Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS men

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS mengalami penguatan pada penutupan Jumat
(2/10). Berdasarkan Bloomberg Dollar Index, rupiah ditutup di level Rp 14.646 per
dolar AS pada Jumat, menguat 45 poin atau 31 persen dibandingkan penutupan
Kamis (1/10) di level Rp 14.691 per dolar AS.
Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo mengatakan, pergerakan rupiah
tidak bisa dikaitkan dengan satu aktivitas. Paket kebijakan ekonomi yang
dikeluarkan pemerintah pada 9 dan 30 September serta paket kebijakan yang
dikeluarkan Bank Indonesia dinilai masih memerlukan waktu untuk diimplikasi.
"Bahwa satu hari kejadian nilai tukar menguat atau melemah kita lihat faktor
utama itu ekternal," ujar dia.
Agus menyebutkan, paket kebijakan ekonomi yang dikeluarkan dan direspons BI
akan menghasilkan kondisi yang lebih baik dalam jangka pndek untuk
pengendalian nilai tukar dan untuk kualitas pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Kebijakan di pasar modal yang sudah keluarkan kemudian diimplementasikan
dengan konsisten. Implementasi tersebut alan terlihat, misalnya izin usaha bisa
lebih cepat, memangkas regulasi yang tumpang tindih serta memperbaiki dwelling
time akan langsung menciptakan image positif.
Banyak hal yang mempengaruhi nilai tukar terutama karena persepsi dan sentimen.
Jika persepsi dan sentimen tersebut bisa dilawan dengan contoh konkret dari hasil
kebijakan itu akan bisa membangun kepercayaan dan membuat nilai tukar rupiah
membaik.

Agus meminta semua pihak harus mendukung dengan persepsi yang positif
kerjasama pemerintah dan lembaga terkait untuk stabilisasi nilai tukar. Diharapkan,
pertumbuhan ekonomi Indonesia meningkat dari 4,67 persen pada kuartal kedua
menjadi setidaknya 4,9 persen pada akhir tahun.
Jika dibandingkan negara lain seperti Brasil pertumbuhan ekonominya minus 4,5
persen, Rusia minus 1,5 persen. Kondisi Indonesia dinilai masih positif. Nilai tukar
rupiah jika dibandingkan negara lain juga dinilai menguat. Mata uang Brasil
terdepresiasi 49 persen (ytd), Turki 29 persen, dan Malaysia 26 persen. Sedangkan
Indonesia terdepresiasi 18 persen. Agus meminta masyarakat optimistis dan jangan
memberikan kesan Indonesia dalam kondisi lemah.

Rupiah Hari Ini Kian Melemah, BI Hati Hati Ambil
Kebijakan Moneter !!!
Smeaker.com- Gubernur Bank Indonesia (BI), Agus DW Martowardojo berharap para eksportur
melepas valas karena tekanan nilai tukar rupiah hari ini akan terus berlanjut. Hal ini untuk
menyeimbangkan supply dan demand, sehingga nilai tukar tidak begitu tertekan.
Nilai tukar rupiah terhadap dolar yang tembus angka Rp 14.049 per USD disebabkan
banyaknya jual di pasar saham. Selain itu juga disebabkan karena turunnya harga minyak dunia.
Kondisi saat ini termasuk di bawah nilai ideal pasar. Sehingga menguntungkan Negara yang
memiliki industry pengolahan kuat.

Untuk Indonesia bergantung dengan ekspor komoditas primer sekitar 50 persen. Sehingga
Indonesia tidak mendapat manfaat dari pelemahan mata uang. Artinya Indonesia tidak ikut
berkompetisi dalam mata uang.
Menurut kepala Riset NH Korindo Secrities Indonesia, Reza Priyambada mata uang Tiongkok
yang melemah saat ini akan merimbas pada Negara di Asia, termasuk Indonesia.
Kemungkinan akan menginfeksi global dan memberikan sentiment negative pada pelaku pasar.
Sehingga mata uang Garuda terus melaju lesu. Hingga saat ini belum ada strategi untuk
menguatkan rupiah.
Samuel Sekuritas Indonesia memprediksi, Rupiah yang makin melemah bersamaan dengan
makin kuatnya dolar di pasar negera berkembang. Sehingga berbagai kebijakan terus
dikeluarkan oleh pemerintah dan BI. Agar stabilitas pasar keuangan terjadi.

Bank Indonesia sendiri menyatakan akan terus berhati-hati untuk mengambil kebijakan
moneter. Hal ini untuk merespons pelemahan nilai tukar rupiah.
Saat ini BI tengah mengambil kebijakan untuk menguatkan rupiah agar fluktuasi rupiah terjaga.
Walalupun belum dapat memberikan sentiment positif bagi rupiah hari ini.
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Tirta Segara menuturkan untuk mencegah
fluktuasi rupiah perlu dilakukan kebijakan. Seperti halnya mendevaluasi mata uang.
BI belum dapat memprediksi pergerakan nilai tukar rupiah hari ini. Tetapi BI akan tetap
menjaga agar pergerakan rupiah tidak mengalami fluktuatif yang tinggi. Agar tidak membuat

pasar semakin tertekan.