SEJARAH SINGKAT PERDAGANGAN INTERNASIONA. pdf

SEJARAH SINGKAT PERDAGANGAN INTERNASIONAL PADA MASA AWAL
PERTUMBUHAN ISLAM DALAM KONTEKS KEKINIAN
Oleh Achmad Room Fitrianto i
Posisioning Makkah yang berada tepat pada jantung arab, pertengahan antara Syiria dan
Yaman menjadikannya sebagai tempat yang strategis, Semenanjung arab oleh beberapa
sejarawan di bagi menjadi tiga bagian yaitu Arabia Felix, Arabia Patraea dan Arabia Deserta
yang mengubungkan tripartid kekuasaaan pada awal abad kristen daerah Arabia Felix
adalah daerah yang merdeka, Arabia Patraea di bawah kekuasaan Roma dan Arabia Deserta
di bawah kekuasaan Parthia 1. Mekkah terletak antara Arabia Deserta dan Arabia Felix,
dimana daerah Arabia Felix, yang menghubungkan daerah subur di Arabia Felix dan Daerah
padang pasir di sekitar Mesopotamia.
Dengan kondisi yang strategis memberikan keuntungan sendiri karena di lalui rute
perdagangan antara persia dan Roma, terlebih perdagangan Roma dan India melewati bagian
selatan dan Timur Arabia selama berabad abad dan rute ini disebut degan rute perdagangan
selatan. Barang dagangan yang di peroleh dari India menggunakan kapal Laut menuju Oman,
kemudian di bawa lagi meleluilintasan darat melalui bagian utara Arabia dan Syam dan
kemudian ke Roma. Kota kota Besar pun menjadi pusat perdagangan bagi para kafilah
dagang yang melewati jalur ini. Antara lain adalah Lakm, Al kindah dan Gassan ketiganya
tereltak di sepanjang Rute dagang Utara
Selain rute dagang selatan dan utara, ada rute ketiga yang berada di antara yaman dan Syam
yang di kembangkan pada saat Hasyim mengambil alih kepemimpinan bangsa Quraisy.

Perdagangan melalui rute ini merupakan hasil usaha hasyim untuk mendapatkan perjanjian
dan izin dari raja raja Roma, Persia, Ethiopia dan yaman bagi Quraisy.
Hal ini menjadi satu bukti bahwa perdagangan merupakan dasar perekonomian sebelum
Islam datang. Prasyarat untuk melakukan transaksi adalah adanya alat pembayaran yang
dapat di percaya. Satuan mata uang yang dipergunakan adalah dirham dan Dinar. Dominasi
Persia dan Roma juga tidak lepas atas berlakunya Dinar dirham di Arabia, dengan kian
kuatnya politik kedua negara itu maka alat pembayarannya pun makin dipercaya di wilayah
yang berada di bawah pengaruh kekuasaannya. Karena faktor itulah, bangsa Persia dan
Bangsa Romawai menjadi Satu satunya Mitra dagang orang orang Arab.
Dirham dan Dinar memiliki nilai yang tetap. Karena itu, tidak ada masalah dalam perputaran
uang. Jika dirham dinilai sebagai satuan uang, nilai dinar adalah perkalian dari dirham dan
jika diasumsikan dinar sebagai unit moneter, nilainya adalah sepuluh kali dirham. Walaupun
demikian dirham lebih umum digunakan daripada dinar karena hampir seluruh wilayah
kekaisaran Persia yang mata uangnya dirham dapat dikuasai angkatan perang Islam,
sementara tidak semua wilayah kekaisaran Romawi yang memiliki mata uang dinar dapat di
kuasai Islam. Karena itu, mata uang dirham lebih Populer di dunia usaha bangsa arab.
Selain menggunakan dirham dan dinar, alat pembayaran yang di gunakan pada awal periode
islam adalah Kredit. Ekspansi perdagangan di Arabai yang sudah berlangsung berabad abad
lamanya menuntut penggunaan kredit. Selain memiliki kelebihan yang dimiliki Dinar dan
Dirham sebagai alat pembayaran, kredit memiliki keuntungan lainnya2. Biasanya para

pedagang yang berpengalaman dan bereputasi tinggi akan menggunakan semacam surat
wesel dagang dan surat utang dalam transaksi bisnisnya. Meningkatnya perdagangan antara
syam dan yaman, yang berlangsung paling tidak dua kali setahun sebelum msa kenabian di
1

Philip K Hitti, History of The Arabs Tenth Edition (New York: Macmillan and Co, 1970) 44
Misalnya, untuk melakukan transaksi yang nialainya cukup tinggi tentu dibutuhkan koin koin yang banyak
sebagai alat pembayaran. Ini tentu tidak praktis. Karena berat dan volumenya yang dimiliki koin koin itu
mengurangi daya tariknya sebagai media pertukaran. Tambahan lagi, mungkin juga terjadi pada saat transaksi
pembeli tidak dapat menyediakan dirham dan dinar secara mudah dan cepat
2

mulai, menciptakan kemungkinan untuk menerbitkan dan menerima surat wesel tagih, cek
atau surta dagang diantara pedagang pedagang Quriasy dan Yaman.
Pada masa pemerintahan Khalifah Umar di terbitkan surat pembayaran cek yang
penggunannnya di terima oleh masyarakat. Menurut Al-Yaqubi, Umar menginstruksinkan
untuk mengimport sejumlah barang dagangan dari Mesir ke Madinah. Karena barang yang
diimport jumlahnya sangat besar, pendidtribusiaannya cukup besar, pendistribusiaannya
menjadi terhambat. Oleh karena itu Umar menerbitkan sejumlah cek kepada orang orang
yang berhak dan rumah tangga sehingga secara bertahap setiap orang dapat pergi ke

bendahara kaum muslimin dan mengumpulkan hartanya.
PRINSIP PRINSIP PERDAGANGAN
Perdagangan luar negeri adalah aktivitas jual beli yang berlangsung antar bangsa dan
ummat, bukan antar individu dari suatu negara3. Perdagangan luar negeri biasanya terjadi
anta negara memalui orang yang menjadi pelaku bisnisnya, sehingga seseorang bisa pergi
kenegara lain untuk mendatang suatu komoditi tertentu, kemudia dia melakukan transaksi
pembelian komoditi untuk dijual di negara lain, sehingga dia akan memberikan harga
komoditi untuk negaranya. Jenis komoditi yang diperdagangkan memang mempunyai
pengaruh kepada boleh tidaknya suatu aktivitas perdagangan. Yang dilihat adalah apakah
komoditi ini berbahaya atau kah tidak, contoh perdagangan yang dilarang adalah membawa
komoditi persentajaan ke negara kufur.
Perdagangan luar negeri dalam islam hanya bisa dilakukan dengan beberapa syarat:
• penduduk dalam negeri harus di penuhi kebutuhannya dari komoditi yang
di perdagangkan ke luar negeri
• Tidak menimbulkan kerugian bagi negara, baik negara asal maupun negara
tujuan
• Tidak di peruntukkan untuk menunjang permusahan dengan kaum muslim
• Komoditi yang di perdaganggkan baik secara fisik maupun sifatnya tidak
haram4
Secara khusus perdagangan secara prinsip adalah menghubungkan antara kelebihan produksi

suatu negara dengan kekurangan produk dari suatu negara (gainds Of trade) dengan pola pola
perdagangan baik yang dikenakan dalam bentuk pembatasan produk (Quota) atau pun dengan
mengenakan pungutan atas produk yang masuk (tariff)
Pengenaan tarif ini dalam pemerintahan Islam dikenal dengan Istilah Ushr, ushr adalah bea
impor yang dikenakan kepada semua pedagang, dibayar sekali dalam setahun dan hanya
berlaku terhadap barang yang nilainya lebih dari 200 dirham. Tingkat bea orang-orang yang
dilindungi adalah 5% dan pedagang muslim 2,5%. Hal ini juga terjadi di Arabsebelum masa
Islam,terutama di Mekkah, pusat perdagangan terbesar. Menurut Dr.Hamidullah, Rasulullah
S.A.W berinisiatif mempercepat peningkatan perdagangan walaupun menjadi beban
pendapatan negara. Ia menghapuskan semua bea masuk dan dalam banyak perjanjian dengan
berbagai suku menjelaskan hal tersebut. Ia mengatakan,”Barang-barang milik utusan
dibebaskan dari bea impor di wilayah muslim, bila sebelumnya telah terjadi tukar-menukar
barang”.5

3

Taqyudidin An Nabhani, Membangun system Ekonomi Perspektif Islam, Terj Maghfur Wachid (Surabaya:
Risalah Gusti,2002) 325
4
dirangkum dari bukunya Taqyudiin An Anbhani dari hal 326-338

5
Adiwarman Azwar karim, Sejarah ekonomi Islam,( Jakarta, IIIT,2001)51-52

Konsepsi hubungan perdagangan akan terangkum dalam Fiqh Muamalah6 dimana di
dalamnya mengatur hubungan antar sesama Muslim dan hubungan antar Muslim dan
Muslim dalam keseharian.
Dengan mendasarkan hubungan antar negara dengan syariah seperti dalam Fiqh muamalah
akan dengan sendirinya akan memberikan satu hubungan timbal balik antar negara yang
saling menghormati dan terjaga dari hal hal yang di haramkan.
POLA HUBUNGAN ANTAR NEGARA DALAM PRESPEKTIF ISLAM
Konsepsi Kekhalifahan di muka bumi ini memang memperke nalkan keuniversalam islam,
yang artinya manusia itu tidak tersekat sekat dalam suku bangsa ras dan golongan7 berikut ini
dalam konteks kekinian yang berdasarkan ajaran islam yang bisa memberikan kontribusi
hubungan ekonomi antar sesama negara Islam:
HAJI SEBAGAI BENTUK KONFRENSI ANTAR UMAT ISLAM DI DUNIA
Haji merupakan salah satu rukun islam yang di wajibkan tahun kesepuluh, kesembilan atau
keenam hijriah berdasarkan riwayat yang berbeda. Pada tahun 9 hijriah rasulullah
mengumumkan keinginannya untuk melaksanakan haji8
Haji adalah teknik penghapusan rasialisme, kesukuan, menhilang batas batas teritorial guna
pemerataan informasi mengenai tata kehidupan yang Islami, mengapa demikian karena di

musim Haji inilah berkumpul seluruh umat muslim sedunia, apabila ini bisa di manajemen
dengan baik, disini akan melahirkan banyak transaksi perdagangan antar wilayah, wilayah
yang kelebihan suatu produk akan dapat informasi daerah yang membutuhkan produk
tersebut demikian sebaliknya.
Sehingga dari sini aspek theologis dan aspek Asblul minnasnya terwujud antar negara.
ZAKAT ANTAR NEGARA SATU BENTUK HUBUNGAN EKONOMI
Zakat yang merupakan ibadah materil yang memiliki fungsi fiscal dan fungsi theological
yang akan mengarahkan para pelaksana zakat ke arah saling membantu dan saling peduli
terhadap sesama baik dalam konteks individu, konteks keluarga, konteks bangsa maupun
konteks antar bangsa.
Berikut ini janji Allah yang terangkum dalam Alquran9 bagi mereka yang menjalankan
instrumen zakat dalam kehidupan:
1. Zakat menjadi penyebab memperoleh rahmat dari Allah SWT :

6

Di dalam fiqh muamalah telah di jelaskan segala sesuatu tindakan keseharian mana yang halal, mana yang
haram, mana yang subhat
7
Meskipun demikian konsep ini hanya berjalan dalam era rosulullah saw dan era khulafaur rasyidun dan

setalahnya malah mementingkan suku dan golongan untuk meraih kekuasaan
8
Akram Diya’ al Umari, Tolak ukur peradaban Islam, Terj ( Yogyakarta, IRGiSoD,2003) 307
9
Al-quran ini adalah terjemahaan yang terkodifikasi dari departemen agama, meskipun ini di rasa kurang,
namun kedepan ada penyempurnaan pemaknaan dari salah satu hamba allah dalam menginterprestasikan Kalam
allah ini berdasarkan kaidah bahasa yang sesuai dan tepat guna yang berdasarkan kepada latar belakang
turunnya ayat tersebut yang di bawa ke dalam konteks kekinian yang mutahir, sehingga akan melahirkan makna
yang obyektif yang mendekati dengan keinginan dan maksud sesungguhnya ayat tersebut

"...dan Rahmat-Ku meliputi segala sesuatu. Maka akan akan Aku tetapkan rahmat-Ku untuk
orang-orang yang bertaqwa dan menunaikan zakat..." (QS Al A'raf, 7: 156).
2. Zakat merupakan satu bentuk penggalangan dana yang penggunaanya bisa di
rencakan secara matang
"...Sesungguhnya Allah pasti menolong orang yang menolong (agama)-Nya. Sesungguhnya
Allah Benar-benar Maha Kuat lagi Maha Perkasa. (yaitu) Orang-orang yang jika Kami
teguhkan kedudukan mereka di muka bumi niscaya mereka mendirikan shalat, menunaikan
zakat menyuruh berbuat ma'ruf dan mencegah dari perbuatan yang munkar..." (QS Hajj, 22:
40-41).


3. Zakat merupakan syarat persaudaraan dalam agama:
"Jika mereka bertaubat, mendirikan shalat dan menunaikan jakat, maka (mereka) adalah
saudara-saudaramu seagama..." (QS At Taubah, 9: 11).
4. Zakat merupakan cirri komunitas muslim yang berdaulat:
"Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka (adalah)
menjadi penolong bagi sebahagian yang lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma'ruf,
mencegah dari yang munkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat dan mereka taat pada
Allah dan Rasul-Nya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah; sesungguhnya Allah Maha
Perkasa lagi Maha Bijaksana" (QS At Taubah, 9: 71).
5. Zakat merupakan salah satu andil dalam dalam kontribui pembangunan ekonomi:
"Hanya yang memakmurkan masjid-masjid Allah10 ialah orang-orang yang beriman kepada
Allah dan hari kemudian, serta tetap mendirikan shalat, menunaikan zakat dan tidak takut
(kepada siapapun) selain kepada Allah..." (QS At Taubah, 9: 18).
Makna rahmad yang di maksud dalam penggumpulan zakat merupakan satu mekanisme
fiscal Negara yang apabila dikelola akan memberikan masukan pembiayaan yang siknifikan
untuk membangun tata kehidupan yang sejahtera, apabila sejahtera ini terwujud itulah wujud
dari rahmad Alla SWT.
Kesejahteraan suatu Negara dapat diukur dengan banyak atau tidaknya mustahi’ atau
Muzaki11, semakin besar jumlah muzakinya maka semakin kaya Negara tersebut atau
semakin banyak mustahi’nya maka semakin miskin Negara yang bersangkutan12

Karena begitu penting dan mendasarnya zakat inilah sehingga posisi zakat adalah sangat
penting dalam tingkat keimanan seseorang mukmin dan untuk lajunya roda pemerintahan

10

adalah tempat/negara/kedaulatan dimana dijalankan syariat islam secara kaffa
Asumsi yang dipergunakan adalah semua warga sadar akan fungsinya sebagai mana petunjuk Alqur’an
dengan penjelasa sunnah
12
dari konsepsi ini kita bisa membuat rasio kemakmuran dari ekonomi islam seperti rasio kemakmuran Muzaki
dan mustahi’ seperti konsepsi rasio gini yang mengukur tingkat pemerataan kesejahteraan suatu negara
11

Daulah Islamiyah. Seperti Hadits Nabi saw menyatakan posisi zakat sebagaimana yang
diriwayatkan dari Ibnu Umar r.a. bahwa Rasulullah saw bersabda:
"Saya diperintahkan untuk memerangi semua orang sampai mereka mengakui bahwa tidak
ada Tuhan selain Allah dan bahwa Muhammad adalah Rasulullah, mereka lakukan salat,
bayarkan zakat dan saling memberi nasihat sesama warga muslim." (H.R. Bukhari dan
Muslim).
Begitu juga yang diriwayatkan dari Ibnu Umar r.a., bahwa Rasulullah saw. Bersabda: "Islam

ini dibangun di atas lima fondasi, mengaku bahwa tidak ada Tuhan selain allah dan bahwa
Muhammad adalah Rasulullah, melaksanakan salat, membayar zakat, melaksanakan ibadah
haji ke Baitullah bagi orang yang mampu serta berpuasa pada bulan Ramadan." (H.R.
Bukhari dan Muslim)13
Apabila suatu Negara sudah memiliki tingkat kesejahteraan yang tinggi dimana rasio Muzaki
dan mustahi’nya memiliki angka lebih besar dari 114, maka di Negara tersebut memiliki
kelebihan pembiayaan zakat. Kelebihan pembiayaan zakat inilah yang akan memfungsikan
hubungan antar Negara islam dalam konteks Negara muzaki dan Negara mustahi’ sehingga
dari sini akan terbangun satu bangunan Kal jasadi wahid diantara kaum muslimin di seluruh
dunia.
Demikian prespektif penulis dalam memberikan pemahamannya terhadap konsepsi hubungan
ekonomi antar Negara dalam prespektif islam, namun secara khusus kami belum bisa
mensintesakan sistematika perdagangan internasional yang pas dalam prespektif islam, Hal
ini menurut pengamatan penulis di karenakan:
1. Dasar kepemilikan harta ini adalah Milik Allah sebab Allah lah yang semata mata
sebagai pencipta pengatur dan pemilik segala apa yang ada di dunia ini dan manusia
di persilahkan

untuk memanfaatkan secara bijaksana khususnya kepada Kaum


muslimin dalam konteks kenegaraan, lihat Qs Al-maidah 17, An-Nur 33, Al Hadid 7
2. Prinsip dasar kenegaraan yang ditanamkan oleh Rosulullah SAW adalah kemandirian
dalam bernegara, sehingga akan terlihat minimnya catatan catatan hubungan antar
negara yang spesifik, selain hubungan penaklukan atau peperangan dengan lain
3. Negara Islam yang pernah ada adalah satu imperium yang sangat besar dan luas
4. Minimnya catatan catatan tentang hubungan luar negeri antar negara dari sejarah
kehalifahan Islam, yang banyak muncul adalah buku buku catatan yang bernilai
filsafat dan theologic.

13

http://zakat.al-islam.com/def/default.asp?l=ind&filename=def/desc/item1/item1/desc3

14

Rasio Mz dan Mst=

Mz
Mst

Kondisi Negara dikatakan Makmur apabila angka rasionya >1
Kondisi Negara dikatakan Miskin/belum makmur apabila angka rasiona