1278 337 3017 1 10 20180308
ANALISIS EKUITAS MEREK ( BRAND EQUITY) HONDA BEAT PADA PT. GLOBAL JAYA PERKASA PEKANBARU
Desi Yelvanita dan Nurman
Mahasiswi dan Dosen Program Studi Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Islam Riau Email : nurman07@soc.uir.ac.id
Abstract
To the effect of observational it is subject to be know and word brand equity Honda BeAt's motorbike on PT. Global Jaya Perkasa Pekanbaru. Writer utilizes Davit Aaker's theory (1996;8) one say that Brand equity is a group asset (and liabilities) one that bound up by the name of brand and symbol, so gets to add aught point in product or particular service. Asset that exists in that brand covers: Brand awareness, perceiver quality, brand association, and brand loyality (in Rangkuti, 2002;39). This observational type is observational descriptive survey. Type and date source that is utilized in this research is perimer's data and secondary date. Sample pull tech that researcher utilizes which is utilize census tech to fire an employee as much 4 person as to key informen, and sample pull tech aksidental's Sampling to consumer that total 30 person. Methodic date collecting that did by which is with broadcasts kuisioner and does interview. There is tech even analyze date that researcher do be analyze kualitatif. Result observationaling to point out that brand equity Honda Beat's motorbike on PT. Global Jaya Perkasa Pekanbaru most good category. it because of consumer has had brand awareness, perceived quality, brand association and brand loyality. Of acquired conclusion result deep observational it, that awareness, perceived quality, brand association and brand loyality consumer to Honda BeAt progressively increases, therefore writer give tips to on one's side firm as follows: (1 ) firm need to increase promotion as broadcast flyer, making more advertising creative and innovative again so consumer gets more know Honda BeAt with every consideration. (2 ) Need to increase service qualities, so coming consumer buys Honda BeAt to perceive pleased and conveniently recommend motorbike buy to friend, family and its acquaintance. (3 ) Complete or add stok spare park especially spare park Honda BeAt, so makes easy consumer get spare park whatever one is needed. Key words : Brand and Brand Equity
Abstrak
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menjelaskan ekuitas merek sepeda motor Honda BeAt pada PT. Global Jaya Perkasa Pekanbaru. Penulis menggunakan teori Davit Aaker (1996;8) yang mengatakan bahwa Ekuitas merek adalah sekumpulan aset (dan liabilities) yang terkait dengan nama merek dan simbol, sehingga dapat menambah nilai yang ada dalam produk atau jasa tertentu. Aset yang terdapat dalam merek tersebut meliputi: Kesadaran merek, kesan kualitas, asosiasi merek, dan loyalitas merek (dalam Rangkuti, 2002;39).Jenis penelitian ini adalah penelitian survey deskriptif. Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalahdata perimer dan data sekunder. Teknik penarikan sampel yang peneliti gunakan yaitu menggunakan teknik sensus untuk karyawan sebanyak 4 orang sebagai key informan, dan teknik penarikan sampel Sampling aksidental untuk konsumen yang berjumlah 30 orang. Metode pengumpulan data yang dilakukan dengan yaitu dengan menyebarkan kuisioner dan melakukan wawancara. Adapun teknik analisis data yang peneliti lakukan adalah analisis kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekuitas merek sepeda motor Honda Beat pada PT. Global jaya Perkasa Pekanbaru terkategori baik. hal ini dikarenakan konsumen telah memiliki kesadaran akan merek, kesan kualitas, asosiasi merek dan loyalitas merek. Dari hasil kesimpulan yang diperoleh dalam penelitian ini, agar kesadaran merek, kesan kualitas, asosiasi merek dan loyalitas merek konsumen terhadap Honda BeAt semakin meningkat, maka penulis memberikan saran kepada pihak perusahaan sebagai berikut: (1) Perusahaan perlu meningkatkan promosi seperti menyebarkan brosur, membuat iklan yang lebih kreatif dan inovatif lagi sehingga konsumen dapat lebih mengenal Honda BeAt dengan baik. (2) Perlu meningkatkan kualitas pelayanan, sehingga konsumen yang datang membeli Honda BeAt merasa puas dan dengan senang hati merekomendasikan pembelian sepeda motor kepada teman, keluarga dan kenalannya. (3) Melengkapi atau menambah stok spare park terutama spare park Honda BeAt, sehingga memudahkan konsumen memperoleh spare park apa saja yang dibutuhkan. Kata Kunci : Merek dan Ekuitas merek
Analisis Ekuitas Merek (Brand Equity) Honda Beat Pada PT. Global Jaya Perkasa Pekanbaru
Desi Yelvanita dan Nurman
PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
(tiga) pemain utama, yaitu Honda, Yamaha Merek adalah suatu nama, istilah,
dan Suzuki. Berikut ini adalah 10 sepeda tanda, lambang atau desain atau kombinasi
motor terlaris di indonesia sepanjang tahun dari
mengidentifikasikan barang atau jasa dari
Tabel 1 : Data 10 Jenis Sepeda Motor
sekelompok penjual dan diharapkan akan
Terlaris 2013.
membedakan barang atau jasa tersebut dari
produk-produk pesaing. Untuk itu dalam era
persaingan saat ini, peranan merek menjadi
1 Honda Beat F1
sangat penting dalam dunia bisnis.
2 Honda Vario Techno 125 1.026.693
Pada umumnya, sebagian besar
3 Honda Supra X125 418.796
pelanggan tidak ingin direcoki oleh
4 Yamaha New V-Ixion 412.912
banyaknya informasi mengenai karakteristik
5 Yamaha Soul Gt
fisik suatu produk. Hal ini disebabkan
6 Yamaha Mio J
karena pelanggan sebenarnya tidak ingin 350.005
7 Yamaha Mio Gt
8 Honda Revo
membeli semua karakeristik fisik produk
9 Honda Vario Cw 287.992
yang ditawarkan, tetapi menginginkan
10 Suzuki Satria Fu 150 258.051
keuntungan yang bisa diperoleh dari produk Sumber : www.aisi.com , 2014 tersebut. Dengan demikian pengambilan
Berdasarkan data Asosiasi Industri keputusan untuk membeli suatu produk
Sepedamotor Indonesia (AISI) diatas, Honda menjadi sangat subjektif dan sangat
BeAt FI menduduki posisi pertama sebagai dipengaruhi oleh berbagai faktor yang
sepeda motor terlaris 2013 dengan penjualan bersifat intangible, seperti loyalitas terhadap
1.856.484 unit. Alasan utama yang merek, kesadaran merek (brand awareness),
melatarbelakangi mengapa Honda BeAt kesan kualitas (perceived quality) dan
selalu dipilih konsumen, karena Honda asosiasi terhadap merek. Semua faktor itu berhasil mengukuhkan dirinya sebagai “Raja disebut juga brand equity.
Skuter” di Indonesia, sejak diluncurkan Dengan memiliki ekuitas yang kuat
pertama kali pada 2008 dan konsisten dan kerja keras manajemen untuk
dengan produknya hingga hari ini. memperkenalkan dan mengelolah merek
Selama ini jenis sepeda motor yang tersebut dapat diukur dengan seberapa besar
banyak digemari adalah sepeda motor jenis perusahaan lain bersedia membayar untuk
bebek yang menggunakan sistem transmisi merek yang bersangkutan. Tinggi nya nilai
(gigi pada kendaraan). Namun pada saat ini, terhadap suatu merek yang sudah terkenal
sepeda motor jenis skuter metic sangat disebabkan karena saat ini semakin sulit
digemari oleh masyarakat indonesia. membangun sebuah merek dibandingkan 10
Penjualan sepeda motor jenis ini menduduki tahun yang lalu.
posisi teratas dan mengalahkan penjualan Saat ini sepeda motor menempati
motor bebek dan sport. Berikut ini adalah peran utama dalam sendi kehidupan
data AISI penjualan sepeda motor nasional masyarakat indonesia. Dengan sepeda
kuartal I 2014 :
motor, mobilitas masyarakat pun tinggi.
Tabel 2 : Penjualan Sepeda Motor
Seseorang bisa pergi kemana saja tanpa
Nasional Kuartal I 2014.
khawatir terjebak macet dan tanpa perlu
Kuartal I Pang
mengeluarkan uang untuk tarif angkutan
umum yang semakin tinggi. Karena sepeda
motor adalah alat transportasi yang cepat
1 Honda
dan sederhana, sehingga dapat dilihat
2 Yamaha
banyaknya 4,17 perusahaan otomotif
mengeluarkan berbagai macam model alat
5 TVS
transportasi sepeda motor dalam berbagai
Total
macam dan bentuk. Dalam dunia bisnis Sumber : www.aisi.com , 2014 sepeda motor, saat ini didominasai dengan 3
Jurnal Valuta Vol 1 No 2, Oktober 2015, 215-232
ISSN : 2502-1419
Berdasarkan tabel data AISI disusul oleh Honda Vario series yang terjual (Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia)
700.875 unit, Honda Scoopy sebesar diatas, saat ini AHM berhasil merebut 63,05
140.623 unit, Honda Spacy sebesar 13.682 % pangsa pasar nasional, penjualan ini
unit, serta motor skutik premium Honda meningkat dari tahun sebelumnya, dengan
PCX yang terjual 900 unit. penjualan sebanyak 1.254.662 unit pada
Honda BeAt mempunyai desain dan kuartal I 2014, mengalahkan Yamaha yang
body yang lebih ramping serta disertai hanya 31,01%. Posisi ketiga ditempati oleh
sistem brake lock berfungsi sebagai rem suzuki dengan 4,17%. Kontribusi terbesar
tangan, side stand switch yang fungsinya pencapaian penjualan tersebut berasal dari
agar mesin tidak dapat dinyalakan saat segmen skutik. Penjualan Honda BeAt FI
standar samping dalam posisi turun, dan mampu mendongkrak total penjualan skutik
kapasitas mesin lebih ringan membuat Honda dengan angka penjualan 1.020.709
sepeda motor ini lebih irit bahan bakar unit. Pencapaian ini menjadikan motor
dibanding sepeda motor matic lainnya yang skutik injeksi 110cc ini berkontribusi 54,4%
sudah dikenal sangat boros.Berikut adalah terhadap total penjualan skutik Honda.Selain
perbandingan harga sepeda motor Honda itu, kesuksesan penjualan Honda BeAt FI
BeAt dengan beberapa pesaingnya:
Tabel 3 : Daftar Perbandingan Harga Jual Honda BeAt, Yamaha Mio, dan Suzuki Spin Per Unit
No Tipe Sepeda Motor
Merek
Harga Jual Per Unit
1 New BeAt F1 Spoke
Rp 13.704.000 2 New BeAt F1 CW
Honda
Rp 14.576.000 3 New BeAt CBS
Honda
Rp 15.007.000 4 Mio J CW F1
Honda
Rp 14.160.000 5 Mio J CW F1 Teen
Yamaha
Rp 14.283.000 6 Spin 125 NR II
Sumber : Brosur PT. Global Jaya Perkasa, PT. Askapindo Kedaton Motor, dan Suzuki Finace, 2014
Keunggulan teknologi suatu produk menentukan image dari sebuah merek dalam mempunyai pengaruh besar terhadap
benak konsumen. Berikut ini adalah data kepuasan konsumen di samping harga,
perbandingan tentang spesifikasi antara karena dua hal tersebut merupakan alat
sepeda motor Honda BeAt, Yamaha Mio, komunikasi
dan
arah yang
dapat
dan Suzuki Spin
Tabel 4 : Perbandingan Data Keunggulan Spesifikasi Sepeda Motor Honda BeAt Terhadap Yamaha Mio, dan Suzuki Spin.
No Spesifikasi
Honda BeAt
Yamaha Mio
Suzuki Spin
1 Berat Kosong
93 Kg Kapasitas Tangki Bahan
93 Kg
87 Kg
3,6 L Bakar
2 3,7 L
3,7 L
3 Jarak Terendah Ketanah
12v 32w x 1 (ice blue
4 Lampu Depan
12v 32w x 1
head lamp)
12v 34w x 1
1859 x 680 x 5 Dimensi P x L x T
1.863 x 675 x
1827 x 675 x 1050mm
1055 mm 6 Perbandingan Kompresi
80/90 - 14 M/C
7 Ukuran Ban Depan dan
80/90-14mc40p 90/90- 70/80-14mc32p Belakang
40P90/90 - 14
14mc46p
80/80-14mc38p
M/C 46P
Sumber : www.aisi.com , 2014 Semakin tingginya peminat metik
dengan hanya mengeluarkan DP (uang sekarang ini didukung oleh adanya pihak
muka) sekitar Rp 2.800.000,00 dan angsuran ketiga, seperti lesing yang membantu
sekitar Rp 571.000,00 dalam jangka waktu masyarakat dalam membeli sepeda motor
tiga tahun sepeda motor sudah menjadi milik khususnya Honda BeAt secara kredit,
sendiri. Adapun yang menjadi lesing pada
Analisis Ekuitas Merek (Brand Equity) Honda Beat Pada PT. Global Jaya Perkasa Pekanbaru
Desi Yelvanita dan Nurman
perusahaan ini adalah Mega Finance dan FIF Riau Dalam Hal Penjualan dan Pelayanan”. Finance.
Dan Misi perusahaan adalah “ Melayani PT. Global Jaya Perkasa merupakan
Dengan Sepenuh Hati Agar Tercipta salah satu sub dealer terbesar resmi sepeda
Harmonis Antara motor merek Honda di pekanbaru yang
Hubungan
Yang
Karyawan, Pelanggan, Pemiliik Serta beralamat dijalan Subrantas Km. 10.
Dengan Lingkungan Masyarakat Sekitar”. Perusahaan ini berdiri pada tahun 2004 dan
Selain PT. Global Jaya Perkasa ada diresmikan menjadi dealer pada tanggal 1
beberapa sub dealer resmi Honda di april 2005. Adapun Visi perusahaan ini
Pekanbaru, seperti dalam tabel berikut ini : adalah “ Menjadi Dealer Terbaik No. 1 Di
Tabel 5 : Nama-nama Sub Dealer di Pekanbaru
No Nama Alamat Perusahaan
1 PT. Citra Honda Nusantara
Jl. Jend. Sudirman 26-28
2 PT. Mitra Motor Semesta
Jl.Sekolah/Khayangan No. 56
3 PT. Cdn - So Arengka
Jl, Soekarno Hatta 88, Labuh
4 PT.HamparanOrion Hasil Opt.Imal
Jl. Kaharuddin Nasution 203 A-C
5 PT. Mitra Pinasthika Mustika Jl. Durian No. 34 A-B Payung Sekaki Kota Pekan Baru 6 PT Tunas Dwipa Matra
Jl.Hang Tuah No.118 A-B-C Kota Pekan Baru
Sumber : PT. Global Jaya Perkasa, 2014 PT. Global Jaya Perkasa merupakan
ringan, angsuran yang murah atau salah satu sub dealer terbesar di pekanbaru
terjangkau, subsidi DP, discount tenor, dan dan masih konsisten dalam menjual sepeda
hadiah langsung. Penjualan Honda BeAt motor merek Honda khususnya sepeda
pada saat ini cukup signifikan dapat dilihat motor BeAt hingga sampai saat ini. Untuk
dari data penjualan BeAt dari tahun 2011- menarik minat beli konsumen PT. Global
2013 perbulannya berjumlah sebagai Jaya Perkasa melakukan promosi berupa:
berikut:
melakukan pameran, DP (uang muka) yang
Tabel 6 : Data Penjualan BeAt series PT. Global Jaya Perkasa 2011-2013
Tahun Penjualan (dalam unit)
NO Bulan
76 Unit 15,15 2 Februari
81 Unit 15,71 3 Maret
80 Unit 12,67 4 April
83 Unit 18,07 5 Mei
91 Unit 18,18 6 Juni
79 Unit 16,17 7 Juli
83 Unit 13,96 8 Agustus
80 Unit 15,94 9 September
83 Unit 9,21 10 Oktober
85 Unit 14,86 11 November
89 Unit 14,10 12 Desember
Sumber : PT. Global Jaya Perkasa, 2014 Berdasarkan tabel diatas menjukkan
terjual sebanyak 1002 unit dengan bahwa penjualan Hoda BeAt Series pada
meningkatnya penjualan sebesar 14,77 % PT. Global Jaya Perkasa selalu mengalami
dari total penjualan pada tahun 2012. peningkatan penjualan per unit secara
Terjadinya peningkatan penjualan Honda signifikan dari tahun ke tahun, yaitu pada
tiap tahunnya, dapat tahun 2011 terjual mencapai 703 unit,
BeAt series
membuktikan bahwa semakin antusiasnya kemudian tahun 2012 terjual sebanyak 873
masyarakat dalam menggunakan Honda unit yakni terjadinya peningkatan penjualan
BeAt.
sebesar 24,18 % dari total penjualan tahun Berdasarkan fenomena di atas, 2011, dan selanjutnya pada tahun 2013
penulis tertarik mengadakan penelitian
Jurnal Valuta Vol 1 No 2, Oktober 2015, 215-232
ISSN : 2502-1419
dengan judul “Analisis Ekuitas Merek Aset yang terdapat dalam merek tersebut
(Brand Equity) Honda BeAt Pada PT.
meliputi: Kesadaran merek, kesan kualitas,
Global Jaya Perkasa Pekanbaru”
asosiasi merek, dan loyalitas merek (dalam Rangkuti, 2002;39).
Rumusan Masalah
Brand equity adalah nilai yang Berdasarkan Uraian diatas maka
dimiliki oleh sebuah merek. Dan tinggi atau penulis mengajukan masalah pokok dalam
rendahnya ekuitas merek ini ditentukan oleh penelitiannya yaitu : Bagaimana Ekuitas
sejauh mana konsumen (Amir, 2005;148) :
Merek (Brand Equity) Sepeda Motor
a. Akan mengenalnya sebuah merek
Honda BeAt di Pekanbaru”.
(brand awareness).
b. Loyal untuk selalu membeli merek
Tujuan Penelitian
tersebut (brand loyality. Sejalan dengan perumusan masalah
c. Kesesuaian mutu yang diharapkan diatas, maka penelitian ini bertujuan:Untuk
(perceived quality). mengetahui dan menjelaskan ekuitas merek
d. Asosiasi tentang satu hal dengan sepeda motor Honda BeAt pada PT. Global
merek tersebut (strong association). Jaya Perkasa Pekanbaru.
e. Konsisten merek dengan, misalnya mutu, ketahanan, dan lain-lain.
STUDI KEPUSTAKAAN
f. Dan berbagai nilai lainnya seperti
Ekuitas Merek (Brand Equity)
legalisasi yang dimiliki (paten / Salah satu cara untuk menguasai
trademark , dan hubungan dengan pasar adalah melalui kepemilikan pasar
saluran).
dengan merek yang dominan dengan cara Ekuitas merek mencerminkan posisi membangun merek dan peningkatan ekuitas
suatu produk dalam benak konsumen. Suatu merek. Dalam kondisi pasar yang
merek dikatakan mempunyai ekuitas jika kompetitif,
merek tersebut mampu mempengaruhi pelanggan adalah kunci kesuksesan.
perilaku konsumen dalam mempertahankan Beragam
merek di pikiran mereka, dan pada akhirnya memainkan peranan kuat pada berbagai
akan mempengaruhi minat beli baik di masa waktu dan tempat. Saat ini, para pelanggan
sekarang maupun di masa yang akan datang. memberikan bobot yang lebih besar pada
Brand equity atau ekuitas merek kualitas dan nilai dalam membuat keputusan
tidak terjadi dengan sendirinya tetapi pembelian. Oleh karena itu, agar dapat
ditopang oleh elemen-elemen pembentuk memenangkan persaingan akibat banyaknya
brand equity (Rangkuti, 2002;68) antara produk sejenis dipasaran, setiap operator
lain:
harus meningkatkan “brand” atau citra
1) Brand Awareness (Kesadaran
merek yang telah ada sehingga dapat
Merek)
cendrung membeli perusahaan.
menciptakan kesetiaan pelanggan terhadap
Konsumen
merek yang sudah dikenal karena merasa Untuk mengetahui ekuitas merek
aman dengan sesuatu yang sudah dikenal. pada produk-produk yang dimiliki oleh
Dengan kata lain, sebuah merek yang setiap perusahaan diperlukan aset-aset yang
dikenal mempunyai kemungkinan bisa membentuk ekuitas merek (brand equity),
diandalkan, kemantapan dalam bisnis, dan sehingga perusahan dapat menyesuaikan
kualitas yang dipertanggungjawabkan. aktivitas pemasaran yang dilakukan melalui
Menurut Aaker (1997) kesadaran “brand” yang terbentuk di benak pelanggan
merek adalah kesanggupan seorang calam untuk dapat meningkatkan ekuitas merek
pembeli untuk mengenali atau mengingat perusahaan.
kembali bahwa suatu merek merupakan Menurut Aaker (1996;8) Ekuitas
bagian dari kategori produk tertentu. Peran merek adalah sekumpulan aset (dan
brand awareness tergantung sejauh mana liabilities) yang terkait dengan nama merek
kadar kesadaran yang dicapai suatu merek dan simbol, sehingga dapat menambah nilai
(Simamora, 2001;74).
yang ada dalam produk atau jasa tertentu.
Analisis Ekuitas Merek (Brand Equity) Honda Beat Pada PT. Global Jaya Perkasa Pekanbaru
Desi Yelvanita dan Nurman
Selanjutnya kesadaran merek adalah loyalitas mereka terhadap merek. Kesan tingkatan kesadaran seseorang untuk
kualitas yang positif akan mendorong mengenal adanya suatu merek sebagai
keputusan pembelian dan menciptakan bagian dari kategori produk. Pengenalan
loyalitas terhadap produk tersebut. Karena maupun pengingatan merek akan melibatkan
Perceived quality merupakan persepsi upaya mendapatkan identitas nama dan
konsumen maka dapat diramalkan jika menghubungkannya ke kategori produk.
Perceived quality pelanggan negatif, produk Untuk
meningkatkan brand tidak akan disukai dan tidak akan bertahan awareness pelanggan terhadap merek
lama dipasar. Sebaliknya, jika Perceived produk, maka perusahaan dapat melakukan
quality pelanggan positif, maka produk akan beberapa
disukai dan akan bertahan lama dipasar. (Kartajaya, 2010;65) :
Menurut Hasan (2008;158) Kesan
a. Membuat pesan yang singkat agar kualitas adalah persepsi pelanggan terhadap pelanggan cepat ingat tapi sulit
mutu atau keunggulan suatu produk dilihat melupakannya.
dari fungsi relatif produk dibandingkan
b. Gunakan tagline yang pendek untuk
Simamora (2001;74) mendukung jingle yang menarik.
produk
lain.
menyebutkan bahwa kesan kualitas adalah
c. Mengembangkan
persepsi pelanggan terhadap kualitas atau memiliki keterkaitan erat dengan
simbol
yang
keunggulan suatu produk atau layanan dari merek, contohnya simbol MTV
fungsinya secara relatif dengan produk- yang memiliki singkatan dan
produk lain. Kesan kualitas menurut Aaker karakter simbol kuat terhadap merek
(1996;24) adalah persepsi pelanggan program televisi yang berisikan
keseluruhan kualitas atau musik-musik.
terhadap
keunggulan suatu produk atau jasa layanan
d. Menggunakan publisitas sebagai berkaitan dengan maksud yang diharapkan. pelengkap iklan. Hal ini bukan saja
Dalam Simamora, dkk (2001;104- sebagai media promosi, tapi juga
105) Berikut adalah berbagai hal yang perlu untuk mengomunikasikan pesan dan
diperhatikan dalam memberikan perceived proses penciptaan citra.
quality tinggi (Davit Aaker 1996) :
e. Memanfaatkan kesempatan untuk
terhadap kualitas. menjadi sponsor suatu acara, dengan
a. Komitmen
Perusahaan
harus mempunyai
cara melakukan barter dalam
komitmen terhadap kualitas serta sponsorship. memelihara kualitas bukan hanya
f. Mempertimbangkan
basa-basi tetapi tercermin dalam menempatkan merek pada produk
untuk
tindakan tanpa kompromi. lain (brand extension), namun
b. Budaya kualitas. Komitmen kualitas sebaiknya jangan terlalu banyak
harus terefleksi dalam budaya extension karena akan sulit untuk
perusahaan, norma perilakunya, dan mengolahnya.
nilai-nilai lainnya. Jika perusahaan
g. Menggunakan icon untuk membantu dihadapkan kepada pilihan kualitas pelanggan sadar akan merek,
dan biaya maka kualitas yang harus contohnya Kolonel Sanders untuk
dimenangkan.
restoran Kentucky Fried Chicken
c. Informasi masukan dari pelanggan. (KFC) dan Ronald McDonald untuk
Pada akhirnya dalam membangun restoran McDonald’s.
perceived quality pelanggan-lah
2) Perceived Quality (kesan kualitas)
mendefenisikan kualitas. Perceived quality akan membentuk
yang
Sering kali para pemimpin keliru persepsi kualitas dari suatu produk dimata
dalam memperkirakan apa yang di pelanggan. Persepsi terhadap kualitas
anggap penting oleh pelanggannya. keseluruhan dari suatu produk atau jasa
Untuk kartu kredit, misalnya para dapat menentukan nilai dari produk atau jasa
manajer memperkirakan bahwa tersebut dan berpengaruh secara langsung
kemudahan memperoleh kartu kredit kepada keputusan pembelian konsumen dan
adalah yang paling penting bagi
Jurnal Valuta Vol 1 No 2, Oktober 2015, 215-232
ISSN : 2502-1419
pelanggan, padahal bagi pelanggan asosiasi merek yang terbentuk dibendak keamanan dan jaminan terhadap
konsumen. Konsumen yang terbiasa kartu hilang adalah yang terpenting.
menggunakan merek tertentu cendrung
d. Sasaran/standar yang jelas. Saran memiliki konsistensi terhadap brandimage kualitas harus jelas dan tidak terlalu
atau hai ini disebut juga dengan kepribadian umum karena sasaran kualitas yang
merek (brand personality). terlalu umum cendrung menjadi
Selanjutnya apabila para konsumen tidak bermanfaat. Kualitas juga
beranggapan bahwa merek tertentu secara harus memiliki standar yang jelas,
fisik berbeda dari merek pesaing, citra dapat dipahami dan diprioritaskan.
merek tersebut akan melekat secara terus- Terlalu banyak saran tanpa prioritas
menerus sehingga dapat membentuk sama saja dengan tidak mempunyai
kesetiaan terhadap merek tertentu, yang sasaran yang fokus yang pada
disebut dengan loyalitas merek (brand akhirnya
Asosiasi merek dapat menciptakan sendiri.
perusahaan
itu
suatu nilai bagi perusahaan dan para
e. Kembangkan
pelanggan, kerena ia dapat membantu proses berinisiatif.
karyawan
yang
penyusunan informasi untuk membedakan dimotivasi dan diizinkan untuk
Karyawan
harus
merek yang satu dengan merek yang lain. berinisiatif serta dilibatkan dalam mencari solusi masalah yang
4) Brand Loyality (loyalitas merek)
dihadapi dengan pemikiran yang Loyalitas merek adalah ukuran dari kreatif dan inovatif. Karyawan juga
kesetiaan konsumen terhadap suatu merek. secara aktif dilibatkan dalam
Loyalitas merek merupakan inti dari brand pengendalian kualitas pelayanan.
equity yang menjadi gagasan sentral dalam pemasaran, karena hal ini merupakan satu
3) BrandAssociation (asosiasi merek)
ukuran keterkaitan seorang pelanggan pada Brand assosiation (Asosiasi merek)
sebuah merek. Apabila loyalitas meningkat, adalah segala kesan yang muncul dibenak
maka kerentaan kelompok pelanggan dari seseorang yang terkait dengan ingatannya
serangan kompetitor dapat dikurangi. Hai ini mengenai suatu merek. Kesan-kesan yang
merupakan suatu indiikator dari brand terkait merek akan semakin meningkat
equity yang berkaitan dengan perolehan laba dengan semakin banyaknya pengalaman
dimasa yang akan datang karena loyalitas konsumen dalam mengkonsumsi merek atau
merek secara langsung dapat diartikan dengan semakin seringnya penampakan
sebagai penjualan dimasa yang akan datang merek
komunikasinya. Berbagai asosiasi merek Membangun merek yang kuat tidak yang saling berhubungan akan menimbulkan
berbeda dari membangun sebuah rumah. suatu rangkaian yang disebut brand image.
Untuk memperoleh bangunan rumah yang Semakin banya asosiasi yang saling
kukuh, kita memerlukan pondasi yang kuat. berhubungan, semakin kuat brandimage
Bagitu juga dengan membangun dan yang dimiliki oleh merek tersebut (Durianto
mengembangkan merek. Ia memerlukan dkk, 2001;69).
pondasi yang kuat, caranya adalah Aarker (1996;160) mendefenisikan
(Rangkuti, 2002 : 5) :
asosiasi merek adalah segala hal yang
a. Memiliki positioning yang tepat. berkaitan dengan ingatan mengenai merek.
Merek dapat di positioningkan Asosiasi itu tidak hanya eksis, namun juga
dengan berbagai cara, misalnya memiliki suatu tingkat kekuatan (dalam
dengan menempatkan posisinya Rangkuti, 2002;44). Berbagai asosiasi yang
secara spesifik dibenak pelanggan. diingat konsumen dapat dirangkai sehingga
Membangun positioning adalah membentuk citra tentang merek atau brand
menempatkan semua aspek dari image didalam benak konsumen. Secara
brand value (termasuk manfaat sederhana brand image adalah sekumpulan
fungsional)
secara konsisten
Analisis Ekuitas Merek (Brand Equity) Honda Beat Pada PT. Global Jaya Perkasa Pekanbaru
Desi Yelvanita dan Nurman
sehingga selalu menjadi nomor satu konsumen harus didukung oleh di benak pelanggan.
konsep. Pengembangan konsep
b. Memiliki brand value yang tepat. merupakan proses kreatif, karena Semakin tepat merek di-positioning-
berbeda dari positioning, konsep kan dibenak pelanggan merek
dapat terus menerus berubah sesuai tersebut akan semakin kompetitif.
dengan daur hidup produk yang Untuk mengelola hal tersebut kita
bersangkutan, konsep yang baik perlu mengetahui brand value.
adalah dapat mengkomunikasikan Diibaratkan
semua elemen-elemen brand value positioning
sebuah
pakaian,
dan positioning yang tepat, sehingga ukuran bagi pemakainya. Brand
adalah
kesesuaian
brandimage dapat terus menerus value
personality . Brand personality lebih cepat berubah dibandingkan brand
Kerangka Pikiran
Ekuitas merek (Brand Equity) personality mencerminkan gejolak
posotioning, karena
brand
merupakan aset yang dapat memberikan perubahan selera konsumen.
nilai tersendiri dimata pelangganya. Untuk
c. Memiliki konsep yang tepat. lebih jelasnya maka peneliti membuat Tahap
kerangka pikir sebagai berikut: mengkomunikasikan Brand value dan positioning yang tepat kepada
akhir
untuk
Gambar 1 : Kerangka Pikiran
Brand Equity
Pemasaran
Merek
(Ekuitas Merek
Produk
Kesadaran
Loyalitas Merek
Sumber: Data Olahan Penelitian 2014 Pembelian
Jurnal Valuta Vol 1 No 2, Oktober 2015, 215-232
ISSN : 2502-1419
Operasional Variabel Penelitian Tabel 7 : Operasional Variabel Penelitian
Kategori Konsep
Item yang dinilai
Ordinal proses
Pemasaran yaitu Ekuitas
1. Kesadaran
a. Menyadari adanya
produk Honda BeAt. manajerial
sosial dan merek.
merek.
yang b. Mengenal logo Honda dilakukan
oleh
BeAt.
seseorang atau c. Mengenal motto Honda kelompok
untuk
BeAt.
memperoleh apa yang
d. Mengetahui ciri-ciri
mereka butuhkan dan
Honda BeAt.
inginkan melalui
Ordinal penciptaan,
2. Kesan
a. Pelayanan yang
kualitas.
diberikan.
penawaran, dan b. Mengetahi keunggulan pertukaran
produk-
Honda BeAt.
produk yang bernilai
c. Keamanan
dengan yang lainnya. menggunakan Honda Kotler 1999 (dalam
BeAt.
Anoraga, 2007;182).
d. Kenyamanan menggunakan Honda BeAt.
e. Ketersediaan suku cadang Honda BeAt.
3. Asosiasi
a. Mengetahui perbedaan Ordinal
merek.
Honda BeAt dengan merek lain.
b. Mengetahui ciri-ciri
utama Honda BeAt. c. Menggunakan Honda
BeAt karena merek. d. Honda BeAt
menumbuhkan perasaan positif.
e. Memiliki alasan yang kuat dalam membeli Honda BeAt.
f. Honda BeAt sesuai dengan mereknya.
4. Loyalitas
a. Loyal terhadap Honda Ordinal
merek
BeAt. b. Merekomendasikan
kepada keluarga, teman dan kenalan. Puas membeli Honda BeAt.
Sumber : Modifikasi Peneliti Tahun 2014.
Teknik Pengukuran
pada PT. Global Jaya Perkasa Pekanbaru, Pengukuran
peneliti membedakan kedalam tiga kategori, variable penelitian ini menggunakan skala
terhadap indikator
yaitu: (3) Baik/ Mengenal/ Mengetahui/ Likert yang merupakan jenis skala. Skala
Puas/ Memiliki/ Sesuai, (2) Cukup Baik/ likert digunakan untuk mengukur sikap,
Cukup Mengenal/ Cukup Mengetahui/ pendapat, dan persepsi seseorang atau
Cukup Puas/ Cukup memiliki/ Cukup sekelompok orang tentang fenomena sosial
Sesuai, (1) Tidak Baik/ Tidak Mengenal/ (Sugiono, 2011;107). Dalam menganalisis
Tidak Mengetahui/ Tidak Puas/ Tidak ekuitas merek sepeda motor Honda BeAt
Memiliki/ Tidak Sesuai.
Analisis Ekuitas Merek (Brand Equity) Honda Beat Pada PT. Global Jaya Perkasa Pekanbaru
Desi Yelvanita dan Nurman
METODE PENELITIAN
waktu dalam penelitian, maka dalam
Tipe Penelitian
penelitian ini sampel yang digunakan Penelitian ini bersifat survey
peneliti adalah sebanyak 30 orang, dengan deskriptif, yaitu penelitian yang bertujuan
pertimbangan menurut Roscoe (1982;253) untuk mendapatkan gambaran yang benar.
ukuran sampel yang layak dalam penelitian adalah 30-500 orang (dalam Sugiono,
Lokasi Penelitian
2009;129) maka peneliti menetapkan sampel Penelitian ini diadakan pada PT.
sebanyak 30 orang. Sedangkan populasi Global Jaya Perkasa, khususnya di
karyawan berjumlah 41 orang, namun yang Pekanbaru. PT. Global Jaya Perkasa
dijadikan sampel hanya pimpinan lini beralamat
pertama yang cukup mewakili sebagai Pekanbaru-Riau.
informan yaitu 1 orang Supervisor, 1 orang KA. Counter, dan 1 orang KA. Pos Dealer
Populasi dan Sampel
dan penulis juga mengambil 1 orang sampel Mengingat
sebagai Key informan dari PT. Global Jaya pekanbaru yang hendak membeli sepeda
jumlah
masyarakat
Perkasa yaitu Manajer perusahaan tersebut. motor Honda BeAt pada PT. Global Jaya
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel perkasa tak hingga dan dengan keterbatasan
dibawah ini:
Tabel 8 : Jumlah populasi dan sampel.
Persentase No
1 Manajer 1 1 100 2 Supervisor
1 1 100 3 KA. Counter
1 1 100 4 KA. Pos Dealer
1 1 100 Konsumen yang datang membeli sepeda 5 motor Honda BeAt pada PT. Global Jaya
30 100 Perkasa Pekanbaru. Jumlah
Sumber : Data Olahan Penelitian, 2014
Teknik Penarikan Sampel
penelitian yang dilakukan peneliti : pada Teknik penarikan sampel yang
hari minggu tanggal 25 januari 2015 jam digunakan peneliti untuk karyawan yang
11.00-15.00 WIB, hari senin tanggal 26 cukup mewakili sebagai informan yaitu
januari 2015 jam 13.20-15.00, hari selasa 27 dengan metode sensus dimana semua
Januari 2015 jam 10.00-15.45 WIB, hari anggota populasi dijadikan sebagai sampel
rabu tanggal 28 Januari 2015 jam 10.00- (Sugiono, 2012;96). Sedangkan untuk
11.30 WIB, kamis tanggal 29 januari 2015 konsumen yang datang membeli Honda
jam 13.00-15.00 WIB, jumat tanggal 30 BeAt, teknik penarikan sampel yang
januari 2015 jam 10.15-15.30 WIB, minggu digunakan adalah Sampling aksidental.
tanggal 01 februari 2015 jam 11.00-14.35 Sampling
WIB, senin tanggal 02 februari jam 10.00- penentuan sampel berdasarkan kebetulan,
14.00 WIB, hari selasa 03 februari 2015 jam yaitu siapa saja yang secara kebetulan /
10.30-14.00 WIB, dan hari kamis tanggal 05 aksidental bertemu dengan peneliti dapat
februari 2015 dari jam 10.15-16.00 WIB. digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok
Jenis dan Sumber Data
sebagai sumber data (Sugiono, 2009;122). Jenis dan sumber data yang digunakan Maka sampel yang digunakan peneliti
dalam penelitian ini adalah : adalah masyarakat yang datang membeli
a. Data Primer, yaitu data yang sepeda motor Honda BeAt pada PT. Global
atau dikumpulkan Jaya Perkasa Pekanbaru yang secara
diperoleh
dilapangan yang kebetulan ditemui peneliti, berikut jadwal
langsung
dibutuhkan oleh peneliti.
Jurnal Valuta Vol 1 No 2, Oktober 2015, 215-232
ISSN : 2502-1419
b. Data Sekunder, yaitu data yang sepeda motor metic Honda BeAt kategori diperoleh
penilaian baik atau mengenal adalah peneliti dari sumber-sumber yang
atau
dikumpulkan
sebanyak 25 orang responden, alasannya ada dan dipublikasikan kepada
adalah sebagian besar responden telah masyarakat pengguna data.
mengenal adanya Honda BeAt dengan baik, informasi yang diperoleh mengenai Honda
Teknik Pengumpulan Data
BeAt yaitu dari keluarga maupun teman, dan Dalam penelitian ini penulis
dari media massa maupun media elektronik. menggunakan teknik pengumpulan data
Untuk penilaian cukup baik atau cukup yang digunakan adalah:
mengenal adalah sebanyak 5 orang
a. Angket / Kuisioner. Dalam hal ini responden, alasan dari responden yang penulis
menjawab cukup mengenal tersebut yaitu tersebut kepada konsumen yang
menyebarkan
angket
dikarenakan responden mengenal adanya datang membeli sepeda motor
sepeda motor metic Honda BeAt dari iklan Honda BeAt sebagai responden
di televisi dan pameran. Sedangkan untuk yang terpilih menjadi sampel dalam
tidak mengenal, penelitian ini, untuk menjawab
kategori
penilaian
tanggapan responden tidak ada. pertanyaan yang telah disediakan
Untuk item penilaian kedua yaitu penulis.
Mengenal logo Honda BeAt, untuk jawaban
b. Wawancara. Untuk mendapatkan atau tanggapan dari responden kategori data langsung dari sumbernya,
mengenal logo Honda BeAt adalah sebanyak peneliti mewawancarai Manajer PT.
9, alasan dari responden yang mengenal Global Jaya Perkasa dan beberapa
yaitu dikarenakan logo semua produk Honda karyawan yang dianggap cukup
pada dasarnya adalah sama yaitu: gambar mewakili yaitu Supervisor, K.A
sebelah sayap burung, dimana logo Honda Counter dan K.A Pos Dealer.
ini sangat mudah di ingat. Untuk kategori penilaian cukup baik atau cukup mengenal
Teknik Analisis Data
adalah sebanyak 21 orang responden, alasan Adapun teknik analisis data yang
dari responden yang menjawab cukup baik peneliti lakukan adalah analisis kualitatif
atau cukup mengenal yaitu logo Honda yaitu analisis yang dilakukan berbatas pada
BeAt cukup populer dan cukup dikenal teknik pengolahan datanya, seperti pada
dikalangan masyarakat. Sedangkan untuk pengecekan data dan tabulasi, dalam hal ini
tidak mengenal, hanya sekedar membaca tabel-tabel, grafik-
kategori
penilaian
tanggapan responden tidak ada. grafik, atau angka-angka yang tersedia.
Untuk item penilaian yang ketiga Kemudian melakukan uraian dan penafsiran.
yaitu mengenal motto Honda BeAt, untuk jawaban atau tanggapan dari responden
HASIL PENELITIAN DAN
kategori penilaian baikatau mengenal adalah
PEMBAHASAN
sebanyak 9 orang responden, alasan dari
responden yang menjawab mengenal yaitu
Awareness).
dikarenakan mereka sering membaca serta Ekuitas merek sebuah produk sangat
mendengar motto Honda BeAt dari iklan berpengaruh terhadap keputusan pembelian
diberbagai media seperti: televisi, radio, konsumen, ekuitas merek tidak akan ada
koran serta majalah. Untuk kategori artinya jika konsumen tidak memiliki
penilaian cukup baik atau cukup mengenal kesadaran akan merek produk yang
adalah sebanyak 21 orang, alasan dari ditawarkan. Kesadaran merek meliputi
responden yang menjawab cukup mengenal sejauh mana konsumen mengenal produk,
yaitu motto Honda BeAt cukup dikenal dan kemampuan konsumen mengenal logo,
didengar dikalangan masyarakat. Sedangkan pengenalan konsumen terhadap motto
untuk kategori penilaian tidak mengenal, produk, dan ciri-ciri produk.
tanggapan responden tidak ada. Dapat diketahui bahwa untuk item
Untuk item penilaian yang keempat yang dinilai tentang mengenal adanya
yaitu mengetahui ciri-ciri Honda BeAt,
Analisis Ekuitas Merek (Brand Equity) Honda Beat Pada PT. Global Jaya Perkasa Pekanbaru
Desi Yelvanita dan Nurman
untuk jawaban atau tanggapan dari menjadi salah satu perusahaan otomotif responden kategori penilaian baik atau
yang sukses di dunia. Impiannya yang mengetahui adalah sebanyak 13 orang
dituangkan dalam lambang sayap mengepak responden, alasan dari responden yang
pun jadi kenyataan”.
menjawab mengetahui
“Motto Honda BeAt yaitu One responden telah mengetahui ciri-ciri Honda
yaitu
karena
Heart, Honda dan konsumennya telah saling BeAt dengan sangat baik seperti desain,
menginspirasi dalam mewujudkan mimpi model, spesifikasi maupun warnanya. Hal
dan menaklukan segala tantangan secara ini diperoleh responden dari iklan di televisi,
bersama-sama dalam satu visi. Kesadaran brosur, searching di google dan informasi
kebersamaan inilah yang dari teman serta keluarga. Untuk kategori
terhadap
melatarbelakangi lahirnya motto One Heart penilaian cukup baik atau cukup mengetahui
atau SATU HATI meraih mimpi”. adalah sebanyak 17 orang responden, alasan
“Makna dan arti dari Honda BeAt : dari responden yang menjawab cukup
Honda BeAt adalah skuter metic produksi mengetahui yaitu sebagian besar responden
dari Astra Honda Motor di Indonesia. Kata cukup mengetahui spesifikasi Honda Beat
BeAt itu sendiri ada hubungannya dengan yang dilihat dan didengar dari berbagai
musik, dalam dunia musik beat itu sendiri media massa dan media elektronik.
artinya ketukan, dapat dilihat dari gambar Sedangkan untuk kategori penilaian tidak
desain di body samping kanan dan kiri yang mengetahui, tanggapan responden tidak ada.
terdapat gambar simbol play dan next yang Selanjutnya dapat dilihat dari
arti simbol tersebut yaitu ketukan musik wawancara yang penulis lakukan kepada
yang dijalankan secara terus menerus, sama Manajer yaitu Bapak Sunardi, Supervisor,
dengan musik diharapkan Honda BeAt akan KA.Counter, dan KA.Pos Dealer yaitu
selalu beli dan digunakan oleh banyak Bapak Wanda, Ibu Sri Barmayanti dan
konsumen sehingga mampu memberikan Bapak Andhika pada tanggal 09 Februari
warna dalam hidupnya”. 2015 hari selasa jam 10 pagi, menjelaskan
Indikator yang pertama yaitu bahwa “Konsumen yang datang membeli
Kesadaran merek (Brand Awareness), yang Honda BeAt sebagian besar mereka telah
terdiri dari empat item yang dinilai yaitu memiliki kesadaran merek yaitu mereka
Mengenal Honda BeAt, Mengenal logo telah mengenal spesifikasi Honda BeAt
Honda BeAt, Mengenal motto Honda BeAt, dengansangat
dan Mengetahui ciri-ciri Honda BeAt. Dari meningkatkan kesadaran merek konsumen
data diatas dapat disimpulkan bahwa dari 30 akan sepeda motor Honda BeAt, PT Global
orang responden penelitian untuk indikator Jaya Perkasa Pekanbaru cukup gencar
kesadaran merek ini terkatagorikan baik melakukan promosi melalui personal
dengan total skor 296 dari keseluruhan selling, brosur, spanduk dan mengadakan
responden, dan berada pada rentang skor even atau pameran di tempat umum ”.
280-360.
“Filosopi Logo Honda BeAt : Pada tanggal 24 September 1948, Soichiro Honda
2. Kesan kualitas (Perceived Quality).
mendirikan pabrik motor pertamanya yang Persepsi seseorang terhadap suatu diberi nama Honda Motor Company.
produk terkadang berbeda-beda tergantung Soichiro Honda terinspirasi dari Dewi Nike
bagaimana sudut pandang orang tersebut (Nenikhamen) yang punya sayap besar di
terhadap suatu hal. Begitu juga mengenai punggungnya. Dewi Nike adalah Dewi
kualitas atau kelebihan dan kekurangan Kemenangan & Keberhasilan (Victory)
suatu produk dalam hal ini Honda BeAt. dalam mitologi Yunani Kuno . Ini
Setiap orang memiliki persepsi yang berbeda menginspirasi Soichiro Honda yang
tentang produk Honda BeAt. Kesan kualitas Bermimpi ingin produknya sukses dan
meliputi Tanggapan responden terhadap berhasil di Pasaran serta Sukses diajang
pelayanan yang diberikan oleh PT. Global Balap
Jaya Perkasa, sejauh mana konsumen diimpikannya.Honda mulai menelurkan
yang sudah
sangat
lama
mengetahui keunggulan Honda BeAt, karya-karya fenomenalnya dan berkembang
Jurnal Valuta Vol 1 No 2, Oktober 2015, 215-232
ISSN : 2502-1419
mengetahui keamanan Honda Beat, dan dapat menyala pada saat standar samping Ketersediaan suku cadang Honda Beat.
dalam posisi turun, dan dilengkapi dengan Dapat diketahui bahwa untuk item
sistem brake lock yang berfungsi sebagai yang dinilai tentang pelayanan yang
rem tangan, sehingga sepeda motor tidak diberikan perusahaan dalam pembelian
akan mundur kebelakang pada saat jalan sepeda motor Honda BeAt kategori
tanjakan sehingga nantinya aman saat penilaian baik adalah sebanyak 12 orang
digunakan. Untuk kategori penilaian cukup responden, alasannya adalah mereka merasa
baik adalah sebanyak 25 orang, alasan dari baik dengan pelayanan yang diberikan
responden yang menjawab cukup baik yaitu perusahaan. Pelayanan dalam pembelian
mesin nya tangguh sehingga aman saat Honda BeAt ini meliputi: pelayanan berupa
dikendaraan serta Honda BeAt dilengkapi garansi, jasa antar alamat dan lain
dengan kunci ganda pada slok contaknya. sebagainya. Untuk penilaian cukup baik
Sedangkan untuk kategori penilaian tidak adalah sebanyak 18 orang responden, alasan
baik, tanggapan responden tidak ada. dari responden yang menjawab cukup baik
Untuk item penilaian yang keempat tersebut yaitu karena dalam proses
yaitu tentang kenyamanan Honda BeAt, pembelian pihak perusahaan cukup ramah
untuk jawaban atau tanggapan dari dalam melayani dan menjelaskan apa saja
responden kategori penilaian baik adalah yang menjadi persyaratan dalam pembelian
sebanyak 14 orang responden, alasan dari Honda BeAt. Sedangkan untuk kategori
responden yang menjawab baik yaitu penilaian tidak mengenal, tanggapan
karena Honda BeAt memiliki bentuk yang responden tidak ada.
aerodinamis sehingga lincah bergerak dan Untuk
mudah dikendarai, serta memiliki desain yaitumengetahui keunggulan Honda BeAt,
item penilaian
kedua
yang ergonomis yaitu disesuaikan dengan untuk jawaban atau tanggapan dari
bentuk tubuh manusia sehingga nyaman saat responden kategori baik atau mengetahui
dikendarai, dan dilengkapi dengan jok kulit adalah sebanyak 22 orang, alasan dari
yang nyaman saat diduduki. Untuk kategori responden mengetahui yaitu dikarenakan
penilaian cukup baik adalah sebanyak 16 sebagian besar responden telah mengetahui
orang responden, alasan dari responden yang berbagai keunggulan Honda BeAt, informasi
menjawab cukup baik yaitu dikarenakan mengenai
Honda Beat memiliki mesin yang cukup diperoleh responden dari berbagai media
tangguh dan suara mesin tidak berisik massa maupun media elektronik, dan dari
sehingga nantinya cukup nyaman saat keluarga serta teman. Untuk kategori
dikendarai. Sedangkan untuk kategori penilaian cukup baik atau cukup mengetahui
penilaian tidak baik, tanggapan responden adalah sebanyak 8 orang responden, alasan
tidak ada.
dari responden yang menjawab cukup Untuk item penilaian yang kelima mengetahui yaitu dikarenakan mereka
yaitu tentang ketersediaan suku cadang mengetahuinya berdasarkan saran dan
Honda BeAt, untuk jawaban atau tanggapan pengalaman dari teman dan keluarga
dari responden kategori penilaian baik atau sehingga informasi mengenai keunggulan
tersedia adalah sebanyak 14 orang Honda BeAt yang didapat konsumen kurang
responden, alasan dari responden yang lengkap. Sedangkan untuk kategori penilaian
menjawab tersedia yaitu suku cadang Honda tidak mengenal, tanggapan responden tidak
BeAt sangat lengkap dan tersedia di ada.
berbagai bengkel resmi Honda, dan di Untuk item penilaian yang ketiga
kecil. Sehingga yaitu tentang keamanan Honda BeAt, untuk
berbagai
bengkel
memudahkan konsumen untuk mendapatkan jawaban atau tanggapan dari responden
suku cadang nya. Untuk kategori penilaian kategori penilaian baik adalah sebanyak 5
cukup baik adalah sebanyak 15 orang orang responden, alasan dari responden yang
responden, alasan dari responden yang menjawab baik yaitu dikarenakan Honda
menjawab cukup baik yaitu dikarenakan BeAt dilengkapi memiliki sistem side stand
suku cadang Honda Beat cukup tersedia switch yang fungsinya agar mesin tidak
dibengkel-bengkel resmi Honda. Sedangkan
Analisis Ekuitas Merek (Brand Equity) Honda Beat Pada PT. Global Jaya Perkasa Pekanbaru
Desi Yelvanita dan Nurman
untuk kategori penilaian tidak baik, menggunakan Honda BeAt nantinya akan tanggapan responden tidak ada.
berpengaruh terhadap perasaan positif Selanjutnya dapat dilihat dari
konsumen, memiliki alasan yang kuat dalam wawancara yang penulis lakukan kepada
membeli Honda BeAt, serta apakah Manajer yaitu Bapak Sunardi, Supervisor,
keunggulan Honda BeAt telah sesuai dengan KA.Counter, dan KA.Pos Dealer yaitu
mereknya.
Bapak Wanda, Ibu Sri Barmayanti dan Dapat diketahui bahwa untuk item Bapak Andhika pada tanggal 09 Februari
yang dinilai tentang Mengetahui perbedaan 2015 hari selasa jam 10 pagi, menjelaskan
Honda BeAt dengan merek lain, kategori bahwa
penilaian baik atau mengetahui adalah memperbaiki kesan kualitas atau persepsi
sebanyak 20 orang responden, alasannya konsumen tentang Honda BeAt, PT Global
yaitu sebagian besar responden aktif mencari Jaya Perkasa Pekanbaru memberikan
informasi mengenai produk Honda BeAt dan pelatihan training kepada semua karyawan
melakukan perbandingan dengan sepeda dalam melakukan pelayanan pembelian dan
motor sejenis merek lain berdasarkan purna jual sehingga konsumen dapat merasa
pengalaman penggunaan keluarga, teman puas atau senang dalam segi pelayanan
dan kenalannya, sehingga mereka dapat yang diberikan oleh pihak perusahaan,.
mengetahui dengan baik perbedaan Honda Selain
itu pihak perusahaan juga beat dibandingkan dengan sepedamotor memberikan pelayanan berupa garansi,
sejenis merek lain. Untuk penilaian cukup hadiah saat pembelian sepeda motor Honda
baik atau cukup mengetahui adalah BeAt berupa helm dan jaket, serta jasa antar
sebanyak 10 orang responden, alasan dari alama t”.
menjawab cukup Indikator yang kedua yaitu Kesan
responden
yang
mengetahui tersebut yaitu karena mereka kualitas (Perceived Quality), yang terdiri
cukup mengetahui bahwa Honda BeAt dari lima item yang dinilai yaitu tentang
memiliki desain dan tampilan yang menari, Pelayanan yang diberikan dalam pembelian
tarikannya ringan sehingga mesin tidak Honda BeAt, Mengetahui keunggulan
menimbulkan bunyi bising, dan hemat bahan Honda BeAt, Tanggapan tentang keamanan
bakar dibandingkan dengan sepeda motor dalam
sejenis merek lain. Informasi ini mereka Kenyamanan dakan menggunakan Honda
dapatkan dari teman dan keluarga sehingga BeAt, dan Ketersediaan suku cadang Honda
informasi yang didapat mengenai perbedaan BeAt. Dari data diatas dapat disimpulkan
Honda BeAt dibandingkan dengan sepeda bahwa dari 30 orang responden penelitian
motor sejenis merek lain ini kurang akurat untuk indikator kesan kualitas merek ini
atau lengkap. Sedangkan untuk kategori terkatagorikan baik dengan total skor 368
penilaian tidak mengetahui, tanggapan dari keseluruhan responden dan berada pada
responden tidak ada.