perkembangan bahasa Daftar Isi. doc(1)

MAKALAH PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
“ PERKEMBANGAN BAHASA “

OLEH :
ANJAR MELTIANA (NIM RSA1C215006)
INGGRID DEWI ANGGREINI SUGIHARTO (NIM RSA1C215017)
VENTY EMMA CHAHYANTI (NIM RSA1C215028)

DOSEN PENGAMPU : Drs. TUMEWA PANGARIBUAN, M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA PGMIPA-U
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2016

KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
serta hidayah-Nya sehingga penyusunan makalah ini dapat diselesaikan. Makalah ini
saya susun sebagai tugas dari mata kuliah Perkembangan Peserta Didik dengan judul
“ Perkembangan Bahasa”.

Terima kasih saya sampaikan kepada Bapak Drs. Tumewa Pangaribuan, M.Pd
selaku dosen mata kuliah Perkembangan Peserta Didik yang telah membimbing dan
memberikan kuliah demi lancarnya terselesaikan tugas makalah ini.
Demikianlah tugas ini saya susun semoga bermanfaat dan dapat memenuhi tugas
mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan dan penulis berharap semoga makalah ini
bermanfaat bagi diri saya dan khususnya untuk pembaca. Tak ada gading yang tak retak,
begitulah adanya makalah ini. Dengan segala kerendahan hati, saran-saran dan kritik
yang konstruktif dan membangun sangat kami harapkan dari para pembaca guna
peningkatan pembuatan makalah pada tugas yang lain dan pada waktu mendatang.

i

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ..............................................................................i
DAFTAR ISI

.............................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang


.............................................................................1

B. Rumusan Masalah .............................................................................2
C. Tujuan Penulisan .............................................................................3
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Bahasa dan Perkembangan Bahasa ................................. 4
B. Karakteristik Perkembangan Bahasa

..................................5

C. Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Bahasa

..................5

D. Masalah Dalam Perkembangan Bahasa Serta Solusinya .................6

BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan


...................................................................8

B.

...................................................................9

Saran

DAFTAR PUSTAKA

....................................................................10

BAB I
PENDAHULUAN
A.

Latar Belakang
Perkembangan bahasa terkait dengan perkembangan kognitif yang berarti faktor

intelek/kognisi sangat berpengaruh terhadap perkembangan kemampuan berbahasa.

Bayi yang tingkat intelektualnya belum berkembang dan masih sangat sederhana,
bahasa yang digunakannya juga sangat sederhana. Semakin bayi itu tumbuh dan
berkembang serta mulai mampu memahami lingkungan, maka bahasa mulai
berkembang dari tingkat yang sangat sederhana menuju ke bahasa yang kompleks.
Perkembangan bahasa dipengaruhi oleh lingkungan, karena bahasa pada dasarnya
merupakan hasil belajar dari lingkungan.
Untuk anak usia dini mengisi akal dengan berbagai hal yang bermanfaat seperti
belajar merupakan kewajiban para pendidik (terutama orang tua) dan pendidik
pendamping. Disinilah kita benar-benar dapat memahami pentingnya arti pendidikan.
Sebab dalam pendidikan ada aktivitas belajar, pendidik perlu mengelola proses
pendidikan ini sebaik-baiknya sehingga seluruh potensi anak dapat tergali secara
maksimal.
Anak yang memiliki kecerdasan bahasa sejak usia dini ketika diajari berbagai
macam bahasa, maka ketika remaja ia akan mampu menguasai berbagai macam bahasa.
Begitu pula anak yang sejak usia dini belajar musik, ketika remaja ia akan mampu
menunjukkan kecerdasan bermusiknya yang luar biasa. Bukan berarti ketika usia remaja
atau dewasa anak tidak akan berkembang kemampuannya, tetapi tentu tidak semaksimal
ketika dibina semenjak masih usia dini.
Kecerdasan linguistik atau kecerdasan bahasa atau kecerdasan verbal secara
sederhana dapat dikatakan sebagai kecakapan untuk menggunakan kata-kata dan

bahasa. Terkait dengan potensi seorang anak untuk mudah menguasai bahasa, puisi,
humor, cerita, juga kemudahan berfikir secara simbolik, semua hal tersebut merupakan
ekspresi kecerdasan bahasa. Kecerdasan bahasa diperbuat dengan praktik bahasa baik
secara lisan maupun tulisan.

1
Peserta didik yang memiliki potensi kecerdasan ini cendrung menyenangi
kegiatan yang terkait dengan penggunaan bahasa seperti membaca, membuat cerita
pendek, atau bahkan menyusun novel, membuat kata-kata mutiara (wise words), serta
menyitik kata bijak dari para ahli dan pemikiran dunia. Selain itu indicator anak yang
memiliki kecerdasan ini memiliki daya ingat yang kuat terhadap nama-nama orang dan
istilah-istilah baru (kosakata), mudah menghafal isi kamus, dan sebagainya(Suyono
dkk,2015).
Seorang anak tidak dapat dipaksa atau dipicu sekuat apapun untuk dapat
mengucapkan sesuatu sementara kemampuan biologisnya belum memungkinkannya
untuk mengucapkan sesuatu tersebut. Sebaliknya, jika seorang anak secara biologis
telah dapat mengucapkan sesuatu, maka dia tidak dapat dicegah atau ditahan untuk tidak
mengucapkannya.

Ini


menandakan

bahwa

kemampuan

anak

dalam

masa

perkembangannya ada waktu yang krusial(masa kemampuan atau masa penting).
Dengan demikian, kecerdasan linguistik (linguistik intelligence) dapat berkembang bila
dirangsang melalui berbicara, mendengarkan, membaca, menulis, berdiskusi,, dan
bercerita. Pendidik hendaknya menggunakan baik bahasa verbal maupun bahasa
nonverbal dalam berkomunikasi sejak anak usia dini. Dengan adanya alat indra, yaitu
pendengaran dan penglihatan, anak usia dini belajar untuk memenuhi optimalisasi
kecerdasan kognitifnya. Berawal dari mendengarkan dan melihat, apabila dilatih ketika

mencapai usia matang pertumbuhan dan perkembangannya anak akan mampu
membaca, menulis, berdiskusi dan bercerita.
B.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka dapat dirumuskan
permasalahan sebagai berikut:
a. Apa yang dimaksud dengan Bahasa dan Perkembangan Bahasa?
b. Apa saja karakteristik Perkembangan Bahasa Remaja ?
c. Apa saja faktor yang mempengaruhi dalam Perkembangan Bahasa ?
d. Apa saja masalah Perkembangan Bahasa dan solusinya ?

2

C.

Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:

a. Untuk menambah pengetahuan di bidang Perkembangan Peserta Didik serta
problematikanya di masyarakat Indonesia.
b. Melalui pengetahuan yang didapat tersebut, pembaca dapat memahami
pengertian dari karakteristik perkembangan bahasa serta implikasinya dalam
pendidikan.

3

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Bahasa dan Perkembangan Bahasa
Menurut Yusuf, Syamsu (2012,62) Bahasa adalah sarana berkomunikasi dengan
orang lain. Dalam pengertian ini tercakup semua cara untuk berkomunikasi, dimana
pikiran dan perasaan dinyatakan dalam bentuk lisan,tulisan, isyarat,atau gerak dengan
menggunakan kata-kata,simbol,lambang,gambar, atau lukisan. Melalui bahasa, setiap
manusia dapat mengenal dirinya, sesamanya, alam sekitar, ilmu pengetahuan, dan nilainilai moral atau agama.
Menurut Hildayani, Rini (2004,11.1) Bahasa adalah alat bantu manusia yang
luar biasa. Dengan bahasa kita dapat mengekspresikan pikiran dan perasaan kita kepada
orang lain. Selain itu melalui bahasa pula kita dapat menyimpan ide dan segala hal yang
kita pelajari dimasa lampau. Penguasaan bahasa sebagai alat komunikasi harus melalui

proses perkembngan tersendiri. Bahasa bukan hanya sekedar pengeluaran bunyi atau
pembelajaran kata.
Perkembangan bahasa terkait dengan perkembangan kognitif yang berarti faktor
intelek/kognisi sangat berpengaruh terhadap perkembangan kemampuan berbahasa.
Bayi yang tingkat intelektualnya belum berkembang dan masih sangat sederhana,
bahasa yang digunakannya juga sangat sederhana. Semakin bayi itu tumbuh dan
berkembang serta mulai mampu memahami lingkungan, maka bahasa mulai
berkembang dari tingkat yang sangat sederhana menuju ke bahasa yang kompleks.
Perkembangan bahasa dipengaruhi oleh lingkungan, karena bahasa pada dasarnya
merupakan hasil belajar dari lingkungan. Anak (bayi) belajar bahasa seperti halnya
belajar hal yang lain, meniru dan mengulang hasil yang telah didapatkan merupakan
cara belajar bahasa awal. Bayi bersuara, ‘mm mmm’, ibunya tersenyum mengulang
menirukan dengan memperjelas dan memberi arti suara itu menjadi ‘maem-maem’.
Bayi belajar menambah kata-kata dengan meniru bunyi-bunyi yang didengarnya.
Manusia dewasa (terutama ibunya) disekelilingnya membetulkan dan memperjelas.
Belajar bahasa yang sebenarnya baru dilakukan oleh anak berusia enam sampai tujuh
tahun, disaat anak mulai bersekolah. Jadi perkembangan bahasa adalah meningkatnya
kemampuan penguasaan alat berkomunikasi, baik alat komunikasi dengan cara lisan,
tertulis, maupun menggunakan isyarat. Mampu dan menguasai alat komunikasi di sini
diartikan sebagai upaya seseorang untuk dapat memahami dan dipahami orang lain.

( Sunarto,2013 : 137 )
Untuk mengembangkan kemampuan berbahasa atau keterampilan
berkomunikasi anak melalui tulisan, sebagai cara sebagai cara untuk mengekspresikan
perasaan, gagasan atau pikirannya, maka sebaiknya kepada anak dilatihkan untuk
membuat karangan atau tulisan tentang berbagai hal yang terkait dengan pengalaman
hidupnya sendiri, tau kehidupan pada umumnya, seperti menyusun autobiografi,

kehidupan keluarga, cara-cara memelihara lingkungan,cita-citaku, dan belajar untuk
mencapai sukses (Yusuf,Syamsu, 2012 : 63 )
4
B. Karakteristik Perkembangan Bahasa
Bahasa remaja adalah bahasa yang telah berkembang dilingkungan. Anak remaja
telah banya belajar dari lingkungan, dan dengan demikian bahasa remaja terbentuk dari
kondisi lingkungan. Lingkungan remaja mencakup lingkungan keluarga, masyarakat
dan khususnya pergaulan teman sebaya, dan lingkungan sekolah. Pola bahasa yang
dimiliki adalah bahasa yang berkembang di dalam keluarga atau bahasa ibu.
Perkembangan bahasa remaja dilengkapi dan diperkaya oleh lingkungan masyarakat di
mana mereka tinggal. Hal ini berarti pembentukan kepribadian yang dihasilkan dari
pergaulan masyarakat sekitar akan memberi ciri khusus dalam perilaku bahasa.
Bersamaan dengan kehidupannya di dalam masyarakat luas, anak (remaja) mengkutip

proses belajar disekolah. Sebagaimana diketahui, dilembaga pendidikan diberikan
rangsangan yang terarah sesuai dengan kaidah-kaedah yang benar. Proses pendidikan
bukan memperluas dan memperdalam cakrawala ilmu pengetahuan semata, tetapi juga
secara berencana merekayasa perkembangan sistem budaya, termasuk perilaku
berbahasa. Pengaruh pergaulan di dalam masyarakat (teman sebaya) terkadang cukup
menonjol, sehingga bahasa anak (remaja) menjadi lebih diwarnai pola bahasa pergaulan
yang berkembang di dalam kelompok sebaya. Dari kelompok itu berkembang bahasa
sandi, bahasa kelompok yang bentuknya amat khusus, seperti istilah baceman
dikalangan pelajar yang dimaksudkan adalah bocoran soal ulangan atau tes. Bahasa
prokem terutama secara khusus untuk kepentingan khusus pula.
Pengaruh lingkungan yang berbeda antara keluarga masyarakat, dan sekolah
dalam perkembangan bahasa, akan menyebabkan perbedaan antara anak yang satu
dengan yang lain. Hal ini ditunjukkan oleh pilihan dan penggunaan kosa kata sesuai
dengan tingkat sosial keluarganya. Keluarga dari masyarakat lapisan pendidikan rendah
atau buta huruf, akan banyak menggunakan bahasa pasar, bahasa sembarangan, dengan
istilah-istilah yang “kasar”. Masyarakat terdidik yang pada umumnya memiliki status
sosial lebih baik, akan menggunakan istilah-istilah lebih efektif dan umumnya anakanak remajanya juga berbahasa lebih baik. ( Sunarto, 2013: 177-178).
C. Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Bahasa
Menurut Sunarto (2013 : 139-140 ) Berbahasa terkait erat dengan kondisi
pergaulan. Oleh karena itu perkembangannya dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktorfaktor itu adalah :
1. Umur anak
Manusia bertambah umur akan semakin matang pertumbuhan fisiknya,
bertambahnya pengalaman dan meningkatkan kebutuhan. Bahasa seseorang
akan berkembang sejalan dengan pertambahan pengalaman dan kebutuhannya.
Faktor fisik dan ikut mempengaruhi sehubungan semakin sempurnanya
pertumbuhan organ bicara, kerja otot-otot untuk melakukan gerakan-gerakan
dan isyarat.

2.

3.

4.

5.

5
Pada masa remaja perkembangan biologis yang menunjang kemampuan
berbahasa telah mencapai tingkat kesempurnaan, dengan dibarengi oleh
perkembangan tingkat intelektual, anak akan mampu menunjukkan cara
berkomunikasi dengan baik.
Kondisi lingkungan
Lingkungan tempat anak tumbuh dan berkembang memberi andil untuk
cukup besar dalam berbahasa. Perkembangan bahasa dilingkungan perkotaan
akan berbeda dengan dilingkungan pedesaan. Begitu pula perkembangan bahasa
di daerah pantai, pegunungan dan daerah-daerah terpencil dan dikelompok sosial
yang lain.
Kecerdasan anak
Untuk meniru bunyi atau suara, gerakan dan mengenal tanda-tanda,
memerlukan kemampuan motorik yang baik. Kemampuan intelektual atau
tingkat berpikir. Ketepatan meniru, memproduksi perbendaharaan kata-kata
yang diingat, kemampuan menyusun kalimat dengan baik dan memahami atau
menangkap maksud suatu pernyataan fisik lain, amat dipengaruhi oleh kerja
pikir atau kecerdasan seseorang anak.
Status sosial ekonomi keluarga
Keluarga yang berstatus sosial ekonomi baik, akan mampu menyediakan
situasi yang baik bagi perkembangan bahasa anak-anak dengan anggota
keluarganya. Rangsangan untuk dapat ditiru oleh anak-anak dari anggota
keluarga yang berstatus sosial tinggi berbeda dengan keluarga yang berstatus
sosial rendah. Hal ini akan tampak perbedaan perkembangan bahasa bagi anak
yang hidup di dalam keluarga terdidik dan tidak terdidik. Dengan kata lain
pendidikan keluarga berpengaruh terhadap perkembangan bahasa.
Kondisi fisik
Kondisi fisik di sini kesehatan anak. Seseorang yang cacat yang
terganggu kemampuannya untuk berkomunikasi, seperti bisu, tuli, gagap, dan
organ suara tidak sempurna akan mengganggu perkembangan alam berbahasa.

D. Masalah Dalam Perkembangan Bahasa Serta Solusinya
Yang dimaksud gangguan berbahasa adalah ketidakmampuan atau keterbatasan
kemampuan anak untuk menggunakan simbol linguistik untuk berkomunikasi secara
verbal. Karena gangguan pada anak terjadi pada fase perkembangan dimana anak
sedang belajar berbicara, untuk selanjutnya disebut gangguan perkembangan bahasa dan
wicara atau disfasia perkembangan. Ervin M menyebutkan disfasia perkembangan
adalah gangguan bahasa tanpa adanya defisit neurologis, sensoris, intelektual dan
emosional. Angka kejadian disfasia perkembangan di Amerika Serikat menurut Rappin
adalah 3-10 %.
6

Sedangkan menurut Ervin M adalah 7,6 % pada anak usia 5 tahun. Menurut
Tomblin dan kawan-kawan diperkirakan sekitar 7%. Perbandingan laki-laki dan
perempuan bervariasi; pada umumnya lebih banyak pada laki-laki dibanding perempuan
yaitu 4 : 1 Sidiarto L menyebutkan pada anak-anak dengan gangguan perkembangan
wicara-bahasa yang dirujuk, rasio laki-laki dibanding perempuan adalah 8 : 1.
DISFASIA
Disfasia adalah gangguan perkembangan
perkembangan kemampuan anak seharusnya.

bahasa

yang

tidak

sesuai

dengan

Penyebab: Adanya gangguan di pusat bicara yang ada di otak.
Ciri-ciri: Usia 1 tahun belum bisa mengucapkan kata spontan yang bermakna,
seperti mama, papa. Kemampuan bicara reseptif (menangkap pembicaraan orang
lain) sudah baik tapi kemampuanbiacara ekspresif (menyampaikan suatu maksud)
mengalami keterlambatan. Karena organ bicara sama dengan organ untuk makan,
maka biasanya anak ini mempunyai masalah dengan makan atau menyedot susu
dari botol.
 Jenis: Murni disfasia. Murni disfasia adalah seperti penjelasan di atas. Disfasia
sebagai gejala awal gangguan lain. Gangguan perkembangan bahasa sebagai gejala
awal, contohnya seperti yang terjadi pada anak autis. Untuk mengatasinya,
gangguan utamanya dulu yang diselesaikan, baru kemudian dilakukan terapi seperti
anak yang murni disfasia.
 Cara penanganan:Dokter anak akan memberikan obat untuk membantu
memperbaiki sel-sel yang rusak di pusat bicara.
 Bersamaan dengan itu akan dilihat fungsi organ bicaranya, apakah juga ada
gangguan atau tidak.
 Terapi wicara akan dilakukan dengan cara latihan otot bicara, seperti latihan
meniup, menyedot, menggerakkan lidah ke kiri dan ke kanan, dan
sebagainya.Kemudian anak diminta untuk menirukan bunyi, kata, baru
kemudian kalimat.
 Ada beberapa teknik yang biasanya digunakan terapis wicara untuk membantu anak
yang kesulitan bicara. Teknik-teknik tersebut juga bisa dilakukan orangtua di rumah
untuk menyempurnakan perkembangan otot bicara anak. Berikut caranya:
 Meniup balon sampai besar, atau membuat gelembung balon dari air sabun.
 Meniup gumpalan tisu dari ujung meja satu ke ujung meja lainnya.
 Meniup lilin.
 Main seruling/terompet.
 Minum dengan sedotan kecil, atau sedotan yang berkelok- kelok.
 Berteriak dengan mulut terbuka lebar mengucapkan, “a e i o u”



7

BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan yang telah disampaikan sebelumnya, ada beberapa
kesimpulan yang dapat diambil yaitu:
a. Bahasa sangat dipengaruhi oleh lingkungan sekitar terutama pergaulan, jika
pergaulan remaja dalam lingkup yang baik maka ia akan menggunakan
bahasa yang baik pula dan begitu pula sebaliknya. Dan semakin
bertambahnya umur maka bahasa yang dimiliki akan semakin berkembang,
semakin dewasa seseorang maka pemilihan kata pun akan semakin ilmiah.
Bahasa memegang peran penting dalam kehidupan bermasyarakat.
b. Perkembangan bahasa dipengaruhi oleh banyak faktor diantaranya: usia
anak, kondisi keluarga dan kondisi fisik anak terutama dari segi
kesehatannya. Kemampuan berbahasa dan kemampuan berpikir saling
berpengaruh satu sama lain. Artinya kemampuan berpikir berpengaruh
terhadap kemampuan berbahasa dan sebaliknya kemampuan berbahasa
berpengaruh terhadap kemampuan berpikir.
c. Dalam upaya mengembangkan perkembangan bahasa dalam konteks
pendidikan, kita harus memberikan suatu pengajaran yang baik dan dalam
penggunaan model pengekspresian ini kita harus banyak memberikan
rangsangan dan koreksi dalam bentuk diskusi atau komunikasi bebas. Dalam
hal itu, sarana perkembangan bahasa seperti buku-buku, surat kabar,
majalah, dan lain-lainnya hendaknya disediakan di sekolah maupun dirumah.

8

B. Saran

Berdasarkan analisa dan pengamatan yang dilakukan penulis, saran-saran
yang pantas untuk dilakukan antara lain:
a. Setiap orang adalah sama di hadapan Allah SWT, hanya taqwa yang
membedakannya.
b. Biasakanlah hidup dengan nilai-nilai bahasa yang baik dan rasa cukup,
syukur serta tidak berlebihandalam menggunakan bahasa dan mulailah
untuk membentuk rasa sosial dan saling toleransi serta buanglah
keangkuhan.
Teruslah belajar dan belajar dan menerapkan apa yang didapat, karena
dengan hal tersebut orang-orang akan menjadi semakin baik seiring berjalannya
waktu.

9

DAFTAR PUSTAKA

Helmiwati.2016.Pendidik Sebagai Model.Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
L. N.Syamsu Yusuf dan Nani M. Sugandhi. 2012. Perkembangan Peserta Didik.
Jakarta:Rajawali Pers
Sunarto,H.dan Agung Hartono.2013.Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: Rineka
Cipta
Hildayani, Rini. 2004. Psikologi Perkembangan Anak. Jakarta : Universitas Terbuka

10