E-R Model ( Model Keterhubungan Entitas)

  E-R Model ( Model Keterhubungan Entitas

  ) Transformasi ERD ke Basis Data Fisik (Tabel)

Aturan-aturan :

  Contoh : Mahasiswa nim

  Nama_mhs alamat Nim nama_mhs alamat mahasiswa E-R Model ( Model Keterhubungan Entitas

  )

  2. Relasi dengan Derajad satu-ke-satu yang menghubungkan 2 himp. Entitas akan transformasikan kedalam bentuk penyer taan atribut-atribut relasi ke salah satu himp. Entitas

  1

  Progdi mengepalai Kode_dos nm_dos

  Kode_dos Kode_P

  Kode_p nm_p Kode_dos nm_dos

  Kode_p nm_p Kode_dos Atribut yg ditambahkan dosen progdi Model Keterhubungan Entitas E-R Model (

  ) Ketentuan penyertaan atribut adalah :

  

  Atribut-atribut relasi akan disertakan ke himp. Entitas

yg mempunyai derajad relasi minimumnya yg lebih besar

  atau 

  Atribut-atribut relasi akan disertakan ke himp. Entitas yg mempunyai jumlah record yg lebih sedikit

  Model Keterhubungan Entitas E-R Model (

  )

  3. Relasi dengan Derajad satu-ke-banyak yg menghubungkan 2 himp. Entitas akan transformasikan kedalam bentuk penyer taan atribut-atribut relasi ke himp. Entitas yg derajad rela sinya banyak (many).

  dosen Kode_dos

  Kode_dos nm_dos dosen

  nm_dos

  1 Kode_dos

  Kode_kul kuliah

  mengajar

  ruang Kode_kul nm_kul sks kode_dos ruang

  m

  Kode_kul

  Kuliah

  nm_kul Atribut yg ditambahkan sks

  Model Keterhubungan Entitas E-R Model (

  )

  4. Relasi dengan Derajad banyak-ke-banyak yg menghubungkan dua himp. Entitas, maka atribut-atribut relasi akan di ke transformasikan menjadi sebuah tabel

  mahasiswa

  nim Mahasiswa

  Nim nama nama m nim

  krs

  krs

  Kode_kul

  Nim kode-Kul nilai nilai m

  kuliah Kode_kul

  kuliah Kode_kul nm_kul sks

  Nm_kul

  sks E-R Model ( Model Keterhubungan Entitas

  )

  5. Implementasi Himp. Entitas Lemah memiliki mahasiswa orangtua

  Hobbi nim nim nim nama hobbi

  Nm_ortu Nm_ortu

  Alm_ortu hobbi senang

  1

  1 1 n

  Nim nama

  Nm_ortu alm_ortu nim

  Hobi nim hobbi orangtua mahasiswa

  Key yang diambil dari entitas kuat E-R Model ( Model Keterhubungan Entitas

  )

  6. Implementasi Spesialisasi dosen

  Dosen tetap

  Dosen tidak tetap

  Kd_dos nm_dos alm_dos

  Nm_kantor Alm_kantor nip pangkat

  Tgl_msk

  IS A

  Kd_dos nm_dos alm_dos Nip pangkat tgl_msk kd_dos Nm_ktr alm_ktr kd_dos

  dosen Dosen tetap Dosen tidak tetap

  Key yg diambil dari entitas utama E-R Model ( Model Keterhubungan Entitas

  )

  7. Implementasi Generalisasi mahasiswa Mahasiswa d3

  Mahasiswa s1

  nim nama alamat

  IS A

  Nim nama alamat progdi

  mahasiswa

  Model Keterhubungan Entitas E-R Model (

  )

  Kd_dos Kd_dos

  1 dosen

  mendampingi Kd_dos nm_dos kd_dos_pen

  dosen n

  Nm_dos Nama atribut diganti sesuai dg fungsinya

  kuliah n

  Kd_kul nm_kul prasyarat

  kuliah n

  Kd_kul

  prasyarat

  Kd_kul Kd_kul kd_kul_syarat Nm_kul

  Materi Tambahan

  Beberapa Kekangan dalam Basis Data

Terdapat beberapa kekangan yang harus dipatuhi pada file basis data

agar dapat memenuhi kriteria sebagai suatu basis data. Beberapa

kekangan itu berhubungan dengan masalah kerangkapan data,

inkonsistensi data, data terisolasi, keamanan data, dan integritas data.

  

Data Redudancy, yaitu munculnya data-data yang sama secara

berulang-ulang pada file basis data yang semestinya tidak diperlukan.

  

Data Inconsistency, yaitu munculnya data yang tidak konsisten pada

medan yang sama untuk beberapa file dengan kunci yang sama.

  

Ketidak-konsistenan data biasanya terjadi akibat kesalahan dalam

pemasukan data (data entry) atau update anomaly, yaitu suatu proses

untuk meng-update data, tetapi mengakibatkan munculnya data yang

tidak konsisten atau kehilangan informasi tentang objek yang ditinjau

Data Integrity (Integritas Data)

  

Informasi yang disimpan pada basis data hanya bagus jika DBMS

membantu mencegah pemasukan informasi yang tidak benar. Konstrain

integritas adalah syarat yang dispesifikasikan pada skema basis data

dan membatasi data yang dapat disimpan dalam basis data. Jika basis

data memenuhi semua konstrain integritas yang dispesifikasikan pada

skema basis data maka basis data adalah legal. DBMS memaksakan

konstrain integritas sehingga hanya mengijinkan basis data legal yang

akan disimpan oleh DBMS. Konstrain integritas menjamin bahwa

perubahan

  • – perubahan yang dilakukan orang yang diotorisasi tidak menghasilkan pelanggarakan konsistensi data.

Data Integrity (Integritas Data)

  Jenis Konstrain Integritas Data : 1. Aturan integritas domain. Domain adalah nilai

  • – nilai yang dimungkinkin diasosiasikan dengan setiap atribut 2. Aturan integritas entitas. Integritas Entitas terutama meliputi bentuk : Domain Misalkan, dalam penerapan model basis data relasional, tidak ada suatu atribut primary key yang memiliki nilai NULL, artinya bahwa setiap atribut primary key harus memiliki nilai tertentu.

  3. Aturan integritas referensial. Integritas pengacuan adalah jika foreign key terdapat di relasi maka nilai foreign key harus cocok pada nilai candidate key suatu tupel di relasi asal (home relation).

  4. Aturan integritas perusahaan (didefiniskan pemakai). Integritas keperusahaan adalah aturan

  • – aturan tambahan yang dispesifikan pemakai atau administrator basisdata

Data Redundancy (Redundansi Data)

  Adalah penyimpanan data yang sama secara berulang-ulang, baik dalam satu tabel / file maupun antar tabel / file yang berbeda.

Redundansi menyebabkan terjadinya pemborosan tempat penyimpanan

maupun inkonsistensi data.

  Contoh Bentuk Redundansi 1 redundansi

  IDSales NamaSales Telepon ADN006 Yeni, SE 3517261 ADN006 Yeni, SE 3520165 ADN007 Memey 4744621 ADN007 Memey 08122861427 ADN008 Tina 08566241521 ADN009 Ir. Yanto 7265122 ADN009 Ir. Yanto 7123910 ADN010 Made 6723192

Data Redundancy (Redundansi Data)

  Contoh Bentuk Redundansi 2 NIM Nama Kode_mk Nilai A11.01 Santi MK-01 A A11.01 Santi MK-02 B A11.02 Rudi MK-01 A A11.03 Sandra MK-01 A A11.03 Sandra MK-02 B A11.03 Sandra MK-03 B

  NIM Nama Alamat Tgl_lhr A11.01 Santi ...... .....

  A11.02 Rudi ...... ..... A11.03 Sandra ...... .....

  A11.04 Budi ...... ..... A11.05 Santosa ...... .....

  redundansi mhs krs

  Structural Constraints Dalam sebuah Relationship pada Basis Data terdapat batasan yang terstruktur (Structural Constraints). Tipe utama dari batasan disebut multiplicity yang mencerminkan aturan dari sistem yang akan dibuat oleh user. Multiplicity dibuat berdasarkan dua batasan yaitu Cardinality dan Participation.

  Cardinality Adalah nilai maximum occurrence dari sebuah Relationship antara dua entitas; contohnya: antara entitas Dosen dan Mata Kuliah terdapat Relationship “Mengajar” dengan multiplicity0..5“, artinya satu dosen boleh mengajar maximal 5 mata kuliah sedangkan sebuah mata kuliah bisa jadi belum memiliki dosen pengajarnya. Cardinality = 5 dan Participation = 0.

  Participation Adalah nilai minimum occurrence dari sebuah Relationship antara dua entitas;

contohnya antara entitas Gedung dan Ruang Kelas terdapat Relationship “Terdiri

Dari” denganmultiplicity1..5“, artinya satu Gedung bisa terdapat maximal 5 ruang kelas tapi satu ruang kelas hanya terdapat pada satu gedung. Cardinality = 5 dan Participation = 1 Perbedaan Total Constraint dan Partial Constraint Total Constraint : constraint dimana data dalam entitas yang memiliki constraint tersebut terhubung secara penuh ke dalam entitas dari relasinya Partial Constraint : constraint dimana data dalam entitas yang memiliki constraint tersebut terhubung ke dalam entitas dari relasinya.

  Contoh 1: Contoh 2: Contoh 3:

  Contoh 4 : Contoh 5 :

  Contoh 6 :

  Enhanced E-R Model (EER Model)

  Enhanced E-R Model (EER Model)

  Enhanced E-R Model (EER Model)

  Enhanced E-R Model (EER Model)

  Enhanced E-R Model (EER Model)

  Enhanced E-R Model (EER Model)

  Enhanced E-R Model (EER Model)

  Enhanced E-R Model (EER Model)

  Enhanced E-R Model (EER Model)

  Enhanced E-R Model (EER Model)

  Enhanced E-R Model (EER Model)

  Enhanced E-R Model (EER Model)

  Enhanced E-R Model (EER Model)

  Enhanced E-R Model (EER Model)

  Enhanced E-R Model (EER Model)

  Enhanced E-R Model (EER Model)

  Enhanced E-R Model (EER Model)

  Enhanced E-R Model (EER Model)

  Enhanced E-R Model (EER Model)

  Enhanced E-R Model (EER Model)

  Enhanced E-R Model (EER Model)

  Enhanced E-R Model (EER Model)

  Enhanced E-R Model (EER Model)

  Enhanced E-R Model (EER Model)

  Enhanced E-R Model (EER Model)

  Enhanced E-R Model (EER Model)

  Enhanced E-R Model (EER Model)

  Enhanced E-R Model (EER Model)

  Enhanced E-R Model (EER Model) pendidikan