Prinsip Komunikasi pembelajaran terhadap hasil
PRINSIP KOMUNIKASI
MAKALAH
Disusun Guna Memenuhi Tugas
Mata Kuliah : Komunikasi Antar Pribadi dan Kelompok
Dosen Pengampu: Amelia Rahmi
Disusun oleh :
1.
2.
3.
4.
Nur Azizah
Ikafita Yulistiana
Lisa Agnes Kusumawati
Khozinatul Muna
(121111073)
(121111043)
(121111055)
(121111052)
FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2014
I.
PENDAHULUAN
1|Page
Istilah komunikasi, dalam bahasa inggris communication berasal dari kata
Latin Communicatio dan bersumber dari kata communis yang berarti sama, yaitu sama
makna. Jadi secara singkat komunikasi adalah proses penyampaian pesan aatu
komunikator kepada komunikan melalui mesia yang menimbulkan efek tertentu.1
Belajar pengungkapan perasaan dan kebutuhannya melalui tangisan,
tendangan atau senyuman, setelah ia berinteraksi dengan orang-orang disekitarnya
maka terbentuklah perlahan-lahan apa yang kita sebut kepribadian. Bagaimana ia
menafsirkan pesan yang disampaikan oranglain dan bagaimana ia menyampaikan
pesannya kepada orang lain, menentukan kepribadiannya. Manusia bukan dibentuk
oleh lingkungan, tetapi bagaimana cara menerjemahkan pesan-pesan lingkungan yang
diterima wajahnya.2
Dalam hal ini komunikasi merupakan suatu hal penting dalam kehidupan
manusia, karena manusia tidak dapat hidup secara individu melainkan secara sosial,
berhubungan dengan hal ini komunikasi merupakan sarana penting dalam
menghubungkan interaksi antar manusia. Tanpa komunikasi, manusia kurang dapat
berhubungan dengan lainnya.
II.
A.
B.
C.
D.
III.
RUMUSAN MASALAH
Bagaimanakah komunikasi sebagai paket isyarat?
Bagaimanakah komunikasi sebagai proses adaptasi?
Bagaimanakah komunikasi bersifat irreversible?
Bagaimanakah komunikasi terjadi dalam kontek ruang dan waktu?
PEMBAHASAN
Prinsip-prinsip komunikasi seperti halnya fungsi dan definisi komunikasi
mempunyai uraian yang beragam sesuai dengan konsep yang dikembangkan oleh
masing-masing pakar. Istilah prinsip oleh William B. Gudykunst disebut asumsiasumsi komunikasi. Larry A.Samovar dan Richard E.Porter menyebutnya
karakteristik komunikasi. Deddy Mulyana, Ph.D membuat istilah baru yaitu prinsipprinsip komunikasi, yaitu:
A. Komunikasi sebagai Paket Isyarat
1 Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya Offset, 2007), hlm.10
2 Jalaluddin Rakhmat, Psikologi Komunikasi, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 1996),
hlm.12
2|Page
Perilaku komunikasi, apakah ini melibatkan pesan verbal (seperti komunikasi
lisan, komunikasi tulisan)3, isyarat tubuh, (seperti kerlingan mata, angkat bahu,
menggelengkan kepala, mengerutkan dahi, menggerakkan tangan).4 Atau kombinasi
dari keduanya, biasanya terjadi dalam “paket”. Biasanya, perilaku verbal dan
nonverbal saling memperkuat dan mendukung. Semua bagian dari sistem pesan
biasanya bekerja bersama-sama untuk mengkomunikasikan makna tertentu.
Dalam pesan verbal yang harus diperhatikan ialah: kapan orang berbicara, apa
yang dikatakan, kecepatan dan jeda berbicara, hal memperhatikan, intonasi, gaya
kakau atau puitis, bahasa tidak langsung. Sedangkan dalam pesan non verbal, ada
beberapa bentuk perlaku, yakni: Kinestetik (bahasa tubuh), Okulestik (gerakan mata
dan posisi mata), Haptik (perabaan atau perangkulan), Proksemik ( hubungan antar
jarak, ruang dan waktu), Appearance (tampilan), Posture (tampilan berdiri atau
duduk), Simbolisme.5
B. Komunikasi sebagi Proses Adaptasi
Komunikasi adalah Proses Penyesuaian, komunikasi hanya dapat terjadi bila
para komunikatornya menggunakan sistem isyarat yang sama. Ini jelas kelihatan pada
orang-orang yang menggunakan bahasa berbeda. Anda tidak akan bisa berkomunikasi
dengan orang lain jika sistem bahasa anda berbeda. Tetapi, prinsip ini menjadi sangat
relevan bila kita menyadari bahwa tidak ada dua orang yang menggunakan sistem
isyarat yang persis sama. Orang tua dan anak, misalnya, bukan hanya memiliki
perbedaan kata yang berbeda, melainkan juga mempunyai arti yang berbeda untuk
istilah yang mereka gunakan. Dalam konteks budaya, sangat penting untuk mengingat
bahwa setiap kali kita berkomunikasi dengan seseorang, kita sedang menciptakan
sebuah permulaan baru dengan menciptakan aturan baru untuk harapan, dengan
mengubah aturan yang sudah ada atau menekankan aturan yang telah digunakan sejak
dulu.6
Selain hal diatas, pergaulan hidup dengan lingkungan merupakan faktor utama
dalam membentuk kepribadian dan perkembangan jiwa manusia. Ketidak mampuan
manusia berkomunikasi dengan orang lain membuat dirinya seperti “Katak dalam
3 Ibid, Onong Uchjana Effendy, Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi, hlm.33
4 Santoso Sastropoetro, Komunikasi Sosial, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 1990), hlm.19
5 Alo Liliweri, Dasar-Dasar Komunikasi Antar Budaya, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2011),
hlm.98-100
6 Richard West, dkk, Teori Komunikasi Analisis dan Aplikasi, (Jakarta: Salemba
Humanika,2012), hlm.299
3|Page
tempurung”. Ini disebabkn seluruh hidup manusia tidak akan terlepas dari
komunikasi. Hal ini menunjukan bahwa komunikasi merupakan sebuah proses
adaptasi sejalan dengan tingkat perkembangan masyarakat.7
C. Komunikasi Bersifat Irreversible
Salah satu prinsip komunikasi adalah bahwa komunikasi itu bersifat
Irreversible Artinya, dalam komunikasi sekali kita mengirimkan pesan, kita tidak
dapat mengendalikan pengaruh pesan tersebut bagi khalayak, apalagi menghilangkan
efek pesan tersebut sama sekali. Seperti mengecap orang sebagai pemalas, anak yang
autis. Jika kita analogikan seperti peluru yang ditembakkan dari sepucuk pistol atau
seperti anak panah yang dilepaskan dari busurnya. Kita tidak bisa menarik kembali
peluru atau anak panah yang telah ditembakkan atau dilepaskan tersebut.8
Suatu perilaku adalah suatu peristiwa. Oleh karena merupakan suatu peristiwa,
perilaku berlangsung dalam waktu dan tidak dapat “diambil kembali.” Bila anda
memukul wajah seseorang dan meretakkan hidungnya, peristiwa tersebut dan
konsekuensinya telah “terjadi”; Anda tidak dapat memutar kembali jarum jam dan
berpura-pura seakan-akan hal itu tidak pernah terjadi. Senada dengan peristiwa di
atas, dalam komunikasi, sekali Anda mengirimkan pesan, Anda tidak dapat
mengendalikan pengaruh pesan tersebut bagi khalayak, apalagi menghilangkan efek
pesan tersebut sama sekali. Sifat irreversible ini adalah implikasi dari komunikasi
sebagai proses yang selalu berubah. Prinsip ini seyogyanya menyadarkan kita bahwa
kita harus hati-hati untuk menyampaikan pesan kepada orang lain, sebab, yaitu tadi,
efeknya tidak bisa ditiadakan sama sekali, meskipun kita berupaya meralatnya.
Apalagi bila penyampaian itu dilakukan untuk pertama kalinya.9
Curtis mengatakan bahwa kesan pertama itu cenderung abadi. Dalam
komunikasi massa, sekali wartawan menyiarkan berita yang tanpa disengaja
mencemarkan nama baik seseorang, maka nama baik orang itu akan sulit
dikembalikan lagi ke posisi semula, meskipun surat kabar, majalah, radio atau televisi
telah meminta maaf dan memuat hak jawab sumber berita secara lengkap.
Setiap orang yang melakukan proses komunikasi tidak dapat mengontrol
sedemikian rupa terhadap efek yang ditimbulkan oleh pesan yang dikirimkan.
Komunikasi tidak dapat ditarik kembali, jika seseorang sudah berkata menyakiti
7 Nurudin, Sistem Komunikasi Indonesia, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2005), hlm.56
8 http://heber-makariorio.blogspot.com/2010/10/prinsip-komunikasi.html//.
9 http://yunimusya.wordpress.com
4|Page
orang lain, maka efek sakit hati tidak akan hilang begitu saja pada diri orang lain
tersebut.
D. Komunikasi Terjadi dalam Kontek Ruang dan Waktu
Pesan komunikasi yang dikirimkan oleh pihak komunikan baik secara verbal
maupun non-verbal disesuaikan dengan tempat, dimana proses komunikasi itu
berlangsung, kepada siapa pesan itu dikirimkan dan kapan komunikasi itu
berlangsung.
Makna pesan juga bergantung pada konteks fisik dan ruang (termasuk iklim,
suhu, intensitas cahaya, dan sebagainya), waktu, sosial dan psikologis. Topik-topik
yang lazim dipercakapkan di rumah, tempat kerja, atau tempat hiburan seperti
“lelucon,” “ acara televisi,” “mobil,” “bisnis,” atau “perdagangan” terasa kurang
sopan bila dikemukakan dimasjid. 10
Waktu termasuk unsur penting dalam komunikasi karena kita hidup dalam
waktu, komunikasi pasti terjadi dalam waktu juga. Pentingnya waktu bagi komunikasi
adalah bahwa seringkali waktu dengan konteks tertentu (pagi, siang, sore, mala, cepat,
lambat) memberikan makna dan efek tertentu kepada pesan komunikasi. Pengaruh
waktu atas komunikasi juga tampak misalnya dalam beberapa situasi berikut, kita
akan gembira jika mendapat surat balasan yang cepat dari kerabat kita dibandingkan
dengan surat balasan yang baru datang setelah sekian bulan.11
Waktu mempengaruhi makna terhadap suatu pesan. Dering telepon pada
tengah malam atau dini hari akan dipersepsi lain bila dibandingkan dengan dering
telpon pada siang hari. Dering telepon pertama itu mungkin berita sangat penting
(darurat) , misalnya untuk mengbarkan orang sakit, kecelakaan atau meninggal dunia
atau upaya orang jahat untuk mengetes apakah dirumah ada orang atau tidak. Contoh
lain yaitu kunjugan seorang mahasiswa kepada teman kuliahnya yang wanita pada
malam minggu akan dimaknai lain bila dibandingkan dengan kedatangannya pada
malam biasa. Kehadiran orang lain, sebagai konteks sosial juga akan mempengaruhi
orang- orang yang berkomunikasi. Pengaruh konteks waktu dan konteks sosial terlihat
pada suatu keluarga yang tidak pernah tersenyum atau menyapa siapapun pada harihari biasa, tetapi mendadak menjadi ramah pada hari-hari lebaran. Penghuni rumah
membuka pintu rumah mereka lebar-lebar, dan mempersilahkan tamu untuk mencicipi
10 Deddy Mulyana, Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2008), hlm.227
11 Deddy Mulyana, Komunikasi Efektif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset, 2004),
hlm.252
5|Page
makanan dan minuman yang mereka sediakan. Suasana psikologis pelaku komunikasi
tidak pelak mempengaruhi juga suasana komunikasi. Komentar seorang istri
mengenai kenaikan harga kebutuhan rumah tangga dan kurangnya uang belanja akan
ditanggapi dengan kepala dingin oleh suaminya dalam keadaan biasa atau keadaan
santai, boleh jadi akan membuat sang suami berang bila istri menyampaikan komentar
tersebut saat suami baru pulang kerja dan dimarahi habis-habisan oleh atasannya hari
itu.12
Lanskap, eksterior, dan interior gedung atau ruangan, juga lokasinya,
menimbulkan efek tertentu pada perasaan manusia. oleh karena manusia hidup dalam
suatu ruang fisik, mereka terikat atau dipengaruhi oleh ruang fisik tersebut. Tempat
daat menjadi bagian dari identitas dirinya dan juga menjadi bagian dari kenangan
hidupnya baik yang indah ataupun yang menyedihkan.13
Ruang mempengaruhi makna terhadap suatu pesan. Pesan komunikasi yang
dikirim oleh pihak komunikan baik secara verbal maupun non-verbal disesuaikan
dengan tempat, dimana proses komunikasi itu berlangsung, kepada siapa pesan itu
dikirim dan kapan komunikasi itu berlangsung. Sebagai contoh bahwa komunikasi
berhubungan dengan ruang adalah akan dianggap “kurang sopan” apabila menghadiri
acara protokoler dengan memakai kaos oblong. Adapun waktu dapat mempengaruhi
makna komunikasi dapat digambarkan sebagai berikut seoarang yang berlangganan
koran Republika dan koran itu selalu datang jam 05.30 kemudian dengan tiba-tiba
datang jam 09.00 tentunya pelanggan tersebut akan mempunyai persepsi-persepsi
tertent serta bercanda atau menggosip tidak pantas jika dilakukan di dalam Masjid,
karena melanggar etika (tidak pada situasi/tempat) dan tidak sopan.14
IV.
KESIMPULAN
Prinsip-prinsip dalam komunikasi yang kita bahas dalam makalah ini terbagi
menjadi 4 macam, yakni:
A. Komunikasi sebagai paket isyarat
Dalam hal ini komunikasi berlangsung baik melalui verbal maupun non
verbal, atau dengan penggabungan.
B. Komunikasi sebagai proses adaptasi
Komunikasi dapat terjadi bila kedua komunikan mampu memahami apa yang
disampaikan oleh orang lain. Selain itu, komunikasi juga berfungsi sebagai
pembentuk kepribadian masing-masing orang dalam masyarakat, karena adanya
12 Ibid, Deddy Mulyana, Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar, hlm.113
13 Ibid, Deddy Mulyana, Komunikasi Efektif, hlm.227
14 Opcit, Deddy Mulyana, Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar, hlm.115
6|Page
pertukaran informasi satu dengan lainnya dalam komunikasi, sehinga perkembangan
kejiwaan manusia mengalami kemajuan, hal inilah yang menunjukan komunikasi
sebagai proses adaptasi.
C. Komunikasi bersifat irreversible
Irreversible Artinya, dalam komunikasi sekali kita mengirimkan pesan, kita
tidak dapat mengendalikan pengaruh pesan tersebut bagi khalayak, apalagi
menghilangkan efek pesan tersebut sama sekali.
D. Komunikasi terjadi dalam kontek ruang dan waktu
Waktu dan ruang mempengaruhi makna terhadap suatu pesan. Pesan
komunikasi yang dikirim oleh pihak komunikan baik secara verbal maupun nonverbal disesuaikan dengan tempat, dimana proses komunikasi itu berlangsung, kepada
siapa pesan itu dikirim dan kapan komunikasi itu berlangsung.
V.
PENUTUP
Demikianlah uraian yang dapat penulis sampaikan dalam makalah ini. kritik
dan saran konstruktif dari pembaca sangat diharapkan untuk mewujudkan hasil yang
lebih baik. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis dan para pembaca
umumnya.
7|Page
DAFTAR PUSTAKA
-
Effendy, Onong Uchjana, 2000, Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi, Bandung: PT
Citra Aditya Bakti.
-
Liliweri, Alo, 2011, Dasar-Dasar Komunikasi Antar Budaya, Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
-
Mulyana, Deddy, 2008, Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar, Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
-
Nurudin, Sistem Komunikasi Indonesia, 2005, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
-
Rakhmat, Jalaluddin, 1996, Psikologi Komunikasi, Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
-
Sastropoetro, Santoso, Komunikasi Sosial, 1990, Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
-
West, Richard, dkk, 2012, Teori Komunikasi Analisis dan Aplikasi, Jakarta: Salemba
Humanika.
-
http://yunimusya.wordpress.com//.
-
http://heber-makariorio.blogspot.com/2010/10/prinsip-komunikasi.html//.
8|Page
MAKALAH
Disusun Guna Memenuhi Tugas
Mata Kuliah : Komunikasi Antar Pribadi dan Kelompok
Dosen Pengampu: Amelia Rahmi
Disusun oleh :
1.
2.
3.
4.
Nur Azizah
Ikafita Yulistiana
Lisa Agnes Kusumawati
Khozinatul Muna
(121111073)
(121111043)
(121111055)
(121111052)
FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2014
I.
PENDAHULUAN
1|Page
Istilah komunikasi, dalam bahasa inggris communication berasal dari kata
Latin Communicatio dan bersumber dari kata communis yang berarti sama, yaitu sama
makna. Jadi secara singkat komunikasi adalah proses penyampaian pesan aatu
komunikator kepada komunikan melalui mesia yang menimbulkan efek tertentu.1
Belajar pengungkapan perasaan dan kebutuhannya melalui tangisan,
tendangan atau senyuman, setelah ia berinteraksi dengan orang-orang disekitarnya
maka terbentuklah perlahan-lahan apa yang kita sebut kepribadian. Bagaimana ia
menafsirkan pesan yang disampaikan oranglain dan bagaimana ia menyampaikan
pesannya kepada orang lain, menentukan kepribadiannya. Manusia bukan dibentuk
oleh lingkungan, tetapi bagaimana cara menerjemahkan pesan-pesan lingkungan yang
diterima wajahnya.2
Dalam hal ini komunikasi merupakan suatu hal penting dalam kehidupan
manusia, karena manusia tidak dapat hidup secara individu melainkan secara sosial,
berhubungan dengan hal ini komunikasi merupakan sarana penting dalam
menghubungkan interaksi antar manusia. Tanpa komunikasi, manusia kurang dapat
berhubungan dengan lainnya.
II.
A.
B.
C.
D.
III.
RUMUSAN MASALAH
Bagaimanakah komunikasi sebagai paket isyarat?
Bagaimanakah komunikasi sebagai proses adaptasi?
Bagaimanakah komunikasi bersifat irreversible?
Bagaimanakah komunikasi terjadi dalam kontek ruang dan waktu?
PEMBAHASAN
Prinsip-prinsip komunikasi seperti halnya fungsi dan definisi komunikasi
mempunyai uraian yang beragam sesuai dengan konsep yang dikembangkan oleh
masing-masing pakar. Istilah prinsip oleh William B. Gudykunst disebut asumsiasumsi komunikasi. Larry A.Samovar dan Richard E.Porter menyebutnya
karakteristik komunikasi. Deddy Mulyana, Ph.D membuat istilah baru yaitu prinsipprinsip komunikasi, yaitu:
A. Komunikasi sebagai Paket Isyarat
1 Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya Offset, 2007), hlm.10
2 Jalaluddin Rakhmat, Psikologi Komunikasi, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 1996),
hlm.12
2|Page
Perilaku komunikasi, apakah ini melibatkan pesan verbal (seperti komunikasi
lisan, komunikasi tulisan)3, isyarat tubuh, (seperti kerlingan mata, angkat bahu,
menggelengkan kepala, mengerutkan dahi, menggerakkan tangan).4 Atau kombinasi
dari keduanya, biasanya terjadi dalam “paket”. Biasanya, perilaku verbal dan
nonverbal saling memperkuat dan mendukung. Semua bagian dari sistem pesan
biasanya bekerja bersama-sama untuk mengkomunikasikan makna tertentu.
Dalam pesan verbal yang harus diperhatikan ialah: kapan orang berbicara, apa
yang dikatakan, kecepatan dan jeda berbicara, hal memperhatikan, intonasi, gaya
kakau atau puitis, bahasa tidak langsung. Sedangkan dalam pesan non verbal, ada
beberapa bentuk perlaku, yakni: Kinestetik (bahasa tubuh), Okulestik (gerakan mata
dan posisi mata), Haptik (perabaan atau perangkulan), Proksemik ( hubungan antar
jarak, ruang dan waktu), Appearance (tampilan), Posture (tampilan berdiri atau
duduk), Simbolisme.5
B. Komunikasi sebagi Proses Adaptasi
Komunikasi adalah Proses Penyesuaian, komunikasi hanya dapat terjadi bila
para komunikatornya menggunakan sistem isyarat yang sama. Ini jelas kelihatan pada
orang-orang yang menggunakan bahasa berbeda. Anda tidak akan bisa berkomunikasi
dengan orang lain jika sistem bahasa anda berbeda. Tetapi, prinsip ini menjadi sangat
relevan bila kita menyadari bahwa tidak ada dua orang yang menggunakan sistem
isyarat yang persis sama. Orang tua dan anak, misalnya, bukan hanya memiliki
perbedaan kata yang berbeda, melainkan juga mempunyai arti yang berbeda untuk
istilah yang mereka gunakan. Dalam konteks budaya, sangat penting untuk mengingat
bahwa setiap kali kita berkomunikasi dengan seseorang, kita sedang menciptakan
sebuah permulaan baru dengan menciptakan aturan baru untuk harapan, dengan
mengubah aturan yang sudah ada atau menekankan aturan yang telah digunakan sejak
dulu.6
Selain hal diatas, pergaulan hidup dengan lingkungan merupakan faktor utama
dalam membentuk kepribadian dan perkembangan jiwa manusia. Ketidak mampuan
manusia berkomunikasi dengan orang lain membuat dirinya seperti “Katak dalam
3 Ibid, Onong Uchjana Effendy, Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi, hlm.33
4 Santoso Sastropoetro, Komunikasi Sosial, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 1990), hlm.19
5 Alo Liliweri, Dasar-Dasar Komunikasi Antar Budaya, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2011),
hlm.98-100
6 Richard West, dkk, Teori Komunikasi Analisis dan Aplikasi, (Jakarta: Salemba
Humanika,2012), hlm.299
3|Page
tempurung”. Ini disebabkn seluruh hidup manusia tidak akan terlepas dari
komunikasi. Hal ini menunjukan bahwa komunikasi merupakan sebuah proses
adaptasi sejalan dengan tingkat perkembangan masyarakat.7
C. Komunikasi Bersifat Irreversible
Salah satu prinsip komunikasi adalah bahwa komunikasi itu bersifat
Irreversible Artinya, dalam komunikasi sekali kita mengirimkan pesan, kita tidak
dapat mengendalikan pengaruh pesan tersebut bagi khalayak, apalagi menghilangkan
efek pesan tersebut sama sekali. Seperti mengecap orang sebagai pemalas, anak yang
autis. Jika kita analogikan seperti peluru yang ditembakkan dari sepucuk pistol atau
seperti anak panah yang dilepaskan dari busurnya. Kita tidak bisa menarik kembali
peluru atau anak panah yang telah ditembakkan atau dilepaskan tersebut.8
Suatu perilaku adalah suatu peristiwa. Oleh karena merupakan suatu peristiwa,
perilaku berlangsung dalam waktu dan tidak dapat “diambil kembali.” Bila anda
memukul wajah seseorang dan meretakkan hidungnya, peristiwa tersebut dan
konsekuensinya telah “terjadi”; Anda tidak dapat memutar kembali jarum jam dan
berpura-pura seakan-akan hal itu tidak pernah terjadi. Senada dengan peristiwa di
atas, dalam komunikasi, sekali Anda mengirimkan pesan, Anda tidak dapat
mengendalikan pengaruh pesan tersebut bagi khalayak, apalagi menghilangkan efek
pesan tersebut sama sekali. Sifat irreversible ini adalah implikasi dari komunikasi
sebagai proses yang selalu berubah. Prinsip ini seyogyanya menyadarkan kita bahwa
kita harus hati-hati untuk menyampaikan pesan kepada orang lain, sebab, yaitu tadi,
efeknya tidak bisa ditiadakan sama sekali, meskipun kita berupaya meralatnya.
Apalagi bila penyampaian itu dilakukan untuk pertama kalinya.9
Curtis mengatakan bahwa kesan pertama itu cenderung abadi. Dalam
komunikasi massa, sekali wartawan menyiarkan berita yang tanpa disengaja
mencemarkan nama baik seseorang, maka nama baik orang itu akan sulit
dikembalikan lagi ke posisi semula, meskipun surat kabar, majalah, radio atau televisi
telah meminta maaf dan memuat hak jawab sumber berita secara lengkap.
Setiap orang yang melakukan proses komunikasi tidak dapat mengontrol
sedemikian rupa terhadap efek yang ditimbulkan oleh pesan yang dikirimkan.
Komunikasi tidak dapat ditarik kembali, jika seseorang sudah berkata menyakiti
7 Nurudin, Sistem Komunikasi Indonesia, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2005), hlm.56
8 http://heber-makariorio.blogspot.com/2010/10/prinsip-komunikasi.html//.
9 http://yunimusya.wordpress.com
4|Page
orang lain, maka efek sakit hati tidak akan hilang begitu saja pada diri orang lain
tersebut.
D. Komunikasi Terjadi dalam Kontek Ruang dan Waktu
Pesan komunikasi yang dikirimkan oleh pihak komunikan baik secara verbal
maupun non-verbal disesuaikan dengan tempat, dimana proses komunikasi itu
berlangsung, kepada siapa pesan itu dikirimkan dan kapan komunikasi itu
berlangsung.
Makna pesan juga bergantung pada konteks fisik dan ruang (termasuk iklim,
suhu, intensitas cahaya, dan sebagainya), waktu, sosial dan psikologis. Topik-topik
yang lazim dipercakapkan di rumah, tempat kerja, atau tempat hiburan seperti
“lelucon,” “ acara televisi,” “mobil,” “bisnis,” atau “perdagangan” terasa kurang
sopan bila dikemukakan dimasjid. 10
Waktu termasuk unsur penting dalam komunikasi karena kita hidup dalam
waktu, komunikasi pasti terjadi dalam waktu juga. Pentingnya waktu bagi komunikasi
adalah bahwa seringkali waktu dengan konteks tertentu (pagi, siang, sore, mala, cepat,
lambat) memberikan makna dan efek tertentu kepada pesan komunikasi. Pengaruh
waktu atas komunikasi juga tampak misalnya dalam beberapa situasi berikut, kita
akan gembira jika mendapat surat balasan yang cepat dari kerabat kita dibandingkan
dengan surat balasan yang baru datang setelah sekian bulan.11
Waktu mempengaruhi makna terhadap suatu pesan. Dering telepon pada
tengah malam atau dini hari akan dipersepsi lain bila dibandingkan dengan dering
telpon pada siang hari. Dering telepon pertama itu mungkin berita sangat penting
(darurat) , misalnya untuk mengbarkan orang sakit, kecelakaan atau meninggal dunia
atau upaya orang jahat untuk mengetes apakah dirumah ada orang atau tidak. Contoh
lain yaitu kunjugan seorang mahasiswa kepada teman kuliahnya yang wanita pada
malam minggu akan dimaknai lain bila dibandingkan dengan kedatangannya pada
malam biasa. Kehadiran orang lain, sebagai konteks sosial juga akan mempengaruhi
orang- orang yang berkomunikasi. Pengaruh konteks waktu dan konteks sosial terlihat
pada suatu keluarga yang tidak pernah tersenyum atau menyapa siapapun pada harihari biasa, tetapi mendadak menjadi ramah pada hari-hari lebaran. Penghuni rumah
membuka pintu rumah mereka lebar-lebar, dan mempersilahkan tamu untuk mencicipi
10 Deddy Mulyana, Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2008), hlm.227
11 Deddy Mulyana, Komunikasi Efektif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset, 2004),
hlm.252
5|Page
makanan dan minuman yang mereka sediakan. Suasana psikologis pelaku komunikasi
tidak pelak mempengaruhi juga suasana komunikasi. Komentar seorang istri
mengenai kenaikan harga kebutuhan rumah tangga dan kurangnya uang belanja akan
ditanggapi dengan kepala dingin oleh suaminya dalam keadaan biasa atau keadaan
santai, boleh jadi akan membuat sang suami berang bila istri menyampaikan komentar
tersebut saat suami baru pulang kerja dan dimarahi habis-habisan oleh atasannya hari
itu.12
Lanskap, eksterior, dan interior gedung atau ruangan, juga lokasinya,
menimbulkan efek tertentu pada perasaan manusia. oleh karena manusia hidup dalam
suatu ruang fisik, mereka terikat atau dipengaruhi oleh ruang fisik tersebut. Tempat
daat menjadi bagian dari identitas dirinya dan juga menjadi bagian dari kenangan
hidupnya baik yang indah ataupun yang menyedihkan.13
Ruang mempengaruhi makna terhadap suatu pesan. Pesan komunikasi yang
dikirim oleh pihak komunikan baik secara verbal maupun non-verbal disesuaikan
dengan tempat, dimana proses komunikasi itu berlangsung, kepada siapa pesan itu
dikirim dan kapan komunikasi itu berlangsung. Sebagai contoh bahwa komunikasi
berhubungan dengan ruang adalah akan dianggap “kurang sopan” apabila menghadiri
acara protokoler dengan memakai kaos oblong. Adapun waktu dapat mempengaruhi
makna komunikasi dapat digambarkan sebagai berikut seoarang yang berlangganan
koran Republika dan koran itu selalu datang jam 05.30 kemudian dengan tiba-tiba
datang jam 09.00 tentunya pelanggan tersebut akan mempunyai persepsi-persepsi
tertent serta bercanda atau menggosip tidak pantas jika dilakukan di dalam Masjid,
karena melanggar etika (tidak pada situasi/tempat) dan tidak sopan.14
IV.
KESIMPULAN
Prinsip-prinsip dalam komunikasi yang kita bahas dalam makalah ini terbagi
menjadi 4 macam, yakni:
A. Komunikasi sebagai paket isyarat
Dalam hal ini komunikasi berlangsung baik melalui verbal maupun non
verbal, atau dengan penggabungan.
B. Komunikasi sebagai proses adaptasi
Komunikasi dapat terjadi bila kedua komunikan mampu memahami apa yang
disampaikan oleh orang lain. Selain itu, komunikasi juga berfungsi sebagai
pembentuk kepribadian masing-masing orang dalam masyarakat, karena adanya
12 Ibid, Deddy Mulyana, Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar, hlm.113
13 Ibid, Deddy Mulyana, Komunikasi Efektif, hlm.227
14 Opcit, Deddy Mulyana, Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar, hlm.115
6|Page
pertukaran informasi satu dengan lainnya dalam komunikasi, sehinga perkembangan
kejiwaan manusia mengalami kemajuan, hal inilah yang menunjukan komunikasi
sebagai proses adaptasi.
C. Komunikasi bersifat irreversible
Irreversible Artinya, dalam komunikasi sekali kita mengirimkan pesan, kita
tidak dapat mengendalikan pengaruh pesan tersebut bagi khalayak, apalagi
menghilangkan efek pesan tersebut sama sekali.
D. Komunikasi terjadi dalam kontek ruang dan waktu
Waktu dan ruang mempengaruhi makna terhadap suatu pesan. Pesan
komunikasi yang dikirim oleh pihak komunikan baik secara verbal maupun nonverbal disesuaikan dengan tempat, dimana proses komunikasi itu berlangsung, kepada
siapa pesan itu dikirim dan kapan komunikasi itu berlangsung.
V.
PENUTUP
Demikianlah uraian yang dapat penulis sampaikan dalam makalah ini. kritik
dan saran konstruktif dari pembaca sangat diharapkan untuk mewujudkan hasil yang
lebih baik. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis dan para pembaca
umumnya.
7|Page
DAFTAR PUSTAKA
-
Effendy, Onong Uchjana, 2000, Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi, Bandung: PT
Citra Aditya Bakti.
-
Liliweri, Alo, 2011, Dasar-Dasar Komunikasi Antar Budaya, Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
-
Mulyana, Deddy, 2008, Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar, Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
-
Nurudin, Sistem Komunikasi Indonesia, 2005, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
-
Rakhmat, Jalaluddin, 1996, Psikologi Komunikasi, Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
-
Sastropoetro, Santoso, Komunikasi Sosial, 1990, Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
-
West, Richard, dkk, 2012, Teori Komunikasi Analisis dan Aplikasi, Jakarta: Salemba
Humanika.
-
http://yunimusya.wordpress.com//.
-
http://heber-makariorio.blogspot.com/2010/10/prinsip-komunikasi.html//.
8|Page