Metode Peramalan Penyusunan prognosa Anggaran
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manajemen sebuah organisasi pemerintah maupun swasta biasanya
beroprasi dalam kondisi dimana terdapat ketidak pastian atau resiko. Barangkali
fungsi yang paling penting dalam bisnis adalah peramalan, yang merupakan titik
awal dari perencanaan dan pengangaran. Tujuan dari peramalan adalah untuk
mengurangi resiko dalam pengambilan keputusan.
Dalam bisnis, peramalan merupakan dasar bagi kemampuan perencanaan,
produksi dan persediaan, pemakaian tenaga kerja, penjualan dan pangsa pasar,
pembiayaan dan penganggaran, riset dan pengembangan, serta strategi manajemen
puncak.
Peramalan penjualan merupakan aspek yang sangat penting dalam
berbagai aktifitas manajemen keuangan, yang meliputi penyusunan anggaran,
perencanaan laba, analisis belanja barang modal, serta analisis tentang akuisisi
dan merger.
B. Rumusan Masalah
1. Siapa saja yang menggunakan peramalan?
2. Metode apa saja yang digunakan?
3. Bagaimana cara memilih metode peramalan yang efektif dan langkah
apa saja yang dilakukan untuk melakukan peramalan?
1
Metode Peramalan Penyusunan Anggaran
A. Subyek Peramalan
Peramalan diperlukan untuk kegiatan pemasaran, produksi, pembelian,
pemakaian tenaga kerja, dan perencanaan keuangan. Disamping itu, manajemen
puncak memerlukan peramalan untuk merencanakan serta melaksanakan tujuan
strategis jangka panjang dan merencanakan belanja barang modal. Secara lebih
tegas lagi, manajer pemasaran menggunakan peramalan penjualan guna
menentukan alokasi tenaga penjual yang optimal, menetapkan target penjualan,
serta merencanakan promosi dan iklan. Pangsa pasar, harga-harga, dan
keenderungan perkembangan produk baru juga dipertimbangkan. Para perencana
produksi memerlukan peramalan dalam rangka:
Menyusun jadwal kegiatan produksi
Memesan bahan baku
Menentukan jumlah persediaan barang
Merencanakan pengapalan.
Bidang-bidang lain yang memerlukan peramalan meliputi perencanaan
kebutuhan akan bahan baku, penjadwalan tenaga kerja, pembelian peralatan,
kebutuhan akan pemeliharaan, dan kapasitas pabrik. Setelah perusahaan merasa
yakin bahwa kapasitas pabriknya mencukupi, maka dibuatlah perencanaan
produksi. Bila kapasitas produksi yang dimiliki perasahaan tidak mencukupi,
maka diperlukan perencanaan dan pengambilan keputusan dibidang anggaran
pembelian barang modal dalam rangka peningkatan kapasitas tersebut.1
Berdasarkan
hal
tersebut,
manajer
yang
bersangkutan
harus
memperkirakan arus kas masuk dan arus kas keluar dimasa depan. Ia harus
merencanakan kebutuhan akan uang kas maupun pinjaman bagi kegiatan
perusahaan dimasa depan. Peramalan arus kas dan besarnya biaya serta
penerimaan diperlukan guna mempertahankan likuiditas perusahaan dan efisiensi
1 Jay K. Shim, Joel G. Siegel, 2001. Budgetting: Pedoman Lengkap LangkahLangkah Penganggaran. Jakarta: Erlangga. Hal: 180-181
2
operasi. Dalam merencanakan investasi barang modal, diperlukan prediksi tentang
kegiatan ekonomi dimasa depan agar tingkat pengembalian ataupun arus masuk
uang kas yang berasal dari investasi tersebut dapat diperkirakan.
Peramalan tentang kondisi keuangan dan kredit serta tingkat suku bunga
diperlukan agar kebutuhan perusahaan akan uang kas dapat dipenuhi dengan biaya
yang serendah mungkin. Peramalan terhadap tingkat suku bunga juga dilakukan
guna menunjang upaya penambahan barang modal baru, penghasilan piutang guna
membantu perencanaankebutuhan akan modal kerja, dan besarnya belanja
peralatan barang modal guna membantu menyeimbangkan arus dana perusahaan.
Peramalan jangka panjang diperlukan diperlukan dalam rangka merencanakan
perubahan struktur modal perusahaan. Keputusan untuk menerbitkan saham
ataupun surat utang guna mempertahankan struktur keuangan yang diinginkan
memelukan peramalan tentang kondisi keuangan dan kredit.
Departemen personalia memerlukan sejumlah peramalan dalam rangka
merencanakan sumber daya manusia. Tenaga kerja harus direkrut, diberi peltihan
dan diperkerjakan pada tingkat upah yang kompetitif dengan tingkat upah yang
berlaku dipasar tenaga kerja perusahaan. Demikian pula kecenderungan yang
mempengaruhi variabel-variabel tersebut seperti perputaran tenaga kerja, usia
pensiun, tingkat kemangkiran, dna keterlambatan prlu diramalkan dalam rangka
perencanaan dan pengambilan keputusan.
Sektor jasa-jasa yang kini mencakup sekitar duapertiga dari produksi
domestik bruto (PDB) amerika serikat, termasuk perbankan, perusahaan asuransi,
restoran, dan kapal pesiar, memerlukan berbagai proyeksi untuk berbagai
kepentingan operasional dan perencanaan srtategis jangka panjang. Contoh
kegiatan perbankan. Bank perlu membuat peramalan tentang:
Permintaan akan beragam kredit dan deposito
Kondisi keungan dan kredit sehingga pihaknya dapat menentukan
tingkat suku bunga pinjaman yang akan diberikan.2
2 Jay K. Shim, Joel G. Siegel, 2001. Budgetting: Pedoman Lengkap LangkahLangkah Penganggaran. Jakarta: Erlangga. Hal: 181-182
3
B. Metode Peramalan
Peramalan (forecasting): adalah seni dan ilmu memprediksi peristiwaperistiwa
yang
akan
terjadi
dengan
menggunakan
data
historis
dan
memproyeksikannya ke masa depan dengan beberapa bentuk model matematis.
Untuk melakukan peramalan diperlukan metode tertentu dan metode mana yang
digunakan tergantung dari data dan informasi yang akan diramal serta tujuan yang
hendak dicapai.3
Dalam prakteknya terdapat berbagai metode peramalan antara lain :
Peramalan berdasarkan jangka waktu :
1. Peramalan jangka pendek ( kurang satu tahun, umumnya kurang tiga
bulan : digunakan untuk rencana pembelian, penjadwalan kerja, jumlah
TK, tingkat produksi).
2. Peramalan jangka menengah ( tiga bulan hingga tiga tahun :
digunakan
untuk
perencanaan
penjualan,
perencanaan
dan
penganggaran produksi dan menganalisis berbagai rencana operasi).
3. Peramalan jangka panjang ( tiga tahun atau lebih, digunakan untuk
merencanakan produk baru, penganggaran modal, lokasi fasilitas, atau
ekspansi dan penelitian serta pengembangan).4
Peramalan berdasarkan rencana operasi
1. Ramalan ekonomi : membahas siklus bisnis dengan memprediksi
tingkat inflasi dan indikator perencanaan lainnya,
2. Ramalan teknologi : berkaitan dengan tingkat kemajuan teknologi dan
produk baru,
3 http://vebyenandes.wordpress.com/2013/03/27/manajemen-industrimetode-peramalan-forecasting/. Diakses pada tanggal 10 Oktober 2014 jam
09.16 wib.
4 Ibid.
4
3. Ramalan permintaan : berkaitan dengan proyeksi permintaan terhadap
produk perusahaan. Ramalan ini disebut juga ramalan penjualan, yang
mengarahkan produksi, kapasitas dan siatem penjadualan perusahaan.5
Peramalan berdasarkan metode / pendekatan :
1. Peramalan kuantitatif, menggunakan berbagai model matematis atau
metode statistik dan data historis dan atau variabel-variabel kausal
untuk meramalkan permintaan,
2. Peramalan kualitatif, menggunakan intuisi, pengalaman pribadi dan
berdasarkan pendapat (judment) dari yang melakukan peramalan.6
Ada banyak metode peramalan yang dapat dipilih oleh perusahaan. Pada
dasarnya ada dua pendekatan dalam peramalan yaitu pendekatan kualitatif dan
kuantitatif. Keduanya dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pendekatan Kualitatif
Peramalan yang didasarkan atas pertimbangan dan opini. Pendekatan
kualitatif dapat digunakan untuk merumuskan peramalan jangka pendek dan dapat
juga melengkapi proyeksi yang didasarkan atas penggunaan metode kuantitatif
manapun. Empat metode peramalan kualitatif yang banyak dikenal adalah
pendapat Manajer, Metode Delphi, jajak pendapat dikalangan Tenaga Penjual, dan
survei pelanggan.7
a. Pendapat Manajer
Pandangan Subjektif dari para manajer atau pakar dibidang penjualan,
produksi, keuangan, pembelian, dan administrasi di rata-rata untuk menghasilkan
peramalan tentang penjualan di masa depan. Biasanya, metode ini digunakan
bersama-sama
dengan
metode
kuantitatif,
seperti
metode
ekstrapolasi
5 http://vebyenandes.wordpress.com/2013/03/27/manajemen-industrimetode-peramalan-forecasting/. Diakses pada tanggal 10 Oktober 2014 jam
09.16 wib.
6 Ibid.
7 Jay K. Shim, Joel G. Siegel, 2001. Budgetting: Pedoman Lengkap LangkahLangkah Penganggaran. Jakarta: Erlangga. Hal: 182-183
5
kecenderungan
(trend).
Tim
manajemen
memodifikasi
hasil
peramalan
tersebutberdasarkan perkiraan-perkiraan mereka.
Keunggulan dari pendekatan ini adalah bahwa peramalan dapat
diselesaikan secara cepat dan mudah, tanpa perlun diuraikan secara rinci dengan
menggunakan statistik. Disamping itu, juri atas pendapat-pendapat para manajer
mungkin merupakan satu-satunya cara peramalan yang dapat digunakan bila data
yang dimiliki kurang memadai.
Akan tetapi, kelemahan dari pendekatan ini adalah seandainya terjadi
“pemikiran kelompok”. Ini merupakan kumpulan persoalan yang menjadi
pembawaaan bagi orang-orang yang ditemui sebagai sebuah kelompok.
Dikalangan orang-orang ini, yang diutamakan adalah kekompakan yang tinggi,
kepemimpinan yang kuat, dan isolasi kelompok. Dengan kekompakkan yang
tinggi, orang-orang dalam kelompok menjadi semakin menyesuaikan diri akibat
adanya tekanan kelompok sehingga dapat menghilangkan pertentangan maupun
pemikiran yang kritis. Kepemimpinan yang kuat semakin memperkuat tekanan
kelompok untuk mengeluarkan pendapat yang seragam. Isolasi kelompok
cenderung mengucilkan kelompok dari pendapat pihak luar, bila ada.8
b. Metode Delphi
Ini merupakan metode kelompok dimana masing-masing anggota dalam
kelompok pakar ditanya tentang persepsi mereka atas peristiwa yang akan terjadi
di masa depan, para pakar tersebut tidak di temui sebagai sebuah kelompok, guna
mengurangi kemungkinan terjadinya kesamaan pandangan karena adanya faktor
seseorang yang dominan. Sebagai gantinya, peramalan berikut argumen-argumen
yang mendasarinya di ringkaskan oleh pihak luar dan dikembalikan kepada pakar
yang bersangkutan dengan di sertai berbagai pertanyaan. Proses ini di ulangi terus
sampai tercapai sebuah konsensus.
Metode seperti ini bermanfaat dan sangat efektif untuk peramalan jangka
panjang. Metode ini di kerjakan dalam bentuk kuesioner dan mampu meniadakan
8 Jay K. Shim, Joel G. Siegel, 2001. Budgetting: Pedoman Lengkap LangkahLangkah Penganggaran. Jakarta: Erlangga. Hal: 185
6
pola pikir kelompok yang tidak bermanfaat bagi kegiatan peramalan. Tidak ada
panitia ataupun perdebatan. Pakar yang bersangkutan melakukan peramalan
dengan cara tertentu tanpa terpengaruh oleh tekanan dari rekan sejawatnya, karena
jawaban atas pertanyaan itu tidak diharapkan berasal dari sebuah konsensus atau
bukan merupakan suara bulat.
Kelemahan dari Metode Delphi
adalah hasilnya yang kurang dapat
dipercaya, serta hampir tidak adanya konsensus dalam jawaban yang diberikan.9
c. Jajak Pendapat di Kalangan Tenaga Penjual
Beberapa perusahaan menggunakan tenaga penjual yang sering melakukan
kontrak dengan pelanggan sebagai narasumber peramalan. Mereka yakin bahwa
tenaga penjual yanh merupakan orang paling dekat dengan pelanggan akhir
mempunyai pemahaman penting situasi pasar di masa depan. Peramalan yang
didasarkan atas jajakpendapat di kalangan tenaga penjual rata-rata dapat
digunakan untuk meramalkan situasi di masa depan. Demikian pula, jajak
pendapat tersebut dapat digunakan untuk memodifikasi peramalan kuantitatif dan
atau kualitatif lainya yang telah dihasilkan dilingkungan perusahaan.
Keunggulan dari metode permalan ini adalah:
1. Mudah digunakan dan dipahami.
2. Menggunakan pengetahuan khusus yang dimiliki oleh orang-orang
yang paling berhubungan erat dengan kegiatan itu.
3. Meletakkan tanggung jawab pencapaian hasil peramalan kepada orangorang yang paling berpengaruh terhadap hasil aktualnya.
4. Informasi yang diperoleh dapat dengan mudah di pilah berdasarkan
wilayah, produk, pelanggan, ataupun tenaga penjual.
Kelemahan metode ini meliputi sikap tenaga penjual yang terlalu optimis
atau terlalu pesimis sehubungan dengan prediksi mereka. Serta kemungkinan
9 Jay K. Shim, Joel G. Siegel, 2001. Budgetting: Pedoman Lengkap LangkahLangkah Penganggaran. Jakarta: Erlangga. Hal: 185
7
ketidakakuratan akibat adanya peristiwa-peristiwa ekonomi makro yang berada di
luar jangkauan kendali mereka.10
d. Survei di kalangan Pelanggan
Beberapa perusahaan melakukan survei pasar mereka sendiri yang
berkaitan dengan pembelian oleh pelanggan tertentu. Survei ini mungkin terdiri
dari kontak melalui telepon, wawancara langsung secara pribadi, ataupun
mengajukan kuesioner sebagai sarana untuk mendapatkan data. Hasil-hasil survei
ini
biasanya
dianalisis
dengan
menggunakan
perangkat
statistik
guna
mendapatkan hasil uji hipotesis mengenai perilaku pelanggan.11
2. Pendekatan Kuantitatif
a) Peramalan berdasarkan data historis:
Metode Sederhana12
Model peramalan sederhana didasarkan semata-mata atas observasi
historis penjualan ataupun variabel-variabel lainnya, seperti laba dan arus
kas. Metode ini tidak berupaya menjelaskan tentang hubungan sebabakibat yang mendasari variabel yang sedang diramalkan. Metode
sederhana dapat digolongkan ke dalam dua kelompok, dimana salah satu
kelompok mencakup proyeksi sederhana. Model-model ini memerlukan
masukan data dari observasi mutakhir, tetapi tidak dilakukan analisis
statistik. Kelompok kedua terdiri dari model-model yang meskipun
sederhana cukup rumit, sehingga memerlukan penggunaan perangkat
komputer.
Keunggulan metode ini adalah tidak diperlukannya biaya yang
mahal dalam hal membuat model, menyimpan data dan menggunakannya.
Kelemahannya adalah bahwa metode ini tidak mempertimbangkan
10 Ibid. Hal: 185-186
11 Jay K. Shim, Joel G. Siegel, 2001. Budgetting: Pedoman Lengkap LangkahLangkah Penganggaran. Jakarta: Erlangga. Hal: 186
12 Ibid. Hal: 188-189
8
kemungkinan adanya hubungan sebab-akibat apapun yang melandasi
variabel yang diramalkan.
Metode Rata-Rata Bergerak13
Rata-rata bergerak adalah rata-rata yang diperbarui setelah
diterimanya informasi baru. Dengan model rata-rata bergerak, manajer
yang bersangkutan dapat sekedar menggunakan observasi paling mutakhir
guna menghitung rata-rata yang digunakan sebagai peramalan untuk
periode berikutnya. Rata-rata bergerak adalah suatu metode peramalan
yang menggunakan rata-rata periode terakhir data untuk meramalkan
periode berikutnya.
-
Keunggulan dan Kelemahan
Metode rata-rata bergerak mudah digunakan dan mudah pula
dipahami. Akan tetapi, metode ini memiliki 2 kelemahan, yaitu:
1)
Metode ini mengharuskan untuk mendapatkan banyak sekali
data, dan data itu harus terus digunakan dari peramalan satu
periode ke peramalan periode berikutnya.
2)
Semua data dalam sampel diberi bobot yang sama. Bila data
yang lebih baru ternyata lebih shahih daripada data sebelumnya,
mengapa tidak memberinya bobot lebih besar?
Metode peramalan yang disebut sebagai metode eksponensial
sederhana mencoba mengatasi berbagai kelemahan ini.
Metode Eksponensial Sederhana14
Metode eksponensial sederhana merupakan metode yang paling
banyak digunakan oleh para manajer yang ingin melakukan peramalan
jangka pendek. Metode ini menggunakan rata-rata tertimbang dari data
tahun-tahun sebelumnya sebagai dasar peramalan. Prosedurnya adalah
13 Ibid. Hal: 190-191
14 Jay K. Shim, Joel G. Siegel, 2001. Budgetting: Pedoman Lengkap LangkahLangkah Penganggaran. Jakarta: Erlangga. Hal: 191
9
memberikan bobot paling besar untuk informasi terbaru dan bobot yang
makin kecil untuk observasi yang jaraknya semakin jauh di masa lampau.
Alasannya adalah bahwa masa depan lebih dipengaruhi oleh masa lalu
yang baru-baru ini saja dibandingkan dengan masa yang telah lama lewat.
Metode ini dikenal lebih efektif bila data yang diperoleh bersifat
acak dan tidak mengalami fluktuasi musiman. Akan tetapi, salah satu
kelemahannya adalah bahwa metode ini tidak memperhitungkan faktorfaktor ekonomi atau industri seperti kondisi pasar, harga-harga ataupun
dampak dari tindakan yang diambil oleh para pesaing.
Metode Analisis Kecenderungan (Trend)
Analisis trend (tendensi posisi) merupakan teknik analisis untuk
mengetahui tendensi keadaan keuangan apakah menunjukkan perubahan
naik atau mengalami penurunan (Abdullah, 2001: 36). Analisis trend
menggunakan tahun dasar (base year) sebagai tahun pembanding. Hasil
perhitungan trend dapat ditunjukkan dalam bentuk persentase atau
indeks.15
Metode Dekomposisi Deret Berkala16
Prinsip dasar dari metode dekomposisi deret berkala adalah
mendekomposisi (memecah) data deret berkala menjadi beberapa pola dan
mengidentifikasi masing-masing komponen dari deret berkala tersebut
secara terpisah. Pemisahan ini dilakukan untuk membantu meningkatkan
ketepatan peramalan dan membantu pemahanan atas perilaku deret data
secara lebih baik (Makridakis, 1991).
b) Peramalan mengenai hubungan (sebab-akibat)
Metode Regresi Sederhana
15 http://hadiborneo.wordpress.com/2010/10/08/analisis-trend-danpersentase-per-komponen-common-size. diakses pada tanggal 11 Oktober
2014 jam 08.33 wib.
16 http://elib.unicom.ac.id/jbptunicompp-gdl-offinovian-30073-9-unicom_oi.pdf. diakses pada tanggal 11 Oktober 2014 jam 08.29 wib.
10
Analisis regresi merupakan studi ketergantungan satu atau lebih
variabel bebas terhadap variabel tidak bebas. Dengan maksud untuk
meramalkan nilai variabel tidak bebas.17 Regresi sederhana adalah suatu
pola hubungan yang merupakan fungsi dimana hanya terdapat satu
variabel yang menentukan atau variabel bebas. Secara matematis,
hubungan tersebut dapat dinotasikan sebagai Y = f(X), dimana Y adalah
variabel yang diramalkan dan X adalah variabel bebas.18
Metode Regresi Berganda
Sedangkan regresi berganda adalah suatu pola hubungan yang
merupakan fungsi dimana terdapat lebih dari satu variabel yang
menentukan atau variabel bebas.19
Penyusunan Model Ekonometri20
Metode ini didasarkan atas peramalan sistem persamaan regresi
yang diestimasikan secara simultan. Baik untuk peramalan jangka pendek
maupun peramalan jangka panjang, ketepatan peramalan dengan metode
ini sangat baik. Metode peramalan ini selalu dipergunakan untuk
peramalan penjualan menurut kelas produk, atau peramalan keadaan
ekonomi masyarakat, seperti permintaan, harga dan penawaran. Data yang
dibutuhkan untuk penggunaan metoda peramalan ini adalah data kuartalan
beberapa tahun.
Empat tahapan yang termasuk di dalam memformulasi forecast
model ekonometrika ini antara lain membangun suatu model teori,
mengumpulkan data, memilih bentuk persamaan fungsi yang diestimasi,
dan mengestimasi dan menginterpretasi hasil.
C. Pemilihan Metode Peramalan
17 http://maksi.unsoed.ac.id/wp-content/uploads/2012/04/ANALISIS-REGRESISEDERHANA1.ppt. diakses pada tanggal 10 Oktober 2014 jam 08.57 wib.
18 http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/28450/4/Chapter%20II.pdf.
Diakses padatanggal 10 Oktober 2014 jam 08.48 wib.
19 Ibid.
20 http://maksi.unsoed.ac.id/wp-content/uploads/2012/04/ANALISIS-REGRESISEDERHANA1.ppt. diakses pada tanggal 10 Oktober 2014 jam 09.03 wib.
11
Pemilihan metode peramalan sangat dipengaruhi oleh tahapan siklus hidup
produk dan kadang-kadang oleh tahapan siklus hidup perusahaan atau industri
yang bersangkutan. Pada tahap awal siklus produk, pengeluaran untuk riset dan
penyelidikan pasar relatif kecil. Selama fase pertama pengenalan produk,
pengeluaran ini mulai meningkat. Pada tahap pertumbuhan yang pesat, banyak
sekali uang yang harus dikeluarkan untuk keperluan tersebut, sehingga diperlukan
sekali tingkat ketepatang yang tinggi. Sesudah produk memasuki tahapan
kematangan, keputusan tersebut menjadi lebih rutin, yang meliputi pula
pemasaran dan produksi. Hal-hal inilah yang menjadi pertimbangan penting
dalam menentukan metode peramalan penjualan yang tepat.21
Setelah mengevaluasi tahapan tertentu dari siklus hidup produk serta
perusahaan dan industri yang bersangkutan, perlu di lakukan penyelidikan lebih
lanjut. Agar tidak memilih metode peramalan secara sembarangan, para
pengambil keputusan harus menentukan metode mana yang tepat untuk di
gunakan. Sebagian metode peramalan tergolong sangat sederhana dan agak murah
untuk di buat dan
di gunakan. Sementara sebagian lainnya sangatlah rumit,
memerlukan banyak sekali waktu untuk membuatnya, dan bisa jadi juga sangat
mahal. Sebagian lagi sangat cocok di gunakan untuk keperluan proyeksi jangka
pendek, sedangkan yang lainya lebih tepat bila digunakan untuk peramalan jangka
menengah atau jangka panjang.22
Metode atau metode-metode mana yang akan dipilih tergantung pada
kriteria berikut23:
1. Berapakah biaya yang diperlukan untuk membuat modal peramalan
tersebut, di bandingkan dengan manfaat yang mungkin di peroleh.
Pilihanya di tentukan oleh perimbangan biaya manfaat.
2. Seberapa rumitkah hubungan (korelasi) yang di ramalkan?
21 Jay K. Shim, Joel G. Siegel, 2001. Budgetting: Pedoman Lengkap LangkahLangkah Penganggaran. Jakarta: Erlangga. Hal: 184
22 Ibid. Hal: 184
23 Ibid.
12
3. Apakah peramalan itu untuk keperluan jangka pendek atau jangka
panjang?
4. Seberapa besar tingkat ketepatan yang di inginkan?
5. Apakah ada tingkat toleransi minimum terhadap kesalahan?
6. Berapa banyak data yang tersedia? Data yang di perlukan oleh masingmasing metode peramalan sangatlah beragam.
D. Karakteristik
Sebagaimana
telah
ditunjukkan
diatas,
metode-metode
peramalan
sangatlah berbeda satu sama lain. Tetapi ada karakteristik dan asumsi- asumsi
tertentu yang melandasi kegiatan peramalan, yaitu24:
1. Metode-metode peramalan umumnya mengasumsikan bahwa hubungan
sebab-akibat seperti yang berlaku dimasa lalu akan terus berlaku di masa
depan. Dengan kata lain hampir semua metode peramalan yang ada
didasarkan atas data historis.
2. Hasil peramalan jarang yang sempurna oleh karena itu, untuk keperluan
perencanaan, harus dibuat kelonggaran menyangkut ketidak akuratan.
Sebagai contoh, perusahaan harus selalu mempertahankan persediaan
pengaman guna mengantisipasi deplesi persediaan pengaman guna
mengantisipasi deplesi persediaan secara tiba-tiba.
3. Keakuratan hasil peramalan akan berkurang seiring dengan semakin
meningkatkan kurun waktu (atau, rentang waktu) yang dicakup dalam
peramalan. Secara umum, dapat dikatakan bahwa peramalan untuk rentang
waktu jangka panjang cenderung kurang akurat dibandingkan dengan
peramalan jangka pendek karena semakin tingginya tingkat ketidakpastian.
4. Peramalan untuk sekelompok barang cenderung lebih akurat dibandingkan
dengan peramalan untuk masing-masing barang, karena kesalahan
peramalan diantara jenis-jenis barang dalam kelompok cenderung saling
24 Ibid. Hal: 186-187
13
meniadakan.
Sebagai
contoh,
peramalan
terhadap
masing-masing
perusahaan.
E. Langkah-langkah Dalam Proses Peramalan
Ada enam langkah pokok yang terdapat dalam proses peramalan, yaitu25:
1. Tentukanlah apa yang akan diramalkan berikut alasan-alsasanya, dan halhal apa saja yang dibutuhkan. Ini akan menjadi indikasi mengenai
seberapa rinci data yang diperlukan dalam peramalan (misalnya,
peramalan berdasarkan wilayah dan berdasarkan produk), jumlah sumber
daya (misalnya , perangkat keras dan perangkat lunak komputer, tenaga
kerja) yang dapat dibenarkan, serta tingkat keakuratan yang di inginkan.
2. Tentukanlah rentang waktu peramalan, jangka pendek ataukah jangka
panjang. Secara lebih tegas lagi, proyek untuk tahun depan atau untuk 5
tahun ke depan.
3. Pilihlah metode peramalan yang akan digunakan. Hendaknya anda
mengacu kepada kriteria sebagaimana yang disebutkan diatas.
4. Kumpulkanlah data dan buatlah peramalan.
5. Identifikasikan setiap asumsi yang harus dibuat dalam mempersiapkan
peramalan dan gunakanlah.
6. Pantaulah hasil peramalan guna mengetahui apakah telah berjalan sesuai
dengan yang diharapkan. Untuk itu, buatlah sebuah sistem evaluasi. Bila
tidak, kembalilah ke langkah pertama.
25 Jay K. Shim, Joel G. Siegel, 2001. Budgetting: Pedoman Lengkap LangkahLangkah Penganggaran. Jakarta: Erlangga. Hal: 187
14
KESIMPULAN
15
DAFTAR PUSTAKA
Shim Jay K., Siegel Joel G., 2001. Budgetting: Pedoman Lengkap LangkahLangkah Penganggaran. Jakarta: Erlangga.
http://vebyenandes.wordpress.com/2013/03/27/manajemen-industri-metodeperamalan-forecasting/. Diakses pada tanggal 10 Oktober 2014 jam 09.16
wib.
http://hadiborneo.wordpress.com/2010/10/08/analisis-trend-dan-persentase-perkomponen-common-size. diakses pada tanggal 11 Oktober 2014 jam 08.33
wib.
http://elib.unicom.ac.id/jbptunicompp-gdl-offinovian-30073-9-unicom_o-i.pdf.
diakses pada tanggal 11 Oktober 2014 jam 08.29 wib.
http://maksi.unsoed.ac.id/wp-content/uploads/2012/04/ANALISIS-REGRESISEDERHANA1.ppt. diakses pada tanggal 10 Oktober 2014 jam 08.57
wib.
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/28450/4/Chapter%20II.pdf.
Diakses padatanggal 10 Oktober 2014 jam 08.48 wib.
16
A. Latar Belakang
Manajemen sebuah organisasi pemerintah maupun swasta biasanya
beroprasi dalam kondisi dimana terdapat ketidak pastian atau resiko. Barangkali
fungsi yang paling penting dalam bisnis adalah peramalan, yang merupakan titik
awal dari perencanaan dan pengangaran. Tujuan dari peramalan adalah untuk
mengurangi resiko dalam pengambilan keputusan.
Dalam bisnis, peramalan merupakan dasar bagi kemampuan perencanaan,
produksi dan persediaan, pemakaian tenaga kerja, penjualan dan pangsa pasar,
pembiayaan dan penganggaran, riset dan pengembangan, serta strategi manajemen
puncak.
Peramalan penjualan merupakan aspek yang sangat penting dalam
berbagai aktifitas manajemen keuangan, yang meliputi penyusunan anggaran,
perencanaan laba, analisis belanja barang modal, serta analisis tentang akuisisi
dan merger.
B. Rumusan Masalah
1. Siapa saja yang menggunakan peramalan?
2. Metode apa saja yang digunakan?
3. Bagaimana cara memilih metode peramalan yang efektif dan langkah
apa saja yang dilakukan untuk melakukan peramalan?
1
Metode Peramalan Penyusunan Anggaran
A. Subyek Peramalan
Peramalan diperlukan untuk kegiatan pemasaran, produksi, pembelian,
pemakaian tenaga kerja, dan perencanaan keuangan. Disamping itu, manajemen
puncak memerlukan peramalan untuk merencanakan serta melaksanakan tujuan
strategis jangka panjang dan merencanakan belanja barang modal. Secara lebih
tegas lagi, manajer pemasaran menggunakan peramalan penjualan guna
menentukan alokasi tenaga penjual yang optimal, menetapkan target penjualan,
serta merencanakan promosi dan iklan. Pangsa pasar, harga-harga, dan
keenderungan perkembangan produk baru juga dipertimbangkan. Para perencana
produksi memerlukan peramalan dalam rangka:
Menyusun jadwal kegiatan produksi
Memesan bahan baku
Menentukan jumlah persediaan barang
Merencanakan pengapalan.
Bidang-bidang lain yang memerlukan peramalan meliputi perencanaan
kebutuhan akan bahan baku, penjadwalan tenaga kerja, pembelian peralatan,
kebutuhan akan pemeliharaan, dan kapasitas pabrik. Setelah perusahaan merasa
yakin bahwa kapasitas pabriknya mencukupi, maka dibuatlah perencanaan
produksi. Bila kapasitas produksi yang dimiliki perasahaan tidak mencukupi,
maka diperlukan perencanaan dan pengambilan keputusan dibidang anggaran
pembelian barang modal dalam rangka peningkatan kapasitas tersebut.1
Berdasarkan
hal
tersebut,
manajer
yang
bersangkutan
harus
memperkirakan arus kas masuk dan arus kas keluar dimasa depan. Ia harus
merencanakan kebutuhan akan uang kas maupun pinjaman bagi kegiatan
perusahaan dimasa depan. Peramalan arus kas dan besarnya biaya serta
penerimaan diperlukan guna mempertahankan likuiditas perusahaan dan efisiensi
1 Jay K. Shim, Joel G. Siegel, 2001. Budgetting: Pedoman Lengkap LangkahLangkah Penganggaran. Jakarta: Erlangga. Hal: 180-181
2
operasi. Dalam merencanakan investasi barang modal, diperlukan prediksi tentang
kegiatan ekonomi dimasa depan agar tingkat pengembalian ataupun arus masuk
uang kas yang berasal dari investasi tersebut dapat diperkirakan.
Peramalan tentang kondisi keuangan dan kredit serta tingkat suku bunga
diperlukan agar kebutuhan perusahaan akan uang kas dapat dipenuhi dengan biaya
yang serendah mungkin. Peramalan terhadap tingkat suku bunga juga dilakukan
guna menunjang upaya penambahan barang modal baru, penghasilan piutang guna
membantu perencanaankebutuhan akan modal kerja, dan besarnya belanja
peralatan barang modal guna membantu menyeimbangkan arus dana perusahaan.
Peramalan jangka panjang diperlukan diperlukan dalam rangka merencanakan
perubahan struktur modal perusahaan. Keputusan untuk menerbitkan saham
ataupun surat utang guna mempertahankan struktur keuangan yang diinginkan
memelukan peramalan tentang kondisi keuangan dan kredit.
Departemen personalia memerlukan sejumlah peramalan dalam rangka
merencanakan sumber daya manusia. Tenaga kerja harus direkrut, diberi peltihan
dan diperkerjakan pada tingkat upah yang kompetitif dengan tingkat upah yang
berlaku dipasar tenaga kerja perusahaan. Demikian pula kecenderungan yang
mempengaruhi variabel-variabel tersebut seperti perputaran tenaga kerja, usia
pensiun, tingkat kemangkiran, dna keterlambatan prlu diramalkan dalam rangka
perencanaan dan pengambilan keputusan.
Sektor jasa-jasa yang kini mencakup sekitar duapertiga dari produksi
domestik bruto (PDB) amerika serikat, termasuk perbankan, perusahaan asuransi,
restoran, dan kapal pesiar, memerlukan berbagai proyeksi untuk berbagai
kepentingan operasional dan perencanaan srtategis jangka panjang. Contoh
kegiatan perbankan. Bank perlu membuat peramalan tentang:
Permintaan akan beragam kredit dan deposito
Kondisi keungan dan kredit sehingga pihaknya dapat menentukan
tingkat suku bunga pinjaman yang akan diberikan.2
2 Jay K. Shim, Joel G. Siegel, 2001. Budgetting: Pedoman Lengkap LangkahLangkah Penganggaran. Jakarta: Erlangga. Hal: 181-182
3
B. Metode Peramalan
Peramalan (forecasting): adalah seni dan ilmu memprediksi peristiwaperistiwa
yang
akan
terjadi
dengan
menggunakan
data
historis
dan
memproyeksikannya ke masa depan dengan beberapa bentuk model matematis.
Untuk melakukan peramalan diperlukan metode tertentu dan metode mana yang
digunakan tergantung dari data dan informasi yang akan diramal serta tujuan yang
hendak dicapai.3
Dalam prakteknya terdapat berbagai metode peramalan antara lain :
Peramalan berdasarkan jangka waktu :
1. Peramalan jangka pendek ( kurang satu tahun, umumnya kurang tiga
bulan : digunakan untuk rencana pembelian, penjadwalan kerja, jumlah
TK, tingkat produksi).
2. Peramalan jangka menengah ( tiga bulan hingga tiga tahun :
digunakan
untuk
perencanaan
penjualan,
perencanaan
dan
penganggaran produksi dan menganalisis berbagai rencana operasi).
3. Peramalan jangka panjang ( tiga tahun atau lebih, digunakan untuk
merencanakan produk baru, penganggaran modal, lokasi fasilitas, atau
ekspansi dan penelitian serta pengembangan).4
Peramalan berdasarkan rencana operasi
1. Ramalan ekonomi : membahas siklus bisnis dengan memprediksi
tingkat inflasi dan indikator perencanaan lainnya,
2. Ramalan teknologi : berkaitan dengan tingkat kemajuan teknologi dan
produk baru,
3 http://vebyenandes.wordpress.com/2013/03/27/manajemen-industrimetode-peramalan-forecasting/. Diakses pada tanggal 10 Oktober 2014 jam
09.16 wib.
4 Ibid.
4
3. Ramalan permintaan : berkaitan dengan proyeksi permintaan terhadap
produk perusahaan. Ramalan ini disebut juga ramalan penjualan, yang
mengarahkan produksi, kapasitas dan siatem penjadualan perusahaan.5
Peramalan berdasarkan metode / pendekatan :
1. Peramalan kuantitatif, menggunakan berbagai model matematis atau
metode statistik dan data historis dan atau variabel-variabel kausal
untuk meramalkan permintaan,
2. Peramalan kualitatif, menggunakan intuisi, pengalaman pribadi dan
berdasarkan pendapat (judment) dari yang melakukan peramalan.6
Ada banyak metode peramalan yang dapat dipilih oleh perusahaan. Pada
dasarnya ada dua pendekatan dalam peramalan yaitu pendekatan kualitatif dan
kuantitatif. Keduanya dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pendekatan Kualitatif
Peramalan yang didasarkan atas pertimbangan dan opini. Pendekatan
kualitatif dapat digunakan untuk merumuskan peramalan jangka pendek dan dapat
juga melengkapi proyeksi yang didasarkan atas penggunaan metode kuantitatif
manapun. Empat metode peramalan kualitatif yang banyak dikenal adalah
pendapat Manajer, Metode Delphi, jajak pendapat dikalangan Tenaga Penjual, dan
survei pelanggan.7
a. Pendapat Manajer
Pandangan Subjektif dari para manajer atau pakar dibidang penjualan,
produksi, keuangan, pembelian, dan administrasi di rata-rata untuk menghasilkan
peramalan tentang penjualan di masa depan. Biasanya, metode ini digunakan
bersama-sama
dengan
metode
kuantitatif,
seperti
metode
ekstrapolasi
5 http://vebyenandes.wordpress.com/2013/03/27/manajemen-industrimetode-peramalan-forecasting/. Diakses pada tanggal 10 Oktober 2014 jam
09.16 wib.
6 Ibid.
7 Jay K. Shim, Joel G. Siegel, 2001. Budgetting: Pedoman Lengkap LangkahLangkah Penganggaran. Jakarta: Erlangga. Hal: 182-183
5
kecenderungan
(trend).
Tim
manajemen
memodifikasi
hasil
peramalan
tersebutberdasarkan perkiraan-perkiraan mereka.
Keunggulan dari pendekatan ini adalah bahwa peramalan dapat
diselesaikan secara cepat dan mudah, tanpa perlun diuraikan secara rinci dengan
menggunakan statistik. Disamping itu, juri atas pendapat-pendapat para manajer
mungkin merupakan satu-satunya cara peramalan yang dapat digunakan bila data
yang dimiliki kurang memadai.
Akan tetapi, kelemahan dari pendekatan ini adalah seandainya terjadi
“pemikiran kelompok”. Ini merupakan kumpulan persoalan yang menjadi
pembawaaan bagi orang-orang yang ditemui sebagai sebuah kelompok.
Dikalangan orang-orang ini, yang diutamakan adalah kekompakan yang tinggi,
kepemimpinan yang kuat, dan isolasi kelompok. Dengan kekompakkan yang
tinggi, orang-orang dalam kelompok menjadi semakin menyesuaikan diri akibat
adanya tekanan kelompok sehingga dapat menghilangkan pertentangan maupun
pemikiran yang kritis. Kepemimpinan yang kuat semakin memperkuat tekanan
kelompok untuk mengeluarkan pendapat yang seragam. Isolasi kelompok
cenderung mengucilkan kelompok dari pendapat pihak luar, bila ada.8
b. Metode Delphi
Ini merupakan metode kelompok dimana masing-masing anggota dalam
kelompok pakar ditanya tentang persepsi mereka atas peristiwa yang akan terjadi
di masa depan, para pakar tersebut tidak di temui sebagai sebuah kelompok, guna
mengurangi kemungkinan terjadinya kesamaan pandangan karena adanya faktor
seseorang yang dominan. Sebagai gantinya, peramalan berikut argumen-argumen
yang mendasarinya di ringkaskan oleh pihak luar dan dikembalikan kepada pakar
yang bersangkutan dengan di sertai berbagai pertanyaan. Proses ini di ulangi terus
sampai tercapai sebuah konsensus.
Metode seperti ini bermanfaat dan sangat efektif untuk peramalan jangka
panjang. Metode ini di kerjakan dalam bentuk kuesioner dan mampu meniadakan
8 Jay K. Shim, Joel G. Siegel, 2001. Budgetting: Pedoman Lengkap LangkahLangkah Penganggaran. Jakarta: Erlangga. Hal: 185
6
pola pikir kelompok yang tidak bermanfaat bagi kegiatan peramalan. Tidak ada
panitia ataupun perdebatan. Pakar yang bersangkutan melakukan peramalan
dengan cara tertentu tanpa terpengaruh oleh tekanan dari rekan sejawatnya, karena
jawaban atas pertanyaan itu tidak diharapkan berasal dari sebuah konsensus atau
bukan merupakan suara bulat.
Kelemahan dari Metode Delphi
adalah hasilnya yang kurang dapat
dipercaya, serta hampir tidak adanya konsensus dalam jawaban yang diberikan.9
c. Jajak Pendapat di Kalangan Tenaga Penjual
Beberapa perusahaan menggunakan tenaga penjual yang sering melakukan
kontrak dengan pelanggan sebagai narasumber peramalan. Mereka yakin bahwa
tenaga penjual yanh merupakan orang paling dekat dengan pelanggan akhir
mempunyai pemahaman penting situasi pasar di masa depan. Peramalan yang
didasarkan atas jajakpendapat di kalangan tenaga penjual rata-rata dapat
digunakan untuk meramalkan situasi di masa depan. Demikian pula, jajak
pendapat tersebut dapat digunakan untuk memodifikasi peramalan kuantitatif dan
atau kualitatif lainya yang telah dihasilkan dilingkungan perusahaan.
Keunggulan dari metode permalan ini adalah:
1. Mudah digunakan dan dipahami.
2. Menggunakan pengetahuan khusus yang dimiliki oleh orang-orang
yang paling berhubungan erat dengan kegiatan itu.
3. Meletakkan tanggung jawab pencapaian hasil peramalan kepada orangorang yang paling berpengaruh terhadap hasil aktualnya.
4. Informasi yang diperoleh dapat dengan mudah di pilah berdasarkan
wilayah, produk, pelanggan, ataupun tenaga penjual.
Kelemahan metode ini meliputi sikap tenaga penjual yang terlalu optimis
atau terlalu pesimis sehubungan dengan prediksi mereka. Serta kemungkinan
9 Jay K. Shim, Joel G. Siegel, 2001. Budgetting: Pedoman Lengkap LangkahLangkah Penganggaran. Jakarta: Erlangga. Hal: 185
7
ketidakakuratan akibat adanya peristiwa-peristiwa ekonomi makro yang berada di
luar jangkauan kendali mereka.10
d. Survei di kalangan Pelanggan
Beberapa perusahaan melakukan survei pasar mereka sendiri yang
berkaitan dengan pembelian oleh pelanggan tertentu. Survei ini mungkin terdiri
dari kontak melalui telepon, wawancara langsung secara pribadi, ataupun
mengajukan kuesioner sebagai sarana untuk mendapatkan data. Hasil-hasil survei
ini
biasanya
dianalisis
dengan
menggunakan
perangkat
statistik
guna
mendapatkan hasil uji hipotesis mengenai perilaku pelanggan.11
2. Pendekatan Kuantitatif
a) Peramalan berdasarkan data historis:
Metode Sederhana12
Model peramalan sederhana didasarkan semata-mata atas observasi
historis penjualan ataupun variabel-variabel lainnya, seperti laba dan arus
kas. Metode ini tidak berupaya menjelaskan tentang hubungan sebabakibat yang mendasari variabel yang sedang diramalkan. Metode
sederhana dapat digolongkan ke dalam dua kelompok, dimana salah satu
kelompok mencakup proyeksi sederhana. Model-model ini memerlukan
masukan data dari observasi mutakhir, tetapi tidak dilakukan analisis
statistik. Kelompok kedua terdiri dari model-model yang meskipun
sederhana cukup rumit, sehingga memerlukan penggunaan perangkat
komputer.
Keunggulan metode ini adalah tidak diperlukannya biaya yang
mahal dalam hal membuat model, menyimpan data dan menggunakannya.
Kelemahannya adalah bahwa metode ini tidak mempertimbangkan
10 Ibid. Hal: 185-186
11 Jay K. Shim, Joel G. Siegel, 2001. Budgetting: Pedoman Lengkap LangkahLangkah Penganggaran. Jakarta: Erlangga. Hal: 186
12 Ibid. Hal: 188-189
8
kemungkinan adanya hubungan sebab-akibat apapun yang melandasi
variabel yang diramalkan.
Metode Rata-Rata Bergerak13
Rata-rata bergerak adalah rata-rata yang diperbarui setelah
diterimanya informasi baru. Dengan model rata-rata bergerak, manajer
yang bersangkutan dapat sekedar menggunakan observasi paling mutakhir
guna menghitung rata-rata yang digunakan sebagai peramalan untuk
periode berikutnya. Rata-rata bergerak adalah suatu metode peramalan
yang menggunakan rata-rata periode terakhir data untuk meramalkan
periode berikutnya.
-
Keunggulan dan Kelemahan
Metode rata-rata bergerak mudah digunakan dan mudah pula
dipahami. Akan tetapi, metode ini memiliki 2 kelemahan, yaitu:
1)
Metode ini mengharuskan untuk mendapatkan banyak sekali
data, dan data itu harus terus digunakan dari peramalan satu
periode ke peramalan periode berikutnya.
2)
Semua data dalam sampel diberi bobot yang sama. Bila data
yang lebih baru ternyata lebih shahih daripada data sebelumnya,
mengapa tidak memberinya bobot lebih besar?
Metode peramalan yang disebut sebagai metode eksponensial
sederhana mencoba mengatasi berbagai kelemahan ini.
Metode Eksponensial Sederhana14
Metode eksponensial sederhana merupakan metode yang paling
banyak digunakan oleh para manajer yang ingin melakukan peramalan
jangka pendek. Metode ini menggunakan rata-rata tertimbang dari data
tahun-tahun sebelumnya sebagai dasar peramalan. Prosedurnya adalah
13 Ibid. Hal: 190-191
14 Jay K. Shim, Joel G. Siegel, 2001. Budgetting: Pedoman Lengkap LangkahLangkah Penganggaran. Jakarta: Erlangga. Hal: 191
9
memberikan bobot paling besar untuk informasi terbaru dan bobot yang
makin kecil untuk observasi yang jaraknya semakin jauh di masa lampau.
Alasannya adalah bahwa masa depan lebih dipengaruhi oleh masa lalu
yang baru-baru ini saja dibandingkan dengan masa yang telah lama lewat.
Metode ini dikenal lebih efektif bila data yang diperoleh bersifat
acak dan tidak mengalami fluktuasi musiman. Akan tetapi, salah satu
kelemahannya adalah bahwa metode ini tidak memperhitungkan faktorfaktor ekonomi atau industri seperti kondisi pasar, harga-harga ataupun
dampak dari tindakan yang diambil oleh para pesaing.
Metode Analisis Kecenderungan (Trend)
Analisis trend (tendensi posisi) merupakan teknik analisis untuk
mengetahui tendensi keadaan keuangan apakah menunjukkan perubahan
naik atau mengalami penurunan (Abdullah, 2001: 36). Analisis trend
menggunakan tahun dasar (base year) sebagai tahun pembanding. Hasil
perhitungan trend dapat ditunjukkan dalam bentuk persentase atau
indeks.15
Metode Dekomposisi Deret Berkala16
Prinsip dasar dari metode dekomposisi deret berkala adalah
mendekomposisi (memecah) data deret berkala menjadi beberapa pola dan
mengidentifikasi masing-masing komponen dari deret berkala tersebut
secara terpisah. Pemisahan ini dilakukan untuk membantu meningkatkan
ketepatan peramalan dan membantu pemahanan atas perilaku deret data
secara lebih baik (Makridakis, 1991).
b) Peramalan mengenai hubungan (sebab-akibat)
Metode Regresi Sederhana
15 http://hadiborneo.wordpress.com/2010/10/08/analisis-trend-danpersentase-per-komponen-common-size. diakses pada tanggal 11 Oktober
2014 jam 08.33 wib.
16 http://elib.unicom.ac.id/jbptunicompp-gdl-offinovian-30073-9-unicom_oi.pdf. diakses pada tanggal 11 Oktober 2014 jam 08.29 wib.
10
Analisis regresi merupakan studi ketergantungan satu atau lebih
variabel bebas terhadap variabel tidak bebas. Dengan maksud untuk
meramalkan nilai variabel tidak bebas.17 Regresi sederhana adalah suatu
pola hubungan yang merupakan fungsi dimana hanya terdapat satu
variabel yang menentukan atau variabel bebas. Secara matematis,
hubungan tersebut dapat dinotasikan sebagai Y = f(X), dimana Y adalah
variabel yang diramalkan dan X adalah variabel bebas.18
Metode Regresi Berganda
Sedangkan regresi berganda adalah suatu pola hubungan yang
merupakan fungsi dimana terdapat lebih dari satu variabel yang
menentukan atau variabel bebas.19
Penyusunan Model Ekonometri20
Metode ini didasarkan atas peramalan sistem persamaan regresi
yang diestimasikan secara simultan. Baik untuk peramalan jangka pendek
maupun peramalan jangka panjang, ketepatan peramalan dengan metode
ini sangat baik. Metode peramalan ini selalu dipergunakan untuk
peramalan penjualan menurut kelas produk, atau peramalan keadaan
ekonomi masyarakat, seperti permintaan, harga dan penawaran. Data yang
dibutuhkan untuk penggunaan metoda peramalan ini adalah data kuartalan
beberapa tahun.
Empat tahapan yang termasuk di dalam memformulasi forecast
model ekonometrika ini antara lain membangun suatu model teori,
mengumpulkan data, memilih bentuk persamaan fungsi yang diestimasi,
dan mengestimasi dan menginterpretasi hasil.
C. Pemilihan Metode Peramalan
17 http://maksi.unsoed.ac.id/wp-content/uploads/2012/04/ANALISIS-REGRESISEDERHANA1.ppt. diakses pada tanggal 10 Oktober 2014 jam 08.57 wib.
18 http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/28450/4/Chapter%20II.pdf.
Diakses padatanggal 10 Oktober 2014 jam 08.48 wib.
19 Ibid.
20 http://maksi.unsoed.ac.id/wp-content/uploads/2012/04/ANALISIS-REGRESISEDERHANA1.ppt. diakses pada tanggal 10 Oktober 2014 jam 09.03 wib.
11
Pemilihan metode peramalan sangat dipengaruhi oleh tahapan siklus hidup
produk dan kadang-kadang oleh tahapan siklus hidup perusahaan atau industri
yang bersangkutan. Pada tahap awal siklus produk, pengeluaran untuk riset dan
penyelidikan pasar relatif kecil. Selama fase pertama pengenalan produk,
pengeluaran ini mulai meningkat. Pada tahap pertumbuhan yang pesat, banyak
sekali uang yang harus dikeluarkan untuk keperluan tersebut, sehingga diperlukan
sekali tingkat ketepatang yang tinggi. Sesudah produk memasuki tahapan
kematangan, keputusan tersebut menjadi lebih rutin, yang meliputi pula
pemasaran dan produksi. Hal-hal inilah yang menjadi pertimbangan penting
dalam menentukan metode peramalan penjualan yang tepat.21
Setelah mengevaluasi tahapan tertentu dari siklus hidup produk serta
perusahaan dan industri yang bersangkutan, perlu di lakukan penyelidikan lebih
lanjut. Agar tidak memilih metode peramalan secara sembarangan, para
pengambil keputusan harus menentukan metode mana yang tepat untuk di
gunakan. Sebagian metode peramalan tergolong sangat sederhana dan agak murah
untuk di buat dan
di gunakan. Sementara sebagian lainnya sangatlah rumit,
memerlukan banyak sekali waktu untuk membuatnya, dan bisa jadi juga sangat
mahal. Sebagian lagi sangat cocok di gunakan untuk keperluan proyeksi jangka
pendek, sedangkan yang lainya lebih tepat bila digunakan untuk peramalan jangka
menengah atau jangka panjang.22
Metode atau metode-metode mana yang akan dipilih tergantung pada
kriteria berikut23:
1. Berapakah biaya yang diperlukan untuk membuat modal peramalan
tersebut, di bandingkan dengan manfaat yang mungkin di peroleh.
Pilihanya di tentukan oleh perimbangan biaya manfaat.
2. Seberapa rumitkah hubungan (korelasi) yang di ramalkan?
21 Jay K. Shim, Joel G. Siegel, 2001. Budgetting: Pedoman Lengkap LangkahLangkah Penganggaran. Jakarta: Erlangga. Hal: 184
22 Ibid. Hal: 184
23 Ibid.
12
3. Apakah peramalan itu untuk keperluan jangka pendek atau jangka
panjang?
4. Seberapa besar tingkat ketepatan yang di inginkan?
5. Apakah ada tingkat toleransi minimum terhadap kesalahan?
6. Berapa banyak data yang tersedia? Data yang di perlukan oleh masingmasing metode peramalan sangatlah beragam.
D. Karakteristik
Sebagaimana
telah
ditunjukkan
diatas,
metode-metode
peramalan
sangatlah berbeda satu sama lain. Tetapi ada karakteristik dan asumsi- asumsi
tertentu yang melandasi kegiatan peramalan, yaitu24:
1. Metode-metode peramalan umumnya mengasumsikan bahwa hubungan
sebab-akibat seperti yang berlaku dimasa lalu akan terus berlaku di masa
depan. Dengan kata lain hampir semua metode peramalan yang ada
didasarkan atas data historis.
2. Hasil peramalan jarang yang sempurna oleh karena itu, untuk keperluan
perencanaan, harus dibuat kelonggaran menyangkut ketidak akuratan.
Sebagai contoh, perusahaan harus selalu mempertahankan persediaan
pengaman guna mengantisipasi deplesi persediaan pengaman guna
mengantisipasi deplesi persediaan secara tiba-tiba.
3. Keakuratan hasil peramalan akan berkurang seiring dengan semakin
meningkatkan kurun waktu (atau, rentang waktu) yang dicakup dalam
peramalan. Secara umum, dapat dikatakan bahwa peramalan untuk rentang
waktu jangka panjang cenderung kurang akurat dibandingkan dengan
peramalan jangka pendek karena semakin tingginya tingkat ketidakpastian.
4. Peramalan untuk sekelompok barang cenderung lebih akurat dibandingkan
dengan peramalan untuk masing-masing barang, karena kesalahan
peramalan diantara jenis-jenis barang dalam kelompok cenderung saling
24 Ibid. Hal: 186-187
13
meniadakan.
Sebagai
contoh,
peramalan
terhadap
masing-masing
perusahaan.
E. Langkah-langkah Dalam Proses Peramalan
Ada enam langkah pokok yang terdapat dalam proses peramalan, yaitu25:
1. Tentukanlah apa yang akan diramalkan berikut alasan-alsasanya, dan halhal apa saja yang dibutuhkan. Ini akan menjadi indikasi mengenai
seberapa rinci data yang diperlukan dalam peramalan (misalnya,
peramalan berdasarkan wilayah dan berdasarkan produk), jumlah sumber
daya (misalnya , perangkat keras dan perangkat lunak komputer, tenaga
kerja) yang dapat dibenarkan, serta tingkat keakuratan yang di inginkan.
2. Tentukanlah rentang waktu peramalan, jangka pendek ataukah jangka
panjang. Secara lebih tegas lagi, proyek untuk tahun depan atau untuk 5
tahun ke depan.
3. Pilihlah metode peramalan yang akan digunakan. Hendaknya anda
mengacu kepada kriteria sebagaimana yang disebutkan diatas.
4. Kumpulkanlah data dan buatlah peramalan.
5. Identifikasikan setiap asumsi yang harus dibuat dalam mempersiapkan
peramalan dan gunakanlah.
6. Pantaulah hasil peramalan guna mengetahui apakah telah berjalan sesuai
dengan yang diharapkan. Untuk itu, buatlah sebuah sistem evaluasi. Bila
tidak, kembalilah ke langkah pertama.
25 Jay K. Shim, Joel G. Siegel, 2001. Budgetting: Pedoman Lengkap LangkahLangkah Penganggaran. Jakarta: Erlangga. Hal: 187
14
KESIMPULAN
15
DAFTAR PUSTAKA
Shim Jay K., Siegel Joel G., 2001. Budgetting: Pedoman Lengkap LangkahLangkah Penganggaran. Jakarta: Erlangga.
http://vebyenandes.wordpress.com/2013/03/27/manajemen-industri-metodeperamalan-forecasting/. Diakses pada tanggal 10 Oktober 2014 jam 09.16
wib.
http://hadiborneo.wordpress.com/2010/10/08/analisis-trend-dan-persentase-perkomponen-common-size. diakses pada tanggal 11 Oktober 2014 jam 08.33
wib.
http://elib.unicom.ac.id/jbptunicompp-gdl-offinovian-30073-9-unicom_o-i.pdf.
diakses pada tanggal 11 Oktober 2014 jam 08.29 wib.
http://maksi.unsoed.ac.id/wp-content/uploads/2012/04/ANALISIS-REGRESISEDERHANA1.ppt. diakses pada tanggal 10 Oktober 2014 jam 08.57
wib.
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/28450/4/Chapter%20II.pdf.
Diakses padatanggal 10 Oktober 2014 jam 08.48 wib.
16