GANGGUAN HUBUNGAN SOSIAL ISOLASI SOSIALf (1)
LAPORAN PENDAHULUAN
GANGGUAN HUBUNGAN SOSIAL : ISOLASI SOSIAL
Disusun oleh:
NAMA
NIM
:
:
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG
JURUSAN KEPERAWATAN
PRODI D4 KEPERAWATAN MALANG
2018
LAPORAN PENDAHULUAN
GANGGUAN HUBUNGAN SOSIAL : ISOLASI SOSIAL
A. Masalah Utama Keperawatan
Isolasi Sosial: Menarik Diri
B. Proses Terjadinya Masalah
1. Pengertian
Menarik diri merupakan percobaan untuk menghindari interaksi
dengan
orang
lain,
menghindari
hubungan
dengan
orang
lain
(Rawlins,1993).
Menurut Carpenito (2009) Isolasi sosial adalah suatu usaha untuk
menghindari interaksi dengan orang lain dan kemudian menghindari
berhubungan, ini merupakan pertahanan terhadap stresor dan ansietas yang
berhubungan dengan suatu stresor atau ancaman.
2. Penyebab Terjadinya Isolasi Sosial
Salah satu penyebab dari menarik diri adalah harga diri rendah. Harga
diri adalah penilaian individu tentang pencapaian diri dengan menganalisa
seberapa jauh perilaku sesuai dengan ideal diri. Dimana gangguan harga
diri dapat digambarkan sebagai perasaan negatif terhadap diri sendiri,
hilang kepercayaan diri, merasa gagal mencapai keinginan.
Faktor Predisposisi
Ada berbagai faktor yang menjadi pendukung terjadinya perilaku menarik
diri
a.
Faktor perkembangan
Tiap gangguan dalam pencapaian tugas perkembangan dari masa bayi
sampai dewasa tua akan menjadi pencetus seseoarang sehingga
mempunyai masalah respon sosial menarik diri. Sistem keluarga yang
terganggu juga dapat mempengaruhi terjadinya menarik diri.
Organisasi anggota keluarga bekerja sama dengan tenaga profisional
untuk mengembangkan gambaran yang lebih tepat tentang hubungan
antara kelainan jiwa dan stress keluarga. Pendekatan kolaburatif
sewajarnya dapat mengurangi masalah respon social menarik diri.
b. Faktor Biologik
Faktor genetik dapat menunjang terhadap respon sosial maladaptive.
Genetik merupakan salah satu faktor pendukung gangguan jiwa.
Kelainan struktur otak, seperti atropi, pembesaran ventrikel,
penurunan berat dan volume otak serta perubahan limbik diduga dapat
menyebabkan skizofrenia.
c.
Faktor Sosiokultural
Isolasi sosial merupakan faktor dalam gangguan berhubungan. Ini
merupakan akibat dari norma yang tidak mendukung pendekatan
terhadap orang lain, atau tidak menghargai anggota masyarakat yang
tidak produktif, seperti lansia, orang cacat dan berpenyakit kronik.
Isolasi dapat terjadi karena mengadopsi norma, perilaku, dan system
nilai yang berbeda dari yang dimiliki budaya mayoritas. Harapan yang
tidak realitis terhadap hubungan merupakan faktor lain yang berkaitan
dengan gangguan ini, (Stuart and sudden, 2007).
Faktor Persipitasi
Ada beberapa faktor persipitasi yang dapat menyebabkan seseorang
menarik diri. Faktor- faktor tersebut dapat berasal dari berbagai stressor
antara lain:
a.
Stressor sosiokultural
Stressor sosial budaya dapat menyebabkan terjadinya gangguan dalam
membina hubungan dengan orang lain, misalnya menurunya stabilitas
unit keluarga, berpisah dari orang yang berarti dalam kehidupanya,
misalnya karena dirawat di rumah sakit.
b. Stressor psikologik
Ansietas berat yang berkepanjangan terjadi bersamaan keterbatasan
kemampuan untuk mengatasinya. Tuntutan untuk berpisah dengan
orang terdekat atau kegagalan orang lain untuk memenuhi
kebutuhanya hal ini dapat menimbulkan ansietas tinggi bahkan dapat
menimbulkan seseorang mengalami gangguan hubungan (menarik
diri), (Stuart & Sundeen, 1998)
c.
Stressor intelektual
1) Kurangnya pemahaman diri dalam ketidak mampuan untuk
berbagai pikiran dan perasaan yang mengganggu pengembangan
hubungan dengan orang lain.
2) Klien dengan “kegagalan” adalah orang yang kesepian dan
kesulitan dalam menghadapi hidup. Mereka juga akan sulit
berkomunikasi dengan orang lain.
3) ketidakmampuan seseorang membangun kepercayaan dengan
orang lain akan persepsi yang menyimpang dan akan berakibat
pada gangguan berhubungan dengan orang lain
d. Stressor fisik
1) Kehidupan bayi atau keguguran dapat menyebabkan seseorang
menarik diri dari orang lain
2) Penyakit kronik dapat menyebabkan seseorang minder atau malu
sehingga mengakibatkan menarik diri dari orang lain
(Rawlins, Heacock,1993)
3. Tanda dan Gejala dari Isolasi Sosial
Menurut Budi Anna Keliat (2006), tanda dan gejala Isolasi Sosial: MD
adalah sebagai berikut :
a. Apatis
b. ekspresi sedih
c. afek tumpul
d. Menghindar dari orang lain (menyendiri)
e. Komunikasi kurang/tidak ada.
f. Klien tidak tampak bercakap-cakap dengan klien lain/perawat.
g. Tidak ada kontak mata
h. klien sering menunduk.
i. Berdiam diri di kamar/klien kurang mobilitas.
j. Menolak berhubungan dengan orang lain, klien memutuskan
percakapan atau pergi jika diajak bercakap-cakap.
k. Tidak melakukan kegiatan sehari
l. Sering tidur, posisi tidur klien seperti posisi tidur janin.
Sedangkan Tanda & Gejala menurut Townsend,1998 :
a. Sedih, afek tumpul
b. Menjadi tidak komunikatif
c. Asyik dengan fikirannya sendiri
d. Meminta untuk sendirian
e. Mengekspresikan perasaan kesendirian/penolakan
f. Disfungsi interaksi dengan teman sebaya,keluarga,orang lain.
4. Akibat dari Isolasi Sosial
Klien dengan perilaku menarik diri dapat berakibat adanya terjadinya
resiko perubahan sensori persepsi (halusinasi). Halusinasi ini merupakan
salah satu orientasi realitas yang maladaptive, dimana halusinasi adalah
persepsi klien terhadap lingkungan tanpa stimulus yang nyata, artinya
klien menginterprestasikan sesuatu yang nyata tanpa stimulus/ rangsangan
eksternal.
C. Pohon Masalah
Akibat
Core Problem
Causa/Penyebab
Gangguan Persepsi Sensori: Halusinasi
Isolasi Sosial; Menarik Diri
Harga Diri Rendah
D. Rentang Respon
Respons Adaftif
Menyendiri
Otonomi
Bekerja sama
interdependen
Respons Maladaptif
Merasa sendiri
Depedensi
Ffgfg
curiga
Menarik diri
Ketergantungan
Manipulasi
curiga
Gambar 1.1 Rentang Respon Isolasi Sosial
Sumber: Townsend (1998) dalam Buku Fitria (2010)
1. Menyendiri (solitude) merupakan respon yang dibutuhkan seseorang untuk
merenungkan apa yang telah dilakukan di lingkungan sosialnya dan suatu
cara mengevaluasi diri untuk menentukan langkah selanjutnya.
2. Otonomi merupakan kemampuan individu untuk menentukan dan
menyampaikan ide-ide pikiran, perasaan dalam hubungan sosial.
3. Bekerjasama (mutualisme) adalah suatu kondisi dalam hubungan
interpersonal dimana individu tersebut mampu untuk saling memberi dan
menerima.
4. Saling tergantung (interdependen) adalah suatu kondisi saling tergantung
antara individu dengan orang lain dalam membina hubungan interpersonal.
5. Menarik diri merupakan suatu keadaan dimana seseoramg menemukan
kesulitan dalam membina hubungan secara terbuka dengan orang lain.
6. Tergantung (dependen) terjadi bila seseorang gagal mengambangkan rasa
percaya diri atau kemampuannya untuk berfungsi secara sukses.
7. Manipulasi merupakan gangguan hubungan sosial yang terdapat pada
individu yang menganggap orang lain sebagai objek. Individu tersebut
tidak dapat membina hubungan sosial secara mendalam.
8. Curiga terjadi bila seseorang gagal mengembangkan rasa percaya dengan
orang lain. Kecurigaan dan ketidakpercayaan diperlihatkan dengan tandatanda cembru, iri hati, dan berhati-hati. Perasaan induvidu ditandai dengan
humor yang kurang, dan individu merasa bangga dengan sikapnya yang
dingin dan tanpa emosi.
E. Masalah Keperawatan Dan Data Yang Perlu Dikaji
Isolasi Sosial : menarik diri
Data Subyektif
a) Klien mengatakan saya tidak mampu.
b) Klien mengatakan tidak bisa.
c) Klien mengatakan tidak tahu apa-apa.
d) Klien mengatakan dirinya bodoh.
e) Klien mengungkapkan perasaan malu terhadap diri sendiri.
Data Obyektif
a) Klien tampak lebih suka sendiri.
b) Klien tampak bingung.
c) Klien berkeinginan mencederai diri/ ingin mengakhiri hidup.
d) Klien terlihat apatis.
e) Ekspresi wajah klien sedih.
f) Klien sering melamun.
g) Afek klien tumpul.
h) Klien tampak banyak diam.
i) Komunikasi klien kurang atau tidak ada.
j) Kontak mata klien kurang.
F. Diagnosa Keperawatan
Gangguan Isolasi Sosial : Menarik Diri
G. Rencana Tindakan Keperawatan Klien Dengan Isolasi Sosial
TGL
Dx
Perencanaan
Tujuan
Kriteria Evaluasi
Intervensi
Keperawatan
Isolasi sosial
TUM :Klien dapat 1. Setelah...x interaksi klien 1.1 Bina hubungan saling percaya dengan:
berinteraksi dengan
menunjukkan
orang lain.
percaya
TUK :
perawat:
1. klien
dapat
kepada/
Beri salam setiap interaksi.
terhadap
Perkenalkan nama, nama panggilan
perawat dan tujuan perawat berkenalan.
Wajah cerah, tersenyum
membina
Mau berkenalan
hubungan saling
Ada kontak mata
percaya.
tanda-tanda
Bersedia
klien.
2. Klien
Tanyakan perasaan klien dan masalah
yang dihadapi klien.
mengungkapkan
masalahnya.
Tunjukkan sikap jujur dan menepati
janji setiap kali berinteraksi.
menceritakan
perasaan.
Bersedia
Tanyakan dan panggil nama kesukaan
Buat kontrak interaksi yang jelas.
Dengarkan dengan penuh perhatian
ekspresi perasaan klien.
mampu 2. setelah...x interaksi klien dapat 2.1 Tanyakan pada klien tentang :
menyebutkan
menyebutkan
minimal
satu
penyebab
penyebab menarik diri dari :
orang yang tinggal serumah/ teman
sekamar klien.
menarik diri
diri sendiri
orang lain
lingkungan
Orang yang paling dekat dengan klien
dirumah atau di ruang perawatan.
Apa yang membuat klien dekat dengan
orang tersebut.
Orang yang tidak dekat dengan klien di
rumah atau di ruang perawatan.
Apa yang membuat klien tidak dekat
dengan orang tersebut.
Upaya yang sudah dilakukan agar dekat
dengan orang lain.
2.2 diskusikan dengan klien penyebab menarik
diri atau tidak mau bergaul dengan orang
lain.
3. klien
mampu 3. setelah...x
interaksi
menyebutkan
klien
keuntungan
keuntungan
berhubungan
sosial, misalnya
sosial
dan
dapat
banyak teman
2.3 beri pujian
dengan 3.1 Tanyakan pada klien tentang
menyebutkan
manfaat hubungan sosial
berhubungan
kerugian menarik diri
3.2 Diskusikan bersama klien tentang manfaat
berhubungan sosial dan kerugian menarik diri
krerugian
tidak kesepian
3.3
menarik diri.
bisa diskusi
mengungkapkan perasaanya.
saling menolong.
Dan kerugian menarik
Beri pujian terhadap kemampuan klien
diri
misalnya :
sendiri
kesepian
4. klien
tidak bisa diskusi
dapat 4. setelah...x interaksi klien dapat 4.1 Observasi perilaku klien saat berhubungan
melaksanakan
melaksanakan
hubungan
hubungan sosial secara bertahap dengan :
secara bertahap
sosial sosial
4.2 Beri motivasi dan bantu klien untuk
perawat
perawat lain
perawat lain
klien lain
klien lain
kelompok
kelompok
berkenalan atau berkomunikasi dengan :
4.3 Libatkan klien dalam Terapi aktivitas
kelompok sosialisasi
4.4 Diskusikan jadwal harian yang dapat
dilakukan untuk meningkatkan kemampuan
klien bersosialisasi.
4.5 Beri motivasi klien untuk melakukan
kegiatan sesuai dengan jadwal yang telah
dibuat.
4.6 Beri pujian terhadap kemampuan klien
memperluas pergaulannya melalui aktivitas
5. klien
yang dilaksanakan.
mampu 5. setelah...x interaksi klien dapat 5.1 Diskusikan dengan
klien
tentang
menjelaskan
menjelaskan perasaanya setelah perasaanya setelah berhubungan sosial dengan :
perasaannya
berhubungan sosial dengan:
orang lain
setelah
orang lain
kelompok
berhubungan
kelompok
sosial.
5.2 Beri pujian terhadap kemampuan klien
mengungkapkan perasaannya.
6. klien mendapat 6. setelah...x pertemuan keluarga 6.1 Diskusikan pentingnya peran serta keluarga
dukungan
dapat menjelaskan tentang :
sebagai poendukung untuk mengatasi perilaku
keluarga dalam
pengertian menarik diri
memperluas
tanda dan gejal menarik 6.2
menarik diri
Diskusikan
potensi
keluarga
untuk
hubungan
diri
sosial.
membantu klien mengatasi perilaku menarik
penyebab
akibat diri.
dan
6.3 Jelaskan pada keluarga tentang:
menarik diri
cara
Pengertian menarik diri
Tanda dan gejala menarik diri
keluarga
Penyebab dan akibat menarik diri
cara
Cara merawat klien menarik diri
merawat
klien
menarik diri.
setelah...x
dapt
pertemuan
mempraktekkan
merawat klien kenarik diri.
6.4 Latih keluarga cara merawat klien menarik
diri
6.5
Tanyakan
perasaan
keluarga
setelah
mencoba cara yang dilatihkan.
6.6 Beri motivasi keluarga agar membantu
klien untuk bersosialisasi.
6.7
Beri
pujian
kepada
keluarga
atas
keterlibatannya merawat klien dirumah sakit.
7.
Klien
dapat 7.
Setelah...x
interaksi
memanfaatkan obat menyebutkan:
dengan baik.
manfaat minum obat.
klien 7.1 diskusikan dengan klien tentang manfaat
dan kerugian tidak minum obat, nama, warna,
dosis, cara, efek terapi, dan efek samping
Kerugian
tidak
minum penggunaan obat.
7.2 pantau klien saat penggunaan obat
obat.
Nama, warna, dosis, efek 7.3 beri pujian jika klien menggunakan obat
samping dan efek terapi dengan benar.
7.4 diskusikan akibat berhenti minum obat
obat.
- Setelah...x
interaksi
mendemonstrasikan
klien tanpa konsultasi dengan dokter.
7.5 anjurkan klien untuk konsultasi kepada
penggunaan obat dengan benar.
- Setelah...x
interaksi
klien diinginkan.
menyebutkan akibat berhenti
minum obat tanpa konsultasi
dokter.
(Budi Anna Keliat, 2006)
dokter/ perawat jika terjadi hal-hal yang tidak
DAFTAR PUSTAKA
Rawlins, R.P, dan Heacock, P.E. 1993. Clinical Mannual of Psychiatric Nursing.
St. Louis: Mosby Year Book.
Carpenito. 2009, Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Edisi 9. Jakarta: EGC.
Stuart, G.W., dan Sundeen, S.J. 2007. Prinsip dan Praktik Keperawatan JIwa.
Jakarta: EGC.
Keliat, Budi Anna dkk. 2006. Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa Edisi 2.
Jakarta: EGC
GANGGUAN HUBUNGAN SOSIAL : ISOLASI SOSIAL
Disusun oleh:
NAMA
NIM
:
:
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG
JURUSAN KEPERAWATAN
PRODI D4 KEPERAWATAN MALANG
2018
LAPORAN PENDAHULUAN
GANGGUAN HUBUNGAN SOSIAL : ISOLASI SOSIAL
A. Masalah Utama Keperawatan
Isolasi Sosial: Menarik Diri
B. Proses Terjadinya Masalah
1. Pengertian
Menarik diri merupakan percobaan untuk menghindari interaksi
dengan
orang
lain,
menghindari
hubungan
dengan
orang
lain
(Rawlins,1993).
Menurut Carpenito (2009) Isolasi sosial adalah suatu usaha untuk
menghindari interaksi dengan orang lain dan kemudian menghindari
berhubungan, ini merupakan pertahanan terhadap stresor dan ansietas yang
berhubungan dengan suatu stresor atau ancaman.
2. Penyebab Terjadinya Isolasi Sosial
Salah satu penyebab dari menarik diri adalah harga diri rendah. Harga
diri adalah penilaian individu tentang pencapaian diri dengan menganalisa
seberapa jauh perilaku sesuai dengan ideal diri. Dimana gangguan harga
diri dapat digambarkan sebagai perasaan negatif terhadap diri sendiri,
hilang kepercayaan diri, merasa gagal mencapai keinginan.
Faktor Predisposisi
Ada berbagai faktor yang menjadi pendukung terjadinya perilaku menarik
diri
a.
Faktor perkembangan
Tiap gangguan dalam pencapaian tugas perkembangan dari masa bayi
sampai dewasa tua akan menjadi pencetus seseoarang sehingga
mempunyai masalah respon sosial menarik diri. Sistem keluarga yang
terganggu juga dapat mempengaruhi terjadinya menarik diri.
Organisasi anggota keluarga bekerja sama dengan tenaga profisional
untuk mengembangkan gambaran yang lebih tepat tentang hubungan
antara kelainan jiwa dan stress keluarga. Pendekatan kolaburatif
sewajarnya dapat mengurangi masalah respon social menarik diri.
b. Faktor Biologik
Faktor genetik dapat menunjang terhadap respon sosial maladaptive.
Genetik merupakan salah satu faktor pendukung gangguan jiwa.
Kelainan struktur otak, seperti atropi, pembesaran ventrikel,
penurunan berat dan volume otak serta perubahan limbik diduga dapat
menyebabkan skizofrenia.
c.
Faktor Sosiokultural
Isolasi sosial merupakan faktor dalam gangguan berhubungan. Ini
merupakan akibat dari norma yang tidak mendukung pendekatan
terhadap orang lain, atau tidak menghargai anggota masyarakat yang
tidak produktif, seperti lansia, orang cacat dan berpenyakit kronik.
Isolasi dapat terjadi karena mengadopsi norma, perilaku, dan system
nilai yang berbeda dari yang dimiliki budaya mayoritas. Harapan yang
tidak realitis terhadap hubungan merupakan faktor lain yang berkaitan
dengan gangguan ini, (Stuart and sudden, 2007).
Faktor Persipitasi
Ada beberapa faktor persipitasi yang dapat menyebabkan seseorang
menarik diri. Faktor- faktor tersebut dapat berasal dari berbagai stressor
antara lain:
a.
Stressor sosiokultural
Stressor sosial budaya dapat menyebabkan terjadinya gangguan dalam
membina hubungan dengan orang lain, misalnya menurunya stabilitas
unit keluarga, berpisah dari orang yang berarti dalam kehidupanya,
misalnya karena dirawat di rumah sakit.
b. Stressor psikologik
Ansietas berat yang berkepanjangan terjadi bersamaan keterbatasan
kemampuan untuk mengatasinya. Tuntutan untuk berpisah dengan
orang terdekat atau kegagalan orang lain untuk memenuhi
kebutuhanya hal ini dapat menimbulkan ansietas tinggi bahkan dapat
menimbulkan seseorang mengalami gangguan hubungan (menarik
diri), (Stuart & Sundeen, 1998)
c.
Stressor intelektual
1) Kurangnya pemahaman diri dalam ketidak mampuan untuk
berbagai pikiran dan perasaan yang mengganggu pengembangan
hubungan dengan orang lain.
2) Klien dengan “kegagalan” adalah orang yang kesepian dan
kesulitan dalam menghadapi hidup. Mereka juga akan sulit
berkomunikasi dengan orang lain.
3) ketidakmampuan seseorang membangun kepercayaan dengan
orang lain akan persepsi yang menyimpang dan akan berakibat
pada gangguan berhubungan dengan orang lain
d. Stressor fisik
1) Kehidupan bayi atau keguguran dapat menyebabkan seseorang
menarik diri dari orang lain
2) Penyakit kronik dapat menyebabkan seseorang minder atau malu
sehingga mengakibatkan menarik diri dari orang lain
(Rawlins, Heacock,1993)
3. Tanda dan Gejala dari Isolasi Sosial
Menurut Budi Anna Keliat (2006), tanda dan gejala Isolasi Sosial: MD
adalah sebagai berikut :
a. Apatis
b. ekspresi sedih
c. afek tumpul
d. Menghindar dari orang lain (menyendiri)
e. Komunikasi kurang/tidak ada.
f. Klien tidak tampak bercakap-cakap dengan klien lain/perawat.
g. Tidak ada kontak mata
h. klien sering menunduk.
i. Berdiam diri di kamar/klien kurang mobilitas.
j. Menolak berhubungan dengan orang lain, klien memutuskan
percakapan atau pergi jika diajak bercakap-cakap.
k. Tidak melakukan kegiatan sehari
l. Sering tidur, posisi tidur klien seperti posisi tidur janin.
Sedangkan Tanda & Gejala menurut Townsend,1998 :
a. Sedih, afek tumpul
b. Menjadi tidak komunikatif
c. Asyik dengan fikirannya sendiri
d. Meminta untuk sendirian
e. Mengekspresikan perasaan kesendirian/penolakan
f. Disfungsi interaksi dengan teman sebaya,keluarga,orang lain.
4. Akibat dari Isolasi Sosial
Klien dengan perilaku menarik diri dapat berakibat adanya terjadinya
resiko perubahan sensori persepsi (halusinasi). Halusinasi ini merupakan
salah satu orientasi realitas yang maladaptive, dimana halusinasi adalah
persepsi klien terhadap lingkungan tanpa stimulus yang nyata, artinya
klien menginterprestasikan sesuatu yang nyata tanpa stimulus/ rangsangan
eksternal.
C. Pohon Masalah
Akibat
Core Problem
Causa/Penyebab
Gangguan Persepsi Sensori: Halusinasi
Isolasi Sosial; Menarik Diri
Harga Diri Rendah
D. Rentang Respon
Respons Adaftif
Menyendiri
Otonomi
Bekerja sama
interdependen
Respons Maladaptif
Merasa sendiri
Depedensi
Ffgfg
curiga
Menarik diri
Ketergantungan
Manipulasi
curiga
Gambar 1.1 Rentang Respon Isolasi Sosial
Sumber: Townsend (1998) dalam Buku Fitria (2010)
1. Menyendiri (solitude) merupakan respon yang dibutuhkan seseorang untuk
merenungkan apa yang telah dilakukan di lingkungan sosialnya dan suatu
cara mengevaluasi diri untuk menentukan langkah selanjutnya.
2. Otonomi merupakan kemampuan individu untuk menentukan dan
menyampaikan ide-ide pikiran, perasaan dalam hubungan sosial.
3. Bekerjasama (mutualisme) adalah suatu kondisi dalam hubungan
interpersonal dimana individu tersebut mampu untuk saling memberi dan
menerima.
4. Saling tergantung (interdependen) adalah suatu kondisi saling tergantung
antara individu dengan orang lain dalam membina hubungan interpersonal.
5. Menarik diri merupakan suatu keadaan dimana seseoramg menemukan
kesulitan dalam membina hubungan secara terbuka dengan orang lain.
6. Tergantung (dependen) terjadi bila seseorang gagal mengambangkan rasa
percaya diri atau kemampuannya untuk berfungsi secara sukses.
7. Manipulasi merupakan gangguan hubungan sosial yang terdapat pada
individu yang menganggap orang lain sebagai objek. Individu tersebut
tidak dapat membina hubungan sosial secara mendalam.
8. Curiga terjadi bila seseorang gagal mengembangkan rasa percaya dengan
orang lain. Kecurigaan dan ketidakpercayaan diperlihatkan dengan tandatanda cembru, iri hati, dan berhati-hati. Perasaan induvidu ditandai dengan
humor yang kurang, dan individu merasa bangga dengan sikapnya yang
dingin dan tanpa emosi.
E. Masalah Keperawatan Dan Data Yang Perlu Dikaji
Isolasi Sosial : menarik diri
Data Subyektif
a) Klien mengatakan saya tidak mampu.
b) Klien mengatakan tidak bisa.
c) Klien mengatakan tidak tahu apa-apa.
d) Klien mengatakan dirinya bodoh.
e) Klien mengungkapkan perasaan malu terhadap diri sendiri.
Data Obyektif
a) Klien tampak lebih suka sendiri.
b) Klien tampak bingung.
c) Klien berkeinginan mencederai diri/ ingin mengakhiri hidup.
d) Klien terlihat apatis.
e) Ekspresi wajah klien sedih.
f) Klien sering melamun.
g) Afek klien tumpul.
h) Klien tampak banyak diam.
i) Komunikasi klien kurang atau tidak ada.
j) Kontak mata klien kurang.
F. Diagnosa Keperawatan
Gangguan Isolasi Sosial : Menarik Diri
G. Rencana Tindakan Keperawatan Klien Dengan Isolasi Sosial
TGL
Dx
Perencanaan
Tujuan
Kriteria Evaluasi
Intervensi
Keperawatan
Isolasi sosial
TUM :Klien dapat 1. Setelah...x interaksi klien 1.1 Bina hubungan saling percaya dengan:
berinteraksi dengan
menunjukkan
orang lain.
percaya
TUK :
perawat:
1. klien
dapat
kepada/
Beri salam setiap interaksi.
terhadap
Perkenalkan nama, nama panggilan
perawat dan tujuan perawat berkenalan.
Wajah cerah, tersenyum
membina
Mau berkenalan
hubungan saling
Ada kontak mata
percaya.
tanda-tanda
Bersedia
klien.
2. Klien
Tanyakan perasaan klien dan masalah
yang dihadapi klien.
mengungkapkan
masalahnya.
Tunjukkan sikap jujur dan menepati
janji setiap kali berinteraksi.
menceritakan
perasaan.
Bersedia
Tanyakan dan panggil nama kesukaan
Buat kontrak interaksi yang jelas.
Dengarkan dengan penuh perhatian
ekspresi perasaan klien.
mampu 2. setelah...x interaksi klien dapat 2.1 Tanyakan pada klien tentang :
menyebutkan
menyebutkan
minimal
satu
penyebab
penyebab menarik diri dari :
orang yang tinggal serumah/ teman
sekamar klien.
menarik diri
diri sendiri
orang lain
lingkungan
Orang yang paling dekat dengan klien
dirumah atau di ruang perawatan.
Apa yang membuat klien dekat dengan
orang tersebut.
Orang yang tidak dekat dengan klien di
rumah atau di ruang perawatan.
Apa yang membuat klien tidak dekat
dengan orang tersebut.
Upaya yang sudah dilakukan agar dekat
dengan orang lain.
2.2 diskusikan dengan klien penyebab menarik
diri atau tidak mau bergaul dengan orang
lain.
3. klien
mampu 3. setelah...x
interaksi
menyebutkan
klien
keuntungan
keuntungan
berhubungan
sosial, misalnya
sosial
dan
dapat
banyak teman
2.3 beri pujian
dengan 3.1 Tanyakan pada klien tentang
menyebutkan
manfaat hubungan sosial
berhubungan
kerugian menarik diri
3.2 Diskusikan bersama klien tentang manfaat
berhubungan sosial dan kerugian menarik diri
krerugian
tidak kesepian
3.3
menarik diri.
bisa diskusi
mengungkapkan perasaanya.
saling menolong.
Dan kerugian menarik
Beri pujian terhadap kemampuan klien
diri
misalnya :
sendiri
kesepian
4. klien
tidak bisa diskusi
dapat 4. setelah...x interaksi klien dapat 4.1 Observasi perilaku klien saat berhubungan
melaksanakan
melaksanakan
hubungan
hubungan sosial secara bertahap dengan :
secara bertahap
sosial sosial
4.2 Beri motivasi dan bantu klien untuk
perawat
perawat lain
perawat lain
klien lain
klien lain
kelompok
kelompok
berkenalan atau berkomunikasi dengan :
4.3 Libatkan klien dalam Terapi aktivitas
kelompok sosialisasi
4.4 Diskusikan jadwal harian yang dapat
dilakukan untuk meningkatkan kemampuan
klien bersosialisasi.
4.5 Beri motivasi klien untuk melakukan
kegiatan sesuai dengan jadwal yang telah
dibuat.
4.6 Beri pujian terhadap kemampuan klien
memperluas pergaulannya melalui aktivitas
5. klien
yang dilaksanakan.
mampu 5. setelah...x interaksi klien dapat 5.1 Diskusikan dengan
klien
tentang
menjelaskan
menjelaskan perasaanya setelah perasaanya setelah berhubungan sosial dengan :
perasaannya
berhubungan sosial dengan:
orang lain
setelah
orang lain
kelompok
berhubungan
kelompok
sosial.
5.2 Beri pujian terhadap kemampuan klien
mengungkapkan perasaannya.
6. klien mendapat 6. setelah...x pertemuan keluarga 6.1 Diskusikan pentingnya peran serta keluarga
dukungan
dapat menjelaskan tentang :
sebagai poendukung untuk mengatasi perilaku
keluarga dalam
pengertian menarik diri
memperluas
tanda dan gejal menarik 6.2
menarik diri
Diskusikan
potensi
keluarga
untuk
hubungan
diri
sosial.
membantu klien mengatasi perilaku menarik
penyebab
akibat diri.
dan
6.3 Jelaskan pada keluarga tentang:
menarik diri
cara
Pengertian menarik diri
Tanda dan gejala menarik diri
keluarga
Penyebab dan akibat menarik diri
cara
Cara merawat klien menarik diri
merawat
klien
menarik diri.
setelah...x
dapt
pertemuan
mempraktekkan
merawat klien kenarik diri.
6.4 Latih keluarga cara merawat klien menarik
diri
6.5
Tanyakan
perasaan
keluarga
setelah
mencoba cara yang dilatihkan.
6.6 Beri motivasi keluarga agar membantu
klien untuk bersosialisasi.
6.7
Beri
pujian
kepada
keluarga
atas
keterlibatannya merawat klien dirumah sakit.
7.
Klien
dapat 7.
Setelah...x
interaksi
memanfaatkan obat menyebutkan:
dengan baik.
manfaat minum obat.
klien 7.1 diskusikan dengan klien tentang manfaat
dan kerugian tidak minum obat, nama, warna,
dosis, cara, efek terapi, dan efek samping
Kerugian
tidak
minum penggunaan obat.
7.2 pantau klien saat penggunaan obat
obat.
Nama, warna, dosis, efek 7.3 beri pujian jika klien menggunakan obat
samping dan efek terapi dengan benar.
7.4 diskusikan akibat berhenti minum obat
obat.
- Setelah...x
interaksi
mendemonstrasikan
klien tanpa konsultasi dengan dokter.
7.5 anjurkan klien untuk konsultasi kepada
penggunaan obat dengan benar.
- Setelah...x
interaksi
klien diinginkan.
menyebutkan akibat berhenti
minum obat tanpa konsultasi
dokter.
(Budi Anna Keliat, 2006)
dokter/ perawat jika terjadi hal-hal yang tidak
DAFTAR PUSTAKA
Rawlins, R.P, dan Heacock, P.E. 1993. Clinical Mannual of Psychiatric Nursing.
St. Louis: Mosby Year Book.
Carpenito. 2009, Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Edisi 9. Jakarta: EGC.
Stuart, G.W., dan Sundeen, S.J. 2007. Prinsip dan Praktik Keperawatan JIwa.
Jakarta: EGC.
Keliat, Budi Anna dkk. 2006. Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa Edisi 2.
Jakarta: EGC