Model Regresi Faktor Faktor Yang Mempeng

SEMINAR NASIONAL MANAJEMEN EKONOMI AKUNTANSI I 2017
Universitas Nusantara PGRI Kediri
Kediri, 12 Agustus 2017
ISBN

PROSIDING
SEMINAR NASIONAL DAN CALL FOR PAPER

“ MEWUJUDKAN KEMANDIRIAN EKONOMI MELALUI PERGERAKAN
SEKTOR STRATEGIS EKONOMI DOMESTIK”

Penulis adalah kumpulan dari Pemakalah yang telah berkontribusi
dalam seminar ini.

Naskah diterbitkan oleh :
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI

SEMINAR NASIONAL MANAJEMEN EKONOMI AKUNTANSI I 2017
Universitas Nusantara PGRI Kediri
Kediri, 12 Agustus 2017
ISBN

Editor:
Amin Tohari, M.Si
Diah Ayu Septi Fauji,M.M.

Penyunting:
Drs. Ec. Sugeng., M.M., M.Ak. CA.
Rino Sardanto, M.Pd

Desain Sampul :
Ike Cindia, M.M.

Penerbit :
Fakultas Ekonomi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Redaksi :
Jl. KH. Ahmad Dahlan No. 76 Mojoroto Kediri
(0354)771576

Cetakan Pertama, Agustus 2017

SEMINAR NASIONAL MANAJEMEN EKONOMI AKUNTANSI I 2017

Universitas Nusantara PGRI Kediri
Kediri, 12 Agustus 2017
ISBN

SAMBUTAN DEKAN FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI
Salam sejahtera bagi kita semua.
Puji syukur marilah senantiasa kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas limpahan
berkah dan rahmat-Nya, sehingga seminar nasional ekonomi, manajemen, akuntansi dan call for
paper dengan tema “Mewujudkan Kemandirian Ekonomi melalui Pergerakan Sektor Strategis
Ekonomi Domestik” dapat terselenggara.
Kemandirian ekonomi merupakan cita-cita dari setiap negara, tidak terkecuali Indonesia. Bung
Karno sebagai founding father negara Indonesia pernah mengungapkan tentang kemandirian
bangsa yang dikenal dengan “Trisakti Bung Karno”, yaitu untuk mencapai peri kehidupan
bermasyarakat dan bernegara yang bebas (liberty), adil (equality, justice), dan sejahtera
(prosperity). Bangsa yang mandiri berarti bangsa yang bebas, tidak tergantung oleh bangsa lain,
mampu memberikan keadilan dan kesejahteraan bagi seluruh warga negara.
Untuk menjadi negara yang mandiri perlu daya, kemampuan dan kekuatan. Dengan potensi
SDA, luas wilayah, keragaman budaya dan jumlah penduduk merupakan potensi yang besar bagi
bangsa Indonesia untuk menjadi bangsa yang mandiri. Namun sebaliknya, dengan potensi

sumberdaya yang berlimpah tetapi tidak mampu memberdayakan, tidak akan memberi kontribusi
sama sekali terhadap pembangunan. Oleh sebab itu kuncinya adalah pemberdayaan, baik
pemberdayaan SDA maupun SDM.
Perguruan tinggi sebagai bagian dari komponen bangsa, melalui Tridharma sudah selayaknya
dapat berperan aktif dalam memberi kontribusi terhadap pembangunan bangsa. Perguruan Tinggi
dapat menyelenggarakan pendidikan yang bermutu, menghasilkan penelitian yang inovatif, dan
melakukan pengabdian masyarakat berbasis penelitian inovatif yang berorientasi potensi lokal,
sehingga dapat mendorong terwujudnya kemandirian masyarakat.
Sebagai akhir dari sambutan ini, atas nama Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Nusantara
PGRI Kediri saya mengucapkan selamat datang dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
Bpk/Ibu/Sdr yang telah berpartisipasi dalam memberikan pemikirannya melalui seminar maupun
paper yang telah dikirim kepada panitia, semoga pemikiran Bpk/Ibu/Sdr dapat memberi
kontribusi yang postif bagi bangsa dan negara yang kita cintai yaitu Indonesia.
Dekan FE,

Dr. Subagyo

SEMINAR NASIONAL MANAJEMEN EKONOMI AKUNTANSI I 2017
Universitas Nusantara PGRI Kediri
Kediri, 12 Agustus 2017

ISBN

Sambutan Ketua Pelaksana SENMEA 2017
Bapak, Ibu, dan Saudara-saudara sekalian, puji dan syukur kami panjatkan kehadirat
Tuhan Yang Maha Esa karena limpahan berkatNya Fakultas Ekonomi Universitas Nusantara
PGRI Kediri dapat menyelenggarakan Seminar Nasional Manajemen Ekonomi dan Akuntansi di
tahun kedua ini, yaitu tahun 2017.
Seminar kali ini mengangkat tema “Mewujudkan Kemandirian Bangsa melalui
Pergerakan Sektor Strategis Ekonomi Domestik.” Kami bersyukur bahwa acara ini mendapat
respon yang sangat baik dengan jumlah makalah untuk presentasi call for paper sejumlah 49
artikel dari para akademisi, baik dosen maupun mahasiswa S1, S2, dan S3 dari berbagai daerah
di Indonesia. Dimasa mendatang, kami berharap Seminar Nsional Manajemen-EkonomiAkuntansi ini semakin dikenal lagi sebagai bentuk usaha dan pengembangan ilmu pengetahuan,
khususnya dibidang Manajemen, Ekonomi, Akuntasi yang terkait dengan bisnis, kewirausahaan,
dan koperasi.
Terselenggaranya seminar ini merupakan hasil kerjasama dari berbagai pihak, oleh karena
itu, kami ini mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Para pembicara yang telah hadir
2. Para pemakalah dan peserta seminar
3. Rektor Universitas Nusantara PGRI Kediri, Bapak Dr. Sulistiono, M.Si.
4. Dekan Fakultas Ekonomi, Bapak dr. Soebagyo, MM.

5. Ketua Program studi Manajemen, Ibu Ema Nurzainul Hakimah, MM.
6. Ketua Program Studi Akuntansi, Bapak Badrus Zaman, M.Ak.
7. Tim Pengarah SENMEA 2017
8. Seluruh anggota kepanitiaan SENMEA 2017
9. Serta seluruh pihak yang memberikan kontribusi dan dukungan untuk penyelenggaraan
seminar ini.
Selamat mengikuti seminar, semoga memperoleh ilmu yang bermanfaat bagi kita semua.
Ketua Pelaksana SENMEA 2017
Dr. Lilia Pasca Riani, M.Sc.

SEMINAR NASIONAL MANAJEMEN EKONOMI AKUNTANSI I 2017
Universitas Nusantara PGRI Kediri
Kediri, 12 Agustus 2017
ISBN

SCIENTIFIC COMMITTEE
Prof. Dr. Sugiyono, M.M.

(Universitas Nusantara PGRI Kediri)


Dr. Emmy Indrayani, M.MSI.

(Universitas Gunadarma Jakarta)

Dr. Subagyo, M.M.

(Universitas Nusantara PGRI Kediri)

Dr. H. Samari, MM.

(Universitas Nusantara PGRI Kediri)

Dr. Roro Foryjati, M.M.

(Universitas Nusantara PGRI Kediri)

Dr. M. Muchson, M.M.

(Universitas Nusantara PGRI Kediri)


Dr. Lilia Pasca Riani, M.Sc

(Universitas Nusantara PGRI Kediri)

Dr. M. Anas, SE., MM., M.Ak.

(Universitas Nusantara PGRI Kediri)

Dr. Finnah Fourqoniah, M.M.

(Universitas Mulawarman Samarinda)

Dr. Edwin Agus Buniarto, MM.

(STIE Indonesia-Malang)

Dr. H. Abdul Rivai. M.Si.

(Universitas Krisnadwipayana Jakarta)


Galuh Mira Saktiana, M.Sc

(Universitas Tarumanagara Jakarta)

SEMINAR NASIONAL MANAJEMEN EKONOMI AKUNTANSI I 2017
Universitas Nusantara PGRI Kediri
Kediri, 12 Agustus 2017
ISBN

DAFTAR UNIVERSITAS PESERTA SENMEA I 2016
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

10.
11.
12.
13.

Universitas
Universitas Ahmad Dahlan
Universitas Atma Jaya
Universitas Papua
Universitas Balikpapan
Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa
STIE Yapan Surabaya
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
STIESIA Surabaya
STIE Dewantara
Universitas Trunojoyo
STIE Indonesia Malang
Universitas Nusantara PGRI Kediri
Universitas Islam Kadiri


Kota
Yogyakarta
Yogyakarta
Papua
Kalimantan
Yogyakarta
Surabaya
Sidoarjo
Surabaya
Jombang
Madura
Malang
Kediri
Kediri

SEMINAR NASIONAL MANAJEMEN EKONOMI AKUNTANSI I 2017
Universitas Nusantara PGRI Kediri
Kediri, 12 Agustus 2017
ISBN


DAFTAR ISI
No
1

Judul
FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMAUAN PAJAK BAGI

Hal
1 – 10

WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI DI KOTA KEDIRI
2

Sugeng1, Andy Kurniawan2, Diah Nurdiwati3
PENGARUH INOVASI PRODUK, KUALITAS PRODUK, DAN
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY TERHADAP KEPUTUSAN
PEMBELIAN PRODUK SMARTPHONE XIAOMI DI UN PGRI KEDIRI
Hendry Widiyantoro1, Bambang Agus Sumantri2

11-20

3

PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK ROTI TAWAR “DELLA”
Moch. Agus Hariyanto1 Diah Ayu Septi Fauji2 Lilia Pasca Riani3

21-30

4

PENGARUH DEBT TO EQUITY RATIO (DER), GROSS PROF IT MARGIN
(GPM), RETURN ON EQUITY (ROE) TERHADAP PERUBAHAN LABA
PADA PERUSAHAAN PROPERTI DAN REAL ESTATE YANG LISTING DI
BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2013-2015
1
Dina Rohmatin ,Hestin Sri Widiawati

31-40

5

ANALISIS PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DAN
GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA KEUANGAN
PADA PERUSAHAAN PERTAMBANGAN DI BURSA EFEK INDONESIA
TAHUN 2013 – 2016
1
Dyah Ayu Awalina , Puji Astuti2
MODEL REGRESI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRICE
EARNING RATIO (PER) PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR SEKTOR
INDUSTRI BARANG KONSUMSI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK
INDONESIA PERIODE 2014-2016
1
Lucky Aprilia Efendy , Amin Tohari2
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AGRESIVITAS PAJAK
PADA PERUSAHAAN PROPERTY DAN REAL ESTATE YANG
TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2014-2015
Lana Adi Tania1, Sugeng2
PREDIKSI KEBANGKRUTAN PERUSAHAAN BERDASARKAN
ANALISIS METODE ALTMAN Z-SCORE PADA PERUSAHAAN
MANUFAKTUR SEKTOR INDUSTRI BARANG KONSUMSI YANG
TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2013-2015
Duwi Wulan Suci1, Sugeng2
WAJIB PAJAK PADA E-FILING DI KANTOR PELAYANAN PAJAK
PRATAMA
KOTA KEDIRI
Mar’atus Solikah1, Dian Kusumaningtyas2

41-50

6

7

8

9

51-60

61-70

71-80

81-90

10

11

12

13

14

SEMINAR NASIONAL MANAJEMEN EKONOMI AKUNTANSI I 2017
Universitas Nusantara PGRI Kediri
Kediri, 12 Agustus 2017
ISBN
91-100
PENGARUH CONTEMPORARY MARKETING MIX TERHADAP MINAT
MASYARAKAT KOTA SANTRI UNTUK MENJADI NASABAH
Wenda Wahyu Christiyanto1, Mardi Astutik2
101-110
PENGARUH KOMPENSASI, MOTIVASI KERJA, DAN LINGKUNGAN
KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN BPJS
KETENAGAKERJAAN KOTA BALIKPAPAN
Didik Hadiyanto
USAHA PENINGKATAN PEMASARAN ON LINE UKM JOMBANG
KULINER DARI PERSPEKTIF TAM DAN VEM MELALUI SOSIAL
MEDIA
1
2
Nuri Purwanto , Kristin Juwita
ANALISA STRATEGI PEMASARAN SEMEN BOSOWA
PADA PT. TRINISYAH GEMILANG PERSADA
Ujang Syahrul
PELATIHAN KETRAMPILAN TALI KUR DALAM MEMOTIVASI
BERWIRAUSAHA KARANG TARUNA
Ira Ningrum Resmawa1, Siti Masruroh2

15

16

17

18

19

20

111-120

121-130

131-140

141-150
STUDI KELAYAKAN USAHA PERTANIAN BUAH NAGA DI PANTAI
PANDANSARI BANTUL YOGYAKARTA
Aprilia Nurmala Paramita1, Amarta Dwi Wulandari2, Rifka Nur Syabrina Putri3
ANALISA MANFAAT UANG BAGI PEDAGANG LOKAL PASAR
TRADISIONAL DI KABUPATEN MANOKWARI PROVINSI PAPUA
BARAT
Sarah Usman1, Dirarini Sudarwadi2, Sarce Babra Awom3
STRATEGI PENGEMBANGAN SENTRA USAHA MIKRO KECIL DAN
MENENGAH TELUR ASIN DI KAMPUNG BEBEK KEBONSARI
SIDOARJO
Sri Wulandari
PENERAPAN DAN PENGEMBANGAN DANA ZIS SEBAGAI
ALTERNATIF PEMBIAYAAN UMKM PERSPEKTIF PRODUKTIF
MUTUALISME DI KABUPATEN SIDOARJO
Sriyono1, Musliki2
BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT
PENGANGGURAN TERBUKA PROVINSI DI PULAU JAWA TAHUN 2004
– 2015
1
Satria Julia Boangmanalu , Y. Sri Susilo2
DAMPAK KEBERADAAN PASAR MODERN TERHADAP PENDAPATAN
PEDAGANG RITEL PASAR TRADISIONAL
(KASUS PASAR TRADISIONAL CONDONG CATUR, DEPOK, SLEMAN,
DIY)
Morley Saragih1, Y. Sri Susilo2

151-160

161-170

171-180

181-190

191-200

SEMINAR NASIONAL MANAJEMEN EKONOMI AKUNTANSI I 2017
Universitas Nusantara PGRI Kediri
Kediri, 12 Agustus 2017
ISBN
21

PENERAPAN PERHITUNGAN PPH PASAL 21 DENGAN

201-210

MENGGUNAKAN METODE GROSS UP UNTUK PERENCANAAN PAJAK
PADA PERUM PERHUTANI BKPH NGUJUNG BARAT KPH JOMBANG
TAHUN 2016
22

23

24

25

Rafika Estri Akadia1, Puji Astuti2
211-220
PERAN KEWIRAUSAHAAN
DALAM MENUNJANG EKONOMI NASIONAL
Mujino
ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PROSES PRODUKSI PADA 221-230
UD NADYA KAYA RASA DI DESA BANJERO KEBUPATEN KEDIRI
TAHUN 2016
Vindy Vinolalita
ANALISIS MOTIVASI WIRAUSAHA WARUNG ANGKRINGAN
JABAN SINDUHARJO NGAGLIK SLEMAN DIY
Prayekti
EVALUASI PENERAPAN PERLAKUAN AKUNTANSI PSAK 24
PADA PT GUDANG GARAM TBK DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

231-240

241-250

26

Ryza Evylia Sukma1, Dian Kusumaningtyas2
ANALISIS MANAJEMEN KREDIT SEBELUM DAN SESUDAH
PEMAKAIAN KARTU PNS ELEKTRONIK (KPE) PADA KPRI “SERBA
USAHA” KECAMATAN PRAMBON

251-260

27

Efa Wahyu Prastyaningtyas1, Hestin Sri Widiawati2
PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PROFITABILITAS, UKURAN
KAP, DAN OPINI AUDITOR TERHADAP AUDIT REPORT LAG PADA
PERUSAHAAN PERBANKAN

261-270

Vieza Yulieka Putri1, Dyah Ayu Paramitha2
28

29

ANALISIS KOMODITAS UNGGULAN SEKTOR PERTANIAN DI
KABUPATEN KULON PROGO
Nur Aisyah Intan Sawitri1, Indriani Ibrahim2, Ari Usman3
ANALISIS STRATEGI DIFERENSIASI PRODUK DAN PERSONALIA
TERHADAP KEPUASAN NASABAH BANK PERKREDITAN RAKYAT
(BPR) DI WILAYAH KABUPATEN MADIUN
Dhiyan Septa Wihara, Rilla Izzatul Haqqi

271-280

281-290

SEMINAR NASIONAL MANAJEMEN EKONOMI AKUNTANSI I 2017
Universitas Nusantara PGRI Kediri
Kediri, 12 Agustus 2017
ISBN
30

ANALISIS PENERAPAN PSAK 48 (REVISI 2014 PADA PT GUDANG
GARAM TBK
DI BURSA EFEK INDONESIA

291-300

Fitria Wijayanti1, Mar’atus Solikah2
31

32

33

34

ANALISIS PENGARUH BOOK-TAX DIFFERENCES, RETURN ON ASSETS,
DAN FIRM SIZE TERHADAP PERTUMBUHAN LABA
(STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG
TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2013-2016)
Elmi Wulandari1, Andy Kurniawan2
KONTRIBUSI PENDAPATAN DAERAH TERHADAP PENINGKATAN
INDEKS PEMBANGUNAN DI PROVINSI JAWA TIMUR PERIODE 20102015
Dyah Ayu Savitri
MEMPREDIKSI KONDISI F INANCIAL DISTRESS BERDASARKAN
RASIO LIKUIDITAS DAN RASIO PROFITABILITAS PADA
PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK
INDONESIA
1
2
Anita Wulan Sari , M. Anas
PERBANDINGAN PENILAIAN PERSEDIAAN METODE FIFO DAN
METODE AVERAGE UNTUK MENENTUKAN HARGA POKOK
PENJUALAN PADA UD. KASRI DI KABUPATEN TULUNGAGUNG
Gilang Wahyu Kristiani1, Erna Puspita2

35

301-310

311-320

321-330

331-340

341-350
ANALISIS PENDAPATAN DALAM LAPORAN KEUANGAN
PEMERINTAH DAERAH UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN
KOTA KEDIRI TAHUN ANGGARAN 2010- 2016

36

37

Siti Dursoimah1, Rr. Forijati2
PENERAPAN STRATEGI CHUNGKING BERLATAR ACTIVE LEARNING 351-360
DALAM PEMBELAJARAN MATERI DASAR-DASAR AKUNTANSI PADA
MAHASISWA PRODI PENDIDIKAN EKONOMI DAN PRODI
MANAJEMEN DI UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI
Elis Irmayanti1, Tjetjep Yusuf Affandi2
ANALISIS PENGETAHUAN AKUNTANSI, MOTIVASI, DAN KUALITAS 361-370
TERHADAP MINAT MAHASISWA AKUNTANSI UNTUK MENGIKUTI
PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI (PPAK) STUDI EMPIRIS PADA
PERGURUAN TINGGI SWASTA DI KOTA KEDIRI
Devi Prasetiawan1, Sigit Wisnu Setya Bhirawa2

SEMINAR NASIONAL MANAJEMEN EKONOMI AKUNTANSI I 2017
Universitas Nusantara PGRI Kediri
Kediri, 12 Agustus 2017
ISBN
38

39

40

41

42

43

44

45

46

371-380
ANALISIS RASIO KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN LABA PADA
PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG GO PUBLIC DI BURSA EFEK
INDONESIA PERIODE 2014-2016
Dhenok Wulan Mardikawati1, Faisol2
381-390
PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING DALAM
MENENTUKAN HARGA POKOK PRODUKSI PADA RIZQUNA JOYO
CLUB KEDIRI
Lia Mar’atus Kusuma1, Subagyo2
ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI DANA ZAKAT DAN DANA
KEBAJIKAN BERDASARKAN PSAK SYARIAH PADA BMT RAHMAT
SYARIAH SEMEN KEDIRI
Grasia Andiana1, Badrus Zaman2
AKUNTANSI LINGKUNGAN
KAJIAN PENERAPAN PADA PERUSAHAAN
YANG TERDAFTAR DI BEI
Ersa Lailatul Qodriana1, Diah Nurdiwaty2
PENGARUH PROMOSI DAN KUALITAS PELAYANAN
TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK FASHION DI
TOKO ONLINE MEDIA SOSIAL INSTAGRAM
(Studi Pada Mahasiswa-mahasiswi Fakultas Ekonomi Universitas
Nusantara PGRI Kediri)
Jordan Jien Towinangun1, Samari2, Zulistiani3
PENGARUH KEMAMPUAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP
KINERJA KARYAWAN ORCHID SWALAYAN DI KABUPATEN
MANOKWARI
1
Rintar Agus Simatupang , Margareth Sylvia Sabarofek2, Kalvin Mario Karim3
CUSTOMER RESPONSE INDEX SEBAGAI ALAT UKUR EFEKTIVITAS
TAGLINE IKLAN TELEVISI MINUMAN RINGAN TEH BOTOL SOSRO
(Studi pada Mahasiswa Program Studi Manajemen Universitas Nusantara
PGRI Kediri)
Gesty Ernestivita1, Ema Nurzainul Hakimah2
MODEL PEMBELAJARAN EXPERIENTIAL LEARNING UNTUK
KEWIRAUSAHAAN PADA PROGRAM STUDI MANAJEMEN
UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI
Rino Sardanto1, Bambang Agus Sumantri2
OPTIMALISASI MENGGAPAI 100T DENGAN KIPAS BUDAYA SEBAGAI
EFISIENSI FUNGSI KOORDINASI, KOMUNIKASI DAN KINERJA UNIT
FINANCE PT. TELKOM Ind, Tbk
Eko Juni

391-400

401-410

411-420

421-430

431-440

441-450

451-460

SEMINAR NASIONAL MANAJEMEN EKONOMI AKUNTANSI I 2017
Universitas Nusantara PGRI Kediri
Kediri, 12 Agustus 2017
ISBN
47

48

49

NILAI INFORMASI LAPORAN KEUANGAN DIUKUR DARI
PARTISIPASI PENGANGGARAN DAN PERAN MANAJERIAL
PENGELOLA KEUANGAN DAERAH
Edwin Agus Buniarto
ANALISIS BALANCE SCORECARD SEBAGAI TOLOK UKUR KINERJA
PERUSAHAAN (Studi Kasus Pada Sentra Tenun Ikat Medali Mas Kediri)
Adina Mukti1, Lilia Pasca Riani2, Diah Ayu Septi Fauji3
ANALISIS EFISIENSI BIAYA PENGADAAN BAHAN BANGUNAN
DENGAN METODE MRP (Material Requirements Planning) Studi Kasus
Pada PT. Dhaha Jaya Persada
Nazar Jazuli Kristiawan

461-470

471-480

481-490

Seminar Nasional Manajemen Ekonomi Akuntansi (SENMEA) 2017- UN PGRI KEDIRI
MODEL REGRESI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRICE EARNING
RATIO (PER) PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR SEKTOR INDUSTRI BARANG
KONSUMSI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2014-2016
Lucky Aprilia Efendy
Fakultas Ekonomi UN PGRI Kediri
[email protected]

Amin Tohari, S.Si., M.Si.
Dosen Fakultas Ekonomi UN PGRI Kediri
[email protected]

Abstrak
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pentingnya Price Earning Rasio (PER) digunakan investor memprediksi
kemampuan perusahaan menghasilkan laba di masa yang akan datang. Dan Price Earning Ratio (PER) merupakan
salah satu model populer yang sering digunakan oleh investor untuk menilai kewajaran harga saham. Selain itu
karena nilai PER yang berfluktuatif dari tahun 2009-2012, serta adanya perbedaan hasil dari research gap terkait
faktor-faktor yang mempengaruhi Price Earning Ratio (PER).
Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis pengaruh Debt To Equity Ratio (DER), Current Ratio (CR),
Return On Equity (ROE), dan Inventory Turnover (ITO) terhadap Price Earning Ratio (PER). Penelitian ini
menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode ex post facto. Sampel dalam penelitian ini meliputi 20
perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi dan dianalisis menggunakan regresi linier berganda dengan
software SPSS for windows versi 23. Kesimpulan hasil penelitian ini adalah (1) DER, ROE, dan ITO secara parsial
berpengaruh signifikan terhadap PER. Sedangkan CR secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap PER
pada perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di BEI periode 2014-2016. (2) DER,
CR, ROE, dan ITO secara simultan berpengaruh signifikan terhadap PER pada perusahaan manufaktur sektor
industri barang konsumsi yang terdaftar di BEI periode 2014-2016.

Kata kunci: Debt To Equity Ratio (DER), Current Ratio (CR), Return On Equity (ROE), Inventory Turnover (ITO),
Price Earning Ratio (PER).

Abstrac
This research is based by the importance for Price Earning Ratio (PER) utilized by investor predicts firm ability result
profit at proximately. And Price Earning Ratio (PER) constitute one of popular model that often been utilized by
investor to assess stock price naturalness. Besides since point PER what does that fluctuate of year 2009-2012, and
marks sense distinctive result from research gap concerning factor that regards Price Earning Ratio (PER).
This research is to test and analyze the influence of Debt To Equity Ratio (DER), Current Ratio (CR), Return On
Equity (ROE), and Inventory Turnover (ITO) to Price Earning Ratio (PER). This research utilize quantitative
approaching with ex post facto's method. Sample in observational it covers 20 manufacturing business sectorally
consumer goods industry and dianalisis utilizes bifilar linear regressions with SPSS For's software version windows
23. Observational yielding conclusion it is (1 ) DER, ROE, and ITO partially influential signifikan to PER. Meanwhile
CR partially doesn't signifikan's ascendant to PER on manufacturing business sectorallies enrolled consumer goods
industry at BEI period 2014-2016. (2 ) DER, CR, ROE, and ITO in simultan's having for signifikan to PER on
manufacturing business sectorallies enrolled consumer goods industry at BEI period 2014-2016.
Keyword: Debt To Equity Ratio (DER), Current Ratio (CR), Return On Equity (ROE), Inventory Turnover (ITO),
Price Earning Ratio (PER).

44

Seminar Nasional Manajemen Ekonomi Akuntansi (SENMEA) 2017- UN PGRI KEDIRI
PENDAHULUAN
Seiring perkembangan zaman yang
semakin modern, pasar modal memiliki peranan
penting dalam menunjang perekonomian suatu
negara. Perkembangan pasar modal sebagai
media investasi di Indonesia saat ini mengalami
kemajuan yang sangat pesat. Hal ini dapat dilihat
dalam peningkatan volume perdagangan, nilai
transaksi serta jumlah emiten. Menurut Ahmad
(2004:18), secara umum pengertian pasar modal
adalah pasar abstrak, sekaligus pasar konkret
dengan barang yang diperjualbelikan adalah dana
yang bersifat abstrak, dan bentuk konkretnya
adalah lembar surat-surat berharga di bursa efek.
Sedangkan bursa efek adalah suatu sistem yang
terorganisasi dengan mekanisme resmi untuk
mempertemukan penjual dan pembeli efek secara
langsung atau melalui wakil-wakilnya.
Menurut Tandelilin (2010:2), investasi
adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumber
daya lainnya yang dilakukan pada saat ini,
dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan
di masa datang.
Investasi di pasar modal dinilai menarik
karena banyak pilihan, dan setiap pilihan
memiliki risiko yang berbeda. Masyarakat telah
banyak menemukan pilihan untuk berinvestasi,
dewasa ini masyarakat cenderung memilih
investasi dalam bentuk investasi saham.
Diantara berbagai instrumen pasar
modal, saham merupakan instrumen investasi
yang memiliki tingkat return dan risiko yang
tinggi. Menurut Fahmi (2013:270), saham
adalah: 1) tanda bukti penyertaan kepemilikan
modal/dana pada suatu perusahaan, 2) kertas
yang tercantum dengan jelas nilai nominal, nama
perusahaan dan diikuti dengan hak dan kewajiban
yang dijelaskan kepada setiap pemegangnya, 3)
persedian yang siap untuk dijual.
Menurut
Kamaruddin
(2004:79),
terdapat dua alat yang dapat digunakan oleh
investor atau calon investor untuk melakukan
analisis investasi dalam bentuk saham, yaitu
analisis teknikal dan analisis fundamental.
Analisis teknikal berasal dari luar perusahaaan,
dan analisis fundamental berasal dari intern
perusahaan. Salah satu model populer dalam
analisis fundamental untuk menilai kewajaran
harga saham adalah analisis Price Earning Ratio
(PER).

Menurut Tandelilin (2010:320), berdasar
analisis fundamental metode penilaian harga
saham menggunakan pendekatan Price Earning
Ratio (PER). Pendekatan ini merupakan
pendekatan populer yang dipakai di kalangan
analisis saham dan para praktisi. Dalam
pendekatan PER atau disebut juga pendekatan
multiplier, investor akan menghitung berapa kali
(multiplier ) nilai earning yang tercermin dalam
harga suatu saham. PER menggambarkan rasio
atau perbandingan antara harga saham terhadap
earning
perusahaan.
Informaasi
PER
mengindikasikan besarnya rupiah yang harus
dibayarkan investor untuk memperoleh satu
rupiah earning perusahaan.
PER menunjukan rasio harga saham
terhadap earnings. Rasio ini menunjukan
seberapa besar investor menilai harga saham
terhadap kelipatan earning. Bagi para investor
semakin tinggi PER maka pertumbuhan laba
yang diharapkan juga akan mengalami kenaikan.
Dengan begitu PER (rasio harga terhadap laba)
adalah perbandingan antara market price
pershare (harga pasar perlembar saham) dengan
earning pershare (laba perlembar saham).
Harga saham di pasar pada dasarnya
telah memasukan berbagai faktor ekspektasi yang
akan datang, baik situasi perekonomian maupun
prestasi perusahaan. Oleh karena itu, PER
mencerminkan seberapa besar seorang investor
bersedia membayar harga sebuah saham untuk
memperoleh pendapatan setelah pajak. Sehingga
saham dengan PER yang tinggi memberikan
indikasi bahwa prospek ke depan saham tersebut
baik dan akan tercermin pada tingginya harga
saham. Kenyataan seperti tersebut di atas
menggambarkan betapa pentingnya PER dalam
mengambil
keputusan
investasi
untuk
memperoleh keuntungan yang menarik.
Para investor biasanya lebih menyukai
PER untuk digunakan dalam membantu
mengidentifikasi harga saham undervalued atau
overvalued sehingga investor dapat mengambil
suatu keputusan dalam menghadapi fluktuasi
harga saham yaitu untuk membeli saham yang
undervalue dan menjualnya saat overvalue serta
mengembalikan dana pada tingkat harga saham
dan keuntungan perusahaan pada suatu periode
tertentu.
Rata-rata PER pada perusahaan
manufaktur antara tahun 2009 sampai dengan
45

Seminar Nasional Manajemen Ekonomi Akuntansi (SENMEA) 2017- UN PGRI KEDIRI
tahun 2012 mengalami peningkatan dan
penurunan. Pada tahun 2009 sebesar 3,2 kali,
sedangkan pada tahun 2010 meningkat secara
drastis 30 kali. Pada tahun 2011 mengalami
penurunan juga sangat drastis menjadi 11 kali.
Pada tahun 2012 PER mengalami peningkatan
drastis menjadi sebesar 76,6 kali.
Tingkat nilai dari PER dapat dipengaruhi
oleh beberapa faktor, seperti kemampuan
perusahaan dalam melunasi kewajibannya,
tingkat efisiensi dan efektifnya, serta kegiatan
operasional perusahaan. Untuk mengetahui
informasi keuangan yang dihasilkan dan
bagaimana kinerja perusahaan, yang kemudian
dapat bermanfaat untuk memprediksi nilai PER,
dan kondisi keuangan di masa yang akan datang
maka perlu melakukan analisis rasio keuangan.
Menurut Harahap (2010:297), definisi
rasio keuangan adalah angka yang diperoleh dari
hasil perbandingan dari suatu pos laporan
keuangan dengan pos lainnya yang mempunyai
hubungan yang relevan dan signifikan, misal
antara hutang dan modal, kas dan total aset,
antara pokok produksi dengan total penjualan dan
sebagainya. Menurut Fahmi (2014:69), ada lima
kategori rasio keuangan yang sering digunakan
untuk menganalisis laporan keuangan yaitu rasio
solvabilitas, rasio likuiditas, rasio profitabilitas,
rasio aktivitas, dan rasio pasar.
Rasio solvabilitas mengukur kemampuan
perusahaan memenuhi kewajiban jangka
panjangnya, dalam penelitian ini menggunakan
rasio Debt To Equity (DER). Rasio likuiditas
menunjukan kemampuan perusahaan memenuhi
kewajiban jangka pendeknya secara tepat waktu,
dalam penelitian ini menggunakan rasio Current
Ratio (CR). Rasio profitabilitas melihat
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan
laba, dalam penelitian ini menggunakan rasio
Return On Equity (ROE). Rasio aktivitas
mengukur sejauh mana efektivitas penggunaan
aset dengan melihat tingkat aktivitas aset, dalam
penelitian ini menggunakan rasio Inventory
Turnover (ITO). Rasio pasar yaitu rasio yang
menggambarkan kondisi yang terjadi di pasar,
dalam penelitian ini menggunakan rasio Price
Earning Ratio (PER) yang menjadi variabel
dependen.
Banyak penelitian tentang variabel yang
mempengaruhi PER yang dilakukan oleh peneliti
terdahulu. Penelitian yang dilakukan oleh Sitepu

dan Linda (2013) menganalisis faktor-faktor
yang mempengaruhi PER pada perusahaan
manufaktur yang terdaftar di BEI. Hasil
penelitiannya bahwa secara parsial CR, TATO,
DPR, dan ITO tidak berpengaruh terhadap PER,
hanya PBV saja yang secara parsial berpengaruh
terhadap PER. Namun secara simultan, kelima
variabel tersebut perpengaruh terhadap PER.
Kristiyani (2013) meneliti pengaruh
DER, ROA, PBV, ROE, dan Firm Size terhadap
PER pada perusahaan sektor industri barang
konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
(BEI) tahun 2008-2012. Dengan hasil bahwa
hanya PBV saja yang berpengaruh terhadap PER,
sedangkan DER, ROA, ROE, dan Firm Size tidak
berpengaruh terhadap PER.
Rahayuningsih
(2014)
melakukan
penelitian
tentang
faktor-faktor
yang
mempengaruhi PER pada perusahan non
keuangan di BEI. Secara simultan DER, DPR,
ITO, pertumbuhan laba, ROE, ukuran perusahan
dan CR, berpengaruh terhadap PER. Namun
secara parsial hanya pertumbuhan laba, ROE,
ukuran perusahaan, dan CR yang berpengaruh
terhadap PER. DER, DPR, dan ITO tidak
berpengaruh secara parsial terhadap PER.
Supriadi (2015) yang meneliti pengaruh
CR, DER, ITO, ROA dan ROE terhadap PER
pada perusahaan manufaktur dibidang otomotif
dan komponen yang terdaftar di BEI periode
2009-2013, menunjukan bahwa CR, DER, ITO,
ROA dan ROE secara simultan berpengaruh
terhadap PER. Namun secara parsial hanya DER,
ROA, dan ROE yang berpengaruh terhadap PER,
sedangkan CR dan ITO tidak berpengaruh.
Penelitian selanjutnya oleh Adam, dkk
(2015) meneliti tentang variabel-variabel yang
mempengaruhi PER dan dampaknya terhadap
Return Saham studi pada perusahaan manufaktur
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Dengan
hasil Size, ROE, DER, dan TSB berpengaruh
terhadap PER, dan hanya DY saja yang tidak
berpengaruh terhadap PER.
Berdasarkan uraian di atas, masih
terdapat perbedaan mengenai variabel-variabel
yang mempengaruhi PER, maka dari itu penulis
ingin menguji kembali variabel yang
mempengaruhi PER, sehingga ditentukan judul
“Model Regresi Faktor-Faktor yang

Mempengaruhi

Price

Earning

Ratio

46

Seminar Nasional Manajemen Ekonomi Akuntansi (SENMEA) 2017- UN PGRI KEDIRI
(PER) Pada Perusahaan Manufaktur
Sektor Industri Barang Konsumsi yang
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode
2014-2016”.
Berdasarkan uraian di atas, maka
rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
Apakah Debt to Equity Ratio (DER), Current
Ratio (CR), Return On Equity (ROE), dan
Inventory Turnover (ITO) secara secara parsial
maupun simultan berpengaruh terhadap Price
Earning Ratio (PER) pada Perusahaan
Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi
yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode
2014-2016.

Analisis Grafik
Model regresi membandingkan distribusi
kumulatif dari distribusi normal yaitu dengan
melihat normal probability plot.

METODE PENELITIAN
Pendekatan penelitian yang digunakan
dalam penelitian ini adalah pendekatan
kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah
pendekatan penelitian yang menggunakan angkaangka dan dianalisis menggunakan statistik.
Sedangkan teknik penelitian menggunakan
teknik expost facto, yaitu pengamatan yang
dilakukan setelah kejadian lewat.
Penelitian ini menggunakan populasi
sebanyak 38 perusahaan yang tergolong
perusahaan Industri Barang Konsumsi yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 20142016. Pengambilan sampel dalam penelitian ini
menggunakan purposive sampling. Berdasarkan
kriteria-kriteria yang telah ditentukan peneliti,
maka didapat jumlah sampel sebanyak 20
perusahaan.
Jenis data yang digunakan peneliti adalah
data sekunder. Data berupa laporan keuangan
yang telah tersedia di Bursa Efek Indonesia.
Tehnik analisis data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah regresi linier
berganda, dimana variabel terikatnya (Y)
dihubungkan/dijelaskan lebih dari satu variabel,
mungkin bisa dua atau lebih variabel bebas (X1,
X2, X3, X4) namun masih menunjukkan diagram
hubungan yang linier.

Sumber: Output SPSS versi 23 data diolah
Gambar 1: Grafik Normal Probability
Plot Data PER
Berdasarkan hasil uji normal probabiliy
plot diketahui bahwa data yang dianalisis
berdistribusi normal, gambar yang ditunjukan
telah memenuhi dasar pengambilan keputusan
yaitu titik-titik menyebar disekitar garis diagonal
dan mengikuti arah garis diagonal menunjukan
pola distribusi normal. Maka dapat disimpulkan
model regresi memenuhi asumsi normalitas.
Analisis Statistik
Uji statistik yang dapat dilakukan dalam
uji normalitas adalah uji Kolmogorov Smirnov.
Secara multivarian pengujian normalitas data
dilakukan terhadap nilai residualnya. Dikatakan
data berdistribusi normal apabila nilai
signifikansinya diatas 0,05.

Tabel 1
Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov Tes

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Uji Normalitas
Model regresi yang
mempunyai distribusi data
mendekati normal.

baik adalah
normal atau

47

Seminar Nasional Manajemen Ekonomi Akuntansi (SENMEA) 2017- UN PGRI KEDIRI
Sumber: Output SPSS versi 23 data diolah
Berdasarkan hasil dari tabel 1 di atas,
bahwa data residual terdistribusi normal. Hal ini
ditunjukkan dari nilai Test Statistic sebesar 0,073
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N
56
Normal Parametersa,b
Mean
.0000000
Std.
8.46353096
Deviation
Most Extreme Differences
Absolute
.073
Positive
.069
Negative
-.073
Test Statistic
.073
Asymp. Sig. (2-tailed)
.200c,d
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.

dan nilai signifikansi pada 0,200 yang lebih besar
dari 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa data
residualnya terdistribusi normal.
Uji Multikolinieritas
Pada model regresi yang baik seharusnya
tidak terjadi korelasi di antara variabel bebas
(independent variable). Untuk mendeteksi ada
atau tidaknya mulikolinieritas di dalam model ini
adalah apabila nilai tolerance lebih dari 0,10 dan
nilai VIF kurang dari 10.
Tabel 2
Hasil Uji Multikolinieritas
Coefficientsa
Model
1
DER
CR
ROE
ITO

Collinearity Statistics
Tolerance
VIF
.153

6.545

.343
.319
.805

2.913
3.136
1.242

mengandung multikolinearitas / tidak terjadi
korelasi diantara variabel bebas.
Uji Heteroskedastisitas
Model regresi yang baik adalah yang
homoskedastisitas
atau
tidak
terjadi
heteroskedastisitas. Uji heteroskedastisitas dapat
menggunakan grafik scatterplot.

Sumber: Output SPSS versi 23 data diolah
Gambar 2: Scatterplot
Terlihat dari gambar 4.3 bahwa titik-titik
menyebar diatas dan dibawah angka 0 disumbu Y
dan tidak membentuk pola tertentu atau terlihat
acak, sehingga dapat disimpulkan bahwa model
regresi tidak terjadi heteroskedastisitas atau
bersifat homogen.
Uji Autokorelasi
Model regresi yang baik adalah regresi
yang bebas dari autokorelasi. Diagnosa adanya
autokorelasi dilakukan melalui pengujian
terhadap nilai uji Durbin Watson (uji DW). Jika
nilai du < dw < 4-du maka tidak terjadi
autokorelasi.

a. Dependent Variable: PER
Sumber: Output SPSS versi 23 data diolah
Nilai Tolerance keempat variabel lebih
dari 0,10 dan nilai VIF kurang dari 10. Maka
dapat disimpulkan bahwa model regresi ini tidak

Tabel 3
Hasil Uji Autokorelasi

48

Seminar Nasional Manajemen Ekonomi Akuntansi (SENMEA) 2017- UN PGRI KEDIRI
Model Summaryb
Model
1

Durbin-Watson
1.811

b. Dependent Variable:
PER
Sumber: Output SPSS versi 23 data diolah
Dilihat dari tabel Durbin-Watson nilai du
adalah sebesar 1,73 karena banyak variabel bebas
dari penelitian ini adalah sebanyak empat
variabel dan jumlah data sebanyak 56.
Dari tabel uji autokorelasi tersebut
diketahui bahwa nilai dw sebesar 1,811 dan nilai
4-du sebesar 2,27. Dengan demikian 1,73 <
1,811 < 2,27, maka dapat disimpulkan bahwa
model regresi ini sudah bebas dari autokorelasi.
Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis
regresi
linier
berganda
digunakan untuk mengetahui sejauh mana
variabel bebas yaitu DER, CR, ROE, dan ITO
mempengaruhi variabel terikat PER.
Tabel 4
Hasil Analisis Regresi Linier Berganda
Coefficientsa

Model
1

a.

Unstandardized
Coefficients
B
Std. Error
(Constant)

26.600

5.766

DER
-13.282
CR
-.022
ROE
.305
ITO
.730
Dependent Variable: PER

4.809
.012
.061
.246

Sumber : Output SPSS versi 23 data diolah
Berdasarkan hasil analisis regresi linier
berganda yang telah dilakukan, maka pada
penelitian ini didapatkan model fungsi regresi
sebagai berikut:
Ŷ = 26,600 - 13,282 DER - 0,022 CR +
0,305 ROE + 0,730 ITO

Persamaan regresi linier berganda pada
table 4 menunjukkan interprestasi sebagai berikut
:
a. a = 26,600; artinya apabila variabel-variabel
bebas dalam penelitian ini yang terdiri dari
DER, CR, ROE, dan ITO diasumsikan tidak
memiliki pengaruh sama sekali (=0) maka
PER bernilai positif sebesar 26,600.
b. b1 = -13,282; artinya apabila DER
mengalami kenaikan sebesar satu satuan
sedangkan CR, ROE, dan ITO bernilai
konstan atau tetap maka PER akan turun
sebesar 13,282.
c. b2 = -0,022; artinya jika CR mengalami
kenaikan sebesar satu satuan sedangkan
DER, ROE, dan ITO bernilai konstan atau
tetap maka PER akan turun sebesar 0,022.
d. b3 = 0,305; artinya jika ROE mengalami
kenaikan sebesar satu satuan sedangkan
DER, CR dan ITO bernilai konstan atau tetap
maka PER akan naik sebesar 0,305.
e. b4 = 0,730; artinya jika ITO mengalami
kenaikan sebesar satu satuan sedangkan
DER, CR, dan ROE bernilai konstan atau
tetap maka PER akan naik sebesar 0,730.
Koefisien Determinasi
Menurut Ghozali (2011:97), koefisien
determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa
jauh kemampuan model dalam menerangkan
variasi variabel dependen. Nilai koefisien
determinasi adalah antara nol dan satu. Menurut
Ghozali
(2011:97),
alangkah
baiknya
2
menggunakan nilai Adjusted R pada saat
mengevaluasi mana model regresi terbaik.
Tabel 5
Koefisien Determinasi
Model Summaryb
Adjusted R
Model
R
R Square
Square
1
.648a
.420
.375
a. Predictors: (Constant), ITO, ROE, CR, DER
b. Dependent Variable: PER

Sumber: Output SPSS versi 23 data diolah

49

Seminar Nasional Manajemen Ekonomi Akuntansi (SENMEA) 2017- UN PGRI KEDIRI
Adjusted R Square sebesar 0,375,
menunjukan besarnya variasi DER, CR, ROE,
dan ITO dalam menjelaskan PER adalah sebesar
37,5%. Berarti masih ada variabel lain sebesar
62,5% yang dapat menjelaskan variasi PER tetapi
tidak diteliti dalam penelitian ini.

Pengujian Hipotesis
Uji t (Parsial)
Menurut Ghozali (2011:98), uji statistik t
pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh
pengaruh satu variabel penjelas atau independen
secara individual dalam menerangkan variasi
variabel independen.
Ketentuan dari penerimaan atau penolakan
hipotesis adalah sebagai berikut :
a. Nilai signifikansi < 0,05 = H0 ditolak,
artinya variabel-variabel independen secara
parsial berpengaruh terhadap variabel
dependen.
b. Nilai signifikansi ≥ 0,05 = H0 diterima,
artinya variabel-variabel independen secara
parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap
variabel dependen.
Tabel 5
Hasil Uji t (Parsial)
Coefficientsa

Model
1

Unstandardized
Coefficients
Std.
B
Error
(Consta
nt)
DER
CR
ROE
ITO

26.600

5.766

-13.282
-.022
.305
.730

4.809
.012
.061
.246

Standardi
zed
Coefficie
nts
Beta

-.753
-.315
.938
.352

t

Sig.

4.614

.000

-2.762
-1.730
4.971
2.965

.008
.090
.000
.005

a. Dependent Variable: PER

Sumber: Output SPSS versi 23 data diolah
1) Pengujian hipotesis 1
Dari hasil perhitungan uji secara
parsial diperoleh nilai signifikansi DER
sebesar 0,008. Karena nilai signifikansi lebih
kecil dari 0,05 maka H0 ditolak, yang berarti
bahwa DER secara parsial berpengaruh
signifikan terhadap PER.

Tanda koefisien regresi variabel
DER adalah negatif yang menunjukkan
bahwa DER berpengaruh negatif terhadap
PER, semakin tinggi DER maka semakin
rendah
nilai
PER.
Tanda
negatif
menerangkan bahwa pada periode penelitian
(2014-2016)
perusahaan-perusahaan
manufaktur sektor industri barang konsumsi
kurang memanfaatkan modal sendiri dalam
membiayai aktivitas perusahaan, sehingga
hal ini menambah biaya bunga dari
hutangnya. Keadaan ini menyebabkan
penurunan daripada PER saham tersebut.
Penelitian
ini sesuai dengan
penelitian yang dilakukan oleh Supriadi
(2015) dan Adam, dkk (2015) yang
menyatakan bahwa DER berpengaruh
terhadap PER. Hasil ini tidak sesuai dengan
teori yang menyatakan bahwa DER
berpengaruh positif terhadap PER. Namun,
hasil penelitian ini didukung penelitian yang
dilakukan oleh Adam, dkk (2015), yang
menyatakan bahwa perusahaan memiliki
hutang yang besar disertai dengan
kemampuan perusahaan untuk mengelola
modal tersebut dengan efektif, dapat
menghasilkan profitabilitas yang besar. Hal
ini dapat menurunkan nilai rasio PER dari
adanya kenaikan profitabilitas jika tidak
disertai dengan peningkatan harga saham.
Disisi lain, DER yang tinggi menunjukkan
adanya risiko yang tinggi. Menurut Fahmi
(2014:76), dalam persoalan debt to equity
ratio ini yang berlu dipahami bahwa, tidak
ada batasan berapa debt to equity ratio yang
aman bagi suatu perusahaan, namun untuk
konservatif biasanya debt to equity ratio yang
lewat 66% atau 2/3 sudah dianggap berisiko.
Selama periode penelitian rata-rata
DER pada perusahaan manufaktur sektor
industri barang konsumsi cukup tinggi, yaitu
tahun 2014 sebesar 0,92 kali, 2015 sebesar
0,81 kali, dan 2016 sebesar 0,75 kali, hal ini
menyebabkan investasi pada suatu saham
akan kurang menarik terutama bagi investor
yang risk averse, akibatnya harga saham akan
turun sehingga berdampak pada penurunan
nilai PER. Dengan demikian, rasio DER
dapat memberikan pengaruh negatif terhadap
rasio PER.

50

Seminar Nasional Manajemen Ekonomi Akuntansi (SENMEA) 2017- UN PGRI KEDIRI
2) Pengujian hipotesis 2
Dari hasil perhitungan uji secara
parsial diperoleh nilai signifikansi CR
sebesar 0,090. Karena nilai signifikansi lebih
besar dari 0,05 maka H0 diterima, yang
berarti bahwa CR secara parsial tidak
berpengaruh signifikan terhadap PER.
Tanda koefisien regresi variabel CR
adalah negatif yang menunjukkan bahwa CR
berpengaruh negatif terhadap PER, semakin
tinggi CR maka semakin rendah nilai PER.
Tanda negatif menerangkan bahwa pada
periode penelitian (2014-2016) aktiva lancar
perusahaan manufaktur sektor industri
barang konsumsi dinilai oleh investor belum
banyak
digunakan
untuk
aktivitas
perusahaan, atau perusahaan terlalu khawatir
terhadap hutang-hutangnya yang akan jatuh
tempo, sehingga hal ini dapat berakibat
menurunnya laba yang akan diperoleh
perusahaan. Menurunnya laba perusahaan
akan berakibat pada turunnya harga saham,
yang berarti juga PER akan turun.
Hasil penelitian ini tidak sesuai
dengan penelitian yang dilakukan oleh
Rahayuningsih
(2014),
bahwa
CR
berpengaruh signifikan terhadap PER.
Namun hasil ini didukung oleh penelitian
yang dilakukan oleh Sitepu dan Linda (2013)
dan Supriadi (2015), yang menyatakan
bahwa CR tidak berpengaruh terhadap PER.
Rata-rata CR pada perusahaan
manufaktur sektor industri barang konsumsi
selama periode penelitian yaitu selama tahun
2014-2016 mengalami peningkatan. Karena
pada periode tersebut sebagian besar
perusahaan memiliki aktiva lancar yang
cenderung terus meningkat. Rata-rata nilai
CR diatas 200%, nilai tersebut sudah
termasuk tinggi, secara teori keadaan tersebut
mengindikaasikan perusahaan memiliki
kinerja yang bagus. Secara teori hal tersebut
dapat berpengaruh positif terhadap PER.
Namun reaksi investor yang diinterpretasikan
dengan nilai PER, menunjukan nilai rata-rata
yang berfluktuatif yaitu sebesar 27,09 kali
pada tahun 2014, 18,76 kali pada tahun 2015,
dan pada tahun 2016 sebesar 22,51 kali.
Fakta empiris tersebut membuktikan bahwa
CR tidak cukup signifikan dalam
mempengaruhi PER. Rata-rata aktiva lancar

pada perusahaan manufaktur sektor industri
barang konsumsi selama periode penelitian
(2014-2016) lebih tinggi dari utang
lancarnya. Menurut Fahmi (2011:124),
kondisi perusahaan yang memiliki CR yang
baik adalah dianggap sebagai perusahaan
yang baik dan bagus, namun jika CR terlalu
tinggi juga dianggap tidak baik. Karena CR
yang tinggi mengindikasikan adanya
penimbunan kas, banyaknya piutang yang
tidak tertagih, penumpukan persediaan, tidak
efisiennya pemanfaatan “pembiayaan” gratis
dari pemasok, dan rendahnya pinjaman
jangka pendek. Bagi investor sangat sulit
untuk menjadikan aktiva lancar sebagai
faktor yang digunakan untuk memprediksi
keuntungan di masa mendatang, karena
dipandang sangat beresiko. Keadaan tersebut
menjadikan aktiva lancar tidak cukup untuk
diandalkan untuk mengetahui perubahan
harga saham dan laba di masa yang akan
datang, sehingga investor dalam menentukan
keputusan
investasinya
kurang
mempertimbangkan CR atau komposisi
daripada aktiva lancar perusahaan.
Tidak berpengaruhnya CR terhadap
PER dikarenakan masih terdapat aspek lain
yang dinilai lebih efektif digunakan sebagai
indikator
dalam
mengukur
kinerja
perusahaan dan investor lebih cenderung
mengamati kemampuan perusahaan dalam
mengelola
hutang,
ekuitas,
dan
persediaannya, serta kemampuan perusahaan
dalam menghasilkan laba yang nantinya
dapat berpengaruh pada harga saham dan
PER perusahaan.
3) Pengujian hipotesis 3
Dari hasil perhitungan uji secara
parsial diperoleh nilai signifikansi ROE
sebesar 0,000. Karena nilai signifikansi lebih
kecil dari 0,05 maka H0 ditolak, yang berarti
bahwa ROE secara parsial berpengaruh
signifikan terhadap PER.
Tanda koefisien regresi variabel
ROE adalah positif yang menunjukkan
bahwa ROE berpengaruh positif terhadap
PER, semakin tinggi ROE maka semakin
tinggi pula nilai PER.
Hasil penelitian ini didukung oleh
penelitian yang dilakukan oleh Supriadi
51

Seminar Nasional Manajemen Ekonomi Akuntansi (SENMEA) 2017- UN PGRI KEDIRI
(2015) dan Rahayuningsih (2014), bahwa
ROE berpengaruh signifikan terhadap PER.
Menurut Adam, dkk (2015), bahwa
perusahaan dengan ROE yang terus
meningkat, mengindikasikan perusahaan
memiliki potensi untuk tumbuh di masa akan
datang. ROE yang tinggi mencerminkan
tinggi keuntungan yang disediakan bagi
pemegang saham, sehingga saham-saham di
hargai tinggi oleh investor. Hal tersebut dapat
meningkatkan nilai rasio PER saham.
4) Pengujian hipotesis 4
Dari hasil perhitungan uji secara
parsial diperoleh nilai signifikansi ITO
sebesar 0,005. Karena nilai signifikansi lebih
kecil dari 0,05 maka H0 diterima, yang
berarti bahwa ITO secara parsial berpengaruh
signifikan terhadap PER.
Tanda koefisien regresi variabel ITO
adalah positif yang menunjukkan bahwa ITO
berpengaruh positif terhadap PER, semakin
tinggi ITO maka PER perusahaan akan
semakin tinggi pula.
Hasil penelitian ini tidak sesuai
dengan penelitian yang dilakukan oleh Sitepu
dan Linda (2013), Rahayuningsih (2014), dan
Supriadi (2015), dengan hasil bahwa rasio
ITO tidak berpengaruh signifikan terhadap
PER.
Namun hasil penelitian ini sejalan
dengan teori yang menyatakan bahwa,
“semakin besar angka perputaran persediaan,
semakin efektif perusahaan mengelola
persediaannya” (Hanafi, 2011:40). Apabila
perusahaan efektif dalam mengelola
persediaan maka dapat menaikan laba
perusahaan melalui penjualan. Dengan
meningkatnya laba maka PER perusahaan
juga akan meningkat.
Uji F (Simultan)
Menurut Ghozali (2011:98), uji statistik
F (Simultan) pada dasarnya menunjukkan apakah
semua variabel independen atau bebas yang
dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh
secara bersama-sama terhadap variabel dependen
atau terikat.
Ketentuan dari penerimaan atau penolakan
hipotesis adalah sebagai berikut :

a. Nilai signifikansi < 0,05 = H0 ditolak,
artinya variabel-variabel independen secara
simultan berpengaruh signifikan terhadap
variabel dependen.
b. Nilai signifikansi ≥ 0,05 = H0 diterima,
artinya variabel-variabel independen secara
simultan tidak berpengaruh signifikan
terhadap variabel dependen.
Tabel 6
Hasil Uji F (Simultan)
ANOVAa
Sum of
Mean
Squares
df
Square
F
Sig.
2858.575
4 714.644 9.251 .000b
Residual
3939.725 51
77.250
Total
6798.300 55
a. Dependent Variable: PER
b. Predictors: (Constant), ITO, ROE, CR, DER
Model
Regression

Sumber: Output SPSS versi 23 data diolah
Berdasarkan tabel 4.13 diatas dapat
diketahui bahwa nilai signifikansi sebesar 0,000.
Karena nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05
maka H0 ditolak, artinya secara simultan terdapat
pengaruh yang signifikan antara variabel DER,
CR, ROE, dan ITO terhadap PER.
Hal ini mendukung teori bahwa DER,
CR, ROE, dan ITO yang tinggi akan
meningkatkan PER, dikarenakan semakin tinggi
rasio-rasio tersebut maka akan menarik investor
untuk
menanamkan
modalnya
yang
menyebabkan harga saham naik, sehingga
semakin tinggi rasio-rasio tersebut maka semakin
tinggi pula nilai PER perusahaan.
Berdasarkan hasil penelitian yang
diperoleh di atas maka implikasi yang diharapkan
adalah sebagai berikut :
1. Implikasi Teoritis
Berdasarkan
penelitian
yang
dilakukan secara konsisten dengan penelitian
terdahulu yang menunjukkan bahwa analisis
penilaian Debt To Equity Ratio (DER),
Current Ratio (CR), Return On Equity
(ROE), dan Inventory Turnover (ITO)
berpengaruh terhadap nilai Price Earning
Ratio (PER). Dimana dari hasil penelitian ini
dapat menambah wawasan, pengetahuan, dan
pengalaman yang dituangkan dalam bentuk
52

Seminar Nasional Manajemen Ekonomi Akuntansi (SENMEA) 2017- UN PGRI KEDIRI
karya tulis, serta hasil penelitian ini dapat
mendukung teori yang sudah ada yang
digunakan peneliti lain sebagai landasan
penelitian selanjutnya.
2. Implikasi Praktis
a. Bagi Calon Investor
Di dalam aktivitas berinvestasi
di pasar modal investor tentunya selalu
mempertimbangkan harga dari suatu
saham, apakah tergolong murah, wajar,
atau mahal, serta bagaimana prospek
perusahaan di masa mendatang dan
pastinya selalu mengharapkan laba yang
selalu meningkat disetiap lembar saham
yang dimiliki sehingga informasiinformasi mengenai data tentang rasiorasio keuangan yang telah dikeluarkan
oleh perusahaan yang go public adalah
sangat penting bagi investor.
Berdasarkan hasil penelitian
maka investor dan para pelaku pasar
modal dapat menjadikannya masukan
untuk penilaian terhadap suatu saham
terkait dengan pengambilan keputusan
investasi saham di Bursa Efek Indonesia.
Penelitian ini mendapatkan hasil bahwa
DER, CR, ROE, dan ITO mampu
mempengaruhi nilai dari PER, sehingga
dari hasil penelitian ini investor ataupun
calon investor dapat menganalisis atau
menggunakan variabel-variabel tersebut
dalam memperoleh cerminan harga dan
nilai laba yang akan didapat untuk setiap
lembar saham yang dimiliki.
Dari hasil ini investor juga dapat
mengambil keputusan dalam kaitannya
dengan investasi pada perusahaan
manufaktur sektor industri barang
konsumsi yang sudah terdaftar di BEI.
b. Bagi Pihak Internal Perusahaan
Berdasarkan hasil penelitian,
maka perusahaan diharapkan dapat lebih
meningkatkan efektivitas manajemen
dalam mengambil setiap keputusan guna
meningkatkan produktivitas perusahaan
yang dapat menarik investor, karena
investor akan melihat segala informasi
yang ada untuk menetapkan keputusan
investasi,
sehingga
manajemen
perusahaan dapat menentukan kebijakan
untuk meningkatkan kesejahteraan bagi

investor
dan
perusahaan.

keuntungan

bagi

PENUTUP
Berdasarkan
hasil
analisis
dan
pembahasan maka dapat disimpulkan sebagai
berikut: 1) DER, ROE, dan ITO secara parsial
berpengaruh signifikan terhadap PER. 2) CR
secara parsial tidak berpengaruh signifikan
terhadap PER. 3) DER, CR, ROE, dan ITO secara
simultan berpengaruh signifikan terhadap PER.
Penelitian ini mempunyai keterbatasan
yaitu: 1) penelitian ini hanya menggunakan rasio
DER, CR, ROE, dan ITO saja dalam analisis
faktor yang mempengaruhi PER. 2) Penelitian ini
hanya mengambil populasi dalam sektor
perusahaan manufaktur sektor industri barang
konsumsi saja. 3) Penelitian ini hanya selama 3
tahun saja, yaitu tahun 2014-2016.
Berdasarkan kesimpulan, saran yang
dapat diberikan adalah sebagai berikut:
1. Bagi Calon Investor
Informasi mengenai harga saham
dan
kemampuan
perusahaan
dalam
menghasilkan laba sangatlah penting bagi
para calon investor yang ingin menanamkan
modalnya pada suatu perusahaan manufaktur
sektor industri barang konsumsi yang
terdaftar di BEI, tetapi tidak kalah pentingnya
jika para calon investor di samping
memperhatikan rasio keuangan seperti yang
digunakan dalam penelitian ini yaitu DER,
CR, ROE, dan ITO namun juga harus
memperhatikan faktor lain seperti faktor
teknikal yang bisa juga