makalah hasil akulturasi budaya indonesi

Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT atas
berkat dan rahmatnya kami dapat menyelesaikan makalah ini tanpa halangan suatu
apapun. Tidak lupa saya mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam menyelesaikan makalah ini.
Kami juga menyadari makalah banyak kekurangan dan kesalahan, oleh
karena itu kami mengharapkan kritik dan saran dari teman-teman maupun
pembaca demi sempurnanya makalah ini.

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ..........................................................................................................................

1

Daftar Isi .......................................................................................................................................

2

Bab I Pendahuluan
1.

2.
3.
4.

Latar Belakang .............................................................................................................
Rumusan Masalah ......................................................................................................
Tujuan Penulisan ........................................................................................................
Manfaat Penulisan ......................................................................................................

3
3
3
3

Bab II Isi
1. Pengertian Akulturasi ...............................................................................................
2. Hasil Akulturasi pada Sistem Pemerintahan ..................................................

4
5


Bab III Penutup
1. Kesimpulan ...................................................................................................................
2. Kritik dan Saran ..........................................................................................................

6
6

Daftar Pustaka ...........................................................................................................................

7

BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Masyarakat Indonesia sejak zaman dahulu telah memiliki kebudayaan
sendiri, selama ini dipahami adalah proses masuknya budaya Hindu dan
Buddha tak lepas dari aktivitas perdagangan yang terjadi di Tanah Air. Melalui
perdagangan terjadilah akulturasi budaya. Akulturasi kebudayaan yaitu suatu

proses percampuran antara unsur-unsur kebudayaan yang satu dengan
kebudayaan yang lain, sehingga membentuk kebudayaan baru.
Kebudayaan baru yang merupakan hasil percampuran itu masingmasing tidak kehilangan kepribadian/ciri khasnya. Untuk dapat berakulturasi,
masing-masing kebudayaan harus seimbang. Begitu juga untuk kebudayaan
Hindu-Buddha dari India dengan kebudayaan Indonesia asli.
Kebudayaan Hindu dan Buddha pada umumnya dibawa oleh para
pedagang yang berasal dari India. Akibat interaksi antara pedagang dan
penduduk pribumi, maka terjadilah akulturasi kebudayaan Hindu dan Buddha
dengan kebudayaan asli nenek moyang kita.
Namun, bukan berarti kebudayaan asing tersebut diterima begitu saja
oleh masyarakat Indonesia waktu itu, setiap budaya yang masuk mengalami
proses penyesuaian dengan budaya asli di Nusantara. Bentuk akulturasi
budaya Hindu-Buddha adalah dalam bentuk seni bangunan, seni rupa dan
seni ukir, seni pertunjukkan, seni sastra dan aksara, sistem kepercayaan, dan
sistem pemerintahan.
2. Rumusan Masalah
1) Apa yang dimaksud akultrasi?
2) Bagaimana hasil dari akulturasi budaya indonesia yang dipengaruhi
budaya hindu-budha dibidang pemerintahan?
3. Tujuan Penulisan

1) Dapat memahami Proses dan hasil dari akulturasi budaya di Indonesia.
4. Manfaat Penulisan
1) Kita dapat mengetahui hasi dari akulturasi budaya indonesia yang
dipengaruhi budaya hindu-budha dibidang pemerintahan

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Akulturasi
Istilah akulturasi berasal dari bahasa Latin “acculturate” yang berarti
“tumbuh dan berkembang bersama”. Secara umum, pengertian akulturasi
(acculturation) adalah perpaduan budaya yang kemudian menghasilkan
budaya baru tanpa menghilangkan unsur-unsur asli dalam budaya tersebut.
Misalnya, proses percampuran dua budaya atau lebih yang saling bertemu dan
berlangsung dalam waktu yang lama sehingga bisa saling memengaruhi.
Sedangkan, menurut Koentjaraningrat, akulturasi adalah proses sosial
yang terjadi bila kelompok sosial dengan kebudayaan tertentu dihadapkan
pada kebudayaan asing yang berbeda. Syarat terjadinya proses akulturasi
adalah adanya persenyawaan (affinity) yaitu penerimaan kebudayaan tanpa

rasa terkejut, kemudian adanya keseragaman (homogenity) seperti nilai baru
yang tercerna akibat keserupaan tingkat dan corak budayanya
Akulturasi bisa terjadi melalui kontak budaya yang bentuknya bermacammacam, antara lain sebagai berikut.
1. Kontak sosial pada seluruh lapisan masyarakat, sebagian masyarakat, atau
bahkan antar individu dalam dua masyarakat.
2. Kontak budaya dalam situasi bersahabat atau situasi bermusuhan.
3. Kontak budaya antara kelompok yang menguasai dan dikuasai dalam
seluruh unsur budaya, baik dalam ekonomi, bahasa. teknologi.
kemasyarakatan. agama, kesenian, maupun ilmu pengetahuan.
4. Kontak budaya antara masyarakat yang jumlah warganya banyak atau
sedikit.
5. Kontak budaya baik antara sistem budaya, sistem sosial, maupun unsur
budaya fisik.
Bentuk akulturasi budaya Hindu-Buddha adalah dalam bentuk seni
bangunan, seni rupa dan seni ukir, seni pertunjukkan, seni sastra dan aksara,

sistem kepercayaan, dan sistem pemerintahan. Yang akan kita bahas kali ini
adalah dalam bentuk seni bangunan.
B. Hasil Akulturasi Sistem Pemerintahan
Pada masa sebelum masuknya Hindu-Budha masyarakat Nusantara

mengenal sistem pemerintahan yang dipimpin oleh kepala suku dan juga
keturunannya. Kepala suku dipilih masyarakat atas kemampuannya dalam
berbagai hal misalnya kemampuan untuk mengalahkan musuh ataupun juga
dalam berburu hewan. Namun setelah masuknya pengaruh Hindu-Budha
kemudian sistem pemerintahan berubah namun masih juga memiliki unsur
budaya lokal, perubahan ini menjadi seorang raja yang memimpin sebuah
wilayah atau negara.
Perkembangan itu menyesuaikan dengan yang ada di India karena
India merupakan daerah awal dimana Hindu-Budha tumbuh. Contohnya ialah
nama Raja Kutai yang pertama pada saat itu adalah Kudungga yang
merupakan nama orang asli penduduk pribumi pada masa itu, Kudungga
merupakan seorang kepala suku. Namun setelah itu nama anak dari
Kudungga yaitu Aswawarman merupakan nama yang sudah mendapat
pengaruh India. Selain pemerintahan juga mendapat pengaruh dari India yang
dari kesukuan menjadi sebuah kerajaan.
Setelah bangsa India datang ke Indonesia, banyak perpaduan
kebudayaan yang terjadi. Misalnya saja di bidang pemerintahan.
Pemerintahan sederhana tersebut adalah sebuah pemerintah di suatu desa
atau daerah tertentu. Warga/rakyat yang mendiami kawasan tersebut
mengangkat pemimpin atau kepala suku untuk memimpin mereka.

Pemilihan kepala suku sebagai pemimpin umumnya didasari beberapa
faktor, misalnya orang yang sudah tua (sepuh/senior), dapat membimbing,
punya kelebihan tertentu di bidang ekonomi, berwibawa, memiliki kesaktian,
arif, dan bijaksana. Setelah bangsa India masuk, bangsa Indonesia ikut
terpengaruh kebudayaan India. Terbukti para pemimpin tadi diubah menjadi
raja dan wilayahnya disebut kerajaan. Kerajaan Hindhu pertama di Indonesia
yaitu Kutai tentu berhubungan erat dengan kebudayaan India.
Hasil akulturasi lainnya di bidang pemerintahan, misalnya seorang raja
harus bijaksana dan berwibawa serta memiliki kekuatan gaib (kesaktian)
seperti pada pemimpin masa sebelum Hindhu-Buddha. Karena memiliki ilmu
gaib, raja tersebut lebih dipandang dekat dengan Dewa dan kemudian Raja
tersebut di sembah lalu ketika meninggal, rohnya dipuja-puja.

BAB III
PENUTUP

1. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan tersebut dapat kita simpulkan bahwa hampir
seluruh budaya di indonesia terpengaruh olek budaya hindu-budha, salah
satunya dibidang pemerintahan. Kebudayaan Hindu dan Buddha pada umumnya

dibawa oleh para pedagang yang berasal dari India. Akibat interaksi antara pedagang dan
penduduk pribumi, maka terjadilah akulturasi kebudayaan Hindu dan Buddha dengan
kebudayaan asli nenek moyang kita.

2. Kritik dan Saran
Kita sebagai generasi penerus bangsa selayaknya terus mempertahankan dan
mengembangkan kebudayaan yang ada di Indonesia. Selain itu, pada saat sekarang kita
perlu berhati hati dalam menyikapi budaya-budaya baru yang masuk ke Indonesia. Kita
harus bisa membedakan dan menyaring budaya mana yang patut untuk diterapkan di
Indonesia agar tidak terjadi hal-hal yang tidak kita semua harapkan. Dan juga kita harus
melestarikan budaya asli Indonesia agar tidak hilang begitu saja dan agar tetap tejaga.

Daftar Pustaka

http://www.siswamaster.com/2015/11/contoh-akulturasi-budaya-hindubuddha.html#ixzz4W0qcoJdo
http://riefqie-yupss.blogspot.co.id/2009/08/akulturasi-budaya-hindu-budhaislam-di.html
http://dekrikrun.blogspot.co.id/2015/11/makalah-alkulturasi-kebudayaan.html
http://www.pojokilmu.com/akulturasi-kebudayaan-asli-indonesia-dengankebudayaan-hindu-buddha/