Uang dalam Konsep Ekonomi Syariah

“ U an g d al
a
m
Perspektif
E ko n o m i
Islam”
E K O NO M I
M A KR O
ISLAM

Sejarah Uang

Prabarter

Barter

Uang

• Manusia memenuhi kebutuhannya secara mandiri. Mereka memperoleh
makanan dari berburu atau memakan berbagai buah-buahan. Karena
jenis kebutuhannya masih sederhana, mereka belum membutuhkan

orang lain.
• Barulah pada periode barter, terjadi interaksi antara satu orang dengan
yang lain, mengingat bahwa kebutuhan mereka sudah mulai meningkat
dan masing-masing individu mulai tidak mampu memenuhi
kebutuhannya sendiri, untuk itulah mereka menyelenggarakan tukar
menukar dengan cara barter.
• Namun semakin kompleks kebutuhan manusia, semakin sulit
menciptakan double coinceidence of wants. Maka di ciptakanlah uang

Pengertian Uang
Dalam ekonomi islam, secara etimologi uang berasal dari kata alnaqdu-nuqud. Pengertiannya ada beberapa makna, yaitu al-naqdu
berarti yang baik dari dirham, menggenggam dirham, membedakan
dirham, dan al-naqd juga berarti tunai. Kata nuqud tidak terdapat di
dalam Al-Qur’an dan Hadis karena bangsa Arab umumnya tidak
menggunakan nuqud untuk menunjukkan harga. Mereka menggunakan
kata dinar untuk menunjukkan mata uang yang terbuat dari emas dan
kata dirham untuk menunjukkan alat tukar dari perak. Mereka juga
menggunakan wariq untuk menunjukkan dirham perak, kata ‘ain untuk
menunjukkan dinar emas. Sementara itu, kata fulus (uang tembaga)
adalah alat tukar tambahan yang di gunakan untuk membeli barangbarang yang murah.

• Menurut Abu Ubaid, dinar dan dirham adalah nilai harga sesuatu.
• Ibn al-Qayyim berpendapat, dinar dan dirham adalah nilai harga
barang komoditas.
• Menurut ahli kontemporer, uang didefinisikan sebagai alat perantara
untuk mengadakan tukar-menukar atau perdagangan dan sebagai
standar nilai.

Syarat-syarat Uang
1. Nilainya tidak mengalami perubahan dari waktu ke waktu
2. Tahan lama
3. Bendanya mempunyai mutu yang sama
4. Mudah dibawa-bawa
5. Mudah disimpan tanpa mengurangi nilainya
6. Jumlahnya terbatas (tidak berlebih-lebihan)
7. Dicetak dan disahkan penggunaannya oleh pemegang otoritas
moneter (pemerintah).

Konsep Uang dalam Islam
KONSEP ISLAM
Uang


tidak

identic

KONSEP KONVENSIONAL
dengan Uang sering kali diidentikan dengan modal

modal

Uang adalah public goods

Uang (modal) adalah private goods

Modal adalah private goods

Uang (modal) adalah flow concept bagi Fisher

Uang adalah flow concept


Uang

(modal)

cambridge school
Modal adalah stock concept

 

adalah

stock

concept

bagi

KONSEP IRVING FISHER

MV = PT

Keterangan:
M = Jumlah uang
V = Tingkat Perputaran Uang
P = Tingkat harga barang
T = Jumlah barang yang
diperdagangkan

Dari persamaan di atas dapat di ketahui bahwa semakin cepat
perputaran uang, maka semakin besar income yang di peroleh.
Persamaan ini juga berarti bahwa uang adalah flow concept. Fisher juga
mengatakan bahwa sama sekali tidak ada korelasi antara kebutuhan
memegang uang dengan tingkat suku bunga. Konsep Fisher ini hampir
sama dengan konsep yang ada dalam ekonomi Islam, bahwa uang adalah
flow concept bukan stock concept.

KONSEP MARSHALLPIGOU
M = kPT
Keterangan:
M = Jumlah Uang
k = 1/v

P = Tingkat harga barang
T = Jumlah barang yang
diperdagangkan
Dengan adanya k pada persamaan Marshall-Pigou di atas menyatakan
bahwa demand for holding money adalah suatu proporsi (k) dari jumlah
pendapatan (PT). Semakin besar k, semakin besar demand for holding
money (M), untuk tingkat pendapatan tertentu (PT). Ini berarti konsep
dari Marshall-Pigou mengatakan bahwa uang adalah stock concept.
Oleh sebab itu, kelompok Cambridge mengatakan bahwa uang adalah
salah satu cara untuk menyimpan kekayaan (store of wealth)

Alat Tukar (medium of
exchange)

Satuan Hitung (unit of account)

Fungsi
Uang

Penyimpan Kekayaan (store of

value)

Standar Pembayaran Tunda
(standard of deferred payment)

Perubahan Fungsi Uang
Uang Barang
(commodity money)

Uang Tanda/Kertas
(token money)

Uang Giral
(deposit money)

Uang barang adalah alat tukar yang
memiliki nilai komoditas atau bisa di
perjualbelikan
apabila
barang

tersebut di gunakan bukan sebagai
uang.
Nilai uang di katakan sebagai uang
tanda apabila nilai yang tertera
diatas uang lebih tinggi dari nilai
bahan yang digunakan. Atau nilai
nominal lebih besar
dari nilai
intrinsik uang tersebut.
Uang giral adalah uang yang di
keluarkan oleh bank-bank komersial
melalui pengeluaran cek dan alat
pembayaran giro lainnya.

Time Value of Money
Teori time value of money adalah kekeliruan besar karena mengambil
dari ilmu teori pertumbuhan populasi dan tidak ada di ilmu finance.
Dalam menghitung pertumbuhan populasi digunakan rumus:
Pt = Po (1 + r)
rumus ini kemudian di adopsi begitu saja dalam ilmu finance sebagai

teori bunga majemuk menjadi:
FV = PV (1 + r)
jadi, future value dari uang di analogikan dengan jumlah populasi
tahun ke-t, present value dari uang di analogikan dengan jumlah
populasi tahun ke-0, sedangkan tingkat suku bunga di analogikan
dengan tingkat pertumbuhan populasi. Jelas hal ini keliru besar, karena
uang bukanlah makhluk hidup yang dapat berkembang biak dengan
sendirinya.

Economic Value of Time
Islam tidak mengenal konsep time value of money, islam
hanya mengenal konsep economic value of time, artinya yang
bernilai adalah waktu itu sendiri. Teori economic value of time
berkembang pada abad ke-7 M. pada masa saat digunakannya
emas dan perak sebagai alat tukar. Logam ini di terima sebagai
alat tukar disebabkan nilai intrinsiknya, bukan karena mekanisme
untuk di kembangkan, sehingga hubungan debetur/kreditur yang
muncul bukan karena akibat transaksi secara langsung, namun
jelas merupakan transaksi “permintaan uang”.
Dalam pandangan islam mengenai waktu, waktu bagi semua

orang adalah sama kuantitasnya, yaitu 24 jam. Nilai waktu antara
satu orang dengan orang yang lainnya, akan berbeda dari sisi
kualitasnya. Jadi factor yang menentukan nilai waktu adalah
bagaimana seseorang bisa memanfaatkan waktu itu sendiri.

Uang sebagai Flow Concept
Seperti sudah dijelaskan sebelumnya bahwa dalam
islam, uang adalah flow concept dan capital adalah
stock concept. Semakin cepat perputaran uang,
akan semakin baik. Misalnya, seperti contoh pada
aliran masuk dan aliran keluar. Sewaktu air
mengalir, di sebut sebagai uang, sedangkan
apabila air terus mengendap, maka di sebut
sebagai capital. Wadah tempat mengendapnya
adalah, private goods, sedangkan air adalah public
goods. Uang seperti air, apabila air (uang)
dialirkan, maka air (uang) tersebut akan bersih dan
sehat (bagi ekonomi). Apabila air (uang) dibiarkan
mengenang dalam suatu tempat (menimbun
uang), maka air tersebut akan keruh atau kotor.

Saving harus di investasikan kesektor rill. Apabila

Uang sebagai Public Goods
Dalam konsep ekonomi Islam uang adalah milik
masyarakat (money is public goods). Barang siapa
yang menimbun uang atau dibiarkan tidak produktif
berarti mengurangi jumlah uang beredar yang dapat
mengakibatkan tidak jalannya perekonomian. Jika
seseorang sengaja menumpuk uangnya tidak
dibelanjakan, sama artinya dengan menghalangi
proses atau kelancaran jual beli. Implikasinya proses
pertukaran dalam perekonomian terhambat. Di
samping itu penumpukan uang/harta juga dapat
mendorong manusia cenderung pada sifat-sifat tidak
baik seperti tamak, rakus dan malas beramal (zakat,
infak dan sadaqah). Sifat-sifat tidak baik ini juga
mempunyai imbas yang tidak baik terhadap
kelangsungan perekonomian. Oleh karenanya Islam

Motif Permintaan Terhadap Uang
KONVENSIONAL

ISLAM

Money Demand for Transaction
Money Demand for Transaction
(Permintaan akan Uang untuk
Transaksi)
Money Demand for Precautionary Money Demand for Precautionary
(Permintaan akan Uang untuk
Berjaga-jaga)
Money Demand for Speculation
 
(Permintaan akan Uang untuk
Spekulasi)

Secara matematis permintaan uang konvensional dapat di rumuskan :
MD = MDT + MDP +
MDS

Gambar 2.1

Gambar 2.2

Berdasarkan gambar 2.1 terlihat bahwa permintaan uang untuk
spekulasi mempunyai bentuk hubungan negatif (antara suku bunga
dengan jumlah uang), pada saat suku bunga i0 maka jumlah uang yang
di minta M0 saat suku bunga mengalami kenaikan dari i0 ke i1 maka
semakin banyak permintaan uang untuk spekulasi maksudnya semakin
tinggi suku bunga maka, semakin kecil keinginan masyarakat untuk
menyimpan uang dan semakin besar digunakan untuk spekulasi.
Sedangkan pada gambar 2.2 pada saat pendapatan (Y 0), maka
permintaan uang sebesar M0, jika pengalami kenaikan dari Y0 ke Y1

Terima Kasih
Oleh :
Jumriani Nur
Dwi Nur Setiarini Kusuma
Dewi
Riska Ekawati
Syamsul Bahri