Pengertian atau Konsep Dasar Pendidikan

Pengertian atau Konsep Dasar Pendidikan dan
Unsur-unsur Pendidikan

MATA KULIAH:

PENGANTAR PENDIDIKAN

DIUSUSUN OLEH:
1. Putri Irnanda Harti
2.
3.
4.

201310060311056

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
KOTA MALANG
TAHUN 2014

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,

karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan sebatas
pengetahuan dan kemampuan yang kami miliki, dan juga kami berterima kasih pada Ibu Ika
Rahmawati selaku Dosen mata kuliah Pengantar Pendidikan yang telah membibing kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna untuk menambah wawasan serta pengetahuan
kita mengenai materi Pengertian atau Konsep Dasar Pendidikan dan Unsur-unsur
Pendidikan. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini terdapat kekurangankekurangan dan jauh dari apa yang kami harapkan. Untuk itu, kami berharap adanya kritik, saran
dan usulan demi perbaikan yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa
saran yang membangun.

Malang, 3 Maret 2014

Penyusun

2|Pengantar

Pendidikan

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................... 2
DAFTAR ISI.................................................................................................................. 3

PENDAHULUAN........................................................................................................... 4
1.1

Latar Belakang............................................................................................... 4

1.2

Rumusan Masalah.......................................................................................... 4

1.3 Tujuan............................................................................................................... 4
ISI............................................................................................................................... 5
2.1 Pengertian Pendidikan...................................................................................... 5
2.2 Konsep Dasar Pendidikan.................................................................................6
2.3 Unsur-Unsur Pendidikan.................................................................................10
PENUTUP.................................................................................................................. 12
3.1 Kesimpulan...................................................................................................... 12
3.2 Saran............................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................... 13

3|Pengantar


Pendidikan

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pendidikan merupakan semua usaha atau kebutuhan yang diperlukan oleh manusia baik
sacara formal atau informal agar manusia memperoleh ilmu dan dapat melakukan atau
menggapai apa yang ia inginkan dalam jangka waktu pendek maupun dalam jangka
waktu panjang.

1.2 Rumusan Masalah

1.3 Tujuan

4|Pengantar

Pendidikan

BAB II

ISI
Pengertian atau Konsep Dasar Pendidikan dan
Unsur-unsur Pendidikan

Seorang calon pendidik hanya dapat melaksanakan tugasnya denga nbaik jika memperoleh
jawaban yang jelas dan benar tentang apa yang dimaksud pendidikan. Jawaban yang benar
tentang pendidikan diperoleh melalui pemahaman terhadap unsur-unsurnya, konsepdasar yang
melandasinya, dan wujud pendidikan sebagi sistem. Bab II ini akan mengkaji pengertian
pendidikan,unsur-unsur pendidikan, dan sistem pendidikan.
2.1 Pengertian Pendidikan
1. Batasan tentang Pendidikan
Batasan tentang pendidikan yang dibuat oleh para ahli beraneka ragam, dan
kandungannya berbeda yang satu dari yang lain. Perbedaan tersebut mungkin karena
orientasinya, konsep dasar yang digunakan, aspek yang menjadi tekanan, atau karena
falsafah yang melandasinya.
a. Pendidikan sebagai Proses transformasi Budaya
Sebagai proses transformasi budaya, pendidikan diartikan sebagai kegiatan
pewarisan budaya dari satu generasi ke generasi yang lain. Nilai-nilai budaya
tersebut mengalami proses transformasi dari generasi tua ke generasi muda. Ada
tiga bentuk transformasi yaitu nilai-nilai yang masih cocok diteruskan misalnya

nilai-nilai kejujuran, rasa tanggung jawab, dan lain-lain.
b. Pendidikan sebagai Proses Pembentukan Pribadi
Sebagai proses pembentukan pribadi, pendidikan diartikan sebagi suatu
kegiatan yang sistematis dan sistemik terarah kepada terbentuknya kepribadian
peserta didik. Proses pembentukan pribadi melalui 2 sasaran yaitu pembentukan
5|Pengantar

Pendidikan

pribadi bagi mereka yang belum dewasa oleh mereka yang sudah dewasa dan
bagi mereka yang sudah dewasa atas usaha sendiri.
c. Pendidikan sebagai Proses Penyiapan Warganegara
Pendidikan sebagai penyiapan warganegara diartikan sebagai suatu kegiatan
yang terencana untuk membekali peserta didik agar menjadi warga negara yang
baik.
d. Pendidikan sebagai Penyiapan Tenaga Kerja
Pendidikan sebagai penyimpana tenaga kerja diartikan sebagai kegiatan
membimbing peserta didik sehingga memiliki bekal dasar utuk bekerja.
Pembekalan dasar berupa pembentukan sikap, pengetahuan, dan keterampilan
kerja pada calon luaran. Ini menjadi misi penting dari pendidikan karena bekerja

menjadi kebutuhan pokok dalam kehidupan manusia.
e. Definisi Pendidikan Menurut GBHN
GBHN 1988(BP 7 pusat, 1990: 105) memberikan batasan tentang
pendidikan nasional sebagai berikut: pendidikan nasiaonal yang berakar pada
kebudayaan bangsa indonesia dan berdasarkan pancasila serta Undang-Undang
Dasar 1945 diarahkan untuk memingkatkan kecerdasan serta dapat memenuhi
kebutuhan pembangunan nasional dan bertanggung jawab atas pembangunan
bangsa.
2.2 Konsep Dasar Pendidikan
Pendidikan bagi manusia menjadi penting sebagai upaya untuk melakukan proses yang
terencana dan berkesinambungan sebagai dasar untuk mengembangkan potensi dan hakikat
kemanusiaannya. Pendidikan diselenggarakan sebagai suatu proses pembudayaan dan
pemberdayaan siswa atau peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat. Pendidikan bukan
hanya berlangsung di sekolah. Pendidikan akan dimulai setelah anak lahir dan akan berlangsung
sampai manusia meninggal dunia, sepanjang hidup ia akan mampu menerima pengaruhpengaruh yang positif. Oleh karena itu, proses pendidikan akan berlangsung dalam keluarga,
sekolah dan masyarakat.
6|Pengantar

Pendidikan


Manusia hidup di dalam lingkungan tertentu, di dalam lingkungannyalah setiap orang
memperoleh berbagai pengalaman yang turut berpengaruh terhadap perkembangan pribadinya.
Dalam arti luas, semua pengalaman hidup yang berpengaruh positif terhadap perkembangan
pribadi seseorang adalah pendidikan. Sebab itu, lingkungan dimana seseorang hidup merupakan
lingkungan pendidikan baginya. Terdapat tiga jenis lingkungan pendidikan (Tri Pusat
Pendidikan), yaitu:
1. Keluarga
Keluarga merupakan lingkungan pertama dan utama bagi proses perkembangan
seorang individu sekaligus merupakan peletak dasar kepribadian anak. Pendidikan anak
diperoleh terutama melalui interaksi antara orang tua – anak. Dalam berinteraksi dengan
anaknya, orang tua akan menunjukkan sikap dan perlakuan tertentu sebagai perwujudan
pendidikan terhadap anaknya.
Berbagai faktor yang ada dan terjadi di dalam keluarga akan turut mennetukan
kualitas hasil pendidikan anak. Jenis keluarga, gaya kepemimpinan orang tua, kedudukan
anak dalam urutan keanggotaan keluarga, fasilitas yang ada dalam keluarga, hubungan
keluarga dengan dunia luar, status social ekonomi orang tua, dan sebagainya
akan mempengaruhi situasi pendidikan dalam keluarga, yang pada akhirnya akan turut
pula mempengaruhi pribadi anak.
2. Sekolah
Pendidikan di sekolah merupakan kelanjutan dalam keluarga. Sekolah merupakan

lembaga tempat dimana terjadi proses sosialisasi yang kedua setelah keluarga, sehingga
mempengaruhi pribadi anak dan perkembangan sosialnya. Sekolah diselenggarakan
secara formal. Di sekolah anak akan belajar apa yang ada di dalam kehidupan, dengan
kata lain sekolah harus mencerminkan kehidupan sekelilingnya. Oleh karena itu, sekolah
tidak boleh dipisahkan dari kehidupan dan kebutuhan masyarakat sesuai dengan
perkembangan budayanya. Dalam kehidupan modern seperti saat ini, sekolah merupakan
suatu keharusan, karena tuntutan-tuntutan yang diperlukan bagi perkembangan anak
sudah tidak memungkinkan akan dapat dilayani oleh keluarga. Materi yang diberikan di
sekolah berhubungan langsung dengan pengembangan pribadi anak, berisikan nilai moral
dan agama, berhubungan langsung dengan pengembangan sains dan teknologi, serta
7|Pengantar

Pendidikan

pengembangan kecakapan-kecakapan tertentuyang langsung dapat dirasakan dalam
pengisian tenaga kerja.
3. Masyarakat
Pendidikan di masyarakat merupakan bentuk pendidikan yang diselenggarakan di
luar keluarga dan sekolah. Bentuk pendidikan ini menekankan pada pemerolehan
pengetahuan dan keterampilan khusus serta praktis yang secara langsung bermanfaat

dalam kehidupan di masyarakat. Phillip H.Coombs (Uyoh Sadulloh, 1994:65)
mengemukakan beberapa bentuk pendidikan di masyarakat, antara lain : (1) program
persamaan bagi mereka yang tidak pernah bersekolah atau putus sekolah; (2) program
pemberantasan buta huruf; (3) penitipan bayi dan penitipan anak pra sekolah; (4)
kelompok pemuda tani; (5) perkumpulan olah raga dan rekreasi; dan (6) kursus-kursus
keterampilan.
Pada masyarakat tradisional pendidikan cukup dilaksanakan di lingkungan
keluarga dan masyarakat saja. Akan tetapi, dalam masyarakat modern, keluarga tidak
dapat lagi memenuhi semua kebutuhan dan aspirasi pendidikan bagi anak-anaknya, baik
menyangkut pengetahuan, sikap, maupun keterampilan untuk melaksanakan peranannya
di dalam masyarakat. Dengan demikian, sekolah dan masyarakat berfungsi untuk
melengkapi pendidikan yang tidak dapat diberikan oleh keluarga. Namun demikian, tidak
berarti bahwa keluarga dapat melepaskan tanggung jawab pendidikan bagi anak-anaknya.
Keluarga diharapkan bekerja sama dan mendukung kegiatan pendidikan di sekolah dan di
masyarakat

Tujuan Pendidikan:
Tujuan pendidikan memuat gambaran tentang nilai-nilai yang baik, luhur, pantas, benar, dan
indah untuk kehidupan. Pendidikan memiliki dua fungsi yaitu memberikan arah kepada segenap
kegiatan pendidikan dan merupakan sesuatu yang ingin dicapai oleh segenap kegiatan

pendidikan.

8|Pengantar

Pendidikan

Sedangkan menurut Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional, Pasal 3, tujuan pendidikan nasional adalah mengembangkan potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta
bertanggung jawab. Berikut adalah Empat Pilar Pendidikan,yaitu:
1. Belajar Untuk Mengetahui (Learning To Know)
Semakin luas pengetahuan seseorang, semakin baik ia dapat memahami berbagai
aspek dari lingkungannya. Studi tersebut mendorong rasa ingin tahu yang lebih besar
secara intelektual, mempertajam kemampuan kritis dan memungkinkan orang
mengembangkan penilaian mereka secara independen pada diri sendiri dan pada dunia di
sekitar mereka.
2. Belajar Untuk Melakukan (Learning To Do)
Hal utama yang dimainkan oleh pengetahuan dan informasi dalam industri
manufaktur telah menyusul tuntutan akan keterampilan khusus bagi tenaga kerja. Konsep

utama sekarang adalah “kompetensi pribadi”. Kompetensi Pribadi ini dinilai dengan
melihat campuran keterampilan dan bakat, menggabungkan keahlian bersertifikat yang
diperoleh melalui pelatihan tenis dan kejuruan, perilaku social, inisiatif pribadi, dan
kemauan untuk mengambil resiko. Jika kita menambahkan permintaan untuk komitmen
pribadi pada pihak karyawan dalam peran mereka sebagai agen perubahan, jelas bahwa
jenis kompetensi pribadi melibatkan bawaan sangat subjektif atau diperoleh kualitas yang
sering disebut sebagai “ keahlian interpersonal” dikombinasikan dengan pengetahuan dan
keterampilan pekerjaan lain. Dari kualitas, komunikasi, dan keterampilan tim pemecahan
masalah yang lebih penting adalah asumsi.
3. Belajar Untuk Menjadi (Learning To Be)
Pendidikan harus berkontribusi untuk menyelesaikan pengembangan setiap orang.
Semua orang di masa kecil dan remaja harus menerima pendidikan yang melengkapi
mereka untuk mengembangkan independensinya sendiri, cara berpikir kritis, dan

9|Pengantar

Pendidikan

penilaian, sehingga mereka dapat mengambil keputusan untuk memilih kursus terbaik
dalam hidup mereka
4. Belajar Untuk Hidup Bersama (Learning To Life Together)
Tugas pendidikan, baik dalam rangka pembelajaran bagi siswa dan mahasiswa
tentang keragaman manusia maupun untuk menanamkan kesadaran diri mereka tentang
persamaan dan saling ketergantungan semua orang esensinya adalah bagaimana mereka
mampu hidup bersama dengan orang lain secara bersahabat dan menyenangkan. Sejak
dari anak usia dini, proses dan substansi pembelajaran harus merebut setiap kesempatan
untuk mengejar aneka cabang ilmu yang mengarah pada tujuan ini. Ketika orang bekerja
sama dalam proyek-proyek yang menarik dengan melibatkan mereka dalam aneka bentuk
tindakan yang tidak biasa, perbedaan dan bahkan konflik antara individu cenderung
melemah dan kadang-kadang hilang.
2.3 Unsur-Unsur Pendidikan
Proses pendidikan melibatkan banyak hal yaitu:
1. Subjek yang dibimbing (peserta didik).
Peserta didik berstatus sebagai subjek didik. Pandangan modern cenderung
menyebutkan demikian oleh karena peserta didik adalah subjek atau pribadi yang
otonom, yang ingin diakui keberadaannya.
Ciri khas peserta didik yang perlu dipahami oleh pendidik ialah:
a. Individu yang memiliki potensi fisik dan psikis yang khas, sehingga merupakan
insan yang unik.
b. Individu yang sedang berkembang.
c. Individu yang membutuhkan bimbingan individual dan perlakuan manusiawi.
d. Individu yang memiliki kemampuan untuk mandiri.
2. Orang yang membimbing (pendidik)

10 | P e n g a n t a r

Pendidikan

Pendidik adalah orang yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan
pendidikan dengan sasaran peserta didik. Peserta didik mengalami pendidikannya
dalam tiga lingkunga yaitu lingkungankeluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan
masayarakat. Sebab itu yang bertanggung jawab terhadap pendidikan ialah orang
tua, guru, pemimpin program pembelajaran, latihan, dan masyarakat.
3. Interaksi antara peserta didik dengan pendidik (interaksi edukatif)
Interaksi edukatif pada dasarnya adalah komunikasi timbal balik antara peserta
didik dengan pendidik yang terarah kepada tujuan pendidikan. Pencapaian tujuan
pendidikan secara optimal ditempuh melalui proses berkomunikasi intensif dengan
manipulasi isi, metode, serta alat-alat pendidikan.
4. Ke arah mana bimbingan ditujukan (tujuan pendidikan)
a. Alat dan Metode
Alat dan metode diartikan sebagai segala sesuatu yang dilakukan ataupun
diadakan dengan sengaja untuk mencapai tujuan pendidikan. Secara khusus alat
melihat jenisnya sedangkan metode melihat efisiensi dan efektifitasnya. Alat
pendidikan dibedakan atas alat yang preventif dan yang kuratif.
b. Tempat Peristiwa Bimbingan Berlangsung (lingkungan pendidikan)
Lingkungan pendidikan biasanya disebut tri pusat pendidikan yaitu keluarga,
sekolah dan masyarakat.
5. Pengaruh yang diberikan dalam bimbingan (materi pendidikan)
6.

Cara yang digunakan dalam bimbingan (alat dan metode)

7.

Tempat dimana peristiwa bimbingan berlangsung (lingkungan pendidikan)

11 | P e n g a n t a r

Pendidikan

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran

12 | P e n g a n t a r

Pendidikan

DAFTAR PUSTAKA
Danim, Sudarwam. 2011. Pengantar Pendidikan. Bandung. CV. Alfabeta
Fatturrahman, dkk. 2012. Pengantar Pendidikan. Jakarta. Prestasi Pustaka Publisher
Tirtarahardja, Umar dan S.L. La Sulo. 2005. Pengantar Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta

13 | P e n g a n t a r

Pendidikan