A. Perang dunia i pertama

A. Perang dunia pertama

Latar Belakang Terjadinya perang Dunia Pertama

1. Pembunuhan Pangeran Austria Franz Ferdinand oleh kelompok teroris
Serbia, Gavrilo

Princip di Sarajevo.

2. Persaingan merebut daerah sumber bahan baku, penanaman modal, dan
daerah pemasaran.

3. Munculnya persekutuan / Blok persaingan politik antar negara-negara
Eropa : Triple Alliance : Jerman, Austria, Italia, Triple Entente : Inggris,
Perancis, Uni Soviet.

Pada abad ke-19, kekuatan-kekuatan besar Eropa berupaya keras mempertahankan keseimbangan
kekuatan di seluruh Eropa, sehingga pada tahun 1900 memunculkan jaringan aliansi politik dan militer
yang kompleks di benua ini.[6] Berawal tahun 1815 dengan Aliansi Suci antara Prusia, Rusia, dan Austria.
Kemudian, pada Oktober 1873, Kanselir Jerman Otto von Bismarck menegosiasikan Liga Tiga
Kaisar(Jerman: Dreikaiserbund) antara monarki Austria-Hongaria, Rusia, dan Jerman. Perjanjian ini gagal

karena Austria-Hongaria dan Rusia tidak sepakat mengenai kebijakan Balkan, sehingga meninggalkan
Jerman dan Austria-Hongaria dalam satu aliansi yang dibentuk tahun 1879 bernama Aliansi Dua. Hal ini
dipandang sebagai metode melawan pengaruh Rusia di Balkan saat Kesultanan Utsmaniyah terus
melemah.[6] Pada tahun 1882, aliansi ini meluas hingga Italia dan menjadi Aliansi Tiga.[19]
Setelah 1870, konflik Eropa terhindar melalui jaringan perjanjian yang direncanakan secara hati-hati antara
Kekaisaran Jerman dan seluruh Eropa yang dirancang oleh Bismarck. Ia berupaya menahan Rusia agar
tetap di pihak Jerman untuk menghindari perang dua front dengan Perancis dan Rusia. Ketika Wilhelm
II naik tahta sebagai Kaisar Jerman (Kaiser), Bismarck terpaksa pensiun dan sistem aliansinya perlahan
dihapus. Misalnya, Kaiser menolak memperbarui Perjanjian Reasuransi dengan Rusia pada tahun 1890.
Dua tahun kemudian, Aliansi Perancis-Rusia ditandatangani untuk melawan kekuatan Aliansi Tiga. Pada
tahun 1904, Britania Raya menandatangani serangkaian perjanjian dengan Perancis, Entente Cordiale,
dan pada 1907, Britania Raya dan Rusia menandatangani Konvensi Inggris-Rusia. Meski perjanjian ini
secara formal tidak menyekutukan Britania Raya dengan Perancis atau Rusia, mereka memungkinkan
Britania masuk konflik manapun yang kelak melibatkan Perancis dan Rusia, dan sistem penguncian
perjanjian bilateral ini kemudian dikenal sebagaiEntente Tiga.[6]

HMS Dreadnought. Perlombaan senjatalaut terjadi antara Britania Raya dan Jerman.

Kekuatan industri dan ekonomi Jerman tumbuh pesat setelah penyatuan dan pendirian Kekaisaran pada
tahun 1871. Sejak pertengahan 1890-an sampai seterusnya, pemerintahan Wilhelm II memakai basis


industri ini untuk memanfaatkan sumber daya ekonomi dalam jumlah besar untuk membangun Kaiserliche
Marine (Angkatan Laut Kekaisaran Jerman), yang dibentuk oleh Laksamana Alfred von Tirpitz, untuk
menyaingi Angkatan Laut Kerajaan Britania Raya untuk supremasi laut dunia.[20] Hasilnya, setiap negara
berusaha mengalahkan negara lain dalam hal kapal modal. Dengan peluncuran HMS Dreadnought tahun
1906, Imperium Britania memperluas keunggulannya terhadap pesaingnya, Jerman. [20] Perlombaan senjata
antara Britania dan Jerman akhirnya meluas ke seluruh Eropa, dengan semua kekuatan besar
memanfaatkan basis industri mereka untuk memproduksi perlengkapan dan senjata yang diperlukan untuk
konflik pan-Eropa.[21] Antara 1908 dan 1913, belanja militer kekuatan-kekuatan Eropa meningkat sebesar
50 persen.[22]

Gavrilo Princip, seorang pelajar Serbia Bosnia, ditahan sesaat setelah membunuhAdipati Agung Franz Ferdinand dari
Austria

Austria-Hongaria mengawali krisis Bosnia 1908–1909 dengan menganeksasi secara resmi bekas teritori
Utsmaniyah di Bosnia dan Herzegovina, yang telah diduduki sejak 1878. Peristiwa ini membuat Kerajaan
Serbia dan pelindungnya, Kekaisaran Rusia yangPan-Slavik dan Ortodoks berang.[23] Manuver politik Rusia
di kawasan ini mendestabilisasi perjanjian damai yang sudah memecah belah apa yang disebut sebagai
"tong mesiu Eropa".[23]
Tahun 1912 dan 1913, Perang Balkan Pertama pecah antara Liga Balkan dan Kesultanan Utsmaniyah

yang sedang retak. Perjanjian London setelah itu mengurangi luas Kesultanan Utsmaniyah dan
menciptakan negara merdeka Albania, tetapi memperbesar teritori Bulgaria, Serbia, Montenegro, dan
Yunani. Ketika Bulgaria menyerbu Serbia dan Yunani pada tanggal 16 Juni 1913, negara ini kehilangan
sebagian besar Makedonia ke Serbia dan Yunani dan Dobruja Selatan ke Rumania dalam Perang Balkan
Kedua selama 33 hari, sehingga destabilisasi di wilayah ini semakin menjadi-jadi. [24]

Peta etnolinguistik Austria-Hongaria, 1910

Pada tanggal 28 Juni 1914, Gavrilo Princip, seorang pelajar Serbia Bosnia dan anggota Pemuda Bosnia,
membunuh pewaris tahta Austria-Hongaria, Adipati Agung Franz Ferdinand dari Austria diSarajevo, Bosnia.
[25]

Peristiwa ini memulai satu bulan manuver diplomatik di antara Austria-Hongaria, Jerman, Rusia,

Perancis, dan Britania, yang disebut Krisis Juli. Ingin mengakhiri intervensi Serbia di Bosnia, AustriaHongaria mengirimkan Ultimatum Juli ke Serbia, yaitu sepuluh permintaan yang sengaja dibuat tidak
masuk akal dengan tujuan memulai perang dengan Serbia.[26] Ketika Serbia hanya menyetujui delapan dari
sepuluh permintaan, Austria-Hongaria menyatakan perang pada tanggal 28 Juli
1914. Strachan berpendapat, "Tanggapan ragu dan awal oleh Serbia yang mampu membuat perubahan
terhadap perilaku Austria-Hongaria bisa diragukan. Franz Ferdinand bukan sosok yang gila popularitas,
dan kematiannya tidak membuat kekaisaran ini berduka sedalam-dalamnya". [27]

Kekaisaran Rusia, tidak ingin Austria-Hongaria menghapus pengaruhnya di Balkan dan mendukung
protégé lamanya Serbia, memerintahkan mobilisasi parsial sehari kemudian. [19] Kekaisaran Jerman
melakukan mobilisasi tanggal 30 Juli 1914, siap menerapkan "Rencana Shlieffen" berupa invasi ke
Perancis secara cepat dan massal untuk mengalahkan Angkatan Darat Perancis, kemudian pindah ke
timur untuk melawan Rusia. Kabinet Perancis bergeming terhadap tekanan militer mengenai mobilisasi
cepat, dan memerintahkan tentaranya mundur 10 km dari perbatasan untuk menghindari insiden apapun.
Perancis baru melakukan mobilisasi pada malam tanggal 2 Agustus, ketika Jerman menyerbu Belgia dan
menyerang tentara Perancis. Jerman menyatakan perang terhadap Rusia pada hari itu juga. [28] Britania
Raya menyatakan perang terhadap Jerman tanggal 4 Agustus 1914, setelah "balasan tidak memuaskan"
terhadap ultimatum Britania bahwa Belgia harus dibiarkan netral.[29]

Negara yang terlibat dalam Perang Dunia I
Hampir semua negara yang ada di Eropa terlibat Perang Dunia I. Pihak-pihak
yang terlibat dalam Perang Dunia I adalah:
1.
Pihak Sentral (blok Jerman) yang terdiri atas 4 negara, yaitu Jerman,
Turki, Bulgaria, Austria-Hongaria.
2.
Pihak Sekutu (blok Perancis) yang terdiri atas 23 negara yang antara
lain: Perancis, Rusia, Inggris, Italia, Amerika Serikat, Serbia, Belgia, Rumania,

Yunani, Portugal, Jepang.

B. Perang Dunia Kedua

Latar belakang terjadinya perang dunia kedua
Perang Dunia I membuat perubahan besar pada peta politik, dengan kekalahan Blok Sentral,
termasuk Austria-Hongaria, Jerman, dan Kesultanan Utsmaniyah; dan perebutan kekuasaan
oleh Bolshevik di Rusia pada tahun 1917. Sementara itu, negara-negara Sekutu yang menang seperti
Perancis, Belgia, Italia, Yunani, dan Rumania memperoleh wilayah baru, dan negara-negara baru tercipta
setelah runtuhnya Austria-Hongaria, Kekaisaran Rusia, dan Kesultanan Utsmaniyah.
Meski muncul gerakan pasifis setelah perang,[10][11] kekalahan ini masih membuat
nasionalisme iredentis dan revanchis pemain utama di sejumlah negara Eropa. Iredentisme dan
revanchisme punya pengaruh kuat di Jerman karena kehilangan teritori, koloni, dan keuangan yang besar
akibat Perjanjian Versailles. Menurut perjanjian ini, Jerman kehilangan 13 persen wilayah dalam negerinya
dan seluruh koloninya di luar negeri, sementara Jerman dilarang menganeksasi negara lain, harus
membayar biaya perbaikan perang, dan membatasi ukuran dan kemampuan angkatan bersenjata
negaranya.[12] Pada saat yang sama, Perang Saudara Rusia berakhir dengan terbentuknya Uni Soviet.[13]

Kekaisaran Jerman bubar melalui Revolusi Jerman 1918–1919 dan sebuah pemerintahaan demokratis
yang kemudian dikenal dengan nama Republik Weimar dibentuk. Periode antarperang melibatkan

kerusuhan antara pendukung republik baru ini dan penentang garis keras atas sayap kanan maupun kiri.
Walaupun Italia selaku sekutu Entente berhasil merebut sejumlah wilayah, kaum nasionalis Italia marah
mengetahui janji-janji Britania dan Perancis yang menjamin masuknya Italia ke kancah perang tidak
dipenuhi dengan penyelesaian damai. Sejak 1922 sampai 1925, gerakan Fasis pimpinan Benito
Mussolini berkuasa di Italia dengan agenda nasionalis, totalitarian, dan kolaborasionis kelas yang
menghapus demokrasi perwakilan, penindasan sosialis, kaum sayap kiri dan liberal, dan mengejar
kebijakan luar negeri agresif yang berusaha membawa Italia sebagai kekuatan dunia—"Kekaisaran
Romawi Baru".[14]
Di Jerman, Partai Nazi yang dipimpin Adolf Hitler berupaya mendirikan pemerintahan fasis di Jerman.
Setelah Depresi Besar dimulai, dukungan dalam negeri untuk Nazi meningkat dan, pada tahun 1933, Hitler
ditunjuk sebagai Kanselir Jerman. Setelah kebakaran Reichstag, Hitler menciptakan negara satu partai
totalitarian yang dipimpin Partai Nazi.[15]
Parati Kuomintang (KMT) di Tiongkok melancarkan kampanye penyatuan melawan panglima perang
regional dan secara nominal berhasil menyatukan Tiongkok pada pertengahan 1920-an, tetapi langsung
terlibat dalam perang saudara melawan bekas sekutunya yang komunis.[16] Pada tahun 1931, Kekaisaran
Jepang yang semakin militaristik, yang sudah lama berusaha memengaruhi Tiongkok [17] sebagai tahap
pertama dari apa yang disebut pemerintahnya sebagai hak untuk menguasai Asia, memakaiInsiden
Mukden sebagai alasan melancarkan invasi ke Manchuria dan mendirikan negara boneka Manchukuo.[18]
Terlalu lemah melawan Jepang, Tiongkok meminta bantuan Liga Bangsa-Bangsa. Jepang menarik diri dari
Liga Bangsa-Bangsa setelah dikecam atas tindakannya terhadap Manchuria. Kedua negara ini kemudian

bertempur di Shanghai, Rehe, dan Hebei sampai Gencatan Senjata Tanggu ditandatangani tahun 1933.
Setelah itu, pasukan sukarelawan Tiongkok melanjutkan pemberontakan terhadap agresi Jepang
di Manchuria, dan Chahar dan Suiyuan.[19]

Benito Mussolini (kiri) dan Adolf Hitler(kanan)

Adolf Hitler, setelah upaya gagal menggulingkan pemerintah Jerman tahun 1923, menjadi Kanselir Jerman
pada tahun 1933. Ia menghapus demokrasi, menciptakan revisi orde baru radikal dan rasis, dan segera

memulai kampanye persenjataan kembali.[20]Sementara itu, Perancis, untuk melindungi
aliansinya, memberikan Italia kendali atas Ethiopia yang diinginkan Italia sebagai jajahan kolonialnya.
Situasi ini memburuk pada awal 1935 ketika Teritori Cekungan Saar dengan sah bersatu kembali dengan
Jerman dan Hitler menolak Perjanjian Versailles, mempercepat program persenjataan kembalinya dan
memperkenalkan wajib militer.[21]
Berharap mencegah Jerman, Britania Raya, Perancis, dan Italia membentuk Front Stresa. Uni Soviet,
khawatir akan keinginan Jerman mencaplok wilayah luas di Eropa Timur, membuat perjanjian bantuan
bersama dengan Perancis. Sebelum diberlakukan,pakta Perancis-Soviet ini perlu melewati birokrasi Liga
Bangsa-Bangsa, yang pada dasarnya menjadikannya tidak berguna.[22][23]Akan tetapi, pada bulan Juni
1935, Britania Raya membuat perjanjian laut independen dengan Jerman, sehingga melonggarkkan
batasan-batasan sebelumnya. Amerika Serikat, setelah mempertimbangkan peristiwa yang terjadi di Eropa

dan Asia, mengesahkanUndang-Undang Netralitas pada bulan Agustus.[24] Pada bulan Oktober, Italia
menginvasi Ethiopia, dan Jerman adalah satu-satunya negara besar Eropa yang mendukung tindakan
tersebut. Italia langsung menarik keberatannya terhadap tindakan Jerman menganeksasi Austria.[25]
Hitler menolak Perjanjian Versailles dan Locarno dengan meremiliterisasi Rhineland pada bulan Maret
1936. Ia mendapat sedikit tanggapan dari kekuatan-kekuatan Eropa lainnya. [26] Ketika Perang Saudara
Spanyol pecah bulan Juli, Hitler dan Mussolini mendukung pasukan Nasionalis yang fasis dan otoriter
dalam perang saudara mereka melawan Republik Spanyol yang didukung Soviet. Kedua pihak memakai
konflik ini untuk menguji senjata dan metode peperangan baru,[27] berakhir dengan kemenangan Nasionalis
pada awal 1939. Bulan Oktober 1936, Jerman dan Italia membentuk Poros Roma-Berlin. Sebulan
kemudian, Jerman dan Jepang menandatangani Pakta Anti-Komintern, namun kelak diikuti Italia pada
tahun berikutnya. Di Tiongkok, setelah Insiden Xi'an, pasukan Kuomintang dan komunis menyetujui
gencatan senjata untuk membentuk front bersatu dan sama-sama melawan Jepang.[28]

Negara Yang Terlibat Dalam Perang Dunia kedua

Afghanistan


2Albania




3Argentina



4Australia



5Austria



6Bahrain



7Belgia




8Bolivia



9Borneo



10Brasil



11Bulgaria



12Bukovina




13Kanada



14Chile



15China (Tiongkok)



16Kolombia



17Kosta Rika



18Kuba



19Cekoslowakia



20Republik Dominika



21Ekuador



22El Salvador



23Fiji



24Finlandia



25Perancis



26Jerman



27Honduras



28Hong Kong



29India (kerajaan)



30Indonesia



31Irlandia



32Italia



33Jepang



34Lebanon



35Luksemburg



36Malaya



37Manchukuo



38Meksiko



39Mongolia



40Nepal



41Belanda



42Oman



43Uni Soviet



44Inggris



45Yugoslavia



46Negara lainnya

TUGAS SEJARAH

DISUSUN OLEH :

DESCARD DWI HADINOTO
IX c

Dokumen yang terkait

Anal isi s L e ve l Pe r tanyaan p ad a S oal Ce r ita d alam B u k u T e k s M at e m at ik a Pe n u n jang S MK Pr ogr a m Keahl ian T e k n ologi , Kese h at an , d an Pe r tani an Kelas X T e r b itan E r lan gga B e r d asarkan T ak s on om i S OL O

2 99 16

STUDI AREA TRAFFIC CONTROL SYSTEM (ATCS) PADA PERSIMPANGAN DI KOTA MALANG (JALAN A. YANI – L. A. SUCIPTO – BOROBUDUR)

6 78 2

i SKRIPSI AKTIVITAS HUMAS DALAM MENJALIN HUBUNGAN DENGAN MEDIA MASSA (Studi pada Perum Bulog Divre NTB Bulan November 2014)

8 126 17

i PESAN SOSIAL DALAM PORTAL BERITA (Analisis Isi Dalam MediaMahasiswa.com Periode Januari-Maret 2015)

0 36 22

DOMINASI PATRIARKAT DALAM NOVEL MENYEMAI HARAPAN KARYA MARIA A. SARDJONO SEBAGAI ALTERNATIF PEMANFAATAN MATERI PEMBELAJARAN DI SMA

2 44 43

I M P L E M E N T A S I P R O G R A M P E N Y A L U R A N B E R A S U N T U K K E L U A R G A M I S K I N ( R A S K I N ) D A L A M U P A Y A M E N I N G K A T K A N K E S E J A H T E R A A N M A S Y A R A K A T M I S K I N ( S t u d i D e s k r i p t i f

0 15 18

Jumlah Monosit Pada Hapusan Darah Mencit Jantan Yang Diinduksi Ovalbumin Dan Diberi Konsumsi Ekstrak Alkohol Daun Mimba ( Azadirachta Indica A. Juzz )

0 26 15

Pembaruan pendidikan islam KH. A. Wahid Hasyim ( Menteri Agama RI 1949-1952)

8 109 117

04. A. Salinan Permendikbud No. 66 th 2013 ttg Standar Penilaian

0 36 3

TOKOH DALAM KUMPULAN CERPEN BIDADARI YANG MENGEMBARA KARYA A. S. LAKSANA DAN KELAYAKANNYA SEBAGAI BAHAN AJAR DI SMA

9 103 57