Pengembangan Aplikasi Assessment Program Uang
Pengembangan Aplikasi
Assessment Programer Berdasarkan Standar Kompetensi
Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) Berbasis
Web Menggunakan Metode Scrumban
David Alfa Sunarna
Sarngadi Palgunadi
Rini Anggrainingsih
Jurusan Informatika
Fakultas MIPA
Universitas Sebelas Maret
Jurusan Informatika
Fakultas MIPA
Universitas Sebelas Maret
Jurusan Informatika
Fakultas MIPA
Universitas Sebelas Maret
[email protected]
[email protected]
[email protected]
ABSTRAK
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) sektor
Teknologi Informasi Bidang Keahlian Programer Komputer tahun 2012
digunakan sebagai acuan kompetensi di bidang keahlian programer
komputer yang diakui secara nasional. Untuk mendapatkan
pengakuan/sertifikasi harus dilakukan tes. Sehingga dibutuhkan bank
soal yang mengacu pada SKKNI sektor Teknologi Informasi Bidang
Keahlian Programer Komputer. Agar tes bisa dilakukan dimana saja dan
kapan saja dibutuhkan implementasi bank soal secara online.
Penggunakan bank soal secara online memungkinkan pemetaan dan
pengelolaan soal berdasarkan masing-masing kompetensi lebih
terstrukur daripada bank soal offline dan tidak memakan waktu/tempat
saat melakukan ujian. Penelitian ini berfokus untuk membuat bank soal
berstandar SKKNI sektor Teknologi Informasi Bidang Keahlian
Programer Komputer untuk dikembangkan menjadi aplikasi
assessment/penilaian programmer. Tiap-tiap soal dipetakan menurut
standar kompetensi terkait yang terdiri dari Kompetensi Umum,
Kompetensi Inti, dan Kompetensi Khusus. Pengujian butir soal dilakukan
dengan menggunakan analisa item tes dengan komposisi 2 paket soal
yang masing masing berisi 50 soal. Soal tersebut diacak dari bank soal
yang telah dibuat menggunakan random number generator dari software
database MySQL. Hasil yang diperoleh pada penelitian ini adalah
aplikasi assessment programmer berdasarkan SKKNI berbasis web yang
dibuat dengan metode Scrumban. Sementara dari pengujian soal
didapatkan 40 soal dari paket 1 dan paket 2 valid dengan nilai kritis r =
0,2353. Paket 1 memiliki reliabilitas rendah dengan nilai KR-20=0,36.
Sementara paket 2 memiliki reliabilitas sedang dengan nilai KR20=0,548. Jika soal terlampau sulit/mudah (P0,9) maka
akan menghasilkan daya pembeda yang buruk (D Elemen
Kompetensi
3. Admin dan instruktur dapat 3.1 Melihat soal dan detailnya
mengelola soal berdasarkan berdasarkan Jenis Kompetensi ->
standar kompetensi
Unit Kompetensi -> Elemen
Kompetensi
3.2 Edit soal dan mengubah
bidang kompetensinya
3.3 Hapus soal
4. Admin dan instruktur dapat 4.1 Menambah ujian beserta
mengelola ujian
detailnya
4.2 Mengedit ujian yang telah
dibuat
4.3 Mengaktifkan/nonaktifkan
ujian
4.4 Mengelola remidi
4.5 Menghapus ujian
5. Admin dan instruktur dapat 5.1 Mengatur komposisi soal dari
merandom soal ujian
segi Jenis Kompetensi dan
merandom soal berdasarkan
komposisi yang telah dibuat dari
database
5.2 Menampilkan soal ujian
6. Testee bisa mengikuti ujian
7. Admin, instruktur, dan testee
bisa melihat nilai
8. Admin bisa mencari testee dan
instruktur
9. Admin, instruktur, dan testee
bisa mengedit profil mereka
6.1 Mengikuti ujian berdasarkan
kelas dan waktu yang ditentukan
6.2 Mengikuti remidi
6.3 Mencetak sertifikat
7.1 Melihat nilai testee (admin
page & halaman instruktur)
7.2 Melihat nilai (testee)
8.1 Pencarian akun testee dan
instruktur berdasarkan nama
9.1 Mengganti info profil
9.2 Mengganti pasword
9.3 Mengganti avatar
4.5 Analisa, Desain dan Implementasi Sistem
Context diagram Aplikasi Assesment Programer ditunjukkan pada
Gambar 2 dengan asumsi admin, instruktur, dan testee sudah melakukan
proses login.
6
Soal yang masuk ke dalam database dan akan terindeks sesua
dengan standar kompetensinya seperti yang ditunjukkan dalam Gambar
3. Interface ini digunakan untuk melihat soal yang sudah masuk ke dalam
database dan terdapat pilihat edit/hapus masing-masing soalnya.
Gambar 2. Context Diagram Aplikasi Assessment Programer
Soal yang telah dibuat dan bisa ditambahkan ke dalam database
lewat interface yang ditunjukkan oleh Gambar 2. Penambahan soal harus
menyertakan kompetensi yang terkait dan keterangan gambar (jika ada).
Gambar 4. Mengelola Soal
Sistem dibuat dengan bahasa pemrograman PHP dan menggunakan
software database MySql. Tahap pengujian dilakukan dengan
menggunakan blackbox testing terutama untuk fungsi-fungsi yang
bersifat critical.dan memiliki prioritas tinggi di dalam product backlog.
Daily meeting pada proses pengembangan software dilakukan
seperlunya sesuai dengan kebutuhan tim untuk memastukan bahwa
pencarian soal dan pengembangannya dilakukan secara kontinyu.
Rancangan database Aplikasi Assesment Programer ditunjukkan pada
Gambar 5.
Gambar 3. Tambah Soal
Gambar 5. Database Aplikasi Assessment Programer
7
4.6 Acceptance
Card yang sudah melalui tahap development (analysis, desain,
implementation) kemudian diperiksa oleh product owner. Product owner
memeriksa apakah implementasi stories sudah sesuai dan memenuhi
semua requirement. Terdapat satu card yang ditolak oleh product owner
seperti yang dijelaskan dalam Tabel 9.
Card
Status
Alasan
Perbaikan
7.2 Melihat
nilai ujian
yang
diikuti
(testee)
Ditolak
1.
2.
3.
Tidak
bisa
melihat detail
jawaban
Tidak
ada
remidi
jika
tidak
lulus
ujian
Tidak
ada
sertifikat jika
dinyatakan
lulus
1.
2.
3.
Dibuat halaman
baru
untuk
melihat detail
jawaban
soal
testee
Dibuat
card
baru
dengan
fungsi
mengelola
remidi
Dibuat
card
baru
dengan
fungsi
mencetak
sertifikat
[3] Dhawan, Sanjeev, dan Divendu Kumar Mishra. 2012. A
Pragmatic Study of Tools Used in Agile Software
Development. International Journal of Emerging Technologies
in Computational and Applied Sciences (IJETCAS), 74-77.
[4] Mahnic, Viljan. 2014. Improving Software Development
through Combination of Scrum and Kanban. Recent Advances
in Computer Engineering, Communications and Information
Technology, 281-288.
[5] Republik Indonesia. 2012. Keputusan Menteri Tenaga Kerja
dan Transmigrasi No. 615 Tahun 2012 tentang Penetapan
Rancangan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia
Sektor Teknologi Informasi Bidang Keahlian Programmer
Komputer Menjadi Standar Kompetensi Kerja Nasional
Indonesia. Jakarta: Sekretariat Kementrian Tenaga Kerja dan
Transmigrasi.
[6] Azwar, Saifuddin. 2000. Tes Prestasi (Fungsi Pengembangan
Pengukuran Prestasi Belajar). Yogyakarta: Pustaka Pelajar
offset.
[7] Sugiyono, 2010. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan
Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta.
[8] TOKI, 2013. Olimpiade Sains Tingkat Kabupaten/Kota Bidang
Informatika/Komputer Tahun 2013. Jakarta: Kementrian
Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan
Menengah Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas.
5. KESIMPULAN DAN SARAN
1.
2.
3.
4.
1.
2.
3.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah:
Penelitian ini telah menghasilkan 508 soal yang dibuat berdasarkan
acuan SKKNI Sektor Teknologi Informasi Bidang Keahlian
Programer Komputer dan Program Aplikasi Assesment Programer
yang dibuat dengan metode Scrumban untuk menampung,
memetakan, dan mengujikan soal-soal tersebut.
Penelitian ini telah menganalisa 100 butir soal dengan analisa item
tes. KR-20 pada paket 1 bernilai 0,36 dan 0,353 (reliabilitas rendah)
dan KR-20 pada paket 2 bernilai 0,548 dan 0,551 (reliabilitas
sedang). Sementara itu 20 (uji pertama) dan 19 (uji kedua) soal
dinyatakan valid pada paket 1. 20 (uji pertama) dan 23 (uji kedua)
soal dinyatakan valid pada paket 2.
Simplified Scrumban bisa diaplikasikan dalam pengembangan
software dengan lingkup dan tim yang kecil.
Pembuatan soal tidak boleh terlampau sulit maupun terlampau
mudah karena akan menghasilkan daya pembeda yang rendah dan
distraktor atau pilihan ganda menjadi tidak efektif.
Saran untuk pengembangan penelitian selanjutnya adalah:
Dilakukan analisa item terhadap semua soal.
Dilakukan pembobotan masing-masing soal berdasarkan analisa
item tes yang dilakukan. Soal dikategorikan berdasarkan tingkat
kesulitan (mudah, sedang, sulit) dan alokasi waktu pengerjaan soal
(time estimation).
Bekerja sama dengan lembaga sertifikasi di bidang informatika.
6. DAFTAR PUSTAKA
[1] Republik Indonesia. 2012. Peraturan Menteri Tenaga Kerja
dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2012
Tentang Sistem Standarisasi Kompetensi Kerja Nasional.
Jakarta: Sekretariat Kementrian Tenaga Kerja dan
Transmigrasi.
[2] Sanusi, Sri R. 2010. Beberapa Uji Validitas dan Reliabilitas
pada Instrumen Penelitian. Sumatera Utara: Departemen
Biostatistika dan Kependudukan Fakultas Kesehatan
Universitas Sumatera Utara.
8
Assessment Programer Berdasarkan Standar Kompetensi
Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) Berbasis
Web Menggunakan Metode Scrumban
David Alfa Sunarna
Sarngadi Palgunadi
Rini Anggrainingsih
Jurusan Informatika
Fakultas MIPA
Universitas Sebelas Maret
Jurusan Informatika
Fakultas MIPA
Universitas Sebelas Maret
Jurusan Informatika
Fakultas MIPA
Universitas Sebelas Maret
[email protected]
[email protected]
[email protected]
ABSTRAK
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) sektor
Teknologi Informasi Bidang Keahlian Programer Komputer tahun 2012
digunakan sebagai acuan kompetensi di bidang keahlian programer
komputer yang diakui secara nasional. Untuk mendapatkan
pengakuan/sertifikasi harus dilakukan tes. Sehingga dibutuhkan bank
soal yang mengacu pada SKKNI sektor Teknologi Informasi Bidang
Keahlian Programer Komputer. Agar tes bisa dilakukan dimana saja dan
kapan saja dibutuhkan implementasi bank soal secara online.
Penggunakan bank soal secara online memungkinkan pemetaan dan
pengelolaan soal berdasarkan masing-masing kompetensi lebih
terstrukur daripada bank soal offline dan tidak memakan waktu/tempat
saat melakukan ujian. Penelitian ini berfokus untuk membuat bank soal
berstandar SKKNI sektor Teknologi Informasi Bidang Keahlian
Programer Komputer untuk dikembangkan menjadi aplikasi
assessment/penilaian programmer. Tiap-tiap soal dipetakan menurut
standar kompetensi terkait yang terdiri dari Kompetensi Umum,
Kompetensi Inti, dan Kompetensi Khusus. Pengujian butir soal dilakukan
dengan menggunakan analisa item tes dengan komposisi 2 paket soal
yang masing masing berisi 50 soal. Soal tersebut diacak dari bank soal
yang telah dibuat menggunakan random number generator dari software
database MySQL. Hasil yang diperoleh pada penelitian ini adalah
aplikasi assessment programmer berdasarkan SKKNI berbasis web yang
dibuat dengan metode Scrumban. Sementara dari pengujian soal
didapatkan 40 soal dari paket 1 dan paket 2 valid dengan nilai kritis r =
0,2353. Paket 1 memiliki reliabilitas rendah dengan nilai KR-20=0,36.
Sementara paket 2 memiliki reliabilitas sedang dengan nilai KR20=0,548. Jika soal terlampau sulit/mudah (P0,9) maka
akan menghasilkan daya pembeda yang buruk (D Elemen
Kompetensi
3. Admin dan instruktur dapat 3.1 Melihat soal dan detailnya
mengelola soal berdasarkan berdasarkan Jenis Kompetensi ->
standar kompetensi
Unit Kompetensi -> Elemen
Kompetensi
3.2 Edit soal dan mengubah
bidang kompetensinya
3.3 Hapus soal
4. Admin dan instruktur dapat 4.1 Menambah ujian beserta
mengelola ujian
detailnya
4.2 Mengedit ujian yang telah
dibuat
4.3 Mengaktifkan/nonaktifkan
ujian
4.4 Mengelola remidi
4.5 Menghapus ujian
5. Admin dan instruktur dapat 5.1 Mengatur komposisi soal dari
merandom soal ujian
segi Jenis Kompetensi dan
merandom soal berdasarkan
komposisi yang telah dibuat dari
database
5.2 Menampilkan soal ujian
6. Testee bisa mengikuti ujian
7. Admin, instruktur, dan testee
bisa melihat nilai
8. Admin bisa mencari testee dan
instruktur
9. Admin, instruktur, dan testee
bisa mengedit profil mereka
6.1 Mengikuti ujian berdasarkan
kelas dan waktu yang ditentukan
6.2 Mengikuti remidi
6.3 Mencetak sertifikat
7.1 Melihat nilai testee (admin
page & halaman instruktur)
7.2 Melihat nilai (testee)
8.1 Pencarian akun testee dan
instruktur berdasarkan nama
9.1 Mengganti info profil
9.2 Mengganti pasword
9.3 Mengganti avatar
4.5 Analisa, Desain dan Implementasi Sistem
Context diagram Aplikasi Assesment Programer ditunjukkan pada
Gambar 2 dengan asumsi admin, instruktur, dan testee sudah melakukan
proses login.
6
Soal yang masuk ke dalam database dan akan terindeks sesua
dengan standar kompetensinya seperti yang ditunjukkan dalam Gambar
3. Interface ini digunakan untuk melihat soal yang sudah masuk ke dalam
database dan terdapat pilihat edit/hapus masing-masing soalnya.
Gambar 2. Context Diagram Aplikasi Assessment Programer
Soal yang telah dibuat dan bisa ditambahkan ke dalam database
lewat interface yang ditunjukkan oleh Gambar 2. Penambahan soal harus
menyertakan kompetensi yang terkait dan keterangan gambar (jika ada).
Gambar 4. Mengelola Soal
Sistem dibuat dengan bahasa pemrograman PHP dan menggunakan
software database MySql. Tahap pengujian dilakukan dengan
menggunakan blackbox testing terutama untuk fungsi-fungsi yang
bersifat critical.dan memiliki prioritas tinggi di dalam product backlog.
Daily meeting pada proses pengembangan software dilakukan
seperlunya sesuai dengan kebutuhan tim untuk memastukan bahwa
pencarian soal dan pengembangannya dilakukan secara kontinyu.
Rancangan database Aplikasi Assesment Programer ditunjukkan pada
Gambar 5.
Gambar 3. Tambah Soal
Gambar 5. Database Aplikasi Assessment Programer
7
4.6 Acceptance
Card yang sudah melalui tahap development (analysis, desain,
implementation) kemudian diperiksa oleh product owner. Product owner
memeriksa apakah implementasi stories sudah sesuai dan memenuhi
semua requirement. Terdapat satu card yang ditolak oleh product owner
seperti yang dijelaskan dalam Tabel 9.
Card
Status
Alasan
Perbaikan
7.2 Melihat
nilai ujian
yang
diikuti
(testee)
Ditolak
1.
2.
3.
Tidak
bisa
melihat detail
jawaban
Tidak
ada
remidi
jika
tidak
lulus
ujian
Tidak
ada
sertifikat jika
dinyatakan
lulus
1.
2.
3.
Dibuat halaman
baru
untuk
melihat detail
jawaban
soal
testee
Dibuat
card
baru
dengan
fungsi
mengelola
remidi
Dibuat
card
baru
dengan
fungsi
mencetak
sertifikat
[3] Dhawan, Sanjeev, dan Divendu Kumar Mishra. 2012. A
Pragmatic Study of Tools Used in Agile Software
Development. International Journal of Emerging Technologies
in Computational and Applied Sciences (IJETCAS), 74-77.
[4] Mahnic, Viljan. 2014. Improving Software Development
through Combination of Scrum and Kanban. Recent Advances
in Computer Engineering, Communications and Information
Technology, 281-288.
[5] Republik Indonesia. 2012. Keputusan Menteri Tenaga Kerja
dan Transmigrasi No. 615 Tahun 2012 tentang Penetapan
Rancangan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia
Sektor Teknologi Informasi Bidang Keahlian Programmer
Komputer Menjadi Standar Kompetensi Kerja Nasional
Indonesia. Jakarta: Sekretariat Kementrian Tenaga Kerja dan
Transmigrasi.
[6] Azwar, Saifuddin. 2000. Tes Prestasi (Fungsi Pengembangan
Pengukuran Prestasi Belajar). Yogyakarta: Pustaka Pelajar
offset.
[7] Sugiyono, 2010. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan
Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta.
[8] TOKI, 2013. Olimpiade Sains Tingkat Kabupaten/Kota Bidang
Informatika/Komputer Tahun 2013. Jakarta: Kementrian
Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan
Menengah Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas.
5. KESIMPULAN DAN SARAN
1.
2.
3.
4.
1.
2.
3.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah:
Penelitian ini telah menghasilkan 508 soal yang dibuat berdasarkan
acuan SKKNI Sektor Teknologi Informasi Bidang Keahlian
Programer Komputer dan Program Aplikasi Assesment Programer
yang dibuat dengan metode Scrumban untuk menampung,
memetakan, dan mengujikan soal-soal tersebut.
Penelitian ini telah menganalisa 100 butir soal dengan analisa item
tes. KR-20 pada paket 1 bernilai 0,36 dan 0,353 (reliabilitas rendah)
dan KR-20 pada paket 2 bernilai 0,548 dan 0,551 (reliabilitas
sedang). Sementara itu 20 (uji pertama) dan 19 (uji kedua) soal
dinyatakan valid pada paket 1. 20 (uji pertama) dan 23 (uji kedua)
soal dinyatakan valid pada paket 2.
Simplified Scrumban bisa diaplikasikan dalam pengembangan
software dengan lingkup dan tim yang kecil.
Pembuatan soal tidak boleh terlampau sulit maupun terlampau
mudah karena akan menghasilkan daya pembeda yang rendah dan
distraktor atau pilihan ganda menjadi tidak efektif.
Saran untuk pengembangan penelitian selanjutnya adalah:
Dilakukan analisa item terhadap semua soal.
Dilakukan pembobotan masing-masing soal berdasarkan analisa
item tes yang dilakukan. Soal dikategorikan berdasarkan tingkat
kesulitan (mudah, sedang, sulit) dan alokasi waktu pengerjaan soal
(time estimation).
Bekerja sama dengan lembaga sertifikasi di bidang informatika.
6. DAFTAR PUSTAKA
[1] Republik Indonesia. 2012. Peraturan Menteri Tenaga Kerja
dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2012
Tentang Sistem Standarisasi Kompetensi Kerja Nasional.
Jakarta: Sekretariat Kementrian Tenaga Kerja dan
Transmigrasi.
[2] Sanusi, Sri R. 2010. Beberapa Uji Validitas dan Reliabilitas
pada Instrumen Penelitian. Sumatera Utara: Departemen
Biostatistika dan Kependudukan Fakultas Kesehatan
Universitas Sumatera Utara.
8