital dalam mewujudkan Jakarta sebagai Kota
Layak Anak sebagai bagian dari Kota Berketahanan/Resilient City. Adapun
penjelasan keempat Desain Besar sebagai berikut.

Desain Besar Pertanian Perkotaan
Desain Besar Pertanian Perkotaan DKI Jakarta difasilitasi oleh Dinas
Ketahanan Pangan Kelautan dan Perikanan DKI Jakarta dengan Yayasan
KARINA. Desain Besar ini sudah dimulai sejak April 2017 dan telah melalui
dua Lokakarya Multipihak di bulan Agustus dan November 2017 untuk
memastikan
partisipasi
dan
kolaborasi
semua
pihak
dalam

penyusunannya. Desain Besar Pertanian Perkotaan diharapkan dapat
menjadi salah satu strategi dari Pemprov DKI Jakarta yang menjadi dasar
kolaborasi banyak pihak, baik masyarakat, pemerintah, LSM, dan swasta
dalam menjalankan program pertanian perkotaan DKI Jakarta dengan
menggunakan pendekatan pengelolaan risiko terpadu. Selain itu juga
menjadi solusi yang tangguh untuk Ketahanan Pangan warga Jakarta dan
turut mendukung peningkatan pendapatan masyarakat DKI Jakarta.

Desain Besar Air Minum dan Air Limbah Domestik
Desain Besar Layanan Air Minum dan Air Limbah Domestik DKI Jakarta
merupakan strategi untuk meningkatkan akses layanan dasar, yaitu air
minum dan air limbah domestik yang aman bagi warga Jakarta, yang
disusun melalui serangkaian tahapan. Tahapan tersebut meliputi
pengembangan Peta Interaktif (peta yang menunjukkan kondisi layanan
air minum dan sanitasi atau air limbah domestik per kelurahan, kondisi
kualitas sungai dan air tanah di DKI Jakarta, serta proporsi masyarakat
berpenghasilan rendah (MBR) yang mendapatkan layanan); pertemuan
atau diskusi lintas SKPD dan mitra pembangunan; serta lokakarya
partisipatif lintas perangkat daerah, kementerian, dan pelaku yang terkait
dalam sektor air minum dan sanitasi atau air limbah domestik.
Penyusunan tersebut dilakukan secara kolaboratif yang melibatkan
perangkat daerah, lembaga donor dan mitra pembangunan Pemerintah
Provinsi DKI Jakarta.
Desain Besar Jakarta Menuju Kota Layak Anak
Kedeputian Gubernur Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup berinisiatif
menyusun Desain Besar (Grand Design) Jakarta Menuju Kota Layak Anak
(KLA) 2018-2022 bekerja sama dengan Plan Internasional Indonesia.
Desain Besar ini disusun untuk mewadahi komitmen pemangku

kepentingan terkait dalam menjalankan upaya Pemenuhan Hak dan
Perlindungan Anak (PHPA) di Provinsi DKI Jakarta. Desain Besar Jakarta
menuju Kota Layak Anak 2018-2022 merupakan sebuah dokumen acuan
bagi berbagai pemangku kepentingan terkait dalam pengembangan Kota
Layak Anak di Provinsi DKI Jakarta. Proses penyusunannya menggunakan
pendekatan kolaboratif yang melibatkan Pemerintah Pusat Republik
Indonesia, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Organisasi Masyarakat,
Kelompok Anak/Remaja, Media Massa dan Dunia Usaha. Desain Besar
memuat visi, misi, strategi, peta jalan yang memuat target pencapaian
KLA secara keruangan mulai dari tingkat RW hingga tingkat Provinsi, dan
rencana aksi untuk jangka waktu 5 (lima) tahun kedepan dalam rangka
mewujudkan Jakarta sebagai Acuan Pembelajaran/Center of Excellence
Kota Layak Anak di tahun 2022.
Desain Besar Sistem Pengelolaan Sampah
Desain Besar Sistem Pengelolaan Sampah DKI Jakarta yang disusun oleh
Deputi Gubernur Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup bersama
dengan D’Art of Waste dan perangkat daerah terkait merupakan dokumen
strategi pengelolaan sampah dari sumber hingga tempat pemrosesan
akhir yang ideal bagi kondisi kota DKI Jakarta. Terdapat serangkaian
tahapan yang disusun untuk penanganan dan pengurangan sampah yang

aman bagi warga Jakarta, yaitu meliputi pengembangan skala Interaktif
(skala sumber, skala lingkungan dan skala kawasan, skala wilayah dan

pemrosesan akhir) di DKI Jakarta; serta pelibatan masyarakat setiap
tahapan sesuai dengan potensinya. Target besarnya adalah pengurangan
sampah dengan proses pengolahan sampah secara maksimal di sumber
hingga wilayah sehingga menurunkan volume pengangkutan sampah ke
TPA serta memroses material sampah lama di zona yang sudah ditutup
untuk dimanfaatkan, sehingga bisa dikembangkan menjadi reused landfill.
Sementara Kabupaten Kepulauan Seribu tidak lagi diarahkan membawa
sampahnya ke daratan (TPA Bantar Gebang) namun diatur atau dikelola
dengan teknologi pemrosesan yang sesuai kaidah tata lingkungan yang
baik dan benar di setiap pulau berpermukiman.