ANALISIS YURIDIS DAN EMPIRIS TERHADAP IM
PERSPEKTIF VolumeIX Ntt. 3 Tahun2003 Edisi Juli
ANALISIS YURIDIS DAN EMPIRIS TERHADAP IMPLEMENTASI
OTONOMI DAERAH DI INDONESIA
Oleh:
Zudan Arif Fakrulloh
To implement lhe district autonomy is basically lhe sa,.neus to build the exislence of demotrucy. Vurbus
factor and variables can be aflected ils success, especially u,henever c'antrul and locul government,
each of which that should take every efforl to reach the same perception and the same contain of district
autonomy, added by goodwill of every governmenl and bureaut'rut lor the sake of Indonesian people
wellare and the wholeness of Republic of Indonesia.
otonomdiadakangunamenyanggatatananNcgara
PENDAHULUAN
Indonesia adalah Negara Kesatuan
Kesatuan.Dasarkesatuanini amatpentingdalam
(' Eenheidsstaat'),yang diselenggarakandalam
mendudukkannyadengandasar otonomi seluas-
sistempemerintahan
berdasarkan
AsasDesent'alisasi,
luasnya.Otonomi seluasJuasnya
tentutidak boleh
terbagi atas daerah-daerahprovinsi, dibagi lagi
bertentangandengan dasar kesatuan,dan dasar
menjadidaerah-daerah
kabupatendankota. Setiap
kesatuan
sebaliknyatidakbolehmelenyapkan
wujud
daerahpropinsi, kabupatendan kota merupakan
dariotonomiseltras-luasnya.
pemerintahdaerahyangdiberi kewenanganmengahr
Dalam hal ini tentulah yang dicari dan
dan menguus sendiri urusanpemerintahanmenurut
ditetapkanadalahsuatuperseimbangan
antaradasar
asasotonomi seluas-luasnyasertatugaspembantuan
kesahrandandasarotonomi seluasluasnyadi daerah.
pemerintalnn.
Negara Kesatuan('Eenheidsstaat')tidak dapat
Pemerintahdaerahyang menyelenggarakan
meniadakanOtonomi Daerahnarnunbetapapunluas
otonomi daerahdisebutDaerahOtonom. Daerah-
kewenanganOtonomi Daerah, tidaklah dapat
daerahotonommerupakanbagian-bagian
esensial
menal-rkan
wadahNegaraKesatuan.
Undang-UndangNomor 22 Tahun 1999
NegaraKesatuan(' Eenheidsstaat').Daerah-daerah
tentangPemerintahanDaerahtidak menggunakan
AnalisisYuidis dan EmphisTerhadap
ImDlementasi Otonomi daerah diIndonesia
236
Zudan Arif Fakrulloh
PERSPEKTIF VolumeIX No. 3 Tahun2003 Edisi Juli
istilah Otonomi Daerahseluas-luasnya.
Istilah
diamanahkandalamPasal6 Ayat 3 Undang-Undang
OtonomiDaerahselu,asJuasnyajuga
tidak digunakan
Nomor22 Tahun1999.
dalam Undang-UndangNomor 25 Tahun 1999
Da la m p a d a it u , s u d a h s a a t n y ap u l a
tentangPerimbanganKeuanganAntara Pemerintah
diinventarisir daerah-daerah
yang bakal dibentuk
Pusatdan Daerah.Demikianpundalamketentuan
sebagaidaerahpenyelenggaraotonorni, berdasarkan
PerahranPemerintahNomor 25 Tahun2000tentang
kemanrpuan
ekonomipotensidaerah,sosialbudaya,
sosialpolitik,jumlah penduduk,Iuasdaerah,dan
KewenanganPemerintahdan KewenanganProvinsi
sebagaiDaerahOtonomi.
p e rt imb a n g a n la in y a n g me mu n g k i n k a n
Diguukannya istilahOtronomiDaerahseluas-
terselenggaranya
olonomi daerah(Pasal5 ayatI ),
luasnyapadaPasal18Undang-UndangDasar1945
tcntunvadenganmencermatikemampuandaerah-
lo.la\.si but, penrbahantatrrurr)000, dalam hal im.
daerahyangbersangkutandalam hal pembiayaan,
Pasal 18 ayat 5 Undang-UndangDasar 1945,
mengandunghal pemberiankewenanganOtonomi
saran4prasaran4sumberdayamanusiadaripadanva.
Daerahseluasluasnyabagi daerah-daerah
otonom,
Sebagaimana
halnyadenganpembentukan
berdasarkan
Undang-UndangNomor 22 Tahun 1999
daerah-daerah
otonom yang dibangunulenurut
tentangPemerintahDaerah.Otonomi daerahyang
prakarsasendiri,berdasarkan
aspirasimasyarakat,
seltns-luasnya
dapatdikembangkan
dalamUndang-
makapengembangan
otonomi daerahyangseluas-
UndangNomor 22 Tahun 1999yangdidalamnya. luasnyaharusdibangunpula dari kehendakserta
memangmengadopted
sistemrumahlanggasecara a s p ira s i rn a s y a ra k a td id a e ra h -da e r a hy a n g
bersangkutan.
Mewujudkanotonomidaerahpada
riil (nyata).
hakekatnyamembangunkehidupandemokrasi.
Sudahtentu,hanyabagi daerah-daerah
yang
Rakyatdilibatkan mengaturdan mengurusrumah
mampu menyelenggarzrkan
otonomi daerahyang
seluas-luasnya
Pasal6 ayat I Undang-Undang
Nomor 22 Tahun 1999 menetapkan,bahwasanya
daerahyangtidakmampumenyelenggarakan
otonomi
tanggadaaerahmerekasendiri.Perwujudanotonomi
daerahyangseluas-luasnya
bermaknamemperluas
fbrmatdemokasi dalamkehidupanbemegara.
Perlu kiranya dicermati, bahwasanya
daerahdapatdihapusdan/ ataudigabungdengan
daerahotonommencakupikewenangan
daemhlain. Kdteriapenghapusan
sertapenggabrurgan kewenar.rgan
dalamseluruhbidangpemerintahan,
kecualibidiurg
sesuatudaerahsudahsaatnyaditetapkansejakdini
dengan Peraturan Pemerintah, sebagaimana
politik luarnegeri,pertahanan
keamanan,peradila.r,
moneterdanfiskal,agama(Pasal7 ayat I ).
AnalisisYuridisdan Empiis Terhadap
lmplementasi
Otonomidaerahdilndonesia
237
ZudanArif Fakrulloh
PERSPEKTIF VolumeIX No. 3 Tahun2003 Edisi Juli
dengankeuangansendiri,menentukanhukum
otonomimenjadiotonomi
Pengembangan
sejak
dapatdipersiapkan
daerahyangseluas-luasnya
daerah
otonomnamundapat
dini,dikalapembenukan
sesuaiperkembangan
bertahap
puladilakukansecara
daerahotonomyangbrsangkutan.
kemampuan
sendiri,danpemerintalnnsendiri.
politik rakyatlokaldanproses
b. Pendewasaan
menyejahterakanrakyat.
c . Adanyapemerintalnnlebih atasmemberikan
ataumenyerahkansebagianrumahtangganya
kepada pemerintahan bawahannya.
PEMAHAMANDASARTENTANG
OTONOMI DAERAH DAN DAERAH
Sebaliknyapemerintahanbawahanyang
menerimasebagianurusantersebuttelah
OTONOM
mampumelaksanakanuusan tersebut.
dalam
asasdesentralisasi
Penerapan
pemerintahan
penyelenggaraan
di Indonesiaadalah
daerah-daerah
otonom.Istilah
melaluipembennrkan
Yunani,
otonomisendiriberasaldariduakatabahasa
yaituautos(sendiri),dannomos(peraturan)
atau
'undang-undang'.
Olehkarenaitu,otonomiberarti
peraturan
itu sendiri,yangselanjutnya
berkembang
sendiri(DharmaSetyawan,
menjadipemerintahan
d. Pemberianhak, wewenang,dan kewajiban
kepadadaerahmemungkinkandaerah
tersebutdapatmengaturdanmengurusrumah
tangganyasendiriuntukmeningkatkan
daya
guna dan hasil guna penyelengaraan
pemerintahandalam rangka pelayanan
terhadap masyarakat dan pelaksanaan
(DharmaSetiawan,2002,81pembangunan
2002,81).
dan
Dalamterminologiilmu pemerintahan
hukumadministrasinegara,kataotonomisering
82).
Daerah
otonomdapatdiberikan
beberapa
pengertianyangmeliputi:
dihubungkan
denganotonomidaerahdandaerah
Otonomi diartikan sebagai
otonom.
pemerintahan
sendiri(Muslimin,1978:l6), dan
diartikansebagai
kebebasan
ataskemandirian,
bukan
(Syafrudin,1985: 23), sedangkan
kemerdekaan
pengertian
otonomidaerahsendirimemilikibebempa
yaitu:
a. Daerahyangmempunyaikehidupansendiri
a. Kebebasanuntuk memeliharadan
khusussedaerah
memajukan
kepentingan
dan kewajibanitu daerahdi mana untuk
AnalisisYuridisdan EmpirisTerhadap
I mDlementasi
Otonomidaerahdil ndonesia
238
yangtidak bergantungpadasatuanorganisasi
lain.
misi tertentu,yaitu
b. Daerahyangmengemban
dalamrangkameningkatkankefektifandan
pemerintahdi
efisiensipenyelenggaraan
daerahdi manauntuk melaksanakantucas
Zudan Arif Fakrulloh
PERSPEKTIF VolumeIX No. 3 Tahun2003 Edisi Juli
daerahtersebutatau dengankata lain
tugas dan kewajibanitu
melaksanakan
daerahdiberihakdanwewenangtertentu.
c. Daerahyangmemilikiatribut,mempunyai
unsantertentu(unrsanrumahtanggadaerah)
yangdiserahkanoleh pemerintahpusat;
setiap penambahanurusan kepada
daerah (pengembanotonomi daerah
secara horizontal) harus mampu
memperhitungkansumber-sumber
pembiayaan
ataukemapuanriil daerah.
unrsanrumahtanggaitudiaturdandirutsatas
inisiatifdankebijakandaerahitu sendiri;
memilikiaparatsendiriyangterpisahdari
3. Bahwa dalam mengatur dan
pusat;memiliki sumber
pemerintahan
daerah,padaprinsipnya daeragharus
menyelenggarakan
uruvn rumahtangga
mampumembiayaisendirikebutuh,annya
keuangan
sendiri.
pengertiantentangotonomi,
Dari beberapa
otonomdaerah,dan daerahotonom di atas,
berikut:
halsebagai
disimpulkanbeberapa
l.
Tujuan yang hendakdicapaidalam
pemberianotonomikepadadaerah
adalah
meningkatkan
dayagwn danhasil
gunapenyelenggaraan
pemerintahan
pusatkepadadaerahmengandung
konsekuensiyang berupa hak,
denganmengandalkankemampuan
sendiriataumengurangiketergannugan
kepadapemerintahanpusat.
Padadasamyaotonomi daerahadalah
urusan-urusanpemerintahanyang
diserahkankepada daerah untuk
menjadiurusaur
rumah
diselenggarakan
tanggadaerah.
5.
Bahwadesentralisasi
merupakansuatu
wewenang,dankewajibanbagirumah
tangganyasendiri sesuaidengan
yang
peraturanperundang-udangan
sistempemerintahandi manaurusan-
berlaku.Dalamhal ini daerahbenarbenardituntut agarmandiridalamarti
dapat menunjukankemampuannya
didaerahdaerah
organisasipemerintahan
urusanpemerintahanpusatdiserahkan
penyelenggaranya
kepadasatuan-satuan
yangdisebutdaerahotonom.
(GBHN)
Garis- GarisBesarHaluanNegara
sehinggasecaraberangsur-angsur Tahun1999danUndang-Undang
Nomor22Tahun
semakinkecil
ketergannmgarnya
kepada 1999menggariskan
bahwamaksuddan tujuan
pusat.
pemerintahan
pemberianotonomi daerahadalahmemacu
2. Dalam penyerahanotonomi kepada pemerataan
pembangunan
danhasil-hasilnya
serta
daerah,harusdilihat kemampuan
riil
pendayagunaan
potensidaerahsecara
meningkatkan
AnalisisYuridisdan EmpirisTarhadap
ImplementasiOtonomidaenh dil ndonesia
239
ZudanArifFakrulloh
PERSPEKTIF VolumeIX No. 3 Tahun2003 Edisi Juli
optimal dan terpadudalam rangkameningkatkan
Keempat, dari aspek ekonomi pembangunan,
kesejahteraanrakyaUmenggalakanprakarsadan
pemberianotonomi daerah bertujuan
peransertaaktif masyarakatdalampenyelenggaraan
menyukseskanpelaksanaanprogran)
otonomi daerahsecaraluas,nyata,dan bertanggung
pembangunan
gunatercapainyakesejahteraan
jawab; sertamemperkuatpersatuandan kesatuan
rakyatyangmakin meningkat.
bangsa.
PasalI 8 maupunpenjelasarurya
tidak secara
BerdasarkanUU No 22 tahun 1999,
pemberianotonomidaerahmemiliki beberapatujuan.
Pertama,dari aspek politik pemberian otonomi
daerahberfujuanunhrkmengikutsertakan
dan
tegasditentukanjumlah daerahotonomsehingga
memberikelelu.asan
kepadapembuatrndang-undang
untukmerumuskan,menentukan,danmemutuskan
hal-halberikut :
menyalurkanaspirasimasyarakatke dalam
a. Banyaknyatingkat daerahotonomyangakan
progr.rm-programpembangunanbaik untuk
dibentukdandisusun.
kepentingan
daerahsendirimaupununtuk
b. Prinsipotonomidaerahyangakandianut.
c. Titik beratotonomidaerahakandilerakkan.
mendukungkebijakan nasional tentang
demokratis.
d . I mb a n g a n k e d u d u k a n a n t a ra a s a s
desentralisasi
danasasdekonsentrasi.
-fata
e.
carapenyerahanurusanpemerintahan
Kedua, dari aspek manajemenpemerintahan,
pemberianotonomi daerah bertujuan
meningkatkandayagunapenyelenggaraan
dari pemerintahataudaerahtingkatatasnya
pemerintahanterutamadalammemberikan
pelayanan kepada masyarakat,dengan
kepadadaerahbawahannyamenjadiurusan
memperluasjenis-jenispelayanandalam
berbagaikebutuhanmasyarakat.
Ketiga, dari aspek kemasyarakatan,pemberian
otonomi daerah bertujuan menigkatkan
partisipasis€rtamenumbuhkankemandirian
masyarakat untuk tidak perlu banyak
bergantungkepadapemberianpemerintah
dalam proses pertumbuhan daerahnya
sehinggadaerahmemiliki dayasaingyang
kuat.
AnalisisYuridisdan EmpirisTehadap
ImplementasiOtonomidaerahdiI ndonesia
rumahtanggasendiri.
PRINSIP-PRINSIPOTONOMI DAERAH
BERDASARKAN UU NO.22 TAHUN I999
TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH
Undang-UndangNomor 22 'fahun 1999
tentang PemerintahanDaerah telah meletakkan
prinsip-prinsipbaruagarpenyelenggaraan
otonomi
daerahlebihsesuaidenganprinsipdemokrasi,peran
serta masyarakat,pemerataandan keadilan
berdasarkan
potensidan keanekaragaman
daerah.
240
Zudan Arif Fakru oh
PERSPEKTIFVolumeIX No. 3 Tahun2003 EdisiJuli
konsekuensipemberianhakdankewenangankepada
Nomor 22 Tahun 1999ini
Undang-Undang
memaknai otonomi daerah sebagai pemberian
daerahdalamwujud tugasdan kewajiban yturghiuus
kewenanganyangluas,nyata danbertanggungjawab
kepadadaemhsecaraproporsionalyangdiwuj udkan
dipikul olehdaerahdalammencapaitujuanpcntberiiut
denganpengaturan,pembagian,dan pemanfaatan
sumber daya nasional yang berkeadilan,serta
kesejahteraan
masyarakatyang semakin baik,
pengembangan
kehidupandemokrasi,keadilan,dtur
perimbangankeuanganpusat dan daerah.Kalau
pemerataan,
sertaantardaerahdalarnrangkamenjaga
dahuluprinsip otonomi yangnyatadan bertanggung
keutuhanNegaraKesatuanRepublikIndonesia.
otonomi, berupapeningkatanpelayanandan
Untuk daerahpropinsi sendiri,otonomi
jawab lebih berkonotasikewajibandaripadahak,
makadalamurdang-undangyangbaruini pemberian
diberikansecaraterbatasyangmeliputikewenangan
kewenanganotonomi kepadadaerahkabupatendan
yang
lintaskabupaten
dan kota,dan kewenangan
daerahkota didasarkanatasdesentralisasidalam
tidak ataubelumdilaksanakanoleh daerahkabupaten
mewujudkan otonomi yang luas, nyata, dan
dan daerahkota, serta kewenanganbidang
bertanggungjawab.
pemerintahantertentulainnya.
pemberian
Prinsip-prinsip
otonomidaerah
Otonomi luas berarti daerah memiliki
semuabidang
kewenanganuntuk menyelenggarakan
yangdijadikanpedomandalam[Jndang-tJndang
pemerintahan,kecualikewenangandibidang politik
Nomor 22 Tahun1999ini adalahsebagaiberikut,
keamanaqperadilan,moneter
luarnegeri,pertahanan
pertama,peneyelenggaraan
olonomi d aerah
dan fiskal, agama,sertakewenatrganbidanglainnya
dilaksanakandengan memperhatikanaspek
yangakanditetapkandenganperaturanpemerintah.
sertapotensidan
demokasi, keadilan,pemerataan,
Otonomiluasjugadiartikansebagaikeleluasandalam
keanekaragamandaerah. Kedua, pelaksanaan
penyelenggaraan,pelaksanaan,pengawasan,
otonomi daerahdidasarkanpadaotonomi luas,nyata
pengendalian,sampaievaluasi.
otononri
danbertanggungjawab.Ketiga,pelaksanaan
Otonomi nyata siartikan sebagaikeleluasan
daerahyang luasdan utuh diletakkanpadadaerah
daerahuntuk menyelenggarakankewenangan
kabupatendan daerahkota, sedangkanotonomi
pemerintahandi bidangtenentuyang sec.uanyata
daerahpropinsimerupakanotonomi yangterbatas.
ada dan diperlukan serta tumbuh, hidup dan
otonomidaerahharussesuai
Keempat,pelaksanaan
berkembangdi daerah.
dengankonstitusinegarasehinggatetapterjarrin
Sedangkanotonomiyangbertanggungjawab
hubunganyangserasiantarapusatdandaerahserta
berarti perwujudanpertanggungjawaban
sebagai
AnalisisYuidisdan EmpirisTerhadap
I m'lementasiOtonomidaerahdilndonesia
241
otonomidaerah
antardaerah.Kelima. nelaksanaan
Zudan Arif Fakrulloh
PERSPEKTIF VolumeIX No. 3 Tahun2003 Edisi Juli
haruslebih meningkatkankemandiriandaerah
dan
dalamdaerahkabupaten
otonom,dankarenanya
daerahkotatidakadalagiwilayahadministasi.
khusus
Demikianpuladikawasan-kawasan
ataupihaklain,seperti
yangdibinaolehpemerintah
badanotorita, kawasanpelabuhan,kawasan
perkebunan,
perumahan,
kawasanindusti, kawasan
ini
UndangNomor22 Tahun 1999,undang-undang
memiliki empatpokok pikiran.
Indonesia
Pertama,sistemketatanegaraan
wajiba menjalankanprinsip pembagiankewenangan
berdasarkanasasdekonsentrasidan desentralisasi
dalam kerangkaNegara KesatuanRepublik
Indonesia.
Kedua,daerahyangdibentukberdasarkan
kawasan
kuhutanan,
kawasan
pertambagan,
kawasan
dandekonsentrasi
adalahdaerah
perkotaanbaru, kawasanpariwisata,dan asasdesentralisasi
peraturan
daerah propinsi, sedangkandaerah yang dibentuk
berlakuketentuan
semacamnya
harus berdasarkanasas desentralisasiadalah daerah
pelaksanaan
otonomidaerah
otonom.Keenarn,
peranan
danftng$ badanlegislatif kabupatendandaerahkota. Daerahyang dibentuk
lebihmeningkatkan
berwenanguntuk
fiurgsipengawas denganasasdesentralisasi
furgsi legislasi,
baiksebagai
daerah,
maupunfungsi anggaranataspenyelenggaraan menentukandan melaksanakankebijakanatas
aspirasimasyarakat.
asas prakarsasendiriberdasarkan
pemerintahdaerah.Ketujuh, pelaksanaan
pmpinsidalam
Ketiga,pembagiandaerahdi luarotonom.
diletakkanpadadaerah
dekonsentrasi
wilayahadministrasi
untuk Dengandemikian,wilayah administrasiyangberada
sebagai
kedudukannya
pemerintahan
tertentu dalam daerahkabupatendan daerah kota dapat
kewenangan
melaksanakan
wakil
kepadagubernursebagai
yangdilimpahkan
asastugas
pemerinlah.Kedelapan,pelaksanaan
pembantuan
dimungkinkan,tidak hanyadari
pemerintahkepadadaerah,tetapi juga dari
dij adikan daerahotonom ataudihapus.
Keempat,kecarnatanyangmenurutUndangUndangNomor 5 Tahun 1974 sebagaiwilayah
menurut
administrasidalamrangkadekonsentrasi,
pemerintah
dandaerahkepadadesayangdisertai undang-undangini kedudukannyadiubahmenjadi
serta perangkatderahataudaerahkota.
saranadanprasarana,
denganpembiayaan,
dengankewajibanmelaporkan
sumberdayamanusia
Adapun asas-asaspenyelenggaraan
kepada
pelaksanaan
danmempertanggungiawabkan
pemerintahdaerahdari Undang-UndangNomor 22
yangmenugasinya.
Tahun1999,yaitu :
dalamPasalI 8
Isi danjiwayangterkandung
dekonsentrasi,
a. digunakanasasdesentralisasi,
DasarI 945besertapenjelasannya
Undang-Undang
dantugaspembantuan;
menjadipedomandalam p€nyusunanUndangAnalisisYuridisdan EmphisTerhadap
I mllementasiOtonomidaerahdilndonesia
242
ZudanArifFakrulloh
PERSPEKTIF VolumeIX No. 3 Tahun2003 Edisi Juli
mengindentifikasikanfaktor-faktordanatauvariabelb. penyelenggaraanasasdesentralisasisecara
otonomi
utuh dan bulat yang dilaksanakandi daerah variabelyangmempengaruhikeberhasilan
daerah.
kabupatendan daerahkota;dan
c. asas tugas pembantuan yang dapat
Sedangkan
Widjaya( I 992:39)mengatakan,
dilaksanakandi daerah propinsi, daerah
adatiga variabelyangjadi tolak ukur kemapuan
kabupaten,daerahkota dan desa.
daerahotonom,yaitu :
l. V a ria b e l p o k o k , y a n g te r d i r i d a r i
FAKTOR-FAKTORYANG
kemampuanpendapatanasli daerah/
MEMPENGARUHI OTONOMI DAERAH
k e u a n g a n , k e ma mp u a n a par a t u r ,
Banyak faktor dan variabel yang
k e ma mp u a n a s p ira s i m a s y a r a k a t ,
otonomi
mempengaruhikeberhasilanpelaksanaan
kemampuanekonomi, kemampuan
da e r a h . Tidak sedikit pula pa k a r y a n g
demografi
. sertakenrampuan
organisasi
faktor-faktordan variabelmengidentifikasikan
danadministrasi.
yangterdiri dari faktor
2. VariabelpenLrnjang,
variabel yang mempengaruhikeberhasilan
geografidanfaktorsosialbudaya.
pelaksanaanotonomi daerahitu. Disampingterdapat
perbedaan-perbedaan
dalam mengidentifikasikan
3. Variabelkhususyangterdiridari sosial
faktor-faktor dan variabel-variabelitu, persamaandi
politik, pertahanan
dankeamananserta
antaramerekajauhlebih besar.Bal*an tidak sedikit
penghayatanagama.
di antara para pakar itu yang melengkapinya
Denganbahasayangberbeda, Riwu Kaho
(1991:60dan246),mengidentifikasikan
faktor-faktor
pendapatnya
satusamalain.
Menurut Dharma $etiawan(2002, 94-95)
yang mempengaruhidan sangat menentukan
faktor-faktor dan variabel-variabel yang
penyelenggaraan
otonomi daerahantaralain dengan
mempengaruhikeberhasilanpelaksanaan
otonomi
menentukanpenyelenggaraan
otonomi daerahantam
daerahadalahkemampuansumberdaya manusia
lain dengan:
(aparatmaupunmasyarakat).Sumberdaya alam,
I.
kemampuan keuangan (fi nansial), kemampuan
aparanrsertapartisipasimasyarakat.
manajemen,kondisi sosialbudayamasyarakat,dan
2.
meletakkantata urut nomornya sering berlainan.
Dalam hal ini, ada beberapa pakar yang
lmDlementasi
Otonomidaerahdilndonesia
K e u a n g a n y a n g s t a b il , t e r u t a m a
pendapatan
ali daerah.
karakteristikekologis, meskipun setiappakar itu
AnalisisYuridisdan EmpirisTerhadap
Sumberdayamanusiadan kemampuan
243
'
3.
yanglengkap.
Peralatan
4.
Organisasidanmanajemenyangbaik.
ZudanArifFakrulloh
PERSPEKTIF VolumeIX No. 3 kthun 2003 Edisi Juli
Paramitha( 1977:l6- l7) membagivariabel
keuangan,dankemampuanaparatpemerintahdaerah
yang mempengaruhikefektifan organisasike dalam
merupakanfaktor-faktor yang mempengaruhi
dua kelompok. Pertama,kelompok variabel sumber
keberhasilan otonomi daerah.
Secaravariabelluas Steers(1981:7-10).
dayayangterdiridari variabelbesamyaorganisasi
dan pembagiankerja. Kedua, kelompok variabel
me n g e mu k a k a n 4 (e mp a t ) v a ria b e l y a n g
struktur yang terdiri dziri variabel sentralisasi,
mempengaruhi
keberhasilansuatuorganisasi,yaitu
kerumitarLformalisasi,komunikasi,dankoordinasi.
karakteristik
organisasi,
karakteristiklingkungan,
karaktersitikpekerja,karakteristikkebijaksanaandan
PenelitianUniversitasGadjahMada bekerja
Karakteristikorganisasiterdirid
samadenganBadanPenelitiandan Pengembangan praktikmanajemen.
DepartemenDalamNegeri( l99l :35),berhasilj uga dari variabelstruktur organisasi(desentralisasi,
mengindentifikasikan5 (lima) variabelpokok untuk
spesialisasi,
formalisasi,rcntangkendali,besamya
mengukurkemampuanpenyelenggaraan
otonomi
organisasidan besarnyaunit kerja) dan variabel
yaitu kemampuanekonomi
daerahkabupaten/kota,
t e k n o lo g i o rg a n is a s i (o p e ra s i, b a h a n d a n
pengetahuan).
daerah(PDRB), kemamptnn kondisidemografi,dan
kemapuanpartisipasimasyarakat.
Karakteristiklingkurganterdiridari variabel
yang
MenurutSmith( I 919:214-222\,fakror
lingkunganekstem(kekompleksan,
kestabilan
dan
dapat memprediksi keberhasilanpelaksanaan ketidaklahuan)dan variabel lingkungan intern
otonomidaerahadalahfixrgsiatautugasfrmerintahar\
(orientasipadakarya,pekerjasentris,keamanan
kemampuanpemungutanpajak daerah,bidangbidang tugas administrasi,jumlah pelimpahan
versusresikodzurketerbukaanversuspertahanan).
wewenang,besarnyaanggaranbelanja,wilayah,
(kemantapankerjadankeikatan)dan variabelprestasi
ketergantungan
keuangan,danpersonil.Selainitu,
kerja (motivasi,tujuan,kebutuhandankemampuan).
Karakteristikpekerjaterdiridari kerikatan
lglesias( I 976:25),menyatakanbahwa resources
(sumber saya), sturcture (struktur), technology
(teknologi), support (dukungan) dan leadership
merupakanfaktor-faktoryang dapatmemprediksi
keberhasilanpemerintahdaerahdalammelaksanakan
otonominya.
( 1992:28-29)
Femandez
menyatakan
bahwa
nrgasataufi.ngsimalderial, isntittsi, pembiayaanatau
AnalisisYuridisdan EmpirisTerhadap
lmplementasi
Otonomidaerahdilndonesia
Karakteristik pekerjaterdiri dari variabel
keterikatan(kemantapankerja dan keikatan)dan
variabelprestasikerja(motivasi,tujuan,kebutuhan
dan kemampuan).
Karakteristikkeberhasilan
dan
praktik manajementerdiri daarivariabelsumberdaya
proses-proses
komunikasi, kepemimpinandan
pengambilankeputusan,sertavariabelinovasidan
adaptasiorganisasi.
244
Zudan ArifFakrulloh
PERSPEKTIF VolumeA No. 3 Tahun2003 Edisi Juli
Sumber-sumberpenyebabterjadinyafiiksi
REALITASEMPIRIK
PENYELENGGARAANOTONOMI
DAERAH
otonomi
Dalamarasempirik,penyelenggaran
tersebutantamlain :
pedoman,petunjuk,
Belumlengkapnya
l.
standar,pelatihandan superviseyang
daerahdapatdibagi secaraantomiske dalam
unsur,yaitu:
beberapa
Daerah
a. Kewenangan
b.
c.
d.
e.
f
g.
h.
harus dibuat oleh pemerintahsesuai
denganamanatPasalI l2 UU nornor22
tahun1999.Daerahdengankewenangan
dandasarlegalitas yangadadalam-l'ap
Daerah
Kelembagaan
PersoniVkepegawaian
Keuangan
Daerah
Perwakilan/DPRD
Manajemen
Aset
Manajemen
Pelayanan
Publik
Pengawasan,
MonitoringdanFasilitasi
Ill/MPR/2000 langsungmenangani
kewenanganyangadadenganmembuat
Perda.MisalnyaPerdaPenanahan
dan
Pengelolaan
SumberDayaAlarn.
2.
denganKabupaten/kota.
3.
Dalam unsur "KewenanganDaerah"
secaraempiricbanyakterjadifriksi antartingkat
pemerintahan.
Apabiladiidentifikasiterdapatempat
jenisfriksiyaitu:
1.
2.
3.
4.
Persoalan"hirarki" antaraProvinsi
pusatdengan
Friksiantarapemerintah
penyelenggara
pemerintatran
daerah.
Friksiantarapemerintah
kabupaten/kota
denganprovinsi
perbatasan
danimplikasitata
Sengketa
potensi
ruang scrla pengembangan
pendapatan
daerah.
4.
Kawasan-kawasan
otoritasyangberada
dalam sebuahdaerahotonom dengan
otonomi sector-sektor/bidang-bidang
te(entu.
Dalam unsur Kelembagaan Daerah,
dengandiberikannyakebebasankepadadaerahuntuk
Friksi antarpemerintahan
kabupaten/
menentukanstrukturorganisasidan tatakerjanya
kotaitu sendiri.
makadi daerahterdapatduamodelbesar,yaitu:
Friksi dalampenerapan
kewenangan
l.
Efisiensikelembagaan.
Daerahsangat
daerahpadakawasantertentu.
bertntihati dalamrnembentukorganisasi
perangkatdaerah.Susunanorganisasi
yangdibennrksangatrampingagartidak
terjadi pemborosanPAD dan DAU
AnalisisYuridisdan EmpirisTerhadap
ImDlementasi
Otonomidaerahdilndonesia
245
ZudanArifFakrulloh
PERSPEKTIF VolumeIX No. 3 Tahun2003 Edisi Juli
4.
sebagaibiaya membayarbiayarutin dan
2.
gaji pegawai. Contohnya Kabupaten
adanyaareatour ofduty bagi I'NS dapat
BengkuluUtarayanghanyamembuat9
me mb a h a y a k a n k e u t u h a n NK RI .
Dinas.
DiharapkanPNS dapatnrenjadiunsure
Proliferasi Kelembagaan.Daerah
perekatbangsa.
membentuk organisasi secarabesar-
5. Diberikannyakewenanganmanjemen
besarandenganmemekarkanorganisasi
kepegawaiankepadadaemhtelahmemicu
yang telah ada. Akibatnya daerah
daelahuntuk mengangkatpegawaibaru
menanggungbiaya yang tinggi untuk
untuk mendapatkandukunganpolitik atas
membiayaibirokrasipemerintahdaemh.
bebanpemerintahpusat.
6.
Sebagaicontoh KabupatenMinahasa
Dari segi pendanaan,kelembagaandaerah
yang dapat
menyebabkanterjadinya instabilitas
yangdikelompokkanke dalamlembagaeksekutifdan
birokasi di tingkatlokal.
DalamunsurKeuangan Daerah, dengan
legislativetelahmenyerapdanaAPBD berkisarantam
diberlakukannya
UU no. 22 tahun 1999dan UU
70-90 %.
DalamunsurKepegawaian/Personil Secara
nomor 25 tahun 1999kondisi empiric keuangan
daerahmenunjukkangejalasebagaiberikut:
sosiologis,terdapat beberapaproblem, yaitu :
Dengan diberikannyakewenangan
I.
terdapatkecenderunganbahwapegawai
Konflik pengausaan
kewenanganyang
menghasilkanpenerimaan
manajemenkepegawaiankepadadaerah,
2.
K e u a n g a n d a e ra h y a n g k u ra ng
mencukupi(/inanciuI I nstffi ciency)
daerah terkooptasi oleh kekuatankekuatanpolitik.
3.
2. Status kepegawaiandaerahmenjadi
3.
politis
Adanyakerancuanantarajabatan
dan jabatan karir
yangmembenn* 2l Dinas.
l.
Perasaan
lokalitasyangsempitdantidak
Kurangnyakepatuhanpada peraturan
dan lemahnya penegakanhukum.
sangatstatis.
WalaupunsudahadaPP 109/2000dan
Mencuatnyaisu "putra daerah"sebagai
PP ll0/2000, banyak daerahyang
efekkesalahanpenafsiranotonomidaemh
tidakmengindahkan kedua peraturan
sehinggaterjadi marginalisasipegawai
tersebut.Dengandalih sudahotonomi,
yang bukan putra daerah.
mereka beranggapanada kebebasan
untukmengatursemuaaspekkeuangan.
AnalisisYuridisdan EmpirisTerhadap
ImDlementasi
Otonomidaerahdilndonesia
246
ZudanArifFakrulloh
PERSPEKTIF VolumeIX No. 3 Tahun2003 Edisi Juli
4.
Biaya birokrasipemdayangtinggi
5.
Kurangnyatransparansidanakuntabilitas
8.
dan lemahnyanefivorking.
dalampenyusunanAPBD.
6.
7.
Berkenaandenganunsur manajemen
Kurangnyakejelasanmengenaisystem
pelayananpublic, kinerjapelayzuran
publicdiwamai
pembiayaanmelaluidekonsentrasi
dan
denganbeberapa
persoalansebagaiberikut:
pembantuan.
l.
Rendalurya
kualitaspelayanan
Terbatasnyapemanfaatan
danaalokasi
2.
Masih besarnyaperan pemdadalam
khusus.
8.
9.
penyediaanpelayzrran
Kurangjelasnyamekanismepinjaman
3.
Kurangj elasnyastandarpelayanan
daerah.
4.
Rendahnyaakwrtabiliraspelayanan
Kurang kejelasandan pengaturandan
Berkaitandengan unsur Pengawasan,
wewenanginvestasidi daerah
Monitoring,evah.nsidanFasilitasi,dapatdiidentifikasi
10. Kurang jelasnya Pemisahan dan
beberapamasalahsebagaiberikut:
pertanggmglawabankeuanganeksekutif
L
Kurangnyapengawasandari Gubemur
danlegislative.
kepadakabupaten
Secaraempirik, dalamunsurPerwakilian/
2.
DPRI), terdapatbeberapapermasalahansebagai
3.
l.
Hubungankemitraanyangtidakjelas
2.
Kewenangan DPRD yang besar
5.
6.
7.
tubuhbirokrasi.
MekanismeLPJ
KuatnyapengaruhParpoldalamproses
pemilihanKepaladaerah.
Kurangterserapnya
aspirasimasyarakat
CampurtanganDPRDdalampenunjukan
pejabatkarir
Masihkurangnyapemahaman
DPRD
terhadapperaturan
perundangan
Kurangnyasupervisedan sosialisasike
daerah.
menimbulkan eksespolitis ke dalam
A
Kurangnyasanksiterhadappelanggaran
peratulan
berikut:
J.
KurangnyakompetensianggotaDPD
PENUTUP
Otonomi daerahmerupakansalah satu
gagasanbesaruntuk mewujudkan kesejahteraan
rakyat melalui cara-carayang demokratis. Proses
otonomi daerahmembutuhkanwaktu yang panjang
agardapatterciptapersepsiyang samaantarasemua
penyelenggara
negara,masyarakatdanduniausaha
swasta.
Antara parapenyelenggaraa
negarasendiri,
yaitu antarapemerintahpusatdan pemerintahdaerah
yang harusmenyamakanpersepsiterlebih dahulu
AnalisisYuridisdan EmpirisTerhadap
ImplementasiOtonomidaerahdil ndonesia
217
Zudan Arif Fakrulloh
PE&SPEKTIFVolumeIX No.3 Tahun2003 Misi Juli
tentangisi otonomidaerahyangmeliputimasalah:
p€rsonil,keuangarl
asct,kelembagaarL
kewenangaru
pelayanan
urrlr penilakilan(DPRD)danrnarujemen
publik.
Keberhasilanotonomi daerahjuga sangat
tergantungpandaniat baik para penyelenggara
biroknsi di pusatmaupundi daerah
aparatur
negara,
menjagakcutuhanNegara
untuk bersama-sama
KesatuanRepublik Indonesiadan menciptakan
rakyatdengancarayangdemokatis.
kcsejahteraan
AnatisisYuridbdan Empiis Terhadap
lmplementasiOtonomidaenh dilndonesia
24
Zudan ArifFakrulloh
ANALISIS YURIDIS DAN EMPIRIS TERHADAP IMPLEMENTASI
OTONOMI DAERAH DI INDONESIA
Oleh:
Zudan Arif Fakrulloh
To implement lhe district autonomy is basically lhe sa,.neus to build the exislence of demotrucy. Vurbus
factor and variables can be aflected ils success, especially u,henever c'antrul and locul government,
each of which that should take every efforl to reach the same perception and the same contain of district
autonomy, added by goodwill of every governmenl and bureaut'rut lor the sake of Indonesian people
wellare and the wholeness of Republic of Indonesia.
otonomdiadakangunamenyanggatatananNcgara
PENDAHULUAN
Indonesia adalah Negara Kesatuan
Kesatuan.Dasarkesatuanini amatpentingdalam
(' Eenheidsstaat'),yang diselenggarakandalam
mendudukkannyadengandasar otonomi seluas-
sistempemerintahan
berdasarkan
AsasDesent'alisasi,
luasnya.Otonomi seluasJuasnya
tentutidak boleh
terbagi atas daerah-daerahprovinsi, dibagi lagi
bertentangandengan dasar kesatuan,dan dasar
menjadidaerah-daerah
kabupatendankota. Setiap
kesatuan
sebaliknyatidakbolehmelenyapkan
wujud
daerahpropinsi, kabupatendan kota merupakan
dariotonomiseltras-luasnya.
pemerintahdaerahyangdiberi kewenanganmengahr
Dalam hal ini tentulah yang dicari dan
dan menguus sendiri urusanpemerintahanmenurut
ditetapkanadalahsuatuperseimbangan
antaradasar
asasotonomi seluas-luasnyasertatugaspembantuan
kesahrandandasarotonomi seluasluasnyadi daerah.
pemerintalnn.
Negara Kesatuan('Eenheidsstaat')tidak dapat
Pemerintahdaerahyang menyelenggarakan
meniadakanOtonomi Daerahnarnunbetapapunluas
otonomi daerahdisebutDaerahOtonom. Daerah-
kewenanganOtonomi Daerah, tidaklah dapat
daerahotonommerupakanbagian-bagian
esensial
menal-rkan
wadahNegaraKesatuan.
Undang-UndangNomor 22 Tahun 1999
NegaraKesatuan(' Eenheidsstaat').Daerah-daerah
tentangPemerintahanDaerahtidak menggunakan
AnalisisYuidis dan EmphisTerhadap
ImDlementasi Otonomi daerah diIndonesia
236
Zudan Arif Fakrulloh
PERSPEKTIF VolumeIX No. 3 Tahun2003 Edisi Juli
istilah Otonomi Daerahseluas-luasnya.
Istilah
diamanahkandalamPasal6 Ayat 3 Undang-Undang
OtonomiDaerahselu,asJuasnyajuga
tidak digunakan
Nomor22 Tahun1999.
dalam Undang-UndangNomor 25 Tahun 1999
Da la m p a d a it u , s u d a h s a a t n y ap u l a
tentangPerimbanganKeuanganAntara Pemerintah
diinventarisir daerah-daerah
yang bakal dibentuk
Pusatdan Daerah.Demikianpundalamketentuan
sebagaidaerahpenyelenggaraotonorni, berdasarkan
PerahranPemerintahNomor 25 Tahun2000tentang
kemanrpuan
ekonomipotensidaerah,sosialbudaya,
sosialpolitik,jumlah penduduk,Iuasdaerah,dan
KewenanganPemerintahdan KewenanganProvinsi
sebagaiDaerahOtonomi.
p e rt imb a n g a n la in y a n g me mu n g k i n k a n
Diguukannya istilahOtronomiDaerahseluas-
terselenggaranya
olonomi daerah(Pasal5 ayatI ),
luasnyapadaPasal18Undang-UndangDasar1945
tcntunvadenganmencermatikemampuandaerah-
lo.la\.si but, penrbahantatrrurr)000, dalam hal im.
daerahyangbersangkutandalam hal pembiayaan,
Pasal 18 ayat 5 Undang-UndangDasar 1945,
mengandunghal pemberiankewenanganOtonomi
saran4prasaran4sumberdayamanusiadaripadanva.
Daerahseluasluasnyabagi daerah-daerah
otonom,
Sebagaimana
halnyadenganpembentukan
berdasarkan
Undang-UndangNomor 22 Tahun 1999
daerah-daerah
otonom yang dibangunulenurut
tentangPemerintahDaerah.Otonomi daerahyang
prakarsasendiri,berdasarkan
aspirasimasyarakat,
seltns-luasnya
dapatdikembangkan
dalamUndang-
makapengembangan
otonomi daerahyangseluas-
UndangNomor 22 Tahun 1999yangdidalamnya. luasnyaharusdibangunpula dari kehendakserta
memangmengadopted
sistemrumahlanggasecara a s p ira s i rn a s y a ra k a td id a e ra h -da e r a hy a n g
bersangkutan.
Mewujudkanotonomidaerahpada
riil (nyata).
hakekatnyamembangunkehidupandemokrasi.
Sudahtentu,hanyabagi daerah-daerah
yang
Rakyatdilibatkan mengaturdan mengurusrumah
mampu menyelenggarzrkan
otonomi daerahyang
seluas-luasnya
Pasal6 ayat I Undang-Undang
Nomor 22 Tahun 1999 menetapkan,bahwasanya
daerahyangtidakmampumenyelenggarakan
otonomi
tanggadaaerahmerekasendiri.Perwujudanotonomi
daerahyangseluas-luasnya
bermaknamemperluas
fbrmatdemokasi dalamkehidupanbemegara.
Perlu kiranya dicermati, bahwasanya
daerahdapatdihapusdan/ ataudigabungdengan
daerahotonommencakupikewenangan
daemhlain. Kdteriapenghapusan
sertapenggabrurgan kewenar.rgan
dalamseluruhbidangpemerintahan,
kecualibidiurg
sesuatudaerahsudahsaatnyaditetapkansejakdini
dengan Peraturan Pemerintah, sebagaimana
politik luarnegeri,pertahanan
keamanan,peradila.r,
moneterdanfiskal,agama(Pasal7 ayat I ).
AnalisisYuridisdan Empiis Terhadap
lmplementasi
Otonomidaerahdilndonesia
237
ZudanArif Fakrulloh
PERSPEKTIF VolumeIX No. 3 Tahun2003 Edisi Juli
dengankeuangansendiri,menentukanhukum
otonomimenjadiotonomi
Pengembangan
sejak
dapatdipersiapkan
daerahyangseluas-luasnya
daerah
otonomnamundapat
dini,dikalapembenukan
sesuaiperkembangan
bertahap
puladilakukansecara
daerahotonomyangbrsangkutan.
kemampuan
sendiri,danpemerintalnnsendiri.
politik rakyatlokaldanproses
b. Pendewasaan
menyejahterakanrakyat.
c . Adanyapemerintalnnlebih atasmemberikan
ataumenyerahkansebagianrumahtangganya
kepada pemerintahan bawahannya.
PEMAHAMANDASARTENTANG
OTONOMI DAERAH DAN DAERAH
Sebaliknyapemerintahanbawahanyang
menerimasebagianurusantersebuttelah
OTONOM
mampumelaksanakanuusan tersebut.
dalam
asasdesentralisasi
Penerapan
pemerintahan
penyelenggaraan
di Indonesiaadalah
daerah-daerah
otonom.Istilah
melaluipembennrkan
Yunani,
otonomisendiriberasaldariduakatabahasa
yaituautos(sendiri),dannomos(peraturan)
atau
'undang-undang'.
Olehkarenaitu,otonomiberarti
peraturan
itu sendiri,yangselanjutnya
berkembang
sendiri(DharmaSetyawan,
menjadipemerintahan
d. Pemberianhak, wewenang,dan kewajiban
kepadadaerahmemungkinkandaerah
tersebutdapatmengaturdanmengurusrumah
tangganyasendiriuntukmeningkatkan
daya
guna dan hasil guna penyelengaraan
pemerintahandalam rangka pelayanan
terhadap masyarakat dan pelaksanaan
(DharmaSetiawan,2002,81pembangunan
2002,81).
dan
Dalamterminologiilmu pemerintahan
hukumadministrasinegara,kataotonomisering
82).
Daerah
otonomdapatdiberikan
beberapa
pengertianyangmeliputi:
dihubungkan
denganotonomidaerahdandaerah
Otonomi diartikan sebagai
otonom.
pemerintahan
sendiri(Muslimin,1978:l6), dan
diartikansebagai
kebebasan
ataskemandirian,
bukan
(Syafrudin,1985: 23), sedangkan
kemerdekaan
pengertian
otonomidaerahsendirimemilikibebempa
yaitu:
a. Daerahyangmempunyaikehidupansendiri
a. Kebebasanuntuk memeliharadan
khusussedaerah
memajukan
kepentingan
dan kewajibanitu daerahdi mana untuk
AnalisisYuridisdan EmpirisTerhadap
I mDlementasi
Otonomidaerahdil ndonesia
238
yangtidak bergantungpadasatuanorganisasi
lain.
misi tertentu,yaitu
b. Daerahyangmengemban
dalamrangkameningkatkankefektifandan
pemerintahdi
efisiensipenyelenggaraan
daerahdi manauntuk melaksanakantucas
Zudan Arif Fakrulloh
PERSPEKTIF VolumeIX No. 3 Tahun2003 Edisi Juli
daerahtersebutatau dengankata lain
tugas dan kewajibanitu
melaksanakan
daerahdiberihakdanwewenangtertentu.
c. Daerahyangmemilikiatribut,mempunyai
unsantertentu(unrsanrumahtanggadaerah)
yangdiserahkanoleh pemerintahpusat;
setiap penambahanurusan kepada
daerah (pengembanotonomi daerah
secara horizontal) harus mampu
memperhitungkansumber-sumber
pembiayaan
ataukemapuanriil daerah.
unrsanrumahtanggaitudiaturdandirutsatas
inisiatifdankebijakandaerahitu sendiri;
memilikiaparatsendiriyangterpisahdari
3. Bahwa dalam mengatur dan
pusat;memiliki sumber
pemerintahan
daerah,padaprinsipnya daeragharus
menyelenggarakan
uruvn rumahtangga
mampumembiayaisendirikebutuh,annya
keuangan
sendiri.
pengertiantentangotonomi,
Dari beberapa
otonomdaerah,dan daerahotonom di atas,
berikut:
halsebagai
disimpulkanbeberapa
l.
Tujuan yang hendakdicapaidalam
pemberianotonomikepadadaerah
adalah
meningkatkan
dayagwn danhasil
gunapenyelenggaraan
pemerintahan
pusatkepadadaerahmengandung
konsekuensiyang berupa hak,
denganmengandalkankemampuan
sendiriataumengurangiketergannugan
kepadapemerintahanpusat.
Padadasamyaotonomi daerahadalah
urusan-urusanpemerintahanyang
diserahkankepada daerah untuk
menjadiurusaur
rumah
diselenggarakan
tanggadaerah.
5.
Bahwadesentralisasi
merupakansuatu
wewenang,dankewajibanbagirumah
tangganyasendiri sesuaidengan
yang
peraturanperundang-udangan
sistempemerintahandi manaurusan-
berlaku.Dalamhal ini daerahbenarbenardituntut agarmandiridalamarti
dapat menunjukankemampuannya
didaerahdaerah
organisasipemerintahan
urusanpemerintahanpusatdiserahkan
penyelenggaranya
kepadasatuan-satuan
yangdisebutdaerahotonom.
(GBHN)
Garis- GarisBesarHaluanNegara
sehinggasecaraberangsur-angsur Tahun1999danUndang-Undang
Nomor22Tahun
semakinkecil
ketergannmgarnya
kepada 1999menggariskan
bahwamaksuddan tujuan
pusat.
pemerintahan
pemberianotonomi daerahadalahmemacu
2. Dalam penyerahanotonomi kepada pemerataan
pembangunan
danhasil-hasilnya
serta
daerah,harusdilihat kemampuan
riil
pendayagunaan
potensidaerahsecara
meningkatkan
AnalisisYuridisdan EmpirisTarhadap
ImplementasiOtonomidaenh dil ndonesia
239
ZudanArifFakrulloh
PERSPEKTIF VolumeIX No. 3 Tahun2003 Edisi Juli
optimal dan terpadudalam rangkameningkatkan
Keempat, dari aspek ekonomi pembangunan,
kesejahteraanrakyaUmenggalakanprakarsadan
pemberianotonomi daerah bertujuan
peransertaaktif masyarakatdalampenyelenggaraan
menyukseskanpelaksanaanprogran)
otonomi daerahsecaraluas,nyata,dan bertanggung
pembangunan
gunatercapainyakesejahteraan
jawab; sertamemperkuatpersatuandan kesatuan
rakyatyangmakin meningkat.
bangsa.
PasalI 8 maupunpenjelasarurya
tidak secara
BerdasarkanUU No 22 tahun 1999,
pemberianotonomidaerahmemiliki beberapatujuan.
Pertama,dari aspek politik pemberian otonomi
daerahberfujuanunhrkmengikutsertakan
dan
tegasditentukanjumlah daerahotonomsehingga
memberikelelu.asan
kepadapembuatrndang-undang
untukmerumuskan,menentukan,danmemutuskan
hal-halberikut :
menyalurkanaspirasimasyarakatke dalam
a. Banyaknyatingkat daerahotonomyangakan
progr.rm-programpembangunanbaik untuk
dibentukdandisusun.
kepentingan
daerahsendirimaupununtuk
b. Prinsipotonomidaerahyangakandianut.
c. Titik beratotonomidaerahakandilerakkan.
mendukungkebijakan nasional tentang
demokratis.
d . I mb a n g a n k e d u d u k a n a n t a ra a s a s
desentralisasi
danasasdekonsentrasi.
-fata
e.
carapenyerahanurusanpemerintahan
Kedua, dari aspek manajemenpemerintahan,
pemberianotonomi daerah bertujuan
meningkatkandayagunapenyelenggaraan
dari pemerintahataudaerahtingkatatasnya
pemerintahanterutamadalammemberikan
pelayanan kepada masyarakat,dengan
kepadadaerahbawahannyamenjadiurusan
memperluasjenis-jenispelayanandalam
berbagaikebutuhanmasyarakat.
Ketiga, dari aspek kemasyarakatan,pemberian
otonomi daerah bertujuan menigkatkan
partisipasis€rtamenumbuhkankemandirian
masyarakat untuk tidak perlu banyak
bergantungkepadapemberianpemerintah
dalam proses pertumbuhan daerahnya
sehinggadaerahmemiliki dayasaingyang
kuat.
AnalisisYuridisdan EmpirisTehadap
ImplementasiOtonomidaerahdiI ndonesia
rumahtanggasendiri.
PRINSIP-PRINSIPOTONOMI DAERAH
BERDASARKAN UU NO.22 TAHUN I999
TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH
Undang-UndangNomor 22 'fahun 1999
tentang PemerintahanDaerah telah meletakkan
prinsip-prinsipbaruagarpenyelenggaraan
otonomi
daerahlebihsesuaidenganprinsipdemokrasi,peran
serta masyarakat,pemerataandan keadilan
berdasarkan
potensidan keanekaragaman
daerah.
240
Zudan Arif Fakru oh
PERSPEKTIFVolumeIX No. 3 Tahun2003 EdisiJuli
konsekuensipemberianhakdankewenangankepada
Nomor 22 Tahun 1999ini
Undang-Undang
memaknai otonomi daerah sebagai pemberian
daerahdalamwujud tugasdan kewajiban yturghiuus
kewenanganyangluas,nyata danbertanggungjawab
kepadadaemhsecaraproporsionalyangdiwuj udkan
dipikul olehdaerahdalammencapaitujuanpcntberiiut
denganpengaturan,pembagian,dan pemanfaatan
sumber daya nasional yang berkeadilan,serta
kesejahteraan
masyarakatyang semakin baik,
pengembangan
kehidupandemokrasi,keadilan,dtur
perimbangankeuanganpusat dan daerah.Kalau
pemerataan,
sertaantardaerahdalarnrangkamenjaga
dahuluprinsip otonomi yangnyatadan bertanggung
keutuhanNegaraKesatuanRepublikIndonesia.
otonomi, berupapeningkatanpelayanandan
Untuk daerahpropinsi sendiri,otonomi
jawab lebih berkonotasikewajibandaripadahak,
makadalamurdang-undangyangbaruini pemberian
diberikansecaraterbatasyangmeliputikewenangan
kewenanganotonomi kepadadaerahkabupatendan
yang
lintaskabupaten
dan kota,dan kewenangan
daerahkota didasarkanatasdesentralisasidalam
tidak ataubelumdilaksanakanoleh daerahkabupaten
mewujudkan otonomi yang luas, nyata, dan
dan daerahkota, serta kewenanganbidang
bertanggungjawab.
pemerintahantertentulainnya.
pemberian
Prinsip-prinsip
otonomidaerah
Otonomi luas berarti daerah memiliki
semuabidang
kewenanganuntuk menyelenggarakan
yangdijadikanpedomandalam[Jndang-tJndang
pemerintahan,kecualikewenangandibidang politik
Nomor 22 Tahun1999ini adalahsebagaiberikut,
keamanaqperadilan,moneter
luarnegeri,pertahanan
pertama,peneyelenggaraan
olonomi d aerah
dan fiskal, agama,sertakewenatrganbidanglainnya
dilaksanakandengan memperhatikanaspek
yangakanditetapkandenganperaturanpemerintah.
sertapotensidan
demokasi, keadilan,pemerataan,
Otonomiluasjugadiartikansebagaikeleluasandalam
keanekaragamandaerah. Kedua, pelaksanaan
penyelenggaraan,pelaksanaan,pengawasan,
otonomi daerahdidasarkanpadaotonomi luas,nyata
pengendalian,sampaievaluasi.
otononri
danbertanggungjawab.Ketiga,pelaksanaan
Otonomi nyata siartikan sebagaikeleluasan
daerahyang luasdan utuh diletakkanpadadaerah
daerahuntuk menyelenggarakankewenangan
kabupatendan daerahkota, sedangkanotonomi
pemerintahandi bidangtenentuyang sec.uanyata
daerahpropinsimerupakanotonomi yangterbatas.
ada dan diperlukan serta tumbuh, hidup dan
otonomidaerahharussesuai
Keempat,pelaksanaan
berkembangdi daerah.
dengankonstitusinegarasehinggatetapterjarrin
Sedangkanotonomiyangbertanggungjawab
hubunganyangserasiantarapusatdandaerahserta
berarti perwujudanpertanggungjawaban
sebagai
AnalisisYuidisdan EmpirisTerhadap
I m'lementasiOtonomidaerahdilndonesia
241
otonomidaerah
antardaerah.Kelima. nelaksanaan
Zudan Arif Fakrulloh
PERSPEKTIF VolumeIX No. 3 Tahun2003 Edisi Juli
haruslebih meningkatkankemandiriandaerah
dan
dalamdaerahkabupaten
otonom,dankarenanya
daerahkotatidakadalagiwilayahadministasi.
khusus
Demikianpuladikawasan-kawasan
ataupihaklain,seperti
yangdibinaolehpemerintah
badanotorita, kawasanpelabuhan,kawasan
perkebunan,
perumahan,
kawasanindusti, kawasan
ini
UndangNomor22 Tahun 1999,undang-undang
memiliki empatpokok pikiran.
Indonesia
Pertama,sistemketatanegaraan
wajiba menjalankanprinsip pembagiankewenangan
berdasarkanasasdekonsentrasidan desentralisasi
dalam kerangkaNegara KesatuanRepublik
Indonesia.
Kedua,daerahyangdibentukberdasarkan
kawasan
kuhutanan,
kawasan
pertambagan,
kawasan
dandekonsentrasi
adalahdaerah
perkotaanbaru, kawasanpariwisata,dan asasdesentralisasi
peraturan
daerah propinsi, sedangkandaerah yang dibentuk
berlakuketentuan
semacamnya
harus berdasarkanasas desentralisasiadalah daerah
pelaksanaan
otonomidaerah
otonom.Keenarn,
peranan
danftng$ badanlegislatif kabupatendandaerahkota. Daerahyang dibentuk
lebihmeningkatkan
berwenanguntuk
fiurgsipengawas denganasasdesentralisasi
furgsi legislasi,
baiksebagai
daerah,
maupunfungsi anggaranataspenyelenggaraan menentukandan melaksanakankebijakanatas
aspirasimasyarakat.
asas prakarsasendiriberdasarkan
pemerintahdaerah.Ketujuh, pelaksanaan
pmpinsidalam
Ketiga,pembagiandaerahdi luarotonom.
diletakkanpadadaerah
dekonsentrasi
wilayahadministrasi
untuk Dengandemikian,wilayah administrasiyangberada
sebagai
kedudukannya
pemerintahan
tertentu dalam daerahkabupatendan daerah kota dapat
kewenangan
melaksanakan
wakil
kepadagubernursebagai
yangdilimpahkan
asastugas
pemerinlah.Kedelapan,pelaksanaan
pembantuan
dimungkinkan,tidak hanyadari
pemerintahkepadadaerah,tetapi juga dari
dij adikan daerahotonom ataudihapus.
Keempat,kecarnatanyangmenurutUndangUndangNomor 5 Tahun 1974 sebagaiwilayah
menurut
administrasidalamrangkadekonsentrasi,
pemerintah
dandaerahkepadadesayangdisertai undang-undangini kedudukannyadiubahmenjadi
serta perangkatderahataudaerahkota.
saranadanprasarana,
denganpembiayaan,
dengankewajibanmelaporkan
sumberdayamanusia
Adapun asas-asaspenyelenggaraan
kepada
pelaksanaan
danmempertanggungiawabkan
pemerintahdaerahdari Undang-UndangNomor 22
yangmenugasinya.
Tahun1999,yaitu :
dalamPasalI 8
Isi danjiwayangterkandung
dekonsentrasi,
a. digunakanasasdesentralisasi,
DasarI 945besertapenjelasannya
Undang-Undang
dantugaspembantuan;
menjadipedomandalam p€nyusunanUndangAnalisisYuridisdan EmphisTerhadap
I mllementasiOtonomidaerahdilndonesia
242
ZudanArifFakrulloh
PERSPEKTIF VolumeIX No. 3 Tahun2003 Edisi Juli
mengindentifikasikanfaktor-faktordanatauvariabelb. penyelenggaraanasasdesentralisasisecara
otonomi
utuh dan bulat yang dilaksanakandi daerah variabelyangmempengaruhikeberhasilan
daerah.
kabupatendan daerahkota;dan
c. asas tugas pembantuan yang dapat
Sedangkan
Widjaya( I 992:39)mengatakan,
dilaksanakandi daerah propinsi, daerah
adatiga variabelyangjadi tolak ukur kemapuan
kabupaten,daerahkota dan desa.
daerahotonom,yaitu :
l. V a ria b e l p o k o k , y a n g te r d i r i d a r i
FAKTOR-FAKTORYANG
kemampuanpendapatanasli daerah/
MEMPENGARUHI OTONOMI DAERAH
k e u a n g a n , k e ma mp u a n a par a t u r ,
Banyak faktor dan variabel yang
k e ma mp u a n a s p ira s i m a s y a r a k a t ,
otonomi
mempengaruhikeberhasilanpelaksanaan
kemampuanekonomi, kemampuan
da e r a h . Tidak sedikit pula pa k a r y a n g
demografi
. sertakenrampuan
organisasi
faktor-faktordan variabelmengidentifikasikan
danadministrasi.
yangterdiri dari faktor
2. VariabelpenLrnjang,
variabel yang mempengaruhikeberhasilan
geografidanfaktorsosialbudaya.
pelaksanaanotonomi daerahitu. Disampingterdapat
perbedaan-perbedaan
dalam mengidentifikasikan
3. Variabelkhususyangterdiridari sosial
faktor-faktor dan variabel-variabelitu, persamaandi
politik, pertahanan
dankeamananserta
antaramerekajauhlebih besar.Bal*an tidak sedikit
penghayatanagama.
di antara para pakar itu yang melengkapinya
Denganbahasayangberbeda, Riwu Kaho
(1991:60dan246),mengidentifikasikan
faktor-faktor
pendapatnya
satusamalain.
Menurut Dharma $etiawan(2002, 94-95)
yang mempengaruhidan sangat menentukan
faktor-faktor dan variabel-variabel yang
penyelenggaraan
otonomi daerahantaralain dengan
mempengaruhikeberhasilanpelaksanaan
otonomi
menentukanpenyelenggaraan
otonomi daerahantam
daerahadalahkemampuansumberdaya manusia
lain dengan:
(aparatmaupunmasyarakat).Sumberdaya alam,
I.
kemampuan keuangan (fi nansial), kemampuan
aparanrsertapartisipasimasyarakat.
manajemen,kondisi sosialbudayamasyarakat,dan
2.
meletakkantata urut nomornya sering berlainan.
Dalam hal ini, ada beberapa pakar yang
lmDlementasi
Otonomidaerahdilndonesia
K e u a n g a n y a n g s t a b il , t e r u t a m a
pendapatan
ali daerah.
karakteristikekologis, meskipun setiappakar itu
AnalisisYuridisdan EmpirisTerhadap
Sumberdayamanusiadan kemampuan
243
'
3.
yanglengkap.
Peralatan
4.
Organisasidanmanajemenyangbaik.
ZudanArifFakrulloh
PERSPEKTIF VolumeIX No. 3 kthun 2003 Edisi Juli
Paramitha( 1977:l6- l7) membagivariabel
keuangan,dankemampuanaparatpemerintahdaerah
yang mempengaruhikefektifan organisasike dalam
merupakanfaktor-faktor yang mempengaruhi
dua kelompok. Pertama,kelompok variabel sumber
keberhasilan otonomi daerah.
Secaravariabelluas Steers(1981:7-10).
dayayangterdiridari variabelbesamyaorganisasi
dan pembagiankerja. Kedua, kelompok variabel
me n g e mu k a k a n 4 (e mp a t ) v a ria b e l y a n g
struktur yang terdiri dziri variabel sentralisasi,
mempengaruhi
keberhasilansuatuorganisasi,yaitu
kerumitarLformalisasi,komunikasi,dankoordinasi.
karakteristik
organisasi,
karakteristiklingkungan,
karaktersitikpekerja,karakteristikkebijaksanaandan
PenelitianUniversitasGadjahMada bekerja
Karakteristikorganisasiterdirid
samadenganBadanPenelitiandan Pengembangan praktikmanajemen.
DepartemenDalamNegeri( l99l :35),berhasilj uga dari variabelstruktur organisasi(desentralisasi,
mengindentifikasikan5 (lima) variabelpokok untuk
spesialisasi,
formalisasi,rcntangkendali,besamya
mengukurkemampuanpenyelenggaraan
otonomi
organisasidan besarnyaunit kerja) dan variabel
yaitu kemampuanekonomi
daerahkabupaten/kota,
t e k n o lo g i o rg a n is a s i (o p e ra s i, b a h a n d a n
pengetahuan).
daerah(PDRB), kemamptnn kondisidemografi,dan
kemapuanpartisipasimasyarakat.
Karakteristiklingkurganterdiridari variabel
yang
MenurutSmith( I 919:214-222\,fakror
lingkunganekstem(kekompleksan,
kestabilan
dan
dapat memprediksi keberhasilanpelaksanaan ketidaklahuan)dan variabel lingkungan intern
otonomidaerahadalahfixrgsiatautugasfrmerintahar\
(orientasipadakarya,pekerjasentris,keamanan
kemampuanpemungutanpajak daerah,bidangbidang tugas administrasi,jumlah pelimpahan
versusresikodzurketerbukaanversuspertahanan).
wewenang,besarnyaanggaranbelanja,wilayah,
(kemantapankerjadankeikatan)dan variabelprestasi
ketergantungan
keuangan,danpersonil.Selainitu,
kerja (motivasi,tujuan,kebutuhandankemampuan).
Karakteristikpekerjaterdiridari kerikatan
lglesias( I 976:25),menyatakanbahwa resources
(sumber saya), sturcture (struktur), technology
(teknologi), support (dukungan) dan leadership
merupakanfaktor-faktoryang dapatmemprediksi
keberhasilanpemerintahdaerahdalammelaksanakan
otonominya.
( 1992:28-29)
Femandez
menyatakan
bahwa
nrgasataufi.ngsimalderial, isntittsi, pembiayaanatau
AnalisisYuridisdan EmpirisTerhadap
lmplementasi
Otonomidaerahdilndonesia
Karakteristik pekerjaterdiri dari variabel
keterikatan(kemantapankerja dan keikatan)dan
variabelprestasikerja(motivasi,tujuan,kebutuhan
dan kemampuan).
Karakteristikkeberhasilan
dan
praktik manajementerdiri daarivariabelsumberdaya
proses-proses
komunikasi, kepemimpinandan
pengambilankeputusan,sertavariabelinovasidan
adaptasiorganisasi.
244
Zudan ArifFakrulloh
PERSPEKTIF VolumeA No. 3 Tahun2003 Edisi Juli
Sumber-sumberpenyebabterjadinyafiiksi
REALITASEMPIRIK
PENYELENGGARAANOTONOMI
DAERAH
otonomi
Dalamarasempirik,penyelenggaran
tersebutantamlain :
pedoman,petunjuk,
Belumlengkapnya
l.
standar,pelatihandan superviseyang
daerahdapatdibagi secaraantomiske dalam
unsur,yaitu:
beberapa
Daerah
a. Kewenangan
b.
c.
d.
e.
f
g.
h.
harus dibuat oleh pemerintahsesuai
denganamanatPasalI l2 UU nornor22
tahun1999.Daerahdengankewenangan
dandasarlegalitas yangadadalam-l'ap
Daerah
Kelembagaan
PersoniVkepegawaian
Keuangan
Daerah
Perwakilan/DPRD
Manajemen
Aset
Manajemen
Pelayanan
Publik
Pengawasan,
MonitoringdanFasilitasi
Ill/MPR/2000 langsungmenangani
kewenanganyangadadenganmembuat
Perda.MisalnyaPerdaPenanahan
dan
Pengelolaan
SumberDayaAlarn.
2.
denganKabupaten/kota.
3.
Dalam unsur "KewenanganDaerah"
secaraempiricbanyakterjadifriksi antartingkat
pemerintahan.
Apabiladiidentifikasiterdapatempat
jenisfriksiyaitu:
1.
2.
3.
4.
Persoalan"hirarki" antaraProvinsi
pusatdengan
Friksiantarapemerintah
penyelenggara
pemerintatran
daerah.
Friksiantarapemerintah
kabupaten/kota
denganprovinsi
perbatasan
danimplikasitata
Sengketa
potensi
ruang scrla pengembangan
pendapatan
daerah.
4.
Kawasan-kawasan
otoritasyangberada
dalam sebuahdaerahotonom dengan
otonomi sector-sektor/bidang-bidang
te(entu.
Dalam unsur Kelembagaan Daerah,
dengandiberikannyakebebasankepadadaerahuntuk
Friksi antarpemerintahan
kabupaten/
menentukanstrukturorganisasidan tatakerjanya
kotaitu sendiri.
makadi daerahterdapatduamodelbesar,yaitu:
Friksi dalampenerapan
kewenangan
l.
Efisiensikelembagaan.
Daerahsangat
daerahpadakawasantertentu.
bertntihati dalamrnembentukorganisasi
perangkatdaerah.Susunanorganisasi
yangdibennrksangatrampingagartidak
terjadi pemborosanPAD dan DAU
AnalisisYuridisdan EmpirisTerhadap
ImDlementasi
Otonomidaerahdilndonesia
245
ZudanArifFakrulloh
PERSPEKTIF VolumeIX No. 3 Tahun2003 Edisi Juli
4.
sebagaibiaya membayarbiayarutin dan
2.
gaji pegawai. Contohnya Kabupaten
adanyaareatour ofduty bagi I'NS dapat
BengkuluUtarayanghanyamembuat9
me mb a h a y a k a n k e u t u h a n NK RI .
Dinas.
DiharapkanPNS dapatnrenjadiunsure
Proliferasi Kelembagaan.Daerah
perekatbangsa.
membentuk organisasi secarabesar-
5. Diberikannyakewenanganmanjemen
besarandenganmemekarkanorganisasi
kepegawaiankepadadaemhtelahmemicu
yang telah ada. Akibatnya daerah
daelahuntuk mengangkatpegawaibaru
menanggungbiaya yang tinggi untuk
untuk mendapatkandukunganpolitik atas
membiayaibirokrasipemerintahdaemh.
bebanpemerintahpusat.
6.
Sebagaicontoh KabupatenMinahasa
Dari segi pendanaan,kelembagaandaerah
yang dapat
menyebabkanterjadinya instabilitas
yangdikelompokkanke dalamlembagaeksekutifdan
birokasi di tingkatlokal.
DalamunsurKeuangan Daerah, dengan
legislativetelahmenyerapdanaAPBD berkisarantam
diberlakukannya
UU no. 22 tahun 1999dan UU
70-90 %.
DalamunsurKepegawaian/Personil Secara
nomor 25 tahun 1999kondisi empiric keuangan
daerahmenunjukkangejalasebagaiberikut:
sosiologis,terdapat beberapaproblem, yaitu :
Dengan diberikannyakewenangan
I.
terdapatkecenderunganbahwapegawai
Konflik pengausaan
kewenanganyang
menghasilkanpenerimaan
manajemenkepegawaiankepadadaerah,
2.
K e u a n g a n d a e ra h y a n g k u ra ng
mencukupi(/inanciuI I nstffi ciency)
daerah terkooptasi oleh kekuatankekuatanpolitik.
3.
2. Status kepegawaiandaerahmenjadi
3.
politis
Adanyakerancuanantarajabatan
dan jabatan karir
yangmembenn* 2l Dinas.
l.
Perasaan
lokalitasyangsempitdantidak
Kurangnyakepatuhanpada peraturan
dan lemahnya penegakanhukum.
sangatstatis.
WalaupunsudahadaPP 109/2000dan
Mencuatnyaisu "putra daerah"sebagai
PP ll0/2000, banyak daerahyang
efekkesalahanpenafsiranotonomidaemh
tidakmengindahkan kedua peraturan
sehinggaterjadi marginalisasipegawai
tersebut.Dengandalih sudahotonomi,
yang bukan putra daerah.
mereka beranggapanada kebebasan
untukmengatursemuaaspekkeuangan.
AnalisisYuridisdan EmpirisTerhadap
ImDlementasi
Otonomidaerahdilndonesia
246
ZudanArifFakrulloh
PERSPEKTIF VolumeIX No. 3 Tahun2003 Edisi Juli
4.
Biaya birokrasipemdayangtinggi
5.
Kurangnyatransparansidanakuntabilitas
8.
dan lemahnyanefivorking.
dalampenyusunanAPBD.
6.
7.
Berkenaandenganunsur manajemen
Kurangnyakejelasanmengenaisystem
pelayananpublic, kinerjapelayzuran
publicdiwamai
pembiayaanmelaluidekonsentrasi
dan
denganbeberapa
persoalansebagaiberikut:
pembantuan.
l.
Rendalurya
kualitaspelayanan
Terbatasnyapemanfaatan
danaalokasi
2.
Masih besarnyaperan pemdadalam
khusus.
8.
9.
penyediaanpelayzrran
Kurangjelasnyamekanismepinjaman
3.
Kurangj elasnyastandarpelayanan
daerah.
4.
Rendahnyaakwrtabiliraspelayanan
Kurang kejelasandan pengaturandan
Berkaitandengan unsur Pengawasan,
wewenanginvestasidi daerah
Monitoring,evah.nsidanFasilitasi,dapatdiidentifikasi
10. Kurang jelasnya Pemisahan dan
beberapamasalahsebagaiberikut:
pertanggmglawabankeuanganeksekutif
L
Kurangnyapengawasandari Gubemur
danlegislative.
kepadakabupaten
Secaraempirik, dalamunsurPerwakilian/
2.
DPRI), terdapatbeberapapermasalahansebagai
3.
l.
Hubungankemitraanyangtidakjelas
2.
Kewenangan DPRD yang besar
5.
6.
7.
tubuhbirokrasi.
MekanismeLPJ
KuatnyapengaruhParpoldalamproses
pemilihanKepaladaerah.
Kurangterserapnya
aspirasimasyarakat
CampurtanganDPRDdalampenunjukan
pejabatkarir
Masihkurangnyapemahaman
DPRD
terhadapperaturan
perundangan
Kurangnyasupervisedan sosialisasike
daerah.
menimbulkan eksespolitis ke dalam
A
Kurangnyasanksiterhadappelanggaran
peratulan
berikut:
J.
KurangnyakompetensianggotaDPD
PENUTUP
Otonomi daerahmerupakansalah satu
gagasanbesaruntuk mewujudkan kesejahteraan
rakyat melalui cara-carayang demokratis. Proses
otonomi daerahmembutuhkanwaktu yang panjang
agardapatterciptapersepsiyang samaantarasemua
penyelenggara
negara,masyarakatdanduniausaha
swasta.
Antara parapenyelenggaraa
negarasendiri,
yaitu antarapemerintahpusatdan pemerintahdaerah
yang harusmenyamakanpersepsiterlebih dahulu
AnalisisYuridisdan EmpirisTerhadap
ImplementasiOtonomidaerahdil ndonesia
217
Zudan Arif Fakrulloh
PE&SPEKTIFVolumeIX No.3 Tahun2003 Misi Juli
tentangisi otonomidaerahyangmeliputimasalah:
p€rsonil,keuangarl
asct,kelembagaarL
kewenangaru
pelayanan
urrlr penilakilan(DPRD)danrnarujemen
publik.
Keberhasilanotonomi daerahjuga sangat
tergantungpandaniat baik para penyelenggara
biroknsi di pusatmaupundi daerah
aparatur
negara,
menjagakcutuhanNegara
untuk bersama-sama
KesatuanRepublik Indonesiadan menciptakan
rakyatdengancarayangdemokatis.
kcsejahteraan
AnatisisYuridbdan Empiis Terhadap
lmplementasiOtonomidaenh dilndonesia
24
Zudan ArifFakrulloh