BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar Matematika Melalui Model Pembelajaran Student Teams Achievment Division (STAD) dengan Media Permainan Ular Tangga pada Sis

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1

Diskripsi Subjek Penelitian

4.1.1

Kondisi Sekolah
Sekolah Dasar Negeri Genuk Suran 2 berada di Desa Genuk Suran

Kecamatan Purwodadi Kabupaten Grobogan. Kepala Sekolah dari SD Negeri 2
Genuk Suran adalah Bapak Siswanto, S.Pd.
Data kelas di SD Negeri 2 Genuk Suran disajikan dalam tabel 4.1 berikut:
No

Kelas

Jumlah Siswa

1.

2.
3.
4.
5.
6.
7.

I
II
III A
III B
IV
V
VI

27
30
21
20
22

29
31

Guru Kelas
Djaja, S.Pd.SD
Siwi Purwiyanti
Maryati, S.Pd.SD
Retno Dwi Nur H, S.Pd
Sutikno, S.Pd.SD
Eny Rusmini, S.Pd.SD
Endang Wiwik Puryati, S.Pd.SD

Masih terdapat satu guru olah raga, satu guru pendidikan agama,satu guru
bahasa Inggris dan satu guru wiyata. Jadi keseluruhan jumlah guru yang ada di SD
Negeri 2 Genuk Suran berjumlah 11 orang dengan satu karyawan sekolah sebagai
penjaga sekolah. Jumlah tenaga PNS 8 guru dengan 4 guru wiyata bakti.
SD Negeri 2 Genuk Suran terdiri dari 1 ruang guru, dan 7 ruang kelas.
Jumlah peserta didik dari kelas 1 - 6 sebanyak 160 siswa. SD Negeri 2 Genuk
Suran juga menyediakan kamar mandi dan WC, selain itu juga mempunyai
halaman yang memadai digunakan lapangan upacara, sekaligus di gunakan untuk

olahraga siswa.
Fasilitas belajar yang ada di SD Negeri 2 Genuk Suran sudah cukup
memadai. Di kantor guru terdapat dua unit komputer yang digunakan untuk
memfasilitasi guru dalam mengetik data yang diperlukan serta menyimpan data
penting bagi guru. Alat peraga yang ada sudah cukup memadai. Selain itu, sudah
adanya ruang pepustakan yang lumayan besar untuk dikunjungi anak-anak.

36

37

4.2

Pelaksanaan Tindakan

4.2.1

Siklus I

4.2.1.1 Perencanaan

Penelitian siklus I akan dilaksanakan pada hari Rabu, Rabu, Jum’at,
tanggal 18, 25, 27 Maret 2015 pada siswa kelas IV mata pelajaran Matematika.
Sebelum melaksanakan penelitian pada siklus I hal yang paling mendasar
dilakukan yaitu menanyakan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang akan
digunakan dalam penelitian bersama dengan guru kelas 4. Selanjutnya menyusun
indikator dan juga soal evaluasi.
Sebelum melaksanakan kegiatan belajar mengajar (KBM), maka perlu
dilakukannya persiapan dalam melaksanakan tindakan. Dalam siklus I dilakukan
tiga tahap pengajaran yang akan dilaksanakan pada pertemuan I, II, dan III dengan
penjabaran berikut ini :
1.

Menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang akan dijadikan
sebagai panduan dalam mengajar dengan dicermarti secara terperinci
langkah-langkah kegiatan yang akan dilakukan. Hal ini dimaksudkan agar
pembelajaran yang akan dilakukan dapat berlangsung dengan baik.

2.

Menyiapkan semua alat peraga dan sarana lain yang akan digunakan pada

siklus I baik dalam pertemuan I, II, dan II. Setelah itu dilakukan pengecekan
ulang terkait mengenai sarana dan prasarana agar tidak menghambat jalannya
pembelajaran.

3.

Menyiapkan lembar observasi yang akan dijadikan sebagai bahan refleksi
untuk mengukur jalannya pembelajaran baik terhadap pendidik maupun
peserta didik

4.

Melakukan pengecekan akhir terhadap seluruh sarana dan prasarana yang
akan digunakan sebelum memulai pembelajaran pada pertemuan I, II, dan III.

4.2.1.2 Implementasi dan Observasi
Tindakan guru selanjutnya adalah melaksanakan prosedur yang sudah
direncanakan yaitu sebagai berikut :

38


a.

Pertemuan I
Pertemuan I pada siklus I dilakukan pada tanggal 18 Maret 2015.

Pembelajaran Matematika siklus I pada pertemuan pertama diawali dengan guru
mengucapkan salam, berdo’a, mengabsen siswa, memeriksa kesiapan siswa
sebelum menerima pelajaran. Selanjutnya guru memberikan apersepsi dan
memberikan motivasi kepada siswa. Kemudian guru menyampaikan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai. Selanjutnya guru bertanya jawab dengan siswa
untuk menggali pengetahuan siswa mengenai materi yang akan dipelajari.
Pada kegiatan inti, guru memberi kesempatan kepada siswa untuk
menuliskan lambang bilangan asli kelas 1 sampai kelas 6 SD menggunakan
bilangan Romawi sesuai pengetahuannya di papan tulis. Kemudian guru mulai
menjelaskan dan mengenalkan lambang bilangan Romawi. Setelah itu guru
memberikan contoh penggunaan bilangan Romawi dalam kehidupan sehari hari
misalnya sebagai papan tanda kelas. Selanjutnya guru memberikan contoh cara
membaca bilangan Romawi dengan kertas angka romawi yang tersedia. Guru
membuat beberapa soal dan siswa diberi kesempatan untuk mengerjakannya

dipapan tulis secara bergantian. Kegiatan selanjutnya guru kembali menjelaskan
cara mengubah lambang bilangan asli ke dalam bilangan Rowami dan sebaliknya.
Untuk mengetahui pemahaman siswa, guru memberikan soal untuk dikerjakan
secara diskusi dengan membagi siswa kedalam kelompok yang beranggotakan 45 orang. Hasil diskusi dibacakan didepan kelas secara bergantian.
Sebagai kegiatan akhir, guru bersama dengan siswa membahas hasil
pembelajaran dan meluruskan kembali jawaban siswa yang kurang tepat. Siswa
dengan bimbingan guru membuat kesimpulan dari kegiatan yang telah
dilaksanakan. Guru memberikan refleksi kepada siswa terhadap apa yang telah
dipelajari. Kemudian guru memberikan tindak lanjut berupa PR. Kegiatan diakhiri
dengan menyampaikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya.
Pada saat pembelajaran Matematika pertemuan I berlangsung, peneliti
meminta bantuan observer untuk mengamati jalannya pembelajaran dari awal
hingga akhir pembelajaran dengan cara mengisi lembar observasi yang telah
disediakan. Lembar observasi tersebut meliputi item untuk mengamati aktivitas

39

guru dan siswa. Guru dalam mengajar antara lain saat kegiatan pembelajaran, guru
kurang jelas dalam menyampaikan tujuan pembelajaran, dan guru cukup baik
dalam membimbing siswa pada saat diskusi kelompok untuk bekerjasama. Tetapi

guru masih kesulitan dalam penerapan model pembelajaran STAD kedalam
kegiatan pembelajaran.
Hasil pengamatan siswa yaitu ketika guru menjelaskan tentang materi
yang dipelajari ada sebagian siswa yang malah asyik bermain sendiri. Ketika
mengerjakan LKS masih belum bekerjasama dengan baik, tetapi siswa sudah
terlibat dalam menyimpulkan pembelajaran. Dari observasi yang dilakukan pada
pertemuan pertama bahwa siswa belum terbiasa dalam kegiatan pembelajaran
dengan menggunakan model STAD.
b. Pertemuan II
Pertemuan II pada siklus I dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 25 Maret
2015. Pelaksanaan pertemuan II sebagai tindak lanjut dari pertemuan I.
Pelaksanaan kegiatan awal pembelajaran pada pertemuan II diawali
dengan guru mengucapkan salam, mengajak siswa berdoa, serta mempresensi
siswa untuk mengetahui siswa yang tidak hadir di kelas pada hari itu. Kemudian
guru menyampaikan materi yang akan dipelajari serta menyampaikan tujuan
pembelajaran.
Pada kegiatan inti, siswa menuliskan bilangan romawi I,V,X,L,C,D,M di
papan tulis untuk mengingat pelajaran sebelumnya. Kemudian guru kembali
menjelaskan materi yang pernah diajarkan sebelumnya pada pertemuan pertama.
Setelah itu guru memulai kegiatan dengan membagi siswa kedalam kelompok

yang beranggotakan 4-5 orang. Guru menjelaskan aturan dalam kegiatan
pembelajaran. Selanjutnya guru memberikan sebuah amplop kepada tiap
kelompok yang harus dikerjakan tiap anggotanya. Selesai mengerjakan hasil
diskusi, tiap anggota menjelaskan apa yang sudah dikerjakan kepada anggota lain.
Kegiatan selanjutnya guru memberikan kuis dengan memberikan 10 pertanyaan
kepada semua siswa. Dua siswa yang dapat menjawab pertanyaan yang lebih
banyak adalah pemenangnya dan diberi penghargaan.

40

Pada kegiatan akhir guru mengulas kembali kegiatan yang telah dilakukan
siswa. Siswa dengan bimbingan guru membuat kesimpulan dari kegiatan yang
telah dilaksanakan. Guru memberikan refleksi kepada siswa terhadap apa yang
telah dipelajari. Kemudian guru memberikan penghargaan pada pemenang kuis.
Kegiatan diakhiri dengan menginformasikan pembelajaran pada pertemuan
berikutnya dan mengingatkan kepada siswa bahwa pertemuan selanjutnya akan
diadakan permainan ular tangga dan tes evaluasi.
Pada siklus I pertemuan II ini kegiatan pembelajaran berjalan dengan baik
hal ini dapat dilihat guru sudah menyampaikan tujuan pembelajaran dengan baik
dan


menyampaikan

materi

dengan

baik. Dengan

menggunakan

model

pembelajaran STAD ini guru sudah tidak kesulitan dalam melaksanakan tiap
langkah-langkahnya. Guru dalam membimbing siswa sudah lebih baik terlihat
semua kelompok sudah dibimbing walaupun belum semuanya, guru menjelaskan
tentang materi siswa juga sudah memperhatikan dengan baik, ketika mengejakan
LKS guru meminta siswa bergabung dengan kelompoknya sebagian besar anggota
kelompok dapat bekerjasama dan saling membantu. Dalam kerjasama kelompok
siswa sudah lebih baik dalam memberikan pendapat dan menyatukan pendapat.

Siswa telibat dalam menyimpulkan pembelajaran yang telah dilaksanakan.
c.

Pertemuan III
Pada pertemuan III dilaksanakan pada hari Jumat tanggal 27 Maret 2015.

Pembelajaran pada siklus I pertemuan III sebagai tindak lanjut dari pertemuan I
dan II pada siklus I. Digunakan untuk melakukan kegiatan bermain sambil belajar
dan memberikan tes sebagai evaluasi pembelajaran akhir siklus.
Pada kegiatan awal pertemuan III siklus I diawali dengan guru
mengucapkan salam kepada siswa, mengajak siswa berdoa dan mempresensi
siswa, untuk mengetahui siswa yang tidak masuk pada hari itu. Setelah itu guru
menyampaikan tujuan pembelajaran.
Pada kegiatan inti guru mengulang materi yang telah dibahas pada
pertemuan I dan II siklus I. Guru membagi ke dalam 2 kelompok, dan menunjuk
wakil kelompok yang sebelumnya menang dalam kuis untuk maju kedepan

41

melakukan permainan ular tangga. Sebelum memulai permainan ular tangga siswa
diminta menempatkan dirinya dibelakang start. Guru menjelaskan aturan dalam
permainan. Siswa yang mulai pertama melemparkan dadu dan berjalan sesuai
dengan angka dadu yang telah dilemparkan. Siswa akan mendapati amplop pada
tiap angka yang terdapat dalam permainan ular tangga. Siswa mengambil kertas
berisi soal sesuai dengan angka yang telah ditempati. Soal yang mereka dapatkan
harus dikerjakan dengan kelompok. Setelah selasai siswa maju kedepan untuk
menuliskan hasil kerja dengan kelompok. Setelah selesai kemudian dilanjutkan
lawan main melempar dadu. Siswa yang paling utama mencapai garis finish
dikatakan sebagai pemenang.
Pada kegiatan akhir guru memberikan soal evaluasi kepada siswa untuk
dikerjakan. Setelah selesai mengerjakan siswa bisa mengumpulkan hasil
pekerjaannya kepada guru.
Pada siklus I pertemuan III ini kegiatan pembelajaran sudah berjalan
dengan baik. Guru sudah menyampaikan tujuan pembelajaran dan materi
pelajaran dengan baik. Dalam membimbing siswa sudah lebih baik, guru
menjelaskan tentang materi siswa juga sudah memperhatikan dengan baik. Siswa
bergabung dengan kelompoknya dan bersiap ke meja tournament. Guru
membimbing siswa dalam menyimpulkan pembelajaran dan siswa telibat dalam
menyimpulkan pembelajaran yang telah dilaksanakan.
4.2.1.3 Refleksi
Refleksi dilaksanakan dengan tujuan mengulas yang telah terlaksana pada
siklus I, pertemuan I, II, dan pertemuan III. Berdasarkan hasil pengamatan yang
dilakukan oleh observer pembelajaran sudah berjalan dengan baik sesuai dengan
langkah-langkah model pembelajaran STAD. Dengan pembelajaran ini siswa
sudah melakukan diskusi sambil bermain dengan baik.
Refleksi ini dilakukan bertujuan untuk bercermin lagi pada apa yang sudah
dilakukan peneliti dalam pelaksanaan tindakan dan observasi, apakah masih perlu
ada yang diperbaiki, ditambahakan atau dihilangkan kemudian masih ada hal kah
yang perlu dilengkapi. Berdasarkan hasil yang sudah dianalisis pada data

42

observasi kegiatan guru telah melakukan semua langkah-langkah sesuai sintak.
Untuk observasi kegiatan pada siswa juga mengalami hal yang sama yaitu, telah
melakukan semua langkah-langkah sesuai sintak.
Hasil refleksi pada siklus I yang didapat dari pelaksanaan tindakan serta
observasi yang telah dilakukan adalah sebagai berikut ini.
a. Kelebihan


Siswa nampak lebih antusias dan juga ceria dalam mengikuti proses
pembelajaran menggunakan model pembelajaran STAD



Menanamkan rasa sprotivitas pada siswa dalam melakukan permainan

b. Hambatan


Masih adanya siswa yang tidak mengikuti permainan dengan baik dan
benar.



Siswa di dalam kelompok masih kurang adil dalam membagi tugasnya
kepada setiap anggota kelompoknya.

Dengan hasil dari refleksi pada siklus I ini diharapkan penulis dapat
semakin memperbaiki kekurangan-kekurangan yang terdapat pada pelaksanaan
siklus I agar dalam melaksanakan pembelajaran selanjutnya akan lebih baik.
4.2.2

Siklus II

4.2.2.1 Perencanaan
Sebelum melaksanakan kegiatan belajar mengajar (KBM), maka perlu
dilakukannya persiapan dalam melaksanakan tindakan. Dalam siklus II dilakukan
dua tahap pengajaran yang akan dilaksanakan pada pertemuan I, dan II dengan
penjabaran berikut ini :
1. Menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang akan dijadikan
sebagai panduan dalam mengajar dengan dicermarti secara terperinci
langkah-langkah kegiatan yang akan dilakukan. Hal ini dimaksudkan agar
pembelajaran yang akan dilakukan dapat berlangsung dengan baik.
2. Menyiapkan semua alat peraga dan sarana lain yang akan digunakan pada
siklus II baik dalam pertemuan I, dan II. Setelah itu dilakukan pengecekan

43

ulang terkait mengenai sarana dan prasarana agar tidak menghambat
jalannya pembelajaran.
3. Menyiapkan lembar observasi yang akan dijadikan sebagai bahan refleksi
untuk mengukur jalannya pembelajaran baik terhadap pendidik maupun
peserta didik
4. Melakukan pengecekan akhir terhadap seluruh sarana dan prasarana yang
akan digunakan sebelum memulai pembelajaran pada pertemuan I, dan II.
4.2.2.2 Implementasi dan Observasi
Tindakan guru selanjutnya adalah melaksanakan pprosedur yang sudah
direncanakan yaitu sebagai berikut :
a. Pertemuan I
Pertemuan I dilakukan pada hari Senin tanggal 30 Maret 2015. Pada
kegiatan awal pembelajaran diawali dengan guru mengucapkan salam dan berdo’a,
serta mempresensi siswa untuk mengetahui siswa yang tidak hadir di kelas pada
hari itu. Kemudian guru menyampaikan apersepsi kepada siswa, menyampaikan
materi yang akan dipelajari serta menyampaikan tujuan pembelajaran.
Pada kegiatan inti, guru mengulas materi pada pembelajaran sebelumnya
dan menambahkan sedikit materi yang akan dipelajari. Kemudian siswa di bagi
menjadi lima kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari 4-5 siswa. Setelah
terbentuk kelompok, guru memberikan lembar dikusi dan amplop berisi soal
untuk dikerjakan masing-masing kelompok. Siswa dalam kelompok melakukan
diskusi untuk menyelesaikan soal. Guru membimbing siswa selama proses diskusi
berlangsung. Setelah selesai berdiskusi siswa diminta untuk menyampaikan hasil
kerja kelompok di depan kelas. Setelah semua siswa menyampaikan hasil
diskusinya, kemudian guru memberikan kuis kepada siswa, siswa yang dapat
menjawab paling bnyak itulah pemenangnya dan diberi penghargaan.
Sebagai kegiatan akhir, guru bersama dengan siswa membahas hasil
pembelajaran. Siswa dengan bimbingan guru membuat kesimpulan dari kegiatan
yang telah dilaksanakan. Guru memberikan refleksi kepada siswa terhadap apa
yang telah dipelajari. Kemudian guru memberikan penghargaan pada kelompok

44

yang berprestasi. Kegiatan diakhiri dengan menyampaikan materi yang akan
dipelajari pada pertemuan berikutnya.
Pada saat pembelajaran siklus II pertemuan I berlangsung, peneliti
meminta bantuan Observer untuk mengamati jalannya pembelajaran dari awal
hingga akhir pembelajaran dengan cara mengisi lembar observasi yang telah
disediakan. Lembar observasi tersebut meliputi item untuk mengamati aktivitas
guru dan siswa. Dari hasil observasi

tersebut dapat diketahui guru sudah

menyampaikan tujuan pembelajaran dengan baik. Guru telah menjelaskan materi
dengan baik. Dalam membimbing siswa sudah baik terlihat semua kelompok
sudah dibimbing. Dalam menyimpulkan telah melibatkan siswa. Saat guru
menjelaskan tentang materi siswa juga sudah memperhatikan dengan baik. Ketika
guru meminta siswa bergabung dengan kelompoknya sebagian besar anggota
kelompok dapat bekerjasama dan saling membantu. Dalam kerjasama kelompok
siswa sudah baik dan siswa menyimpulkan pembelajaran dengan baik. Dari
observasi yang dilakukan bahwa guru telah menerapan model pembelajaran
STAD dengan baik karena siswa terbiasa dalam kegiatan model pembelajaran
STAD.
b. Pertemuan II
Pertemuan II pada siklus II dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 1 April
2015. Pelaksanaan pertemuan II sebagai tindak lanjut dari pertemuan I.
Pelaksanaan kegiatan awal pembelajaran pada pertemuan II diawali
dengan guru mengucapkan salam, mengajak siswa berdoa, serta mempresensi
siswa untuk mengetahui siswa yang tidak hadir di kelas pada hari itu. Kemudian
guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
Pada kegiatan inti guru mengulang materi yang telah dibahas pada
pertemuan I siklus I. Guru membagi ke dalam 2 kelompok, dan menunjuk wakil
kelompok yang sebelumnya menang dalam kuis untuk maju kedepan melakukan
permainan ular tangga. Sebelum memulai permainan ular tangga siswa diminta
menempatkan dirinya dibelakang start. Guru menjelaskan aturan dalam permainan.
Siswa yang mulai pertama melemparkan dadu dan berjalan sesuai dengan angka

45

dadu yang telah dilemparkan. Siswa akan mendapati amplop pada tiap angka yang
terdapat dalam permainan ular tangga. Siswa mengambil kertas berisi soal sesuai
dengan angka yang telah ditempati. Soal yang mereka dapatkan harus dikerjakan
dengan kelompok. Setelah selasai siswa maju kedepan untuk menuliskan hasil
kerja dengan kelompok. Setelah selesai kemudian dilanjutkan lawan main
melempar dadu. Siswa yang paling utama mencapai garis finish dikatakan sebagai
pemenang.
Pada kegiatan akhir guru memberikan soal evaluasi kepada siswa untuk
dikerjakan. Setelah selesai mengerjakan siswa bisa mengumpulkan hasil
pekerjaannya kepada guru.
Pada siklus II pertemuan II ini kegiatan pembelajaran sudah berjalan
dengan baik hal ini dapat dibuktikan guru sudah menyampaikan tujuan
pembelajaran dengan baik. Guru telah menjelaskan materi dengan baik. Dalam
membimbing siswa sudah baik terlihat semua kelompok sudah dibimbing. Dalam
menyimpulkan talah melibatkan siswa. Saat guru menjelaskan tentang materi
siswa juga sudah memperhatikan dengan baik. Ketika guru meminta siswa
bergabung dengan kelompoknya sebagian besar anggota kelompok dapat
bekerjasama dan saling membantu. Dalam kerjasama kelompok siswa sudah baik
dan siswa menyimpulkan pembelajaran dengan baik.
4.2.2.3 Refleksi
Setelah siklus II selesai dilaksanakan, maka perlu dilakukan kegiatan
refleksi untuk mengetahui perlunya dilakukan siklus selanjutnya atau tidak. Dari
pertemuan I sampai II pada siklus II telah menunjukan bahwa siswa sudah
memahami tentang bilangan Romawi dengan baik sehingga tidak perlu diberikan
siklus selanjutnya. Pada siklus II ini ternyata sudah tidak perlu perbaikanperbaikan lagi, sebab dengan adanya model pembelajaran STAD ini prestasi
belajar menjadi meningkat, serta didukung dengan media permainan ular tangga.

46

4.3

Hasil Tindakan

4.3.1

Penilaian Praktik Belajar Siklus I
Hasil tindakan dalam penilaian praktik belajar diperoleh melalui observasi.

Observasi dilakukan terhadap guru dan siswa, dengan demikian dapat di ukur
kesesuaian antara model pembelajaran, materi ajar, dan karakter siswa, serta
kemampuan guru dalam mengajarkan materi yang dipadukan dengan model
pembelajaran STAD. Pembelajaran STAD merupakan pembelajaran yang
memiliki model pembelajaran dengan mengkondisikan siswa dalam belajar secara
berkelompok, hal ini bertujuan untuk memudahkan siswa dalam mempelajari
sebuah materi sehingga siswa dapat dengan mudah menguasai materi yang di
pelajari. Adapun penilaian yang diberikan kepada siswa dan guru tergambar
dalam lembar observasi (terlampir). Berikut ini digambarkan secara terpisah
antara hasil penilaian pengamatan terhadap siswa dan guru:
a. Pengamatan terhadap siswa
Keadaan siswa pada siklus I ini jauh lebih baik. Proses KBM berjalan lebih
efektif. Masing-masing anggota dalam satu tim sudah bisa menempatkan
posisinya. Kerja sama antar anggota kelompok jauh lebih maksimal. Minat siswa
dalam mengerjakan tugas yang diberikan lebih meningkat. Hal ini tampak pada
hasil nilai yang meningkat. Dari 20 soal yang diberikan pada tes evaluasi secara
keseluruhan siswa mengalami ketuntasan hasil belajar dengan nilai di atas KKM
Perhatian siswa sudah fokus terhadap gurunya dan kegiatan bergurau
dengan teman sudah tidak ada lagi. Keadaan lainnya juga mengalami peningkatan
yaitu minat siswa yang tinggi dalam mengikuti pelajaran, serta keberanian siswa
untuk maju kedepan bertambah. Dengan demikian peningkatan perilaku siswa
ketika proses pembelajaran berlangsung maka dapat di nilai adanya perubahan
yang positif perilaku siswa dan hal ini berdampak pada hasil belajar. Berikut ini
hasil pengamatan praktik pembelajaran yang disajikan pada tabel 4.2 data hasil
observasi praktik pembelajaran terhadap siswa:

47

Tabel 4.2
Hasil Observasi Respon Siswa
Siklus I
No

Respon Siswa

1
2
3
4
5
6
7
8

Apakah siswa siap dalam mengikuti pembelajaran?
Apakah siswa memperhatikan penjelasan materi?
Apakah siswa terlibat aktif dalam mengerjakan tugas kelompok?
Apakah siswa menjawab pertanyaan bersama anggota kelompoknya?
Apakah siswa mempresntasikan jawaban hasil dikusi kelompoknya?
Apakah siswa menanggapi presentasi hasil kelompok lain?
Apakah siswa antusias dalam permainan ular tangga?
Apakah siswa terlibat dalam menyusun kesimpulan pembelajaran?

Pertemuan
1



2


3






















b. Pengamatan terhadap guru
Seperti halnya observasi terhadap siswa, guru pun juga diamati mengenai cara
mengajar diantaranya kesesuaian praktik mengajar dengan model pembelajaran
yang digunakan terhadap materi ajar. Dalam pengamatan terhadap guru ada
beberapa

aspek

yang

harus

diperhatikan

diantaranya

aspek

mengenai

penyampaian materi ajar dengan menggunakan model pembelajaran STAD.
Dalam menerapkan model pembelajaran STAD, guru harus cermat dan aktif
dalam menjelaskan materi ajar kepada siswa, sehingga apa yang harus dilakukan
dan apa yang harus di mengerti oleh siswa. Serta sesuai dengan karakteristik
peserta didik. Pada siklus II proses pembelajaran dapat berjalan dengan lancar
karena guru telah dapat menguasai kelas dan menyesuaikan model pembelajaran
STAD sehingga siswa dapat berperan aktif selama proses pembelajaran
berlangsung. Berikut ini disajikan hasil observasi praktik pembelajaran terhadap
guru pada tabel 4.3 sebagai berikut:

48

Tabel 4.3
Hasil Observasi Pembelajaran STAD dengan Media Permainan Ular Tangga
Siklus I
No

Uraian kegiatan guru

1.
2.
3.

Guru menyiapkan ruang, alat, dan media pembelajaran
Guru memeriksa kesiapan siswa dalam menerima pelajaran
Guru memberikan apersepsi tentang materi yang akan dipelajari
Guru menyampaikan tujuan belajar dan hasil belajar yang diharapkan
akan dicapai oleh tiap siswa.
Guru menyampaikan materi pembelajaran
Guru membentuk siswa dalam kelompok
Guru menginformasikan mengenai kegiatan kelompok yang akan
dilakukan
Guru memberi lembar diskusi pada masing-masing kelompok
Siswa bersama kelompok melakukan diskusi
Guru berkeliling untuk mengamati, memotivasi dan memfasilitasi serta
membantu siswa yang memerlukan
Perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas.
Kelompok lain menanggapi atau mengomentari hasil dari kelompok
yang presentasi didepan kelas
Guru bersama siswa menarik kesimpulan hasil diskusi yang
dipresentasikan
Guru meluruskan hasil diskusi kelompok yang kurang tepat
Guru membingbing siswa dalam melakukan permainan
Guru melakukan tanya jawab tentang materi yang belum diketahui
Guru memberikan umpan balik dan penguatan terhadap kerja siswa.
Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang mendapatkan
skor tertinggi.
Guru dan siswa membuat penegasan atau kesimpulan pembelajaran.
Siswa mengerjakan tugas-tugas yang diberikan guru sebagai proses
penilaian pembelajaran.
Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan
berikutnya

4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.

Siklus I
Pertemuan
1 2
3
Ya Ya Ya




















































































Berdasarkan tabel 4.3 dapat dilihat bahwa pada tindakan siklus I dari
pertemuan pertama sampai pertemuan ketiga semua langkah pembelajaran
berdasarkan masalah juga telah dilakukan. Semua kegiatan guru yang telahh
direncanakann dalam rencana pelaksanaan pembelajaran telah dilakukan. Hal
tersebut juga telah menunjukkan bahwa siklus II telah mencapai keberhasilan
penerapan pembelajaran berdasarkan masalah karena telah memenuhi kriteria
keberhasilan yang telah ditetapkan.

49

4.3.1.1 Peningkatan Hasil Belajar Siswa
Hasil Belajar Matematika pada siklus I diukur melalui tes evaluasi di akhir
siklus. Tes formatif di akhir siklus dilakukan setelah pembelajaran. Dari hasil tes
evaluasi yang telah dilakukan memberikan hasil adanya peningkatan prestasi
belajar siswa. Akan tetapi masih terdapat siswa yang mendapat nilai di bawah
KKM.
Ketuntasan nilai siswa pada siklus I disajikan pada tabel daftar nilai
matematika (terlampir), dan disajikan pada tabel 4.4

mengenai distribusi

frekuensi nilai matematika sebagai berikut:
Tabel 4.4
Distribusi Frekuensi Nilai matematika
Siklus I
No Nilai Frekuensi
1
51-60
4
2
61-70
2
3
71-80
1
4
81-90
9
5 91-100
6
Jumlah
22
Nilai Rata-rata
Nilai Maksimal
Nilai Minimal

Presentase
18.20%
9.10%
4.50%
40.90%
27.30%
100%

Keterangan
Tidak Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
82.05
100
55

Dari tabel distribusi frekuensi nilai matematika pada siswa kelas IV di SD
Negeri 2 Genuk Suran pada siklus I diketahui adanya peningkatan prestasi belajar
sebelum dilakukan tindakan , dengan hasil belajar pada siklus I yang diukur
melalui tes evaluasi. Dari 22 siswa yang mendapat nilai kurang dari KKM
sebanyak 4 siswa yang mendapat nilai 51-60 dengan presentase sebesar 18,20%,
kemudian siswa yang mendapat nilai antara 61-70 sebanyak 2 siswa dengan
presentase 9,10%, kemudian 71-80 sebanyak 1 siswa dengan presentasi 4,50%,

50

yang mendapat nilai antara 81-90 sebanyak 9 siswa dengan presentase 40,90%
dan nilai antara 91-100 sebanyak 6 siswa dengan presentase 27,30%. Hal ini
menunjukkan adanya peningkatan dari sebelum dilakukan tindakan hingga siklus I
dilakukan, dengan demikian dapat diketahui jumlah siswa yang tuntas lebih
banyak dari pada jumlah siswa yang tidak tuntas. Akan tetapi ketuntasan tersebut
belum sesuai dengan indikator hasil belajar matematika yang ditentukan oleh
peneliti.

Belum

tercapainya indikator

kinerja

hasil

belajar

matematika

menyebabkan perlunya diadakan tindak lanjut pada siklus berikutnya dengan
memperhatikan hasil dari siklus I dan evaluasi bersama antar guru dan observer.
Berdasarkan tabel 4.4, maka nilai hasil pembelajaran matematika dapat
digambarkan pada diagram berikut ini :

Gambar 1
Diagram Batang Nilai Matematika
Siswa Kelas IV SD Negeri Genuk Suran 2 Siklus I
Dari gambar diagram batang di atas maka dapat diketahui jumlah siswa
yang mendapat nilai terendah adalah 4 siswa sedangkan 18 siswa lainnya
mendapat nilai di atas KKM. Dengan demikian dapat diketahui adanya
peningkatan dari kondisi awal sebelum diberikan siklus hingga siklus I. Berikut
disajikan presentase hasil ketuntasan pada siklus I yang digambarkan melalui
diagram lingkaran berikut ini:

51

Gambar 2
Diagram Lingkaran Nilai Matematika
Siswa Kelas IV SD Negeri Genuk Suran 2
Siklus I
Ketuntasan pada siklus I mencapai 81,80 %. Dengan demikian dapat
dilihat dari kondisi sebelum diberikan tindakan dengan kondisi pada siklus I
kenaikan presentase mencapai 18,17%. Pada kondisi pra siklus terdapat 8 siswa
yang belum tuntas, setelah diberikan tindakan melalui siklus I terjadi kenaikan
dengan jumlah siswa yang tidak tuntas 4 siswa sedangkan 18 siswa lainnya dapat
tuntas dengan nilai yang melebihi KKM. Ketuntasan hasil prestasi belajar siswa
pada siklus I dapat menunjukkan adanya kesesuaian model pembelajaran STAD
dengan media permainan terhadap karakteristik siswa karena pembelajaran ini
mengkondisikan kelas ke dalam kegiatan diskusi dan bermain.
4.3.2

Penilaian Praktik Belajar Siklus II
Sama halnya pada siklus sebelumnya, pada siklus ini kegiatan observasi

dilakukan bersamaan dengan kegiatan pelaksanaan tindakan. Observasi dilakukan
oleh guru kolaborator meliputi kegiatan guru dan siswa dalam pembelajaran
berdasarkan masalah serta respon siswa. Hasil observasi tindakan guru siklus II
dapat dilihat pada tabel 4.5

52

Tabel 4.5
Hasil Observasi Pembelajaran STAD dengan Media Permainan Ular Tangga
Siklus II
No
1.

Uraian kegiatan guru
Guru menyiapkan ruang, alat, dan media pembelajaran

Siklus II
Pertemuan
1
2
Ya
Ya



Guru memeriksa kesiapan siswa dalam menerima pelajaran





3.

Guru memberikan apersepsi tentang materi yang akan dipelajari





4.

Guru menyampaikan tujuan belajar dan hasil belajar yang diharapkan
akan dicapai oleh tiap siswa.





5.

Guru menyampaikan materi pembelajaran





6.

Guru membentuk siswa dalam kelompok





7.

Guru menginformasikan mengenai kegiatan kelompok yang akan
dilakukan





8.

Guru memberi lembar diskusi pada masing-masing kelompok





Siswa bersama kelompok melakukan diskusi.





10.

Guru berkeliling untuk mengamati, memotivasi dan memfasilitasi serta
membantu siswa yang memerlukan





11.

Perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas.





12.

Kelompok lain menanggapi atau mengomentari hasil dari kelompok
yang presentasi didepan kelas





13.

Guru bersama siswa menarik kesimpulan hasil diskusi yang
dipresentasikan





14.

Guru meluruskan hasil diskusi kelompok yang kurang tepat





15.

Guru melakukan tanya jawab tentang materi yang belum diketahui





16.

Guru memberikan umpan balik dan penguatan terhadap kerja siswa.





17.

Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang mendapatkan
skor tertinggi.





18.

Guru dan siswa membuat penegasan atau kesimpulan pembelajaran.





19.

Siswa mengerjakan tugas-tugas yang diberikan guru sebagai proses
penilaian pembelajaran.





20.

Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan
berikutnya



2.

9.

53

Dilihat bahwa pada tindakan siklus I dari pertemuan pertama sampai
pertemuan ketiga semua langkah pembelajaran berdasarkan masalah juga telah
dilakukan. Semua kegiatan guru yang telahh direncanakann dalam rencana
pelaksanaan pembelajaran telah dilakukan. Hal tersebut juga telah menunjukkan
bahwa siklus II telah mencapai keberhasilan penerapan pembelajaran berdasarkan
masalah karena telah memenuhi kriteria keberhasilan yang telah ditetapkan.
Pada siklus II ini, variabel tindakan juga telah mencapai indikator
keberhasilan. Selain langkah-langkah yang kesemuanya telah berhasil dilakukan,
keberhasilan tersebut juga didukung dengan respon positif siswa selama
pembelajaran berdasarkan masalah berlangsung. Berdasarkan pengamatan
pembelajaran berdasarkan masalah pada siklus II lebih kondusif dan terkendali.
Sebagian besar siswa telah memberikan respon positif dalam pembelajaran
berdasarkan masalah. Hanya ada beberapa siswa yang kurang aktif dalam
pembelajaran. Hasil observasi dari respon siswa tersebut dapat dilihat pada tabel
4.6 sebagai berikut
Tabel 4.6
Hasil Observasi Respon Siswa
No
1
2
3
4
5
6
7
8

Respon Siswa
Apakah siswa siap dalam mengikuti pembelajaran?
Apakah siswa memperhatikan penjelasan materi?
Apakah siswa terlibat aktif dalam mengerjakan tugas
kelompok?
Apakah siswa menjawab pertanyaan bersama anggota
kelompoknya?
Apakah siswa bersama kelompok melakukan diskusi
bersama?
Apakah siswa mempresntasikan jawaban hasil dikusi
kelompoknya?
Apakah siswa menanggapi presentasi hasil kelompok
lain?

Apakah siswa terlibat dalam menyusun kesimpulan
pembelajaran?

Siklus II
Pertemuan
1
2




























54

4.3.2.1 Peningkatan Hasil Belajar Matematika
Hasil belajar matematika pada siswa kelas IV SD Negeri 2 Genuk Suran
diperoleh melalui tes evaluasi yang diadakan setelah siklus II selesai dilaksanakan.
Pada siklus II pembelajaran telah dapat berjalan dengan baik, hal tersebut dapat
dilihat dari lembar observasi. Siswa dapat menjalani dan menyelesaikan tes
evaluasi dengan baik. Melalui tes evaluasi dapat dinilai tingkat keberhasilan siswa
melalui nilai yang diperoleh. Berikut ini disajikan data mengenai hasil belajar
siswa pada mata pelajaran matematika dengan materi pokok bilangan Romawi
pada tabel 4.7 sebagai berikut:
Tabel 4.7
Distribusi Frekuensi Nilai matematika
Siklus II
No
Nilai
Frekuansi Nilai Presentase
Keterangan
51-60
1
4.50%
Tidak
Tuntas
1
61-70
1
4.50%
Tuntas
2
71-80
4
18.20%
Tuntas
3
81-90
7
Tuntas
4
31.80%
91-100
9
Tuntas
5
41%
22
Jumlah
100%
Nilai rata-rata
87.73
Nilai maksimal
100
Nilai minimal
60
Melihat pada tabel 4.7 diatas nilai matematika dari 22 siswa yang
mendapatkan nilai 51-60 sebanyak 1 siswa dengan presentasi 4,50%, nilai antara
61-70 sebanyak 1 dengan presentase 4,50%, nilai antara 71-80 sebanyak 4 orang
dengan presentase 18,20%, nilai antara 81-90 sebanyak 7 siswa dengan presentase
31,80%. Sedangkan siswa yang mendapat nilai diatas 91-100 terdapat 9 siswa
dengan presentase 41%. Dengan demikian dapat diketahui siswa secara
keseluruhan mendapat nilai diatas KKM. Berikut tabel 4.7 dapat disajikan nilai
matematika siswa melalui diagram batang berikut:

55

Gambar 3
Diagram Batang Nilai Matematika
Siswa Kelas IV SD Negeri 2 Genuk Suran Siklus II
Dari gambar diagram batang diatas maka dapat diketahui jumlah siswa
yang mendapat nilai terendah adalah 1 siswa dengan presentase 4,50% dan nilai
tertinggi sebanyak 9 siswa. Dengan demikian melalui tes evaluasi pada siklus II,
seluruh siswa kelas IV mengalami ketuntasan belajar dengan standar KKM 65
dengan perolehan nilai paling banyak pada siswa yang mendapat nilai 100, nilai
antara 80 hingga 95. Ketuntasan belajar siswa secara menyeluruh dapat
digambarkan pada tabel 4.8 dan diagram lingkaran berikut:
Tabel 4.8
Hasil Evaluasi Matematika Siklus II
Siswa kelas IV SD Negeri 2 Genuk Suran
Skor Ketuntasan

Dokumen yang terkait

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN DAN EFISIENSI ANTARA BERAS POLES MEDIUM DENGAN BERAS POLES SUPER DI UD. PUTRA TEMU REJEKI (Studi Kasus di Desa Belung Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang)

23 307 16

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

APRESIASI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP TAYANGAN CERIWIS DI TRANS TV (Studi Pada Ibu Rumah Tangga RW 6 Kelurahan Lemah Putro Sidoarjo)

8 209 2

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

SENSUALITAS DALAM FILM HOROR DI INDONESIA(Analisis Isi pada Film Tali Pocong Perawan karya Arie Azis)

33 290 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

Representasi Nasionalisme Melalui Karya Fotografi (Analisis Semiotik pada Buku "Ketika Indonesia Dipertanyakan")

53 338 50

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24