BAB III STRATEGI MODEL PENGEMBANGAN KAWA

BAB III
STRATEGI MODEL PENGEMBANGAN KAWASAN KALKUN DENGAN ANALISIS
SWOT
A. Model Kawasan Pengembangan Peternakan
1. Penyiapan Sarana dan Peralatan
1. Perkandangan
Kandang merupakan tempat ternak untuk berlindung, beristirahat, makan,
minum, melindungi dari cuaca ekstrim, dan predator yang dapat membahayakan ternak.
Ayam kalkun memang tergolong hewan yang tidak suka dikandangkan, hewan ini
memilih untuk diumbar ke tempat yang terbuka. Akan tetapi kandang juga sangat
diperlukan bagi anakan ayam, karena kalkun yang anakan masih belum tahan untuk
menghadapi cuaca yang kurang baik. Jika ingin membuatnya kita harus mengetahui
lokasi-lokasi kandang yang tepat, selain itu kita harus memperhatikan kenyamanan
serta keamanan lokasi kandang. Pilihlah lokasi yang jauh dari gangguan manusia,
binatang maupun bencana alam yang mungkin bisa terjadi seperti banjir, tanah longsor
dan bencana lainnya yang bisa membahayakan keselamatannya. Lokasi kandang yang
baik adalah tempat yang dekat dengan perairan seperti danau, sungai atau sawah yang
dimanfaatkan untuk kalkun mencari tambahan makanan. Ada beberapa jenis kandang
yang harus dipakai untuk budidaya kalkun diantaranya.
a. Kandang untuk mengumbar
Ayam kalkun memerlukan tempat yang digunakan untuk beraktivitas seharihari agar dapat bergerak bebas. Kandang atau pekarangan sangat dibutuhkan untuk

membatasi tempat bagi beraktivitasnya kalkun. Tipe kalkun memang tidak liar,
namun kandang berguna untuk melindunginya dari gangguan binatang lain. Jika kita
mempunyai tanaman sayuran berupa hijau-hijauan jika kita tidak memilki pembatas
berupa kandang, maka tanaman sayuran yang kita tanam akan habis dimakan kalkun.
Karena kalkun sangat menyukai pakan berupa sayur-sayuran hijau seperti sawi,
kangkung, eceng gondok dan sayuran hijau lainnya.
b. Kandang untuk kalkun umur 0-30 hari
Kandang sangat diperlukan untuk kalkun umur 0 sampai 1 bulan. Kandang
yang tepat yaitu berupa boks yang hangat. Buatkan dengan bahan kayu atau bambu,
bisa juga dengan menggunakan strimin dengan kerangka kayu. Pada alas kandang
berikan koran sebagai penampu kotoran dan sisa-sisa makanan. Setelah koran sudah

memuat banyak gantilah dengan koran yang baru sebagai alasnya. kalkun yang
berumur 1,5-2,5 bulan biasanya membutuhkan kandang yang lebih leluasa. Kurangi
jumlah kalkun per boxnya jika sudah berumur 1,5-2,5 bulan
c. Kandang untuk umur 2,5 bulan keatas
Untuk umur 2,5 bulan berikan kandang dengan ukuran sekitar panjang 2
meter, tinggi 70 cm dan panjang 80cm, biasanya kandang ini memuat 20 ekor. Untuk
usia 3 bulan kurangi jumlah kalkun yang ada dikandang, biasanya dapat dikurangi
sejumlah 10, untuk kalkun umur 3,5 bulan kurangi menjadi 8 ekor per boxs atau

kandang.
d. Kandang untuk pejantan
Buatlah kandang yang hanya dapat memuat 1 ekor kalkun saja. Hal ini
bertujuan untuk menghindari pertengkaran sesama pejantan
e. Membuat kandang lantai
kalkun yang sudah berumur 2 bulan keatas sudah bisa ditempatkan di kandang
yang terbuat dari semen. Agar kalkun tidak kedinginan berikan lapisan alas berupa
merang atau tangkai padi yang sudah kering supaya kalkun merasa hangat.
f. Kandang untuk mengerami
Buatlah box berbahan kayu atau plastik yang alasnya dilapisi merang atau
jerami. Tempatkan dilokasi yang tersembunyi, agar kalkun tidak terganggu pada saat
proses pengeramannya.
B. Perumusan dan Strategi Model Pengembangan
 Kekuatan (Strength)
Beberapa faktor yang menjadi kekuatan pengembangan usaha ternak kalkun, sebagai
berikut.
1. Sistem agribisnis peternakan yang sudah mantap, artinya usaha peternakan tidak
hanya berada pada tingkat budidaya, tetapi juga adanya industri hulu sebagai
penyedia sarana produksi. Dengan demikian telah terdapat dukungan sarana
produksi yang tersedia setiap saat, sehingga tidak ada masalah mengenai

penyediaan sarana produksi untuk usaha peternakan kalkun.
2. Teknologi budidaya kalkun yang mudah dikuasai oleh masyarakat.
3. Sistem pemasaran tidak menjadi permasalahan, karena telah terbentuk jalur-jalur
distribusi sampai ke berbagai lapisan dan pelosok wilayah.

4. Adanya dukungan sumberdaya lahan yang luas dan jumlah tenaga kerja tersedia
merupakan kekuatan pegembangan kalkun secara nasional.
 Kelemahan (Weakness)
Beberapa faktor yang menjadi kelemahan dalam usaha ternak kalkun adalah
1. Usaha peternakan kalkun seringkali dihadapkan pada harga input produksi tinggi,
sedangkan harga output produksi yang rendah
2. Adanya risiko dan kondisi ketidakpastian yang relatif tinggi baik dari aspek
teknis maupun finansial karena produksi sangat sensitif terhadap perubahan
lingkungan sementara keuntungan sangat sensitif terhadap perubahan harga.
3. Kurangnya minat masyarakat untuk beternak kalkun.
4. Kurangnya ilmu pengetahuan untuk bisa beternak kalkun
 Peluang (Opportunities)
Faktor peluang ini meliputi sebagai berikut.
1. Dukungan pemerintah terhadap usaha peternakan kalkun yang mempunyai andil
besar dalam pemenuhan protein hewani masyarakat dan usaha peternakan

dipandang sebagai usaha potensial bagi peningkatan pendapatan masyarakat.
Dukungan pemerintah ini diwujudkan dalam bentuk deregulasi peternakan.
2. Terdapat kecenderungan selera masyarakat yang semakin menyukai daging
kalkun.
3. Potensi pasar untuk daging kalkun semakin tinggi, karena sebagai bahan baku
untuk industri makan
 Ancaman (Threat)
Beberapa faktor ancaman yang perlu diantisipasi dalam usaha ternak kalkun adalah,
sebagai berikut.
1. Kondisi keamaman dalam negeri yang masih rawan menyebabkan ancaman
penjarahan dari kelompok masyarakat tertentu masih tinggi.
2. Teknologi yang belum sepenuhnya dapat menciptakan produk bebas residu
antibiotic
3. Ancaman perdagangan bebas yang tidak diberlakukannya lagi hambatan tarif
untuk bea masuk produk luar negeri dan semakin berkurangnya peranan
pemerintah dalam intervensi perdagangan

C. Penyusunan Formulasi Dan Strategi Pengembangan
Strategi pengembangan ternak kalkun
1. Mempertahankan harga jual produk yang bersaing dan mempertahankan kualitas

produk serta pelayanan yang baik kepada konsumen
2. Menjalin kerjasama dengan perbankkan untuk dapat meningkatkan kapasitas
produksi perusahaan melalui penambahan kandang dan induk kalkun

dalam

rangka memanfaatkan permintaan potensial
3. Meningkatkan upaya pemasaran produk melalui kegiatan promosi dan
memberikan identitas produk dengan sosialisasi ke masyarakat
4. Melakukan upaya pencegahan penyakit dan mengelola limbah serta kotoran
kalkun dan meningkatkan keamanan di lingkungan peternak
5. Menjaga hubungan baik dengan pelanggan/konsumen, pemasok dan warga
lingkungan sekitar.
D. Rekomendasi Dan Strategi Pengembangan
1. Mempertahankan harga jual produk yang bersaing dan mempertahankan kualitas
produk serta pelayanan yang baik kepada konsumen
2. Menjalin kerjasama dengan perbankan untuk dapat meningkatkan kapasitas
produksi perusahaan melalui penambahan kandang dan populasi kalkun dalam
rangka memanfaatkan permintaan potensial
3. Meningkatkan upaya pemasaran produk melalui kegiatan promosi dan memberikan

identitas produk dengan sosialisasi ke masyarakat.